Kalimat Efektif

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

KALIMAT EFEKTIF

Rumusan masalah :

 Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif ?


 Apa saja syarat yang harus ada dipenuhi agar menjadi kalimat yang efektif ?
 Bagaimana ciri-ciri kalimat efektif ?
Tujuan
Untuk mengetahui apa yang dimaksud kalimat efektif.
Untuk mengetahui syarat apa saja yang harus ada dipenuhi agar menjadi kalimat yang efektif.
Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri kalimat efektif.

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara
lisan maupun tulisan
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada
sasaran yang tepat
Kalimat efektif intinnya kalimat baku yang sesuai ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar.

Syarat kalimat efektif


Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat sebagai
berikut:

1. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.

2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.

3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan cepat.

4. Sistematis dan tidak bertele-tele.


Ciri-ciri Kalimat Efektif.

Kalimat efektif memiliki ciri-ciri yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut :

A. Kesepadanan Struktur.

Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa
yang dipakai dalam kalimat. Kesepadaan dalam kalimat ini diperlihatkan dengan adanya
kesatuan gagasan dan kesatuan fikiran[10]. Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadaan
struktur, yaitu:

1. Memiliki Subjek dan Predikat yang jelas.

Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan
penggunaan kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, dan sebagainya di depan subjek.

Contohnya :

Bagi semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tur (tidak efektif).
Semua siswa kelas VII harus mengikuti kegiatan studi tour (efektif).
Kepada hadirin dimohon berdiri.(tidak efektif) Kata depan kepada pada kalimat di atas tidak
berfungsi apa-apa, bahkan justru mengganggu kesepadanan sebuah kalimat.
Kalimat tersebut akan lebih baik (sepadan) kalau kata depan kepada dihilangkan sehingga
menjadi: Hadirin dimohon berdiri. (efektif )
2. Tidak memiliki Subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.

Contohnya :

Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa (tidak efektif)
Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh warga desa(efektif)
3. Beberapa kata penghubung intrakalimat.[11]

Beberapa kata penghubung intrakalimat (seperti sehingga, dan, atau, lalu, kemudian,
sedangkan, bahkan) tidak digunakan pada kalimat tunggal, misalnya sebagai berikut :

Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
Kata sehingga merupakan kata penghubung intrakalimat sehingga tidak sepadan kalau
difungsikan sebagai penghubung antarkalimat. Perbaikan terhadap kalimat itu dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menjadikan kalimat itu kalimat majemuk atau
dengan mengganti kata penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung
antarkalimat, seperti di bawah ini :

Kami datang agak terlambat sehingga tidak dapat mengikuti acara pertama
Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mnegikuti acara pertama.
B. Kepararelan bentuk.

Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Yang
dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk verba, maka
kata selanjutnya berbentuk verba. Namun jika kata pertama berbentuk nomina, maka kata
selanjutnnya berbentu nomina.

Contohnya :

Langkah –langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan
mengaplikasikan defenisi kalimat efektif (tidak efektif).
Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami,mengetahui, dan
mengaplikasikan defenisi kalimat efektif (efektif).
Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral, bijaksana, dan tanggung jawab.
Dalam kalimat itu terdapat sebuah kata yang tidak sejajar dengan bentuk kata yang lainnya
yang sama-sama mewakili fungsi predikat, yakni kata tanggung jawab yang merupakan
bentuk nominal, padahal yang lainnya berbentuk ajektival. Kalimat tersebut akan lebih baik
kalau diubah menjadi seperti: Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral,
bijaksana, dan bertanggung jawab[12].

C. Kehematan Kata.

Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu digunakan. Untuk
menghindari pemborosan kata didalam kalimat. Hal yang harus diperhatikan adalah:

1. Menghindari unsur yang sama dalam majemuk.

Contohnya :

Saya tidak suka apel dan saya tidak suka papaya (tidak efektif).
Saya tidak suka pisang dan anggur (efektif).
Karena dia tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.
Penyebutan kata dia sebagai subjek pada anak kalimat tidak diperlukan karena subjek yang
sama sudah disebutkan pada induk kalimatnya. Penyebutan kata dia pada anak kalimat di
atas merupakan pemborosan kata yang sebaiknya dihindari. Perbaikan kalimat di atas adalah
sebagai berikut : Karena tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.

2. Menghindari kesinoniman dalam kalimat.

Contohnya :

Saya hanya memiliki tiga buah buku saja (tidak efektif).


Saya hanya memiliki tiga buku (efektif).
3. Menghindari penjamakan pada kata jamak.
Contohnya:

Para mahasiswa-mahasiswi berunjuk rasa di depan gedung rektorat (tidak efektif).


Para mahasiswa berunjuk rasa didepan gedung rektorat (efektif).
Masih banyak hal-hal yang harus dibahas. Para tamu-tamu undangan sedang menikmati
hidangan. Kata banyak pada kalimat dan kata para pada kalimat sudah mengandung makna
jamak. Oleh karena itu, tidak perlu lagi pengulangan yang bermakna jamak, sehingga kalimat-
kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi seperti : Masih banyak hal yang harus dibahas. Para
tamu undangan sedang menikmati hidangan.
D. Kecermatan.

Yang dimaksud dengan kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga
tidak menimbulkan keracunan dan makna garis.

Contohnya :

Guru baru pergi ke ruang guru (tidak efektif).


Guru yang baru pergi ke ruang guru (efektif).
Dialah istri Pak Lurah yang baru (tidak efektif).
Kalimat di atas mempunyai penafsiran ganda, yakni siapakah yang baru: Apakah Pak Lurah itu
yang baru menikah atau baru dilantik menjadi lurah? Untuk menghindari penafsiran ganda
itu, perlu digunakan tanda hubung (-) seperti pada perbaikan kalimat di bawah ini:

Dialah istri-Pak Lurah yang baru. (bila yang baru adalah istrinya) atau
Dialah istri Pak Lurah-yang baru. (bila yang baru adalah jabatan lurahnya. (efektif).
E. Ketegasan.

Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat.
Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat. Ada beberapa cara:

1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (awal kalimat).

Contohnya:

Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan Negara ini dengan kemampuan
yang ada pada dirinya.

Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)

2. Membuat urutan yang bertahap.

Contohnya :
Bukan seribu, sejuta, seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-
anak terlantar (Salah).
Bukan seratus, seribu, sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-
anak terlantar (Benar).
3. Melakukan pengulangan kata (repetisi).

Contohnya: Dongeng itu sangat menarik. Dongeng itu mengharukan.

4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.

Contohnya : anak itu bodoh tetapi pintar.

5. Menggunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel-lah,-pun,-kah.

Contohnya:

Dapatkan ia menjawab pertanyaanku?


Kamulah yang harus bertanggung jawab menyelesaikan tugas ini.
F. Kepaduan.

Kalimat Efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang disampaikan tidak
terpecah-pecah.Berikut ini ciri-ciri kalimat yang padu ialah :

1. Kalimat yang padu tidak bertele-tele.

Oleh karena itu, hindari penggunaan kalimat yang panjang dan bertele-tele. Contohnya:

Farhan menceritakan tentang pengalaman bertandingnya. (tidak efektif)


Farhan menceritakan pengalaman bertandingnya. (efektif).
2. Kalimat yang padu menggunakan pola aspek + agen + verba secara tertib dalam kalimat-
kalimat yang berpredikat persona.

Contohnya:

Surat itu saya sudah baca. Kalimat tersebut tidak menunjukkan kepaduan karena aspek
terletak di antara agen dan verba. Seharusnya kalimat itu seperti:
Surat itu sudah saya baca.
3. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara predikat kata kerja transiti
dan ojek penderita.

Contohnya :
Mahasiswa harus menyadari akan pentingnya perpustakaan. Kata akan pada kalimat tidak
diperlukan karena kata kerja transitif menyadari harus diikuti secara langsung oleh objek
penderita pentingnya perpustakaan. Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut:
Mahasiswa harus menyadari pentingnya perpustakaan.
G. Kelogisan.

Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide yang ada dalam kalimat itu dapat diterima atau
dimengerti oleh akal dan sesuai kaidah EBI.

Contohnya:

Waktu dan tempat kami persilahkan! (tidak efektif).


Bapak dekan kami persilahkan! (efektif).

3.1 Kesimpulan.

Kalimat Efektif merupakan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas maknanya,
dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.

Anda mungkin juga menyukai