RLL 2
RLL 2
RLL 2
Kapasitas
Kapasitas merupakan arus lalu lintas maksimum melalui suatu titik di jalan yang
dapat dipertahankan per satuan waktu pada kondisi yang ideal. Untuk jalan dua
lajur dua arah, kapasitas ditentukan untuk arus dua arah (kombinasi dua arah),
tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per-arah dan kapasitas
ditentukan per-lajur
Kondisi ideal untuk jalan dua lajur – dua arah (2/2 UD) :
•Lebar jalur lalu lintas adalah 7 meter
•Lebar bahu efektif paling sedikit 2 m pada setiap sisi
•Tidak ada median
•Pemisahan arah (split) lalu lintas adalah 50 : 50
•Hambatan samping rendah
•Ukuran kota 1,0 – 3,0 juta
•Tipe alinyemen datar
Kapasitas Dasar ( Co )
Kondisi ideal untuk jalan empat lajur – dua arah terbagi (4/2 D) dan tak terbagi
(4/2 UD) :
•Lebar lajur 3,5 m (lebar jalur lalu lintas total 14,0 m)
•Kerb (tanpa bahu jalan)
•Jarak antara kerb ke penghalang terdekat pada trotoar ≥ 2 m
•Median
•Pemisahan arah lalu lintas (split) adalah 50 : 50
•Hambatan samping rendah
•Ukuran kota 1,0 – 3,0 juta
•Tipe alinyemen datar
Kapasitas Dasar ( Co )
Kondisi ideal untuk jalan enam lajur – dua arah terbagi (6/2 D) :
•Lebar lajur 3,5 m (lebar jalur lalu lintas total 21,0 m)
•Kerb (tanpa bahu jalan)
•Jarak antara kerb ke penghalang terdekat pada trotoar ≥ 2 m
•Median
•Pemisahan arah lalu lintas (split) adalah 50 : 50
•Hambatan samping rendah
•Ukuran kota 1,0 – 3,0 juta
•Tipe alinyemen datar
Kapasitas Dasar ( Co )
Kapasitas Dasar jalan tergantung pada tipe jalan, jumlah lajur, dan keberadaan
median jalan ( jalan dipisah dengan pemisah fisik atau tidak )
Kerb
Batas yang ditinggikan, berupa bahan kaku antara tepi jalur lalu lintas dan trotoar
Trotoar
Bagian jalan yang disediakan untuk pejalan kaki yang biasanya sejajar dengan
jalan dan dipisahkan dari jalan oleh kerb
Median
Daerah yang memisahkan arah arus lalu lintas pada segmen jalan
Pemisah Arah ( Sp )
Distribusi arah lalu lintas pada jalan dua arah tak terbagi (biasanya dinyatakan
sebagai persentase dari arus total pada masing-masing arah)
Hambatan Samping
Aktifitas samping jalan. Di Indonesia sering menimbulkan konflik, dan sangat
berpengaruh besar terhadap arus lalu lintas.
Salah satu ukuran tingkat pelayanan arus lalu lintas adalah dengan melihat
tingkat perbandingan antara volume dan kapasitas.
Volume lalu lintas dalam hal ini perlu satuannya dikonversikan terlebih
dahulu kedalam satuan mobil penumpang (SMP).
Tingkat pelayanan jalan (LOS) merupakan suatu metode yang mungkin
memberikan batasan-batasan ukuran untuk dapat menjawab pertanyaan
‘apakah kondisi suatu ruas jalan yang ada saat ini masih memenuhi syarat
untuk dilalui oleh volume maksimum lalu lintas’
TINGKAT PELAYANAN JALAN (Level Of Service)
TINGKAT PELAYANAN JALAN (Level Of Service)
Contoh Soal :
Penyelesaian :
•Kapasitas dasar jalan (Co) metode dua lajur tidak terpisah = 2900 smp/jam (tabel 1)
•Faktor penyesuaian lebar jalan (Fw) untuk dua lajur tidak terpisah = 0,87 (tabel 2)
Penyelesaian :
C = Co x Fw x Fsp x Fsf x Fcs
= 2900 x 0,87 x 0,97 x 0,86 x 0,94
= 1978,4 smp/jam (dua lajur dua arah) Jalan Kota
= 0,675 LOS C
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil perhitungan dapat dijelaskan, bahwa kinerja
rusa jalan yang di evaluasi masih baik , dengan ciri-ciri arus lalu
lintas masih stabil, walaupun kecepatan sudah mulai terganggu
seiring dengan bertambahnya volume lalu lintas.
Agar kinerja jalan lebih optimal, sebaiknya gangguan sisi kiri dan
sisi kanan jalan perlu diminimalkan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan gangguan di sisi
jalan tersebut adalah :
Membuat fasilitas pejalan kaki berupa trotoar di sisi kiri dan sisi
kanan jalan.
Membuat zebra cross untuk pejalan kaki yang menyeberang,
terutama pada lokasi-lokasi dengan intensitas penyeberang yang
tinggi.
Menyediakan tempat parkir yang representatif, agar kendaraan
tidak lagi parkir di sisi jalan.
TUGAS