Pengkajian Refleks
Pengkajian Refleks
Pengkajian Refleks
Suatu refleks dikatakan meningkat bila daerah perangsangan meluas dan respon gerak
reflektorik meningkat dari keadaan normal. Rangsangan yang diberikan harus cepat
dan langsung, kerasnya rangsangan tidak boleh melebihi batas sehingga justru melukai
pasien. Sifat reaksi setelah perangsangan tergantung tounus otot sehingga otot yang
diperiksa sebaiknya dalam keadaan sedikit kontraksi, dan bila hendak dibandingkan
dengan sisi kontralateralnya maka posisi keduanya harus simetris.
Ada beberapa pembagian tentang reflek:
• Brainstem reflek
Pittsburgh Brain Stem Score
Cara ini dapat digunakan unuk menilai reflex brainstem pada pasien koma.
3. Reflesk Brakhioradialis
a. Posisi Pasien sama dengan pemeriksaan refleks bisep
b. Pukullah tendo brakhioradialis pada radius distal dengan palu refleks
c. Respon: muncul terakan menyentak pada lengan
4. Refleks Periosteum radialis
a. Lengan bawah sedikit di fleksikan pada sendi siku dan tangan sedikit
dipronasikan
b. Ketuk periosteum ujung distal os. Radialis
c. Respon: fleksi lengan bawah dan supinasi lengan
1. Refleks Tromner
Cara: pada jari tengah gores pada bagian dalam
2. Refleks Hoffman
Cara : pada kuku jari tengah digoreskan
Babinski : gores telapak kaki di lateral dari bawah ke atas Gonda : fleksi-kan jari ke 4 secara maksimal, lalu
==> + bila dorsofleksi ibu jari, dan abduksi ke lateral empat lepas ==> + sama dengan babinski
jari lain
Chaddok : gores bagian bawah malleolus medial Bing : tusuk jari kaki ke lima pada metacarpal/
==> + sama dengan babinski pangkal ==> + sama dengan babinski
Oppenheim : gores dengan dua sendi interfalang Stransky : penekukan (lateral) jari longlegs ke-5.
jari tengah dan jari telunjung di sepanjang os Respon : seperti babinsky.
tibia/cruris==> + sama dgn babinski
Gordon : pencet/ remas m.gastrocnemeus/ betis Rossolimo : pengetukan ada telapak kaki. Respon :
dengan keras==> + sama dengan babinski fleksi jari-jari longlegs pada sendi interfalangeal.