Bahan Perkuliahan Akuntansi Sektor Publik
Bahan Perkuliahan Akuntansi Sektor Publik
Bahan Perkuliahan Akuntansi Sektor Publik
AKUNTANSI SEKTOR
SEKTOR PUBLIK
PUBLIK
(PUBLIC
(PUBLIC SECTOR
SECTOR ACCOUNTING)
ACCOUNTING)
Dosen
Dosen Pengampu:
Pengampu:
Ferdy
Ferdy Amora
Amora M.Ak.,
M.Ak., CA.,
CA., CPA
CPA
HP.
HP. 081
08111 888
888 0417
0417
E-mail:
E-mail: ferdy.kapfa
ferdy.kapfa@ @gmail.com
gmail.com
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS TRILOGI
TRILOGI
BUKU YANG DIPAKAI SEBAGAI RUJUKAN
• Faktor Budaya
o Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
o Sistem nilai di masyarakat
o Historis
o Sosiologi masyarakat
o Karakteristik masyarakat
o Tingkat pendidikan
PENGERTIAN
Lingkungan yang mempengaruhi sektor publik (lanjutan)
• Faktor Demografi
o Pertumbuhan penduduk
o Struktur usia penduduk
o Migrasi
o Tingkat kesehatan
PERAN UTAMA DAN TIPE BARANG
SEKTOR PUBLIK
Peran Utama
1. Regulary Role
2. Enabling Role
Sumber Pendanaan Pajak, Retribusi, Utang, Obligasi, BUMN/D, Pembiayaan internal: modal sendiri, laba
Penjualan Aset Negara, dll. ditahan, penjualan aktiva,
Pembiayaan Eksternal: Utang Bank,
saham, Obligasi
Akuntabilitas Masyarakat, DPR/D Pemilik/ Pemegang saham, Kreditor
Struktur Organisasi Birokratis, kaku, dan hirarkis Flexibel, Datar, Piramid, Lintas
Fungsional
Karakteristik Anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik
Konotasi umum:
dan efektif atas suatu operasi dan alokasi sumberdaya yang dipercayakan kepada
organisasi. (Tranparancy)
memungkinkan bagi pegawai sektor publik untuk melaporkan kepada publik atas
retrospketif
2. Penentuan biaya
3. Penilaian kinerja
HUBUNGAN SEKTOR PUBLIK DAN GG
Tujuan
1.Memperbaiki praktik akuntansi yg saat ini dilakukan
2.Memperbaiki Lapkeu yg mampu menyajikaninformasi keuangan yg relevan dan akurat
Kendala ASP
Obyektifitas
Konsistensi
Daya Banding
Tepat waktu
Ekonomis dlm penyajian laporan
Materialitas
KEBIJAKAN
MEANS PROGRAM
INDIKATOR
KEGIATAN TARGET
KINERJA
20
PERUMUSAN STRATEGI
“ strategy can defined as the plans and activities developed by an organization in
pursuit of its goals and obyectives, particularly in regard to positioning itself
to meet external environmental demands relative to its competetion”
(Brison JM,1995)
How do we
mesasure our
progress?
How do we get
there?
Where do we want
to be?
Where are we
now?
Strategic Palnning Formulation For Public Sector
( Kisella ,Andrey, 2003 )
PERUMUSAN STRATEGI
Pengertian:
Pernyataan estimasi kinerja yg akan dicapai oleh suatu organisasi dlm periode tertentu yg dinyatakan
dlm ukuran moneter
Dalam org. sektor publik anggran merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan
pelaksanaan program2 yg dibiayai dari uang publik
Tradisional/Konvensional
1. Ciri anggaran line item didasarkan atas sifat (nature) dari penerimaan dan pengeluaran
Metode ini tidak memungkinkan untuk menghilangkan item2 penerimaan/pengeluaran yg telah ada dalam
struktur anggaran, walaupun secara riil item tertentu sudah tidak releva lagi untuk digunakan saat ini
2. Ciri anggaran Incrementalism hanya menambah/mengurangi jumlah rupiah pada item2
anggaran yang sudah ada sebelumnya sbg dasar untuk menyesuaikan besarnya
penambahan/pengurangan (%) tanpa dilakukan kajian yg mendalam
Anggaran berbasis konvensional ini kinerja dinilai berdasarkan habis/tidaknya anggaran yg diajukan dan
bukan berdasarkan output/outcome
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Kelemahan
• Hubungan yg tidak memadai (terputus) antara anggaran dengan renstra
• Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah pengeluaran tidak pernah diteliti secara menyeluruh
efektivitasnya
• Lebih berorientasi pd input dp output
• Sekat2 antar departemen yg kaku mebuat tujuan nasional sulit dicapai
• Proses anggaran terpisah antara belanja operasioanl dan modal/investasi
• Anggaran bersifat tahunan
• Sentralisasi penyiapan anggaran, sehingga kurang didukung informasi yg memadai
• Persetujuan anggran terlambat, hal ini sering timbul revisi anggaran dan manipulasi anggaran
• Sistem informasi finansial kurang memadai sehingga mengahmbat pengendalian, identifikasi
masalah/hambatan dan tindakan perbaikan
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Model pemerintahan era NPM yang diajukan “osborne dan Gaebler (1992) yang disebut
dengan “Reinventing Government”
PPBS
Teknik penganggaran yg didasarkan pd teori sistem yg berorientasi pd output dan tujuan dgn penekanan
utama pd alokasi sumberdaya berdasarkan analisa ekonomi. Sistem penganggaran ini tidak
mendasarkan pd struktur organisasi tradisional yg terdiri dari devisi/bagian akan tetapi berdasarkan
program
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Kelebihan PPBS
1. Memudahkan dlm pendelegasian tanggungjawab dr manajer puncak kemanajer menengah
2. Jk panjang dapat mengurangi beban biaya
3. Memperbaiki kualtas pelayanan melalui pendekatan peduli biaya (cost awareness) dlm perencanaan
program
4. Lintas departemen, sehingga dapat meningkatakan komunikasi, koordinasi dan kerjasama antar
departemen
5. Menghinklangkan program yg overlapping dan bertentangan dgn tujuan
6. Mendorong alokasi sumberdaya secara optimal
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Kelemahan PPBS
1.Membutuhkan sistem informasi yg canggih, ketersediaan data, adanya sistem pengukuran dan staf
yg kapabel
2.Implementasinya membutuhkan biaya yg besar krn faktor penggunaan teknologi canggih
3.Secara teori bagus tapi sulit diimplementasikan
4.Mengabaikan realitas politik dan organisasi yg merupakan kumpulan manusia
5.Penggunaan teknik statistik dlm pengukuran progran sering kurang tepat
6.Sulit dlm mengalokasikan biaya krn masalah teknis (masalah program dan lintas program)
ZBB
Anggaran diasumsikan dari nol sesuai dgn kebutuhan saat ini. Seolah2 proses anggaran dumulai
dari hal yg baru sama sekali. Item2 anggaran yg sudah tidak relevan dan tidak mendukung
pencapaian tujuan organisasi dapat dihilangkan dr struktur organisasi atau mungkin jg muncul item
baru
tertentu
Proses implementasi ZBB
1.Identifikasi unit2 keputusan (pusat petanggunjawaban/unit2 pembuatan keputusan)
2.Penetuan paket2 keputusan (ada 2 model paket keputusan: 1 ) Paket keputusan mutually
exclusive (paket2 keputusan yg memiliki fungsi yg sama), 2) Paket keputusan incremental
(menggambarkan tingkat usaha yg berbeda dlm melaksanakan aktivitas)
3.) Meranking dan mengevaluasi paket keputusan berdasarkan manfaat terhadap organsiasi
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Kelebihan ZBB
1.Dapat menghasilkan alokasi sumberdaya secara efisien
2.Fokus pd VFM
3.Memudahkan identifikasi terjadinya inefisiensi dan ketidakefektivan biaya
4.Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer
5.Meningkatkan partisipasi manajemen level bawah dlm proses penyusunan anggran
6.Merupakan cara yg sistemetik untuk mendorong organisasi selalu menguji alternatif aktivitas dan
pola perilaku biaya serta tingkat pengeluaran
Kelemahan ZBB
1.Prosesnya memakan waktu lama
2.Cenderung menekankan manfaat untuk jk. pendek
3.Implementasinya membutuhkan teknologi yg maju dan masalah perilkau dlm organisasi
4.Kesulitan dlm merangking dan mereviu paket keputusan
5.Munculnya kesan yg keliru bahwa semua paket keputusan harus masuk anggaran
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Input
Value for Money
Efisiensi
Proses
Output
Efektivita
s
Outcome
PENGUKURAN KINERJA
Ilmu akuntansi sektor publik masuk disiplin ilmu yg mana, apakah ilmu
akuntasi sektor publik memenuhi suatu body of knowledge, yg meliputi
konsep dasar ( philosophical foundation), postulet, teori, konsep, prinsip,
standar, dan praktik akuntansi?
Akuntasi sektor publik sendiri merupakan satu cabang dr ilmu akuntansi itu
sendiri, oleh krn itu pengembangan teori akuntansi sektor publik sangat
tergantung pd perkembangan ilmu akuntansi.
Pengembangan akuntansi sektor publik dilakukan dlm rangka utk memperbaiki
praktik yg saat ini dilakukan, hal ini dlm rangka utk meningkatkan kualitas
lapkeu sektor publik (lapkeu yg mampu menyajikann informasi keuangan yg
relevan dan andal/reliable
TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Akuntansi anggaran
Akuntansi anggaran merupakan praktik akuntansi yg banyak digunakan organisasi
sektor publik, yg mencatat dan menyajikan akun operasi dlm format yg sama dan
sejajar dgn anggarannya. Jumlah belanja yg dianggarkan dikreditkan terhadap
akun yg sesuai kemudian apabila belanja tsb. direalisasikan, maka akun tsb. di
debet kembali. Saldo yg ada dgn demikian menunjukkan jumlah anggaran yg
belum dibelanjakan.
Teknik akuntansi anggaran dapat membandingkan scr sistematik dan kontinyu jumlah
anggaran dgn realisasi anggaran. Tujuan utama teknik ini adalah utk menekankan
peran anggaran dlm siklus perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas.
Kelemahan teknik akuntansi anggaran adalah teknik ini sangat komplek. Lebih mudah
dan komprehensif apabila akun2 yg ada menunjukkan pendapatan dan biaya yg riil
dan anggaran menunjukkan pendapatan dan biaya yg dianggarkan.
AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Akuntansi komitmen
Sistem akuntansi yg mengakui transaksi dan mencatatnya pd saat order dikeluarkan.
Sistem akuntansi basis akrual mengakui biaya pd saat faktur diterima dan
mengakui pendapatan pd saat faktur dikeluarkan. Akuntansi komitmen dpt
dipergunakan bersama-sama dgn akuntansi basis kas.
Tujuan utama akuntansi komitmen adalah utk mengendalikan anggaran. Agar manajer
dpt mengendalikan anggaran, ia perlu mengetahui berapa besar anggaran yg telah
digunakan berdrkan order yg telah dikeluarkan.
Kelemahan akuntansi komitmen ini adalah akun yg dicatat berdasarkan order yg
dikeluarkan. Pd hal scr legal tdk ada yg mengatur hrs patuh terhadap order yg
terjadi dan orderpun dpt dgn mudah dibatalkan sehingga menjadi sulit utk
mengakui biaya2 utk periode akuntansi ybs. yg hanya mendasarkan atas order yg
dikeluarkan.
AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Akuntansi kas
Penerapan akuntansi kas, pendapatan dicatat pd saat kas diterima, dan pengeluaran
dicatat pd saat kas dikeluarkan.
Keunggulan basis kas adalah dapat mencerminkan penegluaran yg actual, riil dan
obyektif, namun GAAP tdk menganjurkan pencatatan dgn dasar kas krn tdk
mencerminkan kinerja yg sesungguhnya.
Co.: Penerimaan pinjaman dicatat sbg pendapatan (revenue) dan bukan sbg utang
dan utk mengoreksinya tdk hanya menyangkut kas saja akan tetapi juga
menyangkut aktiva dan utang yg tibul sebelum terjadi transaksi kas. Akibatnya
terjadi saldo yg dicatat menjadi overstated, hal ini dapat menyebabkan pemberosan
anggaran (overspending).
AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Akuntansi akrual
Expense adalah sumber daya yg dikonsumsi selama periode akuntansi, Expenditure
adalah jumlah kas yg dikeluarkan/akan dikeluarkan selama periode akuntansi,
karena govermantel fund tdk memilki catatan modal dan utang (dicatat dalam
aktiva tetap dan utang jk panjang) maka expenditure yg diukur dan bukan expense.
Disektor komersial (proprietary fund), full accrual digunakan utk mencatat revenue
(earned) dan biaya (expense) pd saat terjadi (incurred) atau dgn kata lain biaya
dicatat ketika utang terjadi tanpa memandang kapan pembayaran dilakukan.
Aplikasi basis akrual disektor publik pada dasarnya utk menentukan cost services
dan charging for services beda dgn di sektor komersial tujuan aplikasi basis
akrual utk mengetahui dan membandingkan besarnya biaya terhadap pendapatan
(proper matching cost againts revenue).
Perbedaan ini disebabkan:
• Sektor komersial lebih difokuskan utk memaksimalkan keuntungan (profit
oriented)
• Sektor publik orientasi difokuskan pd optimalisasi pelayanan publik
(public service oriented)
AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Aspek (normatif) akuntansi menurut Langenderfer (1973) dalam Glynn (1993) sbb.:
1. Sifat informasi yg diberikan
2. Kpd siapa informasi tsb. diberikan
3. Tujuan informasi tsb. Diberikan
“ ... accountability requires governments to answer to the citizenry to justify the raising
of public resources and the purposes for which they are used. Governmental
accountability is based on th belief that the citizenry has a right to know, a right to
receive openly declered facts that may lead to public debate by the citizens and
their elected representatives. Financial reporting plays a major role in fulfilling
govermant’s duty to be publicly accountable in a democratic society”
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Tujuan lapkeu menurut SFAC No. 4 tentang tujuan lapkeu untuk organisasi niirlaba/
nonbisnis sbb.:
1. Lakpkeu organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan informasi yg bermanfaat
bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai
lainnya dalam pembuatan keputusan yg rasional mengenai alokasi sumber daya
organisasi.
2. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia sumber daya,
serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai pelayanan yg diberikan
organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan memberikan pelayanan
tsb.
3. Memberikan informasi yg bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya,
serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja manajer organisasi
nonbisnis atas pelaksanaan tanggungjawab pengelolaan serta aspek kinerja lainnya.
4. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih
organisasi, serta pengaruh dr transaksi, peristiwa, kejadian ekonomi yg mengubah
sumber daya dan kepentingan sumber daya tsb.
5. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode
6. Memberikan informasi mengenai bagaimana organiasi memperoleh dan membelanjakan
kas dan sumber daya kas, utang dan pembayaran kembali utang dan faktor2 lain yg
mempengaruhi likwiditas organisasi.
7. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai dlm memahami
informasi keuangan yg diberikan.
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Perbedaan dan Persamaan Lapkeu Sektor Pemerintahan dan Sektor Komersial
(menurut A.Likierman and A Taylor dlm Henley D et al., 1992 )
Perbedaan
Kebutuhan informasi
- lapkeu pemerintah tdk dirancang untuk memenuhi kebutuhan
spesifik masing2 kelompok namun perlu mendapat perhatian
informasi tentang pajak karena pajak masih merupakan
sumber utama pendapatan pemerintah
ENTITAS PELAPORAN
Meliputi:
Pemerintah pusat;
Pemerintah daerah;
Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah atau
organisasi lainnya sesuai perUUan tdk termasuk perusahaan
negara/daerah
o Peranan:
• Menyediakan informasi yg relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi
yg dilakukan oleh entitas selama satu periode;
• Membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan dengan
anggaran yg telah ditetapkan;
• Menilai kondisi keuangan;
• Mengevaluasi efektifitas dan efisiensi entitas pelaporan;
• Membantu menentukan ketaatan terhadap peraturan perUUan .
o Tujuan pelaporan keuangan:
• Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk
mebiayai seluruh pengeluaran;
• Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumberdaya
ekonomi dan alokasinya dgn anggran yg ditetapkan dan perUUan;
• Menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomi yg digunakan dlm kegiatan
entitas dan hasil2 yg dicapai;
• Menyediakan informasi bagaimana entitas mendanai seluruh kegiatannya dan
mencukupi kebutuhan kasnya;
• Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas berkaitan dgn
sumber2 penerimaan jk pendek/panjang termasuk pungutan pajak dan pinjaman;
• Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas, apakah
mengalami kenaikan/penurunan, sbg akibat kegiatan yg dilakukan selama periode
pelaporan
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
Dasar Hukum:
• UUD RI
• UU di bidang keuangan negara
• UU APBN
• Peraturan perUUan yg mengatur ttg pemerintah daerah khususnya
keuangan daerah
• Peraturan perUUan yg mengatur perimbangan keuangan pusat dan daerah
• Ketentuan perUUan ttg pelaksanaan APBN/D
• Peraturan perUUan lainnya yg mengatur ttg keuangan pusat dan daerah
Asumsi Dasar:
• Asumsi kemandirian entitas
• Asumsi kesinambungan entitas
• Asumsi keterukuran dlm satuan uang
KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN
YG BERKUALITAS
1. Basis akuntansi
2. Prinsip nilai historis
3. Prinsip realisasi
4. Prinsip substansi mengungguli bentuk formal
5. Prinsip periodisitas
6. Prinsip konsistensi
7. Prinsip pengungkapan lengkap
8. Prinsip penyajian wajar
BASIS AKUNTANSI
(ACCOUNTING BASE)
Basis Kas pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan
dlm laporan realisasi anggaran
Basis Akrual pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dlm
neraca
Basis Kas
Arti: basis akuntansi yg mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pd saat kas/setara
kas diterima/dibayar
Dalam kaitan lap.realisasi anggaran:
• pendapatan diakui pd saat kas diterima di Rek. Kas Umum Negara/Daerah/Entitas
pelaporan dan Entitas pelaporan tdk menggunakan istilah “LABA”
• penentuan sisa pembiayaan anggaran baik lebih/kurang untuk setiap periode tergantung
selisih antara penerimaan dan pengeluaran
• pendapatan dan belanja bukan tunai seperti bantuan pihak luar/asing dlm bentuk
barang/jasa disajikan pd laporan realisasi anggaran
BASIS AKUNTANSI (LANJUTAN)
Basis Akrual
Arti: basis akuntansi yg mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa
lainnya pd saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas/setara kas diterima/dibayar
Dalam kaitan neraca:
Aset, kewajiban dan ekuitas dana diakui dan dicatat pd saat terjadinya
transaksi/kondisi lingkungan yg berpengaruh pd keuangan pemerintah,
tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima/dibayar
1. Aset Lancar:
Kas dan setara kas
Investasi jk pendek (deposito berjangka 3-12 bulan, surat berharga yg mudah
diperjualbelikan)
Piutang (pajak, retribusi, denda, penjualan angsuran, tuntutan ganti rugi dan
piutang lainnya)
Persediaan (barang/perlengkapan yg dibeli dan disimpan utk digunakan)
Investasi jk pendek (deposito berjangka 3-12 bulan)
2. Aset Nonlancar:
Investasi jk panjang (investasi yg dimaksudkan utk dimiliki selama >12 bln yg
meliputi: Inv. Permanen penyertaan pemerintah pd persh negara/daerah,
lembaga keuangan negara, BUMN, badan internasional dan badan hukum lain bkn
milik negara; Inv Nonpermanen pembelian SUN, penanaman modal dlm proyek
pembangunan yg dpt dialihkan kpd pihak ketiga dan investasi nonpermanen
lainnya)
Aset tak berwujud
Dana cadangan
3. Aset tetap (aset berwujud yg mempunyai masa manfaat >12 bln yg digunakan
dlm kegiatan pemerintah/dimanfaatkan oleh masyarakat)
4. Kewajiban jk pendek (kewajiban diharapkan dibayar dlm waktu 12 bln setelah tgl.
pelaporan)
5. Kewajiban jk panjang (kwajiban diharapkan dibayar >12 bln setelah tgl.
pelaporan)
6. Ekuitas dana
Meliputi: ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi dan ekuitas dana cadangan
Ekuitas dana (lanjutan):
Ekuitas dana lancar: selisih antara aset lancar dan kewajiban jk pendek
(SiLPA, cad. Piutang, cad. Persediaan dan dana yg hrs disediakan utk
pembayaran hutang jk pendek)
Ekuitas dana investasi: cerminan kekayaan pemerintah yg tertanam dlm
investasi jk panjang, aset tetap, dan aset lainnya dikurangi dgn kewajiban
jk panjang
Ekuitas dana cadangan: cerminan kekayaan pemerintah yg dicadangkan
utk tujuan tertentu sesuai peraturan perUUan
Pernyataan standar akuntansi pemerintahan hanya berlaku
untuk laporan keuangan dan tidak untuk informasi lain yg
disajikan dlm suatu laporan tahunan/dokumen lainnya
Aset:
Pengukuran:
Kas dicatat sebesar nilai nominal
Inv. jk. pendek dicatat sebesar nilai nominal
Piutang dicatat sebesar nilai nominal
Persediaan dicatat sebesar:
- biaya perolehan apabila dibeli
- biaya standar apabila diperoleh dgn memproduksi sendiri
- nilai wajar apabila diperoleh dgn cara lain (donasi/rampasan)
Inv. jk. panjang dicatat sebesar nilai biaya perolehan termasuk biaya tambahan
lainnya yg terjadi utk memperoleh kepemilikan yg sah atas investasi tsb.
Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan bila tdk memungkinkn maka nilai
aset tetap didasarkan nilai wajar pd saat perolehan
Aset moneter dlm mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dlm mata uang
rupiah. Penjabaran mata uang asing dgn menggunakan kurs tengah bank
sentral pd tgl. neraca
Kewajiban jk. Pendek/panjang
• Pengukuran:
o Kas dicatat sebesar nilai nominal
DAU xxx
Piutang
• Pengakuan:
o Pd saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah dan
mempunyai nilai/biaya yg dpt diukur dgn andal
o Pd saat diterima/kepemilikannya dan/kepenguasaanya berpindah
• Pengukuran:
o Piutang dicatat sebesar nilai nominal
• Jurnal Transaksi:
Piutang
Persediaan
• Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan
barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.(paragraf 4 PSAP No.5)
Persediaan
o Contoh Barang Persediaan menurut PP No. 71 tahun 2010 (lanjutan):
• Barang konsumsi;
• Amunisi;
• Bahan untuk pemeliharaan;
• Suku cadang;
• Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga;
• Pita cukai dan leges;
• Bahan baku;
• Barang dalam proses/setengah jadi;
• Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat;
• Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
o Dalam hal pemerintah menyimpan barang untuk tujuan cadangan strategis seperti
cadangan energi (misal: minyak) atau untuk tujuan berjaga-jaga seperti cadangan pangan
(misal: beras), barang-barang dimaksud diakui sebagai persediaan.
o Persediaan dalam kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
AKUNTANSI ASET LANCAR (LANJUTAN)
Persediaan (lajutan)
• Pengakuan:
o Pd saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah dan
mempunyai nilai/biaya yg dpt diukur dgn andal
o Pd saat diterima/kepemilikannya dan/kepenguasaanya berpindah
o Pada akhir periode akuntansi catatan persediaan disesuaikan dengan hasil
inventarisasi fisik.
• Pengukuran:
o Persediaan dicatat sebesar:
- biaya perolehan apabila dibeli
- biaya standar apabila diperoleh dgn memproduksi sendiri
- nilai wajar apabila diperoleh dgn cara lain (donasi/rampasan)
AKUNTANSI ASET LANCAR (LANJUTAN)
Harga pembelian+biaya
Persediaan
pengangkutan+biaya
Biaya diperoleh dengan = penanganan- potongan
perolehan pembelian harga-rabat
Persediaan
Biaya langsung+biaya
Harga pokok diperoleh dengan tidak langsung
produksi memproduksi =
Persediaan
Nilai tukar aset secara
Nilai wajar diperoleh dengan wajar
cara lain, misalnya =
donasi/rampasan
Persediaan (Jurnal Transaksi)
Saat penambahan persediaan
Jurnal Korolari
Investasi
• Arti
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi
seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat. (paragraf 2 PSAP No. 06).
• Klasifikasi Investasi
Pada dasarnya investasi yang dilakukan oelh sektor pemerintahan dapat
diklasifikasikan menjadi:
o Investasi Jangka Pendek
Yaitu investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki
selama 12 (dua belas) bulan atau kurang, ditujukan untuk manajemen kas,
dan berisiko rendah atau bebas dari perubahan atau pengurangan harga yang
signifikan.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Investasi
• Klasifikasi Investasi (lanjutan)
o Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan;
Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya
pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas;
Berisiko rendah.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Investasi
• Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka
pendek antara lain adalah:
o Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu
badan usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk menambah
kepemilikan modal saham pada suatu badan usaha;
o Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan
kelembagaan yang baik dengan pihak lain, misalnya pembelian surat
berharga yang dikeluarkan oleh suatu lembaga baik dalam negeri maupun
luar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah; atau
o Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi
kebutuhan kas jangka pendek
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Investasi
• Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek,
antara lain terdiri atas:
o Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan/atau yang dapat
diperpanjang secara otomatis (revolving deposits);
o Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek oleh
pemerintah pusat maupun daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia
(SBI).
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Investasi
o Investasi Jangka Panjang
Adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 (dua belas) bulan
dan menurut sifat penanamannya dapat dibagi 2 (dua) yaitu permanen dan
non permanen.
Investasi permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimilki secara berkelanjutan. Contoh: penyertaan modal pemerintah pada
perusahaan negara/ daerah, penyertaan pemerintah pada badan
internasional dan badan hukum lainnya, investasi permanen lainnya.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Investasi
o Investasi Jangka Panjang (lanjutan)
Sedang investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimilki secara tidak berkelanjutan. Contoh: pinjaman yang
diberikan kepada perusahaan negara/ daerah atau pihak lainnya, pinjaman luar
negeri yang terus dipinjamkan, penanam modal dalam proyek pembangunan
yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga, investasi non permanen lainnya.
Pengertian berkelanjutan adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus
menerus tanpa ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali.
Sedangkan pengertian tidak berkelanjutan adalah kepemilikan investasi yang
berjangka waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan, dimaksudkan untuk tidak
dimiliki terus menerus atau ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik
kembali.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Investasi
• Pengakuan
o Pengeluaran kas dan/atau aset, penerimaan hibah dalam bentuk investasi dan
perubahan piutang menjadi investasi dapat diakui sebagai investasi apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut :
Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat ekonomik lainnya atau jasa
potensial dimasa yang akan datang atas suatau investasi tersebut dapat
diperoleh pemerintah.
Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai.
o Dalam hal tertentu, suatu investasi mungkin diperoleh bukan berdasarkan biaya
perolehannya, atau berdasarkan nilai wajar pada tanggal perolehan. Dalam
kasus yang demikian, penggunaan nilai estimasi yang layak dapat digunakan.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Investasi
• Pengukuran
o Pengkuran Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan obligasi
jangka pendek (efek), dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan investasi
meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli,
jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut.
Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan, maka
investasi dinilai berdasarkan nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya yaitu
sebesar harga pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, maka investasi dinilai
berdasarkan nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi
tersebut.
Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam bentuk deposito
jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Investasi
• Pengukuran
o Pengukuran Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya penyertaan modal
pemerintah, dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi investasi
itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi
tersebut.
Investasi jangka panjang nonpermanen dalam bentuk pembelian obligasi jangka
panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai
sebesar nilai perolehannya.
Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset pemerintah, maka
nilai investasi yang diperoleh pemerintah adalah sebesar biaya perolehan, atau
nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Investasi
• Metode Penilaian Investasi
Penilaian investasi permanen pemerintah dilakukan dengan tiga metode yaitu:
1. Metode biaya.
Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan.
Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan
tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang
terkait.
2. Metode ekuitas.
Dengan menggunakan metode ekuitas pemerintah mencatat investasi awal sebesar
biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi
pemerintah setelah tanggal perolehan.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Investasi
• Metode Penilaian Investasi
2. Metode ekuitas (lanjutan)
Bagian laba kecuali dividen dalam bentuk saham yang diterima pemerintah akan
mengurangi nilai investasi pemerintah. Penyesuaian terhadap nilai investasi juga
diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah, misalnya
adanya perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset
tetap.
3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk kepemilikan
yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat/ non permanen.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Investasi
• Metode Penilaian Investasi (lanjutan)
Penggunaan ketiga metode di atas didasarkan pada kriteria sebagai berikut:
o Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya;
o Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki
pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas;
o Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas;
o Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih yang
direalisasikan.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Investasi
• Gambar Metode Investasi Permanen
Ya Tidak
Memiliki
Pengaru
Kepemi h
Metode Biaya
likan< Signifika
20% n
Tidak
Ya
Metode
Ekuitas
Investasi Jk. Panjang
Saat pengeluaran dana untuk investasi
Korolari Neraca
Korolari Neraca
Aset Tetap
• Arti
Aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk
digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
• Termasuk dalam aset tetap pemerintah:
o Aset tetap yang dimiliki oleh entitas pelaporan namun dimanfaatkan oleh entitas
lainnya, misalnya instansi pemerintah lainnya, universitas, dan kontraktor.
o Hak atas tanah.
o Aset yang dikuasai utuk dikonsumsi dalam operasi pemerintah seperti bahan
(materials) dan perlengkapan (supplies) tidak termasuk dalam definisi aset tetap.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Aset Tetap
• Pencatatan
o Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan yaitu jumlah kas atau setara kas yang telah
dan yang masih wajib dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang telah dan yang
masih wajib diberikan untuk memperoleh suatu aset tetap pada saat perolehan atau
konstruksi sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk
dipergunakan.
o Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak
memungkinkan, maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
o Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya
langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya
perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan
semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Aset Tetap
• Klasifikasi
1. Tanah
(Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh dengan
maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dalam kondisi siap
dipakai)
2. Peralatan dan mesin
(Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kedaraan bermotor, alat elektronik,
inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya
lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai)
3. Gedung dan bangunan
(Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh
dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam
kondisi siap dipakai)
4. Jalan, irigasi, dan jaringan
• (Merupakan aset infrastrukur (infrastructure assets) yang meliputi: Jalan, Irigasi,
Jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan komunikasi yang dibangun oleh
pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dalam kondisi siap dipakai)
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Aset Tetap
• Klasifikasi (lanjutan)
5. Aset tetap lainnya
(Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan
operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai)
6. Konstruksi dalam pengerjaan
(Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap (tanah, peralatan dan mesin, gedung
dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, serta aset tetap lainnya) yang sedang dalam
proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai
seluruhnya)
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Aset Tetap
• Aset bersejarah (heritage assets)
o Standar Akuntansi Pemerintahan tidak mengharuskan pemerintah untuk menyajikan
aset bersejarah di neraca, namun aset tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan
o Beberapa karakteristik sebagai ciri khas suatu aset bersejarah:
1. Nilai kultural, lingkungan, pendidikan, dan sejarahnya tidak mungkin secara penuh
dilambangkan dengan nilai keuangan berdasarkan harga pasar;
2. Peraturan dan hukum yang berlaku melarang atau membatasi secara ketat
pelepasannya untuk dijual;
3. Tidak mudah untuk diganti dan nilainya akan terus meningkat selama waktu berjalan
walaupun kondisi fisiknya semakin menurun;
4. Sulit untuk mengestimasi masa manfaatnya.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Aset Tetap
• Aset bersejarah (heritage assets)
o Biaya pemeliharaan aset bersejarah (bukan utk tujuan menghasilkan aliran kas
masuk)
Biaya perolehan, konstruksi, peningkatan, rekonstruksi harus dibebankkan dalam laporan
operasional sebagai beban tahun terjadinya pengeluaran tersebut. Beban tersebut
termasuk seluruh beban yang berlangsung untuk menjadikan aset bersejarah tersebut
dalam kondisi dan lokasi yang ada pada periode berjalan
Gedung xxx
Aset Tetap
• Penyusutan
o Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan
Barang Milik Negara Berupa Aset tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat, yang dimaksud
dengan penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat dari suatu aset.
o Sedangkan menurut SAP dalam PP 71 Tahun 2010, penyusutan adalah alokasi yang
sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama
masa manfaat aset yang bersangkutan.
o Aset tetap yang disusutkan adalah aset tetap yang berada dalam penguasaan Pengelola
Barang dan Pengguna Barang, termasuk yang sedang dimanfaatkan dalam rangka
pengelolaan BMN
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Aset Tetap
• Penyusutan (lanjutan)
Aset Tetap
• Penyusutan (lanjutan)
Aset Tetap
• Penyusutan (lanjutan)
1. Aset tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang sah dan telah
2. Aset Tetap dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada
Aset Tetap
• Penyusutan (lanjutan)
o Nilai Yang Dapat Disusutkan
1. Nilai yang dapat disusutkan pertama kali merupakan nilai buku yaitu nilai yang tercatat
dalam pembukuan per 31 Desember 2012 untuk aset tetap yang diperoleh sampai
dengan 31 Desember 2012.
2. Untuk aset tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang dapat
disusutkan merupakan nilai perolehan atau dalam hal nilai perolehan tidak diketahui,
digunakan nilai wajar yang merupakan nilai estimasi.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Aset Tetap
• Penyusutan (lanjutan)
o Dalam hal terjadi perubahan nilai aset tetap
Sebagai akibat penambahan atau pengurangan kualitas dan/atau nilai aset tetap, maka
penambahan atau pengurangan tersebut diperhitungkan dalam nilai yang dapat
disusutkan, yaitu meliputi penambahan dan pengurangan yang memenuhi kriteria
sebagaimana diatur dalam SAP, misalnya terkait renovasi, restorasi, dan overhaul.
Sebagai akibat koreksi nilai aset tetap yang disebabkan oleh kesalahan dalam
pencantuman nilai yang diketahui di kemudian hari, maka dilakukan penyesuaian
terhadap Penyusutan Aset Tetap tersebut yang meliputi penyesuaian atas nilai yang
dapat disusutkan dan nilai akumulasi penyusutan.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Aset Tetap
• Penyusutan (lanjutan)
o Metode Penyusutan
Menurut SAP yang diatur dalam PP 71 tahun 2010, metode penyusutan antara lain:
1. Metode garis lurus.
2. Metode saldo menurun ganda.
3. Metode unit produksi.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Aset Tetap
• Penyusutan (lanjutan)
o Metode Penyusutan
Metode garis lurus
Formula metode Garis Lurus tersebut diformulasikan sebagai berikut:
Nilai yang dapat disusutkan
Penyusutan per Periode = Masa Manfaat
Berdasarkan metode garis lurus, penyusutan nilai aset tetap dilakukan dengan
mengalokasikan penurunan nilai secara merata selama periode masa manfaatnya
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Aset Tetap
• Penyusutan (lanjutan)
o Jurnal Standar Penyusutan
Jika entitas pelaporan menggunakan basis akrual besarnya penyusutan untuk suatu
tahun akan dicatat dengan mendebit akun beban penyusutan dan mengkredit akun
akumulasi penyusutan.
Saldo akun beban penyusutan pada akhir tahun akan dilaporkan sebagai beban
operasional dalam Laporan Operasional (LO), sementara itu saldo akun akumulasi
penyusutan (yang menunjukkan besarnya penyusutan dari awal pemakaian aset tetap
tersebut sampai akhir tahun yang berjalan) dilaporkan di neraca sebagai pengurang
dari nilai perolehan aset tetap yang bersangkutan.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Aset Tetap
• Penyusutan (lanjutan)
o Jurnal Standar Penyusutan
Jurnal pembebanan penyusutan dengan menggunakan basis akrual dilakukan
sebagai berikut:
Dr. Beban penyusutan xxxxx
Cr. Akumulasi penyusutan xxxxx
Jurnal pembebanan penyusutan dengan menggunakan basis kas menuju akrual
dilakukan sebagai berikut:
Dr. Ekuitas Dana Investasi - Diinvestasikan dalam aset tetap xxxxx
Cr. Akumulasi penyusutan xxxxx
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Aset Tetap
• Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap (Reteriment and Disposal)
o Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset
secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomi
masa yang akan datang.
o Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi
dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
o Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak memenuhi
definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan
nilai tercatatnya.
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Aset Tetap
• Latihan Soal
1. Pada tanggal 6 Juni 2013, satuan kerja ABC membeli sebidang tanah seluas 2 ha
berikut bangunan tua yang ada di atasnya dengan harga Rp. 900 juta, yang
rencananya akan digunakan untuk membangun gedung kantor baru dengan 3 tingkat.
Biaya balik nama dan pajak pembelian tanah sehubungan dengan transaksi tersebut
sebesar Rp. 50 juta, biaya notaris Rp. 9 juta. Honorarium panitia pengadaan sebesar
Rp. 5 juta dan panitia pemeriksa barang sebesar Rp. 3 juta. Bangunan tua yang
berada di atas tanah tersebut ditaksir bernilai Rp. 70 juta, yang kemudian dirubuhkan
dengan menelan biaya pembongkaran sebesar Rp. 17 juta. Semua biaya2 tersebut
dibayar dengan menggunakan anggaran belanja modal.
Saudara diminta menentukan nilai aset tetap dan membuat jurnal bagi satker ABC
untuk membukukan transaksi tersebut?
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Aset Tetap
• Latihan Soal
2. Pada tahun 2013, satker XYZ merencanakan untuk membangun gedung secara
swakelola. Anggaran yang tersedia sejumlah Rp. 2 milyar. Pada tanggal 23 Desember
2013 pembangunan fisisk gedung telah mencapai 90%, dan biaya yang telah
dibayarkan sejumlah Rp. 1,5 milyar. Pada tanggal 23 Februari 2014 gedung tersebut
telah selesai dibangun dan dinyatakan siap untuk digunakan (Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan telah terbit). Biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan
pembangunan gedung tersebut sebesar Rp. 150 juta. Berdasarkan hasil perhitungan
ternyata dari pembangunan tersebut menyisakan material berupa semen, pasir dan
material lainnya yang dinlai sebesar Rp. 9 juta.
Saudara diminta menentuakan nialai aset tetap dan aset lain serta membuat jurnal
bagi satker XYZ untuk membukukan transaksi tersebut?
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Aset Tetap
• Latihan Soal
3. Pada tanggal 20 Juni 2013, Satker Kementerian/Lembaga X melakukan pembelian
komputer sebanyak 10 unit. Nilai komputer tersebut adalah Rp. 70.juta, dan selain itu
terdapat biaya instalasi sebesar Rp. 1,1 juta. Selain itu dalam komponen belanja modal
terdapat honorarium panitia pelaksana kegiatan sebesar Rp. 2,4 juta, dan biaya
perjalanan dinas sebesar Rp. 0,5 juta. Pembelian tersebut dilakukan secara tunai.
Saudara diminta menentukan nilai aset tetap dan membuat jurnal bagi satker XYZ
untuk membukukan transaksi tersebut?
4. Pada tanggal 20 April 2013, Satker ABC melakukan pembelian sebuah kompleks
gedung perkantoran dengan rincian: harga beli tanah Rp. 8 milyar, dan harga beli
gedung kantor Rp. 12 milyar, biaya notaris dan balik nama Rp. 60 juta, dan pajak Rp. 2
milyar. Pembelian tersebut dilakukan secara tunai melalui SPM/ Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D)-LS.
• Saudara diminta menentukan nilai aset tetap dan membuat jurnal bagi satker XYZ
untuk membukukan transaksi tersebut?
AKUNTANSI ASET NON LANCAR
Aset Tetap
• Latihan Soal
5. Per 1 Januari 2013, Satker X memilki aset tetap berupa:
• Saudara diminta menentukan nilai masing2 aset tetap, nilai penyusutan dan
membuat jurnal bagi satker X untuk membukukan transaksi tersebut?
AKUNTANSI KONSTRUKSI DLM PENGERJAAN
PERNYATAAN NO. 08
Ruang Lingkup:
• Pernyataan standar ini harus ditrapkan oleh
seluruh unit pemerintah yg melaksanakan
pembangunan aset tetap utk dipakai dlm
penyelenggaraan kegiatan pem. dan/masyarakat
dlm jk. waktu tertentu baik pembangunannya
dilakukan secara swakelola/pihak ketiga
Pengakuan:
Diakui sbg aset berwujud yg memenuhi kriteria: - besar kemungkinan manfaat ekonomi masa yad berkaitan dgn aset
tsb. dipenuhi;- biaya perolehan dpt diukur secara andal;- aset tsb. masih dlm proses pengerjaan
Dipindahkan ke pos Aset Tetap apabila: konstruksi secara substansi selesai dikerjakan dan dapat memberikan
manfaat/jasa sesuai dgn tujuan perolehan
Pengukuran:
Konstruksi dlm pengerjaan dicatat dgn biaya perolehan
Karakteristik
Pem. mempunyai kewajiban yg sampai saat ini dlm penyelesaian yg mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yad
Kewajiban muncul krn penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dr masyarakat, lembaga keuangan, entitas pem. lain, lembaga internasional,
perikatan dgn peg yg bekerja pd pem, kewajiban kpd masyarakat luas (kewajiban tunjangan, kompensasi, ganti rugi, kelebihan setoran pajak dr wp,
alokasi/realokasi pendapatan keentitas lainnya, atau kewajiban dgn pemberi jasa lainnya)
Klasifikasi
Kewajiban jk. pendek: kewajiban yg diharapkan dibayar dlm waktu 12 bln setelah tgl pelaporan
Kewajiban jk. panjang: kewajiban yg diklasifikasi di luar jk. pendek
Pengakuan
Lapkeu utk tujuan umum harus menyajikan kewajiban yg diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekomomi akan
dilakukan/telah dilakukan utk menyelesaikan kewajiban yg ada saat ini dan perubahan atas kewajiban tsb. Mempunyai nilai penyelesaian yg dapat
diukur dgn andal
Kewajiban diakui pd saat dana pinjaman diterima dan atau pd saat kewajiban timbul:
o transaksi pertukaran (exchange transactions)
oTransaksi tanpa pertukaran (non- exchange transactions)
oKejadian yg berkaitan dgn pem. (government-related event) kewajiban timbul
oKejadian yg diakui pem. (government- acknowledged event)
Pengukuran
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal mencerminkan kewajiban pem. pd saat pertama kali transaksi berlangsung seperti nilai yg
tertera dlm SUN
Hutang Pada Fihak Ketiga (PFK) pd saat pem. menerima hak atas brg, termasuk brg dlm perjalanan yg telah menjadi haknya, pem. hrs mengakui
kewajiban atas jumlah yg blum dibayarkan utk brg tsb.
Jumlah kewajiban kpd unit pemerintahan hrs dipisahkan dgn nonpemerintahan
Tunggakan
Jumlah tunggakan atas pinjman pem. hrs disajikan dlm bentuk daftar umur (aging schedule) kreditur pd Catatan atas Lapkeu sbg bag
pengungkapan kewajiban
Bentuk/Klasifikasi/Pengakuan/Pengukuran Kewajiban (Lanjutan)
Restrukturisasi utang
Restrukturisasi utang melalui modifikasi persyaratan utang, debitur hrs mencatat dampak restrukturisasi secara prospektif
sejak saat restrukturisasi dilaksanakan dan tdk boleh mengubah nilai tercatat utang pd saat restruturisasi kecuali jika nilai
tercatat tsb melebihi jlh pembayran kas masa depan yg ditetapkan dgn persyratan baru. Informasi tsb hrs diunkapkan dlm
Catatan atas Lapkeu sbg bag pengungkapan pos terkait
Jika jml pembayaran kas masa depan sbgaimana dipersyaratkan dlm persyaratan utang termasuk pembayaran utk bunga
maupun pokok utang lebih rendah dr nilai yg tercatat, maka debitur hrs mengurangi nilai tercatat utang ke jumlah yg sama
dgn jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimana yg ditentukan dlm persyaratan baru. Hal tsb hrs diungkapkan dlm
Catatan atas Lapkeu sbg bag pengungkapan dr pos kewajiban yg berkaitan
Entitas tdk boleh mengubah niali yg tercatat utang sbg akibat dr restrukturisasi utang yg menyangkut pembayaran kasa
masa depan yg tdk dapat ditentukan, selama pembayaran kas masa depan maksimum tdk melebihi nilai tercatat utang
Entitas tdk boleh mengubah nilai tercatat utang sbg akibat dr restrukturisasi utang yg menyangkut pembayaran kas masa
depan yg tdk dapat ditentukan, selama pembayaran kas masa depan maksimum tdk melebihi nialai tercatata utang
Penghapusan Utang
Yaitu pembatalan secara sukarela tagihan oleh kreditur kpd debitur, baik sbgn/seluruhnya, sesuai perjanjian formal diantara
keduannya
Penyelesaian utang di bawah nilai yg tercatat dan dilakukan dgn pengeluaran kas, maka maka debitur hrs mengurangi nilai
tercatat utang ke jumlah yg sama dgn jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimana yg ditentukan dlm persyaratan
baru. Hal tsb hrs diungkapkan dlm Catatan atas Lapkeu sbg bag pengungkapan dr pos kewajiban yg berkaitan
Pengertian Kewajiban
• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks
pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena:
o Penggunaan sumber pembiayaan yang berasal dari pinjaman (berasal dari
masyarakat, lembaga keuangan, pemerintah lain, atau lembaga internasional)
o Perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah, kewajiban kepada
masyarakat luas yaitu kewajiban tunjangan, kompensasi, ganti rugi, alokasi/realokasi
pendapatan ke entitas lainnya, atau kewajiban dengan pemberi jasa lain.
o Pengadaan barang dan jasa dari pihak ketiga yang belum dibayar pemerintah pada
akhir tahun anggaran.
AKUNTANSI KEWAJIBAN
Klasifikasi Kewajiban
Kewajiban pada dasarnya diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu sebagai kewajiban
jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
• Kewajiban Jangka Pendek
Merupakan kewajiban yang diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan. Beberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang transfer pemerintah
atau utang kepada pegawai merupakan suatu bagian yang akan menyerap aset lancar
dalam tahun pelaporan berikutnya. Kewajiban jangka pendek lainnya. Misalnya bunga
pinjaman, utang jangka pendek dari pihak ketiga, utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK),
dan bagian lancar utang jangka panjang.
• Kewajiban Jangka Panjang
Merupakan kewajiban yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan. Jika pada akhir
periode akuntansi, pemerintah mempunyai utang jangka panjang, maka pemerintah harus
melakukan reklasifikasi kewajiban tersebut ke kewajiban jangka pendek dan kewajiban
jangka panjang.
AKUNTANSI KEWAJIBAN
Klasifikasi Kewajiban
Kewajiban pada dasarnya diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu sebagai kewajiban
jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
• Kewajiban Jangka Pendek
Merupakan kewajiban yang diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan. Beberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang transfer pemerintah
atau utang kepada pegawai merupakan suatu bagian yang akan menyerap aset lancar
dalam tahun pelaporan berikutnya. Kewajiban jangka pendek lainnya. Misalnya bunga
pinjaman, utang jangka pendek dari pihak ketiga, utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK),
dan bagian lancar utang jangka panjang.
• Kewajiban Jangka Panjang
Merupakan kewajiban yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan. Jika pada akhir
periode akuntansi, pemerintah mempunyai utang jangka panjang, maka pemerintah harus
melakukan reklasifikasi kewajiban tersebut ke kewajiban jangka pendek dan kewajiban
jangka panjang.
AKUNTANSI KEWAJIBAN
Contoh:
Pada 1 Juni 2010, Pemerintah Kota XYZ mempunyai utang jangka panjang sebesar Rp
1.000.000.000 yang harus diangsur setiap tahun sebesar Rp. 100.000.000, Pemerintah
Kota XYZ pada akhir tahun 2010 harus melakukan reklasifikasi atas kewajiban tersebut
menjadi:
•Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp 100.000.000,
•Kewajiban Jangka panjang sebesar Rp 900.000.000.
Restrukturisasi kewajiban
Dalam hal terjadi kesulitan likuiditas pemerintah dapat melakukan restrukturisasi atau
pendanaan kembali terhadap utang-utangnya yang akan jatuh tempo. Apabila hal ini terjadi,
entitas pelaporan dapat memasukkan kewajiban jatuh temponya dalam waktu 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal pelaporan ke dalam klasifikasi kewajiban jangka panjang, jika:
•Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (dua belas) bulan.
•Entitas bermaksud untuk mendanai kembali (refinance) kewajiban tersebut atas dasar
jangka panjang.
•Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan kembali
(refinancing), atau adanya penjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang diselesaikan
sebelum laporan keuangan disetujui.
AKUNTANSI KEWAJIBAN
Restrukturisasi kewajiban (lanjutan)
• Suatu entitas tidak boleh mengubah nilai tercatat utang sebagai akibat dari
restrukturisasi utang yang menyangkut pembayaran kas masa depan yang tidak
dapat ditentukan, selama pembayaran kas masa depan maksimum tidak melebihi
nilai tercatat utang.
• Informasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan harus mengungkapkan jumlah
perbedaan yang timbul sebagai akibat restrukturisasi kewajiban tersebut
• Jika penyelesaian suatu utang yang nilai penyelesaiannya di bawah nilai
tercatatnya dilakukan dengan aset nonkas maka entitas sebagai debitur harus
melakukan penilaian kembali atas aset nonkas dahulu ke nilai wajarnya dan
kemudian menerapkan ketentuan pada resktrusturisasi paragraf sebelumnya,
serta mengungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan sebagai bagian dari
pos kewajiban dan aset nonkas yang berhubungan.
AKUNTANSI KEWAJIBAN
Refinancing atau digulirkan (roll over)
Kewajiban dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang hanya jika:
• Pemberi pinjaman telah menyetujui untuk tidak meminta pelunasan sebagai konsekuensi
adanya pelanggaran, dan
• Terdapat jaminan bahwa tidak akan terjadi pelanggaran berikutnya dalam waktu 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Sebagai contoh, Pemerintah Kota XYZ meminjam uang dari lembaga keuangan asing, sebesar
Rp 500.000.000.000 untuk program pembangunan waduk, dengan ketentuan bahwa
pinjaman ini tidak dapat digunakan untuk membiayai program lain. Kalau pinjaman ini tidak
dapat digunakan untuk program tersebut harus dikembalikan. Pinjaman ini telah ditarik pada
tahun 2008. Pinjaman ini akan dibayar secara angsuran selama 20 tahun mulai tahun 2013.
Sampai dengan tahun 2011 ternyata program tersebut macet, dan tidak dapat dilanjutkan.
Oleh karena pinjaman ini harus disajikan sebagai kewajiban jangka pendek.
AKUNTANSI KEWAJIBAN
Perubahan Valuta Asing
• Utang pemerintah dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs tengah bank
sentral saat terjadinya transaksi.
• Suatu kurs yang mendekati kurs tanggal transaksi sering digunakan, misalnya rata-rata kurs
tengah bank sentral selama seminggu atau sebulan digunakan untuk seluruh transaksi pada
periode tersebut.
• Namun, jika kurs berfluktuasi secara signifikan, penggunaan kurs rata-rata untuk suatu
periode tidak dapat diandalkan.
Penyajian kewajiban pemerintah dlm bentuk valas
• Pada setiap tanggal neraca pos utang pemerintah dalam mata uang asing dilaporkan ke
dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal
neraca.
• Selisih penjabaran pos utang pemerintah dalam mata uang asing antara tanggal transaksi
dan tanggal neraca dicatat sebagai kenaikan atau penurunan ekuitas periode berjalan.
AKUNTANSI KEWAJIBAN
Penyelesaian Kewajiban Sebelum Jatuh Tempo
• Untuk sekuritas utang pemerintah yang diselesaikan sebelum jatuh tempo karena adanya
fitur untuk ditarik oleh penerbit dari sekuritas tersebut atau karena memenuhi persyaratan
untuk penyelesaian oleh permintaan pemegangnya maka perbedaan antara harga
perolehan kembali dan nilai tercatat netonya harus diungkapkan pada Catatan atas Laporan
Keuangan sebagai bagian dari pos kewajiban yang berkaitan.
• Apabila harga perolehan kembali adalah sama dengan nilai tercatat (carrying value) maka
penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo dianggap sebagai penyelesaian utang secara
normal, yaitu dengan menyesuaikan jumlah kewajiban dan ekuitas dana yang berhubungan.
• Apabila harga perolehan kembali tidak sama dengan nilai tercatat (carrying value) maka,
selain penyesuaian jumlah kewajiban dan ekuitas dana yang terkait, jumlah perbedaan yang
ada juga diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan.
AKUNTANSI KEWAJIBAN
Tunggakan
• Jumlah tunggakan atas pinjaman pemerintah harus disajikan dalam bentuk Daftar
Umur (aging schedule) Kreditur pada Catatan atas Laporan Keuangan sebagai
bagian pengungkapan kewajiban.
• Tunggakan didefinisikan sebagai jumlah tagihan yang telah jatuh tempo namun
pemerintah tidak mampu untuk membayar jumlah pokok dan/atau bunganya
sesuai jadwal
AKUNTANSI KEWAJIBAN
Penghapusan utang/kewajiban
Penghapusan utang adalah pembatalan secara sukarela tagihan oleh kreditur kepada debitur,
baik sebagian maupun seluruhnya, jumlah utang debitur dalam bentuk perjanjian formal
diantara keduanya. Atas penghapusan utang mungkin diselesaikan oleh debitur ke kreditur
melalui penyerahan aset kas maupun nonkas dengan nilai utang di bawah nilai tercatatnya.
AKUNTANSI KEWAJIBAN
Pengakuan kewajiban
• Kewajiban pemerintah diakui jika besar kemungkinan pengeluaran sumber daya ekonomi
akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat ini, dan kewajiban
tersebut dapat diukur dengan andal.
• Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat kewajiban timbul.
Kewajiban dapat timbul dari:
o Transaksi pertukaran (exchange transactions);
o Transaksi tanpa pertukaran (non-exchange transactions), dimana pemerintah belum
melaksanakan kewajibannya sampai akhir periode akuntansi;
o Kejadian yang berkaitan dengan pemerintah (government-related events); dan
o Kejadian yang diakui pemerintah (government-acknowledged events).
AKUNTANSI KEWAJIBAN
Contoh:
•Kewajiban yang timbul dari transaksi dengan pertukaran sebagai berikut: Pada tanggal 10
Oktober 2012, Pemerintah Kota XYZ melakukan pengadaan personal computer (PC)
dengan PT ABC dengan nilai Rp 100.000.000. Pemerintah Kota XYZ dan PT RST sepakat
untuk pembayaran komputer tersebut dilakukan pada 1 Maret 2013.
Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kota XYZ pada tanggal 10 Oktober 2012 akan
mencatat dan melaporkan di neracanya kewajiban jangka pendek sebesar Rp 100.000.000,
ketika komputer tersebut diterima.
•Kewajiban pemerintah yang timbul bukan didasarkan adanya transaksi pertukaran
sebagai berikut: Pada saat pemerintah melaksanakan suatu kegiatan secara tidak sengaja
menyebabkan kerusakan pada kepemilikan pribadi maka kejadian tersebut menciptakan
kewajiban. Kewajiban tersebut dapat dilaporkan di neraca sepanjang hukum yang berlaku
memungkinkan bahwa pemerintah akan membayar kerusakan dan sepanjang jumlah
pembayarannya dapat diestimasi dengan andal.
AKUNTANSI KEWAJIBAN
Pengukuran kewajiban
• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs
tengah bank sentral pada tanggal neraca
• Nilai nominal atas kewajiban mencerminkan nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama
kali transaksi berlangsung seperti nilai yang tertera pada lembar surat utang pemerintah.
Aliran ekonomi setelahnya, seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian dikarenakan
perubahan kurs valuta asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar,
diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
AKUNTANSI KEWAJIBAN
Koreksi kesalahan
Kesalahan timbul krn sifat kejadian
Kesalahan yg tdk berutang (yg terjadi dlm periode berjalan dan periode sebelumnya);
Kesalahan yg berutang dan sistematik (yg terjadi krn sifat alamiah/normal co.:ada penerimaan pajak dr wp yg memerlukan koreksi krn ada restitusi pajak)
Setiap kesalahan hrs segera dikoreksi
Koreksi kesalahan yg tdk berutang yg terjadi pd periode2 sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas maupun tidak, dilakukan pembetulan pd pos ybs dlm
periode berjalan
Akibat koreksi kesalahan hrs diungkap dlm Catatan atas Lapkeu
Kesalahan berutang dan sistematik tdk memerlukan koreksi, tapi dicacat pd saat kejadian
Jenis Kesalahan
• Kesalahan ditinjau dari sifat kejadian dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis:
1. Kesalahan tidak berulang.
Kesalahan tidak berulang adalah kesalahan yang diharapkan tidakakan terjadi kembali,
dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis:
o Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan;
o Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya.
2. Kesalahan berulang dan sistemik.
Kesalahan berulang dan sistemik adalah kesalahan yang disebabkan sifat alamiah (normal)
dari jenis-jenis transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi secara berulang.
Contoh: penerimaan pajak dari wajib pajak yang memerlukan koreksi sehingga perlu
dilakukan restitusi atau tambahan pembayaran dari wajib pajak.
KOREKSI KESALAHAN
Jenis Kesalahan
• Akuntansi Untuk Koreksi Kesalahan-Tidak Berulang (terjadi tahun berjalan)
Menurut paragraf 11 PSAP No. 10, menetapkan bahwa koreksi kesalahan yang tidak
berulang yang terjadi pada periode berjalan, baik yang mempengaruhi kas maupun
yang tidak, dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam periode
yang berjalan
Contoh: (mempengaruhi kas)
Pada tanggal 15 Mei 2013, dibayar gaji pegawai dengan menerbitkan SP2D-LS dengan
nilai Rp 713.000.000. Pada hari dan tanggal yang sama SP2D-LS tersebut dibukukan
oleh bagian keuangan sebesar Rp 731.000.000,-. Pada waktu dilakukan kas opname,
ditemukan perbedaan antara saldo kas menurut bank dan saldo menurut buku dan
setelah diteliti perbedaanya adalah pada SP2D-LS yang diterbitkan tanggal 15 Mei
2013. Transaksi tersebut dicatat pada tanggal 15 Mei 2013 : Kelebihan pencatatan
pada akun belanja pegawai sebesar Rp 18. 000.000, (Rp 731.000.000 - Rp
713.000.000) dilakukan koreksi dengan jurnal sebagai berikut:
SKPD
• Dr R/K BUD/PPKD Rp. 18.000.000
Cr. Belanja Pegawai Rp. 18.000.000
KOREKSI KESALAHAN
Jenis Kesalahan
• Akuntansi Untuk Koreksi Kesalahan (lanjutan)
Contoh:
BUD/PPKD
Dr. Kas di Kas Daerah Rp. 18.000.000
Cr. Belanja Pegawai Rp. 18.000.000
Jenis Kesalahan
• Akuntansi Untuk Koreksi Kesalahan-Berulang dan Sistemik
Paragraf 22 PSAP No. 10 menyatakan : kesalahan berulang dan sistemik seperti yang
dimaksud pada paragraf 9, tidak memerlukan koreksi, melainkan dicatat pada saat
terjadi. (Paragraf 9 menjelaskan bahwa kesalahan yang berulang dan sistemik adalah
kesalahan yang disebabkan oleh sifat alamiah (normal) dari jenis-jenis transaksi
tertentu yang diperkirakan akan terjadi berulang)
Contoh:
Pada bulan Maret 20014, Wajib pajak A menerima SKPT kurang bayar pajak untuk tahun
2013 sebesar Rp 50.000.000,-. Terhadap tagihan tersebut wajib pajak telah membayar
pada bulan April 2014.
SKPD
Transaksi tersebut dijurnal:
Dr. R/K BUD/PPKD Rp. 50.000.000
Cr. Pendapatan pajak Rp. 50.000.000
BUD/PPKD
Transaksi tersebut dijurnal:
Dr. Kas di kas daerah Rp. 50.000.000
Cr. Pendapatan pajak Rp. 50.000.000
KOREKSI KESALAHAN
Pengungkapan Kesalahan
• Pengungkapan koreksi kesalahan dalam Catatan atas Laporan Keuangan
Apabila terdapat kesalahan yang terjadi pada periode sebelumnya atau periode berjalan
yang bersifat material terhadap posisi aset, kewajiban dan ekuitas, maupun
pendapatan, belanja dan pembiayaan harus diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan secara memadai sehingga pengguna laporan dapat memahami kejadian
tersebut.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
2011 - 0 250.000.000
2013 - 0 250.000.000
Entitas pelaporan
Entitas tsb dibiayai APBN/D/ mendapat pemisahan dr anggaran
Entitas tsb dibentuk dgn perUU-an
Pimpinan entitas tsb adalah pejabat pem yg diangkat/pejabat negara yg ditunjuk/yg dipilih rakyat dan entitas tsb membuat pertanggungjawaban
baik langsung/tdk langsung kpd wakil rakyat sbg pihak yg menyetujui anggaran
Entitas Akuntansi
Pengguna anggaran/barang dan menyampaiakn lapkeu sehubungan dgn anggaran/brg yg dikelolanya yg ditujukan kpd entitas pelaporan
Perusahaan negara/daerah merupakan entitas akuntansi namun akuntansi dan penyajian laporannya tidak menggunakan SAP
BLU
Menyelenggarakan pelayanan umum, memungut dan menerima serta menbelanjakan dana masyarakat yg diterima berkaitan dgn pelayanan yg
diberikan, tetapi tdk dibentuk badab hukum sbgmna kekayaan negara yg dipisahkan
Prosedur Konsolidasian
Menggabungkan dan menjumlahkan pos yg diselnggarakan oleh entitas pelaporan dgn entitas pelaporan lainnya dgn/tanpa mengeliminasi pos
timbalbalik (reciprocal accout)
Lapkeu BLU digabungkan pd Kemneg/LPND pem pusat/daerah yg membawahinya dgn ketentuan:
Lap Realisasi Anggran BLU digabungkan secara bruto kpd laporan realisasi anggaran Kemneg/LPND pem pusat/daerah yg secara organisatoris
membawahinya
Necara BLU digabungkan kpd neraca Kemneg/LPND pem pusat/daerah yg secara organisatoris membawahinya
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pengertian:
• Laporan keuangan konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang merupakan
gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan, atau entitas akuntansi,
sehingga tersaji sebagai satu entitas tunggal.
• Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Perubahan SAL, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan
Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan
• Laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diuraikan di atas disajikan oleh entitas
pelaporan, dan menurut paragraf 8 PSAP No. 11 dikecualikan terhadap hal tersebut
adalah:
1. Laporan keuangan konsolidasian arus kas yang hanya disajikan oleh entitas yang
mempunyai fungsi perbendaharaan umum;
2. Laporan keuangan konsolidasian perubahan saldo anggaran lebih yang hanya disusun
dan disajikan oleh Pemerintah Pusat.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Prosedur Konsolidasian
• Prosedur konsolidasian dilaksanakan dengan cara menggabungkan dan
menjumlahkan akun yang diselenggarakan oleh entitas pelaporan dengan
entitas pelaporan lainnya, atau yang diselenggarakan oleh entitas akuntansi
dengan entitas akuntansi lainnya, dengan mengeliminasi akun timbal balik.
• Entitas pelaporan menyusun laporan keuangan dengan menggabungkan
laporan keuangan seluruh entitas akuntansi yang secara organisatoris berada di
bawahnya.
• Dalam hal konsolidasi dilakukan tanpa mengeliminasi akun-akun yang timbal-
balik, maka nama-nama akun yang timbal balik dan estimasi besaran jumlah
dalam akun yang timbal balik dicantumkan dalam CaLK.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi
• Entitas Pelaporan
o Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan
laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
o Suatu entitas pelaporan ditetapkan di dalam peraturan perundang-undangan, yang
umumnya bercirikan:
Entitas tersebut dibiayai oleh APBN/APBD atau mendapat pemisahan kekayaan dari
anggaran;
Entitas tersebut dibentuk dengan peraturan perundang-undangan;
Pimpinan entitas tersebut adalah pejabat pemerintah yang diangkat atau pejabat negara
yang ditunjuk atau yang dipilih oleh rakyat; dan
Entitas tersebut menyampaikan pertanggungjawaban baik langsung maupun tidak
langsung kepada wakil rakyat sebagai pihak yang menyetujui anggaran.
• Dari uraian di atas maka yang termasuk dalam entitas pelaporan meliputi:
o Pemerintah Pusat.
o Pemerintah Daerah.
o Kementerian negara/lembaga (K/L).
o Bendahara Umum Negara (BUN).
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi (lanjutan)
• Entitas Akuntansi
o Entitas akuntansi adalah pengguna anggaran/pengguna barang sebagai entitas akuntansi
menyelenggarakan akuntansi dan menyampaikan laporan keuangan sehubungan dengan
anggaran/barang yang dikelolanya yang ditujukan kepada entitas pelaporan.
o Dengan penetapan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku suatu entitas
akuntansi tertentu yang dianggap mempunyai pengaruh signifikan dalam pencapaian
program pemerintah dapat ditetapkan sebagai entitas pelaporan.
o Suatu entitas akuntansi ditetapkan di dalam peraturan perundang-undangan, yang
umumnya bercirikan:
Setiap kuasa pengguna anggaran di lingkungan suatu K/L yang mempunyai dokumen
pelaksanaan anggaran tersendiri, termasuk pengguna dana Anggaran Pembiayaan dan
Perhitungan (APP).
Bendahara Umum Daerah (BUD).
Kuasa pengguna anggaran di lingkungan Pemerintah Daerah bila mempunyai dokumen
pelaksanaan anggaran yang terpisah, jumlah anggarannya relatif besar, dan pengelolaan
kegiatannya dilakukan secara mandiri.
o Dengan penetapan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku suatu entitas
akuntansi tertentu yang dianggap mempunyai pengaruh signifikan dalam pencapaian
program pemerintah dapat ditetapkan sebagai entitas pelaporan.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Lapkeu BLU
• Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan pemerintah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan
dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.CO. BLU:adalah rumah sakit, universitas negeri, atau otorita.
• Selaku penerima anggaran belanja pemerintah (APBN/ APBD), BLU/ BLUD
adalah entitas akuntansi, yang laporan keuangannya dikonsolidasikan pada
entitas pelaporan yang secara organisatoris membawahinya.
• Selaku satuan kerja pelayanan berupa Badan, walaupun bukan berbentuk
badan hukum yang mengelola kekayaan Negara yang dipisahkan, BLU/BLUD
adalah entitas pelaporan.
• Konsolidasi laporan keuangan BLU/BLUD pada
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang secara organisatoris
membawahinya dilaksanakan setelah laporan keuangan BLU/BLUD disusun
menggunakan standar akuntansi yang sama dengan standar akuntansi yang
dipakai oleh organisasi yang membawahinya.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
EP
LKK
LK
KONSOLIDASI
EP
EP EP
EA EA EA EA EA EA
Keterangan:
EA: Entitas Akuntansi
EP: Entitas Pelaporan
LK: Laporan Keuangan
LKK: Laporan Keuangan Konsolidasi
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
• Pendapatan diakui pada saat timbul hak atas pendapatan (hak untuk menagih)
atau pada saat pendapatan direalisasi.
• Pendapatan-LO diklasifikasikan menurut sumber pendapatan (paragraf 23
PSAP No. 12). Klasifikasi menurut sumber pendapatan untuk pemerintah pusat
dikelompokkan berdasarkan jenis pendapatan, yaitu pendapatan perpajakan,
pendapatan bukan pajak, dan pendapatan hibah.
• Klasifikasi menurut sumber pendapatan untuk pemerintah daerah
dikelompokkan menurut asal dan jenis pendapatan, yaitu pendapatan asli
daerah, pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah. Masing-
masing pendapatan tersebut diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.
• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LO bruto (biaya) bersifat
variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di estimasi terlebih
dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.
AKUNTANSI PENDAPATAN-LO
Lanjutan.....
• Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dengan mengacu pada
peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.
• Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas pendapatan-
LO pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan
sebagai pengurang pendapatan.
• Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring) atas
pendapatan-LO yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan
sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama.
• Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring) atas
pendapatan-LO yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai
pengurang ekuitas pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian
tersebut.
AKUNTANSI BEBAN-LO
• Beban diakui pada saat timbul kewajiban, terjadinya konsumsi aset dan terjadinya penurunan
manfaat ekonomi/potensi jasa. Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat
pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau
konsumsi aset nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah (paragraf 34 PSAP No. 12) .
Sedang yang dimaksud terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada
saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset bersangkutan/berlalunya
waktu (paragraf 35 PSAP No. 12). Contoh penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa
adalah penyusutan atau amortisasi.
• Menurut paragraf 37 PSAP No. 12, beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi.
Klasifikasi ekonomi pada prinsipnya mengelompokkan: berdasarkan jenis beban.
o Klasifikasi ekonomi untuk pemerintah pusat yaitu beban pegawai, beban barang, beban bunga,
beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban penyusutan aset tetap/amortisasi,
beban transfer, dan beban lain-lain.
o Klasifikasi ekonomi untuk pemerintah daerah terdiri dari beban pegawai, beban barang, beban
bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban penyusutan aset
tetap/amortisasi, beban transfer, dan beban tak terduga.
AKUNTANSI BEBAN-LO
Lanjutan....
• Menurut paragraf 39 PSAP No. 12, penyusutan/amortisasi dapat dilakukan dengan berbagai
metode yang dapat dikelompokkan menjadi:
1. Metode garis lurus (straight line method).
2. Metode saldo menurun ganda (double declining balance method).
3. Metode unit produksi (unit of production method).
• Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali beban, yang terjadi pada periode beban
dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode
berikutnya, koreksi atas beban dibukukan dalam pendapatan lain-lain. Dalam hal
mengakibatkan
• Penambahan beban dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas.
TRANSAKSI DALAM VALAS
• Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah
(paragraf 53 PSAP No. 12).
• Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing yang sama dengan yang
digunakan dalam transaksi, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut
dicatat dengan menjabarkannya ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs
tengah bank sentral pada tanggal transaksi.
• Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan untuk
bertransaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan mata uang asing
lainnya, maka (menurut paragraf 56 PSAP No. 12):
1. Transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya dijabarkan dengan
menggunakan kurs transaksi.
2. Transaksi dalam mata uang asing lainnya tersebut dicatat dalam rupiah
berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi.
AKUNTANSI ENTITAS NIRLABA
• Akuntansi entitas nirlaba diatur dalam PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan
Organsiasi Nirlaba
• Pengertian org. Nirlaba
o Suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di
dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada
perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). Organisasi nirlaba
meliputi DKM, Gereja, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan klinik publik,
organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi jasa
sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional, institut riset, museum, dan beberapa
para petugas pemerintah. (Wikipedia:2014)
o Suatu lembaga atau kumpulan dari beberapa individu yang memiliki tujuan tertentu dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan tadi, dalam pelaksanaannya kegiatan yang mereka
lakukan tidak berorientasi pada pemupukan laba atau kekayaan semata (Pahala
Nainggolan, 2005).
AKUNTANSI ENTITAS NIRLABA
Tindak Lanjut Jika ada laba, tidak untuk dibagikan pada Laba biasanya dibagikan untuk
atas Laba pemilik, pemilik/pemegang saham,
• Laporan Aktivitas
o Tujuan Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi
dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset neto, hubungan antar transaksi
dan peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai
program atau jasa. Informasi dalam laporan aktivitas yang digunakan bersama dengan
pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya dapat membantu pemberi
sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur dan pihak
lain untuk mengevaluasi kinerja dalam suatu periode, menilai upaya, kemampuan, dan
kesinambungan entitas nirlaba dan memberikan jasa dan menilai pelaksanaan tanggung
jawab dan kinerja manajer.
Laporan akivitas mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan perubahan
jumlah aset neto selama suatu periode. Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas
tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam posisi keuangan.
AKUNTANSI ENTITAS NIRLABA
• Laporan Aktivitas
o Perubahan Kelompok Aset Neto
Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer
dan tidak terikat dalam suatu periode.
o Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian
Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat, kecuali
jika penggunaannya dibatasi oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali, dan menyajikan beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat.
Sumber daya disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat permanen atau
terikat temporer, bergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalam hal sumber daya
terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan
sebagai sumber daya tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan
sebagai kebijakan akuntasi.
AKUNTANSI ENTITAS NIRLABA
• Laporan Aktivitas
o Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian (lanjutan)
Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aset
lain(atau liabilitas) sebagai penambah atau pengurang aset neto tidak terikat, kecuali jika
penggunaannya dibatasi.
Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian dalam kelompok aset neto tidak
menutup peluang adanya klasifikasi tambahan dalam laporan aktivitas. Misalnya, dalam
suatu kelompok atau beberapa kelompok perubahan dalam aset neto, entitas nirlaba
dapat mengklasifikasikan unsur-unsurnya menurut kelompok operasi atau nonoperasi,
dapat dibelanjakan atau tidak dapat dibelanjakan, telah direalisasi atau belum direalisasi,
berulan atau tidak berulang atau dengan cara lain.
AKUNTANSI ENTITAS NIRLABA
• Laporan Aktivitas
o Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian (lanjutan)
Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto, kecuali diatur
berbeda oleh SAK lain atau SAK ETAP.
Laporan aktivitas menyajikan jumlah neto keuntungan dan kerugian yang berasal dari
transaksi insidental atau peristiwa lain yang berada di luar pengendalian entitas nirlaba
dan manajemen. Misalnya, keuntungan atau kerugian penjualan tanah dan gedung yang
tidak digunakan lagi.
AKUNTANSI ENTITAS NIRLABA
• Laporan Aktivitas
o Informasi pemberian jasa
Laporan aktivitas atau CaLK menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi
fungsional seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung.
Klasifikasi secara fungsional bermanfaat untuk membantu pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain dalam menilai
pemberian jasa dan penggunaan sumber daya. Di samping penyajian klasifikasi beban
secara fungsional, entitas nirlaba dianjurkan untuk menyajikan informasi tambahan
mengenai beban menurut sifatnya. Misalnya, gaji, sewa, listrik, bunga, dan penyusutan.
Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk menyediakan barang dan jasa kepada
penerima manfaat, pelanggan, atau anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi
entitas nirlaba. Pemberian jasa tersebut merupakan tujuan dan hasil utama yang
dilaksanakan melalui berbagai program utama.
AKUNTANSI ENTITAS NIRLABA
• Laporan Aktivitas
o Informasi pemberian jasa (lanjutan)
Aktivitas pendukung meliputi semua aktivitas selain program pemberian jasa. Umumnya, aktivitas
pendukung meliputi :
a) Aktivitas manajemen dan umum;
b) Pencarian dana;
c) Pengembangan anggota.
Aktivitas manajemen dan umum meliputi :
a) Pengawasan;
b) Manajemen bisnis;
c) Pembukuan;
d) Penganggaran;
e) Pendanaan;
f) Aktivitas administratif lain;
g) Semua aktivitas manajemen dan administrasi kecuali program pemberian jasa atau pencarian dana.
Aktivitas pencarian dana meliputi :
a) Publikasi dan kampanye pencarian dana;
b) Pengadaan daftar alamat pemberi sumber daya yang tidak mengharapakan pembayaran kembali;
c) Pelaksanaan acara khusus pencarian dana;
d) Pembuaatan dan penyebaran manual, petunjuk dan bahan lain, dan aktivitas lain dalam rangka pencarian
dana dari individu, yayasan, pemerintah dan lain-lain.
Aktivitas pengembangan anggota meliputi pencarian anggota baru dan pengumpulan iuran anggota,
hubungan dan aktivitas sejenis.
AKUNTANSI ENTITAS NIRLABA