Geologi kelautan
Geologi kelautan mencakup penelitian geofisika, geokimia, sedimentologi, dan paleontologi di dasar samudera dan daerah pesisir. Geologi kelautan berkaitan erat dengan oseanografi fisik dan tektonik lempeng.
Penelitian geologi kelautan menjadi sangat penting untuk memberikan bukti mengenai pemekaran lantai samudera dan tektonik lempeng pada tahun-tahun setelah Perang Dunia ke-2. Dasar samudera secara esensial merupakan daerah terakhir yang belum dieksplorasi dan dipetakan secara detail dengan dukungan tujuan militer (kapal selam) dan tujuan ekonomi (penambangan logam dan minyak bumi) sebagai alasan penelitian.
Cincin Api di sekitar Samudera Pasifik yang kehadirannya mengintensifkan aktivitas vulkanisme dan seismik memberikan ancaman utama untuk bencana gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung api. Semua sistem peringatan dini untuk peristiwa bencana ini membutuhkan pemahaman yang lebih detail mengenai geologi kelautan di lingkungan pesisir dan busur kepulauan
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Erickson, John, 1996, Marine Geology: Undersea Landforms and Life Forms, Facts on File ISBN 0-8160-3354-4
- Seibold, E. and W.H. Berger, 1994, The Sea Floor: An Introduction to Marine Geology, Springer-Verlag ISBN 0-387-56884-0
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Diarsipkan 2007-02-17 di Wayback Machine.
- (Inggris) Soundwaves Coastal Science & Research News from Across the USGS Diarsipkan 2015-02-19 di Wayback Machine.
- (Inggris) Marine Geology and Geophysics - NOAA Diarsipkan 2014-03-07 di Wayback Machine.
- (Inggris) Pacific Seafloor Mapping Project - USGS Diarsipkan 2014-03-18 di Wayback Machine.
- (Inggris) Marine Geology and Geophysics at MIT Diarsipkan 2009-02-20 di Wayback Machine.
- (Inggris) Ocean Drilling Program Diarsipkan 2018-07-01 di Wayback Machine.