Gizi Seimbang Pada Balita

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

Gizi Seimbang Pada Balita

KEBUTUHAN GIZI BALITA

 Makanan balita seharusnya berpedoman pada gizi yang


seimbang, serta harus memenuhi standar kecukupan gizi balita.

 Makanan yang dihidangkan pada balita harus mengandung zat-


zat gizi yang dibutuhkan balita yaitu karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, dan mineral dengan mutu yang baik dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Zat Gizi dan Sumbernya
1. Karbohidrat

2. Protein

3. Lemak
Con’t ...
3. Vitamin
o Vit. A

o Vit. B

o Vit. C
Con’t ...

o Vit. D
o Vit. E

o Vit.K
4. Kalsium

5. Magnesium

6. Posfor
7. Zat besi

8. Natrium

9. Seng

10. Iodium
MENYUSUN MENU BALITA

• Penyusunan menu makan balita selain memperhatikan


komposisi zat gizi, juga harus memperhatikan variasi menu
makanan agar anak tidak bosan.
• Selain itu didalam menyusun menu, jadwal makan balita juga
harus diperhatikan. Penerapan jadwal makan yang teratur
penting karena akan membuat tubuh anak mengalami
penyesuaian kapan perut harus diisi dan kapan tidak.
• Idealnya, pemberian makan balita yaitu 3 kali makan utama
yaitu sarapan, makan siang dan makan malam, ditambah 2 kali
makanan selingan.
1. Menu Sarapan Pagi

Menu sarapan pagi tak harus komplit hidangannya, tidak


seperti makan siang/malam. Selain itu porsi makanan untuk
sarapan juga lebih sedikit. Yang utama kalorinya telah
memenuhi kebutuhan gizi tubuh serta buatlah menu sarapan
pagi yang praktis dan cukup zat gizinya.
2. Menu Makan Siang/Malam

 Susunan menu makan siang/malam sehari-hari biasanya


lengkap komposisinya, terdiri dari makanan pokok, lauk
hewani, lauk nabati, sayur dan buah. Tetapi untuk makan
malam tidak harus ada buah.
 Besar porsi makanan untuk balita harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan makannya. Selain itu, untuk
penyajiannya buat yang semenarik mungkin untuk
menggugah selera makan anak.
2. Menu Makanan Selingan

Anak perlu makanan selingan/cemilan disela-sela makanan


utramanya. Penting diketahui bahwa pemberian makan
selingan adalah untuk melengkapi komposisi gizi seimbang
dalam sehari yang mungkin belum terpenuhi lewat menu
makan utama.
MASALAH SULIT MAKAN PADA BALITA
DAN CARA MENANGANINYA

 Penyakit ( infeksi tenggorokan atau


lambung ),
 Kelainan bawaan
( bibir sumbing ),
 Gangguan dalam gigi dan rongga mulut
( karies, sariawan dan atau
pertumbuhan gigi ).
Con’t ...

 Hubungan emosional antara yang


menyediakan atau yang memberikan
makanan dan konsumen atau pasien.
 Kebiasaan orang tua yang kurang
mendukung misalnya malas makan karena
menjalani diet, anak yang besar masih
disuapi.
 Orang tua memukul anak yang tidak mau
makan.
 Anak sedang sakit ( sedih )
 Kebosanan karena menu yang monoton,
kurang variasi baik dari bahan atau cara
mengolah bahan makanan.
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam
pengaturan sulit makan
 Ajari anak untuk makan sendiri sejak dini
 Berilah makanan dengan bentuk dan porsi
yang sesuai dengan kemampuannya.
 Perkenalkan jenis makanan satu persatu
 Kurangi memberikan snack yang
berlebihan
 Menghidangkan menu yang bervariasi
 Mempercantik tampilan makanan
Con’t ...

 Atasi masalah yang dapat mempengaruhi


nafsu makan
 Jangan memaksakan makan pada saat anak
tidak mau makan
 Pengaturan jadwal pemberian makanan dan
selingan
 Merangsang anak untuk senantiasa aktif
bergerak
 Ciptakan suasana yang menyenangkan
 Makan bersama keluarga
 Biarkan anak makan bersma teman-
temannya pada saat-saat tertentu
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STATUS GIZI PADA BALITA

1. Pengetahuan
2. Persepsi
3. Kebiasaan atau pantangan
4. Kesukaan jenis makanan tertentu
5. Jarak kelahiran yang terlalu rapat
6. Sosial ekonomi
7. Penyakit infeksi
TERIMAKASIH
Daftar Pustaka

• Feby, Ayu Bulan, dkk. 2013. Ilmu Gizi untuk Praktisi


Kesehatan.Yogyakarta : Graha Ilmu
• Proverawati, Atikah, wati,E.Ka. 2011. Ilmu Gizi untuk
Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai