IV. Klasifikasi Divisi Gymnomycota
IV. Klasifikasi Divisi Gymnomycota
IV. Klasifikasi Divisi Gymnomycota
2. Subdivisi Diplomastigomycotina
Kelas Oomycetes
Organisme eukariotik, non-motil, memiliki spora,
tidak berklorofil, reproduksi secara seksual atau
aseksual
Berbentuk filament atau oval
Dinding sel terdiri dari selulose – glikogen,
selulose khitin, khitin-kitosan, khitin-manna
Tidak memiliki akar, batang, dau dan sistem
pembuluh
Nutrisi diambil secara absorpsi (kecuali slime
mold dengan cara fagositosis)
Yang termasuk ke dalam cendawan :
Mold/kapang
Ragi/yeast
Mushrooms (jamur)
Rust (jamur karat)
Truffles dan jamur kelentos (puffballs)
Slime mold (jamur lendir) adalah organisme yang
mirip jamur sehingga dipelajari dalam Mikologi
Setiap bagian dari tubuh cendawan berpotensi
tumbuh menjadi individu baru
Ciri-ciri slime mold : Nutrisi diambil secara
phagositosis, memiliki membrane sel tetapi
tidak memiliki dinding sel . Beberapa ahli
menyatakan kelompok ini adalah protista.
Subdivisi Acrasiogymnomycota
Kelas Acrasiomycetes
Disebut juga dengan seluler slime molds
karena tubuhnya terdiri atas sel-sel yang
merupakan hasil agregasi plasmodia.
Contohnya : Dictyostelium
Dalam phase pertumbuhannya
memperlihatkan ciri-ciri seperti
protozoa dan jamur.
Phase vegetatif selnya mirip
protozoa, berinti satu, tidak
berdinding sel, bergerak seperti
Amoeba, hidup di air tawar, tanah
lembab, atau di kayu lapuk yang
basah, nutrisi diambil secara
phagositosis.
Siklus hidup Dictyostelium
• Disebut juga dengan aseluler slime mold
• Dibedakan dengan selular slime mold
karena pada phase generatif inti-inti
tidak dipisahkan oleh membran sel
sehingga bentuknya seperti protoplasma
dengan banyak inti.
• Aseluler slime mold secara seksual lebih
maju dari pada selulerslime mold karena
siklus hidupnya memiliki phase haploid
dan diploid. Contoh spesiesnya adalah
Physarum polycephalum
Slime mold aseluler (Physarum)
Siklus hidup aseluler slime mold pada
Physarum
sporulasi
myxamuba
Swarm
cel
ssporopore
Spora yang masak akan berkecambah
menghasilkan satu hingga 4 buah sel myxamuba
atau swarm sel
Kedua bentuk sel ini hidup dengan memfagosit
bakteri
Myxaamuba dapat berubah menjadi swarm sel
atau sebaliknya jika tersedia banyak air atau
swarm sel juga langsung dihasilkan dari spora
Kedua sel ini masing-masing haploid berinti satu
dan berbeda jenis kelaminya sehingga keduanya
dapat mengalami peleburan plasma (plasmogami)
Diikuti dengan peleburan inti (kariogami)
membentuk zygot.
Zygot kemudian membelah secara mitosis
membentuk plasmodium yang tumbuh
merayap pada permukaan substrat tempat
tumbuhnya.
Plasmodium akan menghasilkan tubuh
buah dengan sporangium yang
memproduksi spora