Teori Hukim
Teori Hukim
Teori Hukim
Teori hukum adalah cabang ilmu hukum dan bukan cabang ilmu
pembantu lainnya, seperti filsafat, sosiologi ekonomi, sejarah,
psikologi dan lain sebagainya;
Hasil kajian teoretis tentang hukum ini sangat penting bagi tata
hukum yang dijelaskannya dan mempunyai kontribusi bagi
pemecahan masalah-masalah yang ditimbulkan tata hukum
tersebut.
Sejarah Perkembangan
Teori Hukum
Pembentukan teori hukum berawal dari suatu disiplin yang dikenal
dengan dogmatik hukum. Hal ini dapat pula disebut sebagai daerah
kerja ajaran hukum. Pada abad kesembilan belas, lahir suatu disiplin
hukum yang bersifat positif-ilmiah, yang berbeda dengan filsafat
hukum yang abstrak, tetapi murni teknis. Dalam hal ini coba
dirumuskan penguraian ilmiah dari ciri-ciri hakekat hukum positif, dan
tertib hukum positif, sebagai suatu hal yang sama bagi setiap stelsel
hukum;
Kedua, objek utamanya adalah meneliti struktur dasar, asas-asas dasar, dan
pengertian-pengertian dasar yang dapat ditemukan kembali dalam setiap
stelsel hukum, sehingga meneliti apa yang merupakan hal-hal yang bersifat
sama dari semua sistem hukum, dan bukanlah hal-hal yang seharusnya sama
pada semua sistem hukum;
Kedua, teori hukum merupakan ilmu pengetahuan yang bebas nilai dan
tidak normatif;
Hans Kelsen (Jerman), Leon Duguit dan Francois Weyr (Perancis) sebagai
tokoh-tokoh peletak dasar Teori Hukum.
Teori Hukum Ekstern dan Intern
Ruang lingkup pengkajian teori hukum, dapat didekati dengan
dua cara, yaitu: secara ekstern dan intern;
Misalnya, dalam ajaran hukum para ahli bukan saja mengatakan bagaimana hukum itu
dapat ditafsirkan, tetapi juga bagaimana hukum itu harus ditafsirkan. Dogmatika hukum
mempunyai bagian terpenting yang bersifat deskriptif tetapi juga perspektif;
Penulisan hukum dan mengemukakan hukum positif dalam ajaran hukum terlihat bukan
suatu sikap yang pasif dari ahli hukum, tetapi sebagai besar merupakan sumbangan aktif
dari ahli hukum tersebut dan juga dengan suatu cara yang sangat terbuka;
Misalnya, dalam sistematisasi hukum para dogmatikus telah melukiskan struktur besar dari
hukum, struktur dasar lembaga-lembaga hukum, seperti lembaga perwakilan dan lembaga
badan hukum, dan karenanya pengertian yang dibangunnya didasarkan pada semangat
kreatif dengan daya imajinasinya;
Teori Hukum dan…
Dogmatik hukum mempunyai sudut pandang yang bersifat
normatif, yang bersifat intern yuridis atau ekstra yuridis, yang
dengannya dapat dipertahankan suatu pendirian tertentu atas
dasar argumen-argumen yuridis;