Power Point Kehamilan Ektopik
Power Point Kehamilan Ektopik
Power Point Kehamilan Ektopik
DAN
MOLA HIDATIDOSA
Nama Kelompok :
Abdul Rosyid
Suripto
Lina
Sri Murni
Andriana Sujani
Veby R
KEHAMILAN EKTOPIK
Tes kehamilan
Untuk \mengetahui apakah benar-benar mengalami kehamilan
ektopik, selanjutnya dokter akan menganjurkan untuk
menjalani tes kehamilan sebagai langkah pertama untuk
mendiagnosa kehamilan ektopik.
Pemeriksaan area pelvis
Pemeriksaan area pelvis ditujukan untuk melihat apakah ada
ketidaknormalan pada kehamilan anda atau tidak.
Tes menggunakan ultrasound
Tes ultrasound ini dilakukan untuk melihat apa yang terjadi
pada saluran telur atau tuba falopi dan juga untuk mendeteksi
jika ada ketidaknormalan pada bagian uterus. Tes ultrasound
juga digunakan untuk melihat apakah fetus atau janin tumbuh
di tempat yang benar atau tidak.
Pemeriksaan hormone hCG
Tes atau pemeriksaan hormone hCG juga sangat penting.
Hormon hCG atau human chorionic gonadotropin adalah sebuah
hormone yang hanya diproduksi saat seorang wanita hamil.
Tingkat hormone hCG yang rendah juga bisa menjadi indikasi
bahwa kehamilan adalah kehamilan ektopik.
Pengecekan hormone progesterone
Pengecekan hormone progesterone juga dapat dilakukan
untuk mendiagnosa apakah seorang wanita mengalami
kehamilan yang normal atau tidak. Apabila ketika seorang
wanita yang sedang hamil memiliki tingkat hormone
progesterone rendah, maka bisa diindikasi bahwa ada yang
tidak normal pada kehamilannya.
Culdocentesis
Culdocentesis merupakan sebuah prosedur medis yang
dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendiagnosa
terjadinya kehamilan ektopik. Saat dilaksanakannya
prosedur ini, dokter akan memasukan sebuah jarum ke
bagian atas vagina, tepatnya di belakang uterus, dan di
depan rectum atau anus. Jarum tersebut digunakan untuk
mengambil sampel darah yang dapat menjadi indikasi
adanya pendarahan dari pecahnya tuba falopi.
PENGOBATAN
Prosedur operasi
Pemeriksaan tuba falopi dilakukan untuk melihat pecah atau
tidaknya tuba falopi, yang akan menentukan langkah
tindakan selanjutnya. Jika tuba falopi sudah terdampak dan
pecah, operasi yang dilakukan akan ditujukan untuk
mengangkat embrio atau janin.
Selain itu tuba falopi dan ovarium yang sudah rusak juga akan
ikut diangkat. Operasi bedah juga dilakukan untuk
menghentikan pendarahan yang terjadi.
Pembedahan laparoscopic
Pembedahan laparoscopic dilakukan jika tuba falopi belum
pecah atau belum rusak. Prosedur semacam ini akan
mengharuskan pengangkatan embrio dan setelah itu tuba falopi
yang sudah rusak akan diperbaiki melalui
pembedahan laparoscopic ini.
Pemberian Methotrexate
Methotrexate diberikan untuk menghambat pertumbuhan sel
janin sehingga tuba falopi bisa terhindar dari kerusakan. Selain
itu, methotrexate juga bisa memungkinkan tubuh untuk
menyerap jaringan kehamilan agar pertumbuhan embrio bisa
terhenti dan tuba falopi pun tidak terkena imbasnya.
Pemberian obat
Jika usia kehamilan belum begitu lama serta tuba falopi pun
belum rusak, pemberian obat memungkinkan
untuk menghentikan pertumbuhan embrio.
Tes darah
Tes darah sebagai upaya pengobatan kehamilan ektopik bisa
dilakukan setelah melakukan prosedur operasi atau
pembedahan. Tes darah dilakukan untuk mengetahui apakan
saluran telur sudah benar-benar di ambil dan tidak mengalami
infeksi atau pendarahan lanjutan.
Satu hal yang perlu diingat adalah, infeksi yang terjadi di dalam
tuba falopi atau di area pelvis bukanlah merupakan faktor
penyebab terjadinya kehamilan ektopik. Jika infeksi terjadi
pada saluran telur atau pada area pelvis, yang harus diwaspadai
adalah bekas luka dari infeksi tersebut. Upaya pengobatannya
pun harus benar – benar- diawasi karena takutnya akan
meninggalkan luka yang dapat menjadi penyebab tersumbatnya
saluran telur atau tuba falopi yang selanjutnya dapat
menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik.
PENCEGAHAN
Jika tidak ingin mengalami kehamilan ektopik, mulai
dari sekarang perlu melakukan hal-hal berikut ini
sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan
ektopik :
Hindari melakukan hubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan karena dapat menularkan
penyakit seksual.
Jaga kebersihan alat reproduksi untuk menghindari
terjadinya infeksi atau inflamasi pada area pelvis.
Jika seorang perokok, berhentilah mulai sekarang
juga jika sedang berencana memiliki keturunan.
Berhenti merokok dapat mengurangi resiko
terjadinya ketidaknormalan pada janin serta
kehamilan.
Berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter sebelum
merencanakan kehamilan.
FAKTOR RESIKO
Ada beberapa wanita yang memiliki resiko tinggi
mengalami kehamilan ektopik. Tidak hanya perlu
mewaspadai, wanita yang masuk kategori di bawah ini
ada baiknya melakukan konsultasi diri ke dokter
sebelum merencanakan kehamilan. Berikut ini kategori
wanita yang beresiko tinggi mengalami kehamilan
ektopik:
Memiliki riwayat kehamilan ektopik pada kehamilan
sebelumnya.
Pernah menjalani operasi pelvis atau perut.
Hamil di usia 35 tahun hingga 44 tahun.
Pernah menjalani aborsi
Menderita penyakit inflamasi pelvis
Pernah menjalani prosedur treatment kesuburan
Mengkonsumi obat – obat untuk treatment
kesuburan
Wanita perokok
Menderita endometriosis
KLASIFIKASI PEMBAGIAN TEMPAR-TEMPAT
KEHAMILAN EKTOPIK
Kehamilan tuba
Kehamilan intramuralis ( Intertisial )
Kehamilan isthmus
Kehamilan ovarial
Kehamilan abdominal
Kehamilan servikal
PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN
Apakah seorang dengan riwayat kehamilan
ektopik bisa hamil kembali dengan normal?