Yugoslavia
Yugoslavia (bahasa Serbo-Kroasia: Jugoslavija / Југославија [juɡǒslaːʋija]; bahasa Slovenia: Jugoslavija [juɡɔˈslàːʋija]; bahasa Makedonia: Југославија [juɡɔˈsɫavija];[A] terj. har. 'Tanah bangsa Slavia Selatan'), merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa, dari tahun 1918 sampai tahun 2003. Dalam perjalanannya, negara ini pernah berbentuk kerajaan dan republik. Negara ini beribu kota di Beograd.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]1910-1930-an
[sunting | sunting sumber]1918
[sunting | sunting sumber]- Setelah dibubarkannya Kekaisaran Austria-Hungaria setelah Perang Dunia I maka “Kerajaan Bangsa Serbia, Kroasia, dan Slovenia” didirikan dengan Peter I dari Serbia sebagai raja.
- Bibit untuk konflik pada masa datang sudah ditaburkan mulai saat ini.
- Serbia menginginkan sebuah negara kesatuan padahal Kroasia menginginkan sebuah federasi.
1921
[sunting | sunting sumber]Alexander bereaksi keras dengan membubarkan parlemen dan mencanangkan diktatorialisme.
1928
[sunting | sunting sumber]Kroasia mencoba melepaskan diri setelah seorang anggota parlemen dari Kroasia dibunuh.
1929
[sunting | sunting sumber]- Nama negara diubah menjadi Kerajaan Yugoslavia.
- Raja Yugoslavia, Alexander, dibunuh di Paris, Prancis, oleh kelompok nasionalis ekstrem Makedonia-Kroasia.
1939
[sunting | sunting sumber]- Kroasia mendapatkan lebih banyak otonomi.
1940-an
[sunting | sunting sumber]1941-1945
[sunting | sunting sumber]- Wali Raja Yugoslavia, Pangeran Paul, terpaksa menandatangani persetujuan kerja sama dengan Poros Jerman-Italia-Jepang. Akan tetapi para perwira Serbia yang anti-Jerman berontak dan menggulingkan pemerintahannya. Hitler marah dan menyerang Yugoslavia. Negara Balkan tersebut jatuh dengan cepat, terutama karena etnis-etnik non Serbia banyak yang bergabung dengan para penyerbu.
- Setelah menaklukkan negeri itu, Hitler memecah-belah negeri tersebut di bawah pendudukan Poros dan rezim boneka lokal. Atas perintah Hitler, bekas provinsi Kroasia, Bosnia, dan Herzegovina digabungkan ke dalam negara boneka Kroasia sementara wilayah sebagian besar Kosovo, Montenegro Selatan dan Makedonia Barat digabungkan ke dalam Negara Albania Raya. Penduduk Yugoslavia kemudian bangkit melawan pasukan pendudukan dan bergabung dengan dua kekuatan gerilya utama: kaum Chetnik yang didominasi orang Serbia pendukung raja dan kaum Partisan pimpinan Tito yang komunis.
- Negara Kroasia Merdeka dibentuk oleh Nazi sebagai negara satelit yang diperintah oleh kaum fasis kroasia bernama Ustaše. Kaum Ustaše fanatik terhadap kristen katolik namun bekerja sama dengan kaum Muslim Bosnia dan mengakui katolik dan islam sebagai agama orang kroasia.[2] Kaum ini berusaha membersihkan negara boneka tersebut dari orang-orang Serbia, Yahudi dan Jipsi. Antara tahun 1941-45, kaum Ustaše telah membantai sekitar 500.000 ribu orang Serbia, mengasingkan 250.000 orang dan memaksa perubahan agama mereka dari kristen ortodoks menjadi kristen katolik.[3] Kaum lain yang juga dibantai adalah 37.000 Yahudi dan 25.000 Jipsi. Pembersihan etnis juga terjadi di Negara Albania Raya, di mana kaum militan Albania mengusir dan membunuh puluhan ribu orang Serbia dan orang Slavia Ortodoks lainnya, terutama di Kosovo dan Makedonia Barat, dan menggantikannya dengan para pendatang Albania dari wilayah Albania. Tragedi ini membuat trauma yang mendalam terhadap bangsa Serbia. Yugoslavia pada masa ini menjadi medan pertempuran berdarah, di mana penduduknya bukan hanya memerangi pasukan pendudukan Poros namun juga saling membantai antara sesama warga—suatu preseden bagi perang antaretnis tahun 1990-an.
1943
[sunting | sunting sumber]- Federal Demokratik Yugoslavia diproklamasikan oleh para partizan komunis.
- Negosiasi dengan pemerintahan Kerajaan Yugoslavia dalam pengasingan terus dilakukan, sementara wilayah Kerajaan Yugoslavia masih diduduki oleh sekutu.
1944
[sunting | sunting sumber]- Para partisan komunis dipimpin oleh Josip Broz Tito, membebaskan Beograd pada bulan Oktober dengan bantuan tentara Uni Soviet.
1945
[sunting | sunting sumber]- Nazi Jerman menyerah, para partizan mengambil alih kekuasaan di seluruh bagian negara. Pada tanggal 29 November, Raja Peter II dimakzulkan oleh Majelis Konstituante Komunis Yugoslavia saat masih dalam pengasingan. Pada tanggal 2 Desember, pemerintah komunis menyatakan keseluruhan wilayah ini sebagai bagian Federal Demokratik Yugoslavia.
1946
[sunting | sunting sumber]- Pada tanggal 31 Januari, Federal Demokratik Yugoslavia berganti nama menjadi Republik Rakyat Federal Yugoslavia.
- Negara ini terdiri dari: Serbia, Kroasia, Slovenia, Bosnia-Herzegovina, Montenegro, dan Republik Makedonia; serta dua daerah otonom yang menjadi bagian Serbia: Kosovo dan Vojvodina.
Yugoslavia sekitar 1990.
1: Slovenia; 2: Kroasia; 3: Bosnia-Herzegovina; 4: Serbia; 4a: Vojvodina; 4b: Kosovo; 5: Montenegro; 6:Makedonia; A: Laut Adriatik
1948
[sunting | sunting sumber]- Melepaskan diri dari pengaruh Uni Soviet. Yugoslavia ingin berjalan sendiri dalam melaksanakan paham komunisme.
1960-an
[sunting | sunting sumber]1961
[sunting | sunting sumber]- Kekuatan vokal dalam pembentukan KTT Negara Non Blok.
1963
[sunting | sunting sumber]- Pada tanggal 7 April, Republik Rakyat Federal Yugoslavia berganti nama menjadi Republik Federal Sosialis Yugoslavia dan Tito diangkat menjadi presiden seumur hidup.
1980-1990-an
[sunting | sunting sumber]1980
[sunting | sunting sumber]- Tito meninggal, perbedaan antaretnis mulai tampak, terutama ketika pada akhir tahun 1980-an terjadi krisis ekonomi. Diskriminasi terhadap penduduk Serbia dan non Albania lainnya di Kosovo menyebabkan ribuan orang mengungsi dari provinsi tersebut. Hal tersebut membuka kembali luka lama orang Serbia dan mendorong terpilihnya Slobodan Milosevic yang mengajukan program-program nasionalis Serbia sebagai presiden Serbia: status otonom Kosovo dan Vojvodina ditiadakan. Nasionalisme berdasarkan etnisitas menjadi marak.
1990
[sunting | sunting sumber]- April pemilu di negara-negara bagian. Di Slovenia dan Kroasia, daerah terkaya, partai pro kemerdekaan menang. Di Serbia dan Montenegro, partai komunis menang.
1991
[sunting | sunting sumber]- Pada tanggal 25 Juni, Slovenia dan Kroasia memproklamasikan kemerdekaan. Tentara Federal (terutama beranggotakan orang Serbia) mengintervensi. Akan tetapi perang di Slovenia hanya berlangsung 7 hari karena penduduk di sana nyaris homogen sehingga tidak ada kepentingan warga Serbia yang terancam. Dibandingkan dengan Slovenia yang memiliki penduduk homogen, perang di Kroasia berlangsung sengit dan lama serta kejam karena ingatan sejarah Perang Dunia II maupun besarnya komunitas Serbia di wilayah tersebut. Ketika Republik Makedonia, negara bagian termiskin, memerdekakan diri pada tanggal 8 September, Tentara Federal diam saja.
1992
[sunting | sunting sumber]- Penduduk Muslim Bosnia dan Kroasia di Bosnia-Herzegovina memilih untuk merdeka dan mendeklarasikan negara Bosnia-Herzegovina. Penduduk Serbia Bosnia menolak hasil tersebut dan berusaha membentuk negara terpisah dengan bantuan Tentara Federal Yugoslavia, yaitu Republik Serbia Bosnia dan Herzegovina yang kemudian menjadi Republik Srpska.
- Sekali lagi, perang di Bosnia-Herzegovina berlangsung sengit dan kejam antara tahun 1992 hingga 1995. Pada perang ini terjadi genosida oleh tentara Republika Srpska terhadap 8.000 pria dan 30.000 sipil kaum muslim bosnia.[4][5]
- Dari enam negara bagian hanya Serbia dan Montenegro yang tertinggal, yang kemudian membentuk Republik Federal Yugoslavia pada tanggal 28 April 1992.
1995
[sunting | sunting sumber]- Perjanjian Dayton mengakhiri perang di Bosnia-Herzegovina.
1999
[sunting | sunting sumber]- Pecah pemberontakan orang Albania di Kosovo. Upaya memadamkan pemberontakan tersebut oleh Serbia menyebabkan banjirnya kaum pengungsi Albania ke wilayah tetangga. NATO tanpa mandat PBB menyerang Serbia. Milosevic menyerah dan Kosovo diberikan di bawah pengawasan internasional. Giliran penduduk Serbia yang dibersihkan secara etnis oleh KLA. Kelompok gerilyawan Albania ini juga menghancurkan banyak peninggalan budaya Serbia di Kosovo sebagai jalan menghapuskan jejak orang Serbia di sana. Tujuan utama KLA sendiri adalah menggabungkan Kosovo dan berbagai wilayah Balkan lainnya yang dihuni orang Albania ke dalam suatu Negara Albania Raya, seperti yang terjadi pada masa Perang Dunia II. Pemberontakan orang Albania meluas ke Makedonia, yang sebelumnya dengan tangan terbuka menerima pengungsi Albania dari Kosovo.
2000-an
[sunting | sunting sumber]2000
[sunting | sunting sumber]- Pada bulan Oktober, Milosevic mundur setelah Vojislav Kostunica menang pemilu.
2001
[sunting | sunting sumber]- Milosevic diserahkan kepada Pengadilan Internasional untuk Bekas Yugoslavia.
2002
[sunting | sunting sumber]- Pada bulan Maret, pemerintah Serbia dan Montenegro sepakat untuk membuat uni yang lebih bebas.
2003
[sunting | sunting sumber]- Pada tanggal 4 Februari, Republik Federal Yugoslavia dibentuk ulang sehingga menjadi Uni Negara Serbia dan Montenegro.
- Dengan ini, berakhirlah perjalanan panjang negara Yugoslavia.
Kelanjutan
[sunting | sunting sumber]Negara-negara yang dipecah dari wilayah Yugoslavia:
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ bahasa Albania: Jugosllavia; Aromania: Iugoslavia; bahasa Hungaria: Jugoszlávia; Rusyn Pannonia: Югославия, transkr. Juhoslavija; bahasa Slowakia: Juhoslávia; bahasa Rumania: Iugoslavia; bahasa Ceko: Jugoslávie; bahasa Italia: Iugoslavia [juɡozˈlaːvja]; bahasa Turki: Yugoslavya; bahasa Bulgaria: Югославия, transkr. Jugoslavija
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Yugoslavia History, Map, Breakup, & Facts (Britannica)". Diakses tanggal 2020-06-09.
- ^ Butić-Jelić, Fikreta. Ustaše i Nezavisna Država Hrvatska 1941–1945. Liber, 1977
- ^ "Croatia" (PDF). Shoah Resource Center – Yad Vashem. Diakses tanggal 4 January 2010.
- ^ ICTY; "Address by ICTY President Theodor Meron, at Potocari Memorial Cemetery" The Hague, 23 June 2004 ICTY.org
- ^ ICTY; "Krstic judgement" UNHCR.org
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Media tentang Yugoslavia di Wikimedia Commons