Nyarumkop, Singkawang Timur, Singkawang
Nyarumkop | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Kalimantan Barat | ||||
Kota | Singkawang | ||||
Kecamatan | Singkawang Timur | ||||
Kodepos | 79251 | ||||
Kode Kemendagri | 61.72.03.1002 | ||||
Kode BPS | 6172020004 | ||||
Luas | 21,86 km² | ||||
Jumlah penduduk | 4.360 jiwa (2020) | ||||
Kepadatan | 199 jiwa/km² | ||||
|
Nyarumkop adalah nama kelurahan yang berada di kecamatan Singkawang Timur, kota Singkawang, provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Pada tahun 2020, kelurahan ini terdiri dari 4 Rukun Warga (RW) dan 13 Rukun Tangga (RT), mempunyai penduduk sebanyak 4.360 jiwa, dengan luas wilayah 21,86 km² dan kepadatan penduduknya adalah 199 jiwa/km².[1]
Demografi
[sunting | sunting sumber]Kota Singkawang termasuk sebagai kota yang memiliki beragam Suku, Agama, Ras dan Adat istiadat (SARA) di Indonesia, demikian juga halnya di kelurahan ini. Keberagaman etnis atau suku di Singkawang diwakili tiga suku mayoritas, yaitu Tionghoa (disebut juga dengan "Cina"), Dayak, dan Melayu, sehingga ada muncul julukan CiDaYu (Cina, Dayak, Melayu).[2] Kota Singkawang merupakan kota yang mayoritas penduduknya berasal dari etnis Tionghoa dan ini adalah komunitas Tionghoa terbesar di Indonesia. Ada suku pendatang lain seperti Jawa, Madura, Bugis, Batak, Sunda dan Banjar.[2]
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kota Singkawang tahun 2020 mencatat, bahwa pemeluk agama di kelurahan ini yakni Kristen 69,41% (Katolik 67,23% dan Protestan 2,18%), kemudian Islam 27,95%, Budha 2,62% dan Konghucu 0,02%.[1] Etnis Tionghoa di Singkawang mayoritas beragama Budha, sementara warga etnis Dayak umumnya beragama Kristen, sementara etnis Melayu mayoritas beragama Islam.[2] Bahasa yang digunakan pada umumnya adalah bahasa Indonesia atau juga Melayu, Dayak dan bahasa Mandarin.
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Nyarumkop memiliki Salah satu pusat pendidikan yang terkenal dan Tertua di Kalimantan Barat yaitu Persekolahan Katolik Nyarumkop atau biasa di singkat (PKN) yang merupakan Persekolahan Katolik yang di kelola dan dimiliki oleh Keuskupan Agung Pontianak) . Persekolahan ini sudah berdiri sejak 1916 yang dimulai oleh para-para misionaris Kapusin atau OFMCap dari Belanda yang memindahkan pendidikan dari Pelanjau karena musibah sebelumnya. Persekolahan ini menyediakan Pendidikan dari TK,SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi khusus untuk para calon Imam Diosesan dan Imam atau Biarawan ordo lain nya. yaitu: TK Santa Lucia, SD Santa Klara, SMP Santo Aloysius Gonzaga, SMA Santo Paulus yang merupakan sekolah naungan Yayasan Perguruan Masyarakat Kalimantan Barat (YPMKB) dan Seminari Menengah Santo Paulus dan Tahun Orientasi Panggilan (Topang) yang dinaungi dan dimiliki langsung oleh Keuskupan Agung Pontianak
Referensi
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau tahun 2021
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
- (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
Pekerjaan
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan data BPS Kota Singkawang tahun 2020, pekerjaan warga kelurahan ini terdiri dari pegawai swasta, pedagang, Pegawai Negeri Sipil (PNS), petani, wiraswasta dan pensiunan.[1]
Reeferensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Kecamatan Singkawang Timur Dalam Angka 2020" (pdf). www.singkawangkota.bps.go.id. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ a b c Wijaya, Ekhi Sakti. "Singkawang, The New City of Kalimantan". Suara.com. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Halaman di situs Pemko Singkawang