Makalah Epidemiologi Klinik

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

• Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian, dan faktor-faktor yang

memengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian dalam populasi manusia. Epidemiologi
adalah studi tentang distribusi dan determinan frekuensi penyakit pada manusia. Terdapat tiga komponen dalam
definisi tersebut yaitu frekuensi, distribusi dan determinan yang menjadi dasar pendekatan dalam penelitian
epidemiologi. Pengukuran frekuensi penyakit berkaitan dengan kuantifikasi kejadian penyakit pada populasi
manusia. Distribusi (penyebaran) penyakit pada populasi dideskripsikan menurut orang (person), tempat (place),
dan waktu (time). Artinya, epidemiologi mendeskripsikan penyebaran penyakit pada populasi menurut faktor
sosio-ekonomi-demografi-geografi, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan, ras,
keyakinan agama, pola makan, kebiasaan, gaya hidup, tempat tinggal, tempat bekerja, tempat sekolah, dan waktu
terjadinya penyakit.
• Epidemiologi klinik (clinical epidemiology) sudah dikenal 50 tahun yang lalu ketika John R Paul mendefinisikan
epidemiologi klinik adalah perkawinan antara konsep kuantitatif yang digunakan ahli epidemiologi untuk
mempelajari penyakit pada populasi dan pengambilan keputusan pada individu kasus yang merupakan
kegiatan sehari-hari kedokteran klinik.
• Definisi tersebut mengisyaratkan, epidemiologi klinik merupakan ilmu yang berasal dari dua disiplin induk,
kedokteran klinik (clinical medicine) dan epidemiologi (epidemiology). Disebut clinical karena epidemiologi klinik
bertujuan membantu kliniki untuk membuat keputusan klinik dengan lebih baik untuk pelayanan pasien,
menyangkut diagnosis, kausa, prognosis, terapi, maupun pencegahan. Epidemiologi klinik disebut epidemiology
karena semua prinsip, konsep, dan metode yang digunakan untuk membuat keputusan klinik pasien diadopsi dari
prinsip, konsep dan metode kuantitatif epidemiologi populasi.
• Epidemiologi klinik disebut epidemiology karena masalah klinik individu pasien diamati, dikuantifikasi, dan
dianalisis dalam konteks populasi yang melatari pasien.
• Epidemiologi klinik merupakan penerapan prinsip-prinsip dan metoda epidemiologi untuk masalah-masalah dalam
ilmu kedokteran klinik. Tujuan dari epidemiologi klinik itu sendiri adalah untuk menggunakan metode epidemiologi
dalam observasi klinik dan interpretasi yang mengacu pada suatu kesimpulan yang tepat berdasarkan prinsip
dasar ilmiah, sehingga bisa menghasilkan kesimpulan yang sahih dalam pengelolaan pasien. Epidemiologi klinik
juga bertujuan menjembatani kedokteran klinik dengan ilmu dasar.
Epidemiologi klinik adalah
perkawinan antara konsep
kuantitatif yang digunakan ahli
epidemiologi untuk mempelajari
penyakit pada populasi dan
pengambilan keputusan pada
individu kasus yang merupakan
kegiatan sehari-hari kedokteran
klinik.
Ciri pendekatan epidemiologi
klinik
Normalitas dan abnormalitas
Perjalanan penyakit
Diagnosis
Kekerapan
Resiko penyakit
Prognosis
Pengobatan/perawatan
Pencegahan
Kausa
Ekonomi pengobatan/perawatan
Normalitas dan abnormalitas

Normalitas dan abnormalitas


seseorang ditentukan dengan
Normalitas dan abnormalitas
distribusi
kekerapan yaitumean, median dan
sebarannya.
Namun untuk menetapkan kriteria
abnormal tidak mudah karena penyakit
terjadi secara bertahap.
Dalam fenomena kedokteran,
kriteria normal atau abnormal
biasanya ditetapkan melaluui alat ukur
Perjalanan penyakit

Merupakan waktu berlangsungnya suatu


penyakit, dimulai dari onset biologis sampai
penyakit berakhir (sembuh, cacat, atau mati).
Perjalanan penyakit terdiri dari fase pre-
patogenesa dan fase patogenesa (masa
inkubasi, penyakit dini, penyakit lanjut dan
akhir penyakit). Metoda penilaian dari perjalan
penyakit bias dilakukan dengan observasi
klinik, registrasi (kanker, CHD, stroke, dan
lainnya), studi kohort atau studi kasus-kontrol.
Diagnosis

Uji diagnostik diartikan sebagai hasil tes yang


dilakukan di laboratorium, atau informasi klinik yang
didapat dari anamnesis (riwayat penyakit),
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang/alat.
Diagnosis merupakan proses yang tidak pasti, karena
hanya berupa kemungkinan saja. Dalam mengatasi
hal tersebut, diperlukan adanya gold standard atau
patokan emas dalam menentukan hasil diagnosis
yang tepat yaitu tes yang sensitif (menyatakan
adanya penyakit pada orang dengan hasil tes positif)
dan tes spesifik (penyatakan tidak adanya penyakit
pada orang dengan hasil tes negatif).
Kekerapan

Hasil observasi klinik


biasanya dinyatakan
dalam bentuk ukuran-
ukuran antara lain jumlah
kasus proporsi, insidensi,
prevalensi dan rasio.
Resiko penyakit

.
Prognosis
Merupakan prediksi perjalanan penyakit setelah penyakit timbul.
Gambaran prognosis terdiri atas :
• Harapan hidup 5 tahun, yaitu persentase penderita yang mampu
hidup selama 5 tahun dari saat tertentu dalam perjalanan
penyakitnya.
• Kausa fatal, yaitu persentas penderita yang mati karena penyakit
itu.
• Respon, yaitu persentase penderita yang menunjukkan adanya
perbaikan setelah adanya intervensi.
• Remisi, yaitu persentase pasien yang mencapai fase dimana
penyakit tidak dapat dideteksi.
• Kambuh, yaitu persentase penderita yang kembali sakit setelah
lewat fase bebas penyakit.
Pengobatan/perawatan

Merupakan upaya untuk


penyembuhan dan untuk
menghindari cacat dari
penyakit, atau suatu teknik
pengobatan yang diperoleh
melalui uji klinik.
Pencegahan
Pencegahan bertujuan untuk tidak sakit dan mencegah
perjalanan penyakit atau mencegah 6D, yaitu death
(kematian), disease (sakit), disability (ketidak-mampuan),
discomfort (ketidaknyamanan), dissatisfaction
(ketidakpuasan), dan destitution (kemiskinan).
Terdapat 3 macam pencegahan yang bisa dilakukan, yaitu :
• Pencegahan primer : menjauhkan kejadian sakit dengan
cara menghilangkan faktor resiko.
• Pencegahan sekunder : menemukan penyakit secara
awal, saat masih tanpa gejala dan saat pengobatan
awal.
• Pencegahan tersier : berupa aktifitas klinik guna
mengurangi komplikasi.
 Merupakan kondisi yang menimbulkan penyakit dan
patogenesis. Bukti suatu kejadian penyakit memiliki
hubungan sebab-akibat, antara lain :
 Temporal, yaitu kausa mendahului efek
 Kekuatan, resiko penyakit relative besar
 Respon terhadap dosis, makin besar paparan maka
kejadian penyakit semakin tinggi
 Reversibilitas, yaitu penuruan paparan diikuti dg
penurunan penyakit
 Konsistensi, kejadian jika berulang akan menghasilkan
dampak yang sama
 Masuk akal secara biologis, yaitu sesuai dengan
pengetahuan biologi (teoritis)
 Spesifisitas, artinya satu penyebab hanya menimbulkan
satu efek
 Analogi, yaitu hubungan sebab-akibat telah terbukti
untuk penyakit yang sama.
Ekonomi pengobatan/perawatan

Pelayanan kesehatan harus efektif dan efisien


untuk menghindari inefisiensi. Keputusan
pengobatan harus berorientasi untuk
kesembuhan pasien minimalisir biaya si pasien
dan manfaat dari tindakan itu sendiri terhadap
pasien.
Kontribusi Epidemiologi Klinik
dengan Ilmu Biomedik

Epidemiologi klinik mempelajari variasi luaran dan


perjalanan penyakit pada perorangan atau sekelompok
orang serta sebab variasi penyakit tersebut. Hasil
observasi atau kajian dari epidemiologi klinik itu dapat
dijadikan sebagai dasar dalam penelitian biomedik untuk
menelaah kausa penyakit ditingkat jaringan, sel, bahkan
genetiknya secara eksperimental di laboratorium.
Kemudian hasil penelitian biomedik itu dapat digunakan
dalam epidemiologi klinik sebagai sumber informasi untuk
mendiagnosis atau mempelajari perjalanan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai