Materi Webinar KUP

1
KETENTUAN UMUM DAN

TATA CARA PERPAJAKAN
UU No. 6 Tahun 1983 beserta perubahannya
#KemenkeuTepercaya
#KemenkeuTepercaya www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN 2
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan beserta perubahannya.
Pembahasan dalam bahan ajar ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman

terhadap hukum pajak formal yang diatur dalam Undang-Undang KUP.
Pajak dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang KUP didefinisikan sebagai kontribusi

wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat
KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI

PENETAPAN DAN KETETAPAN
DAN MELAPORKAN USAHA
PEMBUKUAN DAN PENCATATAN PENAGIHAN PAJAK
PEMBAYARAN PAJAK UPAYA HUKUM PERPAJAKAN
PELAPORAN PAJAK IMBALAN BUNGA
PEMERIKSAAN PAJAK KETENTUAN KHUSUS
KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI DAN MELAPORKAN USAHA 5
PMK-147/PMK.03/2017 & PMK-231/PMK.03/2019
NPWP DAN FUNGSI NPWP NPWP JABATAN
JANGKA WAKTU PENDAFTARAN NPWP

SUBJEK WAJIB DAFTAR NPWP
DAN PENGUKUHAN PKP

BAGI WANITA KAWIN & ANAK BELUM DEWASA
DOKUMEN PERSYARATAN
KEWAJIBAN NPWP
PENGHAPUSAN NPWP
BAGI WARISAN YANG BELUM TERBAGI
TATA CARA PENDAFTARAN NPWP DAN

PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP
PENGUKUHAN PKP
TEMPAT MENDAFTARKAN DIRI DAN

PENERAPAN NIK SEBAGAI NPWP
MELAPORKAN KEGIATAN USAHA
NPWP DAN FUNGSI NPWP
Pasal 1 angka 6 UU KUP
NPWP merupakan nomor identitas yang digunakan Wajib Pajak dalam

administrasi pelaksanaan hak dan/atau pemenuhan kewajiban perpajakan
Pasal 2 ayat (1) UU KUP

Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib
mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya
diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak
SUBJEK WAJIB DAFTAR NPWP
Wajib Pajak Wajib Pajak

Orang Pribadi Badan
Instansi pemerintah yang

Wajib Pajak Warisan ditunjuk sebagai pemotong
Belum Terbagi dan/atau pemungut pajak
Tidak dapat mendaftarkan
NPWP atas nama sendiri
Menggunakan NPWP suami jika:

• Menghendaki penggabungan pelaksanaan perpajakan
Menikah
(NPWP dihapuskan)
• Suami meninggal dan meninggalkan warisan yang belum terbagi
Menggunakan NPWP sendiri jika:

• Hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim
• Melakukan pemisahan penghasilan dan harta secara tertulis
• Menghendaki pemisahan pelaksanaan kewajiban perpajakan
Menikah tanpa keputusan hakim/tidak terdapat pemisahan penghasilan
& harta
• Bercerai
• Menikah setelah suami meninggal
dan meninggalkan warisan yang belum terbagi
• Warisan telah selesai dibagi
Tidak dapat mendaftarkan

NPWP atas nama sendiri
Menggunakan NPWP orang tua termasuk ketika

< 18 Th orang tua meninggalkan warisan yang belum terbagi
sampai dengan warisan telah terbagi
ANAK-ANAK
Wanita kawin dan anak yang belum dewasa dapat mengajukan

permintaan pencetakan kartu NPWP dengan menggunakan NPWP dan
mencantumkan namanya sendiri.
KEWAJIBAN NPWP
BAGI WARISAN BELUM TERBAGI
WBT
Menggunakan NPWP dari Wajib Pajak orang
pribadi yang meninggalkan warisan tersebut
Apabila Wajib Pajak orang pribadi yang meninggalkan warisan

belum memiliki NPWP, wakil dari Wajib Pajak Warisan Belum
Terbagi wajib mendaftarkan diri pada KPP.
PENDAFTARAN NPWP DAN
PENGUKUHAN PKP
PENDAFTARAN
PENDAFTARAN
NPWP
NPWP
Secara Elektronik Secara Tertulis
1. Prosedur Registrasi
2. Prosedur Penelitian Kelengkapan
3. Prosedur Klarifikasi Kelengkapan
PENDAFTARAN NPWP DAN
PENGUKUHAN PKP
PENGUKUHAN PKP
Pengusaha kecuali pengusaha kecil ELEKTRONIK SCR JABATAN
mengisi dan menyampaikan Formulir

PENELITIAN
Pengusaha kecil yang memilih
1 HARI KERJA
Pengusaha kecil yang bemaksud mengunggah (upload) salinan digital
(softcopy) dokumen yang disyaratkan
! Telah menyampaikan SPT Tahunan PPh 2
Tahun Pajak terakhir
TERTULIS
mengisi dan menyampaikan Formulir
! Tidak mempunyai utang pajak kecuali
telah memperoleh persetujuan
mengangsur atau menunda melampirkan dokumen yang disyaratkan
! Pengurus/Pimpinan memenuhi Disampaikan langsung, pos, atau

dengan jasa ekspedisi/jasa kurir
ketentuan 1 dan 2
TERTULIS
TEMPAT MENDAFTARKAN DIRI DAN
MELAPORKAN KEGIATAN USAHA
TEMPAT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK
MEMENUHI PERSYARATAN
SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF
WAJIB PAJAK WAJIB

MENDAFTARKAN DIRI
Meliputi:
• orang pribadi;
• Warisan Belum Terbagi;
• Badan; dan
• Instansi Pemerintah KPP atau KP2KP yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak
NPWP JABATAN
tidak melaksanakan
kewajiban untuk
mendaftarkan diri untuk
memperoleh NPWP
NPWP
JABATAN
KPP
tanggal terdaftar
hasil pemeriksaan atau = tanggal
hasil penelitian administrasi penerbitan kartu
NPWP + SKT
JANGKA WAKTU PENDAFTARAN NPWP
DAN PENGUKUHAN PKP
orang pribadi
paling lama:
• akhir bulan berikutnya setelah Badan Instansi Pemerintah
paling lama sebelum melakukan
penghasilan WP => PTKP paling lama 1 (satu) bulan setelah
pemotongan dan/atau
• satu bulan setelah kegiatan saat pendirian.
pemungutan pajak.
usaha atau pekerjaan bebas
mulai dilakukan
PKP
Warisan Belum Terbagi

paling lama pada akhir bulan
paling lama akhir bulan berikutnya setelah bulan
berikutnya setelah WP OP yang
saat jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan
meninggalkan warisan tersebut
brutonya melebihi batasan Pengusaha kecil yang
meninggal dunia
batasannya ditetapkan oleh Menteri keuangan.
DOKUMEN PERSYARATAN
Orang Pribadi WBT Instansi Pemerintah
Fotokopi NPWP salah satu ahli waris Fotokopi penunjukan sebagai kepala
Fotokopi KTP bagi WNI
Fotokopi akta/surat wasiat atau dok. Instansi Pemerintah
lain yang dipersamakan & NPWP Fotokopi penunjukan sebagai
Fotokopi Passpor atau pelaksana wasiat
KITAS/KITAP bagi WNA bendahara penerimaan
Fotokopi dok. penunjukan & NPWP Fotokopi KTP dan NPWP untuk poin
pihak yang mengurus harta 1 dan 2
Badan Cabang Join Operation/KSO
Fotokopi akta pendirian dan Surat keterangan sebagai Cabang Fotokopi perjanjian kerja sama atau
perubahannya atau surat keterangan penunjukan akta pendirian sebagai KSO
Fotokopi KTP seluruh pengurus bagi bagi BUT Fotokopi NPWP masing-masing
WNI Fotokopi KTP pimpinan cabang anggota KSO
Fotokopi Passpor atau KITAS/KITAP /BUT bagi WNI Identitas diri pengurus yang ditunjuk
bagi WNA Fotokopi Passpor atau KITAS/KITAP sebagai wakil dan salah satu dari
bagi WNA masing-masing anggota KSO
PENGHAPUSAN NPWP
K e p ala K P P d a p at m e la k u k a n p e n g h a p u sa n N P W P a ta s W ajib Paja k ya n g su d a h tid a k

m e m e n u h i p e rsyarata n su b je ktif d an /a ta u o b je ktif se su a i d e n g an kete n tu a n
p e ra tu ra n p e ru n d a n g -u n d a n g a n d i b id a n g p e rp aja k a n .
Kepala KPP dapat melakukan penghapusan NPWP atas Wajib Pajak yang sudah tidak
memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
Permohonan WP Dilengkapi dengan KPP tempat WP

dokumen pendukung terdaftar
atau
Secara Jabatan
PENGHAPUSAN NPWP
KRITERIA PENGHAPUSAN NPWP (1)
a d
w a n i t a yan g se b e lu m n ya t e l a h m e m i l i k i N P W P
d a n m e n i k a h yan g t i d a k i n g i n m e l a k s a n a k a n
k e w a j i b a n p e r p a j a k a n n y a t e r p i s a h d a ri
su a m in ya
o ra n g p rib ad i ya n g te lah m e n i n g g a l d u n i a d a n
t id a k m e n in g g a lk a n w a r is a n
orang pribadi yang telah meninggal dunia dan wanita yang sebelumnya telah memiliki NPWP
tidak meninggalkan warisan dan menikah yang tidak ingin melaksanakan
kewajiban perpajakannya terpisah dari
b o ra n g p rib ad i yg te la h m e n i n g g a l k a n I n d o n e s i a
u n tu k s e l a m a - l a m a n y a
suaminya
orang pribadi yg telah meninggalkan Indonesia
untuk selama-lamanya e
w a n i t a k a w i n ya n g m e m i l i k i N P W P b e r b e d a
d e n g a n N P W P su a m i ya n g kew a jib an p e rp aja k a n n y a
d ig a b u n g k a n d e n g a n su a m in y a
wanita kawin yang memiliki NPWP berbeda

co ra n g p rib ad i ya n g t e l a h d i b e r i k a n N P W P d a n
p e n g h a sila n n e to n ya t i d a k m e l e b i h i P T K P
dengan NPWP suami yang kewajiban perpajakannya

orang pribadi yang telah diberikan NPWP dan digabungkan dengan suaminya
penghasilan netonya tidak melebihi PTKP
f
a n a k ya n g b e l u m b e r u m u r 1 8 t a h u n d a n b e lu m
p e rn a h m e n ika h , ya n g t e l a h m e m i l i k i N P W P
anak yang belum berumur 18 tahun dan belum

pernah menikah, yang telah memiliki NPWP
PENGHAPUSAN NPWP
KRITERIA PENGHAPUSAN NPWP (2)

g
W a r i s a n B e l u m T e r b a g i d a la m h a l w a risa n te la h
s e le s a i d ib a g i
k I n s t a n s i P e m e r i n t a h ya n g su d a h t i d a k
m e m e n u h i p e r s y a r a t a n se b ag a i p e m o to n g
d a n /a ta u p e m u n g u t p aja k
Warisan Belum Terbagi dalam hal warisan telah Instansi Pemerintah yang sudah tidak
selesai dibagi memenuhi persyaratan sebagai pemotong
dan/atau pemungut pajak
h
W ajib Paja k c a b a n g y a n g t i d a k m e l a k u k a n
k e g i a t a n u s a h a l a g i p in d a h ke w ilaya h kerja K P P
la in ;ata u d itu tu p , a ta u
Wajib Pajak cabang yang tidak melakukan l W a jib P a ja k y a n g m e m ilik i le b ih d a r i 1 N P W P ,

t id a k t e r m a s u k N P W P C a b a n g
kegiatan usaha lagi pindah ke wilayah kerja KPP Wajib Pajak yang memiliki lebih dari 1 NPWP,
lain;atau ditutup, atau tidak termasuk NPWP Cabang
i B a d a n d i l i k u i d a s i a t a u d i b u b a r k a n k a re n a
p e n g h e n tia n a tau p e n g g a b u n g a n u sa h a
m
W ajib Paja k ya n g t i d a k l a g i m e m i l i k i t e m p a t
k e g i a t a n u s a h a b e ru p a o b je k p aja k P B B
Badan dilikuidasi atau dibubarkan karena Wajib Pajak yang tidak lagi memiliki tempat
penghentian atau penggabungan usaha kegiatan usaha berupa objek pajak PBB
j b e n t u k u s a h a t e t a p ya n g te la h m e n g h e n t i k a n
k e g ia t a n u s a h a n y a
bentuk usaha tetap yang telah menghentikan

kegiatan usahanya
PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP
PKP pindah alamat ke wilayah

Permohonan WP ! Pemeriksaan
kerja KPP Lain
Status PKP
dicabut
Sudah tidak memenuhi syarat
sebagai PKP
! Pemeriksaan
Secara Jabatan atau
Penelitian
Direktur Jenderal Pajak harus memberikan keputusan atas permohonan pencabutan pengukuhan PKP dalam jangka
waktu 6 (enam) bulan, sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap
Pasal 2 ayat (1a) UU KUP
Pasal 2 ayat (1a) UU KUP mengatur bahwa Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) orang pribadi yang merupakan penduduk Indonesia menggunakan
Nomor Induk Kependudukan (NIK)
NPWP ORANG PRIBADI

penduduk NIK
NPWP BADAN, Instansi
16 Digit
Pemerintah & ORANG
Angka
PRIBADI bukan penduduk
Nomor Identitas
NPWP CABANG Tempat Kegiatan
Usaha (NITKU)
• Sejak tanggal 14 Juli 2022, NIK digunakan sebagai NPWP bagi Wajib Pajak orang pribadi penduduk dan NIK dengan
format 16 digit bagi Wajib Pajak orang pribadi bukan penduduk, Wajib Pajak badan serta Wajib Pajak instansi pemerintah.
• Saat ini penerapan NIK sebagai NPWP masih terbatas dalam penggunaan DJP online dan penerapan secara penuh akan
berlaku 1 Juli 2024
• Diatur dalam PMK-112/PMK.03/2022 stdd PMK-136/PMK.03/2023
PEMBUKUAN DAN PENCATATAN 23
PASAL 28 UNDANG-UNDANG KUP
DEFINISI PEMBUKUAN DAN PENCATATAN
KEWAJIBAN PEMBUKUAN ATAU

PENCATATAN & PENYIMPANAN DOKUMEN
KETENTUAN PEMBUKUAN DAN

PENCATATAN
KEWAJIBAN PENYIMPANAN DOKUMEN

DASAR PEMBUKUAN ATAU PENCATATAN
DEFINISI PEMBUKUAN DAN PENCATATAN
Pasal 1 angka 29 UU KUP
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau
jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan
laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut.
Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta, kewajiban, modal,

penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian sehingga dapat dihitung
besarnya pajak yang terutang.

Pencatatan terdiri atas data yang dikumpulkan secara teratur tentang peredaran atau
penerimaan bruto dan/atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah
pajak yang terutang termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau yang
dikenai pajak yang bersifat final. (Pasal 28 angka 9 UU KUP)
KEWAJIBAN PEMBUKUAN ATAU

PENCATATAN & PENYIMPANAN DOKUMEN
Buku, catatan, dokumen Disimpan 10 tahun di

Indonesia
WP OP kegiatan
usaha/pekerjaan
bebas & Badan
wajib
menyelenggarakan Jika diperiksa, WP wajib
Termasuk hasil
pembukuan memperlihatkan dan/atau
pengolahan data secara meminjamkan
elektronik/aplikasi
daring
 Pengecualian:
1. WP OP melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dapat memilih menggunakan NPPN
2. WP OP yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
3. WP OP dengan kriteria tertentu berdasarkan peredaran bruto yang diatur lebih lanjut dalam PMK (PMK
54/PMK.03/2021)
KETENTUAN PEMBUKUAN DAN

PENCATATAN
Ketentuan Pembukuan Ketentuan Pencatatan

Iktikad baik dan mencerminkan keadaan sebenarnya Iktikad baik dan mencerminkan keadaan
sebenarnya
Diselenggarakan di Indonesia, huruf latin, angka
Arab, mata uang Rupiah, bahasa Indonesia atau Dilakukan di Indonesia dengan menggunakan
bahasa Asing yang diizinkan Menteri Keuangan huruf Latin, angka Arab dan satuan mata uang
Rupiah dalam bahasa Indonesia atau dalam
Taat asas dan dengan Stelsel Akrual atau Stelsel Kas
bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri
Catatan atas: harta, kewajiban, modal, penghasilan
dan biaya, serta penjualan dan pembelian Disusun secara kronologis dan sistematis
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, kecuali
peraturan perpajakan menentukan lain
Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing
dan mata uang selain rupiah dapat diselenggarakan
setelah mendapat izin Menteri Keuangan
KETENTUAN PENYIMPANAN DOKUMEN

DASAR PEMBUKUAN ATAU PENCATATAN
Buku, catatan, & dokumen
dokumen lain termasuk hasil

pengolahan data dari 10 tahun
pembukuan yg dikelola secara
elektronik atau secara program
aplikasi on-line dasar di tempat kegiatan
pembukuan/ atau tempat
pencatatan tinggal Wajib
Dokumen dan/atau informasi Pajak orang
tambahan untuk mendukung pribadi, atau di
bahwa transaksi yg dilakukan tempat
dgn pihak yg mempunyai kedudukan Wajib
hubungan istimewa telah Pajak badan, yg
sesuai dgn prinsip kewajaran berada di
dan kelaziman usaha Indonesia.
PEMBAYARAN PAJAK 28
PMK-242/PMK.03/2014 s.t.d.d. PMK-18/PMK.03/2021
PENGANGSURAN ATAU PENUNDAAN

SARANA PEMBAYARAN PAJAK
PEMBAYARAN PAJAK
SANKSI ADMINISTRASI ATAS KETERLAMBATAN

BATAS WAKTU PEMBAYARAN PAJAK PEMBAYARAN STP, KETETAPAN DAN KEPUTUSAN, SERTA
MENGANGSUR . MENUNDA PEMBAYARAN PAJAK
SANKSI ADMINISTRASI ATAS BATAS WAKTU BERTEPATAN DENGAN HARI

KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PAJAK LIBUR
BATAS WAKTU PEMBAYARAN STP,

KETETAPAN DAN KEPUTUSAN
PEMBAYARAN PAJAK 29
SARANA PEMBAYARAN PAJAK
Tempat Pembayaran Wajib Pajak

menggunakan Surat Setoran Pajak ke kas
negara melalui tempat pembayaran yang
diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan
menggunakan Surat Setoran Pajak ke kas menggunakan

negara melalui tempat pembayaran yang
diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan SSP sarana administrasi lain
 BPN (secara elektronik/ Bank

dilakukan di Kantor Pos atau bank yang
ditunjuk oleh Menteri Keuangan (Bank
Persepsi, Bank Devisa Persepsi, Bank
Persepsi Mata Uang asing, Pos Persepsi)
dilakukan di Kantor Pos atau bank yang Persepsi)

ditunjuk oleh Menteri Keuangan (Bank  SSPCP
Persepsi, Bank Devisa Persepsi, Bank  Bukti Pbk
Persepsi Mata Uang asing, Pos Persepsi)
Pembayaran & Penyetoran

Pajak
Baik melalui:
a. Loket/teller (Over Counter)
b. Layanan sistem elektronik lainnya
Baik melalui:
a. Loket/teller (Over Counter)
b. Layanan sistem elektronik lainnya
KAS NEGARA
PEMBAYARAN PAJAK 30
BATAS WAKTU PEMBAYARAN PAJAK
Paling Lama Jenis Setoran

PPh Pasal 4 ayat (2) yang dipotong
PPh Pasal 15 yang dipotong
Tanggal 10 bulan
PPh Pasal 21 yang dipotong
berikutnya
PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26 yang dipotong
PPh pasal 22 yang dipungut WP badan tertentu sebagai Pemungut Pajak
PPh Pasal 4 ayat (2) yang harus dibayar sendiri
PPh Pasal 15 yang harus dibayar sendiri
PPh Pasal 25
Tanggal 15 bulan PPN atas pemanfaatan BKP tidak berwujud dan/atau JKP
berikutnya dari luar Daerah Pabean
PPN atas KMS
PPN atau PPN dan PPnBM oleh Pemungut PPN selain Bendahara Pemerintah
atau instansi Pemerintah yang ditunjuk
PEMBAYARAN PAJAK 31
BATAS WAKTU PEMBAYARAN PAJAK
Disetor Paling Lama Jenis Setoran
Sebelum akta, keputusan, perjanjian, kesepakatan

atau risalah lelang ditandatangani oleh pejabat PPh Pasal 4 ayat (2) atas Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan
yang berwenang
Bersamaan dengan pembayaran bea masuk PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor
PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor yang dipungut oleh
Dalam jangka waktu 1 hari setelah pemungutan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM yang pemungutannya dilakukan oleh
Pada hari yang sama Pejabat Penandatangan SPM sebagai Pemungut PPN
(Mekanisme LS oleh Instansi Pemerintah)*
Paling lama 7 hari setelah tanggal pelaksanaan PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM yang dipungut oleh Bendahara
pembayaran Pengeluaran
(Mekanisme UP oleh Instansi Pemerintah)*
PPh Pasal 25 bagi WP dengan kriteria tertentu sebagaimana dimaksud dalam
Pada akhir masa pajak terakhir
Pasal 3 ayat (3b) UU KUP
SPT Masa PPN
Sebelum SPT disampaikan
SPT Tahunan
* Untuk Intansi Pemerintah diatur dalam PMK 231/PMK.03/2019 sttd PMK 59/PMK.03/2022
PEMBAYARAN PAJAK 32
SANKSI ADMINISTRASI ATAS

KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PAJAK
 Pasal 9 ayat (2a) UU KUP – Masa  Pasal 9 ayat (2b) UU KUP – SPT Tahunan
1. sanksi adm. berupa bunga 1. sanksi adm. berupa bunga

2. tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri 2. tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan Keuangan
3. Dihitung setelah tanggal JT pembayaran s.d. tanggal 3. dihitung setelah berakhirnya batas waktu
pembayaran penyampaian SPT Tahunan s.d. tanggal pembayaran
4. paling lama 24 bulan serta bagian dari bulan dihitung 4. paling lama 24 bulan serta bagian dari bulan
penuh 1 bulan dihitung penuh 1 bulan
5. suku bunga acuan + uplift factor 5% dibagi 12 5. suku bunga acuan + uplift factor 5% dibagi 12
6. tarif pada tanggal dimulainya penghitungan sanksi
a 6. tarif pada tanggal dimulainya penghitungan sanksi
SANKSI = Pajak Kurang Bayar x Tarif bunga per bulan* x Jumlah bulan
*tarif bunga per bulan = Suku bunga acuan + 5%
12
PEMBAYARAN PAJAK 33
BATAS WAKTU PEMBAYARAN STP,

KETETAPAN DAN KEPUTUSAN
STP, SKPKB, SKPKBT, SK Keberatan, SK

Pembetulan, Putusan Banding, & Putusan PK
1 bulan sejak tanggal

diterbitkan
KECUALI
Wajib Pajak usaha kecil

Wajib Pajak di daerah tertentu
dapat diperpanjang maksimal 2 bulan
berdasarkan PMK
PEMBAYARAN PAJAK 34
PENGANGSURAN ATAU PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK
WP dapat mengajukan permohonan untuk mengangsur atau

menunda pembayaran pajak terhadap:
Pengajuan permohonan Pemberian angsuran/penudaan
Paling lama sampai batas

Paling lama saat SPT
PPh Pasal 29 waktu penyampaian SPT
Tahunan disampaikan
PPh Tahun Pajak berikutnya
STP, SKPKB, SKPKBT, SK-Keberatan,

SK Pembetulan, Putusan Banding
& Putusan PK
yg menyebabkan jumlah pajak yg Paling lama sebelum Paling lama 24 bulan sejak
terutang bertambah Surat Paksa diterbitkan keputusan
disampaikan
Surat Pemberitahuan Pajak
Terhutang, SKP PBB, STP PBB
PEMBAYARAN PAJAK 35
SANKSI ADMINISTRASI ATAS KETERLAMBATAN PEMBAYARAN STP, KETETAPAN DAN

KEPUTUSAN, SERTA MENGANGSUR . MENUNDA PEMBAYARAN PAJAK
SANKSI ADMINISTRASI KARENA KETERLAMBATAN BAYAR SKPKB, SKPKBT, SK PEMBETULAN,

SK KEBERATAN, PUTUSAN BANDING ATAU PUTUSAN PK
1. sanksi administratif bunga sebesar tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
2. dihitung dari tanggal jatuh tempo s.d. tanggal pembayaran atau tanggal diterbitkannya STP,
3. dikenakan paling lama 24 bulan serta bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
SANKSI ADMINISTRASI KARENA MENGANGSUR ATAU MENUNDA PEMBAYARAN PAJAK

1. sanksi administratif bunga sebesar tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan*
2. dikenakan paling lama 24 bulan serta bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
*kecuali yang terkait dengan SPPT, SKP PBB, STP PBB
*tarif bunga per bulan = Suku bunga acuan + 0%
12
PEMBAYARAN PAJAK 36
BATAS WAKTU BERTEPATAN DENGAN HARI

LIBUR
h ari lib u r term asu k h ari S ab tu atau h ari lib u r n asio n al
hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional

term asu k h ari yan g d ilib u rk an u n tu k
p en yelen g g araan P em ilih an U m u m yan g d itetap k an
o leh P em erin tah d an cu ti b ersam a secara n asio n al
yan g d itetap kan o leh P em erin tah
termasuk hari yang diliburkan untuk

penyelenggaraan Pemilihan Umum yang ditetapkan
oleh Pemerintah dan cuti bersama secara nasional
yang ditetapkan oleh Pemerintah
p em b ayaran atau p en yeto ran p ajak d ap at d ilak u k an

p ad a h ari k erja b erik u tn ya
pembayaran atau penyetoran pajak dapat dilakukan

Jika hari libur pada hari kerja berikutnya
PELAPORAN PAJAK 37
PMK-243/PMK.03/2014 s.t.d.t.d. PMK-18/PMK.03/2021
SPT DAN FUNGSINYA PERPANJANGAN PENYAMPAIAN SPT
KEWAJIBAN MENGISI SPT SANKSI ADMINISTRASI TELAT/TIDAK

LAPOR SPT
PENANDATANGANAN SPT
PEMBETULAN SPT
PENYAMPAIAN SPT
SANKSI KARENA PEMBETULAN SPT
BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT
PEMBETULAN SPT KARENA MENERIMA
PENGECUALIAN KEWAJIBAN
KETETAPAN, KEPUTUSAN, ATAU PUTUSAN
PENYAMPAIAN SPT
SPT DIANGGAP TIDAK DISAMPAIKAN
PELAPORAN PAJAK 38
SPT DAN FUNGSINYA
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) adalah...

surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau
bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
JENIS SPT
PPh • SPT Masa PPh 21/26;
• SPT Masa Unifikasi*) untuk PPh 4 (2),
SPT Masa PPh 15, PPh 22, PPh 23; dan PPh 26
PPN
PPN Pemungut
SPT Bea Meterai
PPh untuk satu Tahun Pajak

SPT Tahunan PPh untuk Bagian Tahun Pajak
BENTUK SPT
• formulir kertas (hardcopy)
• dokumen elektronik
*) PER 24/PJ/2021 Bentuk dan Tata Cara Pembuatan Bukti Pemotongan/Pemungutan Unifikasi Serta Bentuk, Isi, Tata Cara Pengisian, dan Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Unifikasi
PELAPORAN PAJAK 39
KEWAJIBAN MENGISI SPT
Benar bahasa Indonesia

Mengisi Lengkap huruf Latin
Jelas angka Arab
Rupiah*
WAJIB Wakil WP
atau
Menandatangani
PAJAK Kuasa
Tempat Terdaftar
Menyampaikan Tempat Dikukuhkan
• benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dalam penulisan,
dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
• lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam SPT
• jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam SPT
* Wajib Pajak yang telah memperoleh izin Menteri Keuangan untuk menyelenggarakan pembukuan dengan bahasa asing dan mata uang selain
Rupiah wajib menyampaikan SPT dalam bahasa Indonesia dengan mata uang selain Rupiah yang diizinkan
PELAPORAN PAJAK 40
PENANDATANGANAN SPT
Pihak yang Menandatangani SPT

• Wajib Pajak
• Kuasa Wajib Pajak*
dengan cara:
• Tanda tangan biasa
• Tanda tangan stempel
• Tanda tangan elektronik
(SPT disampaikan secara elektronik)
* Dalam hal Wajib Pajak menunjuk seorang kuasa, surat kuasa khusus harus dilampirkan pada SPT.
PELAPORAN PAJAK 41
PENYAMPAIAN SPT
KPP
Langsung KP2KP
Cara dengan bukti

Penyampaian Pos pengiriman surat
Jasa Ekspedisi
Cara Lain (dengan bukti pengiriman surat)
Saluran tertentu • E-filing DJP
• Penyalur SPT elektronik/PJAP
PELAPORAN PAJAK 42
SPT Tahunan PPh OP 3 bulan setelah akhir Tahun Pajak

SECARA UMUM
SPT Tahunan PPh Badan 4 bulan setelah akhir Tahun Pajak
SPT Masa PPh Pasal 4(2), Pasal

JT 15, Pasal 21/26*, Pasal 22**, 20 hari setelah akhir Masa Pajak
Pasal 25* dan Pasal 23/26
SPT Masa PPN*** akhir bulan berikutnya
* dikecualikan dari kewajiban pelaporan SPT Masa  dalam hal jumlah PPh Pasal 21/26 yang dipotong pada Masa Pajak yang
bersangkutan nihil selain Masa Pajak Desember (nihil bukan karena adanya Surat Keterangan Domisili); dan angsuran PPh
Pasal 25 nihil
** termasuk SPT Masa PPh Pasal 22 atas pemungutan oleh Instansi Pemerintah
*** termasuk SPT Masa PPN atas Pemungutan oleh Instansi Pemerintah dan PPN KMS
PELAPORAN PAJAK 43
Pasal 11 PMK 243/PMK.03/2014 stdd PMK 9/PMK.03/2018
JENIS PAJAK ATAS TRANSAKSI JATUH TEMPO PELAPORAN
PPh Pasal 22 dan PPN atau PPN dan PPnBM atas impor paling lama pada hari kerja terakhir minggu berikutnya
paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir

dianggap telah melaporkan PPN dengan melakukan
PPN KMS oleh OP atau Badan Non PKP
pembayaran yg telah tervalidasi NTPN, sesuai tanggal validasi
pembayaran PPN KMS
paling lama akhir bulan berikutnya setelah saat terutangnya pajak

PPN atas pemanfaatan BKP tidak berwujud dan/atau JKP dari dianggap telah melaporkan PPN dengan melakukan
luar Daerah Pabean oleh OP atau Badan Non PKP pembayaran yg telah tervalidasi NTPN, sesuai tanggal validasi
pembayaran PPN KMS
PELAPORAN PAJAK 44
h ari S ab tu , h ari M in g g u , atau h ari lib u r n asio n al
hari Sabtu, hari Minggu, atau hari libur nasional

term asu k h ari yan g d ilib u rk an u n tu k
p en yelen g g araan P em ilih an U m u m d an cu ti b ersam a
secara n asio n al yan g d itetap k an o leh P em erin tah
termasuk hari yang diliburkan untuk

penyelenggaraan Pemilihan Umum dan cuti bersama
secara nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah
P elap o ran d ap at d ilaku k an p alin g lam b at p ad a h ari

k erja b erik u tn ya
(tid ak b erlak u u n tu k S P T Tahu n an )
BATAS WAKTU BERTEPATAN Pelaporan dapat dilakukan paling lambat pada hari
DENGAN HARI LIBUR kerja berikutnya
(tidak berlaku untuk SPT Tahunan)
PELAPORAN PAJAK 45
PENYEBUTAN TAHUN PAJAK DALAM SPT BAGIAN TAHUN PAJAK
Bagian Tahun Pajak (6 Bulan)
Tahun Buku Lama Tahun Buku Baru
Januari Desember Juli Juni

2017 2017 2018 2019
SPT Tahunan 2017 SPT Bagian Tahun Pajak 2018 SPT Tahunan 2018
Penyebutan Bagian Tahun Pajak:

a. menggunakan tahun kalender, dalam hal Bagian Tahun Pajak meliputi 1 (satu) tahun kalender;
b. menggunakan tahun kalender yang di dalamnya memuat jumlah bulan yang lebih banyak, dalam hal Bagian Tahun Pajak
meliputi 2 (dua) tahun kalender yang berbeda; atau
c. menggunakan tahun kalender pertama, dalam hal Bagian Tahun Pajak meliputi 2 (dua) tahun kalender dengan jumlah bulan
yang sama pada masing-masing tahun kalender.
PELAPORAN PAJAK 46
BATAS AKHIR PELAPORAN SPT BAGIAN TAHUN PAJAK
Januari Juni September Oktober

2018 2018 2018 2018
SPT Bagian Tahun Pajak 2018 3 Bulan
4 Bulan
a. paling lama 3 (tiga) bulan setelah akhir Bagian Tahun Pajak, bagi Wajib Pajak
orang pribadi.
b. paling lama 4 (empat) bulan setelah akhir Bagian Tahun Pajak, bagi Wajib Pajak
badan.
PELAPORAN PAJAK 47
PENGECUALIAN KEWAJIBAN
PENYAMPAIAN SPT
1 SPT Tahunan & SPT Masa PPh Pasal 25 4 SPT Masa PPh Pasal 21/26 Nihil
bagi WP OP dg penghasilan di bawah selain Masa Pajak Desember
PTKP
2 SPT Masa PPh Pasal 25 bagi WP OP yg 5 SPT Masa PPN Nihil bagi pemungut
tidak menjalankan usaha/pekerjaan
bebas
3 SPT Masa PPh Pasal 25 bagi WP yg

memiliki kewajiban angsuran PPh Pasal
25 tetapi pada masa tersebut bernilai
Nihil.
PELAPORAN PAJAK 48
SPT DIANGGAP TIDAK DISAMPAIKAN
1 SPT tidak ditandatangani
2 SPT tidak sepenuhnya dilampiri keterangan dan/atau dokumen yg

disyaratkan
3 SPT LB disampaikan setelah 3 tahun sesudah berakhirnya

Masa Pajak, bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak, dan WP
telah ditegur secara tertulis
4 SPT disampaikan setelah dilakukan pemeriksaan atau

diterbitkan skp
PELAPORAN PAJAK 49
PERPANJANGAN PENYAMPAIAN SPT
Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT Tahunan PPh
 Untuk paling lama 2 bulan sejak batas waktu penyampaian SPT Tahunan
 Dengan menyampaikan Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan dalam bentuk formulir

kertas atau dalam bentuk elektronik
 Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan harus disampaikan sebelum batas waktu

penyampaian SPT Tahunan berakhir
Dilampiri:
- Penghitungan sementara pajak terutang
- Laporan Keuangan sementara
- SSP atau Bukti Penerimaan Negara (dalam hal terdapat kekurangan pembayaran pajak)
PELAPORAN PAJAK 50
SANKSI ADMINISTRASI TELAT/TIDAK

LAPOR SPT
Sanksi Administrasi berupa Denda sesuai Pasal 7 ayat (1) UU KUP
SPT Tahunan SPT Tahunan

SPT Masa PPN SPT Masa lainnya
WP OP WP Badan
Rp500.000,- Rp100.000,- Rp100.000,- Rp1.000.000,-
PELAPORAN PAJAK 51
PEMBETULAN SPT
WP dapat membetulkan SPT dengan ✓

menyampaikan pernyataan tertulis
Beri tanda di SPT
Syarat, belum dilakukan:

o Pemeriksaan; atau
o Pemeriksaan Bukti Permulaan secara terbuka kepada Wajib Pajak, wakil,
kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak
TIDAK rugi atau lebih bayar YA
sampai paling lama 2 (dua) tahun

daluwarsa sebelum daluwarsa
PELAPORAN PAJAK 52
SANKSI KARENA PEMBETULAN SPT
WP membetulkan SPT yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar

dikenai sanksi administrasi berupa bunga Pasal 8 UU KUP
*tarif bunga per bulan = suku bunga acuan + 5%
12
PELAPORAN PAJAK 53
PEMBETULAN SPT KARENA MENERIMA

KETETAPAN, KEPUTUSAN, ATAU PUTUSAN
WP menerima:
SKP yang menyatakan rugi fiskal yang berbeda dengan rugi fiskal
yang telah dikompensasikan dalam SPT Tahunan
SK Keberatan
SK Pembetulan
Putusan Banding WP membetulkan SPT WP tidak membetulkan SPT
Putusan PK jangka waktu 3 bulan sejak

tanggal Dirjen Pajak menghitung
atas Tahun Pajak sebelumnya  stempel pos pengiriman kembali kompensasi
atau beberapa Tahun Pajak  diterima secara kerugian dalam SPT secara
sebelumnya langsung jabatan
Syarat:
Belum dilakukan
pemeriksaan
PEMERIKSAAN PAJAK 54
PMK-17/PMK.03/2013 s.t.d.d. PMK-18/PMK.03/2021
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN ULANG & PENANGGUHAN

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN
dilakukan oleh
PEMERIKSAAN PEMERIKSA PAJAK
PNS DJP/Ahli yang
mendapat pendidikan dan pelatihan ditunjuk Dirjen Pajak
SERANGKAIAN KEGIATAN teknis yang cukup serta memiliki
TUJUAN keterampilan sebagai Pemeriksa Pajak
 menghimpun dan mengolah data,
keterangan dan/atau bukti  Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak (Pasal 17B)
 dilaksanakan secara objektif dan profesional  Data konkret
 berdasarkan suatu standar pemeriksaan  SPT LB selain 17B
 WP telah diberikan Pengembalian Pendahuluan
Standar Pemeriksaan Menguji kepatuhan  SPT Rugi
 Penggabungan, Peleburan, Pemekaran, Likuidasi, akan WP meninggalkan
pemenuhan kewajiban
 Standar Umum Indonesia selamanya
 Standar Pelaksanaan Pemeriksaan
perpajakan  Perubahan Tahun Buku atau Metode Pembukuan atau revaluasi aktiva
 Standar Pelaporan Hasil Pemeriksaan tetap
 Tidak menyampaikan SPT/ menyampaikan SPT setelah ditegur lewat
jangka waktu dan terpilih berdasar analisis risiko
Jenis Pemeriksaan
 Terpilih berdasar analisis risiko
 Pemeriksaan Kantor
 Pemeriksaan Lapangan  NPWP Jabatan  Pencocokan data/alat keterangan
 Penghapusan NPWP  Penentuan WP lokasi terpencil
Tujuan lain dalam rangka
Ruang Lingkup Pemeriksaan  Pengukuhan PKP Jabatan  Penentuan tempat terutang PPN
melaksanakan ketentuan  Pencabutan PKP  Penagihan pajak
 Satu Jenis Pajak peraturan perundang-  WP mengajukan Keberatan  penentuan saat produksi dimulai
 Beberapa Jenis Pajak undangan perpajakan  Pengumpulan bahan NPPN  permintaan informasi mitra P3B
 Seluruh Jenis Pajak
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
TAHAPAN PEMERIKSAAN
1 SURAT PERINTAH 2 SURAT

3 SURAT PEMBERITAHUAN 4 PEMBAHASAN 5 LAPORAN
6
AKHIR HASIL NOTHIT
PEMERIKSAAN PEMBERITAHUAN HASIL PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN HASIL
DAN SKP
(SP2) PEMERIKSAAN (SPHP) (PAHP) PEMERIKSAAN
WP dapat mengungkapkan
ketidakbenaran pengisian
SPT Pasal 8 ayat (4))
dalam hal tidak dipenuhi sehingga tidak

KEWAJIBAN WAJIB PAJAK dapat dihitung pajak terutang
dalam hal tidak
dipenuhi
 memberi kesempatan memasuki ruang dan
membantu kelancaran pemeriksaan
PENYEGELAN
DIHITUNG SECARA
JABATAN
 memperlihatkan dan/atau meminjamkan  Wajib dipenuhi 1 bln sejak
buku atau catatan, dokumen permintaan
 Dalam hal terdapat
kewajiban merahasiakan, disampaikan SPHP dan WP
 memberi keterangan lain kerahasian tersebut diberi hak hadir dalam
ditiadakan
PAHP
JANGKA WAKTU PEMERIKSAAN

PENGUJIAN KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN TUJUAN LAIN*
Jangka Waktu Pemeriksaan Lapangan
Pengujian Pelaporan
6 bulan + dapat diperpanjang 2 bulan 2 bulan 4 bulan
SPPL SPHP LHP terbit SPPL

LHP
disampaikan disampaikan disampaikan
terbit
Jangka Waktu Pemeriksaan Kantor
Pengujian Pelaporan
Selain data konkret: 4 bulan + dapat diperpanjang 2 bulan Selain data konkret: 2 bulan
14 hari
Data konkret: 2 bulan (tidak dapat diperpanjang) Data konkret: 10 hari kerja
SPDRK SPHP LHP terbit SPDRK

disampaikan disampaikan disampaikan LHP
terbit
PEMERIKSAAN ULANG DAN PENANGGUHAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN ULANG DATA BARU

• data atau keterangan Data yang semula belum terungkap:
instruksi atau persetujuan Direktur • untuk menghitung besarnya jumlah pajak yang • tidak diungkapkan oleh Wajib Pajak dalam SPT
Jenderal Pajak terutang beserta lampirannya
• oleh Wajib Pajak belum diberitahukan pada • pada waktu pemeriksaan Wajib Pajak tidak
waktu penetapan semula, mengungkapkan data dan/atau memberikan
• dalam SPT , lampiran, maupun dalam keterangan lain secara benar, lengkap,
KEP RUGI pembukuan perusahaan yang diserahkan pada dan terinci
SKPKBT LHP SUMIR
FISKAL waktu pemeriksaan
• Bukper dihentikan karena tidak terbukti, bukan

pidana, atau OP meninggal dunia
PEMERIKSAAN DILANJUTKAN • Penyidikan dihentikan karena tidak terbukti, bukan
PEMERIKSAAN DITANGGUHKAN KEMBALI pidana pajak, meninggal, atau nebis in idem
• Putusan pengadilan memutus bebas/lepas
• Bukper dihentikan karena Pasal 8 ayat (3) kecuali:

PEMERIKSAAN DIHENTIKAN
• Penyidikan dihentikan karena 44A atau 44B terdapat LB
BUKPER berdasarkan
• Bukper atau penyidikan daluarsa Ps 40
• Putusan pengadilan selain putus bebas/lepas bukper
/penyidikan
PENETAPAN DAN KETETAPAN 59
PMK Nomor 80 Tahun 2023
SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR

JENIS KETETAPAN PAJAK
TAMBAHAN (SKPKBT)
SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR

SURAT TAGIHAN PAJAK (STP)
(SKPKB)
SURAT KETETAPAN PAJAK LEBIH BAYAR

PENERBITAN skp/STP
(SKPLB)
SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL (SKPN)
JENIS KETETAPAN PAJAK
DIREKTUR JENDERAL PAJAK

berwenang menerbitkan
SURAT KETETAPAN PAJAK
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Berdasarkan:

(SKPKB) Hasil Pemeriksaan
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan Berdasarkan:

(SKPKBT) Hasil Pemeriksaan Ulang
Berdasarkan:
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
1. Hasil Pemeriksaan
(SKPLB)
2. Hasil Penelitian
Surat Ketetapan Pajak Nihil Berdasarkan:

(SKPN) Hasil Pemeriksaan
SKPKB
diterbitkan dalam jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya pajak berdasarkan hasil Pemeriksaan,
dalam hal:
a pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar
e WP diterbitkan NPWP/dikukuhkan PKP secara jabatan sanksi bunga per bulan sebesar
suku bunga acuan + uplift
PKP tidak melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP dan/atau factor 15% (max. 24 bulan)
f
ekspor BKP dan/atau JKP dan telah diberikan pengembalian PM
atau telah mengkreditkan PM
b SPT tidak disampaikan dan setelah ditegur secara

tertulis, tidak disampaikan sesuai jangka waktu • PPh tidak/kurang dibayar: bunga per bulan sebesar suku
bunga acuan + uplift factor 20% (max. 24 bulan)
c PPN dan PPnBM yang tidak seharusnya
a
• PPh kurang dipotong/dipungut: bunga per bulan sebesar

dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak suku bunga acuan + uplift factor 20% (max. 24 bulan)
seharusnya dikenai tarif 0%
• PPh dipotong/dipungut tetapi tidak disetor: kenaikan 75%
d kewajiban Ps. 28 dan Ps. 29 tidak dipenuhi • PPN & PPnBM kurang dibayar: kenaikan 75%
SKPKBT
diterbitkan dalam jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya pajak/berakhirnya Masa Pajak,
Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak berdasarkan hasil Pemeriksaan Ulang
Pemeriksaan Ulang dilakukan dalam hal terdapat

DATA BARU/DATA YANG SEMULA BELUM TERUNGKAP
Dimiliki Dirjen Pajak Pengakuan WP
Data baru yang mengakibatkan Keterangan tertulis dari WP atas

penambahan jumlah pajak yang terutang kehendak sendiri
sanksi kenaikan 100% sanksi tidak dikenakan
SKPN
PEMERIKSAAN
Jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yg dibayar sama dengan jumlah pajak yang terutang,
atau pajak tidak terutang & tidak ada kredit pajak atau tidak ada pembayaran pajak
SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL
SKPLB
diterbitkan berdasarkan
Penelitian Pemeriksaan
terhadap SPT terdapat jumlah kredit pajak atau

kelebihan pembayaran pajak yg seharusnya
jumlah pajak yg dibayar lebih besar daripada
tidak terutang Ps. 17 (2) UU KUP
jumlah pajak yg terutang (Ps. 17 (1) UU KUP)
terhadap permohonan pengembalian kelebihan

pembayaran pajak (Ps. 17B UU KUP)
Pemeriksaan Pemeriksaan Ulang
diterbitkan lagi data baru, termasuk data yg

semula belum terungkap

SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK [SKPPKP]
Permohonan WP
Penelitian
PPh 3 bulan
Pasal 17C (1) UU KUP Pasal 17D (1) UU KUP Pasal 9 (4c) UU PPN
PPN 1 bulan
PPh & PPh & PP
PPN PPN N
SKPPKP
SURAT TAGIHAN PAJAK
DIRJEN PAJAK
setelah melakukan Pemeriksaan atau
setelah meneliti data
Pemeriksaan Ulang untuk menerbitkan
administrasi perpajakan
skp
dalam hal: Surat Tagihan Pajak

a PPh dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar
ditambah dengan sanksi bunga per bulan sebesar
dari hasil penelitian SPT terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat suku bunga acuan + uplift factor 5% (max. 24 bulan)
b salah tulis/salah hitung
c WP dikenai sanksi administratif berupa denda da/atau bunga termasuk denda 30% & 60% (keberatan/banding/PK)
pengusaha yang telah dikukuhkan PKP tidak membuat Faktur Pajak (FP) atau
d terlambat membuat FP
e pengusaha yang telah dikukuhkan PKP tidak mengisi FP secara lengkap, selain: selain wajib menyetor pajak yang terutang, dikenai
1) identitas pembeli sesuai Pasal 13 ayat (5) huruf b PPN; atau sanksi denda 1% dari DPP
2) identitas pembeli serta nama dan tanda tangan sesuai Pasal 13 ayat (5) huruf b
dan huruf g PPN, dalam hal penyerahan dilakukan oleh PKP pedagang eceran
f terdapat imbalan bunga yang seharusnya tidak diberikan kepada WP
g terdapat jumlah pajak yang tidak/kurang dibayar dalam jangka waktu persetujuan
mengangsur atau menunda
PENERBITAN SKP/STP SEBELUM NPWP/PKP DITERBITKAN DAN SETELAH NPWP/PKP DIHAPUS

Daftar Hapus
NPWP – PKP – NOP
WP belum NPWP NPWP dihapus

dan/atau PKP dan/atau PKP dicabut
Atau atau NOP dihapus
Objek PBB belum NOP
diperoleh data dan/atau informasi yang menunjukkan adanya

kewajiban perpajakan yang belum dipenuhi oleh WP
diterbitkan
SKP/SKP PBB dan/atau STP/STP PBB

Untuk Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak
sebelum/setelah penerbitan/penghapusan NPWP, PKP, atau NOP
PENAGIHAN PAJAK 68
PENGERTIAN PENAGIHAN PAJAK PENAGIHAN SEKETIKA & SEKALIGUS
DASAR PENAGIHAN PAJAK DALUWARSA PENAGIHAN
TAHAPAN TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK
PENAGIHAN PAJAK 69
PENGERTIAN PENAGIHAN PAJAK
Dasar hukum penagihan pajak
1. Pasal 18 s.d. Pasal 24 UU KUP

2. UU PPSP
3. PMK-61/PMK.03/2023 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penagihan Pajak atas Jumlah Pajak
yang Masih Harus Dibayar
Pengertian penagihan pajak
Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya
penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus,
memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan
penyanderaan, menjual barang yang telah disita.
PENAGIHAN PAJAK 70
DASAR PENAGIHAN PAJAK
Pasal 18 UU KUP
Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan,
dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan
Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah.
Pasal 27C UU KUP

Surat keputusan tentang persetujuan bersama.
Dasar Penagihan dalam Rangka Bantuan Penagihan Pajak

Pasal 20A UU KUP
Klaim Pajak
PENAGIHAN PAJAK
TAHAPAN TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK 71
SPPSS
1 bulan
7 hari 21 hari 2x24 jam 14 hari

Dasar Penagihan Jatuh
tempo Surat Teguran Surat Paksa SPMP/Penyitaan
atau
Klaim Pajak Diterima
14 hari Kondisi tertentu
Pemindahbukuan/
Penjualan non lelang
30 hari sebelum
pencegahan berakhir Pengumuman
Penyanderaan Pencegahan Lelang
• Objek Sita tidak ditemukan
• Daluwarsa kurang dari 2 • Daluwarsa kurang dari 2 tahun
tahun • PP akan meninggalkan 14 hari
• Tanda-tanda perubahan Indonesia
bentuk Badan • Tanda-tanda perubahan bentuk
• Tanda-tanda pailit/pailit Badan
• Tanda-tanda pailit/pailit Lelang
PENAGIHAN PAJAK 72
PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS
Tindakan penagihan pajak yang dilaksanakan oleh jurusita pajak kepada penanggung pajak tanpa menunggu tanggal
jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, masa pajak, dan tahun pajak.
1 Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau berniat untuk itu;
2 Penanggung Pajak memindahtangankan barang yang dimiliki atau yang dikuasai dalam rangka menghentikan
atau mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang dilakukannya di Indonesia;
3 Terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan membubarkan badan usaha atau menggabungkan atau
memekarkan usaha, atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau yang dikuasainya, atau melakukan
perubahan bentuk lainnya;
4 Badan usaha akan dibubarkan oleh negara
5 Terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda kepailitan.
PENAGIHAN PAJAK 73
DALUWARSA PENAGIHAN
• TAHUN PAJAK 2007 DAN SEBELUMNYA • TAHUN PAJAK 2008 DAN SETELAHNYA
10 tahun sejak saat terutangnya Pajak atau berakhirnya masa 5 tahun sejak penerbitan STP/SKPKB/SKPKBT/ SK/Put atau tahun
Pajak, bagian tahun Pajak, tertangguh apabila: Pajak yang bersangkutan, tertangguh apabila:
1 Diterbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa 1 Diterbitkan Surat Paksa
2 Pengakuan dari Wajib Pajak 2 Pengakuan dari Wajib Pajak
Pengakuan langsung Pengakuan langsung
• Wajib Pajak menyatakan masih mempunyai Utang Pajak • Wajib Pajak menyatakan masih mempunyai Utang Pajak
• Mengajukan angsuran/penundaan • Mengajukan angsuran/penundaan
• Pembayaran sebagian Utang Pajak
Pengakuan tidak langsung
Pengakuan tidak langsung
• Permohonan pengurangan/penghapusan sanksi administrasi;
• Permohonan pembetulan atas SKP/STP; • Permohonan pengurangan/pembatalan SKP/STP yg tidak
• Keberatan, banding, PK; benar;
• Permohonan pengurangan/penghapusan sanksi administrasi; • Permohonan pembatalan hasil pemeriksaan; dan/atau
• Permohonan pengurangan/pembatalan SKP/STP • Mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak.
yg tidak benar; dan/atau
• Mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak. 3 Dilakukan Penyidikan tindak pidana perpajakan
UPAYA HUKUM 74
GAMBARAN UMUM UPAYA HUKUM KEBERATAN
PEMBETULAN BANDING
PENGURANGAN DAN PEMBATALAN GUGATAN
PROSEDUR PERSETUJUAN BERSAMA PENINJAUAN KEMBALI
UPAYA HUKUM PERPAJAKAN 75
GAMBARAN UMUM UPAYA HUKUM
PENYELESAIAN SENGKETA PERPAJAKAN
ADMINISTRATIF BERKEADILAN
BANDING
(Pasal 27 UU KUP)
Proses di Pengadilan Pajak
PENGURANGAN DAN
PROSEDUR
PEMBETULAN PEMBATALAN KEBERATAN GUGATAN
PERSETUJUAN BERSAMA
(Pasal 16 UU KUP) (Pasal 36 ayat (1) UU (Pasal 25 UU KUP) (Pasal 23 UU KUP)
(Pasal 27C UU KUP)
KUP) Proses di Pengadilan Pajak
Proses di DJP Proses di DJP Proses di DJP PENINJAUAN KEMBALI

Dapat diajukan berkali- Dapat diajukan Dapat diajukan Proses di DJP (Pasal 27 ayat (5e) UU KUP)
kali maksimal 2 kali* maksimal 1 kali Proses di Mahkamah Agung
*selain Pasal 36 ayat (1) huruf d
PEMBETULAN
OBJEK PEMBETULAN
Atas permohonan WP atau karena jabatannya, Dirjen Pajak dapat membetulkan:
1. SKP;
2. STP; 9. SPPT;
3. SK Pembetulan; 10. SKP PBB;
4. SK Keberatan; 11. STP PBB;
5. SK Pengurangan Sanksi Administrasi; 12. surat keputusan pemberian pengurangan PBB;
6. SK Penghapusan Sanksi Administrasi; 13. surat keputusan pengurangan denda administrasi PBB; atau
7. SK Pengurangan Ketetapan Pajak; 14. SK Persetujuan Bersama,
8. SK Pembatalan Ketetapan Pajak;
9. SKPPKP;
10. SKPIB;
SYARAT PERMOHONAN
• 1 permohonan untuk 1 ketetapan pajak, STP, atau surat keputusan lain
• disampaikan ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar
• tertulis dalam bahasa Indonesia dan alasan permohonan
• ditandatangani oleh Wajib Pajaks
Atas permohonan  keputusan diterbitkan paling lama 6 bulan sejak tanggal surat permohonan pembetulan diterima
PEMBETULAN 77
RUANG LINGKUP PEMBETULAN
Kesalahan Tulis
nama, alamat, NPWP, nomor surat ketetapan pajak, jenis pajak, Masa Pajak atau Tahun Pajak, tanggal jatuh tempo atau
kesalahan tulis lainnya yang tidak memengaruhi jumlah pajak terutang
Kesalahan Hitung
berasal dari penjumlahan dan/atau pengurangan dan/atau perkalian dan/atau pembagian suatu bilangan
diakibatkan oleh adanya penerbitan SKP, STP, SK, atau putusan yang terkait dengan bidang perpajakan
Kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan
penerapan tarif, persentase NPPN, sanksi administrasi, PTKP, penghitungan Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan,
pengkreditan pajak
PENGURANGAN DAN PEMBATALAN
Dirjen Pajak karena jabatannya atau atas permohonan Wajib Pajak dapat:
a. mengurangkan/menghapuskan sanksi administratif

b. mengurangkan atau membatalkan SKP yang tidak benar
Diajukan
maks.
2x
c. mengurangkan atau membatalkan STP yang tidak benar
d. membatalkan SKP dari hasil Pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa:

1) penyampaian surat pemberitahuan hasil Pemeriksaan; atau
Diajukan
maks.
1x
2) Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dengan Wajib Pajak
• Untuk permohonan yang kedua, permohonan tersebut harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
• keputusan atas permohonan paling lama 6 bulan
• Apabila melewati jangka waktu 6 bulan, permohonan Wajib Pajak dianggap dikabulkan
PENGURANGAN DAN PEMBATALAN
SYARAT PERMOHONAN
Syarat 36 (1) a 36 (1) b 36 (1) c 36 (1) d 16

1 permohonan untuk 1 SKP/STP SKP STP SKP ketetapan
pajak, STP,
atau surat
keputusan
lain
Disampaikan ke KPP tempat wajib pajak terdaftar ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Tertulis dalam bahasa indonesia ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Jumlah menurut WP dan alasan sanksi pajak yang tagihan menguraikan Alasan
administrasi terutang pajak tentang tidak permohonan
dan/atau disampaikan
sanksi nya SPHP
administrasi
Ditandatangani oleh wajib pajak ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
KEBERATAN
dalam jangka waktu Wajib Pajak

SKPKB 3 bulan
SKPN
SKPLB Dirjen SPUH SK

Pajak KEBERATAN
SKPKBT
POT/PUT JT pembayaran tertangguh 1 bulan
PIHAK III WP dapat mencabut pengajuan sejak penerbitan SK
keberatan
12 bulan
Persyaratan permohonan:
1. 1 keberatan harus diajukan terhadap 1 jenis pajak dan 1 Masa Pajak atau Tahun Pajak;
2. tertulis dalam bahasa Indonesia dan mengemukakan jumlah pajak yang terutang/dipotong atau dipungut/rugi menurut WP; Sanksi Administratif
3. melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui WP dalam pembahasan akhir hasil Denda 30%
pemeriksaan
PROSEDUR PERSETUJUAN BERSAMA
DJP berwenang melakukan Prosedur Persetujuan Bersama (MAP) untuk mencegah/menyelesaikan permasalahan
dalam penerapan P3B
PIHAK YANG MENGAJUKAN MAP
1. WP dalam negeri
2. Dirjen Pajak
3. Pejabat berwenang negara/yurisdiksi mitra P3B
4. WNI melalui Dirjen Pajak terkait perlakuan diskriminatif di negara/yurisdiksi mitra
Pokok Pengaturan:
• Permintaan pelaksanaan MAP dapat diajukan bersamaan dengan permohonan keberatan, banding atau
pengurangan/pembatalan SKP yang tidak benar.
• Direktur Jenderal Pajak menindaklanjuti hasil pelaksanaan MAP dengan menerbitkan SK tentang Persetujuan Bersama.
• SK tentang Persetujuan Bersama tersebut termasuk sebagai dasar pengembalian pajak atau dasar penagihan pajak
BANDING
Permohonan Banding
*dengan ketentuan BADAN PERADILAN
WAJIB
PAJAK PAJAK
Ketentuan
1. Diajukan atas Surat Keputusan Keberatan
2. Diajukan paling lama 3 (tiga) bulan sejak Surat Keputusan Keberatan diterima dan
dilampiri dengan salinan Surat Keputusan Keberatan tersebut.
3. Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan permohonan banding belum Sanksi Administratif
merupakan pajak yang terutang sampai dengan Putusan Banding diterbitkan. Denda 60%
4. Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan keberatan, tertangguh sampai
dengan 1 bulan sejak tanggal penerbitan Putusan Banding
Putusan Banding merupakan putusan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht)
GUGATAN
OBJEK GUGATAN
1. pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman Lelang;
2. keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;
3. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25
ayat (1) dan Pasal 26; atau
4. penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan yang dalam penerbitannya tidak sesuai
dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan
KETENTUAN
• Gugatan diajukan kepada Pengadilan Pajak.

• Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya penagihan pajak atau kewajiban perpajakan.
• Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap:
1. pelaksanaan penagihan pajak adalah 14 (empat belas hari) sejak tanggal pelaksanaan penagihan
2. objek Gugatan selain pelaksanaan penagihan pajak adalah 30 (tiga puluh hari) sejak tanggal diterima
keputusan yang digugat.
PENINJAUAN KEMBALI
Permohonan PK
(Upaya Hukum Luar Biasa)
dengan ketentuan
WAJIB PAJAK atau
MAHKAMAH AGUNG
DIRJEN PAJAK
Alasan
1. Apabila putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu
muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan
pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana dinyatakan palsu;
2. Apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting dan bersifat menentukan, yang Sanksi Administratif
apabila diketahui pada tahap persidangan di Pengadilan Pajak akan menghasilkan Denda 60%
putusan yang berbeda;
3. Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang
dituntut
4. Apabila mengenai suatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan
sebab-sebabnya;
5. Apabila terdapat suatu putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
IMBALAN BUNGA 85
PMK-18/PMK/03/2021
RUANG LINGKUP IMBALAN BUNGA
CARA PENGHITUNGAN IMBALAN BUNGA
IMBALAN BUNGA 86
RUANG LINGKUP
Keterlambatan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak (Penerbitan SKPKPP)

1
dihitung sejak batas waktu penerbitan SKPKPP berakhir s/d penerbitan SKPKPP
2 Keterlambatan penerbitan SKPLB

Pasal 17B ayat (3) UU KUP
dihitung sejak jangka waktu 1 (satu) bulan untuk penerbitan SKPLB s/d diterbitkannya SKPLB
Keterlambatan penerbitan SKPLB – terkait proses pidana

3 Pasal 17B ayat (4) UU KUP
dihitung sejak jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat permohonan pengembalian kelebihan
RUANG LINGKUP pembayaran pajak diterima secara lengkap berakhir s/d saat diterbitkan SKPLB
PEMBERIAN
IMBALAN BUNGA Kelebihan Pembayaran Pajak karena : Permohonan Keberatan, Banding, PK Dikabulkan
4 Sebagian/Seluruhnya
dihitung sejak tanggal penerbitan SKPKB, SKPKBT, SKPLB, atau SKPN sampai dengan tanggal diterbitkannya
keputusan/putusan
Kelebihan Pembayaran Pajak karena : SK Pembetulan, SK Pengurangan/Pembatalan SKP atau SK

5 Pengurangan/Pembatalan STP, yang Mengabulkan Sebagian/Seluruhnya Permohonan WP
sejak tanggal pembayaran SKPKB atau SKPKBT, sejak tanggal penerbitan SKPLB atau SKPN, sejak tanggal
pembayaran STP s/d diterbitkannya SK Pembetulan
IMBALAN BUNGA 87
CARA PENGHITUNGAN IMBALAN BUNGA
TARIF *) Menteri Keuangan menetapkan KMK tentang tarif bunga.

IMBALAN PAJAK BUNGA JUMLAH
BUNGA = LEBIH X X BULAN ** **) maksimal 24 bulan serta Bagian dari Bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
PER
BAYAR BULAN *
Pemberian Imbalan Bunga atas:

Suku bunga
acuan
 Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak dilakukan setelah jangka waktu 1 (satu) bulan sejak
Tarif bunga
per bulan = permohonan;
12  SKPLB terlambat diterbitkan setelah 1 (satu) bulan jangka waktu berakhir
 SKPLB Pemeriksaan Bukti permulaan apabila
a) tidak dilanjutkan penyidikan,
b) dilanjutkan penyidikan, tetapi tidak ada penuntutan tindak pidana perpajakan, atau
c) dilanjutkan penyidikan dan penuntutan tindak pidana perpajakan, tetapi diputus
bebas atau lepas
 Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak atas Pengajuan keberatan, permohonan banding,
atau permohonan PK yang dikabulkan sebagian atau seluruhnya, diterbitkan SK Pembetulan,
dan SK Pengurangan/Pembatalan SKP/STP.
KETENTUAN KHUSUS 88
WAKIL WAJIB PAJAK
KUASA WAJIB PAJAK
PENUNJUKAN PIHAK LAIN SEBAGAI

PEMOTONG/PEMUNGUT
KETENTUAN KHUSUS 89
WAKIL WAJIB PAJAK
• badan oleh pengurus (termasuk dalam pengertian pengurus adalah orang yang nyata-
nyata mempunyai wewenang ikut menentukan kebijaksanaan dan/atau mengambil
keputusan dalam menjalankan perusahaan);
• badan yang dinyatakan pailit oleh kurator;
• badan dalam pembubaran oleh orang atau badan yang ditugasi untuk melakukan
pemberesan;
WAKIL WAJIB PAJAK
• badan dalam likuidasi oleh likuidator;
• suatu warisan yang belum terbagi oleh salah seorang ahli warisnya, pelaksana
wasiatnya atau yang mengurus harta peninggalannya; atau
• anak yang belum dewasa atau orang yang berada dalam pengampuan oleh wali atau
pengampunya.
Wakil bertanggung jawab secara pribadi dan/atau secara renteng atas pembayaran pajak yang terutang,
kecuali apabila dapat membuktikan dan meyakinkan Direktur Jenderal Pajak bahwa mereka dalam kedudukannya
benar-benar tidak mungkin untuk dibebani tanggung jawab atas pajak yang terutang tersebut.
KETENTUAN KHUSUS 90
KUASA WAJIB PAJAK
PASAL 32 ayat (3) UU KUP

“Orang pribadi atau badan dapat menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk menjalankan
hak dan memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.”
Suami, istri, atau keluarga sedarah atau

Keluarga
semenda s.d. derajat kedua
WP dapat menunjuk kuasa untuk
menjalankan hak dan memenuhi
kewajiban perpajakan
Bukan 1. Konsultan pajak
memiliki kompetensi tertentu
Keluarga 2. Pihak lain dalam aspek perpajakan
Dengan ketentuan:
• Menggunakan surat kuasa khusus
• Mematuhi ketentuan UU di bidang perpajakan
Kuasa tidak dapat menjalankan hak dan kewajiban perpajakan WP yang

dikuasakan kepadanya apabila:
• menghalang-halangi pelaksanaan ketentuan UU di bidang perpajakan; atau
• dipidana karena tindak pidana perpajakan atau tindak pidana lainnya.
KETENTUAN KHUSUS 91
PENUNJUKAN PIHAK LAIN SEBAGAI
PEMOTONG/PEMUNGUT
MENTERI KEUANGAN
Dapat menetapkan
Dalam hal merupakan Contoh Pihak Lain yang ditunjuk sebagai

Pihak Lain sebagai
Pemotong/Pemungut saat ini:
Pemotong/Pemungut
Penyelenggara PMK 58/2022 :
Terlibat Langsung Memfasilitasi Sistem eletronik Market Place dan Ritel Daring yang ditunjuk sebagai
pemungut atas pengadaan barang/jasa dalam sistem
Dapat dilakukan informasi pengadaan pemerintah
Teguran Putus PMK 60/2022 :

Akses PPMSE DN dan LN atas transaksi Pemanfaatan BKP tidak
Penetapan Upaya Hukum
berwujud dan JKP dari luar pabean
PMK 68/2022 :
Penagihan Sanksi
Putus Akses Penyelenggara PMSE atas transaksi Kripto
Menteri di Bidang
Komunikasi dan PMK 69/2022 :
Sesuai peraturan perundang-undangan di Informatika
Bidang Perpajakan Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Online (Fintech)
berdasarkan
permintaan
Normalisasi Akses MenKeu
92

Materi Webinar KUP

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Materi Webinar KUP

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Materi Webinar KUP

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

1

KETENTUAN UMUM DAN

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan

Pembahasan dalam bahan ajar ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman

Pajak dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang KUP didefinisikan sebagai kontribusi

KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI

PEMBUKUAN DAN PENCATATAN PENAGIHAN PAJAK

PEMBAYARAN PAJAK UPAYA HUKUM PERPAJAKAN

PELAPORAN PAJAK IMBALAN BUNGA

PEMERIKSAAN PAJAK KETENTUAN KHUSUS

NPWP DAN FUNGSI NPWP NPWP JABATAN

JANGKA WAKTU PENDAFTARAN NPWP

KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI

TATA CARA PENDAFTARAN NPWP DAN

TEMPAT MENDAFTARKAN DIRI DAN

NPWP DAN FUNGSI NPWP

Pasal 1 angka 6 UU KUP

NPWP merupakan nomor identitas yang digunakan Wajib Pajak dalam

Pasal 2 ayat (1) UU KUP

SUBJEK WAJIB DAFTAR NPWP

Wajib Pajak Wajib Pajak

Instansi pemerintah yang

Menggunakan NPWP suami jika:

Menggunakan NPWP sendiri jika:

Tidak dapat mendaftarkan

Menggunakan NPWP orang tua termasuk ketika

Wanita kawin dan anak yang belum dewasa dapat mengajukan

Apabila Wajib Pajak orang pribadi yang meninggalkan warisan

Secara Elektronik Secara Tertulis

2. Prosedur Penelitian Kelengkapan

3. Prosedur Klarifikasi Kelengkapan

Pengusaha kecuali pengusaha kecil ELEKTRONIK SCR JABATAN

mengisi dan menyampaikan Formulir

! Pengurus/Pimpinan memenuhi Disampaikan langsung, pos, atau

TEMPAT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK

WAJIB PAJAK WAJIB

Warisan Belum Terbagi

Orang Pribadi WBT Instansi Pemerintah

Badan Cabang Join Operation/KSO

K e p ala K P P d a p at m e la k u k a n p e n g h a p u sa n N P W P a ta s W ajib Paja k ya n g su d a h tid a k

Permohonan WP Dilengkapi dengan KPP tempat WP

KRITERIA PENGHAPUSAN NPWP (1)

wanita kawin yang memiliki NPWP berbeda

dengan NPWP suami yang kewajiban perpajakannya

anak yang belum berumur 18 tahun dan belum

KRITERIA PENGHAPUSAN NPWP (2)

Wajib Pajak cabang yang tidak melakukan l W a jib P a ja k y a n g m e m ilik i le b ih d a r i 1 N P W P ,

bentuk usaha tetap yang telah menghentikan

PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP

PKP pindah alamat ke wilayah

PENERAPAN NIK SEBAGAI NPWP

Pasal 2 ayat (1a) UU KUP

PENERAPAN NIK SEBAGAI NPWP

NPWP ORANG PRIBADI

DEFINISI PEMBUKUAN DAN PENCATATAN

KEWAJIBAN PEMBUKUAN ATAU

KETENTUAN PEMBUKUAN DAN

KEWAJIBAN PENYIMPANAN DOKUMEN