Opus (format audio)
Ekstensi berkas | .opus |
---|---|
Jenis MIME | audio/opus, audio/ogg |
Dikembangkan oleh | IETF codec grup aktif |
Rilis pertama | 11 September 2012 |
Jenis format | Audio |
Dibawa oleh | Ogg, Matroska, MPEG-TS |
Pengembangan dari | SILK, CELT |
Standar | RFC 6716 |
Situs web | opus-codec |
libopus | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Tipe | free format (en) dan format penyandian suara melesap | ||||||
Berdasarkan | SILK (en) dan Constrained Energy Lapped Transform (en) | ||||||
Versi pertama | 26 Agustus 2012 | ||||||
Genre | Kodek Audio | ||||||
Lisensi | BSD 3-klausul | ||||||
Bagian dari | WebM | ||||||
| |||||||
| |||||||
Opus adalah sebuah format koding audio kualitas rendah yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) yang sangat cocok digunakan untuk aplikasi real-time interaktif dalam jaringan Internet.[1] Ia berupa sebuah format audio terbuka yang distandardisasi melalui RFC 6716, sebuah codec audio implementasi referensi yang bernama opus-tool tersedia dengan berlisensi BSD 3-klausul. Semua paten perangkat lunak yang dikandung oleh Opus berlisensi bebas royalti.[2]
Opus menggabungkan teknologi dari dua format koding audio yang lain, yaitu the SILK yang berorientasi pada vokal manusia dan dengan CELT suatu format berlatensi rendah.[1] Opus dapat diatursesuaikan secara mulus antara bitrate tinggi ataupun rendah, secara internal, perubahannya di antara koding prediktif yang linear pada bitrate rendah dan koding transformasi pada bitrate yang lebih tinggi (serta mode hibrida pada kasus frekuensi sekilas yang saling beririsan). Opus memiliki waktu tunda algoritmik yang sangat rendah (secara bawaan adalah 26,5 ms),[3] yang mana waktu tunda yang rendah merupakan hal yang utama dalam penggunaan hubungan komunikasi berlatensi rendah, yang menjadikan suara percakapan terdengar alami, gegas dalam pertunjukan langsung secara jaringan, atau lip-sync pada siaran langsung. Opus memungkinkan opsi penurunan kualitas atau bitrate dengan tujuan untuk mencapai penundaan algoritmik yang lebih kecil lagi, hingga ke 5 ms. Waktu tunda yang sangat rendah jika dibandingkan dengan format musik populer lainnya seperti MP3, Ogg Vorbis dan HE-AAC yang membutuhkan waktu tunda lebih dari 100 ms; meski begitu performa Opus tetap dapat bersaing secara kompetitif dalam kualitas per bitratenya.[4] Opus telah menunjukan kualitas yang sangat baik pada setelan bitrate rendah, sedangkan pada setelan bit rate yang tinggi, ia mampu bersaing kompetitif dengan format audio lain yang memiliki waktu tunda lebih tingi, seperti HE-AAC dan Vorbis.[5] Tidak seperti Ogg Vorbis, sesama format audio terbuka yang lain, Opus tidak memerlukan definisi codebooks yang besar untuk setiap satuan tunggal berkasnya, membuat Opus lebih diunggulkan dalam klip audio berdurasi pendek dibandingkan Vorbis.[6]
Perangkat pendukung
[sunting | sunting sumber]Perangkat lunak
[sunting | sunting sumber]Kebanyakan perangkat lunak pemutar media bergantung pada kodek multimedia yang disediakan oleh sistem operasinya. Kodek Opus secara asal dapat diterapkan pada kebanyakan framework untuk sistem operasi mirip Unix, termasuk GStreamer, FFmpeg dan pustaka Libav.[7][8] [9] Pada lingkungan Windows dapat dilakukan dengan memasang tambahan melalui pihak ketiga. Perangkat lunak pemutar audio yang mendukung diantaranya AIMP, Amarok, Audacious, foobar2000, MusicBee, SMplayer, VLC, Winamp; perangkat lunak untuk audio streaming Icecast, Liquidsoap dan Airtime; dll.
Perangkat keras
[sunting | sunting sumber]Format Opus dapat dimainkan dibeberapa pemutar media yang mendukung seperti, Rockbox versi 3.13 ke atas, termasuk produk dari seri iPod oleh Apple, Sandisk, Android, dan Chromecast.[10][11]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Opus Codec". Opus (Home page). Xiph.org Foundation. Diakses tanggal July 31, 2012.
- ^ Bright, Peter (2012-09-12). "Newly standardized Opus audio codec fills every role from online chat to music". Ars Technica. Diakses tanggal 2014-05-28.
- ^ Jean-Marc Valin; Gregory Maxwell; Timothy B. Terriberry; Koen Vos (October 17–20, 2013). "High-Quality, Low-Delay Music Coding in the Opus Codec" (PDF). www.xiph.org. New York, USA: Xiph.Org Foundation. hlm. 2. Diakses tanggal 19 August 2014.
CELT's look-ahead is 2.5 ms, while SILK's look-ahead is 5 ms, plus 1.5 ms for the resampling (including both encoder and decoder resampling). For this reason, the CELT path in the encoder adds a 4 ms delay. However, an application can restrict the encoder to CELT and omit that delay. This reduces the total look-ahead to 2.5 ms.
- ^ Raymond Chen et al. Opus Testing. IETF 80
- ^ Maxwell, Gregory (2011). "64kbit/sec stereo multiformat listening test — unofficial results page". Xiph.Org Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-29. Diakses tanggal 2011-06-19.
- ^ Terriberry, Timothy (2012-07-19). "Firefox Beta 15 supports the new Opus audio format". Mozilla Hacks. Mozilla Foundation. Diakses tanggal 2012-07-31.
- ^ "Audio Codecs". FFmpeg General Documentation. Diakses tanggal 2014-05-28.
- ^ "Audio Codecs". Libav General Documentation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-29. Diakses tanggal 2014-05-28.
- ^ "GStreamer: news". Gstreamer.freedesktop.org. Diakses tanggal 2012-10-05.
- ^ Rockbox Contributors (2013-03-05). "Release notes for Rockbox v.3.13". Rockbox. Diakses tanggal 2013-03-21.
- ^ "RockboxAsAnApplication2010 < Main < Wiki". Rockbox.org. Diakses tanggal 2012-10-05.