Resume 20,21,22
Resume 20,21,22
Resume 20,21,22
Biaya pabrikasi tetap dibebankan dalam jumlah total sebagai beban periode berjalan karena
timbulnya biaya tersebut lebih erat kaitannya dengan berlalunya waktu dan bukan dengan
kegiatan produksi, maka biaya-biaya semacam itu sering kali dianggap sebagai biaya periode
(period cost). Oleh karena itu biaya pabrikasi tetap seperti penyusutan, asuransi, pajak, gaji
penyelia, pesuruh, satpam dan pemeliharaan yang merupakan fungsi dari waktu dan bukan dari
produksi, akan dikeluarkan dari biaya produk.
Biaya variabel dianggap sebagai biaya produk (product cost) karena biaya ini lebih erat
kaitannya dengan kegiatan produksi ketimbang dengan "perjalanan waktu sehingga biaya ini
akan di bebankan ke biaya produk.
Kalkulasi biaya absorpsi, Biaya Penuh atau Biaya Konvcnsional (absorption, full, or
conventional costing) adalah proses mengalokasikan baik overhead pabrik tetap maupun
variabel ke produksi. Biaya pabrikasi ditetapkan terlebih dahulu dengan suatu tarif tertentu yang
ditetapkan oleh manajemen dan akan diperbandingkan dengan biaya aktual yang timbul selama
periode.
Apabila biaya aktual dan biaya yang dianggarkan berbeda, overhead pabrik tetap akan diserap
terlalu tinggi atau rendah (over-or underabsor-bed).
Oleh karena itu, fluktuasi biaya produk per unit akan terjadi tanpa mem-perdulikan apakah
varians biaya tetap ini diperlakukan sebagai beban periode atau dialokasikan secara
proporsional di antara persediaan akhir dan harga pokok penjualan
1. Kegunaan internal yang dapat diperoleh dari hubungan biaya tetap-variabel dan konsep
marjin kontribusi. Kegunaan internal berkaitan dengan penerapan biaya langsung dalam
perencanaan laba, penetapan harga produk, tahap-tahap lain dalam pengambilan
keputusan, dan dalam pengendalian biaya
2. Kegunaan eksternal yang berkaitan dengan penetapan biaya persediaan, penentuan laba,
dan penyusunan laporan keuangan.
1
Sasaran kalkulasi biaya langsung digambarkan sebagai berikut:
Perencanaan Laba
Biaya Persediaan
Harga Produk
Produk
dan Penentuan Laba
Pembuatan Keputusan KegunaanI Biayanya Kegunaan
Internal Eksternal
% dari
Per Total Penjualan
Unit
Penjualan (10.000 unit) $ 70 $ 700.000 100
Dikurangi Biaya Variabel 42 420.000 60
Contribution Margin $ 28 $ 280.000 40
Dikurangi Biaya Tetap 175.000 25
Laba Operasi $ 105.000 15
Berbeda dengan biaya tetap, biaya variabel per unit dan marjin kontribusi per unit cenderung
tetap konstan pada semua tingkat kegiatan sehingga manajer memandang kalkulasi biaya
langsung lebih handal dan lebih bermanfaat untuk keperluan perencanaan, pengendalian, dan
analisis internal jika dibandingkan dengan kalkulasi biaya absorpsi.
Kalkulasi biaya langsung akan kurang bermanfaat bagi para pengambil keputusan jika biaya
variabel hanya merupakan bagian yang sangat kecil dari total biaya pabrikasi, akan tetapi
karena biaya tetap merupakan bagian terbesar dari biaya total, maka dimasukkannya biaya
tetap ke dalam biaya produk akan mengakibatkan perubahan biaya produk akibat fluktuasi
volume produksi dari periode ke periode. Ketergantungan pada hasil kalkulasi biaya absorpsi
bahkan dapat lebih menyesatkan daripada ketika biaya tetap hanya merupakan bagian kecil
dari total biaya pabrikasi.
2
Berikut ini ikhtisar beberapa kegunaan internal kalkulasi biaya langsung :
3. Kalkulasi Biaya Langsung sebagai dasar evaluasi profitabilitas berbagai jenis produk
Dalam penetapan harga berbagai jenis produk, manajemen perlu mengetahui apakah
setiap produk dapat ditetapkan harganya agar mampu bersaing dan masih menghasilkan
marjin kontribusi yang memadai bagi perusahaan sehingga dapat menutup biaya tetap
dan menghasilkan laba. Kalkulasi biaya langsung menyajikan data yang perlu untuk
menghitung marjin kontribusi dari setiap lini produk pada berbagai harga jual per unit yang
berbeda dan pada berbagai tingkat penjualan. Dengan menggunakan kalkulasi biaya
langsung dapat diketahui produk- produk manakah yang tidak menghasilkan kontribusi
pemulihan biaya sehingga bisa diambil keputusan untuk mendiskontinyu produk tersebut.
Dalam Laporan Penelitian NAA No. 37, manfaat kalkulasi biaya langsung diikhtisarkan
sebagai berikut:
Perusahaan-perusahaan yang berperan serta dalam studi ini umumnya merasakan bahwa
bidang utama dari kegunaan kalkulasi biaya langsung adalah peramalan dan laporan laba
untuk tujuan manajemen internal. Ciri khas kalkulasi biaya langsung yang membuatnya
bisa memenuhi tujuan ini adalah penandingan antara biaya dengan pendapatan.
3
Angka laba marjinal (marjin kontribusi) yang dihasilkan dari langkah periama dalam
penandingan biaya dengan pendapatan pada perhitungan rugi-laba menurut kalkulasi
biaya langsung dilaporkan sebagai angka yang sangat bermanfaat bagi manajemen
karena dapat dengan mudah diproyeksikan untuk mengukur pertambahan laba bersih
yang mengiringi pertambahan penjualan. Teori pengambilan keputusan yang bersang-
kutpaut dengan observasi atas kegunaan angka laba marjinal berlandaskan pada fakta
banwa, dalam lingkup volume yang terbatas, biaya periode cenderung tetap konstan
dalam jumlah total bi/a terjadi perubahan volume. Dalam kondisi demikian, hanya biaya
langsung yang re/evan dalam kalkulasi biaya atas pertambahan volume.
Kecenderungan laba bersih untuk berfluktuasi secara langsung dengan volume penjualan
dilaporkan sebagai keuntungan oraktis yang penting dalam pendekatan biaya langsung
terhadap penentuan laba karena hat ini memungkinkan manajemen untuk menelusuri
perubahan penjualan serta konsekuensinya terhadap laba bersin. Keuntungan yang lam
diperoleh dari perhitungan rugi-laba menurut kalkulasi biaya langcung adalah bahwa
manajemen menjadi lebih paham atas dampak biaya periode terhadap laba bi/a biaya-
biaya itu dihimpun dalam kelompok tunggal.
5. Kalkulasi Biaya Langsung sebagai Aiat Pengendalian
Kemungkinan terjadinya fluktuasi terbaik pada angka biaya produksi dan penjualan yang
diakibatkan oleh alokasi biaya pabrikasi tetap antara persediaan dan harga pokok
penjualan memerlukan prosedur kalkulasi biaya yang berbeda. Dengan menerapkan
kalkulasi biaya langsung, manajemen dan manajemen pemasaran khususnya percaya
bahw: perhitungan rugi-laba yang lebih berarti dan bisa dipahami dapat disajikan oleh
akuntan. Akan tetapi, laporan yang diterbitkan sebaiknya tidak hanya melayani
departemen pemasaran saja, tetapi juga untuk seluruh divisi perusahaan. Oleh karena itu,
tampaknya lebih tepat untuk menyiapkan laporan bagi semua departemen dan pusat
pertanggungjawaban berdasarkan biaya standar, anggaran fleksibel, dan pembagian
semua jenis biaya menjadi unsur tetap dan variabel.
Manajer pemasaran harus menerima suatu laporan yang menyajikan penjualan dan biaya
produksi dalam kaitan langsung satu sama lain. Selisih antara penjualan yang diharapkan
dan penjualan yang sebenarnya akibat perubahan harga jual, volume penjualan, atau
bauran penjualan yang merupakan tanggung jawab langsung manajer pemasaran.
Pengendalian atas biaya pemasaran juga vital untuk ke-rangka kerja pengendalian biaya
secara keseluruhan.
Manajer lainnya dapat memeriksa dan menginterpretasi laporannya sehubungan dengan
varians biaya produksi yang berasal dari bidang tanggungjawabnya masing-masing. Biaya
variabel yang benar-benar dikeluarkan dapat dianalisis dengan membandingkan-nya
terhadap anggaran yang ditetapkan untuk pekerjaan yang dilaksanakan.
Laporan yang disusun berdasarkan kalkulasi biaya iangsung dan dilengkapi dengan
tambahan informasi yang terinci akan menjadi alat pengendalian yang bernilai. Kelompok
manajemen yang bertanggung jawab atas laba secara kontinyu diingatkan pada sasaran
laba yang telah ditetapkan untuk periode tersebut. Penyimpangan yang disetujui dari
sasaran tersebut akan dinilai kembali dengan mempertimbangkan prestasi pada periode
berjalan. Akuntansi berdasarkan organi-sasi lini memungkinkan kita untuk mengarahkan
perhatian pada pertanggung-jawaban yang layak.
4
sebenarnya/aktual merupakan varians terkendali atau varians pengeluaran dan varians efisiensi
variabel bila sistem biaya standar digunakan dan varians pengeluaran bila biaya standar tidak
digunakan. Karena beban tetap tidak dibebankan ke barang dalam proses, maka beban itu
dikeluarkan dari tarif overhead yang ditentukan terlebih dahulu. Total beban tetap yang
dikumpulkan pada perkiraan Pengendali Overhead Pabrik—Beban Tetap, dibebankan langsung
ke Ikhtisar Rugi Laba.
Sebagai ilustrasi atas pengaruh kalkulasi biaya langsung terhadap perhitung-an rugi-Iaba,
anggaplah kapasitas normal QST CORPORATION yang hanya memproduksi satu jenis produk
adalah 20.000 unit per kuartal, atau 80.000 unit per tahun. Biaya variabel standar per unit:
bahan langsung, $30; pekerja langsung, $22; dan overhead pabrik variabel, $8. Overhead
pabrik tetap adalah $1.200.000 per tahun ($300.000 per kuartal atau $15 per unit menurut
metode biaya absorpsi pada kapasitas normal). Unit produksi digunakan sebagai dasar untuk
menerapkan overhead pabrik. Beban tetap untuk pemasaran dan administrasi adalah $200.000
per kuartal, atau $800.000 per tahun; dan beban pemasaran variabel adalah $5 per unit. Harga
jual adalah $100 per unit.
Varians bahan, pekerja, dan overhead pabrik terkendali mempunyai jumlah bersih yang tidak
menguntungkan sebesar $15.000, $9.000, $14.000, dan $17.000 masing-masing untuk kuartal
pertama, kedua, ketiga dan keempat. Varians ini tidak dianggap material dan ditutup ke Harga
pokok penjualan pada setiap kuartal, tanpa mempedulikan apakah metode biaya absorpsi atau
biaya langsung yang digunakan karena varians tersebut berkaitan dengan biaya variabel yang
tercakup dalam biaya produk pada kedua metode. Akan tetapi. varians volume overhead pabrik
(yaitu overhead pabrik tetap yang diterapkan terlalu tinggi atau rendah) dihitung dan ditutup ke
Harga Pokok Penjualan hanya pada metode biaya absorpsi karena biaya tetap tidak
ditambahkan ke biaya produk pada kalkulasi biaya langsung.
Dalam ilustrasi ini tidak ada persediaan barang dalam proses. Biaya standar dialokasikan ke
barang jadi, dan biaya standar tahun lalu sama dengan biaya standar tahun berjalan. Sekiranya
terdapat persediaan barang dalam proses, maka untuk itu juga harus dilakukan pengalokasian
biaya standar. Jika biaya standar tidak digunakan atau jika biaya standar periode berjalan
berbeda dari biaya standar periode lalu, maka kita akan memerlukan asumsi tentang arus biaya
dalam rangka mengkalkulasi biaya persediaan seperti arus biaya fifo, lifo, dan rata-rata.
Ada 4.000 unit persediaan barang jadi pada avval kuartal keempat. Produksi aktual, produksi
yang direncanakan, penjualan, dan persediaan barang jadi dalam jumlah unitnya adalah:
Dari informasi ini, kita dapat menyusun perhitungan rugi-laba berdasarkan Kalkulasi Biaya Absorpsi
maupun Biaya Langsung. Berikut perhitungan rugi-laba berdasarkan kalkulasi biaya absorpsi
memasukkan overhead pabrik tetap ke dalam biaya produk per unit dan juga ke dalam biaya yang
dialokasikan ke persediaan:
QST Corporation
Laporan Rugi Laba Kuartal
Kalkulasi Biaya Absorpsi
Untuk Periode yang berakhir 20xx
5
1.500.00 1.350.00 1.350.00
HPP Standar 0 1.500.000 0 0
Bahan, Pekerja,
dan
Varians 15.00 14.00 17.00
Terkendali 0 9.000 0 0
(30.000
Varians Volume - 30.000 - )
HPP Variabel Rp1.515.00 Rp1.364.00 Rp1.337.00
disesuaikan 0 Rp1.539.000 0 0
Rp Rp Rp
Laba Kotor 485.000 Rp 461.000 436.000 463.000
B. Pemasaran & 300.00 290.00 290.00
Administrasi 0 300.000 0 0
Rp Rp Rp
Laba Operasi 185.000 Rp 161.000 146.000 173.000
QST Corporation
Laporan Rugi Laba Kuartal
Kalkulasi Biaya Langsung
Untuk Periode yang berakhir 20xx
6
B. Pemasaran
Variabel 100.000 100.000 90.000 90.000
Rp Rp Rp Rp
Contribution Margin 685.000 691.000 616.000 613.000
Rp Rp Rp Rp
FOH Tetap 300.000 300.000 300.000 300.000
B. Pemasaran & Rp Rp Rp Rp
Administrasi Tetap 200.000 200.000 200.000 200.000
Rp Rp Rp Rp
Total Biaya Tetap 500.000 500.000 500.000 500.000
Rp Rp Rp Rp
Laba Operasi 185.000 191.000 116.000 113.000
Karena biaya standar dibebankan ke persediaan dan biaya standar tidak berubah di antara
periode-periode tersebut, maka biaya yang dikenakan ke persediaan akhir barang jadi menurut
metode biaya absorpsi dan metode biaya langsung dapat ditentukan sebagai berikut :
7
Perbedaan ini terjadi karena overhead pabrik tetap dimasukkan dalam persediaan pada metode
biaya absorpsi sedangkan pada metode biaya langsung tidak dimasukkan. Pada kalkulasi biaya
absorpsi, overhead pabrik tetap menjadi bagian dari tarif overhead yang ditenrukan terlebih dahulu
dan, karena itu, menjadi bagian dari biaya produk. Pada kalkulasi biaya langsung, overhead pabrik
tetap dibeban-kan ke beban periode dan tidak menjadi bagian dari biaya produk.
Laba Operasi
Diperhitungkan-tidaknya beban tetap dalam menilai persediaan dan harga pokok penjualan akan
menyebabkan perbedaan besar antara laba kotor dengan rnarjin kontribusi kotor. Marjin kontribusi
kotor (penjuaian dikurangi biaya pabrikasi variabel) dalam kalkulasi biaya langsung lebih besar
daripada laba kotor dalam kalkulasi biaya absorpsi. Perbedaan ini diperdebatkan karena marjin
kontribusi kotor yang lebih besar dapat menyesatkan fungsi pemasaran yang mungkin akan
menurunkan harga atau menuntut bonus serta runjangan yang lebih besar. Akan tetapi, pada
umumnya, harga jual dan bonus tidak didasarkan pada laba kotor tetapi pada laba operasi.
Perhitungan rugi-laba di atas juga memperlihatkan perbedaan laba operasi yang diakibatkan oleh
biaya perlakuan overhead pabrik tetap yang dibebankan ke persediaan menurut metode biaya
absorpsi, sedangkan menurut kalkulasi biaya langsung diakui sebagai beban (biaya habis pakai).
Perbedaan ini diikhtisarkan dan direkonsiliasi sebagai berikut :
Kenaikan Rp Rp Rp Rp
Penurunan) - (120.000) 120.000 240.000
Rp Rp Rp Rp
Perbedaan - (30.000) 30.000 60.000
Karena kalkulasi biaya standar digunakan dalam ilustrasi ini, maka perbedaan laba operasi yang
ditentukan dengan metode biaya absorpsi dan biaya langsung bisa dihitung dengan mengalikan
bagian tetap dari tarif overhead pabrik sebagai berikut :
8
0.000 8.000 0.000 2.000
Unit Terjual 20.000
20.000 18.000 18.000
Perubahan
Persediaan dalam (2.0
Unit (Naik/ Turun) 0 00) 2.000 4.000
Tarif FOH dengan X$ X$
Kalkulasi B. Absorpsi 15 X $ 15 X $ 15 15
Jumlah pembebanan biaya tetap ke persediaan dipengaruhi tidak hanya oleh kuantitas yang
diproduksi dan dijual saja, tetapi juga oleh metode kaikulasi persediaan yang digunakan—suatu
kenyataan yang sering diabaikan. Pada ilustrasi yang disajikan di atas, laba operasi lebih besar
pada kaikulasi biaya absorpsi ketimbar.g pada kaikulasi biaya langsung apabila kuantitas yang
diptoduksi melebihi kuantitas yang terjual (kuartal ketiga dan keempat). Sebaliknya, laba operasi
lebih kecil pada kaikulasi biaya absorpsi ketimbang pada kaikulasi biaya langsung apabila kuantitas
yang diproduksi lebih kecil daripada kuantitas yang terjual (kuartal kedua). Hubungan ini berlaku
hanya pada kaikulasi biaya standar apabila biaya standar tidak berubah di antara periode-periode
(sebagaimana dalam contoh tersebut) dan hanya pada metode persediaan lifo. Pada metode
kaikulasi biaya fifo dan rata-rata, hasilnya bisa berbeda dari yang telah diperagakan, ter-gantung
pada besaran dan kecenderungan perubahan biaya.
Perubahan persediaan dalam ilustrasi ini hanyalah untuk barang jadi saja. Apabila terdapat
persediaan barang dalam proses, hal itu juga harus dicakup dalam perubahan persediaan guna
merekonsiliasi perbedaan laba operasi. Juga, setiap varians volume (yaitu overhead pabrik tetap
yang diterapkan terlalu tinggi atau rendah) yang ditangguhkan pada neraca dan bukan diakui
sebagai beban periode berjalan, akan menjadi pos rekonsiliasi terhadap perbedaan laba operasi.
Laba operasi akan sama untuk setiap metode apabila tidak ada persediaan atau, seperti
ditunjukkan pada kuartal pertama ilustrasi tersebut, apabila tidak terjadi perubahan biaya total yang
dibebankan ke persediaan mulai dari awal sampai akhir periode bersangkutan. Meskipun ilustrasi
mengenai kaikulasi biaya langsung dan biaya absorpsi disusun per kuartal, namun penerapannya
untuk periode bulanan atau tahunan akan sama saja.
Sebagaimana dijelaskan di muka, banyak manajer menyukai kaikulasi biaya langsung karena ada
hubungan timbal balik langsung di antara angka penjualan dan angka biaya. Harga pokok
penjualan variabel bervariasi secara langsung dengan volume penjualan, dan pengaruh produksi
terhadap laba ditiadakan. "Pembebanan overhead ke persediaan kelihatannya masuk akal dan
jelas menguntungkan pada permulaan; tetapi pada periode-periode selanjutnya keuntungan
tersebut akan terhapus karena persediaan dari periode sebelumnya akan menjadi persediaan awal
pada periode bersangkutan. Hasil-hasil kuartal ketiga dan keempat dengan metode biaya absorpsi
memberikan contoh yang baik mengenai pengaruh produksi besar-besaran dengan biaya periode
berjalan yang ditangguhkan dalam persediaan untuk dibebankan terhadap laba periode
mendatang. Perhitungan rugi-laba berdasarkan biaya absorpsi juga menunjukkan pengaruh dari
varians volume (yaitu overhead pabrik tetap yang diterapkan terlalu tinggi atau rendah akibat
fluktuasi volume produksi) yang langsung diakui sebagai beban (expense).
9
Bulletin itu selanjutnya menyatakan bahwa "dasar utama dari akuntansi untuk persediaan adalah
biaya, yang secara umum telah didefinisikan sebagai harga yang dibayar atau pengorbanan yang
diberikan untuk memperoleh suatu aktiva. Bila diterapkan pada persediaan, biaya pada prinsipnya
merupakan jumlah pengeluar-an dan pengorbanan yang dapat dibebankan, yang terjadi secara
langsung atau tidak guna membawa suatu barang sampai pada kondisi dan lokasi tertentu." Dalam
membahas butir kedua, bulletin itu menyatakan dengan sangat tegas bahwa "juga harus diingat
bahwa tidak dimasukkannya semua overhead ke dalam biaya persediaan bukan merupakan
prosedur akuntansi yang diterima umum". Per-nyataan terakhir ini tampaknya ditujukan pada
kalkulasi biaya langsung. Mes-kipun demikian, pendukung kalkulasi biaya langsung berdalih bahwa
meskipun "pengabaian" semua overhead tidak dapat diterima, tetapi beberapa di antaranya tidak
harus diperhitungkan dalam menilai persediaan. Argumen ini tampaknya benar, tetapi profesi
akuntansi tetap menolak kalkulasi biaya langsung, karena pada pembahasan awal mengenai biaya,
bulletin itu menyatakan bahwa "dalam beberapa situasi, pos-pos seperti biaya fasilitas yang
menganggur, kerusakan yang parah, ongkos angkut berganda, dan biaya pengerjaan ulang,
mungkin akan menjadi sedemikian tidak normal sehingga memerlukan perlakuan sebagai beban
periode berjalan, bukan sebagai bagian dari biaya persediaan". Hal ini tampaknya merupakan jenis
overhead yang menurut bulletin tersebut tidak perlu diperhitungkan dalam menilai persediaan.
Pendapat IRS
Pendapat Ditjen Pajak A.S. tertuang dalam Section 1.471-3(c) yang mendefinisikan biaya
persediaan sehubungan dengan barang yang diproduksi, yaitu: "(1) biaya bahan baku dan
perbekalan yang dimasukkan ke dalam atau dikonsumsi dalam hubungannya dengan produk, (2)
pengeluaran untuk pekerja langsung, dan (3) biaya produksi tak langsung yang timbul dan
diperlukan untuk produksi suatu barang tertentu, termasuk dalam biaya produksi tak langsung
adalah suatu bagian biaya manajemen yang layak ..." Selanjutnya, Section 1.471-11 (a) dari
Peraturan IRS tersebut secara khusus menghendaki penggunaan metode biaya penuh untuk
mengkalkulasi biaya persediaan. Sebagai akibat dari Undang-undang Pembaharuan Pajak 1986 di
A.S., Section 263A dari UU Perpajakan A.S. mengharuskan kapitalisasi atas biaya tak langsung
sebagaimana halnya biaya langsung yang terjadi dalam proses produksi atas barang yang akan
dijual kepada pelang-gan.
Pendapat SEC
Penolakan SEC untuk menerima laporan keuangan tahunan yang disusun berdasarkan kalkulasi
biaya langsung umumnya merupakan hasil dari (1) kebijakannya untuk sejauh mungkin mendukung
konsistensi di antara perusahaan yang menyampaikan laporan dan (2) sikapnya yang menyatakan
bahwa kalkulasi biaya langsung bukanlah merupakan prosedur akuntansi yang diterima (berlaku)
secara umum. Dalam menyampaikan laporan kepada SEC, perusahaan yang menggunakan
kalkulasi biaya langsung harus menyesuaikan persediaan dan melaporkan laba sesuai dengan
metode kalkulasi biaya absorpsi.
10
Analisis impas (break-even, pulang-pokok), pembuatan bagan impas, dan analisis biaya-volume-
laba yang terkait dengan titik impas merupakan bidang lain dari akuntansi biaya yang melengkapi
manajemen dengan data biaya-dan-laba untuk merencanakan laba, merumuskan kebijakan, dan
mengambil keputusan. Analisis impas menunjukkan suatu titik di mana perusahaan tidak
memperoleh laba atau pun menderita rugi. Analisis biaya-volume-laba, yang berkaitan secara
terpadu dengan analisis impas, membahas penentuan tingkat dan bauran optimal keluaran yang
haras diproduksi dengan sumber daya yang tersedia. Analisis-analisis ini didasar-kan pada asumsi
bahwa biaya tetap dan variabel dapat diukur secara cukup tepat, bertitik berat pada keputusan
mengenai keluaran perusahaan untuk jangka pendek.
Analisis impas digunakan untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang diperlukan
agar semua biaya yang terjadi dalam periode tersebut persis tertutupi. Titik impas adalah titik di
mana biaya dan pendapatan sama be-sarnya. Tidak ada laba maupun rugi pada titik impas. Tujuan
analisis biaya-volume-laba adalah untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang
diperlukan untuk mencapai jumlah laba yang ditargetkan. Karena itu, analisis impas bisa dianggap
sebagai kasus istimewa pada analisis biaya-volume-laba, yaitu penentuan tingkat penjualan dan
bauran produk yang perlu untuk mencapai tingkat laba nol.
Meskipun lazimnya manajemen merencanakan sejumlah laba tertentu pada setiap periode, namun
titik impas perlu diperhatikan. Apabila penjualan tidak mencapai titik impas, perusahaan akan
merugi. Manajemen hams menentukan titik impas agar bisa menghitung marjin pengaman (margin
of safety) yang menunjukkan seberapa banyak penjualan bisa turun dari jumlah yang ditargetkan
sebelum perusahaan menderita rugi. Marjin pengaman merupakan kriteria yang digunakan untuk
mengevaluasi kememadaian penjualan yang direncanakan.
Analisis impas dan biaya-volume-laba bisa didasarkan pada data historis, operasi masa lalu, atau
proyeksi biaya dan penjualan. Akan tetapi, data untuk analisis impas dan biaya-volume-laba tidak
dapat diambil langsung dari perhitung-an rugi laba berdasarkan biaya absorpsi atau biaya penuh
karena pengaruh ke-giatan terhadap biaya belum bisa ditentukan. Setiap pos beban harus
dianalisis guna menentukan komponen tetap dan variabel. Sebaliknya, perhitungan rugi-laba
berdasarkan biaya langsung atau variabel memisahkan biaya tetap dan variabel dan, karena itu,
sangat berguna dalam analisis impas dan biaya-volume-laba. Anggaran fleksibel dan kartu biaya
standar juga merupakan sumber data yang baik karena keduanya memisahkan biaya tetap dan
variabel. Karena itu, data yang tersedia dapat digunakan secara langsung tanpa pengubahan untuk
analisis impas dan biaya-volume-laba.
Analisis impas dan biaya-volume-laba didasarkan pada hubungan akuntansi berikut:
Analisis impas dan biaya-volume-laba yang konvensional didasarkan pada asumsi bahwa biaya
tetap total dan biaya variabel per unit akan konstan di dalam rentang (range) kegiatan yang sedang
dianalisis. Agar lebih ringkas, hubungan akuntansi dasar tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk
persamaan lancar, yakni sebagai berikut:
R = F + (V x R) + ji
di mana:
R = Hasil penjualan total; F = Biaya tetap total V = Biaya variabel untuk setiap dollar/rupiah
hasil penjualan (yaitu biaya variabel total dibagi dengan hasil penjualan total); л = Laba total
11
Tujuan analisis impas dan biaya-volume-laba adalah untuk menentukan volume penjualan dan
bauran produk untuk mencapai tingkat laba yang ditargetkan (laba sebesar nol dalam analisis
impas). Jika hanya satu produk yang dihasilkan, seperti diasumsikan semula, maka satu-satunya
faktor yang tidak diketahui adalah volume penjualan. Untuk menentukan jumlah penjualan yang
diperlukan, persamaan di atas dapat digunakan untuk mencari R dengan cara sebagai berikut:
R = F+ (VxR) + л
R-(VxR) = F +л
R(1 - V) = F +л
R = F+л
1-V
=_____Biaya tetap total + Laba_____
Marjin kontribusi dari tiap dolar penjualan
Jika laba ditetapkan sebesar nol, titik impas yang diukur dengan hasil penjualan, R(BE), akan
dihitung sebagai berikut:
R (BE) = F
1-V
Marjin kontribusi dari setiap dollar penjualan, yang juga disebut rasio marjin kantnbusi (C/M),
adalah bagian dari setiap dollar penjualan yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan
menghasilkan laba. Sebelum titik impas tercapai, rasio niarjin kontribusi akan "terpakai" untuk
menutupi biaya tetap, dan setelah titik impas dilampaui, hal itu akan menjadi "sumber" laba.
Setelah biaya tetap tertutupi, marjin kontribusi dari setiap dollar tambahan hasil penjualan akan
menjadi laba. Karena itu, jika hasil penjualan yang diperlukan agar mencapai titik impas telah
dihitung, maka hasil penjualan yang diperlukan untuk mencapai laba yang ditargetkan ditentukan
dengan mudah. Untuk itu kita hanya perlu membagi laba yang ditargetkan dengan marjin kontribusi
dari setiap dollar penjualan dan menambahkannya ke penjualan yang diperlukan untuk mencapai
titik impas.
Dalam analisis impas dan biaya-volume-laba, ada kalanya kita menggunakan pendekatan unit
produk (units-of-product approach), bukan pendekatan hasil penjualan seperti diuraikan di atas.
Untuk analisis tertentu, pendekatan unit produk lebih ringkas daft mudah ketimbang pendekatan
hasil penjualan. Kedua pendekatan tersebut pada dasarnya adalah sama. Pada pendekatan unit
produk, per-samaan dasar diubah sehingga mencakup kuantitas produk, harga jual per unit, dan
biaya variabel per unit.
Karena hasil penjualan, R, sama dengan harga jual per unit dikalikan dengan kuantitas produk
yang terjual, dan biaya variabel total, (V x R), sama dengan biaya variabel per unit dikalikan dengan
kuantitas produk yang terjual, maka persamaan di atas dapat diubah menjadi:
PxQ = F + (C x Q) + л
dimana:
P = Harga jual per unit
Q = Kuantitas produk yang terjual
F = Biaya tetap total
C = Biaya variabel per unit
л = Laba total
Pada persamaan yang dimodifikasi tersebut, faktor yang tidak diketahui adalah kuantitas produk,
yaitu Q. Pemecahan untuk Q akan menghasilkan:
12
PxQ = F + (CxQ) + л
(P x Q) - (C x Q) = F+л
Qx(P-C) = F+л
Q = P–C
F+л
Dalam bagan impas konvensional, garis biaya tetap sejajar dengan sumbu-x dan biaya variabel
digambarkan di atas biaya tetap. Grafik seperti itu menekankan biaya tetap pada jumlah tertentu
untuk berbagai tingkat kegiatan. Akan tetapi, banyak akuntan biaya yang lebih menyukai bentuk
bagan alternatif di mana biaya variabel ditarik lebih dahulu dan kemudian biaya tetap digambarkan
di atas garis biaya variabel.
ANALISIS IMPAS DAN ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
Selanjut perilaku biaya dan penjualan yang bersifat linear hanya merupakan asumsi belaka dan ini
dianggap cukup bisa diterima untuk rentang kegiatan yang relevan.
Meskipun mengandung sejumlah keterbatasan, analisis impas bisa diterapkan secara luas untuk
menguji tindakan yang diusulkan, mempertimbangkan berbagai alternatif, atau untuk berbagai
tujuan lain dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh, teknik ini memungkinkan penentuan
pengaruh pergeseran biaya tetap dan variabel atas laba bila mesin lama diganti dengan peralatan
baru. Perusahaan yang memiliki banyak pabrik, produk, dan wilayah penjualan dapat menyiapkan
bagan yang menunjukkan pengaruh pergeseran tersebut terhadap kuantitas penjualan, harga jual,
dan upaya penjualan. Dengan informasi semacam iru, manajemen dapat mengarahkan operasi
perusahaan pada saluran yang paling menguntungkan. Pada perusahaan yang memiliki banyak
divisi, analisis ini khususnya sangat bermanfaat untuk menenrukan pengaruh kenaikan biaya tetap
divisi terhadap laba. Jika umpamanya rasio marjin kontribusi menyeluruh pada suatu perusahaan
adalah 25 persen, maka manajer divisi hams menyadari bahwa untuk pertambahan $1 yang
diusulkan dalam biaya tetap, hasil penjualan haras naik paling tidak $4 agar posisi laba yang
sekarang dapat dipertahankan ($1 / 25% = $4).
Dalam menggunakan analisis biaya-volume-laba, manajemen harus memahami bahwa:
1. Perubahan biaya variabel per unit akan mengubah rasio marjin kontribusi dan titik impas.
2. Perubahan harga jual akan mengubah rasio marjin kontribusi dan titik impas.
3. Perubahan biaya tetap akan mengubah titik impas tetapi tidak mengubah angka marjin
kontribusi.
13
4. Perubahan gabungan biaya tetap dan variabel pada arah yang sama akan mengakibatkan
perubahan mencolok dalam titik impas.
Biaya variabel yang digunakan dalam contoh sebelumnya adalah gabungan biaya variabel dari
beberapa pusat biaya pabrikasi, departemen pemasaran, dan divisi administrasi. Tetapi, kita bisa
saja menetapkan biaya variabel dari setiap lini produk, karena:
1. Biaya bahan dan pekerja langsung dapat didasarkan pada biaya standar.
2. Overhead pabrik variabel dapat didasarkan pada jam produk normal, biaya pekerja normal, atau
jam pemakaian mesin normal yang ditetapkan unruk pusat-pusat biaya berfungsi sebagai dasar
yang mantap guna menetapkan overhead pabrik produk.
3. Beban variabel pemasaran dan administrasi dapat dibebankan langsung ke produk atau
dialokasi berdasarkan hasil penjualan dari setiap produk atau laba bruto atau dengan
menggunakan dasar lain seperti yang dibahas dalam Bab 25. Sudah tentu, alokasi biaya
nonpabrikasi atau biaya pabrikasi pastilah bersifat arbitrer, suatu kelemahan yang tidak boleh
disepelekan.
14
dianggap bahwa jenis produk tambah-an dapat dipasarkan tanpa mengganggu pasaran produk
lainnya dari perusahaan tersebut.
Dalam hal produk gabungan (joint product), biaya variabel gabungan, sebagai-mana halnya dengan
biaya tetap gabungan,paling tepat jika dilihat dalam hubung-annya dengan marjin kontribusi
kelompok produk gabungan bukan berdasarkan alokasi arbitrer kepada setiap produk.
15
III. KESIMPULAN
Marjin Kontribusi :
Penjualan xxx
Biaya Variabel (-/-) xxx
Marjin Kontribusi xxx
Biaya Tetap (-/-) xxx
Laba Operasi xxx
Titik Impas :
R ($) = F+л
1-V
= Biaya tetap total + Laba .
Marjin kontribusi tiap dolar penjualan
Q(unit) = P–C
F+л
16
Exercises
Diminta :
Siapkan Laporan Laba (Rugi) Operasi untuk tahun 19A dengan menggunakan Kalkulasi
Biaya Langsung (Diadaptasi dari AICPA)
Diminta :
(1) Hitung Titik Impas (BEP) dalam unit produk
(2) Hitung Titik Impas (BEP) dalam dollar
(3) Hitung jumlah unit produk yang harus diproduksi dan dijual untuk mencapai laba
$10,000.00
(4) Hitung Pendapatan dari penjualan yang diperlukan untuk mencapai laba $10,000.00
17
Diminta :
(1) Berapakah Citation Company harus menjual produknya untuk mencapai Titik Impas
(BEP) jika seluruh unit yang diproduksi sebanyak 70.000 unit terjual semuanya?
(2) Jika Citation Company memutuskan menjual produknya seharga $8 dan
menginginkan laba sebesar 10% dari penjualan, berapakah volume penjualan yang
diperlukan?
(3) Citation Company merencanakan untuk menambah kapasitas produksi tahun depan
menjadi 100.000 unit. Peningkatan kapasitas ini akan menaikkan Biaya Pabrikasi
Tetap menjadi $100,000. Apabila harga jual per unit produk tetap sebesar $8 berapa
unitkah yang harus dijual perusahaan untuk menghasilkan laba sebesar 15% dari
penjualan? (Diadaptasi dari CGA- Kanada)
Problem
P20-1 Laporan Laba (Rugi) Per Jalur Produksi Menggunakan Pendekatan Marjin
Kontribusi (Contribution Margin)
Masterpiece Tool Corporation memproduksi dan menjual tiga jenis produk berbeda :
Peralatan Elektronik, Peralatan Pneumatis, dan Hand Tools. Tahun lalu perusahaan
melakukan promosi agresif untuk meningkatkan penjualan produk- produknya; akan tetapi
tahun ini perusahaan menghasilkan laba yang mengecewakan. Berikut ini Laporan Laba
(Rugi) dengan menggunakan Kalkulasi Biaya Absorpsi yang disampaikan kepada
manajemen :
Manajemen menaruh perhatian terhadap rendahnya tingkat laba dan efektifitas dari
promosi yang dilakukan. Untuk mengevaluasinya, manajemen meminta Laporan Laba
(Rugi) per jenis produk dengan dasar Marjin Kontribusi. Data yang berkaitan dengan
aktivitas produksi tahun lalu adalah sebagai berikut :
(b) Biaya Pemasaran Variabel berkaitan dengan pengepakan dan pengiriman produk
yang dijual kepada konsumen :
18
(c) Analisa Biaya Pabrikasi menghasilkan :
(d) Separuh Pendapatan Penjualan berasal dari Peralatan Elektronik, sepertiga berasal
dari Peralatan Pneumatis, dan sisanya berasal dari penjualan Hand Tools.
(e) Semua biaya dan beban lainnya yang terjadi selama periode merupakan biaya tetap
lain- lain.
Diminta :
Siapkan Laporan Laba (Rugi) per jenis produk untuk Masterpiece Tool Corporation
berdasarkan basis Marjin Kontribusi
Harga jual produk perunit adalah $25. Beban Komersial Variabel adalah $1 per unit
terjual, dan total Beban Komersial Tetap adalah $200,000 selama periode tersebut.
Selama tahun ini sejumlah 49.000 unit diproduksi dan 52.000 unit produk terjual. Tidak
terdapat Persediaan Barang Dalam Proses Awal maupun Akhir, dan Persediaan Barang
Jadi dihitung dengan Biaya Standard, yang mana jumlahnya tidak berubah dari tahun
sebelumnya. Untuk tahun berjalan, terdapat Varians Beban Variabel bersih yang tidak
menguntungkan sejumlah $2,000. Semua Varians Biaya Standar dibebankan kedalam
HPP pada akhir periode.
Diminta :
(1) Siapkan lpaoran Lab (Rugi) dengan menggunakan dasar Kalkulasi Biaya Absorpsi
(2) Siapkan lpaoran Lab (Rugi) dengan menggunakan dasar Kalkulasi Biaya Langsung
(3) Hitung dan rekonsiliasikan perbedaan Laba Operasi berdasarkan Kalkulasi Biaya
Absorpsi dan Kalkulasi Biaya Langsung untuk tahun ini
19
Harga jual produk per unit adalah $16. Beban Komersial Variabel adalah $1 per unit
terjual, dan total Beban Komersial Tetap adalah $100,000 selama periode tersebut.
Selama tahun ini sejumlah 51.000 unit diproduksi dan 48.000 unit produk terjual. Tidak
terdapat Persediaan Barang Dalam Proses Awal maupun Akhir, dan Persediaan Barang
Jadi dihitung dengan Biaya Standard, yang mana jumlahnya tidak berubah dari tahun
sebelumnya. Untuk tahun berjalan, terdapat Varians Beban Variabel bersih yang tidak
menguntungkan sejumlah $1,000. Semua Varians Biaya Standar dibebankan kedalam
HPP pada akhir periode.
Diminta :
(1) Siapkan lpaoran Lab (Rugi) dengan menggunakan dasar Kalkulasi Biaya Absorpsi
(2) Siapkan lpaoran Lab (Rugi) dengan menggunakan dasar Kalkulasi Biaya Langsung
(3) Hitung dan rekonsiliasikan perbedaan Laba Operasi berdasarkan Kalkulasi Biaya
Absorpsi dengan Kalkulasi Biaya Langsung tahun ini
Perubahan- perubahan yang diharapkan terjadi untuk tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 19B, meliputi :
(a) Harga jual B4 diharapkan meningkat sebesar 10% akan tetapi diharapkan
tidak ada perubahan biaya atau harga jual untuk produk liannya
20
(b) Harga jual gabungan untuk tahun 19B diharapkan berubah dengan rasio
produk B2 banding B4 adalah sebesar 2 banding 3
Diminta :
Hitunglah jumlah unit produk yang harus dijual perusahaan agar dapat menghasilkan laba
bersih setelah pajak sebesar $135,000 untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember
19B
(a) Harga jual bisa dikurangi $40. Bagian pejualan meramalkan dengan
pengurangan harga jual signifikan, sebanyak 2.700 unit bisa dijual selama jangka
waktu tersisa. Total Biaya Tetap dan Variabel akan tetap seperti rencana semula.
(b) Biaya Variabel per unit bisa direndahkan $25 melalui pengurangan
pemakaian bahan baku yang mahal dengan melakukan perubahan teknik produksi.
Harga jual juga akan diturunkan $30, dan ramalan penjualan adalah sebanyak 2.200
unit selama waktu yang tersisa tahun ini.
(c) Melakukan pemotongan Biaya Tetap sebesar $10,000 dan menurunkan
harga jual sebesar 5%. Biaya Variabel per unit tidak akan berubah. Selama sisa waktu
diharapkan 2.000 unit akan terjual
Diminta :
(1) Jika tidak ada perubahan terhadap harga jual dan struktur biaya, berapakah jumlah
kanopi yang harus dijual untuk mencapai :
(a) Titik Impas (BEP)
(b) Laba setelah Pajak yang diharapkan yaitu sebesar $240,000
(2) Tentukan alternatif manakah yang harus dipilih oleh Almo Company. Dukunglah
pilihan anda dengan perhitungan yang menggambarkan pengaruh terhadap laba atas
tiap alternatif tersebut.
21
Seco sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk mempekerjakan Tenaga
Penjualnya sendiri. Tiga orang tenaga dierlukan, dengan gaji bulanan sebesar $30,000
tiap tenaga ditambah dengan komisi 5% dari penjualan. Sebagai pelengkap, Manajer
Penjualan akan dipekerjakan dengan gaji sebesar $160,000. Semua Biaya Tetap lainnya,
begitu juga prosentase Biaya Variabel akan tetap sama sebagaimana estimasi Proforma
Laporan Laba (Rugi) tahun 19A.
Diminta :
(1) Hitunglah estimasi Titik Impas dalam dolaruntuk tahun yang berakhir 31
Desember 19A berdasarkan pada proforma rugi (Laba) yang dibuat perusahaan
(2) Hitunglah estimasi Titik Impas dalam dolaruntuk tahun yang berakhir 31
Desember 19A jika perusahaan mempekerjakan tenaga penjualan sendiri
(3) Hitung volume penjualan tahun 19A dalam dolar untuk menghasilkan laba
bersih yang sama seperti diproyeksikan dalam Proforma Laba (Rugi) jika perusahaan
mempekerjakan agen independen dimana perusahaan setuju membayarkan komisi
sebesar 25% dari penjualan.
(4) Hitung volume penjualan tahun 19A dalam dolar untuk menghasilkan laba
bersih yang sama persis baik jika perusahaan mempekerjakan tenaga pejual sendiri
atau mempekerjakan agen independen dimana perusahaan setuju membayarkan
komisi sebesar 25% dari penjualan.
22
BAB 21
ANALISA BIAYA DIFERENSIAL
TUJUAN BELAJAR
Belajar tentang biaya diferensial adalah suatu analisis yang dilakukan untuk menentukan
diingikannya proyek atau kegiatan lebih dari setahun yang diusulkan. Jika keuntungan
diferensial melebihi biaya diferensial, kegiatan tersebut seharusnya dilakukan.
Keuntungan dari suatu proyek dapat juga sebagai pencegahan dari denda atau kasus
hukum lainnya.terkadang perusahaan melakukan kegiatan nirlaba seperti menolong untuk
kebersihan lingkungan, menyediakan bantuan untuk kaum miskin dan tidak mampu, dan
menyediakan bantuan pendidikan. Ketika keuntungan yang diharapkan dari biaya
diferensial adalah penghasilan, dikaitan dengan penghasilan marginal atau kenaikan
penghasilan karena adanya kenaikan atau tambahan penghasilan total perusahaan dalam
suatu periode.
Biaya diferensial adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menyelesaikan proyek yang
diusulkan atau meningkatkan kegiatan yang sedang terjadi. Biasanya disebut biaya
marginal (marginal cost) oleh ahli ekonomi dan oleh pekerja teknik industri disebut
kenaikan biaya (incrimental cost). Biaya diferensial meliputi semua pengeluaran kas yang
dibutuhkan untuk proyek atau kegiatan (biaya tetap maupun biaya variabel). Pengeluaran
kas yang dibutuhkan disebut biaya out-of-pocket. Sama halnya, biaya diferensial dapat
dianggap sebagai biaya yang dapat dicegah jika aktivitas ditinggal atau tidak diteruskan.
Dengan demikian, disebut juga biaya yang dapat dicegah (avoidable cost).
Biaya diferensial tidak termasuk sunk cost atau biaya tetap yang dialokasikan. Sunk cost
adalah pengeluaran yang terjadi dan tidak dapat dihasilkan kembali, seperti harga buku
dari mesin yang tidak dibutuhkan yang melebihi nilai sisanya (salvage value). Biaya tetap
yang dialokasikan adalah biaya yang tidak berubah dengan adanya diterimanya atau
ditolaknya suat proyek atau aktivitas yang dievaluasi dan meliputi pengawasan pabrik dan
depresiasi gedung. Karena sunk cost tidak dapat dihasilkan kembali dan biaya tetap yang
dialokasikan tidak mempengaruhi keputusan, maka biaya-biaya tersebut tidak berkaitan
dengan pengambilan keputusan jangka pendek.
Biaya variabel berkaitan dengan biaya diferensial karena biaya tersebut harus dikeluarkan
jika aktivitas yang dievaluasi dilakukan atau ditingkatkan tetapi dapat dicegah apabila
aktifitas tidak dilakukan atau ditingkatkan. Sebaliknya, biaya tetap biasanya tidak
mempengaruhi peningkatan atau penurunan jangka pendek dari aktivitas. Biarpun, jika
tambahan biaya tetap diperlukan untuk meningkatkan kapasitas pada tingkat yang
dibutuhkan untuk melaksanakan atau meningkatkan proyek, tambahan biaya tersebut
adalah biaya diferensial karena biaya tersebut adalah pengeluaran out-of-pocket yang
dapat dicegah.
Opportunity cost seharusnya dipertimbangkan dalam evaluasi masalah keputusan jangka
pendek. Opportunity cost diartikan sebagai nilai yang dapat diukur dari alternatif terbaik
yang dilaksanakan. Imputed cost juga dapat dikaitkan dengan studi tentang biaya
23
diferensial. Imputed cost adalah biaya hipotetis yang mewakili biaya dari sumber yang
diukur sesuai nilai gunanya.
Studi tentang biaya diferensial berorientasi pada jangka pendek. Hal tersebut tidak begitu
berguna untuk perencanaan strategis karena menghiraukan dampak jangka pendek dari
suatu keputusan. Dalam jangka panjang, semua biaya harus dihasilkan kembali atau
perusahaan tidak dapat menguntungkan, dan jika tidak menguntungkan, perusahaan tidak
akan bertahan lama. Beberapa contoh dari keputusan jangka pendek yang mungkin
menguntungkan dari analisis biaya diferensial meliputi :
1. Menerima atau menolak pesanan tertentu
2. Mengurangi harga satuan, spesial order
3. Membuat potongan harga dalam pasar yang bersaing
4. Evaluasi alternatif membuat atau membeli
5. Meningkatkan, menghentikan, atau meniadakan suatu fasilitas
6. Meningkatkan, membatasi, atau menghentikan produksi dari produk tertentu
7. Menentukan apakah menjual atau memproses lebih lanjut
8. Memilih di antara lini alternatif dari pembuatan produk
9. Menentukan harga maksimal yang dapat dibayar untuk bahan-bahan mentah
Biaya diferensial dari tambahan 79.999 unit adalah $5 per unit (yaitu, biaya variabel),
karena tidak ada biaya tambahan yang terjadi. Apabila kapasitas tambahan bisa
digunakan untuk memproduksi tambahan 1.000 unit, maka biaya per unit untuk unit
tambahan ini-biaya diferensial-hanyalah biaya variabel sebesar $5, kecuali jika unit
tambahan ini membutuhkan pengeluaran biaya tetap tambahan. Perhitungan rugi laba
yang membandingkan hasil operasi ini dengan hasil-hasil seluruhnya setelah unit-unit
tambahan diproduksi dan dijual akan tampak sebagai berikut :
24
Usaha Dengan Usaha
Sekarang Tambahan
Penjualan..........................................$720.000 $729.000
Biaya variabel.................................... 400.000 405.000
Marjin kontribusi................................$320.000 $324.000
Biaya tetap........................................ 100.000 100.000
Laba...................................................$220.000 $224.000
Usaha tambahan hanya memerlukan biaya variabel karena biaya kapasitas menunjukkan
bahwa kapasitas tak terpakai masih memadai untuk menangani usaha tambahan.
Seandainya 1.000 unit dijual dengan harga di atas biaya variabel sebesar $5, maka
penjualan itu akan memberikan marjin kontribusi yang positif.
Contoh di atas juga dapat disajikan dalam cara berikut guna menyoroti pendapatan
deferensial sebesar $9.000 dan biaya sebesar $5.000 :
25
Exhibit 21-2
Perusahaan Walsenberg
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir Desember, 19A.
Penjualan (450.000 unit @$10).......................................... $ 4.500.000
Harga Pokok Penjualan :
Bahan langsung (450.000 unit @1.80)............................$ 810.000
Upah langsung (450.000 unit @1.40).............................. 630.000
Overhead pabrik variabel (450.000 unit @0.50)............. 225.000
Overhead pabrik tetap (450.000 unit @2.50)..................1.125.000 2.790.000
Laba kotor........................................................................ $ 1.710.000
Overhead pabrik yang tidak diserap
[(500.000 unit-450.000 unit) @$2.50].......................... 125.000
Laba Bersih (disesuaikan)................................................ $ 1.585.000
Dikurangi biaya komersial :
Biaya variabel pemasaran (450.000 unit @$.50)..........$ 225.000
Biaya tetap pemasaran dan biaya administrasi............. 800.000 1.025.000
Laba dari operasi.............................................................. $ 560.000
Ada dua masalah dengan perhitungan sebelumnya. Pertama, tambahan $10.000 untuk
sewa peralatan dihiraukan, dan kedua, overhead tetap, yang tidak mempengaruhi
keputusan, telah dialokasikan pada usaha tambahan sgb biaya difernsial. Penggunaan
dat biaya absorption dalam masalah ini akan menyebabkan manajemen menolak tawaran.
Dalam penghitungan ini, semua elemen biaya diukur pada biaya per unit yang ada, dan
overhead tetap dialokasikan berdasarkan tarif yang ditentukan ($2,50 per unit).
Pandangan kedua, meskipun, mengungkapkan dampak berikut dari pesanan baru atas
overhead pabrik tetap :
Overhead pabrik tetap (sekarang)............................$ 1.250.000
Overhead pabrik tetap (karena usaha tambahan).... 10.000
Total overhead pabrik tetap...................................... $ 1.260.000
Overhead pabrik tetap yang dibebankan pada produksi :
Untuk 450.000 unit (usaha lama)...........................$ 1.125.000
Untuk 100.000 unit (usaha tambahan)................... 250.000 1.375.000
Overhead pabrik tetap yang diserap berlebih........... $ 115.000
26
Overhead pabrik tetap yang tidak diserap sebesar $125.000 tidak ada lagi, malah usaha
tambahan akan menimbulkan overhead pabrik tetap yang diserap berlebih, yaitu
$115.000, atau kenaikan $240.000 dalam overhead pabrik yang diserap. Kenaikan
$240.000 dapat juga dihitung dengan mengurangkan tambahan biaya tetap yang harus
dikeluarkan ($10.000 sewa peralatan) dari jumlah biaya tetap overhead yang dialokasikan
pada tambahan 100.000 unit yang diproduksi di bawah metode biaya absorption (100.000
unit X $2.50 = $250.000). jumlah $240.000 ini penghitungan rugi $70.000 dari hasil
pesanan menghasilkan untung $170.000. Keuntungan ini ditunjukkan lebih jelas dalam
laporan berikut, yang hanya terdiri dari biaya dan pendapatan diferensial :
Penjualan (100.000 unit @$6).................................. $ 600.000
Harga pokok penjualan :
Bahan langsung (100.000 unit @$1,80)................$ 180.000
Upah langsung (100.000 unit @$1,40).................. 140.000
Overhead pabrik variabel (100.000 unit @$,50).... 50.000
Biaya tetap tambahan untuk membuat pesanan. . . 10.000 380.000
$ 220.000
Biaya variabel pemasaran ....................................... 50.000
Keuntungan dari pesanan ini.................................... $ 170.000
Biaya diferensial dari produksi dan penjualan setiap tambahan unit dapat dihitung sebagai
berikut :
Karena biaya diferensial $4,30 kurang dari harga penjualan $6, jelas bahwa dampak atas
keuntungan akan memuaskan.
Dalam prakteknya, sering kali sulit untuk menentukan apakah penawaran untuk membeli
hasil tambahan adalah benar-benar usaha tambahan. Rencana penjualan tahunan tidak
bisa menentukan kuantitas untuk dijual kepada setiap pelanggan karena perkiraan
ditentukan dari kecenderungan penjualan produk dan faktor-faktor ekonomi yang
diharapkan untuk menimbulkan permintaan selama periode yang diperkirakan.
Jika manajemen memutuskan usaha tambahan atas penawaran untuk membeli dengan
pengurangan harga, dampak jangka panjang atas penjualan kepada pelanggan laindan
reaksi pesaing seharusnya dipertimbangkan. Perusahaan juga harus berhati-hati untuk
tidak melanggar Robinson-Patman Act (seperti dibahas pada Bab 25).
Keputusan jangka pendek lainnya yang berkaitan dengan analisa biaya diferensial adalah
memutuskan apakah membuat atau membeli bagian komponen yang digunakan untuk
menyelesaikan produk.. Pentingnya masalah keputusan memproduksi atau membeli
dibuktikan dengan fakta bahwa hampir semua perusahaan pabrikasi adakalanya harus
mengambil keputusan semacam itu dalam kegiatan operasinya. Keputusan semacam ini
ditujukan untuk memanfaatkan sumber daya produksi dan keuangan semaksimal
mungkin. Jika dihadapkan pada masalah keputusan membuat sendiri atau membeli,
manajer harus :
1. Mempertimbangkan kuantitas, kualitas, dan keandalan penyediaan sumber bahan termasuk
kecakapan teknis yang diperlukan.
2. Membandingkan biaya produksi dengan harga perolehan produk tersebut.
27
3. Membandingkan berbagai kemungkinan penggunaan fasilitas perusahaan sekiranya tidak
berproduksi.
4. Mempertimbangkan perbedaan jumlah investasi modal yang diperlukan dan perbedaan
waktu untuk arus kas (Bab 23 dan 24).
5. Mengambil rangkaian tindakan yang sejalan dengan keseluruhan kebijakan perusahaan.
Akuntan harus menyajikan laporan yang membandingkan biaya produksi dan harga jual
barang tersebut. Telaah biaya yang hanya mempertimbangkan biaya difeensial tanpa
alokasi overhead tetap atau laba akan menunjukkan kemungkinan penghematan biaya
dalam jangka pendek. Lagi pula, jika hanya sedikit keuntungan dalam membuat barang
itu, mungkin lebih baik dibeli karena manajemen lebih percaya pada harga beli yang pasti
daripada biaya produksi yang masih berupa taksiran saja.
Analisis biaya diferensial juga digunakan apabila sebuah perusahaan dihadapkan pada
kemungkinan penutupan failitas, baik fasilitas produksi maupun pemasaran. Jika operasi
dilanjutkan, maka biaya tertentu yang berhubungan dengan penutupan fasilitas itu dapat
dihemat. Selanjutnya, biaya yang harus dikeluarkan apabila suatu fasilitas yang telah
ditutup itu dibuka kembali dapat dihemat. Manajemen dapat pula mempertimbangkan
investasi guna melatih karyawan yang aktif, yang akan pindah kerja bila dilakukan
penutupan. Agar manajemen memahami langkah-langkah yang bisa diambil, lagi-lagi
akuntan dapat menggunakan anggaran fleksibel untuk menentukan pengaruh dari
kelanjutan operasi selama biaya diferensial atau setiap jumlah di atas biaya kelanjutan
operasi selama biaya diferensial atau setiap jumlah di atas biaya tersebut pasti dapat
ditutup.
Mungkin tidak seluruh fasilitas akan ditutup atau dihapuskan, tetapi jenis produk tertentu
akan dihentikan karena tidak menghasilkan laba atau menghasilkan laba yang kurang
memadai. Keputusan untuk menghentikan jenis produk membutuhkan analisis yang
cermat atas biaya dan pendapatan diferensial yang relevan melalui suatu program
evaluasi produk yang terstruktur dan berlanjut. Beberapa manfaat dapat timbul dari
pelaksanaan produk program evaluasi yang efektif, yang bertujuan untuk
mengidentifikasikan secara tepat waktu, jenis produk yang harus dihapuskan dan yang
dapat dibuat lebih menguntungkan melalui tindakan perbaikan yang tetap, manfaat-
manfaat ini meliputi :
1. Perluasan penjualan
2. Peningkatan laba
3. Penurunan tingkat persediaan
4. Pembebasan waktu kerja untuk digunakanpd aktivitas yang lebih menguntungkan
5. Penyediaan sumber daya yang penting dan langka
6. Perhatian yang lebih besar dari manajemen mengenai penyebab kesulitan atau kegagalan
produk.
28
2. Meningkatnya jumlah pengembalian pengiriman
3. Menurunnya volume penjualan
4. Menurunnya volume penjualan suatu produk sebagai persentase dari total penjualan
5. Volume penjualan masa lalu yang tidak mencapai jumlah yang diproyeksikan
6. Taksiran penjualan dan potensi pasar di masa mendatang yang tidak menguntungkan.
7. Merosotnya tingkat pengembalian atas investasi di bawah tingkat minimum yang dapat
diterima
8. Biaya variabel yang hampir sama dengan atau melebihi pendapatan (harga jual)
9. Kenaikan berbagai biaya yang harus berlanjut tanpa diimbangi kenaikan penjualan.
10. Meningkatnya persentase jam kerja eksekutif yang diperlukan
11. Harga yang harus terus diturunkan untuk mempertahankan penjualan
12. Anggaran promosi yang harus terus dinaikkan untuk mempertahankan penjualan.
Menjual atau Memproses Lebih Lanjut. Sebuah kilang minyak mempunyai 20.000 liter
minyak bakar dan harus memutuskan apakah akan menjualnya sebagai minyak bakar
atau ataukah memisahkan (crack) menjadi bensin dan minyak bakar residu. Harga per
liter saat ini adalah sebagai berikut :
29
Jadi ditinjau dari sudut kuantitatif, lebih menguntungkan untuk menjual langsung
sebagai minyak bakar sebanyak 20.000 liter, ketimbang memprosesnya lebih lanjut.
Memilih Cara Pengerjaan Alternatif. Sebuah kilang minyak berusaha untuk memutuskan
apakah akan membenahi (treat) dan menjual fraksi minyak tanah atau memisahnya
(crack) menjadi fraksi bensin. Keputusan saat ini berkaitan dengan 10.000 galon minyak
tanah mentah. Informasi yang berhubungan tersedia sebagai berikut (dari anggaran
analisis untuk pemisahan minyak) :
Berdasarkan jumlah-jumlah di atas, kilang minyak itu dapat menyiapkan analisis seperti di
bawah ini :
Harga yang Harus Dibayar untuk Suatu Persediaan Antara (Intermediate Stock).
Sebuah perusahaan penyulingan minyak telah ditawarkan cylinder stock sebanyak
10.000 galon. Proses tawar-menawar biasa akan menentukan harga akhir. Perusahaan
tersebut ingin mengetahui berapa harga yang dapat dibayarkan dan masih memperoleh
laba. Persediaan akan diproses dalam persediaan yang lebih murni dan dijual pada tahap
tersebut, karena unit pencampuran untuk membuat mesin jadi saati ini sedang bekerja
dengan kapaistas penuh. Informasi yang tersedia adalah sebagai berikut :
Cylinder stock dengan jenis dan kuantitas semacam itu mungkin akan menghasilkan :
90% persediaan murni
5% petrolatum
5% hilang
Harga yang berlaku : persediaan murni $1 per liter; petrolatum-tidak ada pasar
Biaya diferensial yang berkaitan dengan pemrosesan 10.000 galon cylinder stock melalui
beberapa unit (dari anggaran analisis) adalah :
Penarikan lilin.........................................................$ .06 per galon
Penyulingan cairan................................................. .06
Penyaringan........................................................... .03
Jumlah....................................................................$ .15 per galon
30
Dengan menggunakan informasi ini, posisi perusahaan kilang minyak ini dapat dianalisis
dan dapat ditentukan marjin penawarannya :
Pendapatan-persediaan murni (9.000 liter @$1)...$ 9.000
Biaya diferensial (10.000 galon @$.15)................. 1.500
Marjin.....................................................................$ 7.500
Marjin per cylinder stock........................................$ 0,75
Sekarang kilang minyak ini siap melakukan tawar-menawar untuk pembelian cylinder
stock itu, karena mengetahui bahwa harga beli sebesar $0,75 per galon merupakan titik
kritis maksimum-membayar lebih tinggi akan mengakibatkan kerugian., membayar lebih
murah akan menghasilkan laba. Disini konsep biaya kesempatan (opprtunity cost), juga
berperan dalam keputusan akhir. Jika kapasitas yang tersedia lebih menguntungkan
digunakan untuk tujuan lain, maka barang kali pembelian yang diusulkan sebaiknya tidak
dilaksanakan.
*Bukan harga pasar yang diumukan, tetapi harga yang menurut menajemen harus dibayar
untuk memperoleh persediaan.
31
Departemen penyulingan cairan (10.000 galon @$.10). 1.000 2.000
Kerugian potensial dari produksi diferensial......................... $ 212
Analisis akuntan menunujukkan bahwa kenaikan kapasitas produksi yang diusulkan tidak
dapat dibenarkan dalam keadaan tersebut. Lagi pula, laba potensial pun harus
menghasilkan pengembalian yang memuaskan atas investasi modal tambahan.
32
APPENDIKS PROGRAM LINEAR
Masalah pengalokasian sumber daya dapat menjadi rumit ketika beberapa produk dan
adanya beberapa batasan-batasan. Salah satu pendekatan untuk memcahkan masalah
tersebut yaitu dengan pemrograman linear, yaitu alat keputusan kuantitas yang
memperbolehkan pengambil keputusan untuk menemukan solusi optimal untuk masalah
pengalokasian sumber daya jangka pendek tanpa menebak.
Karena tersedia 80 jam kerja untuk pengamplasan dan dibutuhkan 4 jam untuk
mengamplas satu unit model standar dan 2 jam untuk mengamplas satu unit model
mewah, maka kendala pengamplasan dapat dinyatakan secara matematik sebagai
berikut:
4x + 2y 80
33
kedua kendala dalam contoh ini dinyatakan dalam hubungan lebih kecil atau sama
dengan ; artinya, jumlah kendala yang dapat digunakan harus lebih kecil atau sama
dengan jumlah kendala yang tersedia.
Ketika masalah pemrograman linear mencakup hanya dua variabel, grafik dua dimensi
dapat digunakan untuk menentukan solusi optimal. Dalam contoh ini, kuantitas maksimal
dari setiap unit yang dapat diproduksi, pemberian batasan kapasitas penggerindaan dan
pengamplasan, ditentukan sebagai berikut :
Kuantitas terkecil dalam setiap dua kolom adalah kuantitas maksimal yang dapat
diproduksi dengan kapasitas terbatas yang tersedia. Perusahaan dapat memproduksi
tidak lebih dari 20 unit model standar, sehingga kontribusi margin (CM) dari $60 (20 unit x
$3 CM/unit), atau 24 unit dari model mewah, menghasilkan kontribusi margin $96 (24unit
X $4 CM/unit). Bagaimanapun, kombinasi produksi dari model standar dan model mewah
akan menghasilkan perbedaan, dan mungkin solusi yang lebih baik.
Minimisasi Biaya
Model sebelumnya menjelaskan maksimisasi total kontribusi margin. Namun,
pemrograman linear dapat pula digunakan untuk meminimisasi biaya. Untuk
menggambarkan masalah minimisasi biaya, anggaplah bahwa suatu perusahaan farmasi
harus memproduksi larutas sebanyak 40 galon pas, dengan bahan dasar, x dan y, yang
harganya masing-masing $8 dan 15$ per galon. Bahan x hanya boleh dipakai maksimum
12 galon, dan untuk menjamin kualitas, setidaknya 10 galon dari bahan y harus
digunakan. Perusahaan ingin meminimisasi biaya.
Fungsi sasaran biaya dapat ditulis sebagai berikut :
Minimisasi biaya = 8x + 15y
Dengan kendala sebagai berikut :
x + y = 40
x 12
y 10
pemecahan optimal memang sudah jelas. Oleh karena x lebih murah, maka dia harus
dipakai sebanyak mungkin, yaitu 12 galon. Lalu y harus dipakai secukupnya, atau 28
galon, untuk memperoleh kuantitas yang diinginkan, yaitu total kuantitas 40 galon.
Metode Simpleks
Meskipun masalah pemrograman linear dengan lebih dari dua kendala dapat diselesaikan
secara mudah dengan menggunakan metode grafik, namun pendekatan itu tidak praktis
untuk memecahkan masalah dengan lebih dari 2 variabel pada fungsi sasaran (objective
function). Pemrograman linear dengan banyak variabel dapat dipecahkan dengan suatu
prosedur aljabar yang dilakukan secara berulang-ulang dan disebut sebagai metode
simpleks. Metode simpleks, yang didasarkan pada aljabar matriks (atau linear),
memberikan suatu cara sistematik untuk mengevaluasi setiap detik sudut pandang pada
bidang pemecahan yang layak.
34
Kesimpulan
Bab ini mengacu pada keputusan jangka pendek. Bagian pertama dari bab ini menjelaskan tentang
biaya diferensial sebagai biaya yang keluar dari kantong (out of pocket) atau biaya yang bisa
dicegah (avoidable), dan dibahas juga ketidakterkaitan biaya tertanam (sunk cost) dan biaya tetap
yang dialokasikan dalam pembuatan keputusan jangka pendek. Untuk menentukan kepuasan dari
beberapa aktifitas, analis harus membandingkan biaya diferensial yang diharapkan dengan laba
yang diharapkanj. Jika laba yang diharapkan adalah pendapatan, proyek dikerjakan jika kenaikan
pendapatan melebihi biaya diferensial. Untuk masalah yang tidak mempengaruhi pendapatan,
biaya diferensial seharusnya diminimalisasikan. Penerapan analisis biaya diferensial dicontohkan
untuk masalah-masalah termasuk keputusan berikut ini: menerima atau menolak pesanan tertentu;
pengurangan harga satutan, pesanan khusus; membuat potongan harga dalam pasar yang
bersaing; evaluasi alternatif membuat atau membeli; meningkatkan, menghentikan, atau
menghapuskan fasilitas; meningkatkan, mengurangi, atau menghentikan produksi produk tertentu;
menentukan apakah menjual atau memproses lebih lanjut; menentukan di antara alternatif rute
pembuatan produk; dan menentukan harga maksimal yang dapat dibayar untuk bahan mentah.
35
LATIHAN-LATIHAN
E21-1 Analisa Bisnis Baru yang Diusulkan. Saugus Insecticide Company saat ini memproduksi
dan menjual 30.000 kg Sta Ded setiap bulan. Volume ini adalah 70% dari kapasitas untuk Sta Ded.
Seorang pedagang besar yang daerah pemasarannya berada di luar Saugus menawarkan untuk
membeli 5.000 kg dari produk ini setiap bulan selama kontrak dua tahun seharga $1.80 per kg,
warna merah muda yang disediakan dapat diganti dengan warna hijau. Produk akan dipasarkan di
bawah merek pedagang besar.
Untuk merubah warna saugus harus membeli mesin pencampur khusus seharga $3,000. Mesin
tidak akan mempunyai nilai lagi setelah dua tahun kontrak berakhir. Biaya bahan-bahan untuk
merubah warna pada penyelesaian produk akan sebesar 1 sen per kg.
Biaya pemasaran tidak akan meningkat jika bisnis baru diterima, tetapi tambahan biaya
administrasi sebesar $150 per bulan diestimasikan, tidak ada tambahan untuk supervisi dan pajak
properti. Tambahan pajak upah akan menjadi $210.
Laporan Laba Rugi bulanan untuk operasi yang sedang terjadi adalah sebagai berikut :
Penjualan....................................................................................$ 72.000
Biaya untuk produksi :
Direct Materials...................................................$ 18.000
Direct Labor......................................................... 15.000
Factory overhead :
Indirect labor................................................. 6.000
Supervisory labor.......................................... 4.000
Power ($180 fixed)........................................ 780
Supplies........................................................ 600
Maintenance and repair................................ 810
Depreciation.................................................. 3.000
Insurance...................................................... 210
Property tax................................................... 125
Payroll taxes.................................................. 1.250
Cost of goods produces and sold............................. 49.775
Gross profit............................................................... $ 22.225
Biaya Pemasaran......................................................$ 11.000
Biaya administrasi..................................................... 4.500
Pendapatan sebelum pajak......................................$ 6.725
Diminta : Siapkan analisa biaya diferensial untuk menunjukkan perusahaan seharusnya menerima
bisnis baru yang diusulkan.
E21-2 Analisa Biaya Diferensial. Departemen Anggaran dari Perusahaan Jetco Manufacturing
menyiapkan daftar factory overhead pada berbagai level produksi.
40% dari 60% dari 80% dari 100% dari
kapasitas kapasitas kapasitas kapasitas
Unit produksi................................ 100.000 150.000 200.000 250.000
Variable factory overhead............$ 50.000 $ 75.000 $ 100.000 $ 125.000
Fixed factory overhead................ 90.000 100.000 115.000 125.000
Jetco memproduksi paking untuk jaringan pipa gas alam. Pada bulan-bulan ini, pengaturan trasmisi
gas yang tidak baik ditund dalam kongres, dan order-order pelanggan menjadi minimal. Sebagai
contoh, pada Desember hanya 150.000 paking diproduksi, memenuhi 60% kapasitas. Pada level
produksi tersebut, direct materials dan direct labor sebesar $150.000 dan $112.500. indikator-
indikator ekonomi menunjukkan peningkatan produksi didalam waktu dekat. Sesuai hal tersebut,
manajemen mempertimbangkan untuk langkah menaikkan produksi January sampai dengan 100%
kapasitas (tambahan 100.000 unit) dengan maksud untuk menambah persedian dengan harga
yang relatif rendah selama periode merosot ini.
36
Diminta :
(1) Tentukan biaya tambahan 100.000 unit produksi.
(2) Hitung biaya total dari produksi 250.000 unit pada bulan January.
(3) Tentukan harga penjualan yang diminta untuk produksi bulan Januari dengan mtujuan
mencapai markup 20% atas biaya produksi.
E 21-3 Penerimaan Order Spesial. Beberapa bulan yang lalu, Perusahaan Welburne
memproduksi dan menjual 10.000 unit Wartex setiap bulan. Biaya per bulan Wartex sebagai berikut
:
Direct materials.................................................................................$ 20.000
Direct labor....................................................................................... 35.000
Variable factory overhead................................................................. 10.000
Fixed factory overhead..................................................................... 45.000
Variable marketing expense (shipping and sales commisions)........ 20.000
Allocated marketing and administrative expenses........................... 30.000
Total biaya..................................................................................$160.000
Harga penjualan normal $25 per unit. Salah seorang penjual perusahaan sedang merundingkan
kontrak dengan pelanggan yang berprospek yang menawarkan untuk membeli 15.000 unit wartex
seharga $12.50 per unit. Penjual tersebut tidak mengharapkan pengulangan bisnis dari pelanggan
setelah penjualan ini dan tidak percaya apabila penjualan ini akan mempengaruhi penjualan normal
dari Wartex.Welburne mempunyai kapasitas produksi yang memadai untuk memproduksi hanya
15.000 unit Wartex. Sebagai konsekuensinya, perusahaan akan menambah sewa perlengkapan
pada harga $5.000 dan membayar lembur $10.000 untuk memproduksi tambahan jumlah Wartex
yang dibutuhkan.
Diminta : Siapkan analisa biaya diferensial yang menunjukkan apakah Welburne seharusnya
menerima atau menolak order spesial ini.
E21-4 Keputusan Membuat atau Membeli. Huntington Products memproduksi 10.000 unit Bagian
M-1 setiap tahun untuk digunakan dalam produksinya. Biaya-biaya berikut ini dilaporkan :
Direct materials...........................................................................$ 20.000
Direct labor................................................................................. 55.000
Variable factory overhead........................................................... 45.000
Fixed factory overhead............................................................... 70.000
....................................................................................................$190.000
Perusahaan Lufkintelah menawarkan untuk menjual kepada Huntington 10.000 unit Bagian
M-1 setiap tahun seharga $18 per unit. Jika Huntington menerima tawaran tersebut,beberapa
fasilitas yang selama ini digunakan untuk memproduksi Bagian M-1 dapat disewakan kepada pihak
ketiga dengan sewa tahunan $15.000. sebagai tambahan, $4 per unit dari fixed factory overhead
yang digunakan untuk memproduksi Bagian M-1 akan dihilangkan semuanya.
37
Works, penyedia pihak luar, dengan harga kontrak $4.40 per unit. Biaya yang diproyeksikan untuk
memproduksi 80.000 piston pada Pabrik Tuscon adalah sebagai berikut :
Direct materials...........................................................................$ 160.000
Direct labor................................................................................. 80.000
Allocated factory overhead......................................................... 240.000
Total biaya 80.000 piston.........................................................$ 480.000
E21-6 Keputusan Untuk Menurunkan Suatu Produk. Perusahaan Montreal memproduksi dan
menjual tiga produk, Mift, Tift, dan Lift. Untuk tahun berikutnya, penjualan diharapkan sebagai
berikut :
Produk Harga Penjualan Kuantitas Total Penjualan
Mift…………… $ 10 5.000 $ 50.000
Tift……………. 6 7.000 42.000
Lift……………. 15 3.000 45.000
$137.000
Pada kuantitas penjualan yang diharapkan dan campurannya, biaya produksi adalah
sebagai berikut :
Mift Tift Lift
Materials………... $2 $2 $4
Direct Labor…….. 2 1 3
Factory overhead :
Variable……….. 1 1 2
Fixed…………... 1 1 3
$6 $5 $12
Biaya variabel untuk pemasaran $1 per unit untuk Mift dan Tift dan untuk Lift $2. Biaya tetap
untuk pemasaran diharapkan untuk tahun depan sebesar $3.000, dan biaya tetap untuk
administrasi sebesar $6.000.
Manager penjualan merekomendasikan untuk menurunkan Tift dari lini produk dan
menggunakan kapasitas produksi yang digunakan pada produksi Tift untuk memproduksi Mift lebih
banyak. Manager produksi melaporkan bahwa tambahan 4.000 unit Mift dapat diproduksi dengan
menggunakan kapasitas produksi yang sedang digunakan memproduksi Tift. Dengan maksud
menjual tambahan 4.000 unit Mift, manager penjualan yakin bahwa belanja iklan akan meningkat
menjadi $5.000.
Diminta :
(1) Haruskah proposal manajer penjualan diterima? Dukung jawaban anda dengan penghitungan
perubahan dalam keuntungan yang akan dihasilkan dari tindakan ini.
(2) Sebagai tambahan faktor-faktor yang disebutkan oleh manajer produksi dan manajer penjualan,
faktor lain apakah yang yang seharusnya dipertimbangkan?
CGA-Canada (diambil). Dicetak ulang atas izin.
E21-7 Menjual atau Melanjutkan Proses. Perusahaan Enid memproduksi berbagai jenis
campuran kebersihan dan solusi-solusi untuk penggunaan industri maupun rumah tangga. Salah
satu dari produknya, bubuk kasar pembersih yang disebut Grit 337, mempunyai biaya variabel
manufktur $1.60 dan menjual sebesar $2.00 per pon.
Bagian kecil dari produk tahunan ini ditahan untuk pemrosesan lebih lanjut dalam
Departemen Pencampuran, yang dikombinasi dengan beberapa bahan lainnya untuk membuat
pasta yang dipasarkan sebagai silver polish menjual $4 per botol. Pemrosesan lebih lanjut
memerlukan ¼ pon Grit 327 per botol; bahan-bahan lainnya, buruh, dan variable factory overhead
38
yang berkaitan dengan proses lebih lanjut mengeluarkan biaya $2.50 per botol, dan biaya
manufaktur variabel $.30 per unit. Jika keputusan dibuat untuk memberhentikan produksi silver
polish, $5.600 dari biaya tetap departemen pencampuran dapat dihilangkan.
Diminta : Hitung jumlah minimum botol yang harus dijual untuk membenarkan proses lebih lanjut
Grit 337. (Diambil dari ICMA)
E21-8 Harga Penawaran Minimum. Perusahaan Hall mempunyai spesialisasi dalam mengepak
obat-obatan dalam jumlah besar dengan dosis standar untuk rumah sakit lokal. Perusahaan telah
menjalankan bisnis sejak 19A dan telah memperoleh keuntungan sejak tahun kedua beroperasi. D.
Greenway, direktur akuntansi biaya, memasukkan sistem biaya standard setelah bergabung
dengan perusahan pada 19E.
Rumah sakit Wyant Memorial telah meminta Hall untuk menawar atas pengepakan satu juta
dosis obat-obat pada biaya penuh (full cost) ditambah pendapatan dari biaya penuh yang tidak
lebih dari 9% sesudah pajak penghasilan. Wyant menegaskan biaya termasuk semua biaya-biaya
variabel untuk melakukan jasa, jumlah yang masuk akal dari overhead yang tidak variabel, dan
biaya administrasi yang masuk akal. Rumah sakit akan menerima semua pengepakan bahan-
bahan dan ramuan-ramuan. Wyant telah mengindikasikan bahwa penawaran melebihi $0.15 per
dosis akan ditolak.
Greenway mengakumulasikan informasi berikut sebelum mempersiapkan penawaran.
Direct Labor…………………………………. $ 5.00 per jam
Variable factory overhead…………………… $ 2.00 per jam direct labor
Fixed factory overhead……………………… $ 5.00 per jam direct labor
Biaya administrasi…………………………… $1,000 untuk order
Tingkat produksi…………………………….. 1,000 dosis per jam direct labor
Diminta :
(1) Hitung harga penawaran minimum per dosis dimana Perusahaan Hall dapat menawar kepada
pekerjaan Rumah Sakit Wyant Memorial dan tidak mengurangi laba bersih Hall.
(2) Hitung harga penawaran per dosis dengan menggunakan kriteria biaya penuh dan pendapatan
maksimal diperbolehkan yang ditentukan oleh Rumah Sakit Wyant Memorial.
(3) Dengan tanpa prasangka atas jawaban anda pada permintaan (2), asumsikan bahwa harga per
dosis yang dihitung Perusahaan Hall dengan menggunakan kriteria biaya-plus yang ditentukan
Rumah Sakit Wyant Memorial adalah lebih besar dari penawaran maksimal $0.15 per dosis
yang ditentukan Wyant. Faktor-faktor apakah yang seharusnya perusahaan Hall
mempertimbangkan sebelum memutuskan apakah mengajukan pada harga maksimal $0.15 per
dosis ataukah tidak?
(4) Faktor-faktor apakah yang seharusnya dipertimbangkan Rumah Sakit Wyant Memorial sebelum
memutuskan apakah menggunakan harga biaya-plus ataukah tidak? (Diambil dari ICMA)
39
(a) Proposal pertama menggunakan jasa pesuruh lokal untuk mengumpulkan dan mengirimkan
cek-cek. Hal ini akan mengamankan 2 hari keterlambatan pengiriman cek. Biaya jasa pesuruh
$20,000 per tahun.
(b) Proposal kedua adalah memadukan jasa pesuruh dengan penataan lock-box yang dipadukan
akan mengamankan 5 hari. Biaya untuk proposal kedua $20,000 per tahun untuk jasa pesuruh
ditambah $15,000 biaya kompensasi yang diminta untuk pelayanan lock-box bank.
Diminta : Hitung perubahan tahunan penghasilan sebelum pajak Kleenvu yang akan dihasilkan
dari pelaksanaan salah satu dari dua alternatif proposal. (Diambil dari ICMA)
Total waktu direct labor proses AZ-17 yang diusulkan selama 30 menit. Metode semula
layar sutera menggunakan kawat lobang stensil film, tinta layar, dan kerangka. Waktu direct labor
yang dibutuhkan untuk mempersiapkan layar untuk setiap papan sirkuit adalah 1½ jam. Waktu
direct labor untuk membuat pola layar di atas papan kawat adalah 20 menit. Biaya direct labor per
jam adalah $6.50. Biaya bulanan untuk material dan sewa perlengkapan dan operasionan untuk
proses yang diusulkan adalah $4.000 lebih besar daripada metode layar-sutera, tidak termasuk
direct labor. Perusahaan memproduksi 20,000 papan sirkuit setiap tahunnya.
Diminta : Hitung penyimpanan tahunan atau biaya tambahan dari perubahan layar sutera ke
proses AZ-17 yang baru. (Bulatkan semua penghitungan untuk dollar terdekat.)
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN
P21-1 Analisa Order Spesial. Perusahaan Sommers, berlokasi di Wisconsin Utara, memproduksi
beberapa tipe katup industri dan pemasang pipa yang dijual kepada pelanggan di negara bagian
terdekat. Saat ini, perusahaan mengoperasikan70% dari kapasitas dan mndapatkan hasil investasi
yang memuaskan.
Manajemen telah didekati Glasgow Industries Ltd. di Skotlandia dengan penawaran untuk
membeli 120.000 katup penekan. Glasgow Industries memproduksi sebuah katup yang hampir
sama dengan katup penekan produksi Sommer; bagaimanapun, kebakaran pabrik di Glasgow
telah operasi produksi. Glasgow membutuhkan 120.000 katup 4 bulan mendatang untuk memenuhi
perjanjian dengan pelanggan biasa; perusahaan mempersiapkan membayar $19 untuk setiap
katup, FOB Destination.
Biaya produksi Sommer untuk katup penekan, berdasar standar-standar yang diperoleh,
yaitu :
Direct materials………………………………………….. $ 5.00
Direct labor………………………………………………. 6.00
40
Applied factory overhead………………………………… 9.00
Biaya standar total per unit………………………… $20.00
Factory overhead ditetapkan untuk produksi sebesar $18 per jam standard direct labor.
Penetapan overhead diperoleh dari komponen-komponen berikut :
Variable factory overhead……………………………….. $ 6.00
Fixed factory overhead :
Dapat dilacak langsung ke produk…………………. 8.00
Dialokasikan ke biaya umum……………………… 4.00
Applied factory overhead ditetapkan $18.00
Biaya tambahan yang terjadi berkaitan dengan penjualan katup penekan termasuk komisi
penjualan 5% dan biaya pengiriman $1.000 per unit. Bagaimanapun, perusahaan tidak membayar
komisi penjualanatas order spesial Glasgow karena datangnya secara langsung kepada
perusahaan dan tidak ada agen penjualan yang terlibat dalam memperoleh order.
Untuk menentukan harga penjualan dari produknya, Sommers menambah 40% markup dari
biaya produk. Hal ini menghasilkan $28 disarankan sebagai harga penjualan untuk katup penekan.
Departemen Pemasaran, bagaimanapun , telah menyusun harga penjualan saat ini $27 untuk
menjaga pembagian pasar perusahaan.
Manajemen produksi percaya bahwa dapat menangani order Glasgow tanpa mengganggu
jadwal produksi. Bagaimanapun order akan membutuhkan tambahan fixed factory overhead
$12.000 per bulan dalam wujud biaya supervisi dan administrasi.
Jika manajemen menerima order 30.000 katup penekan yang akan diproduksi dan dikirim
ke Glasgow setiap bulan untuk 4 bulan mendatang. Pengiriman akan dilakukan mingguan, FOB
Destination.
Diminta :
(1) Siapkan analisa biaya diferensial yang menunjukkan dampak menerima order dari Glasgow
Industries.
(2) Hitung harga minimal per unit yang dapat diterima Sommer untuk order dari Galsgow tanpa
mengurangi laba bersih.
(3) Identifikasikan faktor-faktor selain harga yang seharusnya dipertimbangkan manajemen
Sommer sebelum menerima order Glasgow. (Diambil dari ICMA)
P21-2 Analisa Order Spesial. Framar Inc. memproduksi mesin otomatis sesuai spesifikasi
pelanggan. Perusahaan masih relatif baru dan berkembang. Framar beroperasi dengan 75% dari
kapasitas yang dapat dilakukan selama tahun fiskal baru saja yang berakhir 30 September, dengan
hasil operasi berikut (mengabaikan 000) :
Sales……………………………………………… $25.000
Less komisi penjualan…………………………… 2.500
Penjualan bersih…………………………………. $22.500
Biaya-biaya :
Direct materials………………………………. $ 6.000
Direct labor…………………………………… 7.500
Factory overhead variabel :
Supplies………………. $ 625
Indirect labor…………. 1.500
Power………………… 125 2.250
Factory overhead-fixed :
Supervisi……………… $ 500
Depresiasi…………….. 1.000 1.500
Administrasi Perusahaan…………………………… 750
Total Biaya……………………………………… $18.000
41
Pajak Penghasilan (40%)…………………………… 1.800
Laba bersih…………………………………. $ 2.700
Manajemen Frammar telah mengembangkan formula harga berdasarkan biaya operasi yang
terjadi, dimana diharapkan diterapkan kembali untuk tahun depan. Formula ini digunakan dalam
mengembangkan penawaran berikut untuk APA Inc. :
Direct material cost…………………………………. $ 29.200
Direct labor cost…………………………………….. 56.000
Factory overhead dihitung pada 50% direct labor….. 28.000
Corporate overhead dihitung pada 10% DL………… 5.600
Total biaya, tidak termasuk komisi penjualan………. $118.000
Diminta :
(1) Hitung dampak laba bersih jika APA menerima penawaran
(2) Tentukan keputusan yang disarankan jika APA berkeinginan membayar hanya $127.000.
(3) Hitung harga terendah Framar dapat kenakan tanpa mengurangi laba bersih saat ini
(4) Tentukan efek atas kebanyakan laba tahun fiskal saat ini jika semua pekerjaan dilaksanakan
pada harga yang sama yang ditentukan APA $127.000. (ICMA)
42
Buruh pabrik dibayar $6 per jam untuk waktu reguler, dan keuntungan tambahan rata-rata
20% dari pembayaran reguler. Untuk bekerja yang melebihi 4.000 jam per bulan, buruh-buruh
menerima dari jam dan setengah; keuntungan tambahan pada tambahan upah dengan rata-rata
hanya 10%. Pengalaman yang lalu telah menunjukkan kalau lembur dibutuhkan, buruh tidak
efisien selama kerja lembur, sehingga jam lembur meningkat 5% dari yang diharapkan (jumlah jam
lembur dibutuhkan untuk menyelesaikan level produksi tertentu yang meningkat 5%). Pekerja
sementara dapat disewa melalui agen pada tarif yang sama $6, tetapi tidak ada biaya keuntungan
tambahan. Manajemen mengestimasikan bahwa pekerja sementara membutuhkan 25% tambahan
waktu daripada pekerja biasa untuk memproduksi satu unit produk. Jika Valbec melanjutkan pada
jadwal level produksi, kemampuan buruh akan ditingkatkan dan tidak ada lembur dibutuhkan. Tarif
buruh tetap $6 dan keuntungan tambahan 20% ditetapkan.
Fasilitas produksi mempunyai kapasitas untuk produksi 18.000 unit per bulan dan fasilitas
gudang yang memadai untuk unit-unit yang selesai diproduksi.biaya tahunan yang diestimasikan
dari pemeliharaan persediaan $I per unit. Valbec ditetap tarif pajak penghasilan 10%.
Diminta :
(1) Bandingkan biaya-biaya yang berkaitan dengan tiap-tiap tiga alternatif perusahaan : (a)
penjadwalan jam lembur, (b) menyewa pekerja sementara, dan (3) meningkatkan kemampuan
buruh dan jadwal level produksi dari 10.000 unit per bulan.
(2) Apakah faktor-faktor selain biaya yang seharusnya dipertimbangkan Perusahaan Valbec
sebelum membuat keputusan final? (diambil dari ICMA)
43
Peti…………………………… 6.00
(d) Meyers mempunyai pilihan untuk memproduksi semua komponen, kecuali kaca mikroskop, slip
penutup, dan peti. Komponen-komponen yang tersisa dapat dikelompokkan dalam 2 kategori
untuk produksi dan untuk tujuan biaya produksi: kelompok I-pisau pembedahan dan pisau
bedah dan kelompok II-gunting, penjepit, dan pengapit.
(e) Biaya-biaya produksi dianalisa sebagai berikut :
Kelompok I Kelompok II
Materials………………………. 1 pon baja untuk 1 pon baja untuk
25 unit dengan 25 unit dengan
$3.27 per pon biaya $3.60 per pon
Labors…………………………. 2.5 jam untuk 25 2.5 jam untuk 20
unit dengan biaya unit dengan biaya
$9.48 per jam. $12.16 per jam.
Variable factory overhead……... 150% biaya buruh 150% biaya buruh
(f) Biaya rata-rata penyusunan rancangan dan pengepakan $3 per set.
(g) Tambahan fixed factory overhead secara langsung berhubungan pada perangkat akan sebesar
$7.040 dan $6.000 per tahun masing-masing untuk kelompok I dan kelompok II.
(h) Produk baru akan mempunyai jumlah fixed cost tahunan berikut ini :
Produksi kelompok I…………… ………………….. $4.000
Produksi kelompok II………………………………. 6.000
Aktivitas produksi perangkat bedah lainnya……….. 7.000
(i) Semua penjualan FOB pabrik Meyer.
Diminta : Sarankan manajemen atas dikehendakinya proposal tersebut , termasuk dukung dengan
penghitungan. Hitung biaya per unit sampai 10 sen.
44
BAB 22
PERENCANAAN PENGELUARAN MODAL
Perencanaan pengeluaran modal terdiri dari hubungan antara rencana dengan tujuan,
penyusunan kerangka kerja, pencarian usulan (proposal), penganggaran pengeluaran, dan
permintaan otorisasi/pengesahan atas belanja-belanja tersebut.
Setiap proyek, secara individu harus konsisten dengan tujuan dan harus dapat dipadukan
dengan kegiatan/operasi perusahaan. Untuk mencapai konsistensi ini, semua tingkatan
manajemen perlu menyadari tujuan dan aturan yang berbeda yang harus dilaksanakan oleh setiap
tingkatan manajemen dimaksud. Idealnya, manajemen eksekutif menetapkan beberapa tujuan
yang luas, kemudian para manajer kegiatan fungsional merumuskan berbagai kebijakan serta
program yang spesifik, yang apabila disetujui akan dilaksanakan oleh manajemen pada tingkat
operasi. Semakin rendah tingkatan ini, semakin besar kebutuhan akan pedoman yang berupa
prosedur serta standar yang terinci. Pengeluaran modal tidak memerlukan rincian seperti itu,
sehingga harus dilaksanakan oleh tingkatan manajemen yang lebih tinggi.
Program pengeluaran modal akan memberikan hasil yang terbaik hanya apabila tersedia
proposal/usulan yang telah dipertimbangkan dan semua alternatif yang masuk akal dari masing-
masing usulan telah dianalisis dalam rangka evaluasi dan penyaringan. Gagasan harus mengalir
dari semua segmen yang ada dalam perusahaan. Setiap orang di dalam perusahaan harus
berperan serta dalam mencetuskan gagasan sejauh masih berada dalam batasan pengetahuan
serta kemampuan teknis, wewenang serta tanggung jawab mereka. Dalam hal ini manajemen perlu
jeli untuk menciptkan serta menyumbangkan daya rangsang guna mencari serta memasukkan
proyek yang baik ke dalam sistem. Daya rangsang ini akan kuat apabila ada perasaan ikhlas
bahwa semua usulan akan ditinjau kembali dengan cara yang wajar dan obyektif
Anggaran pengeluaran modal, lazimnya disiapkan untuk periode satu tahun. Anggaran ini
menunjukkan rencana investasi manajemen pada saat anggaran disiapkan untuk periode yang
akan datang.
Ada proyek yang tidak pernah terwujud, sementara yang lain ditambahkan pada anggaran
melalui amandemen selama tahun anggaran.
45
Jadi, anggaran harus bisa disesuaikan terhadap perubahan kebutuhan. Anggaran pengeluaran
modal bukanlah suatu otorisasi untuk mengikat dana, ia hanya memberi peluang untuk
mengkonsolidasikan rencana-rencana dengan memperhatikan proyek keseluruhan organisasi
secara berdampingan. Anggaran pengeluaran modal harus disesuaikan dengan kegiatan
penganggaran periodik lainnya, misalnya anggaran biaya dan kas, serta anggaran modal tahunan
harus disesuaikan dengan investasi jangka panjang dan rencana serta tujuan operasi.
Anggaran pengeluaran modal bergerak melewati beberapa tingkatan manajemen pada saat
anggaran itu diajukan ke manajemen eksekutif untuk mendapatkan persetujuan akhir. Selanjutnya
suatu keterangan yang jelas mengenai isi anggaran yang telah disetujui harus disebarkan ke
berbagai tingkatan manajemen untuk menghindari kesalahpahaman.
Biasanya anggaran periodik merupakan tanda persetujuan atas suatu gagasan dan tidak
secara otomatis “merestui” penggunaan dana. Wewenang untuk mengeluarkan dana seperlunya di
luar biaya administrasi pendahuluan, harus diperoleh dengan menggunakan Otorisasi
Pembelanjaan (AFE=Authorization for Expenditure). Sebenarnya prosedur AFE adalah
pemeriksaan kedua terhadap anggaran proyek didasarkan pada seperangkat dokumen mutakhir
yang membernarkan serta menggambarkan pengeluaran tersebut. AFE serta rincian
pendukungnya harus berasal dari tingkatan dimana pengeluaran tersebut akan timbul, dengan
bantuan staf bila dibutuhkan.
Persetujuan AFE harus dilimpahkan kepada tingkatan organisasi yang benar-benar
mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan, sehingga tidak perlu meminta persetujuan
manajemen eksekutif untuk setiap AFE. Setiap perusahaan menganut falsafahnya sendiri sesuai
dengan kadar desentralisasi wewenang untuk memberi persetujuan. Jumlah, jenis, dan pentingnya
pengeluaran harus dipertimbangkan dalam menentukan tingkat persetujuan yang dibutuhkan.
Persetujuan yang diperlukan bisa juga ditentukan oleh terpenuhi tidaknya kriteria evaluasi yang
telah ditentukan.
Selama tahun anggaran, laporan-laporan periodik harus disiapkan menurut kategori
masing-masing, yakni dengan membandingkan anggaran terhadap pengeluaran AFE yang telah
disetujui. Laporan-laporan harus dipersiapkan untuk digunakan oleh tingkatan organisasi yang
mengusulkan serta yang menyetujui permohonan pengeluaran. Bagi eselon-eselon yang lebih
tinggi, laporan singkat dan ikhtisar akan lebih berguna, namun hal-hal yang menyimpang harus
dilaporkan secara terinci.
Pertimbangan Etika
Dalam penganggaran modal, para akuntan harus hati-hati, sebab proses penganggaran modal
memberikan peluang dan godaan untuk bertindak tidak etis.
Beberapa masalah yang dapat menimbulkan peluang bagi akuntan untuk berlaku tidak etis, antara
lain :
Tekanan dari atasan atau dari asosiasi untuk menghindarkan proses pembuktian
Tekanan untuk menghapuskan atau menilai ulang aktiva di bawah harga sebenarnya dalam
rangka menjustifikasi penggantian aktiva dimaksud
Pernyataan yang berlebihan atas keuntungan ekonomis suatu proyek modal untuk menambah
kemungkinan suatu pembuktian
46
Pengevalusian Pengeluaran Modal
Evaluasi bertingkat dari sebuah usulan pengeluaran modal mungkin diperlukan karena :
Keadaan yang berubah dalam kurun waktu mulai dari timbulnya gagasan proyek sampai pada
penyelesainnya
Adanya pemecahan alternatif terhadap masalah yang merupakan tujuan perancangan proyek
Asumsi-asumsi yang beraneka ragam mengenai jumlahdan pola waktu arus kas.
Evaluasi ekonomi atas usulan pengeluaran modal telah mendapatkan perhatian yang baik, dalam
beberapa literatur mengenai hal ini. Agar dapat bertahan hidup, sebuah perusahaan harus mampu
menghasilkan laba (profitable). Karena investasi modal memerlukan komitmen sumberdaya yang
mendasar untuk jangka waktu yang lama, lemahnya investasi dapat menimbulkan efek jangka
panjang yang cukup material terhadap perolehan keuntungan dan kelangsungan hidup
Cukup sulit untuk memprediksikan secara akurat apa yang akan terjadi pada tahun depan,
dan bahkan lebih sulit lagi untuk memprediksikan apa yang akan terjadi pada beberapa tahun pada
masa yang akan datang. Selanjutnya, karena prediksi biaya dan pendapatan masa yang akan
datang mengandung elemen-elemen subyektifitas, misalnya data dapat secara mudah dimanipulasi
oleh karyawan yang malas dan tidak patuh.
Dalam mengevaluasi pengeluaran modal, manajemen harus mempertimbangkan banyak
faktor yang tidak dapat diperhitungkan. Pertimbangan strategis dan institusi manajerial seringkali
mengendalikan keputusan investasi lebih daripada evaluasi akibat penerapan teknik analisa pada
data kuantitatif. Dalam beberapa kasus, data kuantitatif tidak tersedia, atau kalaupun ada tidak
terpercaya.
Pengeluaran ini mencakup perolehan peralatan “baru” untuk mengganti peralatan sejenis yang
telah usang. Dasar pengambilan keputusan adalah prosepek penghematan biaya di masa
mendatang, yakni dengan membandingkan biaya peralatan lama di masa mendatang dengan biaya
peralatan baru di masa mendatang. Selain perbandingan biaya operasi, analisis biaya di masa
mendatang juga memerlukan penentuan harga beli di masa mendatang dikurangi dengan nilai
penjualan kembali atau nilai sisa. Masalah yang paling sulit adalah memperkirakan kemungkinan
umur ekonomik peralatan baru. Inilah inti dari suatu keputusan belanja barang modal. Untuk
peralatan sekarang, harus diperkirakan penurunan nilai penjualan di masa mendatang. Harga
perolehan awal dari fasilitas yang ada saat ini, merupakan biaya tertanam (sunk cost) dan tidak
dapat ditarik kembali, dan secara keseluruhan tidak relevan terhadap proses pengambilan
keputusan. Akumulasi penyusutan juga tidak ada kaitannya dengan biaya riil perusahaan di masa
mendatang. Nilai buku aktiva yang ada tidak relevan terhadap proses pengambilan
Keputusan penggantian, kecuali terhadap kemungkinan konsekuensi pajak penghasilan.
Investasi untuk Ekspansi
Investasi untuk ekspansi meliputi usaha untuk memperluas pabrik dan memasuki pasar baru.
Dalam hal ini kita tidak akan membandingkan hasil dari melaksanakan atau tidak melaksanakan
47
pekerjaan tersebut, dan dasar pengambilan keputusan tidak lagi berupa penghematan biaya tetapi
sudah beralih menjadi kenaikan laba yang diharapkan, termasuk pertimbangan mengenai arus kas
masuk. Kenaikan laba ini diperkirakan dengan membuat proyeksi perhitungan rugi laba yang
menunjukkan tambahan pendapatan serta biaya selama umumr proyek. Tingkat ketidakpastian
dalam jenis investasi ini lebih besar dibandingkan dengan kategori pertama.
Keputusan untuk memperbaiki produk atau fasilitas yang telah ada (pengeluaran untuk perbaikan),
merupakan keputusan yang strategis. Sebuah perusahaan terdorong untuk memperbaiki kualitas
atau desain produk untuk menghadapi serangan dari pesaingnya.
Kekeliruan dalam memperbaiki produk yang telah ada dapat menyebabkan kemerosotan dalam
pangsa pasar. Perbaikan mungkin membutuhkan pembangunan proses baru, modernisasi fasilitas,
atau kedua-duanya. Karena tidak terdapat dasar historis untuk membuat keputusan, sedangkan
tingkat pengembalian atas investasi semacam itu harus didasarkan pada peningkatan atau
kestabilan keunggulan dalam menghadapi persaingan, maka dalam hal ini diperlukan penilaian
logis serta pengetahuan akan dunia usaha yang sangat jeli.
Keputusan untuk membeli produk yang baru bisa juga termasuk keputusan untuk
meproduksi produk yang telah ada dan perluasan lini produk. Pada satu sisi, belanja barang modal
mungkin perlu untuk merubah atau mengembangkan fasilitas yang telah ada. Pada sisi yang lain,
pengeluaran untuk perbaikan sama dengan pengeluaran untuk perluasan dengan penekanan
secara umum pada perbaikan laba dibandingkan dengan pengurangan /reduksi biaya perawatan.
Penambahan laba pada masa proyek modal harus diperkirakan dan dibandingkan dengan
biayanya, agar manajemen dapat menentukan nilai tambah dari produk baru tersebut.
Dalam lingkungan bisnis sekarang ini, muncul pertimbangan dengan penekanan pada
modernisasi fasilitas produksi dengan berinvestasi pada kemajuan teknologi produksi. Meskipun
hal ini menghasilkan penghematan biaya, perpindahan ke Computer Integrated Manufacturing
(CIM), robot, dan Flexible Manufacturing System (FMSs) memerlukan pertimbangan-pertimbangan
strategis. Masing-masing pertimbangan termasuk kebutuhan untuk memperbaiki kualitas produk
dalam menghadapi meningkatnya persaingan dan keinginan untuk dapat menyesuaikan keluaran
produksi antara kuantitas dan variasi produk untuk memuaskan perubahan yang cepat dalam
permintaan konsumen. Biaya modernisasi seringkali sangat tinggi, dan keuntungan strategis
seringkali sulit dihitung. Namun demikian, menghadapi meningkatnya persaingan, terutama dari
luar negeri, masing-masing investasi mungkin perlu untuk mempertahankan kelangsungan usaha
perusahaan.
Dalam rangka untuk membuat sebuah keputusan yang cerdik atas sebuah usulan belanja barang
modal, manajemen harus tahu tingkatan komitmen keuangan yang dibutuhkan dan keuntungan
potensial yang dihasilkan dari pengeluaran/belanja. Jumlah dan waktu kas masuk dan kas keluar
selama umur proyek harus diperkirakan atau diiestimasi. Tingkatan dan waktu komtmen/tanggung
jawab keuangan diketahui agar manajemen dapat mengetahui apakah perusahaan dapat membuat
suatu pengeluaran. Apabila sumberdaya yang tersedia tidak mencukupi dan tidak dapat dihasilkan
dari proyek tersebut atau dari operasi lain saat dibutuhkan, sumber pendanaan eksternal harus
diperhatikan untuk membiayai proyek tersebut. Jumlah penerimaan yang dihasilkan dari
pengeluaran belanja modal, tidaklah relevan dengan keputusan ini, sebab pendapatan akuntansi
mengandung pendapatan dan biaya akrual yang berbeda dengan timing arus kas. Jumlah dan
timing arus kas juga sangat penting sebagai dasar untuk menentukan nilai ekonomis dari sebuah
proyek belanja barang modal. Metode yang digunakan untuk menentukan nilai ekonomis dari
sebuah proyek belanja barang modal akan kita diskusikan secara detil dalam chapter 23.
48
Sebagian besar investasi modal membutuhkan pengeluaran kas awal sebelum sejumlah arus kas
masuk tercipta. Pengeluaran awal (initial cash flow) biasanya berisi harga beli satu atau lebih
aktiva (atau uang muka) dan biaya pemasangan aktiva tersebut dan membuatnya siap untuk
digunakan. Apabila proyek tersebut membutuhkan pembangunan gedung atau aktiva yang lebih
besar, beban bunga dan beban pajak selama periode konstruksi juga harus dibayar sebelum arus
kas masuk dapat direalisasikan.
Apabila sebuah mesin sedang dipertimbangkan untuk memanfaatkan teknologi yang lebih
maju dibandingkan yang digunakan sekarang, biaya permulaan mungkin signifikan. Biaya awal
(startup cost) ini tidak hanya biaya untuk melatih karyawan tetapi juga biaya penyesuaian dan
pengujian mesin tersebut. Sebagai tambahan, jika sistem CIM dipertimbangkan, biaya substansial
akan muncul pada awalnya untuk memprogram komputer dan untuk menempatkan sistem untuk
memproduksi produk perusahaan yang telah ada. Beberapa perangkat lunak komputer dibutuhkan
untuk menghubungkan mesin-mesin tersebut dengan komputer yang dapat dibeli, tetapi sebagian
besar dari perangkat lunak itu harus dibuat oleh programer-programer untuk menyesuaikan dengan
konfigurasi yang khas dari mesin-mesin perusahaan tersebut serta desain-desain produk
perusahaan tersebut.
Jika satu atau semua aktiva yang di akuisisi tersebut berasal dari leasing, maka arus kas
keluar awal akan termasuk pembayaran leasing (lease payment). Tidak seperti bunga,
pembayaran beban leasing tersebut dbiasanya dilakukan di awal.
Arus Kas Masuk diterima selama masa proyek termasuk pendapatan dari bisnis tambahan yang
timbul dari proyek tersebut dan/atau dari penghematan biaya. Apabila pengeluaran untuk belanja
barang modal seperti mesin untuk menambah efesiensi operasi, penghematan biaya selama
periode operasi mungkin saja terjadi. Penghematan biaya yang mengurangi arus kas keluar
memiliki pengaruh yang sama pada pendapatan dan kekayaan sebagaimana arus kas masuk.
Konsekuensinya, penghematan dalam biaya dapat dipandang sebagai arus kas masuk
Penghematan biaya yang seringkali timbul dari penggantian mesin termasuk penurunan
sisa, cacat, dan rusak (dari perolehan terbaru, peralatan yang lebih efesien) dan penghematan
biaya perbaikan dan perawatan (dari penggantian mesin lama).
Apabila pengeluaran untuk belanja barang modal meliputi suatu sistem produksi yang
fleksibel (FMS), persediaan barang dalam proses akan turun sebagai akibat semakin pendeknya
waktu produksi. Penurunan barang dalam proses dapat diterjemahkan sebagai penghematan biaya
dari penurunan biaya penyimpanan persediaan. Pada akhir masa suatu proyek modal, arus kas
masuk seringkali timbul dari penjualan aktiva yang telah digunakan dalam proyek tersebut. Jumlah
kas masuk yang diperoleh dari penjualan akhir aktiva tersebut dinamakan nilai sisa (salvage
value), dan apabila sulit untuk diperkirakan, nilai sisa ini harus dipertimbangkan.
Secara umum perkiraan arus kas digunakan untuk mengevaluasi pengeluaran untuk belanja
barang modal yang didasarkan pada penambahan/pengurangan arus kas masuk dan arus kas
keluar.
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa tingkat bisnis sekarang ini akan tetap tak berubah jika
usulan pengeluaran modal tidak diterima. Peraga 22-1 menggambarkan ringkasan jenis-jenis arus
kas keluar dan arus kas masuk dihubungkan dengan proyek pengeluaran modal.
PERAGA 22-1
49
- Pemrograman computer pengulangan, dan kerusakan produk
- Persyaratan penambahan modal - Pengurangan upah, pemeriksaan
- Biaya operasi periodik - Pengurangan biaya persediaan
- Nilai sisa pada akhir proyek
1 $ 1,000
2 800
3 600
4 400
5 200
Dalam contoh ini, arus kas keluar relevan terhadap keputusan pengeluaran modal sebagai akibat
penggantian mesin. Terdapat tiga sumber arus kas masuk ini, yakni :
1) Kontribusi Margin (merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya produksi variabel
dan biaya penjualan variabel dari 2,000 unit Blixt tambahan yang dihasilkan dari mesin baru)
2) Reduksi/penurunan arus kas keluar untuk biaya perawatan selama lima tahun mesin baru
digunakan
3) Nilai sisa mesin baru pada akhir masa manfaat ekonomis.
Arus Masuk Kas bersih sebelum pajak dari tambahan penjualan Blixt dan penurunan biaya
perawatan dihitung dalam peraga 22-2
50
PERAGA 22-2
Milski Co.
Usulan Pengeluaran Modal untuk Penggantian Mesin
Arus Bersih Kas Masuk sebelum Pajak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tahun Perkira Hg. Jual By. Konti Arus Penghemat Arus Kas
an per Unit Prod busi Masuk Kas an biaya Masuk dari
Permin Vari Marjin Bersih dari dari Penjualan
taan abel per tambahan pengurang dan
& By Unit Penjualan an biaya Penghemat
Penj (2)-(3) (1)x(4) perawatan an Biaya
per (5)+(6)
Unit
Total arus kas masuk dari tambh. Penj. Blixt dan penurunan biaya perwtn $ 143,000
Ditambah : Nilai Sisa pada akhir masa manfaat mesin 5,000
Total Arus Kas Masuk Bersih sebelum pajakdari Proyek Ini $ 148,000
Arus kas keluar dari proyek ini terjadi hanya pada awal tahun pada saat pembelian mesin baru.
Jumlahnya mencapai $ 70,000 ($ 110,000 harga perolehan mesin baru dikurangi dengan $ 40,000
nilai pertukaran). Harga pemasok meliputi biaya kirim dan pemasangan mesin baru dan
pembongkaran mesin lama. Nilai sisa buku mesin lama tidak relevan untuk membuat keputusan
investasi karena berpengaruh terhadap arus kas.
Jika inflasi diharapkan terjadi selama masa proyek, arus kas harus disesuaikan untuk
merefleksikan antisipasi pengaruh perubahan harga. Untuk digunakan sebagai ilustrasi, anggap
bahwa tingkat inflasi tahunan selama 10 tahun masa proyek modal Milski Corporation adalah 7 %.
Manajemen yakin bahwa biaya-biaya ini akan meningkat seiring dengan tingkat inflasi dan harga
dari produk baru juga akan meningkat pada tarif yang sama. Penyesuaian arus kas keluar
dibutuhkan untuk merefleksikan antisipasi inflasi yang disajikan dalam peraga 22-3
51
Peraga 22-3
Milski Co.
Usulan Pengeluaran Modal untuk Penggantian Mesin
Penyesuain Arus Kas untuk Mereflesikan Inflasi yang Diantisipasi
Jika perkiraan nilai sisa buku mesin sebesar $ 5,000 pada akhir 10 tahun masa manfaatnya
didasarkan pada harga yang berlaku sekarang, ini harus disesuaikan dengan efek yang timbul
akibat inflasi selama periode 10 tahun. Karena, arus kas keluar dari usulan Pengeluaran untuk
belanja modal Milski Corporation disesuaikan dengan efek inflasi yang akan muncul, arus kas
masuk selama masa proyek akan dinyatakan terlalu rendah (understated) sebesar $ 72,337. Jika
akibat dari inflasi yang timbul berbeda antara arus kas masuk dan arus kas keluar, penyesuaian
atas inflasi harus dibuat terpisah. Masing-masing perbedaan dapat terjadi, sebagai contoh harga
penjualan dari keluaran/output atau harga pembelian input telah diatur dalam kontrak jangka
panjang.
Efek pajak penghasilan pada arus kas adalah salah satu pertimbangan penting dalam
merencanakan dan mengevaluasi pengeluaran modal. Paragraf-paragraf berikut ini membahas
peraturan pajak sehubungan dengan penyusutan, kredit pajak investasi, bunga serta pajak selama
periode konstruksi. Karena undang-undang perpajakan seringkali berubah, maka pembahasan ini
harus dianggap sebagai ilustrasi saja. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan pentingnya
mempertimbangkan pengaruh pajak terhadap analisis pengeluaran belanja modal. Peraturan
pajakyang berlaku harus selalu diperhatikan ketika pengeluaran belanja modal telah direncanakan.
Penyusutan. Penyusutan bukanlah arus kas masuk atau arus kas keluar, akan tetapi penyusutan
menurut peraturan perpajakan akan menurunkan laba kena pajak, yang selanjutnya mempengaruhi
kewajiban perpajakan, yang secara langsung mempengaruhi arus kas.
Economic Recovery Act tahun 1981 di Amerika Serikat, dan amandemen-amandemen
selanjutnya, menunjukkan perubahan mendasar dalam akuntansi pajak penghasilan untuk
pengeluaran belanja modal. Sebuah sistem baru untuk pemulihan biaya pada pengeluaran modal
adalah Accelerated Cost Recovery System (ACRS), yang dibutuhkan untuk aktiva berwujud, atau
52
aktiva yang dapat disusutkan serta ditempatkan setelah tahun 1981. Meskipun sistem ini digunakan
untuk kepentingan pajak penghasilan federal, beberapa negara bagian tidak mengijinkan dunia
bisnis menggunakan tarif ACRS dalam menghitung pajak penghasilan negara bagian. ACRS
mengurangi akibat dari inflasi dengan mempercepat pemulihan pengeluaran modal dengan :
1) Mengeliminasi konsep masa manfaat dan menggantinya dengan periode pemulihan yang lebih
pendek ;
2) Memungkinkan jumlah penyusutan yang lebih besar pada tahun-tahun pertama periode
pemulihan, inilah yang dimaksud dengan tarif penyusutan dipercepat.
Peraga 22-4
53
PERAGA 22-5
Milski CO.
Usulan Pengeluaran Modal untuk Penggantian Mesin
Penyusutan Pajak
$ 70,000
Untuk usulan pengeluaran modal Milski Corporation, tambahan biaya produksi variabel dan biaya
penjualan variabel, dikurangkan dari tambahan pendapatan penjualan pada saat penghitungan
pajak penghasilan dan penurunan biaya perawatan akan menurun kan pengurangan pajak dan
menambah penghasilan penghasilan. Sebagai konsekuensinya, tambahan pajak penghasilan
diharapkan terjadi sebagai hasil pengeluaran modal, yang sama dengan tingkat inflasi yang
disesuaikan sebagaimana diperlihatkan dalam peraga 22-3, dikurangi dengan penyusutan pajak
tambahan pada aktiva yang diganti. Karena mesin dipakai selama 8 tahun, maka akan disusutkan
secara penuh untuk keperluan pajak penghasilan. Sebagai konsekuensinya, semua penyusutan
pajak yang tersedia pada penggantian mesin akan mengurangi tambahan pajak
pendapatan yang diharapkan dari penggantian mesin.
Untuk pajak penghasilan federal, keuntungan yang diakui atas pelepasan aktiva yang
disusutkan selain bangunan diperlakukan sebagai laba biasa sejauh tidak melebihi penyusutan
untuk perpajakan yang telah dikurangkan sebelum pelepasan. Keuntungan yang melebihi
penyusutan semacam itu pada dasarnya diperlakukan sebagai keuntungan modal (capital gain).
Tax Reform Act 1986 mencabut perlakuan istimewa atas keuntungan modal dengan menghapus
pengurangan keuntungan modal yang sebelumnya diperbolehkan bagi perorangan dan dengan
menetapkan tarif pajak penghasilan biasa. Akan tetapi, undang-undang tersebut masih
mengharuskan penghitungan dan pelepasan keuntungan modal secara terpisah dari laba biasa.
Keharusan ini dibuat agar Wajib Pajak bisa mengurangkan kompensasi; kerugian modal yang
belum dimanfaatkan ke masa mendatang. Mungkin juga hal itu dimaksudkan untuk menjaga
mekanisme apabila Kongres memberlakukan kembali perlakuan pajak istimewa semacam itu atas
keuntungan modal di masa mendatang.
Cukup sulit untuk menentukan apakah aset lama harus dijual atau ditukar. Sebagai contoh,
dalam keputusan pengeluaran modal Milski Corporation, mesin tersebut harus diganti, dimana
dasar pajak yang dimiliki adalah nol (sebab, aktiva 7 tahunan ini telah disusutkan habis), dijual $
40,000 atau ditukar untuk mengurangi biaya sebesar $ 110,000 pada mesin pengganti sebesar $
40,000. Jika mesin lama dijual, arus kas masuk setelah pajak dari penjualan ini akan sebesar $
54
24,000 (keuntungan : $ 40,000 – (tarif pajak 40 % x (harga jual : $40,000 – 0)). Biaya yang harus
dikeluarkan untuk
PERAGA 22-6
Milski Co.
Usulan Pengeluaran Modal untuk Penggantian Mesin
Estimasi Inflasi-Arus Kas Masuk stlh Pajak (disesuaikan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Tahun Estimasi Penyesua Penerima Pajak Pendapat Arus Kas
Inflasi arus ian an pajak Negara an Masuk
kas masuk penyusut dan Pembaya bersih (stlh
stlh pjk an pajak Pajak ran Pajak pajak)
(disesuaikan Federal
)
55
KESIMPULAN
Perencanaan untuk pengeluaran modal terdiri dari hubungan antara rencana dengan tujuan,
penyusunan kerangka kerja, pencarian usulan (proposal), penganggaran pengeluaran, dan
permintaan otorisasi/pengesahan atas belanja-belanja tersebut.
Proyek belanja modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Pengeluaran untuk peralatan pengganti ;
Investasi untuk ekspansi (perluasan) ; dan
Penyempurnaan produk yang telah ada dan/atau penambahan produk baru
Dalam penganggaran modal, para akuntan harus hati-hati, sebab proses penganggaran modal
memberikan peluang dan godaan untuk bertindak tidak etis.
Beberapa masalah yang dapat menimbulkan peluang bagi akuntan untuk berlaku tidak etis, antara
lain :
Tekanan dari atasan atau dari asosiasi untuk menghindarkan proses pembuktian
Tekanan untuk menghapuskan atau menilai ulang aktiva di bawah harga sebenarnya dalam
rangka menjustifikasi penggantian aktiva dimaksud
Pernyataan yang berlebihan atas keuntungan ekonomis suatu proyek modal untuk menambah
kemungkinan suatu pembuktian
Dalam penganggaran modal ini juga diiperlukan adanya berbagai evaluasi untuk
meyakinkan kelayakan dari suatu proyeksi belanja modal
Evaluasi bertingkat dari sebuah usulan pengeluaran modal mungkin diperlukan karena :
Keadaan yang berubah dalam kurun waktu mulai dari timbulnya gagasan proyek sampai pada
penyelesainnya
Adanya pemecahan alternatif terhadap masalah yang merupakan tujuan perancangan proyek
Asumsi-asumsi yang beraneka ragam mengenai jumlahdan pola waktu arus kas.
Dalam rangka untuk membuat sebuah keputusan yang cerdik atas sebuah usulan belanja
barang modal, manajemen harus tahu tingkatan komitmen keuangan yang dibutuhkan dan
keuntungan potensial yang dihasilkan dari pengeluaran/belanja. Jumlah dan waktu kas masuk dan
kas keluar selama umur proyek harus diperkirakan atau diiestimasi. Tingkatan dan waktu
komtmen/tanggung jawab keuangan diketahui agar manajemen dapat mengetahui apakah
perusahaan dapat membuat suatu pengeluaran. Apabila sumberdaya yang tersedia tidak
mencukupi dan tidak dapat dihasilkan dari proyek tersebut atau dari operasi lain saat dibutuhkan,
sumber pendanaan eksternal harus diperhatikan untuk membiayai proyek tersebut. Jumlah
penerimaan yang dihasilkan dari pengeluaran belanja modal, tidaklah relevan dengan keputusan
ini, sebab pendapatan akuntansi mengandung pendapatan dan biaya akrual yang berbeda dengan
timing arus kas. Jumlah dan timing arus kas juga sangat penting sebagai dasar untuk menentukan
nilai ekonomis dari sebuah proyek belanja barang modal.
56
PROBLEMS
1 $ 20,000
2 22,000
3 24,000
4 18,000
5 15,000
6 10,000
Nilai sisa yang diharapkkan untuk aktiva tersebut adalah nol. Arus kas
masuk diharapkan bertambah untuk mengantisipasi tarif inflasi 8 % per thn
Diminta : Hitung penyesuaian inflasi arus kas masuk setelah pajak dari
usulan tersebut untuk tiap-tiap tahun, dan menentukan kelebihan total arus
kas masuk atas pengeluaran awal kas. (Gunakan tarif depresiasi MACRS
yang disajikan pada peraga 22-4 untuk menghitung penyusutan pajak, dan
lakukan pembulatan indeks tingkat harga sampai tiga desimal)
57
dipercepat berdasarkan MACRS digunakan untuk tujuan perpajakan.
Peralatan khusus ini dikelompokkan ke dalam aktiva 5 tahunan untuk
keperluan MACRS. Tarif pajak adalah sebesar 40 %.
Seorang sales representative perusahaan pembuat peralatan tersebut
menyatakan “Peralatan baru ini memungkinkan pengurangan biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead variabel sebesar 80 cent per unit atau $
1,60 total reduksi per unit.” Pabrikan lain, yang menggunakan peralatan yang
sejenis dan mempunyai pengalaman dalam kegiatan yang sama,
mendapatkan bahwa produksi tahunan umumnya rata-rata 110,000 per tahun.
Pabrikan ini mengkonfirmasikan penghematan biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik variabel. Pabrikan tersebut mengindikasikan bahwa
pengalamannya, terdapat penambahan biaya bahan langsung untuk
mempertinggi kualitas bahan yang digunakan bersama dengan peralatan baru
tersebut. Pabrikan tersebut mengindikasikan bahwa biaya-biaya tersebut
adalah sebagai berikut :
(1) Tentukan arus kas masuk tahunan setelah pajak yang tersedia untuk
Lyons Company jika perusahaan ini membeli peralatan baru dan
memproduksi tangkai katup dibandingkan dengan apabila ia membeli
tangkai katup tersebut pada pemasok dari luar perusahaan. Pada kasus
ini arus kas masuk berasal dari penghematan biaya. (Gunakan tarif
MACRS yang tersedia dalam peraga 22-4 untuk menghitung penyusutan
pajak).
(2) Berapakah jumlah arus kas masuk setelah pajak dikurangi dengan
investasi awal ?
(Diadaptasi dari ICMA)
58
P 22-4 Studi Kelayakan
Winter Sport, Inc. sedang mempertimbangkan untuk membangun fasilitas ski di
Hidden Valley, Colorado, dimana proyek ini akan membutuhan investasi
sebesar $ 200,000 untuk perlengkapan. Perlengkapan ini akan memiliki masa
manfaat ekonomis 10 tahun dan tidak terdapat nilai sisa, dan akan
dikelompokkan sebagai aktiva 7 tahunan untuk tujuan pajak penghasilan. Tarif
Pajak penghasilan sebesar 40 %. Perkiraan pendapatan dan pengeluaran
tahunan selama umur proyek tersebut adalah sebagai berikut :
Diminta : Hitung arus kas masuk setelah pajak-disesuaikan dgn tingkat inflasi
untuk usulan pengeluaran modal, dan hitung jumlah total arus kas masuk
setelah pajak dikurangi dengan pengeluaran awal investasi (Gunakan tarif
MACRS, sebagaimana disajikan dalam peraga 22-4 untuk menghitung
penyusutan pajak, dan lakukan pembulatan indeks tingkat harga sampai tiga
desimal)
59