Proses Produksi Massal
Proses Produksi Massal
Proses Produksi Massal
Produksi Massal
Konsep Proses
Produksi
Manfaat
Jenis-jenis
Proses
proses produksi
Produksi
Tahapan Proses
Prosuksi
Proses Produksi Massal ???
1. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar (produksi massa) dengan
variasi yang sangat rendah.
2. Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan
berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan.
3. Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi biasanya adalah mesin-mesin yang
bersifat khusus atau yang dikenal dengan nama special purpose machines.
4. Apabila terjadi kerusakan pada salah satu mesin / peralatan, maka seluruh proses
produksi akan terhenti.
5. jumlah tenaga kerjanya tidak perlu banyak.
6. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses adalah lebih rendah daripada
intermitten process / manufacturing.
1. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil dengan variasi yang
sangat besar (berbeda) dan didasarkan atas pesanan.
3. pengaruh individual operator terhadap produk yang dihasilkan sangat besar, sehingga
operatornya perlu mempunyai keahlian atau skill yang tinggi dalam pengerjaan produk
tersebut.
4. Persediaan bahan mentah biasanya tinggi, karena tidak dapat ditentukan pesanan apa
yang akan dipesan oleh pembeli dan juga persediaan bahan dalam proses lebih tinggi
daripada continuous process, karena prosesnya terputus-putus atau terhenti-henti.
5. Dalam proses seperti ini sering dilakukan pemindahan bahan yang bolak balik
sehingga perlu adanya ruangan gerak yang besar dan ruangan tempat bahan-bahan
dalam proses (work in process) yang besar.
Menurut PS. Djarwanto (2002) Break even point adalah suatu keadaan impas yaitu
apabila telah disusun perhitungan laba dan rugi suatu periode tertentu, perusahaan
tersebut tidak mendapat keuntungan dan sebaliknya tidak menderita kerugiaan.
Kegunaan BEP
Analisa break even point dapat digunakan oleh pihak menejemen
perusahaan dalam berbagai pengambilan keputusan, antara lain
mengenai:
BEP = FC
P - VC
BEP = FC
1-(TVC/S)
1. Fixed Cost (biaya tetap/ FC)
Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh volume
penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu(function of time) sehingga jenis biaya ini
akan konstan selama periode tertentu.
Contoh biaya sewa, depresiasi, bunga. Berproduksi atau tidaknya perusahaan biaya ini
tetap dikeluarkan.
Variable Cost
Biaya bahan : Rp.70.000.000,-
Fixed Cost
Biaya tenaga kerja : Rp.85.000.000,-
Overhead Pabrik : Rp. 60.000.000,-
Overhead pabrik : Rp.20.000.000,-
Biaya disribusi : Rp. 65.000.000,-
Biaya distribusi : Rp.45.000.000,-
Biaya administrasi : Rp. 25.000.000,-
Biaya administrasi : Rp.30.000.000,-
Total FC : Rp.150.000.000,-
Total VC : Rp.250.000.000,-
Penyelesaian untuk mendapatkan BEP dalam unit maupun rupiah.
Penyelesaian :
Kapasitas produksi 100.000 unit
Harga jual per unit Rp. 5000,-
Total Penjualan 100.000 unit x Rp 5000,- = Rp. 500.000.000,-
Biaya tetap unit = 150.000.000 = Rp.1.500,-/unit
100.000
Biaya variabel unit = 250.000.000 = Rp.2.500,-/unit
100.000
Keterangan : Jadi perusahaan harus menjual 60.000 Unit agar terjadi BEP.
Kemudian, mencari BEP dalam rupiah adalah sebagai berikut :
Keterangan : Jadi perusahaan harus mendapatkan omset sebesar Rp. 300.000.000,- agar terjadi BEP.
TERIMAKASIH ~(O_O)~
Telah dijelaskan sebelumbya bahwa analisa BEP sangat penting bagi pimpinan
perusahaan untuk mengetahui pada tingkat produksi berapa jumlah biaya
akan sama dengan jumlah penjualan atau dengan kata lain dengan
mengetahui BEP kita akan mengetahui hubungan antara penjualan, produksi,
harga jual, biaya, rugi atau laba, sehingga memudahkan bagi pimpinan untuk
mengambil kebijaksanaan.
1. Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang
harus dijual agar terjadi Break Even Point :
Contoh :
Fixed Cost (FC) suatu toko buku : Rp.400,000,-
Variable cost (VC) Rp.10,000 / unit
Harga jual (P) Rp. 20,000 / unit
Maka BEP per unitnya adalah :
Rp.400,000
__________ = 40 units
20,000 – 10,000
Artinya perusahaan perlu menjual 40 unit lampu agar terjadi break even point.
Pada pejualan unit ke 41, maka toko itu mulai memperoleh keuntungan
2. Rumus BEP untuk menghitung berapa uang
penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP :
Total Fixed Cost
__________________________________ x Harga jual / unit
Harga jual per unit dikurangi variable cost
Contoh :
Fixed Cost (FC) suatu toko buku : Rp.400,000,-
Variable cost (VC) Rp.10,000 / unit
Harga jual (P) Rp. 20,000 / unit
Maka BEP per unitnya adalah :
Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan yang harus
diterima agar terjadi BEP adalah
Rp.400,000
__________ x Rp.20,000 = Rp.800,000,-
20,000 – 10,000
Pemilihan Bahan dalam Pembuatan Produk Elektronika
Praktis :