Resume 20,21,22

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 59

BAB 20

DIRECT COSTING DAN ANALISIS BIAYA – VOLUME - LABA

I. DIRECT COSTING (KALKULASI BIAYA LANGSUNG)

A. Direct Costing (Kalkulasi Biaya Langsung) versus Absorption Costing (Kalkulasi


Biaya Absorpsi)
Direct Costing atau Variable Costing atau Marginal Costing adalah proses mengalokasikan
Biaya produksi yang berubah secara langsung terhadap perubahan volume produksi, dimana
biaya utama (biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung) ditambah biaya
Overhead Pabrik variabel dialokasikan ke persediaan, yakni baik ke barang dalam proses
maupun barang jadi, dan juga ke harga pokok penjualan.

Biaya pabrikasi tetap dibebankan dalam jumlah total sebagai beban periode berjalan karena
timbulnya biaya tersebut lebih erat kaitannya dengan berlalunya waktu dan bukan dengan
kegiatan produksi, maka biaya-biaya semacam itu sering kali dianggap sebagai biaya periode
(period cost). Oleh karena itu biaya pabrikasi tetap seperti penyusutan, asuransi, pajak, gaji
penyelia, pesuruh, satpam dan pemeliharaan yang merupakan fungsi dari waktu dan bukan dari
produksi, akan dikeluarkan dari biaya produk.

Biaya variabel dianggap sebagai biaya produk (product cost) karena biaya ini lebih erat
kaitannya dengan kegiatan produksi ketimbang dengan "perjalanan waktu sehingga biaya ini
akan di bebankan ke biaya produk.

Kalkulasi biaya absorpsi, Biaya Penuh atau Biaya Konvcnsional (absorption, full, or
conventional costing) adalah proses mengalokasikan baik overhead pabrik tetap maupun
variabel ke produksi. Biaya pabrikasi ditetapkan terlebih dahulu dengan suatu tarif tertentu yang
ditetapkan oleh manajemen dan akan diperbandingkan dengan biaya aktual yang timbul selama
periode.

Apabila biaya aktual dan biaya yang dianggarkan berbeda, overhead pabrik tetap akan diserap
terlalu tinggi atau rendah (over-or underabsor-bed).
Oleh karena itu, fluktuasi biaya produk per unit akan terjadi tanpa mem-perdulikan apakah
varians biaya tetap ini diperlakukan sebagai beban periode atau dialokasikan secara
proporsional di antara persediaan akhir dan harga pokok penjualan

B. Sasaran Kalkulasi Biaya Langsung


Fokus utama kalkulasi biaya langsung adalah pada produk dan biayanya. Tujuan penggunaan
kalkulasi biaya langsung dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu :

1. Kegunaan internal yang dapat diperoleh dari hubungan biaya tetap-variabel dan konsep
marjin kontribusi. Kegunaan internal berkaitan dengan penerapan biaya langsung dalam
perencanaan laba, penetapan harga produk, tahap-tahap lain dalam pengambilan
keputusan, dan dalam pengendalian biaya
2. Kegunaan eksternal yang berkaitan dengan penetapan biaya persediaan, penentuan laba,
dan penyusunan laporan keuangan.

1
Sasaran kalkulasi biaya langsung digambarkan sebagai berikut:
Perencanaan Laba
Biaya Persediaan

Harga Produk
Produk
dan Penentuan Laba
Pembuatan Keputusan KegunaanI Biayanya Kegunaan
Internal Eksternal

Pengendalian Biaya Laporan Keuangan

C. Penentuan Contribution Margin


Marjin kontribusi (contribution margin), yang kadang-kadang disebut sebagai laba marjinal
(marginal income), adalah selisih di antara hasil penjualan dan biaya variabel.
Biaya variabel tersebut terdiri dari baik biaya variabel pabrikasi maupun nonpabrikasi.
Dengan kalkulasi biaya langsung, marjin kontribusi dapat dihitung dalam jumlah total (untuk
keseluruhan perusahaan dan untuk setiap lini produk, wilayah penjualan, divisi operasi, dan
sebagainya) atau dengan dasar per unit.
Laba total dihitung dengan mengurangkan total biaya tetap dari total marjin kontribusi seperti
diperlihatkan dalam ilustrasi berikut ini (asumsi biaya variabel per unit adalah selalu konstan
sebesar $ 42 untuk semua tingkat produksi) :

% dari
Per Total Penjualan
Unit
Penjualan (10.000 unit) $ 70 $ 700.000 100
Dikurangi Biaya Variabel 42 420.000 60
Contribution Margin $ 28 $ 280.000 40
Dikurangi Biaya Tetap 175.000 25
Laba Operasi $ 105.000 15

D. Kegunaan Internal Kalkulasi Biaya Langsung


Manajer eksekutif biasanya mengunggulkan kalkulasi biaya langsung untuk keperluan
perencanaan, pengendalian, dan analisis. Biaya tetap yang dihitung atas dasar per unit yang
dihitung menggunakan kalkulasi biaya absorpsi cenderung berubah sebanding dengan
perubahan volume produksi dan penjualan. Perubahan atau variabilitas biaya per unit
mengakibatkan penggunaan kalkulasi biaya absorpsi untuk berbagai jenis analisis internal
menjadi sulit atau malah mungkin menyesatkan.

Berbeda dengan biaya tetap, biaya variabel per unit dan marjin kontribusi per unit cenderung
tetap konstan pada semua tingkat kegiatan sehingga manajer memandang kalkulasi biaya
langsung lebih handal dan lebih bermanfaat untuk keperluan perencanaan, pengendalian, dan
analisis internal jika dibandingkan dengan kalkulasi biaya absorpsi.

Kalkulasi biaya langsung akan kurang bermanfaat bagi para pengambil keputusan jika biaya
variabel hanya merupakan bagian yang sangat kecil dari total biaya pabrikasi, akan tetapi
karena biaya tetap merupakan bagian terbesar dari biaya total, maka dimasukkannya biaya
tetap ke dalam biaya produk akan mengakibatkan perubahan biaya produk akibat fluktuasi
volume produksi dari periode ke periode. Ketergantungan pada hasil kalkulasi biaya absorpsi
bahkan dapat lebih menyesatkan daripada ketika biaya tetap hanya merupakan bagian kecil
dari total biaya pabrikasi.

2
Berikut ini ikhtisar beberapa kegunaan internal kalkulasi biaya langsung :

1. Kalkulasi Biaya Langsung sebagai Alat Perencanaan Laba


Rencana laba, sering kali disebut sebagai anggaran atau rencana operasi, meliputi semua
tahapan dari operasi di masa mendatang guna mencapai sasaran laba yang telah
ditetapkan. Penekanan manfaatnya perencanaan lebih condong pada perencanaan
jangka pendek, penentuan harga jual untuk pesanan khusus, atau pengambilan keputus-
an untuk operasi yang sedang berjalan. Penggunaan biaya variabel dan marjin kontribusi
memungkinkan untuk memperkirakan laba secara cepat dan tepat guna mengambil
keputusan dalam jangka pendek.
Pemisahan biaya tetap dan biaya variabel serta kalkulasi marjin kontribusi akan
mempermudah dalam menganalisis hubungan antara biaya, volume, dan laba. Selain itu
kalkulasi biaya langsung juga membantu analisa titik impas, rate of return on investment,
marjin kontribusi persegmen, dan total laba dari seluruh operasi yang didasarkan pada
volume tertentu.

2. Kalkulasi Biaya Langsung sebagai Pedoman Penetapan harga Produk


Harga ditentukan melalui interaksi penawaran dan permintaan dalam pasar persaingan
sempurna. Harga terbaik atau optimum adalah harga yang akan menghasilkan
pendapatan total dengan kelebihan maksimum atas biaya total. Hal itu tercapai pada saat
penambahan satu unit volume akan mengakibatkan kenaikan biaya total dan pendapatan
total yang sama (yaitu pada saat pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal).
Harga yang lebih tinggi akan menurunkan kuantitas yang diminta dan memperkecil laba
total. Harga yang lebih rendah akan menaikkan kuantitas yang diminta tetapi memperkecil
laba total. Meskipun manajemen dapat mengendalikan penawaran, namun permintaan
merupakan fungsi dari faktor-faktor seperti cita rasa dan preferensi serta daya beli
konsumen yang boleh dikatakan tidak dapat dikendalikan oleh manajemen. Kalkulasi
biaya langsung menyajikan biaya marjinal produk yang perlu untuk menentukan volume
yang akan memaksimumkan laba.

3. Kalkulasi Biaya Langsung sebagai dasar evaluasi profitabilitas berbagai jenis produk
Dalam penetapan harga berbagai jenis produk, manajemen perlu mengetahui apakah
setiap produk dapat ditetapkan harganya agar mampu bersaing dan masih menghasilkan
marjin kontribusi yang memadai bagi perusahaan sehingga dapat menutup biaya tetap
dan menghasilkan laba. Kalkulasi biaya langsung menyajikan data yang perlu untuk
menghitung marjin kontribusi dari setiap lini produk pada berbagai harga jual per unit yang
berbeda dan pada berbagai tingkat penjualan. Dengan menggunakan kalkulasi biaya
langsung dapat diketahui produk- produk manakah yang tidak menghasilkan kontribusi
pemulihan biaya sehingga bisa diambil keputusan untuk mendiskontinyu produk tersebut.

4. Kalkuiasi Biaya langsung untuk. Pengambilan Keputusan Manajerial


Sistem kalkulasi biaya langsung memerlukan telaah mengenai kecenderungan biaya dan
pemisahan atas biaya tetap dan variabel. Klasifikasi biaya sebagai biaya tetap atau
variabel, dengan biaya semivariabel yang dibagi lagi secara layak atas unsur tetap dan
variabel, memberikan kerangka kerja bagi akumulasi dan analisis biaya.
Hal ini juga memberikan dasar untuk telaah atas perubahan tingkat produksi atau tindakan
yang diusulkan sehubungan dengan pasaran baru, perluasan pabrik atau perpanjangan
kontrak, atau kegiatan promosi khusus.

Dalam Laporan Penelitian NAA No. 37, manfaat kalkulasi biaya langsung diikhtisarkan
sebagai berikut:
Perusahaan-perusahaan yang berperan serta dalam studi ini umumnya merasakan bahwa
bidang utama dari kegunaan kalkulasi biaya langsung adalah peramalan dan laporan laba
untuk tujuan manajemen internal. Ciri khas kalkulasi biaya langsung yang membuatnya
bisa memenuhi tujuan ini adalah penandingan antara biaya dengan pendapatan.

3
Angka laba marjinal (marjin kontribusi) yang dihasilkan dari langkah periama dalam
penandingan biaya dengan pendapatan pada perhitungan rugi-laba menurut kalkulasi
biaya langsung dilaporkan sebagai angka yang sangat bermanfaat bagi manajemen
karena dapat dengan mudah diproyeksikan untuk mengukur pertambahan laba bersih
yang mengiringi pertambahan penjualan. Teori pengambilan keputusan yang bersang-
kutpaut dengan observasi atas kegunaan angka laba marjinal berlandaskan pada fakta
banwa, dalam lingkup volume yang terbatas, biaya periode cenderung tetap konstan
dalam jumlah total bi/a terjadi perubahan volume. Dalam kondisi demikian, hanya biaya
langsung yang re/evan dalam kalkulasi biaya atas pertambahan volume.
Kecenderungan laba bersih untuk berfluktuasi secara langsung dengan volume penjualan
dilaporkan sebagai keuntungan oraktis yang penting dalam pendekatan biaya langsung
terhadap penentuan laba karena hat ini memungkinkan manajemen untuk menelusuri
perubahan penjualan serta konsekuensinya terhadap laba bersin. Keuntungan yang lam
diperoleh dari perhitungan rugi-laba menurut kalkulasi biaya langcung adalah bahwa
manajemen menjadi lebih paham atas dampak biaya periode terhadap laba bi/a biaya-
biaya itu dihimpun dalam kelompok tunggal.
5. Kalkulasi Biaya Langsung sebagai Aiat Pengendalian
Kemungkinan terjadinya fluktuasi terbaik pada angka biaya produksi dan penjualan yang
diakibatkan oleh alokasi biaya pabrikasi tetap antara persediaan dan harga pokok
penjualan memerlukan prosedur kalkulasi biaya yang berbeda. Dengan menerapkan
kalkulasi biaya langsung, manajemen dan manajemen pemasaran khususnya percaya
bahw: perhitungan rugi-laba yang lebih berarti dan bisa dipahami dapat disajikan oleh
akuntan. Akan tetapi, laporan yang diterbitkan sebaiknya tidak hanya melayani
departemen pemasaran saja, tetapi juga untuk seluruh divisi perusahaan. Oleh karena itu,
tampaknya lebih tepat untuk menyiapkan laporan bagi semua departemen dan pusat
pertanggungjawaban berdasarkan biaya standar, anggaran fleksibel, dan pembagian
semua jenis biaya menjadi unsur tetap dan variabel.
Manajer pemasaran harus menerima suatu laporan yang menyajikan penjualan dan biaya
produksi dalam kaitan langsung satu sama lain. Selisih antara penjualan yang diharapkan
dan penjualan yang sebenarnya akibat perubahan harga jual, volume penjualan, atau
bauran penjualan yang merupakan tanggung jawab langsung manajer pemasaran.
Pengendalian atas biaya pemasaran juga vital untuk ke-rangka kerja pengendalian biaya
secara keseluruhan.
Manajer lainnya dapat memeriksa dan menginterpretasi laporannya sehubungan dengan
varians biaya produksi yang berasal dari bidang tanggungjawabnya masing-masing. Biaya
variabel yang benar-benar dikeluarkan dapat dianalisis dengan membandingkan-nya
terhadap anggaran yang ditetapkan untuk pekerjaan yang dilaksanakan.
Laporan yang disusun berdasarkan kalkulasi biaya iangsung dan dilengkapi dengan
tambahan informasi yang terinci akan menjadi alat pengendalian yang bernilai. Kelompok
manajemen yang bertanggung jawab atas laba secara kontinyu diingatkan pada sasaran
laba yang telah ditetapkan untuk periode tersebut. Penyimpangan yang disetujui dari
sasaran tersebut akan dinilai kembali dengan mempertimbangkan prestasi pada periode
berjalan. Akuntansi berdasarkan organi-sasi lini memungkinkan kita untuk mengarahkan
perhatian pada pertanggung-jawaban yang layak.

E. Kegunaan Eksternal Kalkulasi Biaya Langsung


Untuk menjaga agar overhead tetap tidak dilaporkan dalam biaya produk, maka biaya variabel
dan tetap harus dicatat pada perkiraan terpisah. Oleh karena itu, bagan perkiraan perlu
diperluas, sehingga setiap klasifikasi biaya perlu memiliki dua perkiraan—satu untuk bagian
variabel dan satu untuk bagian tetap dari biaya tersebut. Perkiraan pengendali overhead juga
tidak satu lagi, tetapi dua: Pengen-dali Overhead Pabrik - Pengendali Beban Variabel dan
Overhead Pabrik - Beban Tetap. Apabila tarif overhead pabrik yang ditentukan terlebih dahulu
(predetermined overhead rate) digunakan untuk membebankan biaya variabel ke barang dalam
proses, maka suatu perkiraan overhead yang dibebankan yaitu: Overhead Pabrik Variabel yang
Dibebankan akan dikredit. Selisih antara overhead variabel yang dibebankan dan yang

4
sebenarnya/aktual merupakan varians terkendali atau varians pengeluaran dan varians efisiensi
variabel bila sistem biaya standar digunakan dan varians pengeluaran bila biaya standar tidak
digunakan. Karena beban tetap tidak dibebankan ke barang dalam proses, maka beban itu
dikeluarkan dari tarif overhead yang ditentukan terlebih dahulu. Total beban tetap yang
dikumpulkan pada perkiraan Pengendali Overhead Pabrik—Beban Tetap, dibebankan langsung
ke Ikhtisar Rugi Laba.

Sebagai ilustrasi atas pengaruh kalkulasi biaya langsung terhadap perhitung-an rugi-Iaba,
anggaplah kapasitas normal QST CORPORATION yang hanya memproduksi satu jenis produk
adalah 20.000 unit per kuartal, atau 80.000 unit per tahun. Biaya variabel standar per unit:
bahan langsung, $30; pekerja langsung, $22; dan overhead pabrik variabel, $8. Overhead
pabrik tetap adalah $1.200.000 per tahun ($300.000 per kuartal atau $15 per unit menurut
metode biaya absorpsi pada kapasitas normal). Unit produksi digunakan sebagai dasar untuk
menerapkan overhead pabrik. Beban tetap untuk pemasaran dan administrasi adalah $200.000
per kuartal, atau $800.000 per tahun; dan beban pemasaran variabel adalah $5 per unit. Harga
jual adalah $100 per unit.
Varians bahan, pekerja, dan overhead pabrik terkendali mempunyai jumlah bersih yang tidak
menguntungkan sebesar $15.000, $9.000, $14.000, dan $17.000 masing-masing untuk kuartal
pertama, kedua, ketiga dan keempat. Varians ini tidak dianggap material dan ditutup ke Harga
pokok penjualan pada setiap kuartal, tanpa mempedulikan apakah metode biaya absorpsi atau
biaya langsung yang digunakan karena varians tersebut berkaitan dengan biaya variabel yang
tercakup dalam biaya produk pada kedua metode. Akan tetapi. varians volume overhead pabrik
(yaitu overhead pabrik tetap yang diterapkan terlalu tinggi atau rendah) dihitung dan ditutup ke
Harga Pokok Penjualan hanya pada metode biaya absorpsi karena biaya tetap tidak
ditambahkan ke biaya produk pada kalkulasi biaya langsung.
Dalam ilustrasi ini tidak ada persediaan barang dalam proses. Biaya standar dialokasikan ke
barang jadi, dan biaya standar tahun lalu sama dengan biaya standar tahun berjalan. Sekiranya
terdapat persediaan barang dalam proses, maka untuk itu juga harus dilakukan pengalokasian
biaya standar. Jika biaya standar tidak digunakan atau jika biaya standar periode berjalan
berbeda dari biaya standar periode lalu, maka kita akan memerlukan asumsi tentang arus biaya
dalam rangka mengkalkulasi biaya persediaan seperti arus biaya fifo, lifo, dan rata-rata.
Ada 4.000 unit persediaan barang jadi pada avval kuartal keempat. Produksi aktual, produksi
yang direncanakan, penjualan, dan persediaan barang jadi dalam jumlah unitnya adalah:

Kuartal Kuartal II Kuartal III Kuartal IV


I
Rencana Produksi 20.000 20.000 20.000 20.000
(unit)
Produksi Aktual (unit) 20.000 18.000 20.000 22.000
Penjualan Aktual (unit) 20.000 20.000 18.000 18.000

Dari informasi ini, kita dapat menyusun perhitungan rugi-laba berdasarkan Kalkulasi Biaya Absorpsi
maupun Biaya Langsung. Berikut perhitungan rugi-laba berdasarkan kalkulasi biaya absorpsi
memasukkan overhead pabrik tetap ke dalam biaya produk per unit dan juga ke dalam biaya yang
dialokasikan ke persediaan:

QST Corporation
Laporan Rugi Laba Kuartal
Kalkulasi Biaya Absorpsi
Untuk Periode yang berakhir 20xx

Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV


Rp2.000.00 Rp1.800.00 Rp1.800.00
Penjualan 0 Rp2.000.000 0 0

5
1.500.00 1.350.00 1.350.00
HPP Standar 0 1.500.000 0 0
Bahan, Pekerja,
dan
Varians 15.00 14.00 17.00
Terkendali 0 9.000 0 0
(30.000
Varians Volume - 30.000 - )
HPP Variabel Rp1.515.00 Rp1.364.00 Rp1.337.00
disesuaikan 0 Rp1.539.000 0 0
Rp Rp Rp
Laba Kotor 485.000 Rp 461.000 436.000 463.000
B. Pemasaran & 300.00 290.00 290.00
Administrasi 0 300.000 0 0
Rp Rp Rp
Laba Operasi 185.000 Rp 161.000 146.000 173.000

Perhitungan Varians Volume :


Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
FOH Tetap Rp Rp Rp
dianggarkan 300.000 Rp 300.000 300.000 300.000
Produksi Aktual Rp Rp Rp
(Unit) 20.000 Rp 18.000 20.000 22.000
x x x
Tarif FOH Tetap 15 X 15 15 15
FOH Tetap Rp Rp Rp
diterapkan 300.000 Rp 270.000 300.000 330.000
Varians Volume,
Unfavorable Rp Rp
(Favorable) Rp - Rp 30.000 - (30.000)

Perhitungan rugi-laba berikut (berdasarkan kalkulasi biaya langsung) tidak mengikutsertakan


overhead pabrik tetap di dalam biaya produk per unit dan juga di dalam biaya yang dialokasikan ke
persediaan:

QST Corporation
Laporan Rugi Laba Kuartal
Kalkulasi Biaya Langsung
Untuk Periode yang berakhir 20xx

Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV

Rp2.000.00 Rp1.800.00 Rp1.800.00


Penjualan Rp2.000.000 0 0 0
HPP Variabel
Standar 1.200.000 1.200.000 1.080.000 1.080.000
Bahan, Pekerja, dan
Varians Pengendali 15.000 9.000 14.000 17.000

HPP Variabel Rp1.209.00 Rp1.094.00 Rp1.097.00


disesuaikan Rp1.215.000 0 0 0
Contribution Margin Rp Rp Rp Rp
Kotor 785.000 791.000 706.000 703.000

6
B. Pemasaran
Variabel 100.000 100.000 90.000 90.000
Rp Rp Rp Rp
Contribution Margin 685.000 691.000 616.000 613.000
Rp Rp Rp Rp
FOH Tetap 300.000 300.000 300.000 300.000
B. Pemasaran & Rp Rp Rp Rp
Administrasi Tetap 200.000 200.000 200.000 200.000
Rp Rp Rp Rp
Total Biaya Tetap 500.000 500.000 500.000 500.000
Rp Rp Rp Rp
Laba Operasi 185.000 191.000 116.000 113.000

Biaya yang dialokasikan ke Persediaan


Untuk menentukan jumlah biaya yang akan dialokasikan ke persediaan akhir barang jadi, pertama-
tama kita harus menghitung jumlah unit persediaan akhir sebagai berikut :
(Dalam unit)
Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
4.00 4.00 2.00 4.00
Persediaan Awal 0 0 0 0
Produksi selama 20.00 18.00 20.00 22.00
Periode 0 0 0 0
24.00 22.00 22.00 26.00
Tersedia Dijual 0 0 0 0
20.00 20.00 18.00 18.00
Terjual 0 0 0 0
Persediaan Akhir 2.00 4.00 8.00
4.000
0 0 0

Karena biaya standar dibebankan ke persediaan dan biaya standar tidak berubah di antara
periode-periode tersebut, maka biaya yang dikenakan ke persediaan akhir barang jadi menurut
metode biaya absorpsi dan metode biaya langsung dapat ditentukan sebagai berikut :

Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV


Persediaan Akhir 4. 4. 2. 4.
(unit) 000 000 000 000
B. standar Penuh/
75
unit 75 75 75
B. Persediaan Akhir -

Kalkulasi Biaya 300. 300. 150. 300.


Absorpsi 000 000 000 000
Persediaan Akhir 4. 4. 2. 4.
(unit) 000 000 000 000
B. Variabel standar/
unit 60 60 60 60
B. Persediaan Akhir -

Kalkulasi Biaya 240. 240. 120. 240.


Langsung 000 000 000 000
Selisih Kalkulasi B.
Absorpsi dengan B. 60 60 30 60
langsung .000 .000 .000 .000

7
Perbedaan ini terjadi karena overhead pabrik tetap dimasukkan dalam persediaan pada metode
biaya absorpsi sedangkan pada metode biaya langsung tidak dimasukkan. Pada kalkulasi biaya
absorpsi, overhead pabrik tetap menjadi bagian dari tarif overhead yang ditenrukan terlebih dahulu
dan, karena itu, menjadi bagian dari biaya produk. Pada kalkulasi biaya langsung, overhead pabrik
tetap dibeban-kan ke beban periode dan tidak menjadi bagian dari biaya produk.

Laba Operasi
Diperhitungkan-tidaknya beban tetap dalam menilai persediaan dan harga pokok penjualan akan
menyebabkan perbedaan besar antara laba kotor dengan rnarjin kontribusi kotor. Marjin kontribusi
kotor (penjuaian dikurangi biaya pabrikasi variabel) dalam kalkulasi biaya langsung lebih besar
daripada laba kotor dalam kalkulasi biaya absorpsi. Perbedaan ini diperdebatkan karena marjin
kontribusi kotor yang lebih besar dapat menyesatkan fungsi pemasaran yang mungkin akan
menurunkan harga atau menuntut bonus serta runjangan yang lebih besar. Akan tetapi, pada
umumnya, harga jual dan bonus tidak didasarkan pada laba kotor tetapi pada laba operasi.
Perhitungan rugi-laba di atas juga memperlihatkan perbedaan laba operasi yang diakibatkan oleh
biaya perlakuan overhead pabrik tetap yang dibebankan ke persediaan menurut metode biaya
absorpsi, sedangkan menurut kalkulasi biaya langsung diakui sebagai beban (biaya habis pakai).
Perbedaan ini diikhtisarkan dan direkonsiliasi sebagai berikut :

Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV


Laba Operasi -
Kalkulasi Rp Rp Rp Rp
Biaya Absorpsi 185.000 161.000 146.000 173.000
Laba Operasi -
Kalkulasi 185.0 191 116 113
Biaya Langsung 00 .000 .000 .000
14 17
Selisih - 9.000 .000 .000
Perubahan Persediaan - Kalkulasi Biaya Absorpsi :
Rp Rp Rp Rp
Persediaan Akhir 300.000 150.000 300.000 600.000
300.0 300 150 300
Persediaan Awal 00 .000 .000 .000
Kenaikan Rp Rp Rp Rp
(Penurunan) - (150.000) 150.000 300.000
Perubahan Persediaan - Kalkulasi Biaya Langsung
:
Rp Rp Rp Rp
Persediaan Akhir 240.000 120.000 240.000 480.000
240.0 240 120 240
Persediaan Awal 00 .000 .000 .000

Kenaikan Rp Rp Rp Rp
Penurunan) - (120.000) 120.000 240.000

Rp Rp Rp Rp
Perbedaan - (30.000) 30.000 60.000

Karena kalkulasi biaya standar digunakan dalam ilustrasi ini, maka perbedaan laba operasi yang
ditentukan dengan metode biaya absorpsi dan biaya langsung bisa dihitung dengan mengalikan
bagian tetap dari tarif overhead pabrik sebagai berikut :

Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV


Unit diproduksi 2 1 2 2

8
0.000 8.000 0.000 2.000
Unit Terjual 20.000
20.000 18.000 18.000
Perubahan
Persediaan dalam (2.0
Unit (Naik/ Turun) 0 00) 2.000 4.000
Tarif FOH dengan X$ X$
Kalkulasi B. Absorpsi 15 X $ 15 X $ 15 15

Jumlah pembebanan biaya tetap ke persediaan dipengaruhi tidak hanya oleh kuantitas yang
diproduksi dan dijual saja, tetapi juga oleh metode kaikulasi persediaan yang digunakan—suatu
kenyataan yang sering diabaikan. Pada ilustrasi yang disajikan di atas, laba operasi lebih besar
pada kaikulasi biaya absorpsi ketimbar.g pada kaikulasi biaya langsung apabila kuantitas yang
diptoduksi melebihi kuantitas yang terjual (kuartal ketiga dan keempat). Sebaliknya, laba operasi
lebih kecil pada kaikulasi biaya absorpsi ketimbang pada kaikulasi biaya langsung apabila kuantitas
yang diproduksi lebih kecil daripada kuantitas yang terjual (kuartal kedua). Hubungan ini berlaku
hanya pada kaikulasi biaya standar apabila biaya standar tidak berubah di antara periode-periode
(sebagaimana dalam contoh tersebut) dan hanya pada metode persediaan lifo. Pada metode
kaikulasi biaya fifo dan rata-rata, hasilnya bisa berbeda dari yang telah diperagakan, ter-gantung
pada besaran dan kecenderungan perubahan biaya.
Perubahan persediaan dalam ilustrasi ini hanyalah untuk barang jadi saja. Apabila terdapat
persediaan barang dalam proses, hal itu juga harus dicakup dalam perubahan persediaan guna
merekonsiliasi perbedaan laba operasi. Juga, setiap varians volume (yaitu overhead pabrik tetap
yang diterapkan terlalu tinggi atau rendah) yang ditangguhkan pada neraca dan bukan diakui
sebagai beban periode berjalan, akan menjadi pos rekonsiliasi terhadap perbedaan laba operasi.
Laba operasi akan sama untuk setiap metode apabila tidak ada persediaan atau, seperti
ditunjukkan pada kuartal pertama ilustrasi tersebut, apabila tidak terjadi perubahan biaya total yang
dibebankan ke persediaan mulai dari awal sampai akhir periode bersangkutan. Meskipun ilustrasi
mengenai kaikulasi biaya langsung dan biaya absorpsi disusun per kuartal, namun penerapannya
untuk periode bulanan atau tahunan akan sama saja.
Sebagaimana dijelaskan di muka, banyak manajer menyukai kaikulasi biaya langsung karena ada
hubungan timbal balik langsung di antara angka penjualan dan angka biaya. Harga pokok
penjualan variabel bervariasi secara langsung dengan volume penjualan, dan pengaruh produksi
terhadap laba ditiadakan. "Pembebanan overhead ke persediaan kelihatannya masuk akal dan
jelas menguntungkan pada permulaan; tetapi pada periode-periode selanjutnya keuntungan
tersebut akan terhapus karena persediaan dari periode sebelumnya akan menjadi persediaan awal
pada periode bersangkutan. Hasil-hasil kuartal ketiga dan keempat dengan metode biaya absorpsi
memberikan contoh yang baik mengenai pengaruh produksi besar-besaran dengan biaya periode
berjalan yang ditangguhkan dalam persediaan untuk dibebankan terhadap laba periode
mendatang. Perhitungan rugi-laba berdasarkan biaya absorpsi juga menunjukkan pengaruh dari
varians volume (yaitu overhead pabrik tetap yang diterapkan terlalu tinggi atau rendah akibat
fluktuasi volume produksi) yang langsung diakui sebagai beban (expense).

Laporan Keuangan untuk Pihak Eksternal


Penggunaan kalkulasi biaya langsung untuk laporan keuang-an tidak diterima oleh profesi
akuntansi sebagai prinsip akuntansi yang berlaku umum, Direktorat pajak A.S. (IRS) atau Badan
Pengelola Pasar Modal A.S. (SEC), dan tidak pula oleh Dewan Perumus Norma Akuntansi
Keuangan (FASB). Pen-dapat lembaga/badan ini umumnya didasarkan pada ketidaksetujuan untuk
mengeluarkan biaya tetap dari persediaan.

Pendapat Profesi Akuntansi


Dasar pendapat profesi akuntansi terhadap kalkulasi biaya langsung adalah Accounting Research
Bulletin No.43. Bab "Penetapan Harga Persediaan" dalam bulletin tersebut dimulai dengan
menekankan bahwa "tujuan utama dari akuntansi untuk persediaan adalah penentuan laba yang
layak melalui proses penandir.gar. (mactking) biaya terhadap pendapatan."

9
Bulletin itu selanjutnya menyatakan bahwa "dasar utama dari akuntansi untuk persediaan adalah
biaya, yang secara umum telah didefinisikan sebagai harga yang dibayar atau pengorbanan yang
diberikan untuk memperoleh suatu aktiva. Bila diterapkan pada persediaan, biaya pada prinsipnya
merupakan jumlah pengeluar-an dan pengorbanan yang dapat dibebankan, yang terjadi secara
langsung atau tidak guna membawa suatu barang sampai pada kondisi dan lokasi tertentu." Dalam
membahas butir kedua, bulletin itu menyatakan dengan sangat tegas bahwa "juga harus diingat
bahwa tidak dimasukkannya semua overhead ke dalam biaya persediaan bukan merupakan
prosedur akuntansi yang diterima umum". Per-nyataan terakhir ini tampaknya ditujukan pada
kalkulasi biaya langsung. Mes-kipun demikian, pendukung kalkulasi biaya langsung berdalih bahwa
meskipun "pengabaian" semua overhead tidak dapat diterima, tetapi beberapa di antaranya tidak
harus diperhitungkan dalam menilai persediaan. Argumen ini tampaknya benar, tetapi profesi
akuntansi tetap menolak kalkulasi biaya langsung, karena pada pembahasan awal mengenai biaya,
bulletin itu menyatakan bahwa "dalam beberapa situasi, pos-pos seperti biaya fasilitas yang
menganggur, kerusakan yang parah, ongkos angkut berganda, dan biaya pengerjaan ulang,
mungkin akan menjadi sedemikian tidak normal sehingga memerlukan perlakuan sebagai beban
periode berjalan, bukan sebagai bagian dari biaya persediaan". Hal ini tampaknya merupakan jenis
overhead yang menurut bulletin tersebut tidak perlu diperhitungkan dalam menilai persediaan.

Pendapat IRS
Pendapat Ditjen Pajak A.S. tertuang dalam Section 1.471-3(c) yang mendefinisikan biaya
persediaan sehubungan dengan barang yang diproduksi, yaitu: "(1) biaya bahan baku dan
perbekalan yang dimasukkan ke dalam atau dikonsumsi dalam hubungannya dengan produk, (2)
pengeluaran untuk pekerja langsung, dan (3) biaya produksi tak langsung yang timbul dan
diperlukan untuk produksi suatu barang tertentu, termasuk dalam biaya produksi tak langsung
adalah suatu bagian biaya manajemen yang layak ..." Selanjutnya, Section 1.471-11 (a) dari
Peraturan IRS tersebut secara khusus menghendaki penggunaan metode biaya penuh untuk
mengkalkulasi biaya persediaan. Sebagai akibat dari Undang-undang Pembaharuan Pajak 1986 di
A.S., Section 263A dari UU Perpajakan A.S. mengharuskan kapitalisasi atas biaya tak langsung
sebagaimana halnya biaya langsung yang terjadi dalam proses produksi atas barang yang akan
dijual kepada pelang-gan.

Pendapat SEC
Penolakan SEC untuk menerima laporan keuangan tahunan yang disusun berdasarkan kalkulasi
biaya langsung umumnya merupakan hasil dari (1) kebijakannya untuk sejauh mungkin mendukung
konsistensi di antara perusahaan yang menyampaikan laporan dan (2) sikapnya yang menyatakan
bahwa kalkulasi biaya langsung bukanlah merupakan prosedur akuntansi yang diterima (berlaku)
secara umum. Dalam menyampaikan laporan kepada SEC, perusahaan yang menggunakan
kalkulasi biaya langsung harus menyesuaikan persediaan dan melaporkan laba sesuai dengan
metode kalkulasi biaya absorpsi.

Penyesuaian Angka-angka Kalkulasi Biaya Langsung untuk Laporan Eksternal Perusahaan


yang menggunakan kalkulasi biaya langsung secara internal akan membuat penyesuaian dalam
menyusun surat pemberitahuan pajak penghasilan dan laporan keuanean eksternal. Praktek yang
diikuti seiumlah nenisahaan mr>-nunjukkan bahwa mereka menggunakan prosedur yang cukup
sederhana untuk menentukan jumlah penyesuaian periodik dari persediaan menurut kalkulasi biaya
langsung ke persediaan menurut kalkulasi biaya absorbsi yang diharuskan untuk pelaporan
eksternal. Menurut NAA Research Report No.37, sebuah perusahaan melaporkan bahwa biaya
pabrikasi periodiknya dibagi dengan produksi aktual guna mendapatkan tarif biaya yang akan
diterapkan pada unit persediaan yang adn di tangan. Perusahaan lain di A.S. menyatakan biaya
periode ini sebagai tarif per "dollar" dari biaya langsung pada kapasitas normal. Jumlah beban
variabel persediaan akhir (dalam nilai dollar) kemudian dikalikan dengan tarif yang berlaku untuk
memperoleh komponen overhead pabrik tetap.5 Dalam kedua hal itu, kelebihan overhead pabrik
tetap yang terjadi dalam periode bersangkutan ter-hadap overhead pabrik tetap yang dibebankan
ke persediaan akhir ditutup ke harga pokok penjualan, dan penyesuaian ke persediaan akhir
dijurnal-balik pada awal periode berikutnya.

10
Analisis impas (break-even, pulang-pokok), pembuatan bagan impas, dan analisis biaya-volume-
laba yang terkait dengan titik impas merupakan bidang lain dari akuntansi biaya yang melengkapi
manajemen dengan data biaya-dan-laba untuk merencanakan laba, merumuskan kebijakan, dan
mengambil keputusan. Analisis impas menunjukkan suatu titik di mana perusahaan tidak
memperoleh laba atau pun menderita rugi. Analisis biaya-volume-laba, yang berkaitan secara
terpadu dengan analisis impas, membahas penentuan tingkat dan bauran optimal keluaran yang
haras diproduksi dengan sumber daya yang tersedia. Analisis-analisis ini didasar-kan pada asumsi
bahwa biaya tetap dan variabel dapat diukur secara cukup tepat, bertitik berat pada keputusan
mengenai keluaran perusahaan untuk jangka pendek.

II. ANALISIS IMPAS DAN ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA

Analisis impas digunakan untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang diperlukan
agar semua biaya yang terjadi dalam periode tersebut persis tertutupi. Titik impas adalah titik di
mana biaya dan pendapatan sama be-sarnya. Tidak ada laba maupun rugi pada titik impas. Tujuan
analisis biaya-volume-laba adalah untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang
diperlukan untuk mencapai jumlah laba yang ditargetkan. Karena itu, analisis impas bisa dianggap
sebagai kasus istimewa pada analisis biaya-volume-laba, yaitu penentuan tingkat penjualan dan
bauran produk yang perlu untuk mencapai tingkat laba nol.
Meskipun lazimnya manajemen merencanakan sejumlah laba tertentu pada setiap periode, namun
titik impas perlu diperhatikan. Apabila penjualan tidak mencapai titik impas, perusahaan akan
merugi. Manajemen hams menentukan titik impas agar bisa menghitung marjin pengaman (margin
of safety) yang menunjukkan seberapa banyak penjualan bisa turun dari jumlah yang ditargetkan
sebelum perusahaan menderita rugi. Marjin pengaman merupakan kriteria yang digunakan untuk
mengevaluasi kememadaian penjualan yang direncanakan.
Analisis impas dan biaya-volume-laba bisa didasarkan pada data historis, operasi masa lalu, atau
proyeksi biaya dan penjualan. Akan tetapi, data untuk analisis impas dan biaya-volume-laba tidak
dapat diambil langsung dari perhitung-an rugi laba berdasarkan biaya absorpsi atau biaya penuh
karena pengaruh ke-giatan terhadap biaya belum bisa ditentukan. Setiap pos beban harus
dianalisis guna menentukan komponen tetap dan variabel. Sebaliknya, perhitungan rugi-laba
berdasarkan biaya langsung atau variabel memisahkan biaya tetap dan variabel dan, karena itu,
sangat berguna dalam analisis impas dan biaya-volume-laba. Anggaran fleksibel dan kartu biaya
standar juga merupakan sumber data yang baik karena keduanya memisahkan biaya tetap dan
variabel. Karena itu, data yang tersedia dapat digunakan secara langsung tanpa pengubahan untuk
analisis impas dan biaya-volume-laba.
Analisis impas dan biaya-volume-laba didasarkan pada hubungan akuntansi berikut:

Laba = Pendapatan Total - (Biaya Variabel Total + Biaya Tetap Total)


yang artinya sama saja dengan:

Pendapatan Total = Biaya Tetap Total + Biaya Variabel Total + Laba

Analisis impas dan biaya-volume-laba yang konvensional didasarkan pada asumsi bahwa biaya
tetap total dan biaya variabel per unit akan konstan di dalam rentang (range) kegiatan yang sedang
dianalisis. Agar lebih ringkas, hubungan akuntansi dasar tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk
persamaan lancar, yakni sebagai berikut:

R = F + (V x R) + ji

di mana:
R = Hasil penjualan total; F = Biaya tetap total V = Biaya variabel untuk setiap dollar/rupiah
hasil penjualan (yaitu biaya variabel total dibagi dengan hasil penjualan total); л = Laba total

11
Tujuan analisis impas dan biaya-volume-laba adalah untuk menentukan volume penjualan dan
bauran produk untuk mencapai tingkat laba yang ditargetkan (laba sebesar nol dalam analisis
impas). Jika hanya satu produk yang dihasilkan, seperti diasumsikan semula, maka satu-satunya
faktor yang tidak diketahui adalah volume penjualan. Untuk menentukan jumlah penjualan yang
diperlukan, persamaan di atas dapat digunakan untuk mencari R dengan cara sebagai berikut:

R = F+ (VxR) + л
R-(VxR) = F +л
R(1 - V) = F +л
R = F+л
1-V
=_____Biaya tetap total + Laba_____
Marjin kontribusi dari tiap dolar penjualan

Jika laba ditetapkan sebesar nol, titik impas yang diukur dengan hasil penjualan, R(BE), akan
dihitung sebagai berikut:

R (BE) = F

1-V

=_____ Biaya tetap total _____


Marjin kontribusi dari tiap dolar penjualan

Marjin kontribusi dari setiap dollar penjualan, yang juga disebut rasio marjin kantnbusi (C/M),
adalah bagian dari setiap dollar penjualan yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan
menghasilkan laba. Sebelum titik impas tercapai, rasio niarjin kontribusi akan "terpakai" untuk
menutupi biaya tetap, dan setelah titik impas dilampaui, hal itu akan menjadi "sumber" laba.
Setelah biaya tetap tertutupi, marjin kontribusi dari setiap dollar tambahan hasil penjualan akan
menjadi laba. Karena itu, jika hasil penjualan yang diperlukan agar mencapai titik impas telah
dihitung, maka hasil penjualan yang diperlukan untuk mencapai laba yang ditargetkan ditentukan
dengan mudah. Untuk itu kita hanya perlu membagi laba yang ditargetkan dengan marjin kontribusi
dari setiap dollar penjualan dan menambahkannya ke penjualan yang diperlukan untuk mencapai
titik impas.
Dalam analisis impas dan biaya-volume-laba, ada kalanya kita menggunakan pendekatan unit
produk (units-of-product approach), bukan pendekatan hasil penjualan seperti diuraikan di atas.
Untuk analisis tertentu, pendekatan unit produk lebih ringkas daft mudah ketimbang pendekatan
hasil penjualan. Kedua pendekatan tersebut pada dasarnya adalah sama. Pada pendekatan unit
produk, per-samaan dasar diubah sehingga mencakup kuantitas produk, harga jual per unit, dan
biaya variabel per unit.

Karena hasil penjualan, R, sama dengan harga jual per unit dikalikan dengan kuantitas produk
yang terjual, dan biaya variabel total, (V x R), sama dengan biaya variabel per unit dikalikan dengan
kuantitas produk yang terjual, maka persamaan di atas dapat diubah menjadi:

PxQ = F + (C x Q) + л
dimana:
P = Harga jual per unit
Q = Kuantitas produk yang terjual
F = Biaya tetap total
C = Biaya variabel per unit
л = Laba total

Pada persamaan yang dimodifikasi tersebut, faktor yang tidak diketahui adalah kuantitas produk,
yaitu Q. Pemecahan untuk Q akan menghasilkan:

12
PxQ = F + (CxQ) + л
(P x Q) - (C x Q) = F+л
Qx(P-C) = F+л
Q = P–C
F+л

Penyajian Bagan Impas


Penghitungan impas dapat disajikan dengan bagan impas (break-even chart) di mana garis biaya
dan garis penjualan berpotongan pada titik impas. Informasi vang dinprlnVan untuk menyusun
bagan ini adalah prakiraan penjualan dan biaya tetap serta variabel.
Bagan impas konvensional disusun sebagai berikut:
1. Tarik garis dasar horisontal, yaitu sumbu-x, dan bagi ke dalam ruas-ruas yang sama
panjang untuk menyatakan volume penjualan dalam nilai uang (dalam hal ini dollar), atau
dalam jumlah unit atau sebagai persentase dari volume tertentu.
2. Tarik garis vertikal, yaitu sumbu-y, di sebelah kiri dan sebelah kanan grafik. Sumbu-y di
sebelah kiri peta dibagi ke dalam ruas-ruas yang sama panjang dan menunjukkan penjualan
dan biaya dalam nilai uang.
3. Tariklah garis biaya tetap yang sejajar dengan sumbu-x pada suatu titik di sumbu-y.
4. Selanjutnya tarik garis total biaya dari titik biaya tetap di sumbu-y sampai ke suatu titik biaya
di sumbu-y sebelah kanan.
5. Akhirnya, tarik garis penjualan dari titik 0 di sebelah kiri (perpotongan sumbu-x dan sumbu-
y) sampai ke suatu titik pada sumbu-y sebelah kanan.
6. Garis total biaya msmotong garis penjualan pada titik impas, yang menunjukkan jumlah
penjualan dalam dolar atau dalam unit.
7. Daerah gelap di sebelah kiri titik impas merupakan daerah rugi, sedangkan daerah gelap di
sebelah kanan merupakan daerah laba.

Dalam bagan impas konvensional, garis biaya tetap sejajar dengan sumbu-x dan biaya variabel
digambarkan di atas biaya tetap. Grafik seperti itu menekankan biaya tetap pada jumlah tertentu
untuk berbagai tingkat kegiatan. Akan tetapi, banyak akuntan biaya yang lebih menyukai bentuk
bagan alternatif di mana biaya variabel ditarik lebih dahulu dan kemudian biaya tetap digambarkan
di atas garis biaya variabel.
ANALISIS IMPAS DAN ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
Selanjut perilaku biaya dan penjualan yang bersifat linear hanya merupakan asumsi belaka dan ini
dianggap cukup bisa diterima untuk rentang kegiatan yang relevan.
Meskipun mengandung sejumlah keterbatasan, analisis impas bisa diterapkan secara luas untuk
menguji tindakan yang diusulkan, mempertimbangkan berbagai alternatif, atau untuk berbagai
tujuan lain dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh, teknik ini memungkinkan penentuan
pengaruh pergeseran biaya tetap dan variabel atas laba bila mesin lama diganti dengan peralatan
baru. Perusahaan yang memiliki banyak pabrik, produk, dan wilayah penjualan dapat menyiapkan
bagan yang menunjukkan pengaruh pergeseran tersebut terhadap kuantitas penjualan, harga jual,
dan upaya penjualan. Dengan informasi semacam iru, manajemen dapat mengarahkan operasi
perusahaan pada saluran yang paling menguntungkan. Pada perusahaan yang memiliki banyak
divisi, analisis ini khususnya sangat bermanfaat untuk menenrukan pengaruh kenaikan biaya tetap
divisi terhadap laba. Jika umpamanya rasio marjin kontribusi menyeluruh pada suatu perusahaan
adalah 25 persen, maka manajer divisi hams menyadari bahwa untuk pertambahan $1 yang
diusulkan dalam biaya tetap, hasil penjualan haras naik paling tidak $4 agar posisi laba yang
sekarang dapat dipertahankan ($1 / 25% = $4).
Dalam menggunakan analisis biaya-volume-laba, manajemen harus memahami bahwa:
1. Perubahan biaya variabel per unit akan mengubah rasio marjin kontribusi dan titik impas.
2. Perubahan harga jual akan mengubah rasio marjin kontribusi dan titik impas.
3. Perubahan biaya tetap akan mengubah titik impas tetapi tidak mengubah angka marjin
kontribusi.

13
4. Perubahan gabungan biaya tetap dan variabel pada arah yang sama akan mengakibatkan
perubahan mencolok dalam titik impas.

Biaya variabel yang digunakan dalam contoh sebelumnya adalah gabungan biaya variabel dari
beberapa pusat biaya pabrikasi, departemen pemasaran, dan divisi administrasi. Tetapi, kita bisa
saja menetapkan biaya variabel dari setiap lini produk, karena:
1. Biaya bahan dan pekerja langsung dapat didasarkan pada biaya standar.
2. Overhead pabrik variabel dapat didasarkan pada jam produk normal, biaya pekerja normal, atau
jam pemakaian mesin normal yang ditetapkan unruk pusat-pusat biaya berfungsi sebagai dasar
yang mantap guna menetapkan overhead pabrik produk.
3. Beban variabel pemasaran dan administrasi dapat dibebankan langsung ke produk atau
dialokasi berdasarkan hasil penjualan dari setiap produk atau laba bruto atau dengan
menggunakan dasar lain seperti yang dibahas dalam Bab 25. Sudah tentu, alokasi biaya
nonpabrikasi atau biaya pabrikasi pastilah bersifat arbitrer, suatu kelemahan yang tidak boleh
disepelekan.

Penurunan Harga dan Kenaikan Volume


Dalam analisis mengenai pengaruh penurunan harga jual terhadap volume, sering dikatakan
bahwa penurunan harga hampir selalu diimbangi oleh kenaikan volume, sehingga laba tidak akan
berkurang dan bahkan mungkin akan naik. Argumen semacam itu mula-mula tampaknya sangat
masuk akal. Akan tetapi, banyak pengusaha mengalami bahwa penurunan harga tidak selalu
mengarah pada kenaikan volume penjualan yang diinginkan. Sekiranya kenaikan volume benar-
benar terjadi, sering kali jumlahnya tidak memadai untuk menutup pengaruh penurunan harga
terhadap total laba.
Masalah kemungkinan penurunan harga yang diimbangi oleh kenaikan volume penjualan ini telah
dikaji oleh U.S. Steel Corporation. Tujuan pengkajian itu adalah untuk memastikan jumlah kenaikan
volume yang perlu untuk mengim-bangi penurunan harga jual baja yang dilakukan oleh cabang-
cabang U.S Steel Corporation dengan memperhitungkan pengaruh pertambahan volume terhadap
biaya, dan untuk memperkirakan laba atau rugi keuangan yang akan terjadi akibat penurunan
harga. Telaah ini menyimpulkan bahwa, oleh karena elastisitas per-mintaan yang rendah akan
baja, rhaka kenaikan volume yang terjadi akibat penurunan harga tidak akan memadai untuk
mengimbangi penurunan laba yang diakibatkan oleh penurunan harga. Walaupun kenaikan volume
mungkin lebih menguntungkan dalam jenis perusahaan atau industri lain, namun kenaikan ini pada
umumnya kurang memadai untuk mengatasi penurunan harga. Pada umum-nya, penurunan harga
belum cukup jika dibarengi dengan kenaikan volume, tetapi juga harus disertai dengan penurunan
biaya produk.

KEKELIRUAN ANALISIS BIAYA PENUH


Apabila profitabilitas produk ditentukan dengan mendistribusikan semua biaya tetap dan variabel
kepada semua produk, barangkali produk tertentu akan menunjukkan rugi dan ini tergantung pada
metode yang digunakan untuk mengalokasi biaya tetap. Kebanyakan metode yang digunakan
untuk mendistribusikan biaya tetap kepada sejumlah produk mengacaukan hubungan antara biaya-
volume-laba, kare-na metode tersebut tidak menyimak perubahan biaya dan laba yang diakibatkan
oleh perubahan volume atau bauran produk. Kekacauan ini akan terhapus jika kita menerapkan
prinsip marjin kontribusi yang memisahkan tidak hanya biaya tetap yang harus dialokasikan, tetapi
juga yang langsung dibebankan ke produk ter-tentu. Kemudian perhatian ditujukan pada marjin di
antara penjualan dan biaya variabel, dan bukan pada penjualan dan total biaya. Produk akan
memberikan kontribusi yang menguntungkan selama hasil penjualan melebihi biaya variabel
produk tersebut.
Produk alternatif akan menggantikan produk yang ada hanya jika tidak ada kapasitas menganggur
dan hanya jika produk alternatif bisa menghasilkan total kontribusi yang Iebih besar guna menutup
biaya tetap dan menghasilkan laba pada kendala kapasitas yang sama (misalnya, jam pemakaian
mesin). Karena beberapa jenis biaya tetap dapat diubah dalam jangka pendek, maka analisis itu
harus mempertimbangkan setiap perubahan biaya tetap yang berkaitan dengan penghapusan satu
produk atau penggantian produk yang ada oleh produk alternatif. Sudah barang tentu, dalam hal ini

14
dianggap bahwa jenis produk tambah-an dapat dipasarkan tanpa mengganggu pasaran produk
lainnya dari perusahaan tersebut.
Dalam hal produk gabungan (joint product), biaya variabel gabungan, sebagai-mana halnya dengan
biaya tetap gabungan,paling tepat jika dilihat dalam hubung-annya dengan marjin kontribusi
kelompok produk gabungan bukan berdasarkan alokasi arbitrer kepada setiap produk.

IKHTISAR KEGUNAAN ANALISIS IMPAS DAN BIAYA-VOLUME-LABA


Ada banyak kegunaan analisis impas dan biaya-volume-laba yang dapat diman-faatkan oleh
manajemen. Beberapa di antaranya yang cukup penting diikhtisarkan sebagai berikut:
1. Membantu pengendalian melalui anggaran. Membantu menunjukkan perubahan apa, bila
ada, yang diperlukan untuk menjadikan beban sela-ras dengan pendapatan.
2. Meningkatkan dan menyeimbangkan penjualan. Berlaku sebagai sinyal peringatan untuk
menggugah manajemen terhadap kemungkinan kesu-litan dalam program penjualan. Jika
penjualan secara relatif tidak cukup tinggi dibandingkan dengan biayanya seperti yang
semestinya, kenyataan ini akan diperlihatkan. Dengan demikian mungkin akan tersedia
cukup waktu untuk mengevaluasi kembali (a) teknik penjualan, (b) latihan staf penjualan,
dan (c) lini produk yang dijual dalam kaitannya dengan pe-langgan.
3. Menganalisis dampak perubahan volume. Memberikan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan khusus seperti: (a) Berapa banyak volume penjualan saat ini bisa berkurang
sebelum perusahaan menderita rugi? (b) Berapa kenaikan laba jika ada kenaikan volume?
4. Menganalisis harga jual dan dampak perubahan biaya. Menunjukkan pengaruh yang
mungkin terjadi atas laba akibat perubahan harga jual yang disertai oleh perubahan lainnya.
Sebagai contoh: (a) Perubahan apa yang dapat diharapkan dalam laba jika terjadi
perubahan harga, dengan asumsi semua faktor lainnya tetap konstan? (b) Jika harga
barang diku-rangi, apa kombinasi perubahan volume dan biaya yang paling praktis untuk
diperkirakan dan apa pengaruh bersih kombinasi perubahan ter-sebut terhadap laba? (c)
Demikian pula, jika harga naik, apa kombinasi perubahan dan apa pengaruhnya terhadap
laba yang layak untuk diharapkan?
5. Merundingkan upah. Membantu manajemen karena (a) menunjukkan dengan cepat
kemungkinan pengaruh perubahan usulan upah terhadap laba (dianggap tidak ada
perubahan efisiensi karyawan) dan (b) mem-berikan bantuan dalam menentukan
kemungkinan penghematan dan efisiensi yang dapat rnelindungi posisi iaba perusahaan.
6. Menganalisis bauran produk. Memungkinkan dilakukannya pemeriksaan atas bauran
produk. Analisis impas dan biaya-volume-laba untuk bauran penjualan yang berbeda dan
untuk setiap jalur produk merupakan bantuan yang berharga dalam menentukan produk
mana yang harus diting-katkan dan produk mana yang mungkin harus dihilangkan.
7. Menilai kepurusan kapitalisasi dan ekspansi lanjutan. Memberikan sarana guna menUai
terlebih dahulu usulan belanja barang modal yang dapat mengubah struktur biaya
perusahaan.
8. Menganalisis marjin pengaman. Berperan sebagai cadangan marjin peng-aman dan cara
untuk mempengaruhinya melalui perubahan.

15
III. KESIMPULAN

1. Kalkulasi Biaya Absorpsi kurang bermanfaat dalam pengambilan keputusan untuk


keperluan internal perusahaan karena mengalokasikan elemen biaya tetap yang
didasarkan pada kapasitas produksi yang dianggarkan dan bersifat biaya gabungan
kedalam harga pokok produk.
2. Kalkulasi Biaya Langsung akan lebih bermanfaat dan akurat dalam pengambilan
keputusan untuk keperluan internal perusahaan karena mengeliminasi biaya tetap dari
harga pokok produk jadi hanya biaya variabel saja yang dibebankan ke produk.
Meskipun demikian kalkulasi biaya langsung tidak diakui untuk keperluan pelaporan
kepada pemakai eksternal.
3. Penerapan kalkulasi biaya langsung untuk keperluan internal dapat dilakukan dengan
melakukan analisa marjin kontribusi terhadp seluruh penjualan produk ataupun
penjualan per jenis produk sehingga masing- masing dapat diketahui perannya dalam
menghasilkan laba dan efektifitas lini produksi.
4. Analisis Biaya-volume- laba merupakan sarana yang tepat untuk perencanaan jangka
pendek perusahaan dengan menggunakan data yang diperoleh dalam pendekatan
kalkulasi biaya langsung dengan mempelajari hubungan biaya, laba, produk gabungan,
dan volume penjualan.
5. Volume penjualan yang diperlukan untuk mencapai tingkat laba yang diharapkan dapat
ditentukan dengan mekanisme analisa titik impas dihubungkan, sehingga perubahan
biaya tetap dan biaya variabel terhadap kemampuan menghasilkan laba dapat
ditentukan dan dievaluasi.
6. Beberapa formula yang berhubungan dengan Kalkulasi Biaya Langsung dan Analisa
Biaya-Volume- Laba adalah sebagai berikut :

 Marjin Kontribusi :
Penjualan xxx
Biaya Variabel (-/-) xxx
Marjin Kontribusi xxx
Biaya Tetap (-/-) xxx
Laba Operasi xxx

 Titik Impas :
R ($) = F+л
1-V
= Biaya tetap total + Laba .
Marjin kontribusi tiap dolar penjualan

Q(unit) = P–C
F+л

 Profit Ratio : Marjin Kontribusi x Margin of Safety

 Margin of Safety : Penjualan yang ditentukan – Margin of Safety


Penjualan yang ditentukan

16
Exercises

E20-1 Laba Operasi menggunakan Kalkulasi Biaya Langsung


Dayton Manifacturing Company memulai operasinya pada 01 Januari 19A, dan
memproduksi produk tunggal yang dijual dengan harga $12 per unit. Selama tahun 19A,
Dayton memproduksi sebanya 100.000 unit produk dan sebanyak 90.000 unit diantaranya
telah terjual. Tidak terdapat persediaan Barang Dalam Proses pada akhir tahun. Biaya
Pabrikasi, Biaya Pemasaran, dan Biaya Administrasi untuk tahun 19A adalah sebagai
berikut :

Diminta :
Siapkan Laporan Laba (Rugi) Operasi untuk tahun 19A dengan menggunakan Kalkulasi
Biaya Langsung (Diadaptasi dari AICPA)

E20-5 Analisa Titik Impas dan Biaya – Volume – Laba


Kenton Company hanya memproduksi satu jenis produk. Kapasitas normal adalah
sebesar 20.000 unit per tahun dan harga jual per unit sebesar $5. Biaya- biaya yang
berhubungan dengan proses produksi adalah sebagai berikut :

Diminta :
(1) Hitung Titik Impas (BEP) dalam unit produk
(2) Hitung Titik Impas (BEP) dalam dollar
(3) Hitung jumlah unit produk yang harus diproduksi dan dijual untuk mencapai laba
$10,000.00
(4) Hitung Pendapatan dari penjualan yang diperlukan untuk mencapai laba $10,000.00

E20-12 Analisa Titik Impas dan Biaya – Volume – Laba


Citation Company mengharapkan terjadinya biaya- biaya dibawah ini untuk memproduksi
dan menjual 70.000 unit produknya :

17
Diminta :
(1) Berapakah Citation Company harus menjual produknya untuk mencapai Titik Impas
(BEP) jika seluruh unit yang diproduksi sebanyak 70.000 unit terjual semuanya?
(2) Jika Citation Company memutuskan menjual produknya seharga $8 dan
menginginkan laba sebesar 10% dari penjualan, berapakah volume penjualan yang
diperlukan?
(3) Citation Company merencanakan untuk menambah kapasitas produksi tahun depan
menjadi 100.000 unit. Peningkatan kapasitas ini akan menaikkan Biaya Pabrikasi
Tetap menjadi $100,000. Apabila harga jual per unit produk tetap sebesar $8 berapa
unitkah yang harus dijual perusahaan untuk menghasilkan laba sebesar 15% dari
penjualan? (Diadaptasi dari CGA- Kanada)

Problem

P20-1 Laporan Laba (Rugi) Per Jalur Produksi Menggunakan Pendekatan Marjin
Kontribusi (Contribution Margin)
Masterpiece Tool Corporation memproduksi dan menjual tiga jenis produk berbeda :
Peralatan Elektronik, Peralatan Pneumatis, dan Hand Tools. Tahun lalu perusahaan
melakukan promosi agresif untuk meningkatkan penjualan produk- produknya; akan tetapi
tahun ini perusahaan menghasilkan laba yang mengecewakan. Berikut ini Laporan Laba
(Rugi) dengan menggunakan Kalkulasi Biaya Absorpsi yang disampaikan kepada
manajemen :

Manajemen menaruh perhatian terhadap rendahnya tingkat laba dan efektifitas dari
promosi yang dilakukan. Untuk mengevaluasinya, manajemen meminta Laporan Laba
(Rugi) per jenis produk dengan dasar Marjin Kontribusi. Data yang berkaitan dengan
aktivitas produksi tahun lalu adalah sebagai berikut :

(a) Pengeluaran untuk Biaya Advertensi :

(b) Biaya Pemasaran Variabel berkaitan dengan pengepakan dan pengiriman produk
yang dijual kepada konsumen :

18
(c) Analisa Biaya Pabrikasi menghasilkan :

(d) Separuh Pendapatan Penjualan berasal dari Peralatan Elektronik, sepertiga berasal
dari Peralatan Pneumatis, dan sisanya berasal dari penjualan Hand Tools.
(e) Semua biaya dan beban lainnya yang terjadi selama periode merupakan biaya tetap
lain- lain.

Diminta :
Siapkan Laporan Laba (Rugi) per jenis produk untuk Masterpiece Tool Corporation
berdasarkan basis Marjin Kontribusi

P20-2 Kalkulasi Biaya Absorpsi versus Kalkulasi Biaya Langsung


Roberts Corporation mentgembangkan biaya produksi per unit pada 100% kapasitas
produksi normal sebesar 50.000 unit per tahun :

Harga jual produk perunit adalah $25. Beban Komersial Variabel adalah $1 per unit
terjual, dan total Beban Komersial Tetap adalah $200,000 selama periode tersebut.
Selama tahun ini sejumlah 49.000 unit diproduksi dan 52.000 unit produk terjual. Tidak
terdapat Persediaan Barang Dalam Proses Awal maupun Akhir, dan Persediaan Barang
Jadi dihitung dengan Biaya Standard, yang mana jumlahnya tidak berubah dari tahun
sebelumnya. Untuk tahun berjalan, terdapat Varians Beban Variabel bersih yang tidak
menguntungkan sejumlah $2,000. Semua Varians Biaya Standar dibebankan kedalam
HPP pada akhir periode.

Diminta :
(1) Siapkan lpaoran Lab (Rugi) dengan menggunakan dasar Kalkulasi Biaya Absorpsi
(2) Siapkan lpaoran Lab (Rugi) dengan menggunakan dasar Kalkulasi Biaya Langsung
(3) Hitung dan rekonsiliasikan perbedaan Laba Operasi berdasarkan Kalkulasi Biaya
Absorpsi dan Kalkulasi Biaya Langsung untuk tahun ini

P20-3 Kalkulasi Biaya Absorpsi versus Kalkulasi Biaya Langsung


Placid Corporation mengembangkan biaya standard per unit pada 100% kapasitas
produksi normal sebesar 50.000 unit per tahun :

19
Harga jual produk per unit adalah $16. Beban Komersial Variabel adalah $1 per unit
terjual, dan total Beban Komersial Tetap adalah $100,000 selama periode tersebut.
Selama tahun ini sejumlah 51.000 unit diproduksi dan 48.000 unit produk terjual. Tidak
terdapat Persediaan Barang Dalam Proses Awal maupun Akhir, dan Persediaan Barang
Jadi dihitung dengan Biaya Standard, yang mana jumlahnya tidak berubah dari tahun
sebelumnya. Untuk tahun berjalan, terdapat Varians Beban Variabel bersih yang tidak
menguntungkan sejumlah $1,000. Semua Varians Biaya Standar dibebankan kedalam
HPP pada akhir periode.

Diminta :
(1) Siapkan lpaoran Lab (Rugi) dengan menggunakan dasar Kalkulasi Biaya Absorpsi
(2) Siapkan lpaoran Lab (Rugi) dengan menggunakan dasar Kalkulasi Biaya Langsung
(3) Hitung dan rekonsiliasikan perbedaan Laba Operasi berdasarkan Kalkulasi Biaya
Absorpsi dengan Kalkulasi Biaya Langsung tahun ini

P20-3 Analisa Biaya – Volume – Laba


Desousa Company memproduksi dan menjual dua macam produk berbeda, yaitu B2 dan
B4. Data yang tersedia untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 19A, adalah
sebagai berikut :

Informasi lainnya berhubungan dengan operasi perusahaan selama tahun yang


berakhir tanggal 31 Desember 19A adalah sebagai berikut :
(a) Biaya Penjualan Variabel adalah 5% dari penjualan
(b) Biaya Penjualan dan Administrasi Tetap adalah $207,330 (dengan
kapasitas yang bisa menghasilkan dua kali kapasitas produksi tahun 19A
tersebut)
(c) Fasilitas pabrik saat ini mampu menyediakan kapasitas produksi sebesar
60.000 unit; kapasitas ini bisa ditingkatkan menjadi 100.000 unit dengan
tambahan biaya sebesar $80,000
(d) Tarif pajak sebesar 40%

Perubahan- perubahan yang diharapkan terjadi untuk tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 19B, meliputi :
(a) Harga jual B4 diharapkan meningkat sebesar 10% akan tetapi diharapkan
tidak ada perubahan biaya atau harga jual untuk produk liannya

20
(b) Harga jual gabungan untuk tahun 19B diharapkan berubah dengan rasio
produk B2 banding B4 adalah sebesar 2 banding 3

Diminta :
Hitunglah jumlah unit produk yang harus dijual perusahaan agar dapat menghasilkan laba
bersih setelah pajak sebesar $135,000 untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember
19B

P20-9 Analisa Titik Impas dan Biaya – Volume – Laba


Almo Company memproduksi dan menjual kanopi yang digunakan sebagai atap garasi
motor atau mobil. Pasarnya meliputi pembeli kanopi baru maupun pembeli lama yang
mengganti kanopinya. Almo mengembangkan rencana bisnisnya saat ini dengan
mendasarkan pada asumsi bahwa kanopi akan dijual dengan harga $400 per unit. Biaya
bariabel per unit kanopi diproyeksikan sebesar $200, dan biaya tetap tahunan
dianggarkan sebesar $100,000. Almo menginginkan laba setelah pajak sebesar
$240,000; tarif pajak efektif 40%.
Meskipun penjualan biasanya meningkat pada kuartal kedua, lapoaran keuangan bualan
Mei menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan harapan. Selama lima bulan pertama,
hanya 350 unit yang terjual pada harga yang telah ditetapkan, dengan biaya variabel
sesuai rencana, dan jelas sekali bahwa proyeksi laba setelah pajak tidak akan tercapai
jika tidak diambil suatu tindakan. Pimpinan Almo menugaskan komite manajemen untuk
menganalisa situasi tersebut dan mengembangkan beberapa alternatif tindakan terpadu.
Berikut ini beberapa alternatif ekslusif yang menguntungkan yang disampaikan kepada
pimpinan :

(a) Harga jual bisa dikurangi $40. Bagian pejualan meramalkan dengan
pengurangan harga jual signifikan, sebanyak 2.700 unit bisa dijual selama jangka
waktu tersisa. Total Biaya Tetap dan Variabel akan tetap seperti rencana semula.
(b) Biaya Variabel per unit bisa direndahkan $25 melalui pengurangan
pemakaian bahan baku yang mahal dengan melakukan perubahan teknik produksi.
Harga jual juga akan diturunkan $30, dan ramalan penjualan adalah sebanyak 2.200
unit selama waktu yang tersisa tahun ini.
(c) Melakukan pemotongan Biaya Tetap sebesar $10,000 dan menurunkan
harga jual sebesar 5%. Biaya Variabel per unit tidak akan berubah. Selama sisa waktu
diharapkan 2.000 unit akan terjual

Diminta :
(1) Jika tidak ada perubahan terhadap harga jual dan struktur biaya, berapakah jumlah
kanopi yang harus dijual untuk mencapai :
(a) Titik Impas (BEP)
(b) Laba setelah Pajak yang diharapkan yaitu sebesar $240,000
(2) Tentukan alternatif manakah yang harus dipilih oleh Almo Company. Dukunglah
pilihan anda dengan perhitungan yang menggambarkan pengaruh terhadap laba atas
tiap alternatif tersebut.

P20-10 Analisa Titik Impas dan Biaya – Volume – Laba


Seco Corporation, perusahaan supplier berbagai barang, mengikat agen penjualan
independen untuk menguasai jalur produksinya. Agen- agen ini menerima komisi sebesar
20% dari penjualan saat ini, akan tetapi mereka menuntut kenaikan komisi menjadi 25%
dari penjualan yang dibuat selama tahun yang berakhir 31 Desember 19A. Seco telah
menyiapkan anggaran untuk tahun 19A sebelum mempelajari tuntutan para agen.
Proforma Laporan Laba (Rugi) berdasarkan anggaran tersebut adalah sebagai berikut :

21
Seco sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk mempekerjakan Tenaga
Penjualnya sendiri. Tiga orang tenaga dierlukan, dengan gaji bulanan sebesar $30,000
tiap tenaga ditambah dengan komisi 5% dari penjualan. Sebagai pelengkap, Manajer
Penjualan akan dipekerjakan dengan gaji sebesar $160,000. Semua Biaya Tetap lainnya,
begitu juga prosentase Biaya Variabel akan tetap sama sebagaimana estimasi Proforma
Laporan Laba (Rugi) tahun 19A.

Diminta :
(1) Hitunglah estimasi Titik Impas dalam dolaruntuk tahun yang berakhir 31
Desember 19A berdasarkan pada proforma rugi (Laba) yang dibuat perusahaan
(2) Hitunglah estimasi Titik Impas dalam dolaruntuk tahun yang berakhir 31
Desember 19A jika perusahaan mempekerjakan tenaga penjualan sendiri
(3) Hitung volume penjualan tahun 19A dalam dolar untuk menghasilkan laba
bersih yang sama seperti diproyeksikan dalam Proforma Laba (Rugi) jika perusahaan
mempekerjakan agen independen dimana perusahaan setuju membayarkan komisi
sebesar 25% dari penjualan.
(4) Hitung volume penjualan tahun 19A dalam dolar untuk menghasilkan laba
bersih yang sama persis baik jika perusahaan mempekerjakan tenaga pejual sendiri
atau mempekerjakan agen independen dimana perusahaan setuju membayarkan
komisi sebesar 25% dari penjualan.

22
BAB 21
ANALISA BIAYA DIFERENSIAL

TUJUAN BELAJAR

Untuk mencapai tujuan-tujuan, manajemen harus membuat beberapa keputusan mengenai


potensial biaya atau keuntungan dari alternatif kegiatan. Akuntan memfasilitasi proses ini dengan
menyediakan informasi manajemen yang berhubungan keputusan-keputusan yang harus dibuat.
Bab ini akan memfokuskan pada pengambilan keputusan jangka pendek. Bagian pertama
menerangkan tentang biaya diferensial dan biaya relevan. Bagian berikutnya menerangkan tentang
ilustrasi tipe-tipe mengenai solusi dengan tipe berbeda-beda. Program linear dan aplikasinya untuk
masalah keputusan jangka pendek akan disajikan dalam apendiks pada bab ini.

STUDI TENTANG BIAYA DIFERENSIAL

Belajar tentang biaya diferensial adalah suatu analisis yang dilakukan untuk menentukan
diingikannya proyek atau kegiatan lebih dari setahun yang diusulkan. Jika keuntungan
diferensial melebihi biaya diferensial, kegiatan tersebut seharusnya dilakukan.
Keuntungan dari suatu proyek dapat juga sebagai pencegahan dari denda atau kasus
hukum lainnya.terkadang perusahaan melakukan kegiatan nirlaba seperti menolong untuk
kebersihan lingkungan, menyediakan bantuan untuk kaum miskin dan tidak mampu, dan
menyediakan bantuan pendidikan. Ketika keuntungan yang diharapkan dari biaya
diferensial adalah penghasilan, dikaitan dengan penghasilan marginal atau kenaikan
penghasilan karena adanya kenaikan atau tambahan penghasilan total perusahaan dalam
suatu periode.
Biaya diferensial adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menyelesaikan proyek yang
diusulkan atau meningkatkan kegiatan yang sedang terjadi. Biasanya disebut biaya
marginal (marginal cost) oleh ahli ekonomi dan oleh pekerja teknik industri disebut
kenaikan biaya (incrimental cost). Biaya diferensial meliputi semua pengeluaran kas yang
dibutuhkan untuk proyek atau kegiatan (biaya tetap maupun biaya variabel). Pengeluaran
kas yang dibutuhkan disebut biaya out-of-pocket. Sama halnya, biaya diferensial dapat
dianggap sebagai biaya yang dapat dicegah jika aktivitas ditinggal atau tidak diteruskan.
Dengan demikian, disebut juga biaya yang dapat dicegah (avoidable cost).
Biaya diferensial tidak termasuk sunk cost atau biaya tetap yang dialokasikan. Sunk cost
adalah pengeluaran yang terjadi dan tidak dapat dihasilkan kembali, seperti harga buku
dari mesin yang tidak dibutuhkan yang melebihi nilai sisanya (salvage value). Biaya tetap
yang dialokasikan adalah biaya yang tidak berubah dengan adanya diterimanya atau
ditolaknya suat proyek atau aktivitas yang dievaluasi dan meliputi pengawasan pabrik dan
depresiasi gedung. Karena sunk cost tidak dapat dihasilkan kembali dan biaya tetap yang
dialokasikan tidak mempengaruhi keputusan, maka biaya-biaya tersebut tidak berkaitan
dengan pengambilan keputusan jangka pendek.
Biaya variabel berkaitan dengan biaya diferensial karena biaya tersebut harus dikeluarkan
jika aktivitas yang dievaluasi dilakukan atau ditingkatkan tetapi dapat dicegah apabila
aktifitas tidak dilakukan atau ditingkatkan. Sebaliknya, biaya tetap biasanya tidak
mempengaruhi peningkatan atau penurunan jangka pendek dari aktivitas. Biarpun, jika
tambahan biaya tetap diperlukan untuk meningkatkan kapasitas pada tingkat yang
dibutuhkan untuk melaksanakan atau meningkatkan proyek, tambahan biaya tersebut
adalah biaya diferensial karena biaya tersebut adalah pengeluaran out-of-pocket yang
dapat dicegah.
Opportunity cost seharusnya dipertimbangkan dalam evaluasi masalah keputusan jangka
pendek. Opportunity cost diartikan sebagai nilai yang dapat diukur dari alternatif terbaik
yang dilaksanakan. Imputed cost juga dapat dikaitkan dengan studi tentang biaya

23
diferensial. Imputed cost adalah biaya hipotetis yang mewakili biaya dari sumber yang
diukur sesuai nilai gunanya.

CONTOH-CONTOH STUDI TENTANG BIAYA DIFERENSIAL

Studi tentang biaya diferensial berorientasi pada jangka pendek. Hal tersebut tidak begitu
berguna untuk perencanaan strategis karena menghiraukan dampak jangka pendek dari
suatu keputusan. Dalam jangka panjang, semua biaya harus dihasilkan kembali atau
perusahaan tidak dapat menguntungkan, dan jika tidak menguntungkan, perusahaan tidak
akan bertahan lama. Beberapa contoh dari keputusan jangka pendek yang mungkin
menguntungkan dari analisis biaya diferensial meliputi :
1. Menerima atau menolak pesanan tertentu
2. Mengurangi harga satuan, spesial order
3. Membuat potongan harga dalam pasar yang bersaing
4. Evaluasi alternatif membuat atau membeli
5. Meningkatkan, menghentikan, atau meniadakan suatu fasilitas
6. Meningkatkan, membatasi, atau menghentikan produksi dari produk tertentu
7. Menentukan apakah menjual atau memproses lebih lanjut
8. Memilih di antara lini alternatif dari pembuatan produk
9. Menentukan harga maksimal yang dapat dibayar untuk bahan-bahan mentah

Menerima Pesanan Tambahan


Biaya diferensial adalah biaya yang seharusnya dipertimbangkan ketika suatu keputusan
mencakup perubahan dalam hasil keluaran. Biaya diferensial dari produksi tambahan
adalah selisih dari biaya memproduksi hasil kecil saat ini dan yang dimaksudkan, hasil
yang lebih besar. Bisnis tambahan akan dapat menguntungkan selama pendapatan dari
hasil tambahan melebihi biaya diferensial dari membuat dan menjual hasil tambahan.
Sebagai contoh, asumsikan suatu pabrik mempunyai kapasitas produksi maksimal
100.000 unit, tetapi kapasitas normal ditetapkan 80.000 unit. Tarif overhead telah telah
ditentukan sebelumnya yang dihitung sehingga overhead tetap yang dianggarkan
sepenuhnya diserap ketika operasi pada tingkat 80.000 unit (Karenanya, semua overhead
tetap digunakan untuk 80.000 unit yang diproduksi selama suatu periode). Jika unit lebih
kecil yang diproduksi, overhead tetap dibawah kegunaan (underapplied). Jika lebih
banyak unit yang diproduksi, overhead tetap diatas kegunaannya (overapplied). Jika
perusahaan ini membuat hanya satu unit, total biayanya sama karena satu unit diproduksi
menyerap semua biaya produksi yang terjadi selama suatu periode. Biaya total per unit
sebagai berikut :
Biaya variabel……………………………………………… $ 5
Total biaya tetap………………………………………….. 100.000
Biaya total per unit…………………………………….. $ 100.005
Pada kapasitas normal, biaya fixed per unit dikurangi $1.25 ($100.000  80.000), dan
biaya total per unit adalah :
Biaya variabel per unit.………………………………… $ 5.00
Bagian dari biaya tetap…………….…………………… 1.25
Biaya total per unit…………………………………. $ 6.25

Biaya diferensial dari tambahan 79.999 unit adalah $5 per unit (yaitu, biaya variabel),
karena tidak ada biaya tambahan yang terjadi. Apabila kapasitas tambahan bisa
digunakan untuk memproduksi tambahan 1.000 unit, maka biaya per unit untuk unit
tambahan ini-biaya diferensial-hanyalah biaya variabel sebesar $5, kecuali jika unit
tambahan ini membutuhkan pengeluaran biaya tetap tambahan. Perhitungan rugi laba
yang membandingkan hasil operasi ini dengan hasil-hasil seluruhnya setelah unit-unit
tambahan diproduksi dan dijual akan tampak sebagai berikut :

24
Usaha Dengan Usaha
Sekarang Tambahan
Penjualan..........................................$720.000 $729.000
Biaya variabel.................................... 400.000 405.000
Marjin kontribusi................................$320.000 $324.000
Biaya tetap........................................ 100.000 100.000
Laba...................................................$220.000 $224.000

Usaha tambahan hanya memerlukan biaya variabel karena biaya kapasitas menunjukkan
bahwa kapasitas tak terpakai masih memadai untuk menangani usaha tambahan.
Seandainya 1.000 unit dijual dengan harga di atas biaya variabel sebesar $5, maka
penjualan itu akan memberikan marjin kontribusi yang positif.
Contoh di atas juga dapat disajikan dalam cara berikut guna menyoroti pendapatan
deferensial sebesar $9.000 dan biaya sebesar $5.000 :

Usaha Dengan Usaha


Sekarang Tambahan Total
Penjualan.....................................$720.000 $ 9.000 $729.000
Biaya variabel.............................. 400.000 5.000 405.000
Marjin kontribusi..........................$320.000 $ 4.000 $324.000
Biaya tetap................................... 100.000 0 100.000
Laba.............................................$220.000 $ 4.000 $224.000

Menurunkan Harga Pesanan


Analisis biaya diferensial membantu manajemen dalam menetapkan harga jual produk
tambahan. Sebagai ilustrasi, misalkan suatu perusahaan memproduksi sebanyak 450.000
unit dengan memakai 90% dari kapasitas normal. Overhead pabrik tetap adalah
$1.250.000 yang berarti $2.50 untuk setiap unit produk bila beroperasi pada tingkat
kapasitas normal 100% ($1.250.000-500.000 unit). Tarif overhead pabrik variabel adalah
$0.50 per unit. Biaya bahan langsung $1.80 per unit produk san biaya pekerja langsung
$1.40 per unit. Beban tingkat batch dan beban tiingkat administrasi adalah 0, karena
hanya satu produk yang diproduksi oleh perusahaan (lihat bab 14). Setiap unit dijual
seharga $10. Biaya variabel pemasaran (biaya pengiriman dan biaya komisi penjualan)
sebesar $.50 per unit. Biaya tetap pemasaran dan biaya administrasi total sebesar
$800.000. Berdasarkan data tersebut, akuntan akan mempersiapkan laporan laba rugi
yang disajikan dalam Exhibit 21-2.

25
Exhibit 21-2
Perusahaan Walsenberg
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir Desember, 19A.
Penjualan (450.000 unit @$10).......................................... $ 4.500.000
Harga Pokok Penjualan :
Bahan langsung (450.000 unit @1.80)............................$ 810.000
Upah langsung (450.000 unit @1.40).............................. 630.000
Overhead pabrik variabel (450.000 unit @0.50)............. 225.000
Overhead pabrik tetap (450.000 unit @2.50)..................1.125.000 2.790.000
Laba kotor........................................................................ $ 1.710.000
Overhead pabrik yang tidak diserap
[(500.000 unit-450.000 unit) @$2.50].......................... 125.000
Laba Bersih (disesuaikan)................................................ $ 1.585.000
Dikurangi biaya komersial :
Biaya variabel pemasaran (450.000 unit @$.50)..........$ 225.000
Biaya tetap pemasaran dan biaya administrasi............. 800.000 1.025.000
Laba dari operasi.............................................................. $ 560.000

Manajer penjualan dari perusahaan Walsenberg melaporkan bahwa seorang pelanggan


bersedia membayar $6 per unit untuk tambahan 100.000 unit. Untuk membuat unit
tambahan, akan dikeluarkan biaya sewa peralatan baru sebesar $10.000 per tahun.
Dengan menggunakan biaya absorption, akuntan dapat menghitung laba atau rugi untuk
pesanan ini sebagai berikut :

Penjualan (100.000 unit @$6).................................. $ 600.000


Harga pokok penjualan diferensial :
Bahan langsung (100.000 unit @1,80)..................$ 180.000
Upah langsung (100.000 unit @$1,40).................. 140.000
Overhead pabrik variabel (100.000 unit @$,50).... 50.000
Overhead pabrik tetap (100.000 unit @2,50)......... 250.000 620.000
$ (20.000)
Biaya variabel pemasaran..................................... 50.000
Kerugian dari pesanan ini...................................... $ (70.000)

Ada dua masalah dengan perhitungan sebelumnya. Pertama, tambahan $10.000 untuk
sewa peralatan dihiraukan, dan kedua, overhead tetap, yang tidak mempengaruhi
keputusan, telah dialokasikan pada usaha tambahan sgb biaya difernsial. Penggunaan
dat biaya absorption dalam masalah ini akan menyebabkan manajemen menolak tawaran.
Dalam penghitungan ini, semua elemen biaya diukur pada biaya per unit yang ada, dan
overhead tetap dialokasikan berdasarkan tarif yang ditentukan ($2,50 per unit).
Pandangan kedua, meskipun, mengungkapkan dampak berikut dari pesanan baru atas
overhead pabrik tetap :
Overhead pabrik tetap (sekarang)............................$ 1.250.000
Overhead pabrik tetap (karena usaha tambahan).... 10.000
Total overhead pabrik tetap...................................... $ 1.260.000
Overhead pabrik tetap yang dibebankan pada produksi :
Untuk 450.000 unit (usaha lama)...........................$ 1.125.000
Untuk 100.000 unit (usaha tambahan)................... 250.000 1.375.000
Overhead pabrik tetap yang diserap berlebih........... $ 115.000

26
Overhead pabrik tetap yang tidak diserap sebesar $125.000 tidak ada lagi, malah usaha
tambahan akan menimbulkan overhead pabrik tetap yang diserap berlebih, yaitu
$115.000, atau kenaikan $240.000 dalam overhead pabrik yang diserap. Kenaikan
$240.000 dapat juga dihitung dengan mengurangkan tambahan biaya tetap yang harus
dikeluarkan ($10.000 sewa peralatan) dari jumlah biaya tetap overhead yang dialokasikan
pada tambahan 100.000 unit yang diproduksi di bawah metode biaya absorption (100.000
unit X $2.50 = $250.000). jumlah $240.000 ini penghitungan rugi $70.000 dari hasil
pesanan menghasilkan untung $170.000. Keuntungan ini ditunjukkan lebih jelas dalam
laporan berikut, yang hanya terdiri dari biaya dan pendapatan diferensial :
Penjualan (100.000 unit @$6).................................. $ 600.000
Harga pokok penjualan :
Bahan langsung (100.000 unit @$1,80)................$ 180.000
Upah langsung (100.000 unit @$1,40).................. 140.000
Overhead pabrik variabel (100.000 unit @$,50).... 50.000
Biaya tetap tambahan untuk membuat pesanan. . . 10.000 380.000
$ 220.000
Biaya variabel pemasaran ....................................... 50.000
Keuntungan dari pesanan ini.................................... $ 170.000

Biaya diferensial dari produksi dan penjualan setiap tambahan unit dapat dihitung sebagai
berikut :

Biaya variabel pemasaran per unit 0,50


Total biaya diferensial per unit $4,30

Karena biaya diferensial $4,30 kurang dari harga penjualan $6, jelas bahwa dampak atas
keuntungan akan memuaskan.
Dalam prakteknya, sering kali sulit untuk menentukan apakah penawaran untuk membeli
hasil tambahan adalah benar-benar usaha tambahan. Rencana penjualan tahunan tidak
bisa menentukan kuantitas untuk dijual kepada setiap pelanggan karena perkiraan
ditentukan dari kecenderungan penjualan produk dan faktor-faktor ekonomi yang
diharapkan untuk menimbulkan permintaan selama periode yang diperkirakan.
Jika manajemen memutuskan usaha tambahan atas penawaran untuk membeli dengan
pengurangan harga, dampak jangka panjang atas penjualan kepada pelanggan laindan
reaksi pesaing seharusnya dipertimbangkan. Perusahaan juga harus berhati-hati untuk
tidak melanggar Robinson-Patman Act (seperti dibahas pada Bab 25).

Keputusan untuk Memproduksi Sendiri Atau Membeli

Keputusan jangka pendek lainnya yang berkaitan dengan analisa biaya diferensial adalah
memutuskan apakah membuat atau membeli bagian komponen yang digunakan untuk
menyelesaikan produk.. Pentingnya masalah keputusan memproduksi atau membeli
dibuktikan dengan fakta bahwa hampir semua perusahaan pabrikasi adakalanya harus
mengambil keputusan semacam itu dalam kegiatan operasinya. Keputusan semacam ini
ditujukan untuk memanfaatkan sumber daya produksi dan keuangan semaksimal
mungkin. Jika dihadapkan pada masalah keputusan membuat sendiri atau membeli,
manajer harus :
1. Mempertimbangkan kuantitas, kualitas, dan keandalan penyediaan sumber bahan termasuk
kecakapan teknis yang diperlukan.
2. Membandingkan biaya produksi dengan harga perolehan produk tersebut.

27
3. Membandingkan berbagai kemungkinan penggunaan fasilitas perusahaan sekiranya tidak
berproduksi.
4. Mempertimbangkan perbedaan jumlah investasi modal yang diperlukan dan perbedaan
waktu untuk arus kas (Bab 23 dan 24).
5. Mengambil rangkaian tindakan yang sejalan dengan keseluruhan kebijakan perusahaan.

Akuntan harus menyajikan laporan yang membandingkan biaya produksi dan harga jual
barang tersebut. Telaah biaya yang hanya mempertimbangkan biaya difeensial tanpa
alokasi overhead tetap atau laba akan menunjukkan kemungkinan penghematan biaya
dalam jangka pendek. Lagi pula, jika hanya sedikit keuntungan dalam membuat barang
itu, mungkin lebih baik dibeli karena manajemen lebih percaya pada harga beli yang pasti
daripada biaya produksi yang masih berupa taksiran saja.

Keputusan untuk Menutup Fasilitas

Analisis biaya diferensial juga digunakan apabila sebuah perusahaan dihadapkan pada
kemungkinan penutupan failitas, baik fasilitas produksi maupun pemasaran. Jika operasi
dilanjutkan, maka biaya tertentu yang berhubungan dengan penutupan fasilitas itu dapat
dihemat. Selanjutnya, biaya yang harus dikeluarkan apabila suatu fasilitas yang telah
ditutup itu dibuka kembali dapat dihemat. Manajemen dapat pula mempertimbangkan
investasi guna melatih karyawan yang aktif, yang akan pindah kerja bila dilakukan
penutupan. Agar manajemen memahami langkah-langkah yang bisa diambil, lagi-lagi
akuntan dapat menggunakan anggaran fleksibel untuk menentukan pengaruh dari
kelanjutan operasi selama biaya diferensial atau setiap jumlah di atas biaya kelanjutan
operasi selama biaya diferensial atau setiap jumlah di atas biaya tersebut pasti dapat
ditutup.

Keputusan untuk Menghentikan Produk

Mungkin tidak seluruh fasilitas akan ditutup atau dihapuskan, tetapi jenis produk tertentu
akan dihentikan karena tidak menghasilkan laba atau menghasilkan laba yang kurang
memadai. Keputusan untuk menghentikan jenis produk membutuhkan analisis yang
cermat atas biaya dan pendapatan diferensial yang relevan melalui suatu program
evaluasi produk yang terstruktur dan berlanjut. Beberapa manfaat dapat timbul dari
pelaksanaan produk program evaluasi yang efektif, yang bertujuan untuk
mengidentifikasikan secara tepat waktu, jenis produk yang harus dihapuskan dan yang
dapat dibuat lebih menguntungkan melalui tindakan perbaikan yang tetap, manfaat-
manfaat ini meliputi :
1. Perluasan penjualan
2. Peningkatan laba
3. Penurunan tingkat persediaan
4. Pembebasan waktu kerja untuk digunakanpd aktivitas yang lebih menguntungkan
5. Penyediaan sumber daya yang penting dan langka
6. Perhatian yang lebih besar dari manajemen mengenai penyebab kesulitan atau kegagalan
produk.

Perhatian sebaiknya tidak hanya dicurahkan untuk mempertimbangkan profitabilitas dari


jenis produk yang dianalisis tetapi juga mengevaluasi sejauh mana penjualan produk
lainnya dirugikan apabila satu jenis produk dihapus. Jika penurunan penjualan produk
yang berkaitan cukup besar, mungkin perlu untuk mempertahankan jenis produk yang
sedang diteliti.

Manajemen membutuhkan data yang bisa memperlihatkan masalah-masalah besar yang


dihadapi produk. Masalah-masalah itu meliputi :
1. Meningkatnya jumlah keluhan pelanggan

28
2. Meningkatnya jumlah pengembalian pengiriman
3. Menurunnya volume penjualan
4. Menurunnya volume penjualan suatu produk sebagai persentase dari total penjualan
5. Volume penjualan masa lalu yang tidak mencapai jumlah yang diproyeksikan
6. Taksiran penjualan dan potensi pasar di masa mendatang yang tidak menguntungkan.
7. Merosotnya tingkat pengembalian atas investasi di bawah tingkat minimum yang dapat
diterima
8. Biaya variabel yang hampir sama dengan atau melebihi pendapatan (harga jual)
9. Kenaikan berbagai biaya yang harus berlanjut tanpa diimbangi kenaikan penjualan.
10. Meningkatnya persentase jam kerja eksekutif yang diperlukan
11. Harga yang harus terus diturunkan untuk mempertahankan penjualan
12. Anggaran promosi yang harus terus dinaikkan untuk mempertahankan penjualan.

Hasil telaah menunjukkan bahwa perusahaan sering melaksanakan pekerjaan yang


kurang memuaskan untuk mengidentifikasi produk yang menghadapi kesulitan dan harus
dihapuskan. Barang kali kelemahan utamanya adalah ketiadaan data yang relevan dan
tepat waktu. Untuk menentukan data yang diperlukan oleh suatu program pemantauan
(monitoring) produk yang sukses, dan implementasi serta operasinya yang efektif,
manajemen harus memanfaatkan pengalaman dan keahlian akuntan.

Penerapan Lain dari Analisis Biaya Diferensial


Analisis biaya diferensial dapat pula diterapkan pada alternatif-alternatif yang dihadapi
manajemen suatu kilang minyak. Kasus-kasus hipotetis yang menggambarkan sejumlah
metode yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah demikian, dapat
digeneralisasi untuk keadaan industri lain.
Industri penyilangan minyak ditandai dengan proses-proses yang mengharuskan
manajemen memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada pada tahapan
tertentu dalam proses itu. Manajemen dari suatu kilang minyak harus memutuskan apa
yang harus dikerjakan dengan setiap hasil sulingan atau fraksi dan pada tahapan
penyulingan mana hasil-hasil tersebut harus dijual.
Akuntan dapat membantu manajemen dengan menyusun anggaran fleksibel untuk
departemen operasi sekunder, dimana pemrosesan lanjutan dilaksanakan. Anggaran
fleksibel departemen ini disebut anggaran analisis biaya.

Menjual atau Memproses Lebih Lanjut. Sebuah kilang minyak mempunyai 20.000 liter
minyak bakar dan harus memutuskan apakah akan menjualnya sebagai minyak bakar
atau ataukah memisahkan (crack) menjadi bensin dan minyak bakar residu. Harga per
liter saat ini adalah sebagai berikut :

Minyak bakar.........................$ 1,40


Bensin.................................... 1,68

Perusahaan mengoperasikan 80% dari kapasitas. Berdasarkan anggaran analisis biaya


untuk Departemen Pemisahan, suatu proses akan menghasilkan 20.000 galon dengan
biaya diferensial 10 sen per galon. Menggunakan informasi ini, pendapatan diferensial
berikut dapat dipersiapkan :

Pendapatan potensial bersih-produk hasil pemisahan :


Bensin (15.000 galon @$1,68)..............................$ 25.200
Minyak Bakar (3.000 galon @$1,40)..................... 4.200
$ 29.400
Dikurangi biaya diferensial (20.000 galon @$.10). 2.000 $ 27.400
Pendptan potensial bersih-minyak bakar (20.000 galon @$1.40) 28.000
Kerugian akibat pemisahan minyak bakar...................... $ 600

29
Jadi ditinjau dari sudut kuantitatif, lebih menguntungkan untuk menjual langsung
sebagai minyak bakar sebanyak 20.000 liter, ketimbang memprosesnya lebih lanjut.

Memilih Cara Pengerjaan Alternatif. Sebuah kilang minyak berusaha untuk memutuskan
apakah akan membenahi (treat) dan menjual fraksi minyak tanah atau memisahnya
(crack) menjadi fraksi bensin. Keputusan saat ini berkaitan dengan 10.000 galon minyak
tanah mentah. Informasi yang berhubungan tersedia sebagai berikut (dari anggaran
analisis untuk pemisahan minyak) :

Harga saat ini per liter :


Minyak tanah..........................................................$ 1,20
Bensin.................................................................... 1,68
Minyak bakar.......................................................... 1,40
Pemisahan menghasilkan :
Bensin.................................................................... 85%
Minyak bakar residu............................................... 5
Bagian yang hilang (menguap).............................. 10
Biaya diferensial yang berkaitan dengan kemungkinan hasil minyak tanah per galon :
Pemisahan.............................................................$ 0,12 per galon
Pembenahan.......................................................... 0,08 per galon

Berdasarkan jumlah-jumlah di atas, kilang minyak itu dapat menyiapkan analisis seperti di
bawah ini :

Pendapatan potensial bersih-produk hasil pemisahan :


Bensin (8.500 galon @$1,20)...................................$ 14.280
Minyak bakar (500 galon @$1,40)............................ 700
..................................................................................$ 14.980
Dikurangi biaya diferensial (10.000 galon @$0,12). . 1.200 $ 13.780
Pendapatan potensial bersih minyak tanah :
Taotal pendapatan (10.000 galon @$1,20)..............$ 12.000
Dikurangi biaya diferensial (10.000 galon @$0,08). . 800 $ 11.200
Laba dari pemisahan dibanding dengan pembenahan... $ 2.580

Harga yang Harus Dibayar untuk Suatu Persediaan Antara (Intermediate Stock).
Sebuah perusahaan penyulingan minyak telah ditawarkan cylinder stock sebanyak
10.000 galon. Proses tawar-menawar biasa akan menentukan harga akhir. Perusahaan
tersebut ingin mengetahui berapa harga yang dapat dibayarkan dan masih memperoleh
laba. Persediaan akan diproses dalam persediaan yang lebih murni dan dijual pada tahap
tersebut, karena unit pencampuran untuk membuat mesin jadi saati ini sedang bekerja
dengan kapaistas penuh. Informasi yang tersedia adalah sebagai berikut :

Cylinder stock dengan jenis dan kuantitas semacam itu mungkin akan menghasilkan :
90% persediaan murni
5% petrolatum
5% hilang
Harga yang berlaku : persediaan murni $1 per liter; petrolatum-tidak ada pasar

Biaya diferensial yang berkaitan dengan pemrosesan 10.000 galon cylinder stock melalui
beberapa unit (dari anggaran analisis) adalah :
Penarikan lilin.........................................................$ .06 per galon
Penyulingan cairan................................................. .06
Penyaringan........................................................... .03
Jumlah....................................................................$ .15 per galon

30
Dengan menggunakan informasi ini, posisi perusahaan kilang minyak ini dapat dianalisis
dan dapat ditentukan marjin penawarannya :
Pendapatan-persediaan murni (9.000 liter @$1)...$ 9.000
Biaya diferensial (10.000 galon @$.15)................. 1.500
Marjin.....................................................................$ 7.500
Marjin per cylinder stock........................................$ 0,75

Sekarang kilang minyak ini siap melakukan tawar-menawar untuk pembelian cylinder
stock itu, karena mengetahui bahwa harga beli sebesar $0,75 per galon merupakan titik
kritis maksimum-membayar lebih tinggi akan mengakibatkan kerugian., membayar lebih
murah akan menghasilkan laba. Disini konsep biaya kesempatan (opprtunity cost), juga
berperan dalam keputusan akhir. Jika kapasitas yang tersedia lebih menguntungkan
digunakan untuk tujuan lain, maka barang kali pembelian yang diusulkan sebaiknya tidak
dilaksanakan.

Pembangunan Kapasitas Tambahan. Seorang pengusaha kialng minyak menyadari


bahwa pasar untuk produk jadi neutrals sedemikian besar sehingga kapasitas yang ada
tidak bisa memenuhi permintaan. Pengusaha minyak yakin bahwa tambahan unit-unit
penarikan lilin dari cairan (solvent extracting) akan terbukti menguntungkan. Persediaan
sulingan lilin (wax distillate) tambahan yang diperlukan akan dibeli di pasar terbuka
dengan tarif yang berlaku. Meski demikian, sebelum melanjutkan pembangunan kapasitas
tambahan ini, ia mengadakan konsultasi dengan akuntan kepala yang kemudian
menyajikan informasi berikut :

Biaya diferensial per unit :


Kapasitas dari 100% (normal)
sampai 120% (kenaikan sebanyak 10.000 liter)
Departemen Penarikan Lilin-
$0,10 per galon bahan (through-put)
Departemen penyulingan
Cairan-$0,10 per liter bahan
Hasil yang diasumsikan dari sulingan lilin :
90% Viscous neutral (produk
netral yang kental)
1,5% Parafin (8 pon per galon)
8,5% hilang
Harga pasar yang berlaku :
Viscous neutral-$1,50 per galon
Parafin-$0,24 per pon
Persediaan sulingan lilin-$1,20 per
galon*

*Bukan harga pasar yang diumukan, tetapi harga yang menurut menajemen harus dibayar
untuk memperoleh persediaan.

Dengan menggunakan informasi ini, disusun analisa sebagai berikut :


Pendapatan diferensial:
9.000 galon Viscous neutral @$1,50..............................$ 13.500
1.200 pon parafin @$.24................................................ 288
$ 13.788
Dikurangi biaya persediaan sulingan lilin (10.000 galon @$.10) 12.000
Marjin yang tersedia untuk biaya diferensial......................... $ 1.788
Biaya diferensial:
Departemen penarikan lilin (10.000 galon @$.10).........$ 1.000

31
Departemen penyulingan cairan (10.000 galon @$.10). 1.000 2.000
Kerugian potensial dari produksi diferensial......................... $ 212

Analisis akuntan menunujukkan bahwa kenaikan kapasitas produksi yang diusulkan tidak
dapat dibenarkan dalam keadaan tersebut. Lagi pula, laba potensial pun harus
menghasilkan pengembalian yang memuaskan atas investasi modal tambahan.

32
APPENDIKS PROGRAM LINEAR

Masalah pengalokasian sumber daya dapat menjadi rumit ketika beberapa produk dan
adanya beberapa batasan-batasan. Salah satu pendekatan untuk memcahkan masalah
tersebut yaitu dengan pemrograman linear, yaitu alat keputusan kuantitas yang
memperbolehkan pengambil keputusan untuk menemukan solusi optimal untuk masalah
pengalokasian sumber daya jangka pendek tanpa menebak.

Maksimisasi Marjin Kontribusi


Marjin kontribusi adalah salah satu tolok keberhasilan manajemen dalam memanfaatkan
sumber daya secara optimal. Untuk memaksimalkan laba, manajemen harus
memaksimalkan total marjin kontribusi dari produksi dan penjualan prosuk.
Untuk menggambarkan penerapan pemrograman linear pada masalah memaksimisasi
marjin kontribusi, anggaplah suatu toko mesin menghasilkan dua model produk, model
standar dan model mewah. Setiap unit model standar membutuhkan 2 jan untuk
penggerindaan dan 4 jam untuk pengamplasan. Setiap unit model mewah memerlukan 5
jam untuk penggerindaan dan 2 jan untuk pengamplasan. Pabrikan mempekerjakan tiga
tukang gerinda dan dua tukang amplas; sehingga dalam setiap minggu dengan 40 jam
kerja tersedia kapasitas gerinda 120 jam dan kapasitas amplas 80 jam. Satu unit dari
model standar dijual $9, dan satu unit dari model mewah dijual $12. Biaya variabel
produksi dan penjualan satu unit masing-masing untuk model satndar dan model mewah
adalah $6 dan $8. Terdapat marjin kontribusi sebesar $3 untuk setiap model standar dan
$4 untuk setiap model mewah. Permintaan pasar untuk kedua produk tersebut cukup kuat
untuk menyerap semua unit yang dapat dihasilkan perusahaan dan jual dengan kapasitas
saat ini. Guna memaksimisasi marjin kontribusi, manajemen harus memutuskan (1)
mengalokasikan kapasitas produksi yang tersedia antara model standar dan model
mewah dan (2) menghasilkan jumlah unit dari setiap model untuk diproduksi.
Informasi yang relevanm yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut,
diikhtisarkan sebagai berikut :
Jam kerja Jam kerja Harga Biaya Marjin
Penggerindaan Pengamplasan Jual Variabel Kontribusi
Model standar 2 jam 4 jam $ 9 $ 6 $ 3
Model mewah 5 2 12 8 4
Kapasitas pabrik 120 80

Masalah tersebut dapat diungkapkan secara matematika berikut ini :


1. Pertama, marjin kontribusi totaldpt diperoleh dari produksi dan penjualan dari dua model
produk (disebut fungsi sasaran/ objective function) ditulis secara matematika. Misalkan x
dan y merupakan kuantitas model standar dan model mewah, maka marjin kontribusi
total adalah 3x + 4y. karena itu fungsi sasarannya adalah :
Memaksimumkan CM = 3x + 4y
2. Selanjutnya, kendala untuk masalah harus dinyatakan dalam bentuk matematik. Ada
dua kendala adalah waktu penggerindaan dan waktu pengamplasan. Tersedia 120 jam
kerja untuk penggerindaan. Untuk satu unit model standar (x) dibutuhkan 2 jam
penggerindaan dan untuk satu unit model mewah (y) dibutuhkan 5 jam penggerindaan.
Karena itu, kendala penggerindaan dpat dinyatakan secara matetamtik sebagai berikut :
2x + 5y  120

Karena tersedia 80 jam kerja untuk pengamplasan dan dibutuhkan 4 jam untuk
mengamplas satu unit model standar dan 2 jam untuk mengamplas satu unit model
mewah, maka kendala pengamplasan dapat dinyatakan secara matematik sebagai
berikut:
4x + 2y  80

33
kedua kendala dalam contoh ini dinyatakan dalam hubungan lebih kecil atau sama
dengan ; artinya, jumlah kendala yang dapat digunakan harus lebih kecil atau sama
dengan jumlah kendala yang tersedia.
Ketika masalah pemrograman linear mencakup hanya dua variabel, grafik dua dimensi
dapat digunakan untuk menentukan solusi optimal. Dalam contoh ini, kuantitas maksimal
dari setiap unit yang dapat diproduksi, pemberian batasan kapasitas penggerindaan dan
pengamplasan, ditentukan sebagai berikut :

Maksimasi Kuantitas Produksi


Operasi Model Model
Produksi Standar (x) Mewah (y)
120jam : 2 = 120jam : 5 =
Gerinda
60 24
80jam : 4 = 80jam : 2 =
Pengamplasan
20 40

Kuantitas terkecil dalam setiap dua kolom adalah kuantitas maksimal yang dapat
diproduksi dengan kapasitas terbatas yang tersedia. Perusahaan dapat memproduksi
tidak lebih dari 20 unit model standar, sehingga kontribusi margin (CM) dari $60 (20 unit x
$3 CM/unit), atau 24 unit dari model mewah, menghasilkan kontribusi margin $96 (24unit
X $4 CM/unit). Bagaimanapun, kombinasi produksi dari model standar dan model mewah
akan menghasilkan perbedaan, dan mungkin solusi yang lebih baik.
Minimisasi Biaya
Model sebelumnya menjelaskan maksimisasi total kontribusi margin. Namun,
pemrograman linear dapat pula digunakan untuk meminimisasi biaya. Untuk
menggambarkan masalah minimisasi biaya, anggaplah bahwa suatu perusahaan farmasi
harus memproduksi larutas sebanyak 40 galon pas, dengan bahan dasar, x dan y, yang
harganya masing-masing $8 dan 15$ per galon. Bahan x hanya boleh dipakai maksimum
12 galon, dan untuk menjamin kualitas, setidaknya 10 galon dari bahan y harus
digunakan. Perusahaan ingin meminimisasi biaya.
Fungsi sasaran biaya dapat ditulis sebagai berikut :
Minimisasi biaya = 8x + 15y
Dengan kendala sebagai berikut :
x + y = 40
x  12
y  10
pemecahan optimal memang sudah jelas. Oleh karena x lebih murah, maka dia harus
dipakai sebanyak mungkin, yaitu 12 galon. Lalu y harus dipakai secukupnya, atau 28
galon, untuk memperoleh kuantitas yang diinginkan, yaitu total kuantitas 40 galon.

Metode Simpleks
Meskipun masalah pemrograman linear dengan lebih dari dua kendala dapat diselesaikan
secara mudah dengan menggunakan metode grafik, namun pendekatan itu tidak praktis
untuk memecahkan masalah dengan lebih dari 2 variabel pada fungsi sasaran (objective
function). Pemrograman linear dengan banyak variabel dapat dipecahkan dengan suatu
prosedur aljabar yang dilakukan secara berulang-ulang dan disebut sebagai metode
simpleks. Metode simpleks, yang didasarkan pada aljabar matriks (atau linear),
memberikan suatu cara sistematik untuk mengevaluasi setiap detik sudut pandang pada
bidang pemecahan yang layak.

34
Kesimpulan

Bab ini mengacu pada keputusan jangka pendek. Bagian pertama dari bab ini menjelaskan tentang
biaya diferensial sebagai biaya yang keluar dari kantong (out of pocket) atau biaya yang bisa
dicegah (avoidable), dan dibahas juga ketidakterkaitan biaya tertanam (sunk cost) dan biaya tetap
yang dialokasikan dalam pembuatan keputusan jangka pendek. Untuk menentukan kepuasan dari
beberapa aktifitas, analis harus membandingkan biaya diferensial yang diharapkan dengan laba
yang diharapkanj. Jika laba yang diharapkan adalah pendapatan, proyek dikerjakan jika kenaikan
pendapatan melebihi biaya diferensial. Untuk masalah yang tidak mempengaruhi pendapatan,
biaya diferensial seharusnya diminimalisasikan. Penerapan analisis biaya diferensial dicontohkan
untuk masalah-masalah termasuk keputusan berikut ini: menerima atau menolak pesanan tertentu;
pengurangan harga satutan, pesanan khusus; membuat potongan harga dalam pasar yang
bersaing; evaluasi alternatif membuat atau membeli; meningkatkan, menghentikan, atau
menghapuskan fasilitas; meningkatkan, mengurangi, atau menghentikan produksi produk tertentu;
menentukan apakah menjual atau memproses lebih lanjut; menentukan di antara alternatif rute
pembuatan produk; dan menentukan harga maksimal yang dapat dibayar untuk bahan mentah.

35
LATIHAN-LATIHAN

E21-1 Analisa Bisnis Baru yang Diusulkan. Saugus Insecticide Company saat ini memproduksi
dan menjual 30.000 kg Sta Ded setiap bulan. Volume ini adalah 70% dari kapasitas untuk Sta Ded.
Seorang pedagang besar yang daerah pemasarannya berada di luar Saugus menawarkan untuk
membeli 5.000 kg dari produk ini setiap bulan selama kontrak dua tahun seharga $1.80 per kg,
warna merah muda yang disediakan dapat diganti dengan warna hijau. Produk akan dipasarkan di
bawah merek pedagang besar.
Untuk merubah warna saugus harus membeli mesin pencampur khusus seharga $3,000. Mesin
tidak akan mempunyai nilai lagi setelah dua tahun kontrak berakhir. Biaya bahan-bahan untuk
merubah warna pada penyelesaian produk akan sebesar 1 sen per kg.
Biaya pemasaran tidak akan meningkat jika bisnis baru diterima, tetapi tambahan biaya
administrasi sebesar $150 per bulan diestimasikan, tidak ada tambahan untuk supervisi dan pajak
properti. Tambahan pajak upah akan menjadi $210.
Laporan Laba Rugi bulanan untuk operasi yang sedang terjadi adalah sebagai berikut :

Penjualan....................................................................................$ 72.000
Biaya untuk produksi :
Direct Materials...................................................$ 18.000
Direct Labor......................................................... 15.000
Factory overhead :
Indirect labor................................................. 6.000
Supervisory labor.......................................... 4.000
Power ($180 fixed)........................................ 780
Supplies........................................................ 600
Maintenance and repair................................ 810
Depreciation.................................................. 3.000
Insurance...................................................... 210
Property tax................................................... 125
Payroll taxes.................................................. 1.250
Cost of goods produces and sold............................. 49.775
Gross profit............................................................... $ 22.225
Biaya Pemasaran......................................................$ 11.000
Biaya administrasi..................................................... 4.500
Pendapatan sebelum pajak......................................$ 6.725

Diminta : Siapkan analisa biaya diferensial untuk menunjukkan perusahaan seharusnya menerima
bisnis baru yang diusulkan.

E21-2 Analisa Biaya Diferensial. Departemen Anggaran dari Perusahaan Jetco Manufacturing
menyiapkan daftar factory overhead pada berbagai level produksi.
40% dari 60% dari 80% dari 100% dari
kapasitas kapasitas kapasitas kapasitas
Unit produksi................................ 100.000 150.000 200.000 250.000
Variable factory overhead............$ 50.000 $ 75.000 $ 100.000 $ 125.000
Fixed factory overhead................ 90.000 100.000 115.000 125.000

Jetco memproduksi paking untuk jaringan pipa gas alam. Pada bulan-bulan ini, pengaturan trasmisi
gas yang tidak baik ditund dalam kongres, dan order-order pelanggan menjadi minimal. Sebagai
contoh, pada Desember hanya 150.000 paking diproduksi, memenuhi 60% kapasitas. Pada level
produksi tersebut, direct materials dan direct labor sebesar $150.000 dan $112.500. indikator-
indikator ekonomi menunjukkan peningkatan produksi didalam waktu dekat. Sesuai hal tersebut,
manajemen mempertimbangkan untuk langkah menaikkan produksi January sampai dengan 100%
kapasitas (tambahan 100.000 unit) dengan maksud untuk menambah persedian dengan harga
yang relatif rendah selama periode merosot ini.

36
Diminta :
(1) Tentukan biaya tambahan 100.000 unit produksi.
(2) Hitung biaya total dari produksi 250.000 unit pada bulan January.
(3) Tentukan harga penjualan yang diminta untuk produksi bulan Januari dengan mtujuan
mencapai markup 20% atas biaya produksi.

E 21-3 Penerimaan Order Spesial. Beberapa bulan yang lalu, Perusahaan Welburne
memproduksi dan menjual 10.000 unit Wartex setiap bulan. Biaya per bulan Wartex sebagai berikut
:
Direct materials.................................................................................$ 20.000
Direct labor....................................................................................... 35.000
Variable factory overhead................................................................. 10.000
Fixed factory overhead..................................................................... 45.000
Variable marketing expense (shipping and sales commisions)........ 20.000
Allocated marketing and administrative expenses........................... 30.000
Total biaya..................................................................................$160.000
Harga penjualan normal $25 per unit. Salah seorang penjual perusahaan sedang merundingkan
kontrak dengan pelanggan yang berprospek yang menawarkan untuk membeli 15.000 unit wartex
seharga $12.50 per unit. Penjual tersebut tidak mengharapkan pengulangan bisnis dari pelanggan
setelah penjualan ini dan tidak percaya apabila penjualan ini akan mempengaruhi penjualan normal
dari Wartex.Welburne mempunyai kapasitas produksi yang memadai untuk memproduksi hanya
15.000 unit Wartex. Sebagai konsekuensinya, perusahaan akan menambah sewa perlengkapan
pada harga $5.000 dan membayar lembur $10.000 untuk memproduksi tambahan jumlah Wartex
yang dibutuhkan.
Diminta : Siapkan analisa biaya diferensial yang menunjukkan apakah Welburne seharusnya
menerima atau menolak order spesial ini.

E21-4 Keputusan Membuat atau Membeli. Huntington Products memproduksi 10.000 unit Bagian
M-1 setiap tahun untuk digunakan dalam produksinya. Biaya-biaya berikut ini dilaporkan :
Direct materials...........................................................................$ 20.000
Direct labor................................................................................. 55.000
Variable factory overhead........................................................... 45.000
Fixed factory overhead............................................................... 70.000
....................................................................................................$190.000
Perusahaan Lufkintelah menawarkan untuk menjual kepada Huntington 10.000 unit Bagian
M-1 setiap tahun seharga $18 per unit. Jika Huntington menerima tawaran tersebut,beberapa
fasilitas yang selama ini digunakan untuk memproduksi Bagian M-1 dapat disewakan kepada pihak
ketiga dengan sewa tahunan $15.000. sebagai tambahan, $4 per unit dari fixed factory overhead
yang digunakan untuk memproduksi Bagian M-1 akan dihilangkan semuanya.

Diminta : Haruskah Huntington menerima penawaran Lufkin? Jelaskan.


E21-5 Keputusan Membuat atau Membeli. Perusahaan Creed Engine mempertimbangkan untuk
memproduksi mesin baru yang didesain sebagai model VX4. Mesin akan mengubah ukuran dari
setiap barang yang diproduksi Creed, dan perusahaan mengharapkan untuk menjual 20.000 unit
setahun. Saat ini perusahaan mempunyai kapasitas produksi untuk jumlah yang diproyeksikan atas
seluruh bagian yang dibutuhkan 20.000 unit VX4 selain piston. Setiap model mesin VX4
membutuhkan 4 piston, jadi 80.000 piston akan dibutuhkan setiap tahun. Piston diproduksi oleh
Pabrik Tuscon milik perusahaan, yang mana sekarang ini beroperasi secara penuh. Tidak ada
pabrik lain perusahaan yang mempunyai perlengkapan atau keahlian yang dibutuhkan untuk
memproduksi piston. Untuk memproduksi piston yang dibutuhkan, perusahaan dapat menambah
fasilitas pada pabrik Tuscon dengan sewa tambahan mesin dengan biaya tahunan $30.000 dan
menyewa tambahan supervisor dengan biaya tahunan $40.000. Sebagai alternatif, perusahaan
dapat membeli jumlah piston yang dibutuhkan dengan kualitas yang sama dari Wichita Machine

37
Works, penyedia pihak luar, dengan harga kontrak $4.40 per unit. Biaya yang diproyeksikan untuk
memproduksi 80.000 piston pada Pabrik Tuscon adalah sebagai berikut :
Direct materials...........................................................................$ 160.000
Direct labor................................................................................. 80.000
Allocated factory overhead......................................................... 240.000
Total biaya 80.000 piston.........................................................$ 480.000

Pabrik Tuscon menggunakan tingkat factory overhead yang ditentukan sebelumnya


ditentukanatas dasar biaya absorption. Factory overhead yang dianggarkan
menggunakan dasar penentuan 80% biaya fixed dan 20% biaya variabel.
Diminta : Tentukan apakah Perusahaan Creed seharusnya memproduksi piston-piston di pabrik
Tuscon ataukah membelinya dari Wichita Machine Works.

E21-6 Keputusan Untuk Menurunkan Suatu Produk. Perusahaan Montreal memproduksi dan
menjual tiga produk, Mift, Tift, dan Lift. Untuk tahun berikutnya, penjualan diharapkan sebagai
berikut :
Produk Harga Penjualan Kuantitas Total Penjualan
Mift…………… $ 10 5.000 $ 50.000
Tift……………. 6 7.000 42.000
Lift……………. 15 3.000 45.000
$137.000
Pada kuantitas penjualan yang diharapkan dan campurannya, biaya produksi adalah
sebagai berikut :
Mift Tift Lift
Materials………... $2 $2 $4
Direct Labor…….. 2 1 3
Factory overhead :
Variable……….. 1 1 2
Fixed…………... 1 1 3
$6 $5 $12
Biaya variabel untuk pemasaran $1 per unit untuk Mift dan Tift dan untuk Lift $2. Biaya tetap
untuk pemasaran diharapkan untuk tahun depan sebesar $3.000, dan biaya tetap untuk
administrasi sebesar $6.000.
Manager penjualan merekomendasikan untuk menurunkan Tift dari lini produk dan
menggunakan kapasitas produksi yang digunakan pada produksi Tift untuk memproduksi Mift lebih
banyak. Manager produksi melaporkan bahwa tambahan 4.000 unit Mift dapat diproduksi dengan
menggunakan kapasitas produksi yang sedang digunakan memproduksi Tift. Dengan maksud
menjual tambahan 4.000 unit Mift, manager penjualan yakin bahwa belanja iklan akan meningkat
menjadi $5.000.

Diminta :
(1) Haruskah proposal manajer penjualan diterima? Dukung jawaban anda dengan penghitungan
perubahan dalam keuntungan yang akan dihasilkan dari tindakan ini.
(2) Sebagai tambahan faktor-faktor yang disebutkan oleh manajer produksi dan manajer penjualan,
faktor lain apakah yang yang seharusnya dipertimbangkan?
CGA-Canada (diambil). Dicetak ulang atas izin.

E21-7 Menjual atau Melanjutkan Proses. Perusahaan Enid memproduksi berbagai jenis
campuran kebersihan dan solusi-solusi untuk penggunaan industri maupun rumah tangga. Salah
satu dari produknya, bubuk kasar pembersih yang disebut Grit 337, mempunyai biaya variabel
manufktur $1.60 dan menjual sebesar $2.00 per pon.
Bagian kecil dari produk tahunan ini ditahan untuk pemrosesan lebih lanjut dalam
Departemen Pencampuran, yang dikombinasi dengan beberapa bahan lainnya untuk membuat
pasta yang dipasarkan sebagai silver polish menjual $4 per botol. Pemrosesan lebih lanjut
memerlukan ¼ pon Grit 327 per botol; bahan-bahan lainnya, buruh, dan variable factory overhead

38
yang berkaitan dengan proses lebih lanjut mengeluarkan biaya $2.50 per botol, dan biaya
manufaktur variabel $.30 per unit. Jika keputusan dibuat untuk memberhentikan produksi silver
polish, $5.600 dari biaya tetap departemen pencampuran dapat dihilangkan.

Diminta : Hitung jumlah minimum botol yang harus dijual untuk membenarkan proses lebih lanjut
Grit 337. (Diambil dari ICMA)

E21-8 Harga Penawaran Minimum. Perusahaan Hall mempunyai spesialisasi dalam mengepak
obat-obatan dalam jumlah besar dengan dosis standar untuk rumah sakit lokal. Perusahaan telah
menjalankan bisnis sejak 19A dan telah memperoleh keuntungan sejak tahun kedua beroperasi. D.
Greenway, direktur akuntansi biaya, memasukkan sistem biaya standard setelah bergabung
dengan perusahan pada 19E.
Rumah sakit Wyant Memorial telah meminta Hall untuk menawar atas pengepakan satu juta
dosis obat-obat pada biaya penuh (full cost) ditambah pendapatan dari biaya penuh yang tidak
lebih dari 9% sesudah pajak penghasilan. Wyant menegaskan biaya termasuk semua biaya-biaya
variabel untuk melakukan jasa, jumlah yang masuk akal dari overhead yang tidak variabel, dan
biaya administrasi yang masuk akal. Rumah sakit akan menerima semua pengepakan bahan-
bahan dan ramuan-ramuan. Wyant telah mengindikasikan bahwa penawaran melebihi $0.15 per
dosis akan ditolak.
Greenway mengakumulasikan informasi berikut sebelum mempersiapkan penawaran.
Direct Labor…………………………………. $ 5.00 per jam
Variable factory overhead…………………… $ 2.00 per jam direct labor
Fixed factory overhead……………………… $ 5.00 per jam direct labor
Biaya administrasi…………………………… $1,000 untuk order
Tingkat produksi…………………………….. 1,000 dosis per jam direct labor

Perusahaan Hall dikenakan pajak penghasilan efektif sebesar 40%.

Diminta :
(1) Hitung harga penawaran minimum per dosis dimana Perusahaan Hall dapat menawar kepada
pekerjaan Rumah Sakit Wyant Memorial dan tidak mengurangi laba bersih Hall.
(2) Hitung harga penawaran per dosis dengan menggunakan kriteria biaya penuh dan pendapatan
maksimal diperbolehkan yang ditentukan oleh Rumah Sakit Wyant Memorial.
(3) Dengan tanpa prasangka atas jawaban anda pada permintaan (2), asumsikan bahwa harga per
dosis yang dihitung Perusahaan Hall dengan menggunakan kriteria biaya-plus yang ditentukan
Rumah Sakit Wyant Memorial adalah lebih besar dari penawaran maksimal $0.15 per dosis
yang ditentukan Wyant. Faktor-faktor apakah yang seharusnya perusahaan Hall
mempertimbangkan sebelum memutuskan apakah mengajukan pada harga maksimal $0.15 per
dosis ataukah tidak?
(4) Faktor-faktor apakah yang seharusnya dipertimbangkan Rumah Sakit Wyant Memorial sebelum
memutuskan apakah menggunakan harga biaya-plus ataukah tidak? (Diambil dari ICMA)

E21-9 Prosedur-Prosedur Alternatif Pengumpulan Kas. Perseroan Kleenvu adalah franchisor


dari pencucian mobil otomatis di daerah tenggara. Kleenvu mempunyai 420 franchisees yang
beroperasi 7 hari per minggu. Penghasilan kotor rata-rata untuk setiap lokasi $5,000 per hari.
Kleenvu mengumpulkan 25% dari penghasilan kotor sebagai biaya franchise. Prosedur
pengumpulan kas meminta setiap franchisee untuk mengirim satu cek, atas dasar harian, kepada
kantor pusat Kleenvu di Miami. Cek diperkirakan telah dikirim waktu siang setiap harinya. Banyak
dari franchisees yang lemah, biarpun, pembayaran-pembayaran akan dilanjutkan pengiriman
dengan rata-rata terlambat dua hari. Sekali dikirim, cek-cek mengambil rata-rata 1½ hari dalam
bagian surat dan 3 hari berikutnya diproses dalam departemen piutang Kleenvu.
Manajemen Kleenvu mempertimbangkan untuk merubah prosedur pengumpulan kas
perusahaan. Dua proposal berikut sedang dipertimbangkan. Kleenvu mempunyai opportunity cost
sebesar 15% sebelum pajak dan pajak penghasilan 40%.

39
(a) Proposal pertama menggunakan jasa pesuruh lokal untuk mengumpulkan dan mengirimkan
cek-cek. Hal ini akan mengamankan 2 hari keterlambatan pengiriman cek. Biaya jasa pesuruh
$20,000 per tahun.
(b) Proposal kedua adalah memadukan jasa pesuruh dengan penataan lock-box yang dipadukan
akan mengamankan 5 hari. Biaya untuk proposal kedua $20,000 per tahun untuk jasa pesuruh
ditambah $15,000 biaya kompensasi yang diminta untuk pelayanan lock-box bank.

Diminta : Hitung perubahan tahunan penghasilan sebelum pajak Kleenvu yang akan dihasilkan
dari pelaksanaan salah satu dari dua alternatif proposal. (Diambil dari ICMA)

E21-10 Pemilihan Metode Produksi. Perusahaan Circutech mengevaluasi penggunaan AZ-17


penahan foto untuk memproduksi papan sirkuit yang dicetak. Keuntungan terbesar dari proses ini
mengalahkan metode layar-sutera saat ini yang termasuk :
(a) Antisipasi pengurangan waktu siklus manufaktur dan biaya yang berkaitan dengan
penghapusan kebutuhan sirkuit layar sutera dan memperpendek waktu operator untuk
memproduksi papan sirkuit.
(b) Mengembangkan kesenangan pendaftaran di antara depan dan belakang pola.
(c) Kemampuan untuk mencapai lebar garis yang lebih bagus dan ruang yang lebih dekat di antara
jalur sirkuit.

Proses AZ-17 yang diusulkan adalah sebagai berikut :


(a) Memalsukan melalui penyelesaian pengeboran dan memasang plat di dalam lubang.
(b) Mendorong semprotan AZ-17 Penahan Foto atas satu sisi, dibakar selama 10 menit, dan ulangi
untuk sisi lainnya.
(c) Menggunakan foto negatif dan membuka setiap sisi selama 7 menit didalam printer Nu-Arc.
(d) Mengembangkan AZ-17 dan meneruskan melalui operasi normal pembuatan papan sirkuit
tercetak.

Total waktu direct labor proses AZ-17 yang diusulkan selama 30 menit. Metode semula
layar sutera menggunakan kawat lobang stensil film, tinta layar, dan kerangka. Waktu direct labor
yang dibutuhkan untuk mempersiapkan layar untuk setiap papan sirkuit adalah 1½ jam. Waktu
direct labor untuk membuat pola layar di atas papan kawat adalah 20 menit. Biaya direct labor per
jam adalah $6.50. Biaya bulanan untuk material dan sewa perlengkapan dan operasionan untuk
proses yang diusulkan adalah $4.000 lebih besar daripada metode layar-sutera, tidak termasuk
direct labor. Perusahaan memproduksi 20,000 papan sirkuit setiap tahunnya.

Diminta : Hitung penyimpanan tahunan atau biaya tambahan dari perubahan layar sutera ke
proses AZ-17 yang baru. (Bulatkan semua penghitungan untuk dollar terdekat.)

PERMASALAHAN-PERMASALAHAN

P21-1 Analisa Order Spesial. Perusahaan Sommers, berlokasi di Wisconsin Utara, memproduksi
beberapa tipe katup industri dan pemasang pipa yang dijual kepada pelanggan di negara bagian
terdekat. Saat ini, perusahaan mengoperasikan70% dari kapasitas dan mndapatkan hasil investasi
yang memuaskan.
Manajemen telah didekati Glasgow Industries Ltd. di Skotlandia dengan penawaran untuk
membeli 120.000 katup penekan. Glasgow Industries memproduksi sebuah katup yang hampir
sama dengan katup penekan produksi Sommer; bagaimanapun, kebakaran pabrik di Glasgow
telah operasi produksi. Glasgow membutuhkan 120.000 katup 4 bulan mendatang untuk memenuhi
perjanjian dengan pelanggan biasa; perusahaan mempersiapkan membayar $19 untuk setiap
katup, FOB Destination.
Biaya produksi Sommer untuk katup penekan, berdasar standar-standar yang diperoleh,
yaitu :
Direct materials………………………………………….. $ 5.00
Direct labor………………………………………………. 6.00

40
Applied factory overhead………………………………… 9.00
Biaya standar total per unit………………………… $20.00

Factory overhead ditetapkan untuk produksi sebesar $18 per jam standard direct labor.
Penetapan overhead diperoleh dari komponen-komponen berikut :
Variable factory overhead……………………………….. $ 6.00
Fixed factory overhead :
Dapat dilacak langsung ke produk…………………. 8.00
Dialokasikan ke biaya umum……………………… 4.00
Applied factory overhead ditetapkan $18.00

Biaya tambahan yang terjadi berkaitan dengan penjualan katup penekan termasuk komisi
penjualan 5% dan biaya pengiriman $1.000 per unit. Bagaimanapun, perusahaan tidak membayar
komisi penjualanatas order spesial Glasgow karena datangnya secara langsung kepada
perusahaan dan tidak ada agen penjualan yang terlibat dalam memperoleh order.
Untuk menentukan harga penjualan dari produknya, Sommers menambah 40% markup dari
biaya produk. Hal ini menghasilkan $28 disarankan sebagai harga penjualan untuk katup penekan.
Departemen Pemasaran, bagaimanapun , telah menyusun harga penjualan saat ini $27 untuk
menjaga pembagian pasar perusahaan.
Manajemen produksi percaya bahwa dapat menangani order Glasgow tanpa mengganggu
jadwal produksi. Bagaimanapun order akan membutuhkan tambahan fixed factory overhead
$12.000 per bulan dalam wujud biaya supervisi dan administrasi.
Jika manajemen menerima order 30.000 katup penekan yang akan diproduksi dan dikirim
ke Glasgow setiap bulan untuk 4 bulan mendatang. Pengiriman akan dilakukan mingguan, FOB
Destination.

Diminta :
(1) Siapkan analisa biaya diferensial yang menunjukkan dampak menerima order dari Glasgow
Industries.
(2) Hitung harga minimal per unit yang dapat diterima Sommer untuk order dari Galsgow tanpa
mengurangi laba bersih.
(3) Identifikasikan faktor-faktor selain harga yang seharusnya dipertimbangkan manajemen
Sommer sebelum menerima order Glasgow. (Diambil dari ICMA)

P21-2 Analisa Order Spesial. Framar Inc. memproduksi mesin otomatis sesuai spesifikasi
pelanggan. Perusahaan masih relatif baru dan berkembang. Framar beroperasi dengan 75% dari
kapasitas yang dapat dilakukan selama tahun fiskal baru saja yang berakhir 30 September, dengan
hasil operasi berikut (mengabaikan 000) :
Sales……………………………………………… $25.000
Less komisi penjualan…………………………… 2.500
Penjualan bersih…………………………………. $22.500
Biaya-biaya :
Direct materials………………………………. $ 6.000
Direct labor…………………………………… 7.500
Factory overhead variabel :
Supplies………………. $ 625
Indirect labor…………. 1.500
Power………………… 125 2.250
Factory overhead-fixed :
Supervisi……………… $ 500
Depresiasi…………….. 1.000 1.500
Administrasi Perusahaan…………………………… 750
Total Biaya……………………………………… $18.000

Penghasilan sebelum pajak…………………………. $ 4.500

41
Pajak Penghasilan (40%)…………………………… 1.800
Laba bersih…………………………………. $ 2.700

Manajemen Frammar telah mengembangkan formula harga berdasarkan biaya operasi yang
terjadi, dimana diharapkan diterapkan kembali untuk tahun depan. Formula ini digunakan dalam
mengembangkan penawaran berikut untuk APA Inc. :
Direct material cost…………………………………. $ 29.200
Direct labor cost…………………………………….. 56.000
Factory overhead dihitung pada 50% direct labor….. 28.000
Corporate overhead dihitung pada 10% DL………… 5.600
Total biaya, tidak termasuk komisi penjualan………. $118.000

Tambah 25% untuk laba dan pajak…………………. 29.700


Harga yang disarankan (dengan laba) sebelum komisi
Penjualan………………………………………… $148.500

Total harga yang disarankan (harga yang


disarankan dibagi .9 untuk menyesuaikan
10% komisi penjualan)…………………………. $165.000

Diminta :
(1) Hitung dampak laba bersih jika APA menerima penawaran
(2) Tentukan keputusan yang disarankan jika APA berkeinginan membayar hanya $127.000.
(3) Hitung harga terendah Framar dapat kenakan tanpa mengurangi laba bersih saat ini
(4) Tentukan efek atas kebanyakan laba tahun fiskal saat ini jika semua pekerjaan dilaksanakan
pada harga yang sama yang ditentukan APA $127.000. (ICMA)

P21-3 Biaya-Biaya Perbandingan Diferensial. Perusahaan Valbec memproduksi dan


mendistribusikan rumah boneka mainan. Karena industri mainan adalah bisnis musiman., bagian
besar dari penjualan Valbec terjadi pada akhir musim panas dan musim gugur.
Unit Penjualan yang diproyeksikan untuk 19A adalah sebagai berikut :
January………………………. 8.000
February……………………... 8.000
Maret….……………………... 8.000
April…..……………………... 8.000
Mei…………………………... 8.000
Juni…………………………... 10.000
Juli…….……………………... 12.000
Agustus..……………………... 12.000
September..…………………... 13.000
Oktober..……………………... 13.000
November……………………. 12.000
Desember...…………………... 8.000
Dengan harga penjualan $10 per unit, pendapatan penjualan diproyeksikan menjadi
$1.200.000. Valbec menjadwalkan atas produksinya yang lalu sehingga persediaan barang jadi
berada pada akhir bulan, khusus untuk persediaan yang aman 4.000 unit, akan sama dengan
penjualan bulan berikutnya. Satu setengah jam direct labor diperlukan untuk memproduksi setiap
unit dalam kondisi normal beroperasi. Pada Januari 19B penjualan diestimasikan menjadi 8.000
unit.
Batas kerja buruh setiap bulan saat ini kapasitas produksinya 8.000 unit (4.000 jam direct
labor). Meskipun buruh bisa dilakukan, manajemen ingin mempertimbangkan dua kemungkinan
alternatif lainnya : (a) menyewa bantuan sementara dari agen selama bulan-bulan puncak, atau (b)
meningkat kemampuan buruh dan menentukan jadwal level produksi. Menggunakan shif kedua
tidak dipertimbangkan.

42
Buruh pabrik dibayar $6 per jam untuk waktu reguler, dan keuntungan tambahan rata-rata
20% dari pembayaran reguler. Untuk bekerja yang melebihi 4.000 jam per bulan, buruh-buruh
menerima dari jam dan setengah; keuntungan tambahan pada tambahan upah dengan rata-rata
hanya 10%. Pengalaman yang lalu telah menunjukkan kalau lembur dibutuhkan, buruh tidak
efisien selama kerja lembur, sehingga jam lembur meningkat 5% dari yang diharapkan (jumlah jam
lembur dibutuhkan untuk menyelesaikan level produksi tertentu yang meningkat 5%). Pekerja
sementara dapat disewa melalui agen pada tarif yang sama $6, tetapi tidak ada biaya keuntungan
tambahan. Manajemen mengestimasikan bahwa pekerja sementara membutuhkan 25% tambahan
waktu daripada pekerja biasa untuk memproduksi satu unit produk. Jika Valbec melanjutkan pada
jadwal level produksi, kemampuan buruh akan ditingkatkan dan tidak ada lembur dibutuhkan. Tarif
buruh tetap $6 dan keuntungan tambahan 20% ditetapkan.
Fasilitas produksi mempunyai kapasitas untuk produksi 18.000 unit per bulan dan fasilitas
gudang yang memadai untuk unit-unit yang selesai diproduksi.biaya tahunan yang diestimasikan
dari pemeliharaan persediaan $I per unit. Valbec ditetap tarif pajak penghasilan 10%.

Diminta :
(1) Bandingkan biaya-biaya yang berkaitan dengan tiap-tiap tiga alternatif perusahaan : (a)
penjadwalan jam lembur, (b) menyewa pekerja sementara, dan (3) meningkatkan kemampuan
buruh dan jadwal level produksi dari 10.000 unit per bulan.
(2) Apakah faktor-faktor selain biaya yang seharusnya dipertimbangkan Perusahaan Valbec
sebelum membuat keputusan final? (diambil dari ICMA)

P21-4 Studi Perbandingan Biaya untuk membuat atau Membeli Komponen-komponen


Produk Baru. Perusahaan Meyers Surgical Products memproduksi berbagai macam alat
pembedahan. Perusahaan sedang mempertimbangkan sebuah proposal, yang disarankan oleh
salah seorang manajer penjualan, untuk memproduksi seperangkat alat pembedahan untuk
digunakan ahli medis dan mahasiswa kedokteran. Persaingan di pasar masih kecil untuk
seperangkat alat-alat, dan kekuatan penjualan perusahaan dapat digunakan memperoleh pasar
yang efektif. Apalagi, manajer penjualan percaya kalau perusahaan dapat memproduksi alat-alat
tersebut dengan fasilitas masa kini, kecuali untuk tambahan perlengkapan alat bantu tertentu yang
kurang dibutuhkan.
Manajemen perusahaan menugaskan dua anggot Departemen penjualan, dua anggota dari
Departemen Produksi, dan perwakilan staf akuntansi untuk menganalisa proposal. Team telah
menyusun informasi berikut.
(a) Perangkat alat pembedahan yang diusulkan adalah sebagai berikut :
Kuantitas per set
Pisau pembedah………………. 3
Gunting………………………. 2
Penjepit………………………. 2
Pisau bedah…………………... 2
Pengapit……………………… 4
Kaca mikroskop……………… 100
Slip penutup………………….. 400
Peti…………………………… 1
(b) Harga pasar untuk perangkat seperti itu diantara $55 sampai $65. Estimasi total permintaan
pasar per tahun diantara 5.000 dan 7,000 set, dan Meyers mengharapkan untuk menjual 2.000
set pada harga $60.
(c) Komponen-komponen dari perangkat tersebut dapat dibeli pada harga per unit berikut ini :
Pisau pembedah………………. $3.20
Gunting………………………. 3.20
Penjepit………………………. 2.97
Pisau bedah…………………... 3.30
Pengapit……………………… 3.28
Kaca mikroskop……………… .03
Slip penutup………………….. .01

43
Peti…………………………… 6.00
(d) Meyers mempunyai pilihan untuk memproduksi semua komponen, kecuali kaca mikroskop, slip
penutup, dan peti. Komponen-komponen yang tersisa dapat dikelompokkan dalam 2 kategori
untuk produksi dan untuk tujuan biaya produksi: kelompok I-pisau pembedahan dan pisau
bedah dan kelompok II-gunting, penjepit, dan pengapit.
(e) Biaya-biaya produksi dianalisa sebagai berikut :
Kelompok I Kelompok II
Materials………………………. 1 pon baja untuk 1 pon baja untuk
25 unit dengan 25 unit dengan
$3.27 per pon biaya $3.60 per pon
Labors…………………………. 2.5 jam untuk 25 2.5 jam untuk 20
unit dengan biaya unit dengan biaya
$9.48 per jam. $12.16 per jam.
Variable factory overhead……... 150% biaya buruh 150% biaya buruh
(f) Biaya rata-rata penyusunan rancangan dan pengepakan $3 per set.
(g) Tambahan fixed factory overhead secara langsung berhubungan pada perangkat akan sebesar
$7.040 dan $6.000 per tahun masing-masing untuk kelompok I dan kelompok II.
(h) Produk baru akan mempunyai jumlah fixed cost tahunan berikut ini :
Produksi kelompok I…………… ………………….. $4.000
Produksi kelompok II………………………………. 6.000
Aktivitas produksi perangkat bedah lainnya……….. 7.000
(i) Semua penjualan FOB pabrik Meyer.
Diminta : Sarankan manajemen atas dikehendakinya proposal tersebut , termasuk dukung dengan
penghitungan. Hitung biaya per unit sampai 10 sen.

44
BAB 22
PERENCANAAN PENGELUARAN MODAL

Perencanaan pengeluaran modal terdiri dari hubungan antara rencana dengan tujuan,
penyusunan kerangka kerja, pencarian usulan (proposal), penganggaran pengeluaran, dan
permintaan otorisasi/pengesahan atas belanja-belanja tersebut.

Hubungan Rencana dengan Tujuan

Setiap proyek, secara individu harus konsisten dengan tujuan dan harus dapat dipadukan
dengan kegiatan/operasi perusahaan. Untuk mencapai konsistensi ini, semua tingkatan
manajemen perlu menyadari tujuan dan aturan yang berbeda yang harus dilaksanakan oleh setiap
tingkatan manajemen dimaksud. Idealnya, manajemen eksekutif menetapkan beberapa tujuan
yang luas, kemudian para manajer kegiatan fungsional merumuskan berbagai kebijakan serta
program yang spesifik, yang apabila disetujui akan dilaksanakan oleh manajemen pada tingkat
operasi. Semakin rendah tingkatan ini, semakin besar kebutuhan akan pedoman yang berupa
prosedur serta standar yang terinci. Pengeluaran modal tidak memerlukan rincian seperti itu,
sehingga harus dilaksanakan oleh tingkatan manajemen yang lebih tinggi.

Penyusunan Kerangka Kerja

Kerangka kerja pengeluaran modal suatu organisasi merupakan dasar bagi


pengimplementasian program pengeluaran modal. Beberapa faktor mempengaruhi pembentukan
dan perbaikan kerangka kerja perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain : struktur organisasi
perusahaan, filsafat, ukuran, lingkungan dimana perusahaan beroperasi, dan karakkteristik individu
masing-masing proyek.
Buku pedoman perusahaan (manual) dapat digunakan untuk merinci berbagai kebijakan
dan prosedur dan untuk menggambarkan formulir-formulir yang diperlukan untuk mengelola
program pengeluaran modal. Buku pedoman seperti itu harus dapat diuraikan agar dapat
membantu untuk :
(1) mendorong orang untuk bekerja serta mengutarakan gagasan-gagasannya,
(2) memusatkan perhatian pada tugas analitis yang berguna, dan
(3) memfasilitasi percepatan pengembangan proyek dan peninjauan kembali.

Pencarian Proposal (Usulan)

Program pengeluaran modal akan memberikan hasil yang terbaik hanya apabila tersedia
proposal/usulan yang telah dipertimbangkan dan semua alternatif yang masuk akal dari masing-
masing usulan telah dianalisis dalam rangka evaluasi dan penyaringan. Gagasan harus mengalir
dari semua segmen yang ada dalam perusahaan. Setiap orang di dalam perusahaan harus
berperan serta dalam mencetuskan gagasan sejauh masih berada dalam batasan pengetahuan
serta kemampuan teknis, wewenang serta tanggung jawab mereka. Dalam hal ini manajemen perlu
jeli untuk menciptkan serta menyumbangkan daya rangsang guna mencari serta memasukkan
proyek yang baik ke dalam sistem. Daya rangsang ini akan kuat apabila ada perasaan ikhlas
bahwa semua usulan akan ditinjau kembali dengan cara yang wajar dan obyektif

Penganggaran Pengeluaran Modal

Anggaran pengeluaran modal, lazimnya disiapkan untuk periode satu tahun. Anggaran ini
menunjukkan rencana investasi manajemen pada saat anggaran disiapkan untuk periode yang
akan datang.
Ada proyek yang tidak pernah terwujud, sementara yang lain ditambahkan pada anggaran
melalui amandemen selama tahun anggaran.

45
Jadi, anggaran harus bisa disesuaikan terhadap perubahan kebutuhan. Anggaran pengeluaran
modal bukanlah suatu otorisasi untuk mengikat dana, ia hanya memberi peluang untuk
mengkonsolidasikan rencana-rencana dengan memperhatikan proyek keseluruhan organisasi
secara berdampingan. Anggaran pengeluaran modal harus disesuaikan dengan kegiatan
penganggaran periodik lainnya, misalnya anggaran biaya dan kas, serta anggaran modal tahunan
harus disesuaikan dengan investasi jangka panjang dan rencana serta tujuan operasi.
Anggaran pengeluaran modal bergerak melewati beberapa tingkatan manajemen pada saat
anggaran itu diajukan ke manajemen eksekutif untuk mendapatkan persetujuan akhir. Selanjutnya
suatu keterangan yang jelas mengenai isi anggaran yang telah disetujui harus disebarkan ke
berbagai tingkatan manajemen untuk menghindari kesalahpahaman.

Permintaan Otorisasi Pengeluaran

Biasanya anggaran periodik merupakan tanda persetujuan atas suatu gagasan dan tidak
secara otomatis “merestui” penggunaan dana. Wewenang untuk mengeluarkan dana seperlunya di
luar biaya administrasi pendahuluan, harus diperoleh dengan menggunakan Otorisasi
Pembelanjaan (AFE=Authorization for Expenditure). Sebenarnya prosedur AFE adalah
pemeriksaan kedua terhadap anggaran proyek didasarkan pada seperangkat dokumen mutakhir
yang membernarkan serta menggambarkan pengeluaran tersebut. AFE serta rincian
pendukungnya harus berasal dari tingkatan dimana pengeluaran tersebut akan timbul, dengan
bantuan staf bila dibutuhkan.
Persetujuan AFE harus dilimpahkan kepada tingkatan organisasi yang benar-benar
mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan, sehingga tidak perlu meminta persetujuan
manajemen eksekutif untuk setiap AFE. Setiap perusahaan menganut falsafahnya sendiri sesuai
dengan kadar desentralisasi wewenang untuk memberi persetujuan. Jumlah, jenis, dan pentingnya
pengeluaran harus dipertimbangkan dalam menentukan tingkat persetujuan yang dibutuhkan.
Persetujuan yang diperlukan bisa juga ditentukan oleh terpenuhi tidaknya kriteria evaluasi yang
telah ditentukan.
Selama tahun anggaran, laporan-laporan periodik harus disiapkan menurut kategori
masing-masing, yakni dengan membandingkan anggaran terhadap pengeluaran AFE yang telah
disetujui. Laporan-laporan harus dipersiapkan untuk digunakan oleh tingkatan organisasi yang
mengusulkan serta yang menyetujui permohonan pengeluaran. Bagi eselon-eselon yang lebih
tinggi, laporan singkat dan ikhtisar akan lebih berguna, namun hal-hal yang menyimpang harus
dilaporkan secara terinci.

Pertimbangan Etika

Dalam penganggaran modal, para akuntan harus hati-hati, sebab proses penganggaran modal
memberikan peluang dan godaan untuk bertindak tidak etis.
Beberapa masalah yang dapat menimbulkan peluang bagi akuntan untuk berlaku tidak etis, antara
lain :
 Tekanan dari atasan atau dari asosiasi untuk menghindarkan proses pembuktian
 Tekanan untuk menghapuskan atau menilai ulang aktiva di bawah harga sebenarnya dalam
rangka menjustifikasi penggantian aktiva dimaksud
 Pernyataan yang berlebihan atas keuntungan ekonomis suatu proyek modal untuk menambah
kemungkinan suatu pembuktian

46
Pengevalusian Pengeluaran Modal

Evaluasi bertingkat dari sebuah usulan pengeluaran modal mungkin diperlukan karena :
 Keadaan yang berubah dalam kurun waktu mulai dari timbulnya gagasan proyek sampai pada
penyelesainnya
 Adanya pemecahan alternatif terhadap masalah yang merupakan tujuan perancangan proyek
 Asumsi-asumsi yang beraneka ragam mengenai jumlahdan pola waktu arus kas.
Evaluasi ekonomi atas usulan pengeluaran modal telah mendapatkan perhatian yang baik, dalam
beberapa literatur mengenai hal ini. Agar dapat bertahan hidup, sebuah perusahaan harus mampu
menghasilkan laba (profitable). Karena investasi modal memerlukan komitmen sumberdaya yang
mendasar untuk jangka waktu yang lama, lemahnya investasi dapat menimbulkan efek jangka
panjang yang cukup material terhadap perolehan keuntungan dan kelangsungan hidup
Cukup sulit untuk memprediksikan secara akurat apa yang akan terjadi pada tahun depan,
dan bahkan lebih sulit lagi untuk memprediksikan apa yang akan terjadi pada beberapa tahun pada
masa yang akan datang. Selanjutnya, karena prediksi biaya dan pendapatan masa yang akan
datang mengandung elemen-elemen subyektifitas, misalnya data dapat secara mudah dimanipulasi
oleh karyawan yang malas dan tidak patuh.
Dalam mengevaluasi pengeluaran modal, manajemen harus mempertimbangkan banyak
faktor yang tidak dapat diperhitungkan. Pertimbangan strategis dan institusi manajerial seringkali
mengendalikan keputusan investasi lebih daripada evaluasi akibat penerapan teknik analisa pada
data kuantitatif. Dalam beberapa kasus, data kuantitatif tidak tersedia, atau kalaupun ada tidak
terpercaya.

Klasifikasi Pengeluaran Modal

Proyek belanja barang dapat digolongkan sebagai berikut :


 Pengeluaran untuk peralatan pengganti ;
 Investasi untuk ekspansi (perluasan) ; dan
 Penyempurnaan produk yang telah ada dan/atau penambahan produk baru
Sebuah usulan bisa meliputi lebih dari satu klasifikasi. Misalnya, sebuah perusahaan bisa
mempertimbangkan suatu usulan untuk mengganti mesin cetak yang sudah tua, yang biaya
pemeliharaannya sudah sangat mahal, dengan mesin cetak baru yang akan memberikan kapasitas
produktif yang lebih besar.
Beberapa proyek tidak bisa lepas dari proyek lain sehingga harus dievaluasi sebagai proyek
gabungan.

Pengeluaran untuk Peralatan Pengganti.

Pengeluaran ini mencakup perolehan peralatan “baru” untuk mengganti peralatan sejenis yang
telah usang. Dasar pengambilan keputusan adalah prosepek penghematan biaya di masa
mendatang, yakni dengan membandingkan biaya peralatan lama di masa mendatang dengan biaya
peralatan baru di masa mendatang. Selain perbandingan biaya operasi, analisis biaya di masa
mendatang juga memerlukan penentuan harga beli di masa mendatang dikurangi dengan nilai
penjualan kembali atau nilai sisa. Masalah yang paling sulit adalah memperkirakan kemungkinan
umur ekonomik peralatan baru. Inilah inti dari suatu keputusan belanja barang modal. Untuk
peralatan sekarang, harus diperkirakan penurunan nilai penjualan di masa mendatang. Harga
perolehan awal dari fasilitas yang ada saat ini, merupakan biaya tertanam (sunk cost) dan tidak
dapat ditarik kembali, dan secara keseluruhan tidak relevan terhadap proses pengambilan
keputusan. Akumulasi penyusutan juga tidak ada kaitannya dengan biaya riil perusahaan di masa
mendatang. Nilai buku aktiva yang ada tidak relevan terhadap proses pengambilan
Keputusan penggantian, kecuali terhadap kemungkinan konsekuensi pajak penghasilan.
Investasi untuk Ekspansi

Investasi untuk ekspansi meliputi usaha untuk memperluas pabrik dan memasuki pasar baru.
Dalam hal ini kita tidak akan membandingkan hasil dari melaksanakan atau tidak melaksanakan

47
pekerjaan tersebut, dan dasar pengambilan keputusan tidak lagi berupa penghematan biaya tetapi
sudah beralih menjadi kenaikan laba yang diharapkan, termasuk pertimbangan mengenai arus kas
masuk. Kenaikan laba ini diperkirakan dengan membuat proyeksi perhitungan rugi laba yang
menunjukkan tambahan pendapatan serta biaya selama umumr proyek. Tingkat ketidakpastian
dalam jenis investasi ini lebih besar dibandingkan dengan kategori pertama.

Pengeluaran untuk Perbaikan

Keputusan untuk memperbaiki produk atau fasilitas yang telah ada (pengeluaran untuk perbaikan),
merupakan keputusan yang strategis. Sebuah perusahaan terdorong untuk memperbaiki kualitas
atau desain produk untuk menghadapi serangan dari pesaingnya.
Kekeliruan dalam memperbaiki produk yang telah ada dapat menyebabkan kemerosotan dalam
pangsa pasar. Perbaikan mungkin membutuhkan pembangunan proses baru, modernisasi fasilitas,
atau kedua-duanya. Karena tidak terdapat dasar historis untuk membuat keputusan, sedangkan
tingkat pengembalian atas investasi semacam itu harus didasarkan pada peningkatan atau
kestabilan keunggulan dalam menghadapi persaingan, maka dalam hal ini diperlukan penilaian
logis serta pengetahuan akan dunia usaha yang sangat jeli.
Keputusan untuk membeli produk yang baru bisa juga termasuk keputusan untuk
meproduksi produk yang telah ada dan perluasan lini produk. Pada satu sisi, belanja barang modal
mungkin perlu untuk merubah atau mengembangkan fasilitas yang telah ada. Pada sisi yang lain,
pengeluaran untuk perbaikan sama dengan pengeluaran untuk perluasan dengan penekanan
secara umum pada perbaikan laba dibandingkan dengan pengurangan /reduksi biaya perawatan.
Penambahan laba pada masa proyek modal harus diperkirakan dan dibandingkan dengan
biayanya, agar manajemen dapat menentukan nilai tambah dari produk baru tersebut.
Dalam lingkungan bisnis sekarang ini, muncul pertimbangan dengan penekanan pada
modernisasi fasilitas produksi dengan berinvestasi pada kemajuan teknologi produksi. Meskipun
hal ini menghasilkan penghematan biaya, perpindahan ke Computer Integrated Manufacturing
(CIM), robot, dan Flexible Manufacturing System (FMSs) memerlukan pertimbangan-pertimbangan
strategis. Masing-masing pertimbangan termasuk kebutuhan untuk memperbaiki kualitas produk
dalam menghadapi meningkatnya persaingan dan keinginan untuk dapat menyesuaikan keluaran
produksi antara kuantitas dan variasi produk untuk memuaskan perubahan yang cepat dalam
permintaan konsumen. Biaya modernisasi seringkali sangat tinggi, dan keuntungan strategis
seringkali sulit dihitung. Namun demikian, menghadapi meningkatnya persaingan, terutama dari
luar negeri, masing-masing investasi mungkin perlu untuk mempertahankan kelangsungan usaha
perusahaan.

Memperkirakan Arus Kas

Dalam rangka untuk membuat sebuah keputusan yang cerdik atas sebuah usulan belanja barang
modal, manajemen harus tahu tingkatan komitmen keuangan yang dibutuhkan dan keuntungan
potensial yang dihasilkan dari pengeluaran/belanja. Jumlah dan waktu kas masuk dan kas keluar
selama umur proyek harus diperkirakan atau diiestimasi. Tingkatan dan waktu komtmen/tanggung
jawab keuangan diketahui agar manajemen dapat mengetahui apakah perusahaan dapat membuat
suatu pengeluaran. Apabila sumberdaya yang tersedia tidak mencukupi dan tidak dapat dihasilkan
dari proyek tersebut atau dari operasi lain saat dibutuhkan, sumber pendanaan eksternal harus
diperhatikan untuk membiayai proyek tersebut. Jumlah penerimaan yang dihasilkan dari
pengeluaran belanja modal, tidaklah relevan dengan keputusan ini, sebab pendapatan akuntansi
mengandung pendapatan dan biaya akrual yang berbeda dengan timing arus kas. Jumlah dan
timing arus kas juga sangat penting sebagai dasar untuk menentukan nilai ekonomis dari sebuah
proyek belanja barang modal. Metode yang digunakan untuk menentukan nilai ekonomis dari
sebuah proyek belanja barang modal akan kita diskusikan secara detil dalam chapter 23.

Arus Kas Keluar

48
Sebagian besar investasi modal membutuhkan pengeluaran kas awal sebelum sejumlah arus kas
masuk tercipta. Pengeluaran awal (initial cash flow) biasanya berisi harga beli satu atau lebih
aktiva (atau uang muka) dan biaya pemasangan aktiva tersebut dan membuatnya siap untuk
digunakan. Apabila proyek tersebut membutuhkan pembangunan gedung atau aktiva yang lebih
besar, beban bunga dan beban pajak selama periode konstruksi juga harus dibayar sebelum arus
kas masuk dapat direalisasikan.
Apabila sebuah mesin sedang dipertimbangkan untuk memanfaatkan teknologi yang lebih
maju dibandingkan yang digunakan sekarang, biaya permulaan mungkin signifikan. Biaya awal
(startup cost) ini tidak hanya biaya untuk melatih karyawan tetapi juga biaya penyesuaian dan
pengujian mesin tersebut. Sebagai tambahan, jika sistem CIM dipertimbangkan, biaya substansial
akan muncul pada awalnya untuk memprogram komputer dan untuk menempatkan sistem untuk
memproduksi produk perusahaan yang telah ada. Beberapa perangkat lunak komputer dibutuhkan
untuk menghubungkan mesin-mesin tersebut dengan komputer yang dapat dibeli, tetapi sebagian
besar dari perangkat lunak itu harus dibuat oleh programer-programer untuk menyesuaikan dengan
konfigurasi yang khas dari mesin-mesin perusahaan tersebut serta desain-desain produk
perusahaan tersebut.
Jika satu atau semua aktiva yang di akuisisi tersebut berasal dari leasing, maka arus kas
keluar awal akan termasuk pembayaran leasing (lease payment). Tidak seperti bunga,
pembayaran beban leasing tersebut dbiasanya dilakukan di awal.

Arus Kas Masuk

Arus Kas Masuk diterima selama masa proyek termasuk pendapatan dari bisnis tambahan yang
timbul dari proyek tersebut dan/atau dari penghematan biaya. Apabila pengeluaran untuk belanja
barang modal seperti mesin untuk menambah efesiensi operasi, penghematan biaya selama
periode operasi mungkin saja terjadi. Penghematan biaya yang mengurangi arus kas keluar
memiliki pengaruh yang sama pada pendapatan dan kekayaan sebagaimana arus kas masuk.
Konsekuensinya, penghematan dalam biaya dapat dipandang sebagai arus kas masuk
Penghematan biaya yang seringkali timbul dari penggantian mesin termasuk penurunan
sisa, cacat, dan rusak (dari perolehan terbaru, peralatan yang lebih efesien) dan penghematan
biaya perbaikan dan perawatan (dari penggantian mesin lama).
Apabila pengeluaran untuk belanja barang modal meliputi suatu sistem produksi yang
fleksibel (FMS), persediaan barang dalam proses akan turun sebagai akibat semakin pendeknya
waktu produksi. Penurunan barang dalam proses dapat diterjemahkan sebagai penghematan biaya
dari penurunan biaya penyimpanan persediaan. Pada akhir masa suatu proyek modal, arus kas
masuk seringkali timbul dari penjualan aktiva yang telah digunakan dalam proyek tersebut. Jumlah
kas masuk yang diperoleh dari penjualan akhir aktiva tersebut dinamakan nilai sisa (salvage
value), dan apabila sulit untuk diperkirakan, nilai sisa ini harus dipertimbangkan.
Secara umum perkiraan arus kas digunakan untuk mengevaluasi pengeluaran untuk belanja
barang modal yang didasarkan pada penambahan/pengurangan arus kas masuk dan arus kas
keluar.
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa tingkat bisnis sekarang ini akan tetap tak berubah jika
usulan pengeluaran modal tidak diterima. Peraga 22-1 menggambarkan ringkasan jenis-jenis arus
kas keluar dan arus kas masuk dihubungkan dengan proyek pengeluaran modal.

PERAGA 22-1

Arus Kas dihubungkan dengan Usulan Pengeluaran Modal


Arus Kas Keluar Arus Kas Masuk

- Pembayaran untuk pembelian aktiva - Tambahan pendapatan dari


baru pertumbuhan penjualan
- Pembayaran untuk leasing aktiva baru - Penurunan biaya perawatan dan
- Instalasi perlengkapan baru perbaikan
- Pelatihan karyawan - Penurunan biaya produk sisa,

49
- Pemrograman computer pengulangan, dan kerusakan produk
- Persyaratan penambahan modal - Pengurangan upah, pemeriksaan
- Biaya operasi periodik - Pengurangan biaya persediaan
- Nilai sisa pada akhir proyek

Ilustrasi Arus Kas

Milski Corporation sedang mempertimbangkan untuk melakukan penggantian mesin yang


digunakan untuk salah satu barang yang diproduksinya sekarang. Produk ini dinamakan Blixt, dijual
seharga $ 15 per unit. Biaya produksi variabel $ 7 untuk masing-masing unit Blixt yang diproduksi,
biaya pemasaran variabel $ 1 untuk setiap unit yang dijual. Mesin yang digunakan sekarang
mempunyai kapasitas untuk memproduksi 4,000 unit Blixt setiap tahunnya. Mesin ini sedang
dipertimbangkan untuk diganti dengan yang berkapasitas 6,000 unit per tahun (2,000 unit lebih
banyak dibandingkan dengan mesin yang sekarang digunakan). Biaya penggantian mesin sebesar
$ 110,000. Mesin lama mempunyai nilai sisa buku sebesar $ 28,000 (harga perolehan sebesar $
60,000 dikurangi akumulasi penyusutan sebesar $ 32,000). Mesin ini telah digunakan selama 8
tahun, dari 10 tahun masa manfaatnya. Masa manfaat mesin baru diperkirakan sama dengan masa
manfaat mesin lama. Perkiraan ini, sebagian didasarkan pada penilaian manajemen pada kualitas
bahan yang digunakan dalam pembuatan mesin baru dan sebagian lain pada harapan perubahan
dalam teknologi produksi. Nilai sisa yang diharapkan untuk mesin baru ini pada akhir 10 tahun
masa manfaatnya adalah $ 5,000, sedangkan nilai sisa yang diharapkan untuk mesin lama adalah
nol. Biaya produksi dan pemasaran variabel per unit untuk masing-masing unit produk dengan
mesin baru diharapkan sama dengan dengan mesin lama. . Departemen Perawatan yakin bahwa
mesin pengganti ini membutuhkan perawatan sedikitnya 5 tahun penggunaannya sehingga mesin
lama akan memberikan penghematan biaya sebagai berikut :

Tahun Penghematan Biaya dari


Penurunan biaya Perawatan

1 $ 1,000
2 800
3 600
4 400
5 200

Dalam contoh ini, arus kas keluar relevan terhadap keputusan pengeluaran modal sebagai akibat
penggantian mesin. Terdapat tiga sumber arus kas masuk ini, yakni :
1) Kontribusi Margin (merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya produksi variabel
dan biaya penjualan variabel dari 2,000 unit Blixt tambahan yang dihasilkan dari mesin baru)
2) Reduksi/penurunan arus kas keluar untuk biaya perawatan selama lima tahun mesin baru
digunakan
3) Nilai sisa mesin baru pada akhir masa manfaat ekonomis.
Arus Masuk Kas bersih sebelum pajak dari tambahan penjualan Blixt dan penurunan biaya
perawatan dihitung dalam peraga 22-2

50
PERAGA 22-2

Milski Co.
Usulan Pengeluaran Modal untuk Penggantian Mesin
Arus Bersih Kas Masuk sebelum Pajak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tahun Perkira Hg. Jual By. Konti Arus Penghemat Arus Kas
an per Unit Prod busi Masuk Kas an biaya Masuk dari
Permin Vari Marjin Bersih dari dari Penjualan
taan abel per tambahan pengurang dan
& By Unit Penjualan an biaya Penghemat
Penj (2)-(3) (1)x(4) perawatan an Biaya
per (5)+(6)
Unit

1 2,000 $ 15 $8 $7 $ 14,000 $ 1,000 $ 15,000


2 2,000 $ 15 $8 $7 $ 14,000 800 14,800
3 2,000 $ 15 $8 $7 $ 14,000 600 14,600
4 2,000 $ 15 $8 $7 $ 14,000 400 14,400
5 2,000 $ 15 $8 $7 $ 14,000 200 14,200
6 2,000 $ 15 $8 $7 $ 14,000 0 14.000
7 2,000 $ 15 $8 $7 $ 14,000 0 14.000
8 2,000 $ 15 $8 $7 $ 14,000 0 14.000
9 2,000 $ 15 $8 $7 $ 14,000 0 14.000
10 2,000 $ 15 $8 $7 $ 14,000 0 14.000

Total arus kas masuk dari tambh. Penj. Blixt dan penurunan biaya perwtn $ 143,000
Ditambah : Nilai Sisa pada akhir masa manfaat mesin 5,000
Total Arus Kas Masuk Bersih sebelum pajakdari Proyek Ini $ 148,000

Arus kas keluar dari proyek ini terjadi hanya pada awal tahun pada saat pembelian mesin baru.
Jumlahnya mencapai $ 70,000 ($ 110,000 harga perolehan mesin baru dikurangi dengan $ 40,000
nilai pertukaran). Harga pemasok meliputi biaya kirim dan pemasangan mesin baru dan
pembongkaran mesin lama. Nilai sisa buku mesin lama tidak relevan untuk membuat keputusan
investasi karena berpengaruh terhadap arus kas.

Pertimbangan Inflasi dalam Mengestimasi Arus Kas

Jika inflasi diharapkan terjadi selama masa proyek, arus kas harus disesuaikan untuk
merefleksikan antisipasi pengaruh perubahan harga. Untuk digunakan sebagai ilustrasi, anggap
bahwa tingkat inflasi tahunan selama 10 tahun masa proyek modal Milski Corporation adalah 7 %.
Manajemen yakin bahwa biaya-biaya ini akan meningkat seiring dengan tingkat inflasi dan harga
dari produk baru juga akan meningkat pada tarif yang sama. Penyesuaian arus kas keluar
dibutuhkan untuk merefleksikan antisipasi inflasi yang disajikan dalam peraga 22-3

51
Peraga 22-3

Milski Co.
Usulan Pengeluaran Modal untuk Penggantian Mesin
Penyesuain Arus Kas untuk Mereflesikan Inflasi yang Diantisipasi

(1) (2) (3) (4)


Year Estimasi Arus Penyesuaian Penyesuaian Perbedaan
Kas Masuk Tingkat Harga Estimasi Arus (3) – (1)
Periodik Kas Masuk
(1) x (2)

1 $ 15,000 (1+0.07)1 =1.070 $ 16,050 $ 1,050


2 14,800 (1+0.07)2 =1.145 $ 16,946 2,146
3 14,600 (1+0.07)3 =1.225 $ 17,885 3,285
4 14,400 (1+0.07)4 =1.311 $ 18,878 4,478
5 14,200 (1+0.07)5 =1.403 $ 19,923 5,723
6 14.000 (1+0.07)6 =1.501 $ 21,014 7,014
7 14.000 (1+0.07)7 =1.606 $ 22,484 8,484
8 14.000 (1+0.07)8 =1.718 $ 24,052 10,052
9 14.000 (1+0.07)9 =1.838 $ 25,732 11,732
10 14.000 (1+0.07)10 =1.967 $ 27,538 13,538

$ 143,000 $ 210,502 $ 67,502


Sisa 5,000 (1+0.07)10 =1.967 9,835 4,835
$ 148,000 $ 220,337 $ 72,337

Jika perkiraan nilai sisa buku mesin sebesar $ 5,000 pada akhir 10 tahun masa manfaatnya
didasarkan pada harga yang berlaku sekarang, ini harus disesuaikan dengan efek yang timbul
akibat inflasi selama periode 10 tahun. Karena, arus kas keluar dari usulan Pengeluaran untuk
belanja modal Milski Corporation disesuaikan dengan efek inflasi yang akan muncul, arus kas
masuk selama masa proyek akan dinyatakan terlalu rendah (understated) sebesar $ 72,337. Jika
akibat dari inflasi yang timbul berbeda antara arus kas masuk dan arus kas keluar, penyesuaian
atas inflasi harus dibuat terpisah. Masing-masing perbedaan dapat terjadi, sebagai contoh harga
penjualan dari keluaran/output atau harga pembelian input telah diatur dalam kontrak jangka
panjang.

Pertimbangan Pajak dalam Memperkirakan Arus Kas

Efek pajak penghasilan pada arus kas adalah salah satu pertimbangan penting dalam
merencanakan dan mengevaluasi pengeluaran modal. Paragraf-paragraf berikut ini membahas
peraturan pajak sehubungan dengan penyusutan, kredit pajak investasi, bunga serta pajak selama
periode konstruksi. Karena undang-undang perpajakan seringkali berubah, maka pembahasan ini
harus dianggap sebagai ilustrasi saja. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan pentingnya
mempertimbangkan pengaruh pajak terhadap analisis pengeluaran belanja modal. Peraturan
pajakyang berlaku harus selalu diperhatikan ketika pengeluaran belanja modal telah direncanakan.

Penyusutan. Penyusutan bukanlah arus kas masuk atau arus kas keluar, akan tetapi penyusutan
menurut peraturan perpajakan akan menurunkan laba kena pajak, yang selanjutnya mempengaruhi
kewajiban perpajakan, yang secara langsung mempengaruhi arus kas.
Economic Recovery Act tahun 1981 di Amerika Serikat, dan amandemen-amandemen
selanjutnya, menunjukkan perubahan mendasar dalam akuntansi pajak penghasilan untuk
pengeluaran belanja modal. Sebuah sistem baru untuk pemulihan biaya pada pengeluaran modal
adalah Accelerated Cost Recovery System (ACRS), yang dibutuhkan untuk aktiva berwujud, atau

52
aktiva yang dapat disusutkan serta ditempatkan setelah tahun 1981. Meskipun sistem ini digunakan
untuk kepentingan pajak penghasilan federal, beberapa negara bagian tidak mengijinkan dunia
bisnis menggunakan tarif ACRS dalam menghitung pajak penghasilan negara bagian. ACRS
mengurangi akibat dari inflasi dengan mempercepat pemulihan pengeluaran modal dengan :
1) Mengeliminasi konsep masa manfaat dan menggantinya dengan periode pemulihan yang lebih
pendek ;
2) Memungkinkan jumlah penyusutan yang lebih besar pada tahun-tahun pertama periode
pemulihan, inilah yang dimaksud dengan tarif penyusutan dipercepat.

ACRS membagi penyusutan aktiva ke dalam beberapa kelompok, masing-masing dengan


periode pemulihan yang berbeda. Berdasarkan Tax Reform Act 1986, Modified ACRS (MACRS),
menambahkan sejumlah kelompok aktiva dan memperpanjang periode pemulihan berbagai macam
aktiva yang dapat disusutkan. Economic Recovery Act (ERA) 1986, memperkenankan pemulihan
pengeluaran modal selama periode-periode berikut : 3, 5, 7, 10, 15, 20, 27.5, atau 31.5 tahun,
tergantung pada tipe aktiva bersangkutan.
Penyusutan sebagian besar aktiva bisnis kecuali bangunan, umumnya dimasukkan kelompok 5
tahunan dan 7 tahunan. Sebagai contoh, mobil, truk kecil, pesawat terbang kecil, dan perlengkapan
teknologi yang diklasifikasikan sebagai kelompok 5 tahunan. Sebagian besar mesin-mesin produksi
dikelompokkan dalam kelompok penyusutan 7 tahunan. Bangunan dengan kualitas sebagai
tempat tinggal yang disewakan disusutkan selama 27.5 lima tahun dan bukan tempat tinggal
disusutkan selama 31.5 tahun. Tarif maksimum penyusutan yang diijinkan untuk kelompok
aktiva 3, 5, 7, dan 10 tahunan adalah 200 % metode saldo menurun. Tarif maksimum penyusutan
dimungkinkan untuk dikurangi sampai 150 % pada saldo menurun untuk kelompok aktiva 15 dan 20
tahunan serta metode garis lurus untuk properti untuk tempat tinggal dan bukan tempat hunian.
Untuk semua kelompok aktiva, nilai sisa adalah nol. IRS mempublikasikan tabel tarif penyusutan
untuk para wajib pajak, sehingga perhitungan penyusutan tidak perlu dilakukan. Peraga 22-4
menyajikan suatu contoh tarif penyusutan untuk aktiva yang dikelompokkan ke dalam 3, 5, dan 7
tahunan

Peraga 22-4

Contoh Tarif Depresiasi MACRS untuk berbagai Kelompok Aktiva


(Konvensi setengah tahunan dan metode saldo menurun : 200 % )

Tahun Pemulihan 3 tahun 5 tahun 7 tahun

1 0.333 0.200 0.143


2 0.444 0.320 0.245
3 0.148 0.192 0.175
4 0.075 0.115 0.125
5 0.115 0.089
6 0.058 0.089
7 0.089
8 _______ ________ 0.045

1.000 1.000 1.000

53
PERAGA 22-5

Milski CO.
Usulan Pengeluaran Modal untuk Penggantian Mesin
Penyusutan Pajak

Tahun Pemulihan Dasar Penyusutan Prosentase Penyusutan Pajak


Mesin pemulihan (1) x (2)
property
7 – tahun
(1) (2) (3)

1 $ 70,000 0.143 $ 10,010


2 $ 70,000 0.245 $ 17,150
3 $ 70,000 0.175 $ 12,250
4 $ 70,000 0.125 $ 8,750
5 $ 70,000 0.089 $ 6,230
6 $ 70,000 0.089 $ 6,230
7 $ 70,000 0.089 $ 6,230
8 $ 70,000 0.045 $ 3,150

$ 70,000

Untuk usulan pengeluaran modal Milski Corporation, tambahan biaya produksi variabel dan biaya
penjualan variabel, dikurangkan dari tambahan pendapatan penjualan pada saat penghitungan
pajak penghasilan dan penurunan biaya perawatan akan menurun kan pengurangan pajak dan
menambah penghasilan penghasilan. Sebagai konsekuensinya, tambahan pajak penghasilan
diharapkan terjadi sebagai hasil pengeluaran modal, yang sama dengan tingkat inflasi yang
disesuaikan sebagaimana diperlihatkan dalam peraga 22-3, dikurangi dengan penyusutan pajak
tambahan pada aktiva yang diganti. Karena mesin dipakai selama 8 tahun, maka akan disusutkan
secara penuh untuk keperluan pajak penghasilan. Sebagai konsekuensinya, semua penyusutan
pajak yang tersedia pada penggantian mesin akan mengurangi tambahan pajak
pendapatan yang diharapkan dari penggantian mesin.

Keuntungan dari Pelepasan Aktiva yang Disusutkan

Untuk pajak penghasilan federal, keuntungan yang diakui atas pelepasan aktiva yang
disusutkan selain bangunan diperlakukan sebagai laba biasa sejauh tidak melebihi penyusutan
untuk perpajakan yang telah dikurangkan sebelum pelepasan. Keuntungan yang melebihi
penyusutan semacam itu pada dasarnya diperlakukan sebagai keuntungan modal (capital gain).
Tax Reform Act 1986 mencabut perlakuan istimewa atas keuntungan modal dengan menghapus
pengurangan keuntungan modal yang sebelumnya diperbolehkan bagi perorangan dan dengan
menetapkan tarif pajak penghasilan biasa. Akan tetapi, undang-undang tersebut masih
mengharuskan penghitungan dan pelepasan keuntungan modal secara terpisah dari laba biasa.
Keharusan ini dibuat agar Wajib Pajak bisa mengurangkan kompensasi; kerugian modal yang
belum dimanfaatkan ke masa mendatang. Mungkin juga hal itu dimaksudkan untuk menjaga
mekanisme apabila Kongres memberlakukan kembali perlakuan pajak istimewa semacam itu atas
keuntungan modal di masa mendatang.
Cukup sulit untuk menentukan apakah aset lama harus dijual atau ditukar. Sebagai contoh,
dalam keputusan pengeluaran modal Milski Corporation, mesin tersebut harus diganti, dimana
dasar pajak yang dimiliki adalah nol (sebab, aktiva 7 tahunan ini telah disusutkan habis), dijual $
40,000 atau ditukar untuk mengurangi biaya sebesar $ 110,000 pada mesin pengganti sebesar $
40,000. Jika mesin lama dijual, arus kas masuk setelah pajak dari penjualan ini akan sebesar $

54
24,000 (keuntungan : $ 40,000 – (tarif pajak 40 % x (harga jual : $40,000 – 0)). Biaya yang harus
dikeluarkan untuk

PERAGA 22-6

Milski Co.
Usulan Pengeluaran Modal untuk Penggantian Mesin
Estimasi Inflasi-Arus Kas Masuk stlh Pajak (disesuaikan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Tahun Estimasi Penyesua Penerima Pajak Pendapat Arus Kas
Inflasi arus ian an pajak Negara an Masuk
kas masuk penyusut dan Pembaya bersih (stlh
stlh pjk an pajak Pajak ran Pajak pajak)
(disesuaikan Federal
)

1 $ 16,050 $ 10,010 $ 6,040 40 % $ 2,416 $ 13,634


2 $ 19,946 17,150 (204) 40 % (82) 17,028
3 $ 17,885 12,250 5,635 40 % 2,254 15,631
4 $ 18,878 8,750 10,128 40 % 4,051 14,827
5 $ 19,923 6,230 13,693 40 % 5,477 14,446
6 $ 21,014 6,230 14,784 40 % 5,914 15,100
7 $ 22,484 6,230 16,254 40 % 6,502 15,982
8 $ 24,052 3,150 20,902 40 % 8,361 15,691
9 $ 25,732 0 25,732 40 % 10, 293 15,439
10 $ 27,538 0 27,538 40 % 11,015 16,523
Total Arus Kas Masuk (stlh pjk) dari tambh penj dan pengurangan biaya $ 154,301
Arus Kas Masuk (stlh pjk) dari nilai sisa ekonomis
Penyesuain inflasi arus kas masuk dari nilai sisa $ 9,835
Utang pajak pada penjualan nilai sisa (3,934) 5,901
Total Arus Kas Masuk setelah pajak – penyesuain inflasi $ 160,202

55
KESIMPULAN

Perencanaan untuk pengeluaran modal terdiri dari hubungan antara rencana dengan tujuan,
penyusunan kerangka kerja, pencarian usulan (proposal), penganggaran pengeluaran, dan
permintaan otorisasi/pengesahan atas belanja-belanja tersebut.
Proyek belanja modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
 Pengeluaran untuk peralatan pengganti ;
 Investasi untuk ekspansi (perluasan) ; dan
 Penyempurnaan produk yang telah ada dan/atau penambahan produk baru
Dalam penganggaran modal, para akuntan harus hati-hati, sebab proses penganggaran modal
memberikan peluang dan godaan untuk bertindak tidak etis.
Beberapa masalah yang dapat menimbulkan peluang bagi akuntan untuk berlaku tidak etis, antara
lain :
 Tekanan dari atasan atau dari asosiasi untuk menghindarkan proses pembuktian
 Tekanan untuk menghapuskan atau menilai ulang aktiva di bawah harga sebenarnya dalam
rangka menjustifikasi penggantian aktiva dimaksud
 Pernyataan yang berlebihan atas keuntungan ekonomis suatu proyek modal untuk menambah
kemungkinan suatu pembuktian
Dalam penganggaran modal ini juga diiperlukan adanya berbagai evaluasi untuk
meyakinkan kelayakan dari suatu proyeksi belanja modal
Evaluasi bertingkat dari sebuah usulan pengeluaran modal mungkin diperlukan karena :
 Keadaan yang berubah dalam kurun waktu mulai dari timbulnya gagasan proyek sampai pada
penyelesainnya
 Adanya pemecahan alternatif terhadap masalah yang merupakan tujuan perancangan proyek
 Asumsi-asumsi yang beraneka ragam mengenai jumlahdan pola waktu arus kas.
Dalam rangka untuk membuat sebuah keputusan yang cerdik atas sebuah usulan belanja
barang modal, manajemen harus tahu tingkatan komitmen keuangan yang dibutuhkan dan
keuntungan potensial yang dihasilkan dari pengeluaran/belanja. Jumlah dan waktu kas masuk dan
kas keluar selama umur proyek harus diperkirakan atau diiestimasi. Tingkatan dan waktu
komtmen/tanggung jawab keuangan diketahui agar manajemen dapat mengetahui apakah
perusahaan dapat membuat suatu pengeluaran. Apabila sumberdaya yang tersedia tidak
mencukupi dan tidak dapat dihasilkan dari proyek tersebut atau dari operasi lain saat dibutuhkan,
sumber pendanaan eksternal harus diperhatikan untuk membiayai proyek tersebut. Jumlah
penerimaan yang dihasilkan dari pengeluaran belanja modal, tidaklah relevan dengan keputusan
ini, sebab pendapatan akuntansi mengandung pendapatan dan biaya akrual yang berbeda dengan
timing arus kas. Jumlah dan timing arus kas juga sangat penting sebagai dasar untuk menentukan
nilai ekonomis dari sebuah proyek belanja barang modal.

56
PROBLEMS

P 22-1 Efek Inflasi dan Pajak pada Keputusan Investasi


Fargon Company sedang mengevaluasi sebuah usulan pengeluaran modal
yang akan membutuhkan suatu investasi kas awal sebesar $ 60,000. Proyek
ini akan berumur 6 tahun, sehingga aktiva tersebut akan dikualifikasikan
sebagai aktiva 5 tahunan untuk keperluan penyusutan pajak penghasilan.
Tarif pajak penghasilan adalah sebesar 40 %. Arus Kas Masuk tahunan dari
proyek tersebut, sebelum ada penyesuaian atas efek inflasi atau pajak
penghasilan, diharapkan sebagai berikut :
Estimasi
Arus Kas Masuk
Sebelum
Tahun disesuaikan

1 $ 20,000
2 22,000
3 24,000
4 18,000
5 15,000
6 10,000

Nilai sisa yang diharapkkan untuk aktiva tersebut adalah nol. Arus kas
masuk diharapkan bertambah untuk mengantisipasi tarif inflasi 8 % per thn

Diminta : Hitung penyesuaian inflasi arus kas masuk setelah pajak dari
usulan tersebut untuk tiap-tiap tahun, dan menentukan kelebihan total arus
kas masuk atas pengeluaran awal kas. (Gunakan tarif depresiasi MACRS
yang disajikan pada peraga 22-4 untuk menghitung penyusutan pajak, dan
lakukan pembulatan indeks tingkat harga sampai tiga desimal)

P 22-3 Keputusan untuk Membuat atau Membeli pada Analisis Pengeluaran


Modal
Lyons Company memproduksi sejumlah lini produk mesin. Salah satu bagian
khusus, tangkai katup (valve stem),yang untuk memproduksinya memerlukan
peralatan khusus, dimana peralatan ini harus diganti. Manajemen
memutuskan bahwa hanya ada satu alternatif untuk mengganti peralatan-
peralatan ini yakni memperoleh tangkai katup tersebut dari sumber di luar
perusahaan. Salah satu pemasok menawarkan untuk menyediakan tangkai
katup tersebut seharga $ 20 jika sedikitnya 70,000 unit dipesan setiap
tahunnya.
Penggunaan tahunan tangkai katup ini oleh Lyon selama 3 tahun terakhir
adalah 80,000 unit per tahun. Diharapkan, volume masih akan konstan sampai
5 tahun mendatang. Catatan biaya memperlihatkan bahwa biaya produksi per
unit selama beberapa tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Bahan Langsung………………….. $ 3.80
Pekerja Tenaga Kerja Langsung.. 3.70
Biaya Overhead Variabel ………... 1.70
Biaya Overhead Tetap …………… 4.50
Total biaya per unit ………… $ 13.70

Apabila peralatan khusus dibeli, harganya adalah $ 2,500,000 dan akan


mempunyai nilai pelepasan (disposal value) sebesar $ 100,000 setelah 5
tahun masa manfaat ekonomis yang diharapkan. Metode penyusutan garis
lurus digunakan untuk tujuan akuntansi keuangan, tetapi metode penyusutan

57
dipercepat berdasarkan MACRS digunakan untuk tujuan perpajakan.
Peralatan khusus ini dikelompokkan ke dalam aktiva 5 tahunan untuk
keperluan MACRS. Tarif pajak adalah sebesar 40 %.
Seorang sales representative perusahaan pembuat peralatan tersebut
menyatakan “Peralatan baru ini memungkinkan pengurangan biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead variabel sebesar 80 cent per unit atau $
1,60 total reduksi per unit.” Pabrikan lain, yang menggunakan peralatan yang
sejenis dan mempunyai pengalaman dalam kegiatan yang sama,
mendapatkan bahwa produksi tahunan umumnya rata-rata 110,000 per tahun.
Pabrikan ini mengkonfirmasikan penghematan biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik variabel. Pabrikan tersebut mengindikasikan bahwa
pengalamannya, terdapat penambahan biaya bahan langsung untuk
mempertinggi kualitas bahan yang digunakan bersama dengan peralatan baru
tersebut. Pabrikan tersebut mengindikasikan bahwa biaya-biaya tersebut
adalah sebagai berikut :

Bahan Langsung………………….. $ 4.50


Biaya Tenaga Kerja Langsung…... 3.00
Biaya Overhead Variabel ………... 0.80
Biaya Overhead Tetap …………… 5.00
Total biaya per unit ………… $ 13.30

(1) Tentukan arus kas masuk tahunan setelah pajak yang tersedia untuk
Lyons Company jika perusahaan ini membeli peralatan baru dan
memproduksi tangkai katup dibandingkan dengan apabila ia membeli
tangkai katup tersebut pada pemasok dari luar perusahaan. Pada kasus
ini arus kas masuk berasal dari penghematan biaya. (Gunakan tarif
MACRS yang tersedia dalam peraga 22-4 untuk menghitung penyusutan
pajak).
(2) Berapakah jumlah arus kas masuk setelah pajak dikurangi dengan
investasi awal ?
(Diadaptasi dari ICMA)

58
P 22-4 Studi Kelayakan
Winter Sport, Inc. sedang mempertimbangkan untuk membangun fasilitas ski di
Hidden Valley, Colorado, dimana proyek ini akan membutuhan investasi
sebesar $ 200,000 untuk perlengkapan. Perlengkapan ini akan memiliki masa
manfaat ekonomis 10 tahun dan tidak terdapat nilai sisa, dan akan
dikelompokkan sebagai aktiva 7 tahunan untuk tujuan pajak penghasilan. Tarif
Pajak penghasilan sebesar 40 %. Perkiraan pendapatan dan pengeluaran
tahunan selama umur proyek tersebut adalah sebagai berikut :

Tahun Pendapatan Beban Pembayaran


Operasi Lease

1 $ 100,000 $ 40,000 $ 20,000


2 120,000 50,000 20,000
3 140,000 60,000 20,000
4 140,000 60,000 20,000
5 140,000 60,000 20,000
6 140,000 60,000 20,000
7 140,000 60,000 20,000
8 140,000 60,000 20,000
9 120,000 60,000 20,000
10 100,000 60,000 20,000

Manajemen Winter-Sport yakin bahwa tingkat inflasi tahunan selama


periode 10 tahun tersebut sebesar 6 %. Inflasi yang terjadi diharapkan
mempengaruhi pendapatan dan beban operasi secara merata (sama);
pembayaran sewa kepada pemerintah untuk lintasan ski tidak akan
berpengaruh, sebab jumlahnya tetap berdasarkan kontrak.

Diminta : Hitung arus kas masuk setelah pajak-disesuaikan dgn tingkat inflasi
untuk usulan pengeluaran modal, dan hitung jumlah total arus kas masuk
setelah pajak dikurangi dengan pengeluaran awal investasi (Gunakan tarif
MACRS, sebagaimana disajikan dalam peraga 22-4 untuk menghitung
penyusutan pajak, dan lakukan pembulatan indeks tingkat harga sampai tiga
desimal)

59

Anda mungkin juga menyukai