Pekerjaan Kefarmasian (PP 51)
Pekerjaan Kefarmasian (PP 51)
Pekerjaan Kefarmasian (PP 51)
Farmasi
TIKA AFRIANI,M.FARM.,APT.
UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR
UNDANG-UNDANG PEKERJAAN
KEFARMASIAN
Apoteker adalah :
Sarjana farmasi yang telah lulus sebagai
Apoteker dan telah mengucapkan
sumpah jabatan Apoteker.
PENYELENGGARAAN PEKERJAAN
KEFARMASIAN
Pelaksanaan Pekerjaan Kefarmasian
meliputi:
a. Pekerjaan Kefarmasian dalam Pengadaan
Sediaan Farmasi;
b. Pekerjaan Kefarmasian dalam Produksi
Sediaan Farmasi;
c. Pekerjaan Kefarmasian dalam Distribusi
atau Penyaluran Sediaan Farmasi; dan
d. Pekerjaan Kefarmasian dalam Pelayanan
Sediaan Farmasi.
PENANGGUNG JAWAB
PRODUKSI
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 14
Pasal 15
Pekerjaan Kefarmasian dalam Fasilitas
Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
harus memenuhi ketentuan Cara Distribusi
yang Baik yang ditetapkan oleh Menteri.
Pasal 17
Pekerjaan Kefarmasian yang berkaitan
dengan proses distribusi atau
penyaluran Sediaan Farmasi pada
Fasilitas Distribusi atau Penyaluran
Sediaan Farmasi wajib dicatat oleh
Tenaga Kefarmasian sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
PRAKTEK
KEFARMASIAN
Pasal 21
Pasal 24
Dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian pada
Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Apoteker dapat:
a. mengangkat seorang Apoteker pendamping
yang memiliki SIPA;
b. mengganti obat merek dagang dengan obat
generik yang sama komponen aktifnya atau obat
merek dagang lain atas persetujuan dokter
dan/atau pasien; dan
c. menyerahkan obat keras, narkotika dan
psikotropika kepada masyarakat atas resep dari
dokter sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
TENAGA KEFARMASIAN
REGISTRASI TENAGA
FARMASI
Pasal 39
(1)
Pasal 52
KOMPETENSI FARMASI
STANDAR KOMPETENSI
APOTEKER INDONESIA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.