Penyimpangan Biaya Perusahaan
Penyimpangan Biaya Perusahaan
Penyimpangan Biaya Perusahaan
Menurut Mulyadi (2001: 307) terdapat tiga model analisis biaya produksi langsung
yaitu:
a. Model satu selisih (the one way model)
Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar tidak
dipecahkan ke dalam selisih harga dan selisih kuantitas, tetapi hanya ada satu
macam selisih harga dan selisih kuantitas.
Analisis dalam model ini dapat digambarkan dengan rumus sebagai berikut:
St = Hst x Kst – Hs x Ks
Dimana: St = Total selisih; Hst = Harga standar; Kst = Kuantitas standar; Hs = Harga
sesungguhnya; Ks = Kuantitas sesungguhnya.
b. Model dua selisih (the two way model)
Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar
dipecahkan menjadi dua macam selisih, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas
atau efisiensi.
Rumus perhitungan selisih dapat dinyatakan dengan persamaan berikut ini:
Sh = (Hst-Hs) x Ks dan Sk = (Kst-Ks) x Hst.
Dimana: Sh = selisih harga; Hst = harga standar; Hs = Harga sesungguhnya; Sk
Selisih kuantitas; Ks = kuantitas sesungguhnya; Kst = kuantita standar.
c. Model tiga selisih (the three way model)
Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecahkan
menjadi tiga macam selisih: selisih harga, selisih kuantitas dan selisih efisiensi.
Masing-masing selisih tersebut dapat digambarkan dengan rumus sebagai berikut:
Sh = (Hst-Hs) x Ks; Sk = (Kst-Ks) x Hst dan Shk = (Hst-Hs) x (Kst- Ks)
Dimana: Sh = selisih harga; Hst = harga standar; Hs = Harga sesungguhnya; Sk Selisih
kuantitas; Ks = kuantitas sesungguhnya; Kst = kuantita standar.
II. Selisih Biaya Overhead Pabrik
Selisih biaya overhead pabrik dihitung dengan cara mengurangi biaya overhead pabrik
dengan tarif standar pada kapasitas standar dengan biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya.Untuk lebih rinci, terkadang selisih BOP yang dihitung dengan
model satu selisih dapat dipecahkan menjadi tiga selisih: selisih pengeluaran, selisih
kapasitas dan selisih efisiensi.
Selisih pengeluaran adalah perbedaan BOP sesungguhnya dengan BOP yang
dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya. Selisih efisiensi adalah tarif BOP dikali
dengan selisih antara kapsitas standar dengan kapasitas sesungguhnya.
Contoh Permasalahan
Diketahui :
• Pada suatu usaha produksi pakaian, jumlah produksi yang dianggarkan adalah sebanyak 1.500 unit.
• Harga jual perunit adalah Rp.40.000
• Bahan baku yang diprediksi butuh sebanyak 3.000 m kain
• Karyawan A,B, dan C bekerja sama untuk membuat 1 unit pakaian jadi dengan waktu 1 jam 20 menit.
• Upah karyawan adalah Rp. 4.500 per jam
• Total biaya overhead pabrik yang dianggarkan adalah sebesar 1.500 unit dengan nilai Rp. 13.500.000,
terdiri atas biaya overhead variabel sebesar Rp. 6.000.000 dan overhead tetap sebesar Rp. 7.500.000.
• Tarif overhead pabrik ditentukan berdasarkan JKL (Jam Tenaga Kerja Langsung)
• Tenaga Kerja bekerja 5 hari per minggu dengan jam kerja perharinya adalah 8 jam dan minggu efektif
pertahun adalah 50 minggu.
Perhitungan Biaya Standar
• o Tarif tenaga kerja langsung standar = Rp. 27.000.000 : 6.000 JKL = Rp.4.500/JKL
• o Penggunaan Tenaga kerja langsung standar = 1,33 JKL + 1,33 JKL + 1,33 JKL = 4 JKL per unit
• IV. Biaya Produksi Standar Per Unit sebesar Rp.29.000, terdiri dari 3 hal berikut.
• a. Biaya Bahan Baku Standar/unit : Rp. 1.000 x 2 m = Rp. 2.000
• b. Biaya TKL Standar : Rp. 4.500 x 4 JKL =Rp.18.000
• c. Biaya Overhead Pabrik Standar : Rp. 2.250 x 4 JKL = Rp. 9.000
• Jadi, total Biaya Produksi Standar adalah Rp. 29.000 x 1.500 unit = Rp. 43.500.000
• Keuntungan : (40.000-29.000) x 1.500 unit = Rp. 16.500.000
Perhitungan Penyimpangan Biaya
Any Question ?