Abses Submandibular Dan Selulitis

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Patogenesis Abses Submandibula

- Bakteri yang masuk menyebabkan infeksi


- Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang
mati
- Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak
kedalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri maka sel darah putih akan mati
- Sel darah putih yang mati inila yang membentuk pus dan mengisi rongga tersebut
- Adanya penimbunan pus ini menyebabkan jaringan disekitarnya akan terdorong dan
tumbuh disekeliling abses menjadi dinding pembatas
Diagnosis Abses Submandibula
Penegakkan diagnosa abses submandibula dapat dilakukan dengan cara :

Anamnesis
● Pada anamnesis perlu ditanyakan riwayat sakit gigi, riwayat penyalahgunaan obat, dan
riwayat penyakit infeksi lain
● Pasien dengan abses submandibula sering datang dengan keluhan adanya
pembengkakan, nyeri pada leher, demam, kesulitan membuka mulut dan diikuti dengan
kesulitan menelan
Pemeriksaan Fisik
Biasanya dijumpai pembengkakan di bawah rahang baik unilateral maupun bilateral,
hiperemi, dan berfluktuasi serta adanya tanda tanda peradangan

Utari, 2019
Pemeriksaan Penunjang
● Foto panoramik untuk melihat fokal infeksi gigi
● Foto jaringan lunak leher dengan posisi anteroposterior dan lateral,
biasanya dapat menjelaskan terdapatnya pembengkakan jaringan
lunak pada leher, udara pada subkutis serta ada tidaknya sumbatan
jalan nafas
● CT Scan untuk menentukan lokasi dan perluasan abses
CT Scan dengan kontras akan terlihat abses berupa hipodens yang
berkapsul,disertai udara di dalamnya, dan edema pada jaringa sekitar
● MRI untuk mengetahui lokasi abses, perluasan dan sumber infeksi
Penatalaksanaan Abses Submandibula
● Penatalaksanaan abses submandibula dapat dengan memberikan terapi antibiotik
yang adekuat dan drainase abses
● Idealnya pemberian antibiotik berdasarkan hasil biakan kuman dan tes kepekaan
terhadap bakteri penyebab infeksi. Sebelum hasil mikrobiologi ada, diberikan
antibiotik kuman aerob dan anaerob
● Insisi abses submandibula untuk drainase dibuat pada tempat yang paling
berfluktuasi atau setinggi os hyoid dengan panjang kurang kebi 2 cm, tergantung
letak dan luas abses.
● Insisi tersebut sedapat mungkin sejajar dengan garis lipatan kulit alami menembus
jaringan subkutan, muskulus platisma sampai ke fasia servikal profunda.
● Diseksi tumpul dengan hemostat dilakukan sampai ke dalam rongga abses dan
dilakukan drainase abses. Setelah itu dilakukan massage pada daerah pembengkakan
abses untuk mengeluarkan cairan pus secara maksimal dan dilanjutkan dengan
pemasangan drain..
Terapi yang diberikan pada abses submandibula:
1. Antibiotik (Parenteral)
● Pemberian antibiotik secara parenteral sebaiknya diberikan secepatnya tanpa
menunggu hasil kultur pus.
● Antibiotik kombinasi (mencakup terhadap kuman aerob dan anaerob, gram
positif dan negatif) adalah pilihan terbaik mengingat kuman penyebabnya
adalah campuran dari berbagai kuman. secara empiris kombinasi ceftriaxone
dengan metronidazole masih cukup baik.
● Berdasarkan uji kepekaan, kuman aerob memiliki angka sensitifitas tinggi
terhadap ceforazone sulbactam, moxyfloxacine, cerofazone, ceftriaxone
yaitu lebih dari 70%.

Thiago CF. 2016.


- Drainase adalah tindakan eksplorasi pada fascial space yang terlibat untuk mengeluarkan nanah dari dalam jaringan,
biasanya dengan menggunakan hemostat. untuk mempertahankan drainase dari pus perlu dilakukan pemasangan drain,
misalnya dengan rubber drain atau penrose drain, untuk mencegah menutupnya luka insisi sebelum drainase pus tuntas

- Prinsip Drainase
Memberikan drainase untuk kumpulan pus dan jaringan nekrotik, drainase, dan pengeluaran bakteri dari jaringan
dibawahnya. Mengurangi tegangan jaringan sehingga meningkatkan aliran darah dan aliran zar-zat yang berguna untuk
pertahanan tubuh pada lokasi infeksi.

- Indikasi tindakan insisi dan drainase abses adalah semua abses kulit, kecuali abses kulit yang sangat superfisial
seperti folikulitis. Insisi dan drainase juga diindikasikan untuk kasus abses lainnya, misalnya abses gigi atau abses
peritonsilar.

Abses merupakan kumpulan pus yang terisolasi di bawah dermis dan jaringan kulit yang lebih dalam, biasanya
disebabkan infeksi bakteri. Tanpa evakuasi pus yang adekuat, proses infeksi dapat meluas sehingga terjadi infeksi
sistemik.
Jenis Drainase Luka

Makalah

Anda mungkin juga menyukai