Flebo Teori

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

FLEBOTOMI PADA NEONATUS, OBESITAS,

GERIATRIK, DAN PENGAMBILAN POCT

KELOMPOK 1
1 . L A N A FA U Z I A H
FA D L I N

2. SRIKANDI
D J A J A N I N G R AT

3 . T I A R A R A H M AYA N T I
4. TIHA AMALIA
Flebotomi berasal dari istilah yunani, phlebotomy yang terdiri
dari kata phleb dan tomia.

Flebotomi adalah prosedur laboratorium yang dilakukan dengan


melakukan pengeluaran sejumlah darah. Flebotomi dilakukan
dengan cara memasukkan jarum kedalam pembuluh darah vena
guna mengeluarkan darah dari dalam tubuh.

Flebotomis merupakan seorang tenaga medis yang telah


mendapatkan latihan untuk mengeluarkan dan menampung
spesimen darah dari pembuluh darah vena, arteri atau kapiler.
Dalam praktek laboratorium klinik ,ada 3 cara memperoleh

darah yaitu :

1. Tusukan vena (venipuncture)

2. Tusukan kulit (skin puncture).

3. Tusukan arteri atau nadi.


Venipuncture adalah cara yang pailng umum dilakukan,
oleh karena itu istilah flebotomi sering dikaitkan dengan
venipuncture
FLEBOTOMI PADA NEONATUS

Neonatus adalah masa kehidupan pertama di luar


rahim sampai dengan usia 28 hari atau usia 1 bulan, di
mana pada masa ini terjadipematangan organ hampir
pada semua sistem.
Pengamambilan darah pada neonatus diambil melalui darah
kapiler. Lokasi pengambilan darah kapiler pada bayi kurang dari 6
bulan direkomendasikan yaitu bagian medial atau lateral plantar
permukaan tumit. Karena tusukan ditumit menyebabkan bukaan
kecil pada kulit dan beresiko kecil untuk terinfeksi. Kedalam
tusukan tidak melebihi 2,0 mm. Tahapan pengambilan darah
kapiler pada bayi atau pun dewasa sama, yaitu pra analitik, analitik
dan pasca analitik.
FLEBOTOMI PADA OBESITAS

Pada penderita obesitas berat dilakukan pengambilan darah


kapiler. Lokasi pengambilan darah kapiler haruslah
memperhatikan usia pasien. Untuk 1 tahun hingga dewasa
pengambilan darah kapiler biasanya dilakukan pada bagian
tebal jari ketiga atau keempat kaki. Hindari ibu jari dan
kelingking karena kulitnya tipis dan dapat melukai tulang.
FLEBOTOMI PADA GERIATRIK

Pada pasien geriatrik/lanjut(60 tahun keatas) tidak


diperlukan teknik atau metode khusus untuk mendapatkan
spesimen darah. Yang menjadi bahan pertimbangan adalha
adanya penurunan fungsi-fungsi organ akibat proses
penuaan. Metode penusukan kulit/kapiler, wing nidle,
maupun dengan vacutiner biasa merupakan alternatif
pilihan tergantung kondisi fisiknya.
PROSEDUR
1. Aspek emosional dan fisik pasiengeriatrik

o Alat komunikasi berfungsi baik : kacamata, hearing aids,dan gigi palsu.

o Deformitas anggota gerak, rasa nyeri : posisi tubuh pasien tidak nyaman.

o Penting : suhu tubuh % hidrasi : pakaian % selimut.

o Penyakit kronis : henti obat, harus dipertimbangkan dengan baik.

2. Cara memegang pasien geriatrik


 Pendamping pasien (keluarga/petugas kesehatan): jaga agar pasien tidak jatuh.

3. Alat
o Sama dengan pada pasien dewasa

o Plester hipo alergenik : kulit pasien geriatrik tipis dan mudah lecet

4. Tempat untuk pengambilan darah


 Sama dengan pasien dewasa.
PENGAMBILAN POCT

Point of Care Testing (POCT) atau disebut juga Bedside Test didefinisikan sebagai

pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di dekat atau di samping tempat tidur


pasien. POCT merupakan pemeriksaan sederhana dengan menggunakan sampel
dalam jumlah sedikit dan dapat dilakukan di samping tempat tidur pasien.

Pemeriksaan kesehatan sederhana seperti ini tidak hanya pada pemeriksaan

laboratorium saja, tetapi terdapat juga pada "area" lain dalam rangka
mempermudah pemeriksaan kesehatan pasien seperti portable USG, EKG,
Oksigen Saturasi, sampai dengan alat untuk mengukur Heart Rate.
Tujuannya adalah untuk mempermudah pengambilan
sampel (karena hanya membutuhkan sampel yang sedikit)
dan memperoleh hasil pada periode waktu yang sangat
cepat atau dekat dengan lokasi sehingga perencanaan
pengobatan dapat dilakukan sesuai kebutuhan sebelum
pasien pergi
PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGUKURAN POCT
KIMIA DARAH

 Amperometric detection adalah metode deteksi


menggunakan pengukuran arus listrik yang dihasilkan pada
sebuah reaksi elektrokimia. Ketika darah diteteskan pada
strip, akan terjadi reaksi antara bahan kimia yang ada di
dalam darah dengan reagen yang ada di dalam strip. Reaksi
ini akan menghasilkan arus listrik yang besarnya setara
dengan kadar bahan kimia yang ada dalam darah.
AMPEROMETRIC

Susunan tes strip metode Amperometric


Detection
 

Glukometer yang menggunakan metode


Amperometric Detection
REFLECTANCE

Reflectance (pemantulan) didefinisikan sebagai rasio


antara jumlah total radiasi (seperti cahaya) yang
dipantulkan oleh sebuah permukaan dengan jumlah
total radiasi yang diberikan pada permukaan
tersebut.
REFLECTANCE

Susunan Tes Strip metode Reflectance

Glukometer yang menggunakan metode


Reflectance
Kelebihan dan Kekurangan POCT
Kelebihannya adalah penggunaannya yang praktis, mudah serta

efisien, membutuhkan sampel yang sedikit sehingga


meminimalisir kesalahan pada tahap pra-analitik, hasil yang
cepat dan beberapa hal lainnya.
Kekurangan yang sangat menonjol dari POCT adalah proses

QC yang masih kurang baik sehingga akurasi dan presisinya


belum sebaik hasil dari alat fotometer. Selain itu dokumentasinya
pun belum dalam terintegrasi dengan sistem informasi
laboratorium sehingga data akan mudah tertukar bahkan tidak
teridentifikasi.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada POCT
Kimia darah
1. Tes strip dan chip harus memiliki kode yang sama, apabila berbeda

POCT tidak akan bekerja


2. Tes strip yang sudah expired tidak akan memberikan hasil pemeriksaan

dikarenakan pada chip sudah tertanam informasi expired date


3. Hasil nilai gula darah ditampilkan dalam satuan mg/dL dan mmol/L.

Indonesia menganut satuan ukur mg/dL.


4. Perhatikan rentang pengukuran pada alat POCT anda. Berbeda merk,

berbeda juga kemampuan pengukurannya. Sebagai contoh sebuah alat


glukometer hanya dapat mengukur kadar gula antara 10 - 600 mg/dL. Di
luar range tersebut, POCT tidak dapat membacanya.
5.Tes Strip akan mudah rusak dan tak dapat dipakai apabila
tabung/tempatnya terbuka dalam waktu yang lama dan
terpapar panas serta cahaya.
6. Untuk Quality Control, terdapat strip control dan larutan
control yang spesifik untuk device POCT. Pastikan QC
dilakukan secara berkala
7. Device POCT harus didesinfeksi untuk menghilangkan
kontaminasi infeksius setiap habis pakai.
8. Pemeriksaan kimia darah dan QC harus dilakukan dalam
rentang temperatur 10 - 40 derajat celcius. Apabila
melewati rentang temperatur, hasil tidak akan muncul,
kalaupun muncul hasilnya akan meragukan.
9. Lakukan pemeriksaan pada kelembaban atmosfer 85%,
sedangkan untuk penyimpanan POCT harus dijaga di bawah 93%.
10. Jangan lakukan pemeriksaan ketika meter atau strip sedang
terkekspos matahari langsung.

11. Hindari perubahan kondisi cahaya yang terlalu mendadak


pada saat mengoperasikan meter. Cahaya blitz kamera,
sebagai contoh, akan menyebabkan kesalahan pengukuran.
12. Medan elektromagnetik kuat bisa mengganggu kerja meter,
Jangan gunakan meter di dekatnya.
13. Untuk menghindari gangguan elektrostatik, jangan gunakan
meter di lingkungan yang terlalu kering, terutama jika terdapat
materi sintetis

Anda mungkin juga menyukai