ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Ok
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Ok
ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Ok
Sumberr: The Institute’s Authentic Pengambilan data, khususnya untuk asesmen sumatif pada anak usia
Assessment Specialists guide
dini, disarankan untuk dilakukan dalam durasi dan jangka waktu lama
misalnya satu hingga dua pekan.
Prinsip pengambilan data dalam asesmen untuk anak usia dini
Apa saja yang termasuk perilaku teramati?
Pada anak usia dini, perilaku yang teramati
adalah segala hal yang dibuat, ditulis,
digambar, dikatakan, dan dilakukan oleh anak.
Artinya, segala hal yang dapat kita amati
secara langsung misalnya mulai dari tingkah
laku, proses kerja saat membuat hasil karya,
maupun celotehan anak.
Hal-hal yang ditampilkan anak tersebut
merupakan data perilaku yang berguna dan
penting untuk diamati oleh guru sebagai data
asesmen (Tayler, Flottman, & Stewart, 2011).
Prinsip pengambilan data dalam asesmen untuk anak usia dini
Mengapa penting merujuk pada perilaku yang teramati saat melakukan asesmen pada anak usia
dini?
a) Anak usia dini berkembang dan belajar dengan cara mengeksplorasi, bermain, hingga
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Perkembangan capaian belajar anak tidak akan
dapat diperoleh dengan utuh jika guru hanya mengandalkan satu informasi saja. Apalagi jika
yang digunakan adalah hasil dari satu kali pelaksanaan kegiatan.
b) Dengan mengamati dan mendengarkan anak selama proses berkegiatan, guru dapat
menemukan berbagai hal seperti perkembangan anak, strategi penyelesaian masalah,
keterampilan, hingga minat anak.
c) Melakukan pengamatan dan observasi pada proses kegiatan belajar anak usia dini akan
membantu guru lebih memahami anak. Hal ini karena setiap anak memiliki kemampuan yang
berbeda-beda. Dengan berfokus pada perilaku teramati, guru akan lebih memahami
tantangan / kesulitan yang dialami anak, maupun upaya yang dilakukan anak untuk mengatasi
kesulitan yang dihadapi. Ini akan mengurangi kecenderungan untuk melabelkan anak
mampu/tidak mampu dan memberikan ruang untuk guru memproses informasi berdasarkan
perilaku-perilaku yang ditampilkan anak.
Prinsip pengambilan data dalam asesmen untuk anak usia dini
Contoh ilustrasi hal yang dapat kita peroleh dari mengamati anak usia dini berproses
dalam kegiatan belajar (Forman & Hall, 2013)
Pada beberapa kegiatan, A sering meminta bantuan A anak yang pemalu dan tidak berani mencoba hal baru
kepada guru ketika ia mengalami kesulitan
A dan B menunjukkan inisiatif untuk mengangkat tangan A dan B memiliki motivasi belajar yang baik
setiap guru memberikan kesempatan anak-anak tampil
ke depan menceritakan gambarnya
A bersedia membantu guru mengambil beberapa buku di A menjadi teladan bagi teman-teman di kelas karena ia
meja dan membagikannya kepada teman-teman di kelas anak yang rajin dan cekatan
A tampak belum mampu melakukan beberapa gerakan Kemampuan motorik kasar A belum berkembang dengan
dengan seimbang seperti melompat dan berdiri dengan optimal
satu kaki.
Prinsip pengambilan data dalam asesmen untuk anak usia dini
Agar dapat mengamati perilaku atau kemampuan yang teramati yang sesuai dengan tujuan pembelajaran,
maka kita perlu menentukan indikator ketercapaian tujuan pembelajaran terlebih dahulu.
Contoh tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran di kelas Contoh indikator ketercapaian tujuan
di lingkup satuan pendidikan pembelajaran
(Kelompok usia 5 - 6 tahun) (dapat dilihat, dapat didengar)
TP: Anak menunjukkan minat Ide utama yang dibangun melalui 1. Anak tidak menunjukkan keberatan
dan memahami cara ragam kegiatan pembelajaran saat diajak menghasilkan sebuah
menjaga alam di sekitarnya selama satu pekan: karya
2. Anak membuat hasil karya tentang
TP: Anak menunjukkan minat Anak memahami bahwa alam
menjaga alam
untuk ide dan perasaan dapat rusak akibat cara hidup
3. Anak menyebutkan hal yang dapat
melalui berbagai media manusia, dan ada ragam cara
dilakukan manusia untuk menjaga
(coretan, gambar, hingga untuk menjaganya melalui gaya
alam dengan lebih baik melalui hasil
tulisan) hidup berkelanjutan.
karyanya
4. Anak buang sampah pada tempatnya
Dari contoh ini, coba kita latihan membuat dengan mengambil contoh tujuan pembelajaran pada tabel
diatas, perilaku apa lagi yang dapat kita amati untuk dijadikan indikator ketercapaian tujuan
Prinsip pengambilan data dalam asesmen untuk anak usia dini
Mari kita rangkum a) Anak usia dini berkembang dan belajar dengan cara mengeksplorasi,
bermain, hingga berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
Karenanya, untuk mendapatkan informasi tentang capaiannya, perlu
menerapkan prinsip asesmen autentik yang memantau perilaku
atau kemampuan yang teramati. Untuk memperoleh data ini, dapat
menggunakan teknik seperti observasi dan atau penilaian kinerja yang
tidak terpaku pada satu waktu yang sempit
c) Karena data perilaku atau kemampuan yang ingin dipotret jelas, maka saat menyusun laporan
hasil belajar, guru tidak terlalu repot dengan memilah data asesmen mana yang ingin
digunakan. Cukup menampilkan tujuan pembelajaran; bukti ketercapaian (diambil dari data
asesmen sumatif ataupun pengamatan sehari-hari jika dirasa relevan), serta rekomendasi tindak
lanjut yang perlu dilakukan orang tua untuk menguatkan capaian anak di rumah.
Teknik dan Instrumen Asesmen untuk Anak Usia Dini
Teknik observasi
● Merupakan teknik utama dan terpenting yang perlu dimiliki
pendidik terutama saat mengajar anak usia dini karena proses
pengambilan data dilakukan secara autentik.
Teknik kinerja
● Penilaian memberikan kesempatan anak untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang ditentukan pendidik.
● Teknik kinerja dilakukan dengan mengumpulkan data melalui penilaian terhadap kegiatan yang
mengajak anak untuk praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, dan atau membuat portofolio
● Penting untuk diperhatikan bahwa guru tidak perlu memberi kegiatan yang “memenjara” anak, yaitu
semua hasil karya seragam antara satu anak dengan anak yang lain, sesuai perintah guru.
Instrumen Asesmen untuk Anak Usia Dini
Pernyataan 1.
Setiap hari saya melakukan asesmen untuk menilai ketercapaian tujuan
pembelajaran setiap anak awal dilakukan untuk melabel anak mampu dan
tidak mampu
TIDAK TEPAT
Asesmen Awal
Asemen harian.
Asesmen
Asesmen sumatif.
Asesmen Formatif dan Sumatif
1. Jika Bapak/Ibu menilai ketercapaian tujuan pembelajaran setiap hari, artinya Bapak/Ibu melakukan
asesmen sumatif setiap hari.
Sebaiknya, setiap hari Bapak/Ibu melakukan asesmen formatif yang bertujuan untuk merefleksikan proses
belajar anak sehingga dapat membantu Bapak/Ibu memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Hal ini tidak sesuai dengan prinsip asesmen sumatif yang seharusnya dilakukan setelah anak diberi
waktu tertentu untuk mempelajari hal-hal yang menjadi tujuan pembelajaran.
3. Jika Bapak/Ibu menilai ketercapaian tujuan pembelajaran setiap anak, setiap hari, artinya Bapak/Ibu
melakukan asesmen sumatif setiap hari.
Bapak/Ibu memang perlu mengambil data setiap anak jika sedang melakukan asesmen sumatif. Namun,
untuk keperluan asesmen formatif, Bapak/Ibu dapat mengambil potret proses pembelajaran sebagian
besar anak di kelas, atau anak-anak tertentu saja. Hal ini sesuai dengan fungsi asesmen formatif yang
titik beratnya lebih pada untuk menilai efektivitas proses pembelajaran di sebuah kelas, bukan untuk
memotret capaian tiap anak terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan
Pernyataan 2. Ada hari-hari tertentu ketika saya tidak melakukan penilaian apapun.
Materi 6. Asesmen Formatif dan Sumatif
TIDAK TEPAT
TIDAK TEPAT
Sebaiknya, setiap hari Bapak/Ibu melakukan asesmen formatif yang bertujuan untuk merefleksikan proses
belajar anak sehingga dapat membantu Bapak/Ibu memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Fungsi Hasil asesmen harian saya gunakan untuk melakukan refleksi terhadap Agar saya mendapatkan informasi
proses pembelajaran. tentang ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah saya
Dalam proses refleksi, Bapak/Ibu dapat tetap merujuk pada tujuan tetapkan.
pembelajaran yang ditetapkan, namun fungsinya lebih untuk melihat
‘apakah proses belajar hari itu membantu anak untuk semakin menguasai Informasi tersebut merupakan data
tujuan pembelajaran yang ditetapkan?’ dan tidak disarankan sebagai data yang akan digunakan untuk
penyusunan laporan hasil belajar anak. penyusunan laporan hasil belajar anak.
Jika hasil refleksi menunjukkan bahwa proses belajar hadi itu belum
membantu anak dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan,
maka perlu ada perbaikan strategi pembelajaran di hari selanjutnya.
Materi 6. Asesmen Formatif dan Sumatif
Mari mengingat kembali fungsi dari asesmen formatif (harian) dengan asesmen
sumatif.
Asesmen Harian Asesmen Sumatif
Fungsi Hasil asesmen harian saya gunakan untuk Agar saya mendapatkan informasi tentang ketercapaian
melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran. tujuan pembelajaran (learning goals) yang telah saya
tetapkan sesuai dengan desain alur tujuan pembelajaran.
Dalam proses refleksi, Bapak/Ibu dapat tetap
merujuk pada tujuan pembelajaran yang ditetapkan,
namun fungsinya lebih untuk melihat ‘apakah proses
belajar hari itu membantu anak untuk semakin
menguasai tujuan pembelajaran yang ditetapkan?’
dan tidak disarankan sebagai data penyusunan
laporan hasil belajar anak.
Luara Agar saya dapat menentukan apakah saya Hasil asesmen sumatif saya gunakan untuk menyusun
n memodifikasi pembelajaran atau dapat laporan hasil belajar.
melanjutkan ke tujuan pembelajaran (learning
Laporan hasil belajar ini bertujuan untuk menyampaikan
objective) berikutnya.
informasi perkembangan dan pencapaian belajar peserta
didik kepada orangtua/wali peserta didik saya.
Diskusi dan tanya jawab
Asesmen awal dilakukan untuk melabel anak mampu dan tidak mampu
SALAH
Asesmen awal dilakukan untuk membantu guru,
● mengetahui kesiapan peserta didik untuk menerima
pembelajaran yang merujuk pada Capaian
Pembelajaran,
● mengetahui variasi kesiapan peserta didik di kelas
untuk menerima pembelajaran,
● menyusun strategi untuk memenuhi kesiapan peserta
didik yang beragam
Mari
Berefleksi!
Asesmen awal hanya dilakukan saat penerimaan siswa baru
Mari Berefleksi!
SALAH
Asesmen awal tidak hanya dilakukan saat penerimaan siswa baru. Asesmen awal dapat
dilakukan saat
● sebelum memulai lingkup materi baru;
● di awal tahun ajaran; dan/atau;
● untuk peserta didik baru.
Pada asesmen ini, pendidik dapat melakukan kegiatan yang dilaksanakan lebih dari satu
hari.
Selain itu, laju perkembangan anak berbeda-beda. Meskipun anak-anak di kelas memiliki usia
sama, namun laju perkembangan mereka berbeda-beda. Banyak faktor yang mempengaruhi
laju perkembangan anak. Gizinya saat bertumbuh, kesempatannya berinteraksi dan berkegiatan
di rumah, kualitas pendidikan sebelumnya, dan masih banyak lagi.
Oleh karenanya, guru perlu melakukan asesmen awal untuk mendapat data pemetaan anak-
anak di kelasnya sehingga dapat merancang pembelajaran yang dapat membantu peserta didik
menguatkan kemampuan fondasinya.
Materi 5. Asesmen Awal di PAUD
Mari ingat kembali aktivitas refleksi kita di awal kegiatan topik ini.
● Asesmen awal membantu guru memetakan kemampuan anak-anak yang beragam dengan laju perkembangan dan
faktor pendukung perkembangannya yang berbeda-beda. Dengan pemetaan ini, guru akan terbantu dalam
merancang kegiatan pembelajaran yang merujuk pada kemampuan dan kebutuhan peserta didik.
Pada asesmen ini, pendidik dapat melakukan kegiatan yang dilaksanakan lebih dari satu hari.
Materi 5. Asesmen Awal di PAUD
● Asesmen dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan pembelajaran. kegiatan-kegiatan tersebut harus mengikuti prinsip-prinsip
berikut ini:
○ Berpusat pada anak dan menyenangkan, artinya asesmen awal tidak menggunakan kegiatan yang bersifat testing (seperti
misalnya memanggil murid satu persatu dan menginstruksikan murid melakukan serangkaian kegiatan) sehingga tidak
memicu kondisi stres pada anak.
○ Sederhana dan realistis, artinya tidak menjadi tambahan pekerjaan yang membebani guru kelas. Asesmen awal dapat
dilakukan sebagai kegiatan yang terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran.
○ Bermakna, artinya hasil/ informasi yang diperoleh dari asesmen awal ini tidak sekedar menjadi kelengkapan administrasi
belaka, namun dapat digunakan untuk membantu guru merencanakan pembelajaran yang membantu murid menguatkan
kemampuan fondasinya,
Untuk mempermudah proses identifikasi, kementerian sudah menyusun contoh perilaku/kemampuan yang teramati dari
tiap subelemen yang mendukung elemen-elemen capaian pembelajaran, seperti yang sudah kita lihat bersama-sama di
subtopik 1. Butir-butir inilah yang akan memandu proses pengambilan informasi sebagai bagian dari asesmen awal
pembelajaran.
Satuan pendidikan dapat menambahkan contoh lain, yang dirasa relevan.
Elemen Capaian Pembelajaran Contoh butir perilaku dari elemen capaian pembelajaran
Elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti ● mengenali kegiatan-kegiatan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya
● menunjukkan sopan santun (tata krama) dan akhlak yang baik dalam bertindak dan berbicara
Elemen Jati Diri ● mampu mengenali emosi orang-orang terdekatnya melalui kemampuannya mengidentifikasi
berbagai ekspresi wajah yang ditunjukkan kepadanya (misalnya ekspresi marah, senang, terkejut,
sedih, dll)
● memiliki gambaran yang positif tentang dirinya untuk membangun kepercayaan diri
Elemen Dasar-dasar Literasi, ● dapat menyebutkan atau menunjukkan perbedaan informasi yang disajikan, dapat membedakan
Matematika, Sains, Teknologi, mana yang nyata dan yang tidak nyata, mana yang benar dan yang salah
Rekayasa, dan Seni ● mampu membilang jumlah benda atau objek dan menggunakan angka sebagai simbol jumlah
objek atau benda
Materi 5. Asesmen Awal di PAUD
Berikut adalah langkah dalam menyusun penerapan asesmen awal bagi guru PAUD
Langkah 1. Tentukan indikator perilaku yang mengungkap elemen capaian pembelajaran yang ingin dipantau
Langkah 2. Rancang kegiatan yang dapat digunakan untuk mengamati perilaku tersebut
Langkah 3. Identifikasi elemen CP, durasi, maupun bentuk kegiatan yang dapat digunakan
Pastikan informasi yang ingin diukur mencakup tiga elemen capaian pembelajaran dan sesuai dengan tahapan
perkembangan anak dari peserta didik.
Langkah 4. Dokumentasikan informasi tersebut di lembar observasi. Anda tidak harus merekap informasi per anak. Serupa
dengan prinsip asesmen formatif, informasi dapat berupa kemampuan peserta didik secara umum; serta catatan khusus
untuk tindak lanjut, seperti misalnya peserta didik yang perlu pendampingan lebih lanjut.
Langkah 5. Identifikasi pertimbangan yang perlu masuk ke dalam rancangan kegiatan pembelajaran ke depan
Materi 5. Asesmen Awal di PAUD
Berikut adalah instrumen asesmen awal yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang capaian peserta didik.
Rancangan kegiatan pembelajaran yang sudah disusun dimasukkan ke dalam instrumen ini, dan dokumentasikan lah perilaku
peserta didik yang teramati di kolom yang tersedia. Untuk membantu proses pengumpulan data, ada dua pertanyaan
pemantik untuk memandu guru menyimpulkan hasil asesmen awal.
Perlu diingat, lembar ini berupa contoh dan berfungsi sebagai alat bantu (bukan dokumen administratif). Artinya, lembar dapat
dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.
Subelemen dari Contoh perilaku/ Rancangan kegiatan Catatan/Hasil dari Asesmen Awal Rancangan Kegiatan
elemen Capaian kemampuan yang Pembelajaran ke
Pembelajaran perlu diamati (Pertanyaan pemandu: bagaimana depan perlu
Fase Fondasi kondisi capaian peserta didik secara mempertimbangkan
yang ingin umum? Apakah ada peserta didik …
diamati yang perlu perhatian khusus?)
Materi 5. Asesmen Awal di PAUD
Jumlah hari pelaksanaan: 4 hari Contoh lembar asesmen awal yang terisi :
Jumlah anak dalam kelas: 15 anak / kelompok 5 - 6 tahun)
Subelemen dari elemen Capaian Pembelajaran Contoh perilaku kemampuan Rancangan kegiatan Catatan/Hasil dari Asesmen Awal Rancangan Kegiatan
Fase Fondasi yang ingin diamati fase fondasi yang perlu Pembelajaran ke depan
diamati (Pertanyaan pemandu: bagaimana kondisi perlu mempertimbangkan
capaian peserta didik secara umum? Apakah ada …
peserta didik yang perlu perhatian khusus?)
Subelemen Jati Diri ● Anak memiliki koordinasi Kegiatan 1. Permainan “Ibu Ke-15 anak di kelas mampu mengikuti Lebih banyak permainan
Anak menggunakan fungsi gerak (motorik kasar, gerak tubuh yang seimbang Berkata!”. Ketika guru mengucapkan permainan dan telah memiliki koordinasi gerak yang menguatkan
halus, dan taktil) untuk mengeksplorasi dan saat berkegiatan “Ibu Berkata!” anak akan diajak untuk tubuh yang seimbang kemampuan menyimak
memanipulasi berbagai objek dan lingkungan (berjalan/berlari/melompat/ melakukan aktivitas tertentu seperti anak
sekitar sebagai bentuk pengembangan diri. menendang/melempar/mera mengambil benda, bergerak, atau Ada beberapa anak yang kesulitan menyimak
ngkak) apapun. Contohnya, “Ibu berkata, dan terus gagal dalam mengikuti instruksi
● Anak mampu menyimak dan berdiri dengan satu kaki!”. Guru juga walau sudah disampaikan tiga kali berturut-
Subelemen Dasar-dasar literasi, matematika, sains, mengikuti instruksi dapat memberikan instruksi yang turut.
teknologi, rekayasa, dan seni sederhana lebih menantang.
Anak mengenali dan memahami berbagai informasi, ● Anak mampu
mengomunikasikan perasaan dan pikiran secara mengemukakan
pemahamannya melalui Kegiatan 2: Kegiatan berbagi cerita Hampir seluruh anak mampu mengerjakan Mendampingi ananda A
lisan, tulisan, atau menggunakan berbagai media tentang sekolah yang bertemakan hasil karya dengan baik, kecuali ananda A lebih sering agar ananda
serta membangun percakapan media gambar
● Anak mampu mengenal kebersihan, dengan menggunakan yang memilih untuk bermain di pojok balok lebih nyaman dan lebih
Anak menunjukkan minat, kegemaran, dan konsep huruf dan mampu ragam media seperti gambar, loose saja. banyak kegiatan project-
berpartisipasi dalam kegiatan pramembaca dan mengemukakan parts, dan lainnya. Anak based berkelompok agar A
pramenulis. pemahamannya melalui dipersilahkan untuk menambahkan Ada 3 anak yang sudah mengenal konsep mau berinteraksi dengan
atau merincikan ceritanya dengan huruf dan mampu menambahkan kata di hasil teman
tulisan
tulisan (apabila sudah bisa). Anak karya gambarnya. Lainnya memilih untuk
Subelemen Nilai Agama dan Budi Pekerti
● Anak mampu menyampaikan
diajak untuk menjelaskan hasil menggunakan media gambar saja, tidak Kegiatan pembelajaran
gagasannya secara verbal
karyanya). ditambahkan kata-kata. akan mulai dari penguatan
Anak berpartisipasi aktif dalam menjaga ● Anak mengenal cara
menjaga kebersihan keaksaraan: membacakan
kebersihan, kesehatan, dan keselamatan diri Hanya sedikit anak yang sudah mampu
lingkungan sekitarnya buku nyaring, mengenal
sebagai bentuk rasa sayang terhadap dirinya dan mengemukakan pemahamannya mengenai huruf, dan lainnya
rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sekolah secara verbal dengan baik.
Modul 5. Materi 6: Cara menggunakan atau memodifikasi tujuan
pembelajaran berdasarkan hasil asesmen awal
Materi 6. Cara menyesuaikan tujuan pembelajaran dari hasil asesmen awal
Setelah melakukan asesmen awal dan memperoleh hasil kesimpulan, guru dapat mengakomodir
kegiatan pembelajaran salah satunya dengan cara menyesuaikan tujuan pembelajaran yang sudah
disusun oleh satuan pendidikan.
Agar lebih jelas, mari kita coba membahasnya melalui sebuah kasus.
Kegiatan
Materi Inti menyesuaikan
Materi6.2.Cara
Cara 5.menyesuaikan
Latihan Menyesuaikan
tujuantujuan Tujuan
dari Pembelajaran
pembelajaran
pembelajaran hasildari hasil
asesmen asesmen
awal
awal
Berikut ini adalah potongan tujuan pembelajaran/kompetensi dasar dalam rencana pembelajaran 1 semester
yang telah disusun oleh bu Odi untuk peserta didik di kelasnya (kelompok usia 4 - 5 tahun)
Data 1. Rencana Pembelajaran di kelas bu Odi (kelompok usia 4 - 5 tahun) selama 1 semester
Subelemen dari elemen Capaian Contoh perilaku kemampuan fase Catatan/Hasil dari Asesmen Awal
Pembelajaran Fase Fondasi yang fondasi yang perlu diamati
ingin diamati (Pertanyaan pemandu: bagaimana kondisi capaian peserta didik secara
umum? Apakah ada peserta didik yang perlu perhatian khusus?)
Anak mengenal dan memiliki perilaku Anak senang datang ke sekolah Sebagian besar anak di kelasnya masih menangis dan enggan ditinggal
positif terhadap diri dan lingkungan oleh orangtuanya.
(keluarga, sekolah, masyarakat,
Anak mau mencoba kembali atau Sebagian kecil anak (2 dari 15) terlihat sangat frustasi ketika apa yang
negara, dan dunia) serta rasa bangga
memperbaiki pekerjaannya jika menemui hambatan dalam pekerjaannya
sebagai anak Indonesia yang
melakukan kesalahan
berlandaskan Pancasila.
Anak menunjukkan keingintahuan Sebagian besar anak pasif, lebih suka diam dan bermain sendiri.
dengan mengajukan pertanyaan
Subelemen Dasar-dasar Anak mampu menyimak dan Sebagian besar anak tidak memperhatikan guru saat guru berbicara,
menyampaikan gagasan sederhana mereka masih suka berjalan-jalan keluar kelas dan bermain di halaman
Anak menunjukkan minat, saat kegiatan belajar di dalam kelas.
kegemaran, dan berpartisipasi dalam
kegiatan pramembaca dan Mampu membilang jumlah benda atau Ke-15 anak mampu membilang 1-5 namun kesulitan membilang
pramenulis. objek dan menggunakan angka sebagai bilangan setelah 6
simbol jumlah objek atau benda
Anak mengenali dan menggunakan
konsep pramatematika untuk Menyadari keterhubungan antara Ke-15 anak senang dibacakan buku cerita namun belum dapat
memecahkan masalah di dalam simbol angka/huruf dengan kata dan mengaitkan simbol huruf dengan bunyi suaranya
kehidupan sehari-hari. bilangan
Materi 6. Cara menyesuaikan tujuan pembelajaran dari hasil asesmen awal
Mengapa?
Setelah perkembangan emosi dan sosial anak terbantu, maka bu Odi dapat mengatur tujuan-tujuan pembelajaran selanjutnya sesuai dengan
hasil asesmen awal yang datanya tidak masuk dalam kasus ini.
TP 1. Anak mengenal persamaan dan perbedaan ciri fisiknya dengan orang lain. TP 2. Anak
bersedia berinteraksi dengan alam.
TP 7. Anak berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang melibatkan motorik halus dan motorik
kasar.
TP 8. Anak menyebutkan bilangan secara berurutan (membilang) TP 9. Anak
mengenali bentuk geometri sederhana
Komponen dalam Laporan Hasil Belajar PAUD
Pada PAUD, terdapat beberapa komponen esensial yang perlu diperhatikan oleh guru dalam merumuskan capaian
pembelajaran peserta didik.
1. Data diri peserta didik
2. Informasi kemajuan peserta didik dalam pembelajaran intrakurikuler yang mengacu pada Capaian
Pembelajaran
3. Informasi kemajuan peserta didik dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila
4. Refleksi orang tua
5. Narasi ringkas informasi perkembangan peserta didik
Berikut adalah contoh format laporan hasil belajar pada Kurikulum Merdeka PAUD
Identifikasi penggunaan data asesmen sebagai sumber informasi pada laporan hasil belajar di PAUD
● Data hasil asesmen mana yang menjadi rujukan pembuatan laporan hasil belajar?
Pendidik menggunakan hasil asesmen sumatif sebagai rujukan penyusunan laporan hasil belajar.
Hal yang penting untuk dipahami dan diperhatikan bahwa pendidik disarankan merujuk pada fungsi dari hasil asesmen
saat membahas mengenai sumber data untuk laporan hasil belajar.
Asesmen formatif berfungsi untuk membantu guru mengevaluasi kegiatan belajar dan merancang pembelajaran di hari
berikutnya. Asesmen ini dapat dilakukan secara umum untuk semua anak. Sedangkan asesmen sumatif, berfungsi untuk
membantu guru melihat sejauh mana ketercapaian pembelajaran peserta didik terhadap tujuan pembelajaran yang sudah
ditentukan. Penerapannya harus untuk setiap peserta didik.
Jumlah informasi atau data yang diperoleh dari asesmen harian akan sangatlah banyak
sehingga akan lebih sulit untuk mengolah data/informasi tersebut saat menyusun
laporan hasil belajar.
Langkah-langkah dalam menyusun laporan hasil belajar peserta didik
Guru TIDAK perlu menuliskan semua perilaku yang ditampilkan anak untuk dirumuskan dalam laporan hasil
belajar. Berikut adalah langkah yang dapat dilakukan guru dalam merumuskan hasil asesmen peserta didik.
a)Pada saat menyusun narasi capaian pembelajaran peserta didik, artinya pendidik perlu merujuk pada
hasil belajar yang mengungkap tujuan-tujuan pembelajaran pada intrakurikuler. Informasi yang dirujuk
adalah tujuan pembelajaran pada Capaian Pembelajaran Fase Fondasi. Penting untuk merujuk pada
panduan pertanyaan pemantik untuk membantu mengarahkan langkah dalam menarasikan capaian
pembelajaran.
Informasi kemajuan peserta didik dalam pembelajaran intrakurikuler yang mengacu pada Capaian Pembelajaran
Merujuk pada tiga elemen Capaian Pembelajaran. Informasi ini berupa hasil dari kegiatan intrakurikuler yang
bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran (learning goals). Tujuan-tujuan pembelajaran ini merujuk
pada tiga elemen Capaian Pembelajaran, yang kemudian dapat disusun secara logis menjadi alur tujuan pembelajaran
oleh satuan pendidikan atau mengadaptasi contoh alur berdasarkan kebutuhan, laju perkembangan, dan asesmen awal
peserta didik.
Pertanyaan pemantik yang dapat digunakan pendidik untuk membantu menarasikan informasi di atas.
a. Tujuan-tujuan pembelajaran apa saja yang sudah dikuasai/dipelajari oleh peserta didik selama kurun waktu
tertentu?
b. Apa bukti perilaku yang mendukung sudah dikuasainya ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran oleh
peserta didik? (*bukti perilaku merujuk pada perilaku/kemampuan yang teramati yang relevan dengan
indikator ketercapaian tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan)
c. Capaian apa yang belum teramati muncul pada peserta didik dan perlu untuk distimulasi pada kurun waktu
selanjutnya? serta tindak lanjut yang akan dilakukan pendidik untuk menstimulasi capaian yang belum muncul
tersebut?; dan
d. Apa saran/rekomendasi/ajakan yang dituliskan secara konkret bagi orang tua/wali untuk mendukung optimalisasi
poin c di rumah?
Materi 1. Komponen
Langkah-langkah dalamlaporan
dalam menyusun Laporan
hasil Hasil
belajar Belajar
peserta didik
PAUD
Mari kita bahas satu per satu komponen dan pertanyaan pemantik yang dapat digunakan oleh pendidik untuk
menarasikan informasi yang dibutuhkan.
Refleksi orang tua merupakan bagian yang menunjukkan kemitraan satuan PAUD dan keluarga untuk
mendukung tumbuh kembang terbaik bagi anak usia dini, serta pemaknaan bahwa orang tua juga sebagai
sumber belajar. Bagian ini dapat menjadi informasi tambahan bagi pendidik, untuk diberikan oleh
orangtua/wali jika terdapat catatan tertentu dari orang tua/wali yang perlu diperhatikan oleh satuan PAUD.
Hasil pengamatan dan refleksi diri orang tua/wali dapat dilakukan dengan menjawab beberapa
pertanyaan pemantik berikut.
Mari kita bahas satu per satu komponen dan pertanyaan pemantik yang dapat digunakan oleh pendidik untuk
menarasikan informasi yang dibutuhkan.
Sebelum mengisi bagian informasi perkembangan ini, pendidik dapat merefleksikan “Apakah ada hal yang penting
berkaitan dengan perkembangan peserta didik yang perlu diketahui orang tua?”. Perkembangan peserta didik yang
dimaksud adalah yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan esensial anak usia dini meliputi kesehatan tumbuh
kembang dan imunisasi, serta sehat gizi maupun sehat fisik. Jika perkembangan peserta didik dirasa sudah baik dengan
merujuk pada kebutuhan esensial anak usia dini, pendidik dapat menjelaskan singkat perkembangan baik peserta didik.
Langkah-langkah dalam menyusun laporan hasil belajar peserta didik
Inspirasi pertanyaan pemantik berikut bukan menjadi kewajiban untuk dicantumkan seluruhnya dalam informasi
perkembangan peserta didik. Pendidik dapat memilah informasi mana yang perlu dan penting untuk ditindak
lanjuti oleh orang tua untuk membantu mengoptimalkan perkembangan peserta didik di rumah.
Sehat gizi, ● Apakah ananda mengonsumsi bekal yang bergizi? (menghindari/meminimalisir konsumsi makanan cepat saji;
sehat fisik makanan/minuman yang berpemanis, berpengawet, kurang serat, tinggi gula, garam, dan lemak)
● Apakah satuan menyediakan kebutuhan nutrisi yang baik untuk ananda?
● Apakah ananda sudah terbiasa melakukan perilaku menjaga protokol kesehatan? (seperti cuci tangan sebelum memulai
kegiatan belajar, memakai masker setiap saat kecuali pada saat makan, dan menjaga jarak untuk menghindari penularan).
● Apakah ananda menunjukkan perilaku perawatan diri yang baik? (seperti memelihara kesehatan kuku, rambut , kulit dan
kebersihan diri lainnya)
● (Pendidik dapat menambahkan pertanyaan pemantik lainnya yang mengungkap aspek sehat imunisasi dan tumbuh
kembang)
Langkah-langkah dalam menyusun laporan hasil belajar peserta didik
Untuk peserta didik yang akan lulus dari PAUD, pendidik di PAUD perlu memastikan bahwa informasi
perkembangan anak dapat memberikan gambaran perkembangan kemampuan fase fondasi yang
sudah dicapai oleh peserta didik selama menempuh pendidikan di PAUD.
Informasi perkembangan anak ini akan membantu pendidik di jenjang sekolah dasar mendapatkan
gambaran kemampuan anak dan menggunakannya untuk merancang kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan anak dan menguatkan transisi anak dari PAUD ke SD.
Latihan pemahaman: merumuskan informasi hasil belajar anak
Latihan mengolah hasil asesmen untuk dirumuskan menjadi informasi capaian pembelajaran peserta didik
15 menit
Contoh Kanvas Laporan Hasil Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Bukti Perilaku Apa yang sudah baik Rencana tindak
Pendukung dicapai murid? Lanjut
Indikator
Ketercapaian Tujuan
Pembelajar
Apa yang masih perlu
dikuatkan dengan
dukungan guru dan
orangtua?
Latihan pemahaman: merumuskan informasi hasil belajar anak
Mari berdiskusi!
Bagian mana yang menantang dalam merumuskan hasil asesmen? Mengapa?
Apa strategi yang Bapak/Ibu lakukan sehingga tantangan tersebut dapat teratasi?
Apa yang dapat kita simpulkan?
#PAUDBERKUALITAS #PAUDITUPENTING