RLL 2

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN JALAN

( Level of Service/ LOS )

Ir. Andi SA, MT, IPM, ASEAN Eng.


KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN JALAN

Untuk menentukan lebar jalan yang diperlukan untuk


mempertahankan/meningkatkan tingkat kinerja arus lalu
FUNGSI
lintas di tahun rencana.
Rencana dapat berupa lebar jalur, jumlah lajur, rencana
median, bahu jalan, dll.

Jalan, terkadang disebut dengan jalan raya atau


daerah milik jalan (right of way-ROW). Jalan meliputi :
badan jalan, trotoal atau bahu jalan, drainase, dan
seluruh perlengkapan jalan terkait, seperti : rambu lalu
lintas, lampu penerangan jalan, dll
Prasarana jalan Persimpangan, merupakan tempat dimana ruas jalan
terdiri dari : yang satu bertemu dengan ruas jalan lainnya.
Terminal, merupakan prasarana transportasi jalan
untuk keperluan menurunkan dan menaikkan
penumpang dan/atau barang, perpindahan moda,
serta mengatur kedatangan dan keberangkatan
kendaraan
KAPASITAS RUAS JALAN

Adalah volume kendaraan maksimum yang dapat melewati suatu ruas


jalan/persimpangan dalam kondisi yang umum. Kapasitas lebih dikenal
sebagai ‘daya tampung maksimum’ suatu ruas jalan atau persimpangan
terhadap volume lalu lintas yang melewati dalam satuan waktu tertentu.
Satuan = smp/jam

Kapasitas

Merupakan ukuran kuantitas dan kualitas yang memfasilitasi


evaluasi kecukupan maupun kualitas pelayanan kendaraan pada
keadaan fasilitas jalan yang ada.
KAPASITAS RUAS JALAN
MKJI tahun 1997

Kapasitas merupakan arus lalu lintas maksimum melalui suatu titik di jalan yang
dapat dipertahankan per satuan waktu pada kondisi yang ideal. Untuk jalan dua
lajur dua arah, kapasitas ditentukan untuk arus dua arah (kombinasi dua arah),
tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per-arah dan kapasitas
ditentukan per-lajur

Co = kapasitas dasar (tabel)


Fcw = faktor penyesuaian lebar jalan (tabel)
Fcsp = faktor penyesuaian arah lalu lintas (tabel)
Fcsf = faktor hambatan samping (tabel)
Fcs = faktor ukuran kota (tabel)
Kapasitas Dasar ( Co )

Merupakan kapasitas ideal untuk kondisi ideal. Jika kondisi sesungguhnya


sama dengan kondisi ideal, maka semua faktor penyesuaian bernilai 1,0
dan kapasitas menjadi sama dengan kapasitas dasar

Kondisi ideal untuk jalan dua lajur – dua arah (2/2 UD) :
•Lebar jalur lalu lintas adalah 7 meter
•Lebar bahu efektif paling sedikit 2 m pada setiap sisi
•Tidak ada median
•Pemisahan arah (split) lalu lintas adalah 50 : 50
•Hambatan samping rendah
•Ukuran kota 1,0 – 3,0 juta
•Tipe alinyemen datar
Kapasitas Dasar ( Co )
Kondisi ideal untuk jalan empat lajur – dua arah terbagi (4/2 D) dan tak terbagi
(4/2 UD) :
•Lebar lajur 3,5 m (lebar jalur lalu lintas total 14,0 m)
•Kerb (tanpa bahu jalan)
•Jarak antara kerb ke penghalang terdekat pada trotoar ≥ 2 m
•Median
•Pemisahan arah lalu lintas (split) adalah 50 : 50
•Hambatan samping rendah
•Ukuran kota 1,0 – 3,0 juta
•Tipe alinyemen datar
Kapasitas Dasar ( Co )

Kondisi ideal untuk jalan enam lajur – dua arah terbagi (6/2 D) :
•Lebar lajur 3,5 m (lebar jalur lalu lintas total 21,0 m)
•Kerb (tanpa bahu jalan)
•Jarak antara kerb ke penghalang terdekat pada trotoar ≥ 2 m
•Median
•Pemisahan arah lalu lintas (split) adalah 50 : 50
•Hambatan samping rendah
•Ukuran kota 1,0 – 3,0 juta
•Tipe alinyemen datar
Kapasitas Dasar ( Co )

Kondisi ideal untuk jalan satu arah :


•Lebar jalan 7,0 m
•Lebar bahu jalan efektif minimal 2 m pada setiap sisi, dan tidak ada median
•Hambatan samping rendah
•Ukuran kota 1,0 – 3,0 juta
•Tipe alinyemen datar

Kapasitas Dasar jalan tergantung pada tipe jalan, jumlah lajur, dan keberadaan
median jalan ( jalan dipisah dengan pemisah fisik atau tidak )
Kerb
Batas yang ditinggikan, berupa bahan kaku antara tepi jalur lalu lintas dan trotoar

Trotoar

Bagian jalan yang disediakan untuk pejalan kaki yang biasanya sejajar dengan
jalan dan dipisahkan dari jalan oleh kerb
Median
Daerah yang memisahkan arah arus lalu lintas pada segmen jalan

Pemisah Arah ( Sp )
Distribusi arah lalu lintas pada jalan dua arah tak terbagi (biasanya dinyatakan
sebagai persentase dari arus total pada masing-masing arah)
Hambatan Samping
Aktifitas samping jalan. Di Indonesia sering menimbulkan konflik, dan sangat
berpengaruh besar terhadap arus lalu lintas.

Hambatan samping yang berpengaruh terhadap kapasitas dan kinerja jalan,


antara lain :
•Pejalan kaki yang menyeberang jalan
•Pejalan kaki yang berjalan di sepanjang sisi jalan
•Kendaraan parkir atau berhenti di sisi jalan
•Kendaraan keluar masuk persil
•Kendaraan lambat, misalnya becak, bendi, sepeda, dll
TINGKAT PELAYANAN JALAN (LOS)

Tingkat pelayanan suatu ruas jalan merupakan ukuran kualitatif yang


mencerminkan persepsi pengemudi tentang kualitas mengendarai
kendaraan atau menggambarkan kualitas pelayanan lalu lintas.

Salah satu ukuran tingkat pelayanan arus lalu lintas adalah dengan melihat
tingkat perbandingan antara volume dan kapasitas.
Volume lalu lintas dalam hal ini perlu satuannya dikonversikan terlebih
dahulu kedalam satuan mobil penumpang (SMP).
Tingkat pelayanan jalan (LOS) merupakan suatu metode yang mungkin
memberikan batasan-batasan ukuran untuk dapat menjawab pertanyaan
‘apakah kondisi suatu ruas jalan yang ada saat ini masih memenuhi syarat
untuk dilalui oleh volume maksimum lalu lintas’
TINGKAT PELAYANAN JALAN (Level Of Service)
TINGKAT PELAYANAN JALAN (Level Of Service)
Contoh Soal :
Penyelesaian :

•Kapasitas dasar jalan (Co) metode dua lajur tidak terpisah = 2900 smp/jam (tabel 1)

•Faktor penyesuaian lebar jalan (Fw) untuk dua lajur tidak terpisah = 0,87 (tabel 2)

•Faktor pemisahan arah (Fsp) = 0,97 (tabel 3)

•Faktor penyesuaian hambatan samping (Fsf) = 0,86 (tabel 4)

•Faktor ukuran kota (Fcs) = 0,94 (tabel 6)


Contoh Soal :

Penyelesaian :
C = Co x Fw x Fsp x Fsf x Fcs
= 2900 x 0,87 x 0,97 x 0,86 x 0,94
= 1978,4 smp/jam (dua lajur dua arah) Jalan Kota

= 0,675 LOS C
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil perhitungan dapat dijelaskan, bahwa kinerja
rusa jalan yang di evaluasi masih baik , dengan ciri-ciri arus lalu
lintas masih stabil, walaupun kecepatan sudah mulai terganggu
seiring dengan bertambahnya volume lalu lintas.
Agar kinerja jalan lebih optimal, sebaiknya gangguan sisi kiri dan
sisi kanan jalan perlu diminimalkan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan gangguan di sisi
jalan tersebut adalah :
 Membuat fasilitas pejalan kaki berupa trotoar di sisi kiri dan sisi
kanan jalan.
 Membuat zebra cross untuk pejalan kaki yang menyeberang,
terutama pada lokasi-lokasi dengan intensitas penyeberang yang
tinggi.
 Menyediakan tempat parkir yang representatif, agar kendaraan
tidak lagi parkir di sisi jalan.
TUGAS

Anda mungkin juga menyukai