Dokumen tersebut membahas etika dan prinsip-prinsip yang berlaku dalam pelayanan paliatif untuk pasien kanker, termasuk hak pasien atas informasi medis, pertimbangan manfaat terapi, keputusan untuk tidak melakukan resusitasi pada pasien terminal, serta aspek hukum terkait persetujuan tindakan medis dan perawatan pasien paliatif di ICU.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
118 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas etika dan prinsip-prinsip yang berlaku dalam pelayanan paliatif untuk pasien kanker, termasuk hak pasien atas informasi medis, pertimbangan manfaat terapi, keputusan untuk tidak melakukan resusitasi pada pasien terminal, serta aspek hukum terkait persetujuan tindakan medis dan perawatan pasien paliatif di ICU.
Dokumen tersebut membahas etika dan prinsip-prinsip yang berlaku dalam pelayanan paliatif untuk pasien kanker, termasuk hak pasien atas informasi medis, pertimbangan manfaat terapi, keputusan untuk tidak melakukan resusitasi pada pasien terminal, serta aspek hukum terkait persetujuan tindakan medis dan perawatan pasien paliatif di ICU.
Dokumen tersebut membahas etika dan prinsip-prinsip yang berlaku dalam pelayanan paliatif untuk pasien kanker, termasuk hak pasien atas informasi medis, pertimbangan manfaat terapi, keputusan untuk tidak melakukan resusitasi pada pasien terminal, serta aspek hukum terkait persetujuan tindakan medis dan perawatan pasien paliatif di ICU.
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13
KODE ETIKA DALAM PELAYANAN
PALIATIF
Etika merupakan prinsip nilai-nilai luhur yang dipegang sebagai
komitmen bersama. Yaitu bahwa setiap pasien kanker dan keluarga memiliki hak untuk mendapatkan informasi dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan medis. Prinsip-prinsip medis yang disepakati dan perlu diketahui dalam pelayanan paliatif maupun medis secara umum adalah ETIKA PALIATIF 1. Autonomy Hak individu dalam membuat keputusan terhadap tindakan yang akan dilakukan atau tidak dilakukan setelah mendapatkan informasi dari dokter serta memahami informasi tersebut secara jelas. Pada pasien anak, autonomy tersebut diberikan pada orangtua atau wali. 2. Beneficence Tindakan yang dilakukan harus memberikan manfaat bagi pasien dengan memperhatikan kenyamanan, kemandirian, kesejahteraan pasien dan keluarga, serta sesuai keyakinan dan kepercayaannya. 3. Non-maleficence Tindakan yang dilakukan harus tidak bertujuan mencederai atau memperburuk keadaan kondisi yang ada. 4. Justice Memperlakukan semua pasien tanpa diskriminasi (tidak membe-dakan ras, suku, agama, gender dan status ekonomi) B. Kepatuhan terapi • Yang dimaksud kepatutan terapi pada pasien paliatif kanker adalah suatu pertimbangan cost benefit. Terapi berlebihan yang bertujuan memperpanjang proses kematian secara intensif tidak memberikan manfaat. Berarti justru menambah penderitaan pasien. Pertimbangan ini harus berdasarkan etika, tergantung pada situasi klinis medis, paliatif, serta penilaian yang dilakukan secara seksama. Allow Natural Death (AND)
• Suatu keputusan untuk tidak melaksanakan resusitasi pada
pasien stadium terminal apabila diindikasikan. Tidak melakukan resusitasi bukan berarti meniadakan tindakan yang diperlukan untuk mencapai kematian yang bermartabat, misalnya pemberian cairan apabila dehidrasi menimbulkan ketidaknyamanan pasien, pemberian obat-obat anti nyeri, pemberian oksigen apabila ditemu-kan hipoksia pada sesak nafas, dan nutrisi yang sesuai kondisi pasien.obat lain secara simptomatis. Menahan dan Menghentikan Terapi Medik (To Withhold and Withdraw = Curing Versus Caring) • Sesuai prinsip perawatan paliatif, tujuan terapi pada pasien stadium terminal adalah untuk mencapai kondisi nyaman dan meninggal secara bermartabat. Sehingga terapi yang diberikan bertujuan untuk memperpanjang proses kematian harus dihentikan dan terapi yang tidak sesuai dengan tujuan di atas tidak mungkin diberikan. • Pasien memiliki hak untuk mendapatkan informasi. Dalam penyampaian diagnosa dan prognosa, diperlukan keterampilan untuk mengetahui kesiapan pasien dalam menerima informasi sejauh yang dikehendaki pasien. • Dalam memberikan terapi paliatif pada pasien kanker stadium terminal, kondisi pasien dinilai berdasarkan: Kondisi fisiologi sistem organ, Terapi, Derajat kesadaran . Penyingkapan Informasi (Disclosure) • Penyingkapan/penyampaian informasi merupakan pemberian informasi dari petugas kesehatan kepada pasien dan keluarga tentang kondisi medis pasien, diagnose, dan prognosa. Penyampaian tersebut diberikan dengan tiga cara:
1. Informasi kepada keluarga: Keluarga (orang yang
dikehendaki pasien) berhak mendapatkan informasi, terutama bila pasien tidak mapu membuat keputusan. 2. Informasi yang diberikan harus dapat membantu keluarga dalam membuat keputusan. 3. Apabila terdapat perbedaan antar pasien dan keluarga dalam dalam hal pengambilan keputusan, keputusan pasien yang harus diperhatikan. Aspek medikolegal perawatan paliatif A. Persetujuan tindakan medis/informed consent untuk pasien paliatif. • Baik penerima informasi maupun pemberi persetujuan diutamakan pasien sendiri apabila ia masih kompeten, dengan saksi anggota keluarga terdekatnya. Waktu yang cukup agar diberikan kepada pasien untuk berkomunikasi dengan keluarga terdekatnya. Dalam hal pasien telah tidak kompeten, maka keluarga terdekatnya melakukannya atas nama pasien. Lanjut…. • Tim perawatan paliatif sebaiknya mengusahakan untuk memperoleh pesan atau pernyataan pasien pada saat ia sedang kompeten tentang apa yang harus atau boleh atau tidak boleh dilakukan terhadapnya apabila kompetensinya kemudian menurun (advanced directive) • Pada keadaan darurat, untuk kepentingan terbaik pasien, tim perawatan paliatif dapat melakukan tindakan kedokteran yang diperlukan, dan informasi dapat diberikan pada kesempatan pertama. B. Resusitasi/Tidak resusitasi pada pasien paliatif • Keputusan dilakukan atau tidak dilakukannya tindakan resusitasi dapat dibuat oleh pasien yang kompeten atau oleh Tim Perawatan paliatif. • Informasi tentang hal ini sebaiknya telah diinformasikan pada saat pasien memasuki atau memulai perawatan paliatif. Lanjut…
• Tim perawatan paliatif dapat membuat
keputusan untuk tidak melakukan resusitasi sesuai dengan pedoman klinis di bidang ini, yaitu apabila pasien berada dalam tahap terminal dan tindakan resusitasi diketahui tidak akan menyembuhkan atau memperbaiki kualitas hidupnya berdasarkan bukti ilmiah pada saat tersebut. C. Perawatan pasien paliatif di ICU
• Pada dasarnya perawatan paliatif pasien di
ICU mengikuti ketentuan-ketentuan umum yang berlaku • b. Dalam menghadapi tahap terminal, Tim perawatan paliatif harus mengikuti pedoman penentuan kematian batang otak dan penghentian peralatan life-supporting. Terimakasih