Imunoprofilaksis
Imunoprofilaksis
Imunoprofilaksis
Tujuan :
1. Pencegahan thd penyakit (individual)
2. Pemberantasan penyakit (populasi/masyarakat)
dianjurkan/diharuskan
Tetanus
Measles
Rubella
jarang ditemukan
Pertussis
Smallpox
Sejarah imunisasi :
Edward Jenner th 1796 : vaksinasi dg virus cowpox yg
dilemahkan dpt mencegah penyakit smallpox.
2
Jenis2 imunisasi :
1. Aktif : bila yg diberikan adalah antigen.
(infectious agent/toxin yg telah dimodifikasi)
2. Pasif : bila yg diberikan adalah antibodi.
(serum atau sel yg tersensitisasi)
Imunisasi Aktif :
-Ag berinteraksi dg Ab di : peredaran darah, cairan ekstrasel dan
permukaan mukosa
-Ab yg diproduksi akan melawan agent yg infeksius atau
produk2nya yang
toksik
3
CARA PEMBERIAN :
Tidak boleh masuk pembuluh darah
Bila mengandung adjuvan hrs i.m., krn bila s.c. bisa tissue
necrosis
Untuk i.m.: anterolateral paha atas atau deltoid
Bila dianjurkan intradermal, tujuannya spy mendpt respon imun
yg lbh cepat & lbh besar dg juml Ag yg sama
KONTRAINDIKASI :
1. Wanita hamil
2. Immunologically incompetent host
(Tx kortikosteroid jangka panjang, radiasi, org2 dg defect CMI
yg congenital maupun acquired, dll.)
IMUNISASI PASIF
Yang dimasukkan adalah serum yg sdh mengandung
Ab
sel2 yg imunoreaktif
Ab yg diberikan dpt melindungi dg segera / cepat
(pd imunisasi aktif perlu waktu 7-10 hari)
Target imunisasi pasif ini :
1. Org dg defisiensi Ab.
2. Org yg tdk dpt mbtk Ab.
3. Immunocompromise host.
9
acute anaphylaxis
2. Demyelinating encephalopathy
PERTIMBANGAN2 PADA PEMBERIAN IMUNISASI
PASIF :
Resiko dari infeksi
Konsekuensi dari penyakit yg tdk dpt diubah
Keamanan & keefektifan imunogen
Lamanya efek imunisasi
Individu yg tepat
10
HERD IMMUNITY :
Imunitas dari sekelompok populasi thd infeksi tertentu
akan melindungi orang yang belum diimunisasi
terhadap infeksi tersebut.
Sebaliknya bila porsi yg besar adalah orang2 yg
nonimmune, maka bila ada serangan infeksi tertentu
akan menyebabkan penyakit pd orang yg nonimmune
tersebut.
11