Makalah: Peradaban Islam Pada Masa Daulah Usmani
Makalah: Peradaban Islam Pada Masa Daulah Usmani
Makalah: Peradaban Islam Pada Masa Daulah Usmani
Kelompok 2
Oleh :
Aerin
Alda Sari
Muh. Fashar
Selpia Syakila
Zahra Maulana
MAN 3 BONE
TAHUN 2023/2024
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“PERADABAN ISLAM DAULAH USMANI” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
bapak Suaib S.Pd pada mata pelajaran SKI. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang peradaban Islam Daulah Usmani bagi para
pembaca dan juga para penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Suaib S.Pd, selaku guru bidang
studi SKI yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
Kesimpulan..........................................................................................................................
Daftar pustaka......................................................................................................................
PERADABAN ISLAM DAULAH USMANI
Gambar 1.1
Masjid Hagia Sophia Kemegahan Masjid Turki
Daulah Usmani merupakan kerajaan Islam yang beribu kota di Istambul Turki,
termasuk satu di antara tiga kerajaan besar di dunia pasca runtuhnya Daulah
Abbasiyah di Baghdad. Dua di antaranya adalah Daulah Mughal dan Daulah
Syafawi. Turki Usmani pernah berjaya, menempatkan diri sebagai kerajaan
adidaya, karena bisa menaklukan Byzantium pada tahun 1453 M. Penguasaan
terhadap Byzantium berarti sangat penting dalam pengembangan wilayah Islam
pada saat itu. Periode kekuasaan Daulah Usmani berangsung selama lebih kurang
enam abad lamanya. Kekuasaan Daulah Usmani meliputi sebagian Eropa, Afrika
dan juga Asia. Bisa dikatakan Daulah Usmani menguasai tiga benua. Daulah
Usmani mengalami masa kejayaan pada masa kekuasaan Sultan Sulaiman I yaitu
pada tahun 1520 - 1566 M. Perang yang berlangsung antara Turki Usmani
dengan bangsa Eropa pada masa Sultan Sulaiman II telah melemahkan kerajaan.
Gejolak internal yang terjadi dalam kerajaan menambah semakin memperlemah
kekuasaan Daulah Usmani, sehingga Daulah Usmani berhasil dikalahkan oleh
Bangsa Eropa. Berakhirnya Daulah Usmani ditandai dengan terbentuknya sebuah
negara Republik Turki yang kemudian bergabung dengan Uni Eropa.
Daulah Usmani berasal dari salah satu suku di Turki Barat yaitu Suku Kayi, pada
waktu Jengis Khan melakukan agresi di wilayah Turkistan yang didiami suku
Kayi. Merasa terancam sebagai pemimpin suku Kayi, akhirnya Sulaiman Syah
meminta perlindungan dari penguasa Transoksania bernama Jalaluddin
Mungurbiti bin Khawarizmi, namun pada akhirnya Transoksania berhasil dikuasai
oleh tentara Mongol. Sulaiman Syah memimpin anggotanya untuk pergi ke
Kurdistan dan ke Azerbaizan. Namun dalam usahanya memasuki wilayah Syam
terhalang oleh bentangan sungai yang luas, pada saat menyeberangi sungai Eufrat
datang banjir hingga terbawa arus dan akhirnya meninggal dunia. Sulaiman Syah
meninggalkan empat orang putera Sankurtakin, Togdai, Ertoghrul dan Dandan.
Pasca meninggalnya Sulaiman Syah kelompok besar keluarganya terbagi menjadi
dua. Satu kelompok menginginkan kembali ke daerah asal dan satu kelompok
lainnya melanjutkan expedisi ke wilayah Asia kecil bersama Ertoghrul dan
Dandan. Dalam perjalanan Ertoghrul putera ketiga dari Sulaiman Syah diangkat
sebagai pemimpin baru hingga akhirnya mereka menetap di Anatolia Ketika
terjadi pertempuran antara pasukan Sultan Alaudin I dari Bani Saljuk Rum dengan
kekaisaran Byzantium (Romawi Timur) maka Ertoghrul dan para pengikutnya
membantu pasukan Alaudin I hingga mencapai kemenangan, atas bantuannya ini
Alaudin I sangat berterima kasih dan memberi hadiah pada Ertoghrul dan
kelompoknya berupa daerah di pegunungan Ermenia dan lembah Saguta di
sepanjang sungai Sakaria. Ertoghrul dan pasukannya mendapat tugas dari
Alaudin I untuk menaklukan dan menguasai daerah pesisir Laut Hitam, ke Brussa
hingga Eskisher. Oleh Alaudin I Pasukan Ertoghrul diberi gelar “Muqaddamah
Sultan” (tentara pelopor sultan), sedangkan Ertoghrul sendiri menyematkan gelar
untuk dirinya “Sultan Oki” (kening sultan). Pada tahun 1288 M Ertoghrul
meninggal dunia, oleh Alaudin I diangkatlah puteranya yang bernama Usman
sebagai penggantinya.Karena kesetiaannya Alaudin I memberinya gelar Bey pada
Usman dan diberikan daerah yang lebih luas serta dapat memakai mata uang
sendiri, bahkan namanya juga disebut dalam setiap khutbah Jum`at. Pada tahun
1299 M Ghazan Khan dari Mongol menyerang Saljuk Rum tetapi serangan itu
bisa digagalkan oleh Usman, tak berapa lama dari peristiwa itu Sultan Alaudin I
meninggal dunia, sementara Sultan Alaudin I tidak memiliki putera yang pantas
mengantikan kedudukannya. Peristiwa ini dimanfaatkan oleh Usman untuk
menyatakan diri sebagai Padishah Al Usmaniyah (Raja keluarga Usman) yang
juga mendapat dukungan penuh dari rakyat. Dengan demikian berdirilah kerajaan
Usmani dan ibukota kerajaan Usmani pertama di Qurah Hisyar (Iskisyiyar).
Dalam perjalanan panjang yang berliku, Daulah Usmani menjadi Kerajaan Islam
yang sangat dinamis dari mulai berdiri sampai akhir keruntuhannya. Jasa besar
Daulah Usmani bagi perkembangan Islam di Dunia Timur masih bisa dirasakan
sampai sekarang. Sebagian ulama awal di Indonesia merupakan tokoh ulama yang
berasal dari Daulah Usmani. Yang diutus langsung oleh para Sultan untuk
menyebarkan Islam di Indonesia
Kekalahan dari Timur Lenk meninggalkan duka yang mendalam, namun itu
menjadi hikmah agar penerusnya melakukan introspeksi diri, sehingga buahnya
dapat dipetik di kemudian hari, saat penaklukan Konstantinopel.
3. Gerakan Oposisi Sekuler. Selain serangan dan konspirasi dari pihak luar,
Daulah Usmani juga mendapat perlawanan dari organisasi sekuler dan nasionalis.
Dalam perjuangannya, mereka banyak dibantu oleh pihak Barat untuk
mewujudkan citacitanya. Puncaknya terjadi pada tahun 1909 M, dengan dalih
gerakan mogok massal, organisasi persatuan dan kesatuan berhasil memasuki
Istambul, menyingkirkan Abdul Hamid II dan melucutinya dari pemerintahan dan
keagamaan, tetelah itu hanya tinggal simbol-simbol Daulah Usmani.
Ibrah
2. Daulah Usmani telah menunjukkan diri sebagai salah satu pilar penyangga
kekuatan Islam. Penaklukan Konstantinopel yang menjadi simbol kekuatan Eropa
berhasil diambil alih oleh Sultan Muhammad Al Fatih sehingga kemudian
menjadi simbol kebesaran dan kekuatan Daulah Usmani.
Daulah usmani berasal dari salah satu suku diturki barat yaitu suku kayi yang
dipimpin oleh Sulaiman Syah perjalanan panjang yang berliku, Daulah Usmani
menjadi Kerajaan Islam yang sangat dinamis dari mulai berdiri sampai akhir
keruntuhannya. Jasa besar Daulah Usmani bagi perkembangan Islam di Dunia
Timur masih bisa dirasakan sampai sekarang. Sebagian ulama awal di Indonesia
merupakan tokoh ulama yang berasal dari Daulah Usmani. Yang diutus langsung
oleh para Sultan untuk menyebarkan Islam di Indonesia. Riwayat Daulah Usmani
yang telah berdiri kurang lebih selama 625 tahun dan berakhir pada 3 Maret 1924
karena Majelis Nasional Agung dalam sidang sejak Februari 1924 memutuskan
untuk menghapus jabatan khalifah. Daulah Usmani berkuasa lebih dari enam abad
lamanya. Wilayah kekuasaannya meliputi sebagian Asia, Afrika, dan Eropa.
Puncak kejayaan Daulah Usmani berlangsung pada masa pemerintahan Sulaiman
I (1520-1566). Pemerintahannya bersifat absolut dan banyak dijalankan dengan
kekerasan. Karena itu, timbul rasa tidak senang baik di kalangan sipil maupun di
kalangan militer. Daulah Usmani mulai melemah setelah wafatnya Sulaiman al-
Qanuni. Sultan-sultan yang menggantikannya umumnya lemah dan tidak
berwibawa. Penyebab lainnya adalah kehidupan mewah, berfoya-foya dan
berlebih-lebihan di kalangan pembesar istana, sehingga banyak terjadi
penyimpangan dan penyelewengan dalam keuangan negar
Daftar pustaka