Pilokarpin

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

Sediaan Gel Steril

Pilokarpin
Nama : Fitri Rizky Nurjanah
NIM : P17335114057
Pembimbing : Yenni Ramadani, S.farm.,
Apt.

Mampu
menentuka
n formula,
membuat
sediaan
dan
melakukan
evaluasi
pada
sediaan gel
dengan
bahan aktif

Tujuan

Pendahuluan

Preformulasi
bahan aktif

PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN


Sediaan digunakan untuk
pengobatan dermatologi topikal
untuk mata

Dibuat sediaan gel mata

Pilokarpin HCL sangat lebih mudah


larut dibanding pilokarpin base.

Dipilih zat aktif dalam bentuk


pilokarpin HCL.

Pilokarpin HCL larut dalam air.

Dibuat sediaan gel jenis hydrogel.

Sediaan dibuat gel, sehingga


membutuhkan zat pembentuk gel.

Dipilih Na.CMC sebagai gelling agent.

Gel dibuat dalam sediaan multiple


dose.

Ditambahkan pengawet yaitu


benzalkonium klorida

Kadar pilokarpin HCl tidak ditemukan,


sehingga ,menggunakan kadar untuk
OTM menurut FI V.

Dalam pembuatan, kadar bahan aktif


dilebihkan 10%

Bahan aktif harus disimpan pada


wadah terlindung cahaya.

Disimpan dalam tube logam tertutup


rapat dan terlindung dari cahaya.

Alat dan bahan dikhawatirkan terdapat


kontaminan

Alat dan bahan disterilkan terlebih


dahulu.

pH gel pilokarpon HCl tidak ditemukan

pH stabilitas menggunakan pH
sediaan pilokarpin HCl

Sediaan disimpan dalam wadah logam Ditambahkan Na2EDTA sebagai


alumunium untuk mencegah terjadinya pengkompleks
kelat harus ditambahkan
pengompleks.
Bahan aktif terdekomposisi pada suhu
171 176 C

Bahan aktif disterilkan dengan oven


pada suhu 160 C selama 120 menit

Eksipien dan zat aktif larut dalam air

Dilarutkan dalam air lalu ditambahkan


basis gel

Untuk mengantisipasi kehilangan


bahan selama proses pembuatan

Jumlah basis dilebihkan 20%

Pendekatan formula
`
1.

Bahan
Pilokarpin

Jumlah

Fungsi/

(%)

bahan

4,524%

Zat aktif

0,02%

Pengawet

alasan

hidroklorida
2.

Benzalkonium
klorida

3.

Na2EDTA

0,1%

Pengkompleks

4.

Gliserin

3%

Emollien

5.

Aqua Pro Injeksi

24%

Pembawa

6.

Na. CMC

Ad 100%

Gelling agent

7.

HCL 0,1

q.s

Adjust pH

NaOH 0,1 N

penambahan

Penimbangan

Grey Area
(Ruang Sterilisasi)

Grey Area
(Ruang Penimbangan)

White area Grade A Background B


(Ruang Pencampuran )

Grey Area
(Ruang Evaluasi)

Evaluasi

Pembahasan

Daftar pustaka

BNF 37, Royal Pharmaceutical Society of Great Britain/British Medical


Association; Maret 1999
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia. edisi
IV,Jakarta: Departemen Kesehatan.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia. edisi V,
Jakarta: Departemen Kesehatan.
Nafrialdi ; Setawati, A., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5.Departemen
Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI, Jakarta
Priyambodo, B., 2007, Manajemen Farmasi Industri, Global Pustaka Utama,
Yogyakarta.
Rowe, Raymond C.2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed.,
London : Pharmaceutical Press.
Syamsuni H.A. 2007. Ilmu Resep. Jakarta, EGC.
The Council of The Royal Pharmaceutical Society of Great Britain. The
Pharmaceutical Codex, 12th ed., Principles and Practice of Pharmaceutics.
1994.London: The Pharmaceutical Press

Anda mungkin juga menyukai