Untitled
Untitled
Untitled
Contoh 2.1
Perhatikanlah gambar 2.1 berikut ini.
PQ = ... (1)
Contoh 2.2
AB =
AB = = = 13
PQ = ... (2)
7. Selanjutnya jika jarak antara titik asal 0( 0,0,0) ke titik
P(x1, y1,z1) maka :
OP = ...(3)
Contoh 2.3:
Tentukan jarak antara titik P(1,2,2) dan Q (3,5,4)
Jawab : E F
D Q(3,5,4)
P(1,2,2) C
A B
Dengan menggunakan rumus pada persamaan (2)
tersebut, sehingga diperoleh jarak antara titik P(1,2,2) dan
Q (3,5,4).
Gambar 2.3
Karena titik C terletak pada pertengahan AB (diketahui) dan garis AA1
sejajar dengan garis CC1, maka titik C1 terletak pada pertengahan ruas
garis A1B1 pula (|A1C1| =|C1B1|) sehingga:
Contoh 2.4:
Diketahui dua titik P(4, 7) dan Q (8, 1). Titik T pada ruas garis PQ
sedemikian hingga | PT | : | TQ | = 1 : 3. Tentukanlah absis dan
ordinat dari titik T.
Untuk menjawabnya, perhatikan
Gambar 2.4 berikut. Misalkan T(xT, yT). Dari
gambar disamping dapat ditentukan bahwa
PP1,TT1, dan QQ1 masing-masing sejajar dengan
sumbu Y. Mengapa?
Selanjutnya, karena diketahui bahwa
|PT| : |TQ| = 1 : 3 maka |PT| : |TQ| = 1 : 3 pula
sehingga |T1Q1| = 3|P1T1|
Perhatikan bahwa |T1Q1| = |OQ1| - |OT1|
= 8 – xT dan
|P1T1| = |OT1| - |OP1| = xT– 4
Gambar 2.4
Karena |T1Q1| = 3|P1T1|maka 8 – xT = 3(xT – 4)
8 – xT = 3xT – 12
4xT = 20
xT = 5
Perhatikan bahwa :
|P1T1| = xT– x1 dan |T1Q1 | = x2 - xT
Karena |P1T1| : |T1Q1| = m : n maka
(xT - x1 ) : (x2 - xT ) = m: n
m(x2 – XT) = n(xT – X1)
mx2 – mxT = nxT – nx1
mxT + nxT = mx2 + nx1
xT(m+n) = mx2 + nx1
atau C = (3 , ,-9 )
Pembagian Ruas Garis Di Ruang
Untuk menentukan koordinat suatu titik R yang
terletak pada garis PQ sehingga PQ : QR = m: n , maka
lakukanlah langkah-langkah berikut ini.
1.Buatlah sistem koordinat kartesius di bidang
XYZ(dimensi 3).
2. Buatlah dua buah titik sembarang yaitu titik P
(x1, y1, z1) dan Q(x2, y2,z2 ). Titik R terletak pada
garis PQ , sedemikian sehingga PQ : QR = m : n ,
seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.6. Titik R sebagai titik potong PQ dan AB
3. Proyeksikan garis PQ terhadap bidang XOY dengan hasil
proyeksinya P’Q’.
4. Buat garis yang melalui R sejajar dengan P’Q’(AB// P’Q’)
5. Perhatikan ∆ PAR dan ∆ BQR. Karena ∆ PAR sebangun
dengan ∆BQR makamengakibatkan PA : BQ = PR : RQ
,sehingga diperoleh:
(zR - z1 ) : (z2 - zR ) = m: n
m(z2 – zR) = n(zR – z1)
mz2 – mzR = nzR – nz1
mzR + nzR = mz2 + nz1
zR(m+n) = mz2 + nz1
zR =
6. Dengan cara yang sama, jika garis PQ diproyeksikan ke
bidang ZOX makadiperoleh persamaan :
yR =
xR =
R (xR,yR,zR) = { ; ; } ...(3)
9. Jika R berada di tengah-tengah garis PQ maka R
membagi R atas perbandingan m: n = 1 : 1 sehingga
diperoleh koordinat titik R adalah :
R (xR,yR,zR) = { ; ; } ...(4)
R (xR,yR,zR) = { } ...(5)
CATATAN (1)
Syarat :
● Jika k > 0 maka R terletak di antara P dan Q.
● Jika -1 < k < 0 maka R terletak di perpanjangan QP
(pada pihak P ).
● Jika k = -1 maka menunjukkan suatu titik di
takberhingga.
● Jika k < -1 maka R terletak di perpanjangan PQ (pada
pihak Q ).
Contoh :
Tentukan koordinat titik R sehingga membagi
PQ dengan P( -4, 2, 1 ), Q ( 6, 4, 2 ) dibagi
atas -2 : 1.
Jawab : Dari contoh di atas dengan
menggunakanrumus pada persamaan (5),
dengan diketahui m = -2 dan n=1 sehingga :
=
R (xR,yR,zR) =
=
=
=
Jumlah 10
Misalkan garis g1 melalui dua buah titik berbeda yaitu K(−6,−3) dan
L(−6,2) sedemikian sehingga sejajar dengan sumbu Y , seperti yang
dapat dilihat pada Gambar 10. Perhatikan bahwa garis g1
juga melalui titik (−6,0). Jika diberikan titik-titik lain yang juga terletak
pada garis ini, maka absisnya selalu bernilai −6. Oleh karena itu, garis
g1 adalah himpunan semua titik yang berabsis −6, dan ditulis dengan
cara
g1 ≡{(x,y) ∈ R2 |x = −6}
2
L
1
2 2
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
1 1
-2
-1 0 1 2 3 4 5 -1 6
-2 -2 -3
-3 -3 -4
-4 -4 -5
-5 -5 M -6 N
-6 -6
M
Gambar 11: Garis y= −6
Gambar 10: Garis x = −6
L= ax +by+c
l 1
A(x1,y1) P B(x2,y2)
Gambar 12: Ilustrasi titik potong antara segmen garis dan garis AB
Suatu garis dapat ditentukan jarak terdekatnya dari titik asal O(0,0).
Misalkan titik Q(x,y) merupakan titik dalam garis l yang letaknya
terdekat dari titik asal, lalu dibentuk segmen garis lurus (dengan
menghubungkan titik asal dan titik Q). Segmen garis yang tebentuk
merupakan garis normal dari titik asal ke garis l tersebut (perhatikan
Gambar 13 ).