Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai obat-obat yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi parasit protozoa dan nematoda, termasuk malaria, amebiasis, toksoplasmosis, serta cacing gelang dan cacing tambang."
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
459 tayangan34 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai obat-obat yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi parasit protozoa dan nematoda, termasuk malaria, amebiasis, toksoplasmosis, serta cacing gelang dan cacing tambang."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai obat-obat yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi parasit protozoa dan nematoda, termasuk malaria, amebiasis, toksoplasmosis, serta cacing gelang dan cacing tambang."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai obat-obat yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi parasit protozoa dan nematoda, termasuk malaria, amebiasis, toksoplasmosis, serta cacing gelang dan cacing tambang."
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 34
Farmakologi Antiparasit
Obat-obat yang digunakan pada infeksi
parasit PROTOZOA Parasit Obat pilihan Keterangan Amebiasis Entamoba histolytica Infeksi usus asimtomatik & 1. Diloksanid furoat Kelebihan dosis iodokuinol dapat ringan 2. Iodokuinol / paromisin menyebabkan neurotoksisitas Infeksi usus sedang-parah 1. Metronidazol + diloksanid furoat Diloksanid furoat dapat diganti dengan 2. Paromisin + diloksanid furoat iodokuinol Amebiasis sistemik, 1. Metronidazol + diloksanid furoat Meskipun efektif, emetin & termasuk abses amebik 2. Klorokuin + diloksanid furoat dehidroemetin tidak direkomendasikan karena potensi toksisitasnya Balantidiasis Balantidium coli 1. Tetrasiklin - 2. Iodokuinol / metronidazol Obat-obat yang digunakan pada infeksi parasit PROTOZOA Parasit Obat pilihan Keterangan Babesiosis Babesia microti (USA), 1. Klindamisin + kuinin sulfat Terapi spesifik diperlukan hanya pada B.divergens, B. bovis kasus yang berat dan untuk inang yang (Eropa) menderita gangguan sistem imun Kriptosporidiasis Cryptosporidium spp - Terapi obat yang spesifik saat ini belum ada. Paromomisin + azitromisisn mungkin bermanfaat Giardiasis Giardia lamblia 1. Metronidazol Paromomisin mungkin bermanfaat 2. Furazolidon / paromomisin / untuk mengobati giardiasis selama tinidazol kehamilan Obat-obat yang digunakan pada infeksi parasit PROTOZOA Parasit Obat pilihan Keterangan Leismaniasis Leishmania braziliensis & 1. Natrium stiboglukonat Amfoterisin B yang dienkapsulasi lipid L. Mexicana 2. Amfoterisin B digunakan bila senyawa-senyawa Leismaniasis kutan dan antimon tidak efektif / kontraindikasi mukokutan Amerika L. Donovani 1. Natrium stiboglukonat / Amfoterisin B yang dienkapsulasi lipid Leismaniasis viseral amfoterisin B digunakan bila senyawa-senyawa 2. Pentamidin isetionat / miltefosin antimon tidak efektif / kontraindikasi L. Tropica 1. Natrium stiboglukonat Pemanasan kulit mungkin efektif Leismaniasis kutan Obat-obat yang digunakan pada infeksi parasit PROTOZOA Parasit Obat pilihan Keterangan Malaria Plasmodium falciparum Galur yang sensitif Tidak ada regimen kemoprofilaktik yang selalu terhadap klorokuin efektif dalam mencegah infeksi P. falciparum a. Profilaksis Klorokuin fosfat b. Pengobatan Klorokuin fosfat Galur-galur yang resisten terhadap klorokuin atau multiobat a. Profilaksis 1. Meflokuin Regimen pilihan kedua harus digunakan untuk galur 2. Doksisiklin dengan / tanpa yang resisten terhadap meflokuin / apabila klorokuin fosfat atau kontraindikasi terhadap meflokuin. Regimen khusus klorokuin fosfat + tergantung pada daerah geografis dan factor-factor pirimetamin-sulfadoksin atau lain, tidak ada regimen kemoterapetik yang selalu proguanil + klorokuin fosfat efektif dalam mencegah infeksi oleh P. falciparum Obat-obat yang digunakan pada infeksi parasit PROTOZOA Parasit Obat pilihan Keterangan b. Pengobatan 1. Kuinidin glukonat parenteral Kuinidin glukonat dalam kombinasi dengan antifolat / + pirimetamin-sulfadoksin / antibiotik adalah pilihan utama untuk mengobati malaria pirimetamin-sulfadiazine / falciparum yang resisten terhadap obat pada pasien tetrasiklin / klindamisin / defisiensi imun. Jika tersedia, kuinin dihidroklorida dapat meflokuin / artesunat + menggantikan kuinidin glukoronat. Pemilihan regimen meflokuin / atovakuon + tergantung pada profil resistensi obat di daerah geografis proguanil infeksi. Moflokuin hanya tersedia per oral.
P. malariae 1. Klorokuin fosfat -
Profilaksis & pengobatan P.vivax, P. ovale 1. Klorokuin fosfat + primakuin Primakuin digunakan bersama dengan klorokuin untuk Profilaksis & fosfat mencegah kekambuhan setelah kembali dari daerah pengobatan endemik Obat-obat yang digunakan pada infeksi parasit PROTOZOA Parasit Obat pilihan Keterangan Toksoplasmosis Toxoplasma gondii 1. Pirimetamin + sulfadiazin - 2. Spiramisin Trikomoniasis Trichomonas vaginalis 1. Metronidazol - 2. Tinidazol Tripanosomiasis Tripanosoma cruzi 1. Nifurtimoks Obat-obat ini hanya efektif pada infeksi Tripanosomiasis Amerika 2. Benznidazol akut Selatan (penyakit Chagas) Obat-obat yang digunakan pada infeksi parasit PROTOZOA Parasit Obat pilihan Keterangan T. brucei gambiense, T. brucei rhodesiense Tripanosomiasis Afrika (penyakit tidur) a. Tahap awal (tidak 1. Suramin i.v. + isetionat i.m. Regimen ini efektif hanya terhadap menyerang SSP) 2. Pentamidin isetionat T.b.gambiense. Suramin sendiri digunakan untuk T.b. rhodesiense karena pentamidin tidak efektif
b. Tahap lanjut 1. Melarsoptrol Eflornitin hanya efektif terhadap
(menyerang SSP) 2. Eflornitin T.b.gambiense Obat-obat yang digunakan pada infeksi parasit METAZOA (HELMIN): Nematoda cacing gelang Parasit Obat pilihan Keterangan Askariasis Ascaris lumbricoides 1. Mebendazol / albendazol Pemilihan obat didasarkan paa 2. Pirantel pamoat / piperazin sitrat spektrum infeksi poliparasit Kapilariasis Capillaria philippinensis 1. Albendazol - 2. mebendazol Drakunkuliasis Dracunculus medinensis 1. Metronidazol Terapi obat hanya membantu dalam (infeksi cacing guinea) pengekstraksian cacing Enterobiasis Enterobius (Oxyuris) 1. Pirantel pamoat - vermicularis (infeksi cacing 2. Mebendazol / albendazol kremi) Obat-obat yang digunakan pada infeksi parasit METAZOA (HELMIN): Nematoda cacing gelang Parasit Obat pilihan Keterangan Filariasis Wuchereria bancrofti, 1. Dietilkarbamazin + albendazol Pemilihan kombinasi obat tergantung Brugia malayi, atau ivermektin + albendazol pada lokasi geografis Dipetalonema perstans Loa loa 1. Dietilkarbamazin Dietilkarbamazin dapat menyebabkan reaksi-reaksi parah terhadap mikrofilaria yang hampir mati Onchocerca volvulus 1. Ivermektin Dietilkarbamazin dapat menyebabkan 2. Dietilkarbamazin reaksi-reaksi parah terhadap mikrofilaria yang hampir mati Obat-obat yang digunakan pada infeksi parasit METAZOA (HELMIN): Nematoda cacing gelang Parasit Obat pilihan Keterangan Infeksi cacing tambang Necator americanus, 1. Albendazol / mebendazol / Ancylostoma duodenale tiabendazol Larva migrans lewat kulit 2. Pirantel pamoat Strongiloidiasis Strongyloides stercoralis 1. Ivermektin Resiko terutama pada pasien 2. Tiabendazol / albendazol imunosupresi. Efikasi ivermektin terhadap strongiloidiasis yang menyebar belum dapat dipastikan Toksokariasis Toxocara spp. Larva 1. Dietilkarbamazin Efikasi terapi obat masih menjadi migrans viseral 2. Albendazol / mebendazol pertanyaan Obat-obat yang digunakan pada infeksi parasit METAZOA (HELMIN): Nematoda cacing gelang Parasit Obat pilihan Keterangan Trikinosis Trichinella spiralis 1. Albendazol Efikasi terhadap larva di jaringan masih 2. Mebendazol menjadi pertanyaan. Glukokortikoid bermanfaat dalam mengontrol gejala- gejala infeksi kronis Trikuriasis Trichuris trichiura (infeksi 1. Mebendazol - cacing cambuk) 2. Albendazol / oksantel pamoat Obat-obat yang digunakan pada infeksi parasit METAZOA (HELMIN): Cestoda cacing pita Parasit Obat pilihan Keterangan Taeniasis Taenia saginata (cacing 1. Prazikuantel pita sapi) 2. Niklosamida T. Solium (cacing pita babi) 1. Prazikuantel Niklosamida tidak boleh digunakan untuk T.solium karena bahaya sistiserkosis Neurosistiserkosis 1. Albendazol Prazikuantel tidak efektif (desebabkan oleh T.solium) Difilobotriasis Diphyllobothrium latum 1. Prazikuantel - (cacing pita ikan) 2. Niklosamida Obat-obat yang digunakan pada infeksi parasit METAZOA (HELMIN): Cestoda cacing pita Parasit Obat pilihan Keterangan Himenolepiasis Hymenolepis nana (cacing 1. Prazikuantel - pita kerdil) Ekinokokosis Echinococcus granulosus 1. Albendazol Dianjurkan pengobatan dengan reseksi Penyakit hidatid sistik atau 2. Mebendazol bedah hidatidosis E. Multilocularis 1. Albendazol Reseksi bedah dianjurkan sebelum Penyakit hidatid alveolar terapi obat. Efektifitas albendazol hanya sedikit. Obat-obat yang digunakan pada infeksi parasit METAZOA (HELMIN): TREMATODA cacing pipih Parasit Obat pilihan Keterangan Infeksi cacing pipih darah (Skistosomiasis) Schistosoma hematobium 1. Prazikuantel - 2. Metrifonat S. japonicum 1. Prazikuantel - S. mansoni 1. Prazikuantel - 2. Oksamnikuin S. mekongi 1. Prazikuantel - Infeksi cacing pipih usus Fasciolopsis buski 1. Prazikuantel - Heterophyes heterophyes 1. Prazikuantel - Metagonimus yokogawai 1. Prazikuantel - Obat-obat yang digunakan pada infeksi parasit METAZOA (HELMIN): TREMATODA cacing pipih Parasit Obat pilihan Keterangan Infeksi cacing pipih hati Clonorchis sinensis 1. Prazikuantel - Opisthorchis felineus 1. Prazikuantel - Opisthorcis viverrini 1. Prazikuantel - Fasciola hepatica 1. Bitionol Prazikuantel tidak efektif 2. Triklabendazol Infeksi cacing pipih paru- paru Paragonimus spp. 1. Prazikuantel - P. westermani 1. Prazikuantel - P. kellicotti 1. Prazikuantel - Farmakologi Malaria Klorokuin
Kuinin
Kuinidin
Plasmodium Plasmodium Meflokuin
falciparum vivax Atovakuon VS Plasmodium Plasmodium Artemisinin ovale malariae Proguanil Pirimetamin Sulfonamida Sulfon Tetrasiklin Siklus hidup Plasmodium Obat pilihan untuk profilaksis • Di daerah dengan resiko malaria, obat pilihan untuk melawan penyakit adalah chloroquine • Eskresi lambat (t1/2 ≥ 3 hari) → dosis 1 x seminggu • Di daerah resisten Plasmodium falciparum, regimen alternatifnya adalah: • chloroquin + pyrimethamine/sulfadoxin (atau proguanil, atau doxycycline) • Amodiaquine (analog chloroquine) • Mefloquine (schizonticidal darah) → tidak dapat mencegah infeksi hati, hanya fase eritrosit Obat pilihan untuk profilaksis • Kembali dari daerah endemik malaria: primaquine selama 2 minggu untuk eradikasi fase hepatic Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale. • Perlindungan dari gigitan nyamuk: • Kelambu • Pakaian yang menutup seluruh tubuh Objektivitas terapi • Tujuan terapi: • Malaria tanpa komplikasi → menyembuhkan infeksi, mencegah kematian karena kegagalan terapi, menurunkan penularan, mencegah keadaan emergensi, dan mencegah resitensi • Malaria berat → menghindari kematian, mencegah kekambuhan, meminimalkan efek samping • Malaria serebral → menurunkan defisit neurological • Kehamilan → mengutamakan keselamatan ibu Resistensi • Resistensi antimalarial terjadi pada: • Plasmodium falciparum • Plasmodium vivax • Plasmodium malariae
• Pada Plasmodium falciparum, resistensi terjadi pada hampir semua
antimlaria (amodiaquine, chloroquine, mefloquine, quinine, dan sulfadoxine-pyrimethamine) kecuali artemisin dan derivatnya. Resistensi • Plasmodium vivax membentuk resistensi terhadaap sulfadoxine- pyrimethamine di banyak daerah: Indonesia, Timor Leste, Papu New Guinea, dan Oceania, serta Peru. Plasmodium vivax masih sensitif terhadap chloroquin di Asia Tenggara, India, Korea, Timur Tengah, afrika timur laut, dan sebagian besar Amerika tengah dan selatan. Terapi infeksi P. falciparum tanpa komplikasi • Kombinasi: (schizontocidal darah) • sulfadoxine–pyrimethamine, • sulfalene–pyrimethamine, • proguanil-dapsone, • chlorproguanil-dapsone • atovaquone-proguanil • Rasionalitas: • Kombinasi lebih efektif • Jika ada prasit mutan yang resisten terhadap salah satu obat → mati oleh obat yang lain Terapi kombinasi artemisinin • Artemisin dan derivatnya (artesunate, artemether, artemotil, dihydroartemisinin) membersihkan parasitemia dan memperbaiki simtom dengan cepat. • Siklus aseksual • Kombinasi dengan senyawa yang cepat dieliminasi seperti tetrasiklin atau klindamisin → terapi 7 hari • Kombinasi dengan senyawa yang lamabat dieliminasi → terapi 3 hari • Efektif pada semua spesies malaria • Kombinasi yang disarankan: • artemether-lumefantrine, • artesunate + amodiaquine, • artesunate + mefloquine, • artesunate + sulfadoxine–pyrimethamine • amodiaquine + sulfadoxine–pyrimethamine Artemether-lumefantrine 20 mg artemether + 120 mg lumefantrine → 6 dosis: 2x1, 3 hari Artesunate + amodiaquine • 50 mg artesunate + 153 mg amodiaquine • Artesunat 4 mg/kgbb + amodiaquine 10 mg/kgBB → 1x1, 3 hari Artesunate + sulfadoxine + pyrimethamine • 50 mg artesunate, 500 mg sulfadoxine, dan 25 mg pyrimethamine. • 4 mg/kgbb of artesunate 1x1, 3 hari • Sulfadoxine-pyrimethamine dosis tunggal (25/1.25 mg/kgbb) pada hari 1 Artesunate + mefloquine • 50 mg artesunate +250 mg mefloquine • 4 mg/kgbb artesunate 1x1, 3 hari, 25 mg/kgbb mefloquine 2-3 hari. Terapi kombinasi non-artemisinin • Sulfadoxin-pyrimethamine → kombinasi ini tidak lebih baik daripada sulfadoxin monoterapi → tidak direkomendasikan • Sulfadoxin-amodiaquine → lebih efektif daripada monoterapi. Setara dengan pengobatan kombinasi artemisinin. Digunakan jika artemisinin tidak tersedia.