Lompat ke isi

Pembicaraan:Bahasa Ambon

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Bagian baru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komentar terbaru: 3 bulan yang lalu oleh InternetArchiveBot pada topik External links found that need fixing (Agustus 2024)
ProyekWiki Bahasa (Dinilai kelas Start, Low)
Ikon ProyekWiki
Artikel ini berada dalam lingkup ProyekWiki Bahasa, sebuah kolaborasi untuk meningkatkan kualitas Bahasa di Wikipedia. Jika Anda ingin berpartisipasi, silakan kunjungi halaman proyek, dan Anda dapat berdiskusi dan melihat tugas yang tersedia.
 Awal  Artikel ini telah dinilai sebagai kelas awal pada skala kualitas proyek.
 Rendah 
Kurang penting
 


Bahasa Ambon v. bahasa Asilulu

[sunting sumber]

Permisi semuanya. Saya hendak membuat artikel mengenai bahasa tanah yang dituturkan oleh suku Ambon dengan judul "bahasa Ambon". Hanya saja, suntingan saya kerap dibalikkan oleh saudara Nyilvoskt. Saya mengerti sebab saudara melakukan hal demikian.

Secara singkat, bahasa (tanah) Ambon memiliki berbagai dialek, seperi Asilulu, Hitu, dkk (rujukan dapat dilihat di sini). Seperti yang saudara-saudari dapat lihat, mereka memiliki artikel di WBI dengan awalan bahasa, meskipun mereka merupakan dialek. Yang menjadi masalah adalah belakangan ini, pemerintah melalui Badan Bahasa mencatat bahasa (tanah) Ambon sebagai bahasa Asilulu (bukan dialek Asilulu). Hal ini, saya duga, dilakukan untuk mencegah kerancuan karena istilah bahasa Ambon sendiri sering kali digunakan untuk merujuk pada bahasa Melayu Ambon, dialek bahasa Melayu yang digunakan oleh hampir seluruh suku Ambon dan penghuni Ambon-Lease saat ini. Sayangnya, seperti yang saudara-saudari dapat lihat pada kasus ini, penggunaan istilah bahasa Asilulu untuk merujuk pada bahasa Ambon justru membuat kerancuan tersendiri, yakni kerancuan antara bahasa Asilulu dan dialek Asilulu itu sendiri sebab dialek-dialek bahasa Ambon sering kali disebut dengan istilah bahasa, misalnya bahasa Asilulu, bahasa Hitu, bahasa Kaitetu, dsb.

Kira-kira apa yang harus saya lakukan agar suntingan saya tidak kerap dibalikkan? Satu lagi, entah mengapa ketika saya menyunting artikel bahasa Ambon, artikel tersebut terikat dengan kode ISO "asl" yang sebenarnya merupakan kode bahasa (dialek) Asilulu. Sapnor (bicara) 11 Juni 2024 17.54 (UTC)Balas

Sedikit tambahan, kalangan kami, suku Ambon, sendiri sering merujuk pada bahasa Ambon dengan istilah bahasa tana dan terkadang bahasa Ambon. Namun, bahasa tanah sendiri adalah istilah yang dapat berlaku bagi bahasa-bahasa daerah asli seantero Maluku sehingga saya memilih judul "bahasa Ambon". Sapnor (bicara) 11 Juni 2024 18.06 (UTC)Balas
Terimakasih sebelumnya atas sebutannya bung @Sapnor. Mengesampingkan bahwa Anda memindahkan halaman dari bahasa Asilulu menjadi bahasa Ambon dengan cara yang salah, sebenarnya alasan utama saya adalah nama "Bahasa [tanah] Ambon" tidak cukup umum menyebut bahasa Asilulu dan justru dari pencarian singkat di peramban, malah saya justru seringkali menemukan bahasa Melayu Ambon yang disebut sebagai Bahasa Ambon. Justru, per WP:COMMONNAME, penamaan yang kurang terkenal, apalagi ambigu, sebisa mungkin dihindari. Alasan yang kedua, maaf jika saya salah, akan tetapi ISO639-3:asl setahu saya justru merujuk pada bahasa Asilulu. Apabila benar itu merupakan kode untuk dialek Asilulu, maka seharusnya ada kode untuk bahasa [tanah] Ambon itu sendiri. Yang ketiga adalah, sebenarnya belum ada artikel mengenai dialek Asilulu, sehingga sepertinya bukan masalah besar untuk teknis kedepannya. NyıLVoskT • ~~~ 11 Juni 2024 18.08 (UTC)Balas
Sebenarnya, bila saya menelusuri sumber, khususnya yang ditulis oleh Collins (peneliti bahasa-bahasa di Maluku, setidaknya sejak 1970-an), Asilulu semula diperlakukan layaknya dialek Ambon pada umumnya, salah satunya dengan dirujuk dengan awalan bahasa. Hal ini dapat dibuktikan. Pada peta bahasa daerah (dialek) yang beliau sendiri terbitkan, wilayah dialek Asilulu tidak mencakup seluruh Pulau Ambon, apalagi seluruh Ambon-Lease. Oleh karena itu, saya sangat percaya bahwa istilah bahasa Asilulu bukan istilah yang tepat untuk merujuk pada bahasa tanah Ambon secara keseluruhan karena dapat menyebabkan kerancuan dengan dialek Asilulu, meskipun Badan Bahasa menggunakannya. Petanya dapat Anda lihat di sini di halaman 47.
Saya rasa acuan ragam dialek dengan awalan bahasa inilah yang digunakan ISO ketika menstandarisasi bahasa-bahasa daerah. Saya tetap mengakui keprihatinan Saudara bahwa bahasa tanah Ambon sendiri tidak mendapatkan kode ISO, tetapi dialek-dialek anaknya mendapatkan. Lagi-lagi, argumen saya adalah artikel bahasa Asilulu seharusnya hanya merujuk pada dialek Asilulu karena menggunakan kode ISO asl, layaknya artikel dialek Ambon berawalan bahasa lainnya dengan kode ISO-nya masing-masing. Sapnor (bicara) 11 Juni 2024 18.31 (UTC)Balas
Sedikit tambahan, saya mengangkat masalah ini karena bagi saya, merujuk pada bahasa Ambon dengan istilah bahasa Asilulu sama dengan merujuk pada bahasa Jawa dengan istilah bahasa Surakarta. Terima kasih. Sapnor (bicara) 11 Juni 2024 18.37 (UTC)Balas
@Sapnor untuk kode ISO639, saya masih belum begitu setuju dengan pendapat bung karena dari situs Ethnologue sendiri, designasi asl sendiri masih merujuk pada “Asilulu” sebagai bahasa dengan dialek "Asilulu" dicantumkan dengan nama yang sama pula. NyıLVoskT • ~~~ 11 Juni 2024 18.46 (UTC)Balas
@Sapnor: bung bisa ale kasih kah kutipan atau bukti penamaan bahasa Ambon? beta sandiri orang Ambong seng tau orang Asilulu pung bahasa itu disebut "bahasa Ambon". Kasih ale pung rujukan itu. Elijah Mahoebessy (bicara) 15 Juni 2024 20.01 (UTC)Balas
Ale juga sebut "kalangan kami, suku Ambon, sendiri sering merujuk pada bahasa Ambon dengan istilah bahasa tana dan terkadang bahasa Ambon".
Beta kase tau sadikit beta pung pengetahuan, bahasa tanah deng bahasa Ambon tu beda macam. Bahasa tanah pung jenis itu beragam bukan bahasa Ambon saja, di negeri-negeri adat sandiri dong sebut itu bahasa sesuai nama negeri, misal "bahasa Hitu", "bahasa Tulehu", dll. Seng hanya merujuk bahasa Ambon jadi... Elijah Mahoebessy (bicara) 15 Juni 2024 20.06 (UTC)Balas
@Nyilvoskt: izin memanggil untuk diskusi lebih lanjut. Elijah Mahoebessy (bicara) 15 Juni 2024 20.08 (UTC)Balas
@Elijah Mahoebessy, terima kasih sudah memberikan masukan. Pertama-tama, saya memohon maaf baru membalas karena sangat sibuk belakangan hari ini dan beberapa hari ke depan.
Pertama, mengenai bahasa tanah dan bahasa Ambon beda macam. Saya mengerti kalau bahasa tanah adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada bahasa asli rumpun Austronesia yang dituturkan oleh moyang kita. Setiap negeri/desa (aman/hena) memiliki bahasa tanahnya sendiri. Saya pribadi memiriki darah Allang dan sepengetahuan saya, orang sana pun merujuk pada bahasa tanah negeri mereka dengan istilah bahasa Allang. Sementara itu, bahasa Ambon yang Saudara katakan saya yakini merupakan bahasa Melayu Ambon, sebuah dialek dari bahasa Melayu. Hal ini berarti bahasa Melayu Ambon, secara kebahasaan, bukanlah sebuah bahasa secara harfiah, melainkan hanyalah sebuah dialek. Bahasa Melayu Ambon, bahasa Indonesia, dan bahasa Malaysia sejatinya merupakan satu bahasa, yakni bahasa Melayu. Yang pertama merupakan dialeknya sendiri, sedangkan yang kedua dan ketiga berdasarkan pada dialek Johor-Riau.
Kedua, mengenai penamaan bahasa tanah yang berdasarkan nama negeri asalnya. Lagi-lagi, sebagai seorang berdarah Allang, saya terkadang mendengar istilah bahasa Allang. Pihak keluarga saya yang lain berasal dari sebuah negeri di Saparua yang bahasa tanahnya, sayangnya, sudah punah. Terakhir saya periksa, hanya Sirisori Islam yang masih mempertahankan bahasa tanahnya. Meskipun demikian, kita masih bisa dapat mencari "bahasa Saparua" di Google, walaupun dengan hasil terbatas, dan tetap mendapatkan hasil yang kita inginkan, yakni bahasa tanah Saparua. Bila ingin menggunakan penamaan negeri, bisa pula kita gunakan istilah bahasa Sirisori dan keluar pula hasil yang lebih banyak lagi. Sekian pengetahuan saya. Saya yakin pengetahuan saya masih terbatas karena saya mencoba belajar secara sendiri dan tidak diajarkan oleh orang tua saya (yang dirinya merupakan seorang diaspora pula) sehingga saya juga berterima kasih pada Saudara telah membantu menambah pengetahuan saya.
Yang menjadi masalah bagi saya adalah bahasa Asilulu, bahasa Hitu, bahasa Allang, bahasa Tulehu, bahasa Saparua, dan bahasa Haruku sebenarnya tidak begitu berbeda satu sama lain. Mereka memiliki perbedaan dialektometri antardialek yang berkisar "hanya" 52%–77%, di bawah ambang batas 80% yang dipatok oleh Kemdikbud sebagai batas perbedaan bahasa. Oleh karena itu, secara kebahasaan, bahasa Asilulu, bahasa Hitu, bahasa Allang, bahasa Tulehu, bahasa Saparua, dan bahasa Haruku sejatinya merupakan dialek-dialek dari suatu bahasa yang lebih besar. Bahasa apa? Menurut Kemdikbud, bahasa tersebut bernama bahasa Asilulu. Penamaan bahasa tanah besar inilah yang menjadi masalah bagi saya. Pertama, bahasa Asilulu adalah istilah yang bagi kita, seperti Saudara katakan, berarti bahasa tanah dari negeri Asilulu, bukan pars pro toto yang digunakan untuk merujuk pada bahasa tanah seantero Ambon-Lease. Sementara itu, menurut Kemdikbud, bahasa tanah seantero Ambon-Lease bernama bahasa Asilulu. Memang Kemdikbud masih mengakui keberadaan bahasa tanah Asilulu sebagai dialek Asilulu. Meskipun demikian, hal tersebut tetap menimbulkan kerancuan. Atas dasar inilah saya ingin menamai bahasa tanah seantero Ambon-Lease sebagai bahasa Ambon di Wikipedia Bahasa Indonesia. Biarlah artikel "Bahasa Asilulu" tetap digunakan untuk merujuk pada bahasa tanah (dialek) negeri Asilulu. Saya yakin orang Allang dan Hitu merasa aneh bila bahasa tanah mereka disebut sebagai bahasa Asilulu.
Rujukan Kemdikbud mengenai ragam dialek dan derajat perbedaan dialek dapat dilihat di sini, sedangkan rujukan peta bahasa yang mengecap seluruh Kepulauan Ambon-Lease di bawah panji bahasa Asilulu dapat dilihat di sini. Terima kasih dan salam hangat untuk Saudara diasporaku. Sapnor (bicara) 16 Juni 2024 00.56 (UTC)Balas
@Sapnor: danke gandong atas penjelasannya. Beta sadikit setuju juga deng penamaan bahasa Ambon ini. Karena kata "bahasa" pada negeri-negeri tersebut juga jika dirujuk ke Peta Bahasa Kemdikbud sebetulnya cuma sebuah dialek saja. Batul ale katakan, tidak adil jika penamaan tersebut sebagai "bahasa Asilulu", apalagi setiap negeri dorang pung sebutan bahasa itu berbeda. Akan sangat tidak mungkin orang Tulehu sebut dorang pung bahasa itu "bahasa Asilulu". Maka lebe pas saja disebut 'bahasa Ambon". Salam hangat vor basodara dimanapun berada. Danke! Elijah Mahoebessy (bicara) 16 Juni 2024 04.02 (UTC)Balas
[sunting sumber]

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Bahasa Ambon that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 8 Agustus 2024 00.57 (UTC)Balas