Akuntansi Transaksi Istishna' Dan Paralel Istishna'
Akuntansi Transaksi Istishna' Dan Paralel Istishna'
Akuntansi Transaksi Istishna' Dan Paralel Istishna'
ISTISHNA
DAN ISTISHNA PARALEL
1.Negosiasi,
Pesan barang
Bank Syariah
Dan akad Nasabah
Sebagai penjual
Istishna’ sebagai
( shani’ 1dan
Pembeli
Pembeli
( mustashni )
( mustashni’ )
Pada istishna’ 2 9. Pelunasan pembayaran
Misalkan kasus dr.susila dengan bank berkah syariah diatas, transaksi istishna’
jadi disepakati pada tanggal 10 februari, maka jurnal pengakuan beban prakaad
menjadi biaya istishna’ adalah sebagai berikut:
► biaya perolehan barang pesanan sebesar tagihan produsen atau kontraktor kepada
entitas
► biaya tidak langsung, yaitu biaya overhead termasuk biaya akad dan prakad; dan
► semua biaya akibat produsen atau kontrktor tidak dapat memenuhi kewajibannya ,
jika ada
Misalkan tagihan kedua diterima pada tanggal 15 Mei dan diikuti dengan
pembayaran oleh bank pada tanggal 22 Mei 20XA. Jurnal untuk transaksi
tersebut adalah sebagai berikut:
Debit Kredit
Tanggal Rekening
(Rp) (Rp)
15/5/XA Db. Aset istishna dalam 39.000.000
penyelesaian
Kr. Hutang istishna’ 39.000.000*
*(50%-20%) x Rp
130.000.000 = Rp
39.000.000
Misalkan tagihan ketiga diterima tanggal 25 Juni 20XA dan dibayarkan pada
tanggal 2 Juli 20XA. Jurnal untuk transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Debit Kredit
Tanggal Rekening
(Rp) (Rp)
25/6/XA Db. Aset istishna dalam 65.000.000
penyelesaian
Kr. Hutang istishna’ 65.000.000*
*(100%-50%) x Rp
130.000.000 = Rp 65.000.000
► bagian nilai akad yang sebanding dengan pekerjaan yang telah diselesaikan dalam
periode tersebut, diakui sebagai pendapatan istishna’ pada periode yang
bersangkutan
► pada akhir periode harga pokok istishna diakui sebesar biaya istishna yang telah
dikeluarkan sampai dengan periode tesebut
Misalkan dalam kasus di atas, pembayaran oleh nasabah pembeli dilakukan 3 hari
setelah menerima tagihan dari bank sebagai penjual. Maka jurnal untuk mengakui
setiap penerimaan pembayaran dari pembeli tersebut adalah sebagai berikut
2. Tidak ada harga pokok istishna’ yang diakui sampai dengan pekerjaan tersebut selesai:
3. Tidak ada bagian keuntungan yang diakui dalam istishna’ dalam penyelesaian sampai
dengan pekerjaan tersebut selsai: dan
4. Pengakuan pendapatan istishna’, harga pokok istishna’, dan keuntungan dilakukan hanya
pada saat penyelasaian pekerjaan.
b. Selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat penyerahan diakui selama periode
pelunasan secara proporsional sesuai dengan jumlah pembayaran. Proporsional
yang dimaksud sesuai dengan paragraf 24-25 PSAK 102 tentang Akuntansi
Murabahah
● Berdasarkan PSAK no 104, penyajian rekening yang terkait transaksi istishna’ dan
istishna’ paralel antara lain :
a. Piutang istishna’, yang timbul kaena pemberian modal usaha istishna’ oleh bank
syariah
b. Piutng, yang timbul kerna penjual tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam
transaksi istishna’, Rekening ini disajikan terpisah dari piutang istishna’,
c. Hutang Istishna’, timbul bank menjadi penjual barang istishna’ yang dipesan
olehnasabah pembeli
● Hal-hal yang diungkap dalam catatan atas laporan keungan tentang transaksi istishna’
dan istishna paralel antara lain :
2. Piutang istishna’ dan hutang istishna’ kepada penjual ( pemasok ) yang memiliki
hubungan istimewa
3. Besarnya modal usaha istishna’, baik yang dibiayai sendiri oleh bank maupun yang
dibiayai secara bersama-sama dengan bank atau pihak lain