JIWA

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 66

PERSIAPAN UNTUK MENGHADAPI

KOAS STASE JIWA


PERSIAPAN
Hal-hal yang perlu disiapkan sebelum menempuh koas stase jiwa:
SIKAP & MENTAL
ALAT-ALAT KESEHATAN BERUPA TENSI, OKSIMETER, STETOSKOP
dll
BUKU (BUKU SAKU PPDGJ, KAPLAN & SABOCK, MININOTES
PSIKIATRI DLL)
HAL-HAL YANG WAJIB DILAKUKAN
SELAMA STASE KOAS JIWA
Hal-hal yang wajib dilakukan selama menempuh koas stase jiwa:
WAJIB Untuk menghormati seluruh petugas yang ada di RSJ
Selalu Bertanya jika ada hal-hal yang tidak dipahami ke DPK
WAJIB Follow Up pasien di Bangsal & IGD tiap hari sebanyak 2x atau
sesuai permintaan dari DPK
WAJIB Untuk memeriksa dan mengkaji pasien baru
WAJIB Untuk menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan sebelum
masuk minggu ke ¾
Jika ingin keluar atau mau pergi ke suatu tempat diluar lingkungan
RSJ, WAJIB untuk minta izin terlebih dahulu ke dokter jaga yang
bertugas di RSJ
PEMERIKSAAN DASAR
PSIKIATRIK
PEMERIKSAAN DASAR PSIKIATRI
Dilakukan melalui :
A. Wawancara
1. Allo – anamnesa (dengan pengantar)
2. Auto – anamnesa (dengan pasien)
B. Pemeriksaan Status Mental
C. Pemeriksaan Fisik
D. Pemeriksaan Tambahan lainnya
A. WAWANCARA
PRINSIP UMUM
WAWANCARA

1. Bantu pasien agar merasa cukup nyaman memberikan informasi

2. Perhatikan komunikasi pasien, baik verbal maupun non-verbal

3. Pada awal wawancara biarkan pasien mengemukakan keluhannya,


yang membawa dia mencari pertolongan
KOMUNIKASI NON-VERBAL

1. Ekspresi wajah: tatapan mata, kerut dahi, alis, hidung


dan kesesuaian antara sorot mata dan ekspresi wajah

2. Suara: nada, intonasi, jeda kata, cara bicara

3. Sikap tubuh: cara bersikap, gerakan tubuh, tangan,


kaki

4. Reaksi fisiologis: wajah merah/pucat, berkeringat,


napas, pupil mata

5. Penampilan: cara berpakaian, sikap selama duduk


dan berdiri
PROSES WAWANCARA
1. Perkenalan dan memberi salam

Pemeriksa yg terlebih dulu memberi salam dan kenalkan diri. Pakai bahasa yg
mudah dimengerti, tempo disesuaikan.

2. Bina hubungan saling mempercayai

Pemeriksa tidak secara spontan dipercaya pasien, perlu dibina melalui sikap &
perilaku yg berempati dan mengerti perasaan pasien.
PROSES WAWANCARA
3. Pertanyaan terbuka dan spesifik

a. Pertanyaan terbuka memberi kesempatan kepada pasien untuk bebas


menjawabnya dg bahasanya sendiri misalnya: “Bagaimana keadaan di rumah
bapak/ibu?”

b. Pertanyaan spesifik  yaitu pertanyaan tertutup dg jawaban “ya” atau “tidak”.


Misalnya: “Apakah bapak/ibu berpikir untuk bunuh diri?” atau “Pernahkah
bapak/ibu berobat untuk keluhan ini?”
PROSES WAWANCARA
4. Menjadi pendengar yang efektif

Seringkali orang mulai merasa lebih baik, apabila mereka diberi kesempatan utk
bicara dan yakin bahwa mereka didengarkan.

Masalah depresi, kecemasan, ketakutan yg tak dapat diatasi, sakit dan nyeri yang
tak ditemukan ggn fisiknya, dan berbagai gejala lainnya, dapat disebabkan oleh
perasaan yg ditekan dan tidak diekspresikan.
PROSES WAWANCARA
4. Menjadi pendengar yang efektif…….

Tunjukkan pd pasien bhw anda mendengarkan mereka

a. Perhatian secara non-verbal  biarkan pasien menceritakan hal yg mereka anggap


penting. Lakukan kontak mata, anggukkan kepala untuk menunjukkan bahwa anda
tertarik

b. Fasilitasi  komentar spt “Bisa anda cerita lebih lanjut ttg itu” akan menolong pasien
memusatkan pada ceritanya

c. Menyimpulkan  misalnya: “Jadi anda mengalami sedih sejak 3 minggu ini, sulit tidur
dan berat badan menurun”. Hal ini membuat pasien merasa anda mendengarkan dan
dia dpt mengoreksi kesalahan

d. Klarifikasi  untuk menyimpulkan dan menghubungkan satu sama lain. Misalnya


“Jadi, ibu merasa sedih dan sulit tidur setelah suami ibu di PHK ya?”
WAWANCARA
RIWAYAT PSIKIATRI
1. Identifikasi

2. Keluhan Utama

3. Riwayat Penyakit Sekarang

4. Riwayat Penyakit Dahulu/Sebelumnya

5. Riwayat Pribadi

6. Riwayat Keluarga

7. Situasi Sekarang
1. Identifikasi
 Data demografik ringkas nama, umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, status perkawinan dsb.

 Informasi tempat dan situasi dimana wawancara dilakukan


2. Keluhan Utama
• Dengan kata-kata pasien sendiri yang menyatakan mengapa ia datang atau
dibawa untuk mendapatkan bantuan

• Jika pasien tak mampu bicara, catat tentang gambaran pasien dari orang
yang memberikan informasi (Allo)
3. Riwayat Penyakit Sekarang

• Gambaran lengkap dan kronologis tentang peristiwa yang menyebabkan


pasien datang berobat, dimulai dari awal (onset), faktor pencetus, dan
perkembangan gejalanya sampai saat ia datang meminta pertolongan.

• Juga jelaskan pengaruh gangguan yang dialami terhadap aktivitas


kehidupannya, serta sifat disfungsi dan keparahannya.
4. Riwayat Penyakit Dahulu/Sebelumnya

• Menjelaskan penyakit pskiatri, medis lainnya, dan penyalah gunaan zat/obat


yang pernah dialami sebelumnya.

• Bagaimana gejalanya, keparahannya, jenis pengobatan, perawatannya dan


dimana ia dirawat.
5. Riwayat Pribadi

a. Riwayat Prenatal & Natal

b. Riwayat Masa Kanak awal (1 - 3 thn)

c. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3–11 thn)

d. Riwayat Masa Kanak Akhir/Remaja (11 - 18 thn)

e. Riwayat Masa Dewasa


5. Riwayat Pribadi ….
a. Riwayat Prenatal & Natal
• Situasi tempat pasien dilahirkan dan apakah pasien anak yang direncanakan atau diinginkan
kelahirannya?

• Adakah masalah kehamilan, persalinan, cedera atau kecacatan kelahiran ?

• Apakah ada masalah kesehatan dengan ibu pasien selama kehamilan ?

• Apakah ibu pasien menggunakan alkohol dan atau zat/obat adiktif atau merokok selama
hamil ?
5. Riwayat Pribadi ….
b. Riwayat Masa Kanak awal (1 - 3 tahun)
• Bagaimana kualitas interaksi ibu dan anak selama pemberian makanan dan toilet training?

• Bagaimana hubungan dengan saudara kandung atau anggota keluarga yang lain ?

• Bagaimana sifatnya apakah pemalu, hiperaktif, takut-takut, menarik diri atau senang
menyendiri ?

• Bagaimana kebiasaan makan ?

• Bagaimana perkembangan motorik dan perkembangan lainnya?

• Adakah masalah perilaku?


5. Riwayat Pribadi ….
c. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3–11 tahun)
• Adakah gangguan identifikasi jenis kelamin ?

• Bagaimana pengalaman awal masuk sekolah ?

• Data persahabatan dan hubungan pribadi, jumlah teman dan keakraban, dan perannya dalam
dalam aktivitas kelompok sebagai pimpinan ataukah sebagai pengikut ?

• Riwayat gangguan belajar dan perilaku sosial.


5. Riwayat Pribadi ….
d. Riwayat Masa Kanak Akhir/Remaja (11 - 18 tahun)
• Hubungan sosial.

• Riwayat sekolah

• Perkembangan kognitif

• Masalah emosional dan fisik

• Seksualitas.
5. Riwayat Pribadi ….
e. Riwayat Masa Dewasa :

1. Riwayat Pekerjaan

2. Riwayat Pendidikan

3. Riwayat Perkawinan

4. Aktivitas Sosial

5. Riwayat Militer
6. Riwayat Keluarga
• Riwayat gangguan psikiatrik dalam keluarga?

• Bagamana sikap pasien terhadap orang tua dan saudara-saudaranya ?

• Mimpi-mimpi, fantasi dan sistem nilai sosial serta moral pasien ?


7. Situasi Hidup Saat Sekarang

• Keadaan lingkungan perumahan atau tempat tinggal?

• Keadaan sosial ekonomi ?

• Siapa yang menanggung biaya hidup ?

• Pekerjaan
WAWANCARA KHUSUS
Wawancara pasien dengan keadaan :

1. Ancaman bunuh diri

2. Kasar atau agresif

3. Halusinasi

4. Waham
1. Wawancara Dengan Pasien
Ancaman Bunuh Diri
Tanyakan adakah rencana untuk mengakhiri hidup.

Tanyakan dan catat adanya rencana bunuh diri sebelumnya

Tanyakan adanya riwayat bunuh diri dalam keluarga.


2. Wawancara Dengan Pasien Kasar / Agresif
 Nyatakan bahwa dokter mampu menangani hal-hal yang menyenangkan maupun
yang tidak menyenangkan.

 Tentukan perlu tidaknya kontak verbal dengan pasien tsb.

 Pada pasien kasar dengan pengekangan. :


o Jika pasien tenang kendurkan pengekangannya.
o Jika pasien agitasi pengekangan dipertahankan

 Hindari konfrontasi dengan pasien tsb.


3. Wawancara dengan Pasien
Berhalusinasi
• Pertanyaan

 apa dia pernah mengalami sesuatu yang luar biasa ?

 Seperti apa ?

 Dapat mendengar suara yang orang lain tak mendengar ?

 Melihat sesuatu yang tidak terlihat oleh orang lain ?

 Atau merasakan sesuatu yang aneh menjalar ditubuhnya ?


4. Pasien dengan “Waham”
 Waham pasien tidak boleh ditantang langsung karena akan meningkatkan kecemasan
pasien akan mati atau mempertahankannya.

 Tidak boleh pura-pura mempercayai waham pasien

 Pendekatan yang sangat membantu adalah menyatakan bahwa dokter mengerti


(keyakinan pasien akan waham adalah benar tetapi dokter tidak mempunyai keyakinan
yang sama).
Metode penggalian Waham
1. Waham Kejar (sedang diikuti, rumahnya dipasangi alat perekam, diamati
pemerintah)
• Pertanyaan :
 Apakah anda mengalami kesulitan dalam bersama-sama orang lain ?
 Apakah anda merasa ada orang-orang yang bersekongkol untuk menentang
atau membahayakan anda ?

2. Waham Cemburu (merasa pasangan punya hub gelap)


• Pertanyaan :
 Apakah anda takut pasangan anda tidak jujur? Bukti apa yang anda miliki ?
Metode penggalian Waham…
3. Waham Dosa atau Bersalah
 Merasa telah melakukan dosa,
 Merasa bertanggung jawab atas tindakan yang tidak dapat dimaafkan,

 Merasa patut dihukum

Pertanyaan :

 Apakah anda mrasa bhw anda telah mlakukan hal2 yg menakutkan ?

 Apakah ada yang mengganggu kesadaran anda ? Apakah itu ?


Metode penggalian Waham…
4. Waham Kebesaran (Merasa memiliki kekuatan,kemampuan, identitas khusus).
• Pertanyaan :
 Apakah anda mmiliki kekuatan, bakat, atau kemampuan khusus ?
 Apakah anda mrasa bahwa anda akan mencapai hal-hal yg besar ?

5. Waham Somatik (Merasa yakin tubuhnya menderita penyakit, abnormal atau berubah)
• Pertanyaan :
 Apakah anda merasa ada gangguan dalam tubuh anda ?
 Adakah ada melihat adanya perubahan pada tubuh anda ?
Metode penggalian Waham…
6. Waham Yang Menyangkut Diri Sendiri

(Ideas and Dellusion Of Reference).

• Pertanyaan :
 Adakah bila anda berjalan kedalam suatu ruangan, anda berpikir orang lain membicarakan atau
menertawakan anda?
 Apakah anda melihat dimajalah atau di TV menyebut diri anda atau memiliki arti khusus.?
 Apakah anda menerima pesan khusus dengan suatu cara ?
Metode penggalian Waham…
7. Thought (Gema, Siar, Penyisipan, Dan Penarikan Pikiran)
• Pertanyaan :

 Apakah anda mendengar pikiran anda berbicara berulang?

 Apakah anda mendengar pikiran anda berbicara seakan-akan ada suara dari luar kepala anda ?

 Apakah anda merasa, bahwa pikiran anda disiarkan sehingga orang lain mendengarnya

 Apakah anda merasa bahwa ada pikiran yang dimasukkan kedalam kepala anda oleh orang-
orang atau sumber-sumber dari luar,

 Apakah anda merasa bahwa pikiran anda telah diambil oleh sumber atau orang diluar.
B. STATUS MENTAL
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

A. DESKRIPSI UMUM
B. KEADAAN AFEKTIF
C. FUNGSI INTELEKTUAL
D. GANGGUAN PERSEPSI
E. PIKIRAN
F. PENGENDALIAN IMPULS
G. DAYA NILAI DAN TILIKAN
H. TARAF DAPAT DIPERCAYA
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan : (Pakaian, ekspresi wajah, kontak mata, dll)

2. Kesadaran : (Menilai tingkat kesadaran : menurun, berkabut, berubah)

3. Aktivitas psikomotor (perilaku pasien : mannerisme, stereotifik, hiperaktif, hipoaktif,


agitasi, dll).

4. Pembicaraan (spontanitas, kecepatan, kejelasan)

5. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif, penuh perhatian, menarik perhatian,


menantang , sikap bertahan, bermusuhan, main-main, mengelak, berhati-hati
B. Keadaan Afektif
1. Mood : emosi yang meresap dan terus menerus mewarnai persepsi seseorang tentang
dunianya.

2. Afek – cara pasien menunjukkan perasaannya – variabilitas, intensitas, kecendrungan)

3. Keserasian : kesesuaian respons emosional pasien dengan masalah subjektif yang


didiskusikan. Dilukiskan sebagai serasi dan tidak serasi.

4. Empati : penghayatan dan pemahaman terhadap pasien apakah dapat dimengerti atau
tidak (dapat/ tidak dapat dirabarasakan).
C. Fungsi Intelektual
1. Taraf pendidikan

2. Orientasi : Waktu, Orang, Tempat

3. Daya ingat : Jangka Pendek, Jangka Panjang dan Segera

4. Konsentrasi dan perhatian (kemampuan memusatkan dan mempertahankan


perhatian)

5. Pikiran Abstrak

6. Bakat kreatif

7. Kemampuan menolong diri sendiri


D. Gangguan persepsi
1. Ilusi : kesalahan interpretasi sensoris yang masuk

2. Halusinasi : adanya persepsi sensoris yang masuk tanpa adanya rangsangan eksternal.

(„ Apakah Anda pernah mendengar suara atau melihat sesuatu yang orang lain tidak

mendengar dan melihatnya)

3. Depersonalisasi : perasaan aneh atau asing terhadap diri sendiri atau merasa bahwa

pribadi tidak seperti biasanya atau berubah.

4. Derealisasi : perasaan aneh atau asing tentang lingkungannya yang tidak sesuai

dengan kenyataan.
E. Pikiran
1. Arus pikiran :
a. Produktivitas,

b. Kontinuitas,

c. Hendaya Berbahasa.

2. Isi pikiran : materi, ide-ide, gagasan yang disampaikan

a. Waham (keyakinan palsu)

b. Preokupasi : pemusatan isi pikiran pada ide tertentu.


F. Pengendalian Impuls

G. Daya Nilai dan Tilikan


1. Norma Sosial
2. Uji Daya Nilai
3. Penilaian Realitas
4. Tilikan

H. Taraf dapat dipercaya


• Kemampuan pasien untuk melaporkan situasinya dengan akurat, dan
• Perkiraan kesan dokter akan kebenaran dan kejujuran pasien.
DIAGNOSTIK MULTIAKSIAL
Aksis I : Sindroma klinik

Aksis II : Ciri/ Gangguan kepribadian, Retardasi

Mental.

Aksis III : Penyakit Fisik penyerta / Riwayat

bermakna

Aksis IV : Masalah Psikologis yang relevan


RENCANA TERAPI
1. PSIKOFARMAKA
Anti psikotik, anti depresan, anti mania, anti
ansietas, dll

2. PSIKOTERAPI
Psikoanalisa, kognitif, behavior, supportif,
kelompok, keluarga dll.

3. TERAPI SOSIAL
Terapi kerja, terapi seni, rehabilitasi dll.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. STATUS INTERNUS :
TTV, LAINNYA

2. STATUS NEUROLOGI :
PUPIL, REFLEKS PATOLOGIS, LAINNYA
D. PEMERIKSAAN TAMBAHAN
LAINNYA
1. LABORATORIUM

2. RADIOLOGI
DIAGNOSIS &
IDENTIFIKASI MASALAH
I. Ringkasan / Ikhtisar Penemuan Bermakna

• Ringkasan gejala-gejala mental, fisik dan laboratorium yang


ditemukan, hasil tes neurologik dan psikologik, radiologi jika
tersedia, termasuk obat-obatan yang digunakan pasien, dosis,
lamanya.
II. Formulasi Diagnostik
• Darigambaran gejala-gejala yang ditemukan pada ikthisar penemuan
bermakna disusunlah berbagai gangguan yang memberikan gambaran yang
sama dengan yang ditemukan pada ikthisar penemuan bermakna.
• Darisini didapat berbagai diagnosis banding. Kemudian satu persatu
diagnosis banding yang tidak memenuhi kriteria diagnosis kerja disingkirkan
sehingga didapatkan diagnosis yang paling sesuai dengan diagnosis kerja
yang memenuhi kriteria yang diharapkan.
III. Diagnosis
• Terdiri dari 5 aksis / Multiaksial:

• Aksis 1 : Sindroma Klinik (Gg. Afektif, Skizofrenia, Gg.Cemas Menyeluruh, dll)

• Aksis II : Gg. Kepribadian, Retardasi Mental, dan Mekanisme Pertahanan

• Aksis III : Kondisi Medis Umum (Epilepsi, penyakit kardiovaskuler, Gg. Endokrin)

•Aksis IV : Problem Psikososial dan Lingkungan


Biasanya selama setahun sebelumnya, tidak selalu, misalnya: tidak punya pekerjaan,
perceraian, problem keuangan, korban penelantaran anak, dll.

•Aksis V : Global Assessment Function


Skala pengkajian fungsi global yang merupakan pengukuran fungsi umum dan
digunakan dalam merencanakan penatalaksanaan serta meramalkan hasil.
IV. Prognosis

• Pendapat mengenai kemungkinan perjalanan penyakit dimasa yang akan


datang, perluasannya, dan akibat dari gangguan, faktor-faktor prognstik
baik dan buruk; tujuan khusus terapi
V. Formulasi Psikodinamika
• Untuk menentukan proses apa saja yang terjadi selama
perjalanan penyakit .
VI. Rencana Pengobatan
Modalitas Terapi yang direkomendasikan
Pasien rawat jalan atau rawat inap, kemungkinan lamanya terapi,
tipe psikoterapi : individual, kelompok, keluarga; gejala atau
problem yang diterapi
Pengobatanawal harus langsung terhadap setiap situasi yang
mengancam kehidupan seperti : resiko bunuh diri, resiko
membahayakan orang lain yang membutuh perawatan psikiatrik,
membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Pada beberapa kasus rencana terapi ini harus menyertakan latihan
ketrampilan psikososial, bahkan masalah hukum dan kehakiman.
PENGGOLONGAN
GANGGUAN KESEHATAN JIWA
Pembagian gangguan kesehatan jiwa secara umum

1. Gangguan jiwa dikarenakan faktor organik


2. Gangguan perasaan (mood) dan kecemasan (anxiety)
3. Gangguan kepribadian, dan
4. Gangguan Psikotik

Source: Jayashree Pakhare: http://www.buzzle.com/articles/types-mental-illness-list-disorders.html


59
Gangguan jiwa dikarenakan faktor organik
Gangguan jiwa organik dikelompokkan menjadi:
1. Penyakit degeneratif:
 Penyakit Huntington
 Multiple Sclerosis
 Senile dementia-Alzheimer’s type
 Parkinson’s Disease-Nerve disorder: tremor & paralysis

2. Gangguan kardiovaskular: stroke, TIA, hypertension


3. Trauma: kerusakan jaringan otak, perdarahan, & concussions
4. Efek yang ditimbulkan oleh obat dan alkohol; efek putus zat

Source: Jayashree Pakhare: http://www.buzzle.com/articles/types-mental-illness-list-disorders.html


60
Gangguan perasaan (mood) dan kecemasan (anxiety)

Beberapa gangguan yang utama dikategorikan dalam:


1. Depresi (Major Depressive Disorder)
2. Rasa ketakutan yang berlebihan dan tidak rasional terhadap suatu obyek atau situasi
(Phobia)
3. OCD (Obsessive-Compulsive Disorders)
4. Gangguan Bipolar
5. PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)
6. Gangguan Panic
Source: Jayashree Pakhare: http://www.buzzle.com/articles/types-mental-illness-list-disorders.html
61
Gangguan kepribadian
Terdapat 3 kelompok gangguan kepribadian, yaitu:
1. Perilaku aneh yang tidak biasa (Odd Unusual Behavior), termasuk: kepribadian
paranoid dan kepribadian skizoid
2. Perilaku dramatis, emosional dan erratic, termasuk: kepribadian antisosial,
kepribadian ambang, kepribadian Histrionic (manipulator) dan kepribadian narsistik
3. Anxious Fearful, termasuk:
a) Avoidant personality disorder
b) Dependent personality disorder
c) Obsessive-compulsive personality-anxiety disorder

Source: Jayashree Pakhare: http://www.buzzle.com/articles/types-mental-illness-list-disorders.html


62
Gangguan psikotik
1. Kelompok ini termasuk dalam gangguan mental/jiwa yang berat,
dimana mempengaruhi proses berpikir dan fungsi otak.
2. Penderita biasanya memiliki kesulitan dalam berpikir secara
rasional dan pertimbangan mereka seringkali kacau.
3. Gangguan ini tidak hanya mempengaruhi proses berpikirnya
saja, tetapi juga berdampak pada kondisi fisik, mental,
emosional dan sosial dari penderita.
4. Gejala umum dari gangguan psikotik ini adalah waham dan
halusinasi
Source: Jayashree Pakhare: http://www.buzzle.com/articles/types-mental-illness-list-disorders.html
63
Gangguan psikotik (lanjutan)
Kelompok besar gangguan psikotik adalah:
1. Skizofrenia
2. Skizofreniform
3. Gangguan Skizoafektif
4. Gangguan waham
5. Gangguan psikotik yang muncul akibat penyalahgunaan zat

Source: Jayashree Pakhare: http://www.buzzle.com/articles/types-mental-illness-list-disorders.html


64
Gangguan psikotik (lanjutan)
Penderita gangguan psikotik menunjukkan perubahan yang nyata dan berlangsung lama dengan ciri sebagai
berikut:
1. Menarik diri dari lingkungan dan hidup dalam dunianya sendiri
2. Merasa tidak mempunyai masalah dengan dirinya
3. Kesulitan untuk berpikir dan memusatkan perhatian
4. Gelisah dan bertingkah laku atau bicara yang kacau
5. Mengalami sulit tidur
6. Mudah tersinggung dan mudah marah
7. Mendengar, melihat atau merasa sesuatu yang tidak nyata
8. Berkeyakinan yang keliru (tidak terbantahkan) seakan-akan ada seseorang yang membuntuti atau ingin
membunuhnya
9. Keluhan fisik yang aneh, misalnya ada hewan atau benda yang tidak lazim di dalam tubuhnya
10. Tidak merawat diri dan kadang berpenampilan kotor
Source: Buku Pedoman Kesehatan Jiwa (pegangan bagi kader kesehatan), Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan
Jiwa Masyarakat, 2003
65
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai