Lompat ke isi

Access by KAI

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Access by KAI
Cuplikan layar dari Access by KAI, dengan nama pengguna disembunyikan.
Tipeperangkat lunak Edit nilai pada Wikidata
Versi pertama4 September 2014; 10 tahun lalu (2014-09-04)
GenrePemesanan tiket kereta api
LisensiPerangkat lunak gratis
Bahasa
Daftar bahasa

Bahasa Indonesia dan Inggris

Karakteristik teknis
Sistem operasi
PlatformAndroid, iOS dan BlackBerry Edit nilai pada Wikidata
Ukuran35 MB (Android)
62.6 MB (iOS)
Informasi pengembang
PengembangKereta Api Indonesia
PenyuntingKereta Api Indonesia Edit nilai pada Wikidata
Sunting di Wikidata Sunting di Wikidata • Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini


Access by KAI adalah aplikasi super yang berfokus pada pemesanan tiket kereta api serta dikembangkan dan diterbitkan oleh PT Kereta Api Indonesia sebagai KAI Access sejak 2014. KAI Access resmi berubah nama menjadi Access by KAI setelah adanya peluncuran oleh PT Kereta Api Indonesia pada 7 Juli 2023 di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.[1]

Access by KAI merupakan aplikasi yang resmi dari PT KAI, dan dirilis untuk memenuhi kebutuhan penumpang baik kereta antarkota, kereta lokal dan kereta LRT yang dioperasikan PT KAI, kereta Commuter Line yang dioperasikan oleh KAI Commuter, kereta bandara yang dioperasikan oleh KAI Bandara, hingga kereta cepat Jakarta–Bandung yang dioperasikan oleh PT KCIC.

Diluncurkan pada tanggal 4 September 2014 sebagai KAI Access, mulanya hanya menawarkan fitur pemesanan tiket kereta api baik jarak jauh maupun menengah, tetapi kini Access by KAI melayani pembelian, ubah jadwal, pembatalan, transfer tiket berbagai hingga layanan perkeretaapian PT KAI maupun anak perusahaannya dan akan melayani layanan hotel, logistik, pulsa, serta paket data.

Sejarah dan riwayat rilis

[sunting | sunting sumber]

Kabila dan Kereta Api Indonesia - Official Mobile Application (2010–2014)

[sunting | sunting sumber]
Jonan yang merupakan pencetus ide aplikasi pemesanan tiket kereta api berbasis seluler

Ide mengenai peluncuran aplikasi seluler telah muncul sejak masa-masa awal Ignasius Jonan menjabat sebagai Direktur Utama PT KAI. Dalam rangka memberikan kemudahan calon penumpang dalam memesan tiket serta mencari informasi tentang jadwal perjalanan, PT KAI bekerja sama dengan Indosat meluncurkan sebuah aplikasi seluler. Aplikasi seluler ini diberi nama Kereta Api Indonesia Mobile Application (Kabila) dan diluncurkan pada 18 Juli 2010.[2]

Kabila diproyeksikan sebagai sebuah aplikasi serba guna yang diharapkan akan memberikan kemudahan bagi setiap pengguna jasa kereta api. Kabila memiliki fitur-fitur seperti jadwal dan tarif kereta api, penawaran khusus, ruang obrolan, menu restoran KA, serta program loyalitas dengan mileage reward.[3] Kabila saat itu masih menggunakan pemesanan tiket berbasis SMS, sesuai dengan teknologi yang berkembang kala itu. Pada tahun 2013, aplikasi ini berkembang dengan dimasukkannya pemesanan tiket secara daring. Nama aplikasi ini pun berubah menjadi "Kereta Api Indonesia Official Mobile Application". Namun, aplikasi ini hanya berjalan pada ponsel cerdas BlackBerry serta ponsel berbasis Java.[4][5]

KAI Access

[sunting | sunting sumber]

Versi pertama dan kedua

[sunting | sunting sumber]

Dalam rangka memberikan kesempatan yang luas untuk lebih banyak platform ponsel cerdas seperti iOS, Windows Phone, dan Android, PT KAI kemudian meluncurkan aplikasi baru yang menggantikan KAI Mobile Application. Aplikasi ini bernama KAI Access, diluncurkan pada 4 September 2014. Dikembangkan dari aplikasi sebelumnya, aplikasi ini memiliki delapan fitur utama, yaitu Profil, Berita, Pesan Tiket, Jadwal, Cek Booking, Riwayat, Peta Lokasi, dan Tentang. Dalam versi pertama KAI Access, fitur Jadwal dapat langsung terhubung ke Pesan Tiket jika pengguna berencana untuk naik kereta api.[6] Tampilan versi pertama KAI Access memiliki latar belakang biru.[4]

Jonan dan Direktur Komersial, Bambang Eko Martono meresmikan aplikasi ini dalam konferensi pers di Stasiun Gambir. Dengan jargon "beli tiket semudah update status", Jonan menyebut bahwa dengan hadirnya KAI Access, penggunaannya oleh penumpang dapat "...(meng)hemat waktu bertransaksi, (hemat bagi) biaya operasi, dan (hemat) biaya bagi pelanggan." Meskipun demikian, Jonan menyebut bahwa pemesanan di agen, minimarket, ataupun stasiun masih tetap dibutuhkan bagi pengguna jasa yang gagap teknologi.[6]

Tampilan versi kedua dihadirkan pada September 2016 seiring banyaknya pengguna ponsel Android. Tampilan versi kedua memiliki latar belakang putih.

Versi ketiga

[sunting | sunting sumber]

Dalam rangka memperingati Hari Kereta Api Nasional ke-72, PT KAI meluncurkan All New KAI Access pada 28 September 2017. Peluncuran aplikasi ini juga berbarengan dengan peluncuran situs web resmi dengan tampilan baru, yang juga menggunakan URL baru (www.kai.id) yang sudah dicoba sebelumnya.[7] Berbeda dengan tampilan sebelumnya, KAI Access versi ketiga menampilkan gambar-gambar kereta api yang dapat otomatis bergeser. Di versi ketiga ini ada fitur baru seperti e-Moda, Porter, dan Meals, serta Chat with Loko, dan juga e-Magazine (Majalah Rel dan OnTrack).[8] Pada 2 Oktober 2017, fasilitas boarding pass elektronik mulai diimplementasikan pada versi ketiga KAI Access.[9] Dalam rangka memperingati Hari Kereta Api Nasional ke-73, fitur pembatalan, pengubahan jadwal, KA Lokal (dirintis pertama kali untuk KA Lokal Bandung Raya[10]), dan dompet elektronik ditambahkan dalam KAI Access.[11]

Sejak 1 Maret 2019, semua KA Lokal bisa dipesan melalui KAI Access.[12] Sebelumnya, kereta api Prambanan Ekspres juga sudah dapat dipesan tiketnya melalui KAI Access sejak 1 Februari 2019.[13] Sehingga, revisi pada menu utama adalah Intercity Train, Local Train, Airport Train, dan Food on Train. Fitur-fitur lainnya yang juga mendukung fitur-fitur utama ini adalah pembatalan, pengubahan nomor kursi, pengubahan waktu keberangkatan,[14] serta boarding pass elektronik yang hanya dapat diunduh dua jam sebelum keberangkatan KA.[15]

Pada 1 Juli 2019, KAI Access diambil alih operasionalnya oleh unit IT KAI selaku pengembang utama. Dampaknya, pemesanan tiket KAI hanya bisa dilakukan hingga H-30 saja, tidak lagi H-90.[16] Pemesanan tiket KA lokal juga hanya dapat dilayani di KAI Access sejak 1 September 2019.[17]

Versi keempat

[sunting | sunting sumber]

Pada versi keempat, tampilan menggunakan latar belakang putih, dan langsung diarahkan ke pemesanan tiket, sehingga calon penumpang dapat langsung memilih KA Antarkota atau KA Lokal. Dalam rangka memperingati Hari Kereta Api Nasional ke-75, PT KAI menghidupkan kembali program loyalitas dengan nama RailPoint serta pembayaran menggunakan Kode QR Standar Indonesia (QRIS).[18] Sebelumnya, pada 17 September, KAI bekerja sama dengan jaringan taksi Blue Bird untuk melayani penumpang sampai ke rumah.[19]

Pada tanggal 18 November 2021, PT KAI meluncurkan uang elektronik bernama KAIPay untuk membantu pemesanan tiket di KAI Access secara nontunai.[20]

Access by KAI

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 7 Juli 2023, PT Kereta Api Indonesia meluncurkan aplikasi baru bernama Access by KAI oleh dalam sebuah soft launching di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.[1] Pada tanggal 10 Agustus, Access by KAI resmi diluncurkan secara penuh oleh Direktur Utama Didiek Hartantyo di The Westin, Jakarta. Alasan yang melatarbelakangi perombakan total Access adalah untuk mempermudah akses layanan digital oleh penumpang kereta api. Dalam Access, KAI merombak total user interface dengan tampilan yang segar dan youthful. Dalam Access by KAI, semua layanan yang dioperasikan oleh Grup KAI diintegrasikan dalam satu sistem pemesanan tiket, termasuk LRT, KA Bandara, semua layanan Commuter Line, dan KCIC/KCJB, juga pendaftaran sistem pengenalan wajah, transfer tiket, serta single sign-on. Tambahannya KAI juga menyertakan pembelian pulsa, paket data, payment point online bank, token PLN, uang elektronik KAIPay, dan RailFood.[21] Tampilan versi pertama Access by KAI berwarna ungu.

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Pembayaran tunggal LinkAja!

[sunting | sunting sumber]

Pada 13 Mei 2020, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menegur PT KAI terkait dengan penggunaan metode pembayaran tunggal LinkAja! pada aplikasi KAI Access. KPPU meminta kepada Didiek Hartantyo selaku Dirut KAI untuk memberikan pelaku usaha swasta untuk bekerja sama dengan KAI. Hal ini mengingat adanya perbedaan yang jauh antara pemesanan tiket KA Lokal dan KA Antarkota. Berbeda dengan pembayaran tiket KA Antarkota yang dapat melewati kanal eksternal pihak ketiga, KA Lokal hanya bisa dipesan melalui KAI Access dengan metode pembayaran LinkAja! sejak 1 September 2019.[22]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Hamami, Nurul. "Soft Launching Access by KAI, KAI Tingkatkan Fitur dan Layanan KAI Access". Republika. Jakarta: MahakaX. Diakses tanggal 2023-07-12. 
  2. ^ Dyah, Indira Prana Ning (2010-07-19). "PTKA dan Indosat Rilis KABILA". Kontan.co.id. Diakses tanggal 2020-10-28. 
  3. ^ Hindarto, Stefanus Yugo (2010-07-20). "Kabila, Aplikasi Ticketing PT KAI". Okezone.com. Diakses tanggal 2020-10-28. 
  4. ^ a b Priliawito, Eko; Paramitha, T. (2014-09-04). "PT KAI Luncurkan Aplikasi KAI Access". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2020-10-28. 
  5. ^ Purba 2014, hlm. 181.
  6. ^ a b Sudarsih 2014.
  7. ^ Ratya, Mega Putra. "Fasilitas Baru untuk Penumpang Kereta, CCTV hingga e-Boarding Pass". detikcom. Diakses tanggal 2020-10-28. 
  8. ^ Perwitasari 2018, hlm. 13.
  9. ^ Fauzi, Achmad. Jatmiko, Bambang Priyo, ed. "KAI Terapkan "E-Boarding Pass" untuk Kereta Jarak Jauh". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-10-28. 
  10. ^ Arnani, Mela (2018-10-13). Galih, Bayu, ed. "Bagi Warga Bandung, Kini Tiket Kereta Lokal Bisa Dipesan Via Aplikasi". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-10-28. 
  11. ^ Arnani, Mela. Galih, Bayu, ed. "Sekarang Batalkan Tiket Kereta Bisa Via Aplikasi, Ini Caranya". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-10-28. 
  12. ^ "Seluruh KA Lokal Bisa Dibeli Melalui KAI Access". www.kai.id. Diakses tanggal 2020-10-28. 
  13. ^ "Mulai 1 Februari 2019, Tiket KA Prameks dapat Dipesan melalui KAI Access". www.kai.id. Diakses tanggal 2020-10-28. 
  14. ^ "Layanan Baru KAI Access pada Tahun Inovasi KAI". www.kai.id. Diakses tanggal 2019-10-15. 
  15. ^ Prodjo, Wahyu Adityo. Asdhiana, I Made, ed. "Sekarang Naik Kereta Api Bisa "Check In" Melalui E-Boarding Pass". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-10-15. 
  16. ^ Agmasari, Silvita. Prodjo, Wahyu Adityo, ed. "Perubahan Sistem, Calon Penumpang Hanya Bisa Pesan Tiket Kereta Maksimal H-30". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-10-15. 
  17. ^ Kurniawan, Dian (2019-08-23). Melani, Agustina, ed. "Mulai 1 September, Pesan Tiket KA Lokal Kini Lewat KAI Access". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-10-15. 
  18. ^ "KAI Resmikan Membership KAI Access". Iconomics (dalam bahasa Inggris). 2020-09-28. Diakses tanggal 2020-10-28. 
  19. ^ Catriana, Elsa. Jatmiko, Bambang P., ed. "KAI Gandeng Taksi Blue Bird untuk Layani Penumpang hingga Rumah". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-11-08. 
  20. ^ Media, Kompas Cyber (2021-11-18). "KAI Luncurkan KAIPay, Pesan dan Bayar Tiket Kereta Jadi Lebih Mudah Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-08-12. 
  21. ^ Media, Kompas Cyber (2023-08-11). "KAI Access Berubah Nama Jadi Access by KAI Mulai 10 Agustus 2023, Apa Saja Fiturnya?". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-08-12. 
  22. ^ Nurbaiti (2020-05-13). Fernandez, MG Noviarizal, ed. "KPPU 'Semprit' PT KAI Terkait Penggunaan LinkAja untuk Bayar Tiket di KAI Acces". Bisnis.com. Diakses tanggal 2020-10-28. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
Gambar luar
Tampilan KAI Access versi kedua