MATERI Pertemuan 10
MATERI Pertemuan 10
MATERI Pertemuan 10
PENCE GA
TERSIER K L I E N D E N G A N
PENYALAH GU N A A N N A P Z A
H, S.K EP ., NE RS., M.K E P.
NURIDHA FAUZIYA
• HTTPS://BABELPROV.GO.ID/CONTENT/GUBERNUR-SERUKAN-KEPADA-PARA-SISWA-UNTUK-HINDARI-
NAPZA-DAN-CEGAH-PEMAKAIAN-OBAT-TERLARANG
NAPZA
Napza adalah singkatan dari
narkotika, psikotropika, dan bahan
adiktif lainnya, meliputi zat alami atau
sintetis yang bila dikonsumsi
menimbulkan perubahan fungsi fisik
dan psikis, serta menimbulkan
ketergantungan (bnn, 2009).
NAPZA
napza (narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif) adalah zat yang apabila masuk
ke dalam tubuh manusia akan
mempengaruhi system saraf pusat (spp)
sehingga menimbulkan perubahan
aktivitas mental, emosional, dan perilaku
penggunanya dan sering menyebabkan
ketagihan dan ketergantungan terhadap
zat tersebut (hidayat, 2005).
• narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun bukan
sintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran
dan hilangnya rasa.
• narkotika golongan ii adalah: narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat
untuk pengobatan dan penelitian. contohnya adalah petidin dan turunannya, benzetidin,
betametadol, dan lain-lain.
• narkotika golongan iii adalah: narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat
untuk pengobatan dan penelitian. contohnya adalah kodein dan turunannya.
PSIKOTROPIKA
• psikotropika adalah zat atau obat bukan
narkotika, baik alamiah maupun sintetis, yang
memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
normal dan perilaku.
• golongan ii adalah: psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan
penelitian. contohnya adalah amfetamin, metamfetamin, metakualon, dan sebagainya.
• golongan iii adalah: psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan
penelitian. contohnya adalah lumibal, buprenorsina, fleenitrazepam,
• golongan iv adalah: psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan
dan penelitian. contohnya adalah nitrazepam (bk, mogadon, dumolid), diazepam, dan lain- lain.
BAHAN/ZAT ADIKTIF
• golongan adiktif lainnya adalah zat-zat selain
narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan
ketergantungan. contohnya: rokok, kelompok alkohol
dan minuman lain yang memabukkan dan
menimbulkan ketagihan
• penyalahgunaan napza adalah penggunaan napza yang bersifat patologis, paling sedikit
telah berlangsung satu bulan lamanya sehingga menimbulkan gangguan dalam
pekerjaan dan fungsi social.
Ganja: pemakaian lama Kokain: bisa terjadi aritmia Alkohol: menimbulkan banyak
menurunkan daya tahan jantung, ulkus atau perforasi komplikasi misalnya gangguan
sehingga mudah terserang sekat hidung, jangka panjang lambung, kanker usus,
infeksi. Ganja juga terjadi anemia dan turunnya gangguan hati, gangguan pada
memperburuk aliran darah berat badan. otot jantung dan saraf,
koroner. gangguan metabolisme, cacat
janin dan gangguan seksual.
DAMPAK MENTAL EMOSIONAL
• Prefentif secara etimologi berasal dari bahasa latin, prevenire yang artinya dating sebelumatau mengantisipasi atau
mencegah untuk tidak terjadi sesuatu.
• Dalam pengertian yang sangat luas prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja yang dilakukan untik mencegah
terjadinya gangguan, kerugian bagi seseorang atau masyarakat
• Promosi kesehatan adalah tahapan yang paling pertama, dalam upaya pencegahan penyakit.
Promosi kesehatan merupakan proses memberikan informasi kesehatan agar masyarakat mau
dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatanya.
• Tujuan dari promosi kesehatan adalah agar masyarakat mau merubah prilakunya yang tadinya
berperilaku tidak sehat menjadi berperilaku sehat.
PREVENTION
Tindakan pencegahan penyakit dibagi menjadi tiga tingkatan sesuai dengan perjalanan penyakit, yaitu:
• Pencegahan primer (primary prevention), yang dilakukan dalam fase ‘pre-patogenesis’ sebelum
proses itu terjadi
• Pencegahan sekunder (secondary prevention), di mana proses penyakit sudah mulai memasuki fase
‘patogenesis’ tapi masih dalam tahap ringan dan belum nyata
• Pencegahan tersier (tertiary prevention), di mana dalam fase ‘patogenesis’ tersebut proses penyakit
sudah nyata dan berlanjut dan mungkin dalam taraf sudah akan berakhir (sembuh, menahun,
kelainan yang menetap atau kematian) (Eliana & Sumiati, 2016)
PRIMARY PREVENTION
• Tahap ‘pencegahan primer’ diterapkan dalam fase ‘pre-patogenesis’, yaitu pada keadaan di mana
proses penyakit belum terjadi atau belum mulai. Dalam fase ini meskipun
• Proses penyakit belum mulai tapi ke 3 faktor utama untuk terjadinya penyakit, yaitu ‘agent’, ‘host’
dan ‘enviroment’ yang membentuk konsep ‘segitiga epidemiologi’ selalu akan berinteraksi yang
satu dengan lainnya dan selalu merupakan ancaman potensial untuk sewaktu-waktu mencetuskan
terjadinya ‘stimulus’ yang akan memicu untuk mulainya terjadi proses penyakit dan masuk
kedalam fase ‘patogenesis’.
• Tahap ‘pencegahan primer’ terbagi menjadi dua sub-tahap yaitu ‘healt promotion’ (pembinaan
kesehatan) dan ‘specific protection’ (perlindungan khusus).
1. Tahap health promotion
• Tujuan utamanya adalah untuk pembinaan atau memajukan (to promote) kesehatan secara umum dan
kesejahteraan hidup individu atau kelompok masyarakat.
• Sebagian besar upaya-upaya tersebut mungkin dapat dicapai melalui ‘pendidikan’ atau ‘penyuluhan’
(komunikasi, informasi dan edukasi), sebagian melalui kegiatan-kegiatan bersama dilapangan, melalui
organisasi atau perkumpulan yang teratur dan terencana (organized & structured) dan sebagian melalui
kegiatan berkategori ‘santai’ dan ‘bebas’.
• Leavell dan Clark menyebutkan beberapa bentuk kegiatan yang termasuk ‘Lealth Promotion’ dan yang
sudah banyak dikembangkan dan sudah tercakup atau terintegrasi dalam berbagai bentuk program
pelayanan kesehatan yang umumnya termasuk kategori ‘primary health care’ maupun ‘basic health
services’ seperti :
• Pendidikan/penyuluhan kesehatan, kondisi kerja yang baik, makanan bergizi, keturunan dan KB,
perkembangan kepribadian, nasehat perkawinan, perumahan sehat, pemeriksaan berkala, rekreasi dan
olah raga
• 2. Specific prtection
• Tahap ini biasanya dimaksudkan sebagai arti ‘pencegahan’ sebagaimana kepada jenis
penyakit atau masalah kesehatan tertentu.
• Biasanya sasarannya adalah individu atau kelompok masyarakat yang berisiko tinggi
(high risk group) terhadap suatu penyakit tertentu.
• 1) upaya penemuan kasus (case finding), baik secara aktif maupun pasif
• 2) screening, naik masal maupun selektif, dan kadang terhadap dasar-dasar ilmu
kesehatan dalam kebidanan
Tahap rahebilytation
• Tindakan ‘pencegahan’ tahap akhir ini merupakan tindak lanjut setelah penderita
berhasil melalui masa ‘diability’ atau ketidakmampuannya dan masuk dalam proses
penyembuhan. Pengertian sembuh
• Penyempurnaan cara pengobatan serta perawatan lanjut
• B. Rehabilitasi sempurna setelah penyembuhan penyakit (rehabilitasi fisik dan mental)
• C. Mengusahakan pengurangan beban sosial penderita, sehingga mencegah
kemungkinan terputusnya kelanjutan pengobatan serta kelanjutan rehabilitasi dan
sebagainya
PENCEGAHAN PRIMER
PENYALAHGUNAAN NAPZA
• Pencegahan primer atau pencegahan dini yang ditujukan kepada mereka, individu,
keluarga, kelompok atau komunitas yang memiliki risiko tinggi terhadap
penyalahgunaan NAPZA, untuk melakukan intervensi agar individu, kelompok, dan
masyarakat waspada serta memiliki ketahanan agar tidak menggunakan NAPZA. Upaya
pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat
proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik