III. Resep Dan Copy Resep
III. Resep Dan Copy Resep
III. Resep Dan Copy Resep
RESEP
dan
COPY
RESEP
Resep
Resep adalah permintaan tertulis seorang dokter , dokter
gigi atau dokter hewan yang diberi ijin berdasarkan peratu
ran perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker pengel
ola apotik untuk menyediakan dan menyerahkan obat-obatan b
agi penderita.
Resep selalu dimulai dengan tanda R/ yang artinya recipe
(ambillah).
Dibelakang tanda ini (R/) biasanya baru tertera nama dan
jumlah obat.
Umumnya resep ditulis dalam bahasa latin.
Lembaran resep umumnya berbentuk persegi panjang dengan
ukuran lebar 10-12 cm dan panjang 15-20 cm
Yang berhak menulis resep adalah :
Dokter
Dokter gigi, terbatas pd pengobatan gigi & mulut
Dokter hewan, terbatas pengobatan hewan.
Dokter gigi diberi ijin menulis resep dari segala macam obat untuk
pemakaian melalui mulut, injeksi (parentral) atau cara pemakaian
lainnya, khusus untuk mengobati penyakit gigi dan mulut.
Sedangkan pembiusan / patirasa secara umum tetap dilarang bagi
dokter gigi (S.E.) Depkes No. 19/Ph/62 Mei 1962.
R esep disebut juga Formulae Medicae, dan terbagi at
as:
1. Formulae officinalis
yaitu resep yang tercantum dalam buku farmakope
atau buku lainnya dan merupakan standar
2. Formulae magistralis
yaitu resep yang ditulis oleh dokter menurut pen
dapatnya sendiri, kadang-kadang merupakan gabung
an formula officinalis dengan penambahan/pengura
ngan. Inilah yang pada umumnya disebut resep
Dalam resep harus memuat :
• Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi dan do
kter hewan.
• Tanggal dan tempat penulisan resep (inscriptio)
• Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep. Nama setiap
obat atau komposisi obat (invocatio)
• Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura)
• Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dgn UU yg
berlaku (subscriptio)
• Nama obat, jumlah dan cara membuatnya (praescriptio atau ordin
atio)
• Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokte
r hewan.
• Tanda seru & paraf dokter utk resep yg mengandung obat yg juml
ahnya melebihi dosis maksimal.
Ketentuan Lainnya dalam peresepan :
Apoteker tidak dibenarkan mengulangi penyerahan obat atas dasar resep yang
sama apabila pada resep aslinya tercantum tanda n.i. ( ne iteratur = tidak boleh
diulang)
Bila dokter ingin agar resepnya dapat diulang, maka dalam resep
ditulis Iteratie. Dan ditulis berapa kali resep boleh diulang.
Misalkan iteratie 3 X, artinya resep dapat dilayani 1 + 3 kali
ulangan = 4 X . Untuk resep yang mengandung narkotika, tidak
dapat ditulis iteratie tetapi selalu dengan resep baru.