Kelompok Ca Kolorektal - 20240628 - 114801 - 0000
Kelompok Ca Kolorektal - 20240628 - 114801 - 0000
Kelompok Ca Kolorektal - 20240628 - 114801 - 0000
KEPERAWATAN CA
KOLOREKTAL
Anggota
Kelompok : 1.Laura freitas
2.Trivangka niuflapu
3.Anjela Baun
4.ciamo daos
5.ningsi Tualaka
6.nena Tusi
7.engir sau
Latar
Belakang
nker kolorektal atau biasa disebut kanker usus
besar adalah sebuah kanker yang terjadi pada
rektum dan lapisan usus besar bagian dalam
seperti mukosa, dan dapat menjalar keseluruh
lapisan lain pada bagian tubuh manusia melalui
pembuluh darah maupun melalui pembuluh
getah bening.
Tujuan penulisan
Kanker kolorektal (CRC) adalah jenis kanker yang dimulai di usus besar
atau rektum usus besar di saluran gastrointestinal (GI). Kemajuan
terbaru dalam deteksi, terapi berbasis agen kemoterapi dan biologis,
dikombinasikan dengan reseksi hati, telah secara dramatis meningkatkan
tingkat kelangsungan hidup pasien CRC [ 1 ]. Namun, CRC masih
merupakan penyakit yang tidak dapat dikdalikan. CRC adalah kanker
ketiga yang paling sering didiagnosis pada pria dan wanita di Amerika
Serikat. Secara keseluruhan, risiko seumur hidup terkena CRC adalah
sekitar 1 dari 20 (5,1%), dan angka kematian akibat CRC juga
mengkhawatirkan.
Etiologi
Faktor yang dapat memicu kanker kolorektal dibagi menjadi dua
yaitu, berupa faktor yang dapat diubah dan tidak dapat diubah.
Faktor yang dapat diubah yaitu berupa kebiasaan merokok,
mengkonsumsi alkohol, kelebihan berat badan (obesitas), dan
kurangnya aktivitas fisik. Sedangkan untuk faktor yang tidak dapat
diubah yaitu usia, riwayat kanker kolorektal pada keluarga,pernah
mengalami kanker kolorektal sebelumnya, memiliki sindrome
tertentu berupa poliposis adenomatosa familial dan sindrom lynch
(Prabowo, 2020).
Patofisiologi
Prabowo (2020 ) Penyebab jelas kanker usus besar belum diketahui secara pasti, namun
makanan merupakan faktor yang penting dalam kejadian kanker tersebut. Yaitu
berkorelasi dengan faktor makanan yang mengandung kolesterol dan lemak hewan
tinggi, kadar serat yang rendah, serta adanya interaksi antara bakteri di dalam usus besar
dengan asam empedu dan makanan, selain itu dapat juga dipengaruhi oleh minuman yang
beralkohol, khususnya bir.
adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel dalam usus = endotel). Munculnya kanker
kolon biasanya dimulai sebagai polip jinak, yang kemudian dapat menjadi ganas dan
menyusup, serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitarnya.
Kanker kolon dapat berupa masa poliploid, besar, tumbuh ke dalam lumen, dan dengan
cepat meluas ke sekitar usus sebagai striktura annular (mirip cincin). Lesi annular lebih
sering terjadi pada bagi rektosigmoid, sedangkan lesi poliploid yang datar lebih sering
terjadi pada sekum dan kolon asendens. Kanker kolon dapat menyebar melalui :
1. Infiltrasi langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam
kandung kemih (vesika urinaria).
2. Penyebaran lewat pembuluh limfe limfogen ke kelenjar limfe
perikolon dan mesokolon.
3. Melalui aliran darah, hematogen biasanya ke hati karena kolon mengalirkan
darah balik ke sistem portal.
kanker kolorektal terjadi pada lapisan mukosa dan dapat meluas pada lapisan
lain, apabila sel kanker berada pada dinding usus maka sel tersebut akan
tumbuh pada pembuluh getah bening maupun pembuluh darah. Hal ini terjadi
karena kondisi displasia area polip maupun lapisan rektum di mana sel
nampak tidak normal yang
akan terbentuk pada polip dan akan mulai berkembang pada dinding usus
besar. (Rahmadania et al., 2020
manifestasi
klinis
Kanker kolorektal memiliki manifestasi klinis yang tidak spesifik
dan sangat bervariasi, tergantung pada lokasi penyebaran kanker
usus besar tersebut. Pada penyakit kanker kolorektal sendiri
memiliki tanda berupa berat badan menurun, terdapat darah
dalam feses, konstipasi, mual dan muntah. Maka dari itu dapat
timbul manifestasi klinis pada pasien berupa gangguan pola buang
air besar, sering terdapat darah pada mucus maupun feses,
ketidak nyamanan pada bagian abdomen kanan, dan sering
merasa
lemah akibat anemia (Latifah, 2020).
pemeriksaan diagnostik
Prabowo (2019) Menyatakan bahwa proses pencarian sel kanker kolorSigmoidoskopi fleksibel
Pemeriksaan dengan memasukan alat teropong melalui anus dan masuk sampai ke rektum hingga pada bagian bawah
usus besar, hal ini untuk melihat kelainan pada kolon dan rektum.
Kolonoskopi
Pemeriksaan ini hampir sama dengan sigmoidoskopi fleksibel,akan tetapi kolonoskopi dapat digunakan untuk
memasukan alat khusus untuk biopsi atau memotong dan mengeluarkan bagian abnormal seperti polip apabila diperlukan
dalam tes laboratorium untuk mendeteksi sel-sel kanker. Efek samping yang terjadi setelah dilakukannya kolonoskopi
yaitu abdomen akan terasa kembung, nyeri atau kram untuk beberapa saat, dan perubahan ritme jantung akibat sedasi.
Kontras ganda enema bariumektal dalam tubuh manusia memiliki beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan skrining,
pemeriksaan polip lanjutan, pemeriksaan tinja,pemeriksaan pencitraan untuk mencari kanker kolorektal.
1. Skrining
Skrining berupa pemeriksaan untuk mencari sel kanker pada tubuh manusia dengan gejala maupun tanpa gejala yang
spesifik. Pada kanker kolorektal tes skrining dapat menemukan polip dan kanker kolorektal dengan melihat struktur
abnormal pada usus besar.
2. Pemeriksaan polip lanjutan :
3. Pemeriksaan tinja
Tes darah samar feses berbasis guaiac (gFOBT)
Tes gFOBT atau tes darah samar berbasis guaiac bertujuan untuk
mendeteksi darah pada fese dengan reaksi kimia. Apabila hasil positif
maka dibutuhkan pemeriksaan kolonoskopi pada pasien.
1. Pengkajian keperawatan
a. Identitas pasien yang perlu dikaji meliputi
: nama dan alamat
Meliputi
Jenis kelamin : kanker usus ini lebih banyak menyerang pada laki – laki.
Umur : paling sering menyerang orang yang berusia lebih dari 40 tahun
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pengkajian ini dilakukan untuk mendukung keluhan utama. Lakukan pertanyaan yang bersifat ringkas
sehingga jawaban yang diberikan klien hanya kata “ya” atau “tidak” atau hanya dengan anggukan kepala
atau gelengan.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga:
Secara patologi kanker colon tidak diturunkan, tetapi perawat perlu menanyakan apakah penyakit ini
pernah dialami oleh anggota keluarga lainnya mempunyai riwayat kanker usus besar pada keluarga, maka
kemungkinan terkena penyakit ini lebih besar, khususnya jika saudara anda terkena kanker pada usia
muda
d. Riwayat Tumbuh Kembang
Kelainan – kelainan fisik atau kematangan dari
perkembangan dan pertumbuhan seseorang yang dapat
mempengaruhi keadaan penyakit seperti gizi buruk atau
obesitas.
e.Riwayat Sosial Ekonomi
Pada riwayat sosial ekonomi pasien terkait makanan dan
nutrisi yang dikonsumsi oleh pasien setiap harinya.
implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien dari
masalah status kesehatan yang dihadapi,status kesehatan
yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan proses pelaksanaan implementasi harus
berpusat kepada kebutuhan klien,factor-faktor lain yang
mempebgaruhi kebutuhan keperawatan,strategi
implementasi keperawatan,dan kegiatan komunikasi
( Leniwita&Anggraini,2020)
Evaluasi keperawatan
merupakan tahap akhir dari rangkaian proses
keperawatan yang berguna apakah tujuan dari
tindakan keperawatan yang telah dilakukan
tercapai atau perlu pendekatan lain. Evaluasi
keperawatan mengukur keberhasilan dari rencana
dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang
dilakukan dalam menuhi kebutuhan pasien
( Leniwita&Anggraini,2020)
Sekian dan terimakasih 🙏