Tugas 1 REKPON
Tugas 1 REKPON
Tugas 1 REKPON
&
PONDASI SARANG
LABA LABA
Edited by :
Andi Azis Rusdi – F 112 22 028
PONDASI BORE PILE
Merupakan jenis pondasi dalam yang berbentuk tabung, yaitu
berfungsi meneruskan beban struktur bangunan diatasnya dari
permukaan tanah sampai lapisan tanah keras di bawahnya.
• Pengeboran
• Pengeboran dengan sistem bor basah / wash borring : Metode basah umumnya dilakukan bila
pengeboran melewati muka air tanah sehingga lubang bor selalu longsor bila dindingnya tidak ditahan.
Agar lubang tidak longsor, di dalam lubang bor diisi dengan larutan tanah lempung/bentonite atau
larutan polimer. Jadi pengeboran dilakukan di dalam larutan. Jika kedalaman yang diinginkan telah
tercapai, lubang bor dibersihkan dan tulangan yang telah dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor
yang masih berisi cairan bentonite. Adukan beton dimasukan ke dalam lubang bor dengan pipa tremie.
Larutan bentonite akan terdesak dan terangkut ke atas oleh adukan beton. Larutan yang ke luar dari
lubang bor ditampung dan dapat digunakan lagi untuk pengeboran di lokasi selanjutnya. Pada metode
bor basah ini membutuhkan banyak air untuk proses pengerjaannya dan memerlukan casing untuk
menahan tanah dari kelongsoran dan pompa air untuk sirkulasi, maka dari itu persedian air harus cukup
banyak untuk mencapai kedalaman pengeboran pondasi bor pile yang direncanakan. Pada metode
basah ini bisa melakukan pengeboran sedalam 28 meter (menurut pengalaman kerja yang kami
kerjakan) dengan diameter 30 cm, 40 cm, 50 cm dan 60 cm.
PEMBERSIHAN LUBANG
6
BOR
• Tahap kedua adalah pembersihan lubang bor pile dari lumpur
pekat yang terjadi. Pembersihan harus dilakukan dengan alat
pembersih khusus dengan ukuran yang sesuai dengan diameter
lubang bor.
PEMASANGAN BESI BETON
7
• Baja tulangan yang telah dimasukan dalam lubang bor ditahan dengan potongan tulangan melintang
lubang bor. Bila kebutuhan baja tulangan lebih dari 12 meter bisa dilakukan penyambungan dengan
diikat dengan kawat beton dengan panjang overlap 50-60cm atau sesuai pada gambar yang di
sediakan.
• Setelah rangka baja tulangan terpasang, maka pipa tremi harus di masukkan kedalam lubang dengan
panjang sesuai kedalaman lubang bor. Bila pada waktu pemasangan baja tulangan terjadi singgungan
dan terjadi keruntuhan di dalam lubang bor, maka diperlukan pembersihan ulang dengan memasang
head kombinasi diameter 6 "ke diameter 2". Dengan memompa air kedalam stang bor dan pipa tremi,
maka reruntuhan dan tanah yang menempel pada besi tulangan dapat dibersihkan kembali.
PENGECORAN BORE PILE
8
1. Untuk memisahkan adukan beton dari lumpur limbah pengboran di awal pengecoran, maka di gunakan
kantong plastik yang diisi adukan beton dan diikat dengan kawat beton kemudian digantung di bagian
dalam lubang tremi satu meter kebawah dari corong pipa tremi.
2. Setelah persiapan pengecoran selesai, beton slump 18+-2cm ditampung di dalam corong tremi dan ditahan
oleh bola plastik yang berisi adukan beton setelah cukup penuh bola kantong plastik dilepas sehingga beton
mendorong lumpur yang ada di dalam lubang tremi. Pengecoran dilakukan secara terus-menerus untuk
menghidari kemacetan pada pipa tremi. Dengan sistem tremi ini pengecoran dimulai dari dasar lubang
dengan mendorong air / lumpur dari bawah menuju keluar lubang.
3. Setelah pipa tremi penuh dan ujung pipa tremie tertanam beton sehingga beton tidak dapat mengalir
karena ada tekanan dari bawah. Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremi, maka harus
dilakukan hentakan-hentakan pada pipa tremi. Pipa tremi harus selalu tertanam di dalam adukan beton dan
pengisian di dalam corong harus dijaga terus menerus agar corong tidak kosong.
4. Pipa tremi dilepas setiap 3 meter akan tetapi ujung pipa di dalam harus dalam keadaan tertanam di dalam
beton. Pengecoran dihentikan setelah adukan beton yang naik ke permukaan telah bersih dari lumpur.
5. Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan pengecoran dibersihkan dari sisa beton dan lumpur
dan disiapkan kembali untuk dipakai pada titik bor selanjutnya.
MENENTUKAN KEDALAMAN PONDASI
BORE PILE BERDASARKAN DAYA
DUKUNG
Menentukan kedalaman Pondasi dan jenis pondasi yang cocok untuk
bangunan yang akan didirikan adalah bagian yang sangat penting. Jangan sampai
pondasi rumah atau pondasi bangunan tidak memiliki fungsi yang baik dalam arti
tidak bertumpu pada lapisan tanah yang keras. Jika pondasi tidak bertumpu pada
lapisan tanah keras maka sebuah bangunan akan mengalami kerusakan seperti retak
karena penurunan bangunan yang dipengaruhi oleh pondasi yang tidak memenuhi
syarat. Jika akan mendirikan bangungan maka hal yang harus di perhatikan adalah
kondisi tanahnya,apakah tanah di permukaan sudah cukup keras atau tanah masih
lembek. Jika tanah di permukaan masih dalam kondisi tanah lembek maka pondasi
harus diteruskan hinggga bertumpu pada tanah yang lebih keras dan di kedalaman
tertentu, untuk itu di butuhkan jenis pondasi dalam
CARA MENENTUKAN KEDALAMAN
PONDASI
1. Soil Test
2. Sondir Test
SOIL TEST
Pengetesan tanah melalui soil test kita dapat mengetahui data kekerasan
tanah dengan melakukan pukulan-pukulan setiap interval tertentu, yang di sebut
dengan SPT ( standar penetration test ).
Dalam hal ini agar dalam mendesain pondasi yang akan di gunakan
sebagai penahan berat struktur memiliki keamanan sehingga bangunan tetap kuat
dan tidak mengalami penurunan yang dapat membahayakan bagi penghuninya.
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI
BORED PILE MENGGUNAKAN METODE
MAYERHOFF
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI
BORED PILE MENGGUNAKAN METODE
MAYERHOFF
Perhitungan Daya Dukung Ujung Tiang (Qb)
Qb = Ab x (38N_) x Lb /d ≤ Ab x (380N_)
Dimana :
D = diameter pondasi.
(tanah keras).
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI
BORED PILE MENGGUNAKAN METODE
MAYERHOFF
Perhitungan Daya Dukung Selimut Tiang (Qs)
Qs = Nrata-rata x Aselimut
Qu = Qb + Qs
Keterangan:
1. Konstruksi beton
a. Konstruksi beton pondasi KSLL berupa pelat pipih menerus yang dibawahnya dikakukan oleh rib-rib tegak
yang pipih tetapi tinggi.
b. Ditinjau dari segi fungsinya, rib-rib tersebut ada 3 macam yaitu rib konstruksi, rib settlement dan rib
pengaku.
c. Bentuknya bisa digambarkan sebagai kotak raksasa yang terbalik (menghadap kebawah).
d. Penempatan / susunan rib-rib tersebut sedemikian rupa, sehingga denah atas membentuk petak-petak segitiga
dengan hubungan yang kaku (rigid).
b. Untuk memperoleh hasil yang optimal, maka pemadatan dilaksanakan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis tidak lebih dari 20 cm,
sedangkan pada umumnya 2 atau 3 lapis teratas harus melampaui batas 90% atau 95% kepadatan maksimum (Standart Proctor). Adanya
perbaikan tanah yang dipadatkan dengan baik tersebut dapat membentuk lapisan tanah seperti lapisan batu karang sehingga bisa
memperkecil dimensi pelat serta rib-ribnya. Sedangkan rib-rib serta pelat KSLL merupakan pelindung bagi perbaikan tanah yang sudah
dipadatkan dengan baik.
PONDASI SARANG LABA LABA
•Pada dasarnya pondasi KSLL bertujuan untuk memperkaku sistem
pondasi itu sendiri dengan cara berinteraksi dengan tanah pendukungnya.
Seperti diketahui bahwa jika pondasi semakin fleksibel, maka distribusi
tegangan / stress tanah yang timbul akan semakin tidak merata, terjadi
konsentrasi tegangan pada daerah beban terpusat. Dan sebaliknya, jika
pondasi semakin kaku / rigid, maka distribusi tegangan / stress tanah akan
semakin merata. Hal ini mempengaruhi kekuatan pondasi dalam hal
penurunan yang dialami pondasi. Dengan pondasi KSLL, karena
mempunyai tingkat kekakuan yang lebih tinggi, maka penurunan yang
terjadi akan merata karena masing-masing kolom dijepit dengan rib-rib
beton yang saling mengunci.
PONDASI SARANG LABA LABA
23
Keterangan :
1b - rib konstruksi
1c – rib settlement
1d - rib pembagi
2a - urugan pasir dipadatkan
2b - urugan tanah dipadatkan
2c - lapisan tanah asli yang ikut terpadatkan
Keistimewaan pondasi KSLL dapat dilihat dari aspek teknis, ekonomis dan dari segi pelaksanaan.
Segi Teknis
Pelat Pipih Menerus Yang Di Bawahnya Dikakukan Oleh Rib-Rib Tegak, Pipih Dan Tinggi
Gambar Pelat Pipih Menerus Yang Dikakukan Oleh Rib Tegak, Pipih dan Tinggi di Bawahnya
Dengan,
t = tebal plat
b = tebal rib
h = tinggi rib
te = tebal ekivalen
tb = tebal volume penggunaan beton untuk pondasi KSLL, seandainya dinyatakan sebagai pelat menerus tanpa rib
KEISTIMEWAAN PONDASI KSLL DARI ASPEK TEKNIS
26
Bentuk konstruksi seperti ini, dengan bahan yang relatif sedikit (tb) akan diperoleh pelat yang memiliki
kekakuan/tebal ekivalen (te) yang tinggi. Pada umumnya te =2,5 - 3.5 tb, dengan variasi tergantung
desain. Bentuk ketebalan ekivalen tersebut tidak berbentuk merata, melainkan bergelombang.
Gambar Tampak Denah, Potongan dan Diagram Penyebaran Beban dan Kekakuan Ekivalen
pada Pondasi KSLL
KEISTIMEWAAN PONDASI KSLL DARI ASPEK
27
TEKNIS
Penempatan Pelat Di Sisi Atas Rib Dan Sistem Perbaikan Tanah.
Dengan susunan konstruksi seperti di atas, akan dihasilkan penyebaran beban seperti pada gambar tersebut, di mana untuk
mendapatkan luasan pendukung pada tanah asli selebar b cukup dibutuhkan pelat efektif selebar a. Hal ini disebabkan karena
proses penyebaran beban dimulai dari bawah pelat yang berada pada sisi atas lapisan perbaikan tanah.
Susunan Rib-Rib Yang Membentuk Titik-Titik Pertemuan Dan Penempatan Kolom / Titik Beban Pada Titik Pertemuan
Rib-Rib.
Dengan susunan rib seperti pada gambar 2.8 diperoleh ketebalan ekivalen yang tidak merata. Pada titik pertemuan rib-rib
diperoleh ketebalan maksimum, sedangkan makin jauh dari titik pertemuan rib-rib ketebalan ekivalen makin berkurang. Dalam
perencanaan pondasi KSLL sebagai pondasi bangunan gedung harus sedemikian rupa sehingga titik pertemuan rib-rib berimpit
dengan titik kerja beban/kolom-kolom tersebut. Hal ini menghasilkan grafik penyebaran beban yang identik bentuknya dengan
grafik ketebalan ekivalen, sehingga dimensi konstruksi yang dihasilkan (pelat dan rib) lebih ekonomis. Susunan rib yang
membentuk petak-petak segitiga dengan hubungan yang kaku menjadikan hubungan antar rib menjadi hubungan yang stabil
terhadap pengaruh gerakan / gaya horisontal.
KEISTIMEWAAN PONDASI KSLL DARI ASPEK
28
TEKNIS
Rib-Rib Settlement Yang Cukup Dalam
Pemadatan tanah baru dilakukan setelah rib-rib selesai dicor dan berumur sedikitnya 3 hari. Pemadatan sendiri harus
dilaksanakan lapis demi lapis dan harus dijaga agar perbedaan tinggi antara petak yang sedang dipadatkan dengan petak- petak
yang bersebelahan tidak lebih dari 25 cm, sehingga mudah untuk mencapai kepadatan yang tinggi. Di samping hasil kepadatan
yang tinggi pada lapisan tanah di dalam petak rib-rib, lapisan tanah asli di bawahnya akan ikut terpadatkan walaupun tidak
mencapai kepadatan setinggi tanah yang berada dalam petak rib- rib. Hal itu pun sudah memberikan hasil yang cukup
memuaskan bagi peningkatan kemampuan daya dukung dan bagi ketahanan kestabilan terhadap penurunan (settlement).
Adanya Kerja Sama Timbal Balik Saling Menguntungkan Antara Konstruksi Beton Dan Sistem Perbaikan Tanah.
Rib-rib beton, di samping sebagai pengaku pelat dan sloof, juga sebagai dinding penyekat dari sistem perbaikan tanah, sehingga
perbaikan tanah dapat dipadatkan dengan tingkat kepadatan yang tinggi (mencapai 100 % kepadatan maksimum Standar
Proctor), dan setelahnya rib-rib akan berfungsi sebagai pelindung bagi perbaikan tanah terhadap pengaruh-pengaruh dari banjir,
penguapan dan degradasi. Perbaikan tanah akan memberi dampak lapisan tanah menjadi seperti lapisan batu karang sehingga
dapat memperkecil dimensi ribnya.
KEISTIMEWAAN PONDASI KSLL DARI ASPEK EKONOMIS
31
Aspek Ekonomis
Di atas telah dijelaskan aspek-aspek teknis yang juga memberi keuntungan dilihat dari aspek ekonomis,
seperti dimensi rib yang relatif kecil, penggunaan tanah sebagai bagian dari konstruksi yang menghemat
pemakaian beton dan sebagainya. Aspek ekonomis yang juga dapat dilihat pada pondasi KSLL adalah
pengerjaan pondasi yang memerlukan waktu yang singkat karena pelaksanaannya mudah dan padat karya serta
sederhana dan tidak menuntut keahlian yang tinggi. Selain itu pembesian pada rib dan plat, cukup dengan
pembesian minimum, pada umumnya, hanya diperlukan volume beton 0,2 – 0,35 m3 beton/m2 luas pondasi,
dengan pembesian 90 - 120 kg/m3 beton. Pondasi KSLL memanfaatkan tanah hingga mampu berfungsi sebagai
struktur bangunan bawah dengan komposisi sekitar 85 persen tanah dan 15 persen beton.
THANK YOU