Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh Salahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1171. Mereka membawa kemajuan di bidang militer, pendidikan, ekonomi, dan arsitektur. Dinasti ini berakhir setelah ditaklukkan oleh Dinasti Mamluk pada tahun 1250.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
172 tayangan14 halaman
Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh Salahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1171. Mereka membawa kemajuan di bidang militer, pendidikan, ekonomi, dan arsitektur. Dinasti ini berakhir setelah ditaklukkan oleh Dinasti Mamluk pada tahun 1250.
Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh Salahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1171. Mereka membawa kemajuan di bidang militer, pendidikan, ekonomi, dan arsitektur. Dinasti ini berakhir setelah ditaklukkan oleh Dinasti Mamluk pada tahun 1250.
Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh Salahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1171. Mereka membawa kemajuan di bidang militer, pendidikan, ekonomi, dan arsitektur. Dinasti ini berakhir setelah ditaklukkan oleh Dinasti Mamluk pada tahun 1250.
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14
Salahuddin Al-Ayyubi
Penguasa Dinasti Ayyubiyah Terkenal
KEMAJUAN PERADABAN ISLAM MASA DAULAH AYYUBIYAH Sejarah Berdirinya Dinasti Al- Ayyubiyah • Pendiri Dinasti Ayyubiyah (567 – 648 H / 1171-1250 M) adalah Salahudin Yusuf Ayyubi putra dari Najamuddin bin Ayyub lahir di Takriet 532 H/137 M meninggal 589 H/ 1193 M dimasyurkan oleh bangsa eropa dengan nama Saladin pahlawan perang salib dari keluarga Ayyubiyah suku kurdi. • Dinasti ini berdiri di atas sisa-sisa Dinasti Fathimiyah di Mesir yang bercorak Syi’a dan ia ingin mengembalikannya ke faham sunni. Pada masa Nuruddin Zanki (Gubernur suriah dari bani Abassiyah), Salahuddin di angkat sebagai panglima tentara di Balbek, kehidupannya penuh dengan perjuangan dan peperangan karena ditugaskan untuk menghadapi tentara salib dalam merebut kembali Baitul Maqdis (Kota Yerusalem) yang sudah dikuasai selama 29 tahun (Perhitungan tahun hijriyah) atau selama 88 tahun (perhitungan tahun Masehi) oleh tentara salib. • Di saat Mesir mengalami krisis di segala bidang maka orang-orang Nasrani memproklamirkan perang Salib melawan Islam, yang mana Mesir adalah salah satu Negara islam yang diintai oleh tentara salib. Salahuddin Al-Ayyubi seorang panglima tentara islam tidak menghendaki mesir jatuh ke tangan tentara salib, maka dengan sigapnya salahuddin mengadakan serangan ke mesir untuk segera mengambil alih mesir dari kekuasaan fathimiyah yang jelas tidak akan mampu mempertahankan diri dari serangan tentara salib. Menyadari kelemahannya Dinasti Fathimiyah tidak banyak memberikan perlawanan, mereka lebih rela kekuasaannya diserahkan kepada salahuddin dari pada diperbudak tentara salib yang kafir. • Perang yang dilakukannya dalam rangka untuk mempertahankan dan membela agama. Selain itu Salahuddin Yusuf al-Ayyubi juga seorang yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap umat agama lain, hal ini terbukti: a. Ketika beliau menguasai Iskandariyah ia tetap mengunjungi orang-orang Kristen b. Ketika perdamaian tercapai dengan tentara salib, ia mengijinkan orang-orang kristen berziarah ke Baitul Makdis. • PADA TAHUN 1169 M Khalifah al-Addid mengangkat Asaduddin Syirkuh sebagai Perdana Menteri Mesir pada tahun 1169 M. tetapi sayang beliau menjadi Perdana Menteri hanya dua bulan karena meninggal dunia. Khalifal al-Adid akhirnya mengangkat Salahuddin Yusuf al-Ayyubi menjadi Perdana Menteri menggantikan pamannya Asaduddin Syirkuh dalam usia 32 tahun. Sebagai Perdana Menteri beliau mendapati gelar al-Malik an-Nasir artinya penguasa yang bijaksana. • DINASTI AYYUBIYAH Berdiri ketika runtuhnya Dinasti Fathimiyah, setelah kematian Khalifah Al-Adid, Khalifah terakhirnya. Pendirinya ialah Salahuddin Al-Ayyubi. Berdirinya dari tahun 569-650 H/1174-152 M. Memiliki 9 orang penguasa dan pemerintahannya masing-masing. Terdapatnya banyak peristiwa seperti peperangan, mengenai ilmu pengetahuan dan banyak lagi. Kemajuan dalam berbagai bidang diantaranya : Bidang pendidikan, Perdagangan, Militer dan pertahanan, serta bidang pertanian. Perang salib ialah salah satu peristiwa yang terjadi pada masa itu. Peradaban Islam Pada Masa Daulah Ayyubiyah Beberapa kemajuan dan perkembangan kebudayaan/Peradaban pada masa Dinasti Al-Ayyubiyah : • Kemajuan Di Bidang Militer dan Pertahanan Pada masa pemerintahan Salahuddin, kekuatan militernya sangat tangguh. Pasukannya diperkuat oleh pasukan Barbar, Turki dan Afrika. Selain juga memiliki alat-alat perang, pasukan berkuda, pedang dan panah dinasti ini juga memiliki burung elang sebagai kepala burung-burung dalam peperangan. Salahuddin juga membuat bangunan monumental berupa tembok kota di kairo dan Muqattam yaitu benteng Qal’al Jabal atau lebih dikenal dengan benteng Salahuddin Al- Ayyubi. • Kemajuan Kesehatan Sedangkan kemajuan dalam bidang kesehatan dibuktikan dengan pembangunan beberapa rumah sakit dan peningkatan pelayanan kesehatan di beberapa kota. Misal, Shalahuddin membangun dua rumah sakit di Damaskus dan Kairo. Tidak hanya lembaga kesehatan untuk masyarakat, tetapi juga dibangun sekolah khusus kesehatan. Pada masanya lahirlah cendekiawan dan dokter yang juga mengabdi di rumah sakit tersebut seperti Musha bin Maimun dan Ibnu al-Baithar yang sangat masyhur itu. Beberapa dokter tidak hanya mengabdi dan bekerja di rumah sakit umum, tetapi juga ada sebagian yang mengabdi di istana dan bekerja di sana. Salah seorang dokter terkenal yang menjadi dokter pribadi Salahuddin adalah Ibnu Maymun, beragama Yahudi. • Bidang Ekonomi dan Perdagangan Dalam hal perekonomian pemerintah Daulah Ayyubiyah bekerja sama dengan penguasa muslim di wilayah lain, membangun perdagangan dengan kota-kota di laut tengah, laut Hindia dan menyempurnakan system perpajakan. Sistem perdagangan pada saat itu sudah menggunakan system kredit, bank termasuk Letter of credit, bahkan ketika saat itu sudah ada mata uang yang terbuat dari emas. Dalam bidang industry pada masa Ayyubiyah, sudah mengenal kemajuan di bidang industry dengan dibuatnya kincir oleh seorang Syiria yang lebih canggih disbanding buatan orang barat. Juga sudah ada pabrik karpet, pabrik kain dan pabrik gelas. • Bidang Pertanian Daulah Ayyubiyah sudah melakukan system irigasi, pembangunan waduk dan bendungan serta terusan untuk mengairi kebun dan pertanian. Para petani merasakan manfaat dari fungsi irigasi, waduk dan terusan yang di bangun ini. Salah satu hasilnya produk panen berlimpah seperti, Kurma, gula dan gandum. • Kemajuan Pendidikan Pemerintahan Daulah Ayyubiyah telah berhasil menjadikan Damaskus sebagai kota pendidikan. Mereka tidak hanya merenovasi dinding-dinding pertahanan kota, menambahkan beberapa pintu gerbang dan menara, tetapi juga mendirikan madrasah sebagai sekolah pertama di Damaskus yang difokuskan untuk pengembangan ilmu hadist. Madrasah ini juga berkembang dan menyebar ke seluruh pelosok Suriah. Lembaga-lembaga pendidikan yang dibangun bukan hanya bertujuan untuk pendidikan formal semata, melainkan juga untuk penyebaran Islam Sunni. Bahkan, meski Ayyubiyah menganut teologi Sunni dan bermazhab Syafi’i, pemerintah juga membangun lembaga pendidikan untuk mazhab-mazhab fikih lain, seperti Hanafi, Hanbali dan Maliki. Meskipun, pembangunan lembaga pendidikan mazhab Syafi’i lebih mendominasi. Tapi hal tersebut menunjukkan bahwa Shalahuddin tidak menutup kesempatan kepada masyarakat untuk mempelajari mazhab lain. • Kemajuan Arsitektur Tidak luput juga kemajuan di bidang arsitektur. Pada masa kepemimpinan Salahuddin, ia menutup Kairo dan al-Fusthat di dalam tembok kota. Teknik perbentengan juga banyak ia pelajari dari tentara salib dan Dinasti Fatimiyah. Masjid al-Firdaus yang dibangun di Aleppo pada tahun 1236 dianggap sebagai mahakarya dari dinasti ini. Begitu juga dengan pembangunan tembok di Kairo yang dibangun demi pertahanan militer. Pembangunan dimulai pada masa Shalahuddin dan diselesaikan pada masa kepemimpinan Khalifah al-Kamil. Begitulah beberapa kemajuan yang sempat terjadi dan dibangun pada pemerintahan Dinasti Ayyubiyah sampai akhirnya ia runtuh di tangan Dinasti Mamluk. • PENGUASA - PENGUASA DINASTI AYYUBIYAH 1. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi (1171-1193 M) 2. Malik Al-Aziz Imaduddin (1193-1198 M) 3. Malik Al-Mansur Nasiruddin (1198-1200 M) 4. Malik Al-Adil Saifuddin, pemerintahan I (1200-1218 M) 5. Malik Al-Kamil Muhammad (1218-1238 M) 6. Malik Al-Adil Sifuddin, pemerintahan II (1238-1240 M) 7. Malik As-Saleh Najmuddin (1240-1249 M) 8. Malik Al-Mu’azzam Turansyah (1249-1250 M) 9. Malik Al-Asyraf Muzaffaruddin (1250-1252 M) BERAKHIRNYA DINASTI AYYUBIYAH Runtuhnya • Runtuhnya Dinasti Ayyubiyah dimulai pada masa pemerintahan Sultan As- Salih. Setelah As-Salih meninggal pada tahun 1249 M, kaum Mamluk mengangkati istri As-Salih, Ayajaratud Durr sebagai Sultanah. Dengan demikian, berakhirlah kekuasaan Dinasti Ayyubiyah di Mesir. • Meskipun demikian dinasti Ayyubiyah masih berkuasa di suriah. Pada Tahun 1260 M. Tentara mongol hendak menyerbuMesir. Komando tentara islam dipegang oleh Qutuz, panglima perang Mamluk. • Dalam pertempuran di Ain Jalut, Qutul berhasil mengalahkan tentara mongol dengan gemilang. Selanjutnya Qutul mengambil alih kekuasaan Dinasti Ayyubiyah. Sejak itu, berakhirlah kekuasaan Dinasti Ayyubiyah. Kata-kata Hikmah Salahuddin Al-Ayyubi 1. Saya meminta KEKUATAN dan Allah memberikan saya KESULITAN untuk membuat saya kuat. 2. Saya bertanya tentang KEBIJAKSANAAN dan Allah memberikan saya MASALAH untuk diselesaikan. 3. Saya meminta untuk KEMAKMURAN dan Allah memberikan saya FAKULTI dan TENAGA untuk bekerja. 4. Saya meminta KEBERANIAN dan Dia memberikan saya BAHAYA untuk DIATASI. 5. Saya meminta CINTA dan Dia memberi saya orang-orang yang BERMASALAH untuk DIBANTU. 6. Saya meminta NIKMAT dan Dia memberikan saya PELUANG. 7. Saya tidak minta apa-apa untuk diri saya tetapi saya MENERIMA semua yang saya PERLUKAN. SEKIAN DAN TERIMAKASIH