Lapsus Forensik
Lapsus Forensik
Lapsus Forensik
vidya
PENDAHULUAN
• Tenggelam merupakan suatu proses kejadian masuknya cairan yang cukup banyak ke dalam saluran nafas
atau paru-paru sehingga terjadi gangguan pernapasan akibat perendaman (submersion) atau pencelupan
(immersion) dalam cairan.
• 0,7% penyebab kematian di dunia atau lebih dari 500.000 kematian setiap tahunnya disebabkan oleh
tenggelam dan menempati urutan ketiga kematian di dunia akibat cedera tidak disengaja.
• Kasus tenggelam lebih banyak terjadi di air tawar (danau, sungai, kolam) sebesar 90% dan sisanya 10%
terjadi di air laut.
Putra AAGA. Death By Drowning : a Case Report. E-Jurnal Med Udayana. 2014;3(5):542-551.
Szpilman D, Bierens JJLM, Handley AJ, Orlowski JP. Review article: Drowning. New England Journal of Medicine.
2012;366:2102-10.
Wulur RA, Mallo JF, Tomuka DC. Gambaran temuan autopsi kasus tenggelam di BLU RSU Prof DR R D Kandou
Manado periode Januari 2007-Desember 2011. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Sam Ratulangi
Manado; 2013
• Faktor risiko : negara berkembang, anak-anak berumur kurang dari 5
tahun, jenis kelamin terutama, penggunaan alkohol atau penyalahgunaan
obat pada 50% kasus yang melibatkan remaja maupun dewasa, anak-
anak tanpa pengawasan saat berada di air, perburukan dari kondisi medis
sebelumnya (kejang, sakit jantung, pingsan), dan percobaan bunuh diri.
• Angka kejadian tenggelam di Banjarmasin masih cukup tinggi
dikarenakan letak geografis Banjarmasin yang dikelilingi oleh sungai
sehingga transportasi air memiliki peran yang cukup tinggi di kota seribu
sungai tersebut.
Wulur RA, Mallo JF, Tomuka DC. Gambaran temuan autopsi kasus tenggelam di BLU RSU Prof DR R D Kandou Manado periode
Januari 2007-Desember 2011. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Sam Ratulangi Manado; 2013
Christianto E. Tenggelam. [Case Report ]. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat; 2014
LAPORAN KASUS
• Telah ditemukan seorang jenazah pada hari Jumat, tanggal 30 April 2021 pada pukul 11.30 WITA di Sungai
Barito tepatnya di dekat Tambatan SADP Kota Banjarmasin. Jenazah berusia 33 tahun dan dibawa ke RSUD
Ulin Banjarmasin pada pukul 14.15 WITA untuk dilakukan visum luar. Jenazah merupakan seorang ABK
Tagbot yang diduga meninggal karena tenggelam.
IDENTITAS JENAZAH
• Nama : Tn. J
• Kewarganegaraan : Indonesia
• Agama : Islam
• Terdapat kaku jenazah pada sendi rahang, sendi siku kiri, dan kedua sendi
lutut.
Lebam Jenazah
Pembusukan Jenazah
Rambut
Dahi
Mata Kiri
Mulut
• Kulit berwarna gelap disertai lebam dan mudah terkelupas saat disentuh.
Telinga
Leher
Perut
Tungkai Atas
Terdapat luka lecet tekan ukuran dua kali satu sentimeter. Terdapat
gambaran pelebaran pembuluh darah di permukaan tubuh berwarna
biru kehitaman.
Tungkai Bawah
Terdapat luka lecet tekan ukuran dua kali satu sentimeter. Tidak
ditemukan memar dan derik tulang.
Kaki
Punggung
•Nomor : B/06/IV/2021/Satpolair
2. Pada pemeriksaan luar ditemukan pakaian, rambut dan kulit teraba basah. Tampak keluar air berbuih dari mulut. Kedua
telapak tangan dan kedua telapak kaki pucat dan keriput.
3. Pada pemeriksaan ditemukan adanya luka lecet tekan pada tungkai atas dan tungkai bawah kiri. Ditemukan lebam
mayat dan tanda pembusukan lanjut pada tubuh jenazah.
4. Adanya kelaianan pada poin dua dapat mengakibatkan kematian tanpa mengesampingkan sebab kematian lain karena
tidak dilakukan pemeriksaan dalam (autopsi) sesuai surat permintaan penyidik B/06/IV/2021/Satpolair (II).
5. Saat kematian diperkirakan sekitar tiga puluh sampai tiga puluh enam jam sebelum pemeriksaan.
PENUTUP
• Telah dilaporkan sebuah laporan kasus, jenazah laki-laki, 33 tahun, dengan panjang badan 160 cm.
Berdasarkan surat permintaan penyidik dari polisi air POLDA Kalimantan Selatan, maka dilakukan visum luar
terhadap jenazah tersebut di bagian Forensik RSUD Ulin Banjarmasin, yang diduga meninggal karena
tenggelam. Berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan ditemukan tanda-tanda mati lemas akibat
tersumbatnya jalan nafas bagian atas oleh air, namun tidak menyingkirkan penyebab lainnya sebab tidak
dilakukannya pemeriksaan dalam. Perkiraan waktu kematian adalah antara 30 sampai 36 jam sebelum
pemeriksaan dilakukan