Morbiditas

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

Morbiditas

Elya Santi (11151010000101)


Zuhairiyah (11151010000084)
Ratio

 Ratio adalah pecahan di mana bentuk pembilang tidak termasuk di dalam


penyebut
a
 Ratio = 𝑏 di mana a = Pembilang, dan b = penyebut.

 Ratio merupakan nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai
kuantitatif yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut
hubungan paparan dengan penyakit.
Contoh Ratio

𝑥
𝑅=
X Y 𝑦

a. Laki-laki (100 orang) Wanita (200 orang) 1


2

a. Kulit hitam (200 orang) Kulit putih (300) 2


3

a. Penyakit paru (100 kasus) Muntaber (300 kasus) 1


10.000
1. Risiko Ratio (Risk Ratio)
Risk Ratio atau disebut juga dengan Relative Risk (RR) merupakan ratio dari resiko untuk terjadinya
penyakit pada kelompok terpapar dibandingkan dengan kelompok yang tidak terpapar.

 Rumus Risk Ratio:


𝑎
𝐼𝑛𝑠𝑖𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟 (𝑁1)
 𝑅𝑖𝑠𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑏
𝐼𝑛𝑠𝑖𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑝𝑎𝑟 ( )
𝑁0

 Keterangan: hasil perhitungan = 1, artinya tidak ada asosiasi


hasil perhitungan > 1, artinya paparan merupakan faktor risiko
penyakit
hasil perhitungan < 1, artinya paparan memiliki efek protektif
terhadap penyakit tertentu.
2. Odds Ratio
 Odds ratio merupakan sebuah pendekatan risiko relative yang digunakan dalam penelitian kasus
control.
 Rumus Odds ratio:
𝑎
𝑜𝑑𝑑𝑠 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 ( )
𝑏
 𝑂𝑑𝑑𝑠 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑐
𝑜𝑑𝑑𝑠 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 (𝑑)
3. Prevalence Ratio

Untuk melihat hubungan antara paparan dan penyakit dapat digunakan ukuran rasio prevalensi (PR).
Ukuran rasio prevalensi dapat menggunakan rumus odds ratio maupun risiko ratio, hanya saja data
yang digunakan merupakan data prevalensi bukan data kumulatif insidensi.
Proporsi

 Proporsi ialah perbandingan dua kali kuantitatif yang pembilangnya


merupakan bagian dari penyebut.
𝐴
 dimana A = pembilang, dan (A+B) = penyebut.
(𝐴+𝐵)

 Menurut Nur Nasry Noor (2008) dalam buku Epidemiologi, proporsi merupakan
perbandingan yang mirip rate, tetapi dasarnya bukan jumlah penduduk,
melainkan jumlah semua yang mengalami peristiwa sejenis.
 Proporsi sering dinyatakan Dalam presentase
 Rumus Proporsi:
𝑥
 𝑃𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 = 𝑦 (𝑘)

 Keterangan :
 x = Banyaknya peristiwa atau orang dan lain-lain yang terjadi dalam kategori
tertentu atau sub kelompok dari kelompok yang lebih besar.
 y = Jumlah peristiwa atau orang dan lain-lain, yang terjadi dalam semua
kategorik dari kelompok data tersebut.
 k = konstanta, selalu sama dengan 100.
Contoh Proporsi :

Pada populasi yang terdiri dari 500 orang, 20 orang diantaranya menderita
penyakit malaria . proporsi penderita malaria dalam populasi ini besarnya adalah
20
 𝑃 = 500 = 0,04 X 100% = 4%
Rates

 Menurut Juli Soemirat (2005) dalam buku Epidemiologi Lingkungan Edisi


kedua, Rate adalah ukuran yang lebih komplek, yang menggambarkan
perubahan persatuan unit yang menyebabkan perubahan di unit yang lain.
 Nilai rate dalam epidemiologi menunjukkan besarnya peristiwa yang terjadi
terhadap jumlah keseluruhan penduduk dan peristiwa tersebut berlangsung
dalam suatu batas waktu tertentu.
Insidens

 Insiden adalah jumlah peristiwa/penyakit pada kelompok penduduk tertentu


dalam satuan waktu tertentu.
 Menurut Last, 1988 (dalam buku Slamet Ryadi, 2012:95) untuk perhitungan
insiden secara lebih akurat dapat dikerjakan dengan pendekatan person-time
incidence rate.
1. Insiden Rate
 Insiden rate suatu penyakit adalah jumlah kasus baru yang terjadi dikalangan penduduk selama
periode waktu tertentu.
 Rumus Insiden Rate:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 (t −t
 𝐼𝑅 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑎𝑡 𝑟𝑖𝑠𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔
0 1
) 𝑋𝑘
𝑠𝑎𝑚𝑎 (t −t
0 1
)
2. Attack Rate
 Attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada satu saat
tertentu terjadi wabah atau kejadian luar biasa dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama dalam persen atau permil.
 Rumus:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑒𝑝𝑖𝑑𝑒𝑚𝑖
 𝑎𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 𝑟𝑎𝑡𝑒 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑡 𝑟𝑖𝑠𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 𝑋 𝑘
 Contoh:
 Terdapat 100 orang siswa di sekolah dasar Z, dimana secara tiba-tiba 20 orang
diantaranya menderita keracunan setelah jajan bakso di pinggir kali, maka
angka serangannya adalah
20
 Attack rate = 𝑋 100%
100

= 20%
3. Sekunder Attack Rate
 Secondary attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang
terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk
dikurangi yang telah pernah terkena pada serangan pertama dalam persen
atau permil pada saat terjadi wabah atau kejadian luar biasa.
30
 Secondary attack rate = X 100%
100−20

= 3,75 % atau 37,5 kasus per 100 siswa


4. Insiden Kumulatif
 Insiden kumulatif merupakan salah satu modifikasi dari nilai insiden rate kumulatif dan disebut juga
proporsi.
 Rumus:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
 𝐼𝑛𝑠𝑖𝑑𝑒𝑛 𝐾𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡
Prevalensi

 Prevalensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu disekelompok masyarakat
tertentu. Prevalensi rate mengukur jumlah orang dikalangan penduduk yang
menderita suatu penyakit pada satu titik waktu tertentu.
 Prevalensi bergantung terhadap dua faktor yaitu berupa jumlah orang yang
telah sakit pada waktu lalu dan lamanya mereka sakit.
 Rumus Prevalence Rate:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
 𝑃𝑟𝑒𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑒 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
1. Periode Prevalence Rate
 Periode prevalence rate adalah jumlah mereka yang pernah dan masih sedang menderita pada satu
jangka waktu tertentu, termasuk penderita baru dan lama pada jangka waktu tersebut.

 Rumus:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑡𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒
 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑃𝑟𝑒𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑒 = 𝑋𝑘
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
 Contoh:
 Jumlah penduduk tanggal 1 juli 2008 di daerah Margasari adalah 200.000 orang, menurut Laporan
Puskesmas Mergasari jumlah penderita penyakit TBC sebagai berikut. Januari 40 kasus lama, 110 kasus
baru; Maret 65 kasus lama, 85 kasus baru; Juli 15 kasus lama, 85 kasus baru; September 40 kasus lama,
60 kasus baru; Desember 190 kasus lama dan 210 kasus baru, maka angka periode prevalensi adalah:

40+110 + 65+85 + 15+85 + 40+60 +(190+210)


 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑃𝑟𝑒𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑅𝑎𝑡𝑒 = 𝑋 100%
200.000
2. Point Prevalence Rate
 Point prevalence rate adalah jumlah mereka yang masih sakit pada suatu waktu tertentu. Point
prevalence rate digunakan pada penyakit yang berlangsung tidak akut (lama).
 Rumus :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑡𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
 𝑃𝑜𝑖𝑛𝑡 𝑃𝑟𝑒𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑒 = 𝑋𝑘
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
 Contoh :
 Kasus penyakit demam berdarah dikecamatan X pada waktu dilakukan survey pada Juli 2009 adalah 100
orang dari 4000 penduduk dikecamatan tersebut. Maka point prevalence ratenya adalah:

100
 𝑃𝑜𝑖𝑛𝑡 𝑃𝑟𝑒𝑣𝑒𝑙𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑒 = 𝑋 1000 = 25 𝐾𝑎𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑝𝑒𝑟 1000 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
4000
Perbedaan antara Insidensi dan
Prevalensi Insiden prevalens

Mengenai banyaknya kasus baru pada suatu Mengenai jumlah kasus yang sedang ditemukan
periode waktu tertentu (exiting cases) pada suatu waktu tertentu
Penyakit baru maupun lama
Mencari penderita baru
Mengetahui penyakit baru yang sedang Pengendalian penyakit menahun
berlangsung tidak menahun

Tidak ditentukan oleh masa waktu penyakit Dipengaruhi oleh lamanya penyakit

Berguna untuk identifikasi faktor risiko dan Berguna untuk perencanaan pelayanan
etiologi penyakit kesehatan
Hubungan antara Insidensi dengan
Prevalensi
 Angka prevalensi dipengaruhi oleh insidensi dan lamanya sakit. Hubungan
antara prevalensi, insidensi, dan lama sakit dinyatakan dalam rumus:
P=IXD
Keterangan :
 P = Prevalensi
 I = Insidensi
 D = Lamanya sakit
Ada beberapa bentuk hubungan yang dapat dijumpai dalam masyarakat.
1. Angka insiden menurun pada periode waktu tertentu sedangkan angka prevalensi tetap Tinggi
2. Tidak terdapat perubaha prevalens
3. Keadaan ketika angka insiden menurun, namun
angka prevalensi tetap naik.
4. Menurunnya angka prevalensi dan insidens
Daftar pustaka

 Bustan, Nadjib. 2012. Pengatar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta


 Mubarak, Wahid Iqbal. Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika
 Mukono. 2002. Epidemiologi Lingkungan. Surabaya: Percetakan Unair
 Mulyani, Lidya. Rizki Muliani. 2010. Epidemiologi Kesehatan Pendekatan Penelitian. Yogyakata: Graha
Ilmu
 Najmah. 2015. Epidemiologi: Untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Cet. I. Jakarta: Rajawali Press
 Noor, Nur Nasry. T. Wijayanti. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta
 Rajab, Wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Cet. I. Jakarta: EGC
 Ryadi, Slamet. 2012. Dasar-Daasar Epidemiologi. Jakarta: Salemba Medika
 Soemirat, Juli. 2005. Epidemiologi Lingkungan. Ed. II. Yogyakarta: Gadjah Mada Press
 Sulistiyaningsih. 2011. Epidemiologi Dalam Praktek Kebidanan. Cet. I. Yogyakarta: Graha Ilmu
 Sutrisna, Bambang. 2010. Pengantar Metode Epidemiologi. Cet. I. Jakarta: Dian Rakyat

Anda mungkin juga menyukai