LAPORAN PTK DI SMKN 3 CIMAHI
LAPORAN PTK DI SMKN 3 CIMAHI
LAPORAN PTK DI SMKN 3 CIMAHI
Disusun Oleh :
1
BAB I
PENDAHULUAN
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang
tidak dapat dipungkiri. Keberadaan media sangat membantu tugas guru dalam menyampaikan
pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada peserta didik. Guru sadar
bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh
setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit dan kompleks.
mengajar. Dunia sekarang boleh dikatakan adalah dunia yang hidup dengan media. Kegiatan
dengan ceramah, dan pindah kearah digunakannya banyak media. Lebih dari itu bahakan di
negara-negara maju, media ini telah dikhawatirkan akan menggeser fungsi guru.
mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas
merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri, dimana siswa dan guru bertukar fikiran untuk
mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi yang timbul dan terjadi
Salah satu usaha untuk menghadapi keadaan demikian ialah penggunaan media secara
terintegrasi dalam proses pembelajaran, karena fungsi media pembelajaran dalam kegiatan
tersebut sebagai penyaji stimulus informasi, sikap dan lain-lain juga meningkatkan keserasian
2
Media pengajaran sangatlah diperlukan dalam proses pembelajaran, karena fungsi
utamanya sebagai alat bantu mengajar yang turut memperbaharui iklim, kondisi serta
lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Penggunaan media pembelajaran
tersebut harus sesuai dengan pedoman kurikulum yang ada dan media pengajaran yang
digunakan pun tidak terlalu banyak dan berlebihan, karena bila berlebihan akan
1. Meletakan dasar-dasar yang kongkrit untuk berfikir. Oleh karena itu untuk
mengurangi verbalisme.
pembelajaran. Hal ini dilandasi oleh keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan
menggunakan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang
cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan
proses dan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan tanpa bantuan media.
Walaupun demikian, penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa dilakukan secara
Media yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran harus lebih diperhatikaan.
Sedangkan media yang tidak menunjang tentu saja harus disingkirkan jauh-jauh.
3
Kehadiran media mempunyai arti yang sangat penting. Karena dalam kegiatan
tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media
sebagai perantara. Kerumitan yang disampaiakan kepada anak didik dapat disederhanakan
dengan menggunakan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan
melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkritkan dengan
kehadiran media. Dengan demikian anak didik lebih mudah mencerna bahan ajar dari pada
Peserta didik SMK Negeri 3 Cimahi pada Program Keahlian Tata Boga dibekali
kemampuan peserta didik sebagai tenaga professional, terampil dan percaya diri. Peserta
didik wajib mencapai berbagai kompetensi yang sesuai dengan SKKNI Bidang Pengolahan
dan Penyajian Makanan Kontinental. Salah satu standard kompetensi Pengolahan dan
kontemporer dengan yang masih menggunakan media konvensional ( sebatas buku dan papan
Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti tidak hanya itu peneliti juga menggunakan
dua media yang berbeda dalam penelitian tersebut guna sebagai acuan bagi guru dalam
penggunaan media pembelajaran dan proses pembelajaran. Kemudian dua media tersebut
dibandingkan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara kedua media
tersebut. Adapun media yang dibandingkan oleh peneliti yaitu media gambar dengan media
video
4
B. Identifikasi Masalah
3. Media yang digunakan dalam pembelajaran membuat kaldu (Stock) masih sangat
konvensional
4. Nilai rapot siswa kurang maksimal atau bahkan beberapa siswa yang nilainya masih
dibawah KKM.
C. Batasan Masalah
keterbatasan dalam melakukan penelitian. Agar pembatasan masalah lebih terarah, maka
peneliti membatasi masalah pada ”Perbandingan Hasil Belajar Dalam Mata Pelajaran
Membuat Kaldu (Stock) Dengan menggunakan Media Gambar Dan Media Video”.
D. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
1. Apakah dengan menggunakan media gambar pada mata pelajaran Membuat Kaldu
2. Apakah dengan menggunakan media video pada mata pelajaran Membuat Kaldu (Stock)
5
3. Apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar Membuat Kaldu (Stock) yang
menggunakan media gambar dengan yang menggunakan media video di SMK Negeri 3
Cimahi ?
E. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui hasil belajar Membuat Kaldu (Stock) siswa yang diajar menggunakan
b. Untuk mengetahui hasil belajar Membuat Kaldu (Stock) siswa yang diajar menggunakan
c. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan
F. Manfaat Penelitian
perbandingan hasil belajar siswa, antara yang diajar menggunkan media video dengan
yang diajar menggunakan gambar dengan hasil belajar pada mata pelajaran lainnya.
a. Sebagai acuan bagi guru, agar menggunakan media pembelajaran yang tepat
b. Memberikan alternatif bagi guru untuk penyampaian materi pembelajaran kepada peserta
didik
6
Manfaat bagi pembuat kebijakan adalah sebagai berikut:
a. Untuk membekali pemberi kebijakan yaitu kepala sekolah dan dinas pendidikan agar
melatih guru-guru terutama dalam menggunakan media pembelajaran yang tepat dan
efisien.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan
lingkungan. (Hamalik Pemar : 2001). Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses
perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar
yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau
keluarga.1Belajar atau learning, adalah perubahan yang secara relative berlangsung lama pada
perilaku yang amat penting bagi kelangsungan hidup manusia.Belajar mem-bantu manusia
Yang menjadi hasil dari belajar bukan penguasan hasil latihan melainkan perubahan
tingkah laku.Karena belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, maka diperlukan
1
Muhibbin Syah, M.Ed. Psikologi Pendidikan. hal.89
2
Zikri Neni Iska. Psikologi. hal.76
8
Menurut Gagne (1984), belajar didefinisikan sebagai proses dimana suatu organisme
berubah perilakunya akibat suatu pengalaman.3 Menurut James O.Wittaker, Belajar dapat
didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman.4
Masalah belajar adalah masalah bagi setiap manusia, dengan belajar manusia
pengetahuan.Jadi hasil belajar itu adalah suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam
usaha menguasai kecakapan jasmani dan rohani di sekolah yang diwujudkan dalam bentuk
Untuk mengetahui perkembangan sampai di mana hasil yang telah dicapai oleh siswa
dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi.Untuk menentukan kemajuan yang dicapai
maka harus ada kriteria (patokan) yang mengacu pada tujuan yang telah ditentukan sehingga
dapat diketahui seberapa besar pengaruh strategi belajar mengajar terhadap keberhasilan
belajar siswa. Keberhasilan dalam belajar menurut W. Winkel (dalam buku Psikologi
Pengajaran 1989:82 adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni adalah Hasil belajar
Jemmars, 1980:25) mengemukakan, bahwa keberhasilan dalam belajar yang dilakukan oleh
siswa bagi kebanyakan orang berarti ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut ialah
belajar siswa berarti berbicara tentang berbagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa yang
kemampuan psikomotor.
3
http://whandi.net/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat &id=41, 25 Januari
2009
4
Drs. Wasty Soemanto, M.Pd. Psikologi Pendidikan, hal.104
9
Kemampuan kognitif merupakan penguasaan seseorang terhadap pengetahuan yang
telah ia peroleh melalui proses pembelajaran. Kemampuan afektif berhubungan dengan sikap
terhadap nilai-nilai, moral dan norma tertentu. Kemampuan psikomotor berhubungan dengan
Hal ini sejalan dengan teori Taksonomi Bloom yang dikutip Oemar Malik, prestasi
belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif,
1. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan prestasi belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu
2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu
menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai
3. Ranah Psikomotor
(menghubungkan, mengamati).
Tipe prestasi belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena
lebih menonjol, namun prestasi belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari
menerima pengalaman belajarnya. Prestasi belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan
ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan.Hal ini dapat tercapai apabila
siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih ba ik
lagi.
5
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Bumi Aksara, 2006), hlm. 30.
10
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa prestasi belajar adalah
suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta
akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya
karena prestasi belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin
mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan
Berdasarkan kepada beberapa konsep dan pendapat ahli, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan jiwa terhadap materi ajar yang telah
diberikan gurunya di sekolah.Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, maka guru perlu
membuat tes yang mengukur aspek kognitif yang disebut dengan achivemant test.Prestasi
belajar ini dapat dilihat nilai ulangan harian, nilai post test atau nilai rapor.Berdasarkan nilai
tes yang diperoleh siswa, maka guru dapat menyimpulkan bahwa prestasi belajar siswa itu
tinggi, sedang atau rendah. Berdasarkan prestasi belajar ini pula diterapkan suatu kesimpulan,
apakah siswa sukses atau gagal mengikuti proses pembelajaran, lulus atau tidak lulus.
Bagi siswa prestasi belajar merupakan potret kemampuan dirinya sendiri dala
menguasai pengetahuan atau materi yang diberikan oleh gurunya.Bagi guru, prestasi belajar
yang diajarkannya sudah dikuasai siswa atau belum, sebagaimana tujuan pengajaran yang
dibuat.Bagi sekolah prestasi belajar siswa merupakan gambaran keberhasilan sekolah dan alat
evaluasi tentang penguasaan siswa terhadap materi ajar dan keberhasilan guru dalam
mengajar.Oleh karena itu, studi tentang prestasi belajar adalah suatu hal yang penting dalam
pendidikan. Seseorang tidak bisa mengatakan bahwa proses belajar mengajar berhasil atau
11
Media berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara harfiah berarti tengah,
perantara atau pengantar.Dalam bahasa Arab, media adalah “perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima’.Gagne yang dikutip oleh Sadiman mengatakan bahwa
“media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar”.Sementara itu Sadiman mengutip dari Briggs, berpendapat bahwa “media
adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta dapat merangsang siswa untuk
belajar”. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang chkup
penting . karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan-bahan yang diajarkan dapat
dibantu dengan kehadiran media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan
kepada peserta didik dapat diseserhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa
yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan
didik lebih mudah mencerna bahan dari pada tanpa bantuan media.
maupun audio visual serta peralatanny. Apapun batasan yang diberikan ada persamaan-
persamaan diantaranya bahwa media adalah sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat menerangkan fikiran, perasaan, minat
dan perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi”.Kata
pengajaran sengaja dipakai sebagai padanan dari kata bahasa Inggris instruction.Kata
Instruction mempunyai arti yang lebih luas dari pada pengajaran.Jika kata pengajaran ada
dalam konteks guru dan murid di ruang kelas (formal), pembelajaran (instruction) mencakup
pula kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri guru secara fisik. Oleh karena itu dalam
instruction yang ditekankan adalah proses belajar mengajar. Maka usaha yang terencana
12
untuk memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar mengajar dalam diri
secara sengaja, dengan tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan,
serta pelaksanaannya terkendali. “media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang
digunakan dalam proses belajar mengajar untuk menyalurkan pesn dapat membangkitkan
minat, perhatian dan kemauan mengarahkan fikiran serta memudahkan peserta didik
segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta merangsang segala sesuatu
yang fikiran, pesanan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar yang sengaja, bertujuan dan terkendali. Media pembelajaran sangat membantu
dalam proses kegiatan belajar mengajar dan diantara kegunaan media pembelajaran adalah
sebagai berikut:
b. Media membangkitkan keinginan dan minat baru, sehingga membangkitkan motivasi dan
c. Media dapat melampaui batas ruang dan waktu, contoh objek yang terlalu besar, objek
yang terlalu kecil, gerak terlalu lembut atau cepat dan sebagainya.
memberikan kesempatan untuk belajar mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan
f. Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar
mengajar.
13
Karena beraneka ragam jenis dan kegunaan, maka media tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda-beda dan oleh sebab itu perlu pemilihan media secara cermat dan
tepat agar dapat dimanfaatkan secara tepat guna. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam memilih media, antara lain: tujuan yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siwa,
ketersediaan perangkat lunak(software), mutu teknis dan biaya. Oleh karena itu perlu
a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini merupakan komponen utama yang harus
diperhatikan dalam memilih media. Dalam penerapan media harus jelas dan operasional,
b. Aspek materi perlu jadi pertimbangan yang dianggappenting dalam memilih media.
Sesuai atau tidaknya antara materi dan media yangdigunakan akan berdampak pada hasil
pembelajaran siswa.
c. Kondisi siswa sebagai subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru
dalammemilih media yang sesuai dengan kondisi siswa. Faktor umur, intelegensi, latar
belakang pendidikan, budaya dan lingkungan anak menjadi perhatian dan pertimbangan
d. Ketersediaan medi di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendisain sendiri media
yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
Seringkali asuatu media dianggap tepata untuk digunakan di kelas akan tetapi di sekolah
tersebut tidak tersedia media atau peralatan yang diperlukan, sedangkan untuk mendisain
atau merancang suatu media yang dikehendaki tidak mungkin dilakukan oleh guru.
e. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada
audiens(siswa) secara tepat dan berhasil guna dengan kata lain tujuan yang ditetapkan
14
f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih
Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk
mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin
merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.Dengan ciri fiksatif, media memungkinkan suatu
rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa
mengenal waktu.
dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse
recording.Suatu kejadian dapat dipercepat dan dapat juga diperlambat padasaat menayangkan
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransformasikan
melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa
15
D. Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran
Menurut Oemar Hamalik (1985:63) ada empat klasifikasi media pengajaran yaitu:
E. Multimedia
1. Definisi Multimedia
Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin), nouns yang
berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang
dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium dalam American
Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan
perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap),
grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file digital
2. Objek Multimedia
Multimedia terdiri dari beberapa objek, yaitu teks, grafik, image, animasi,
a. Teks
teks karena teks merupakan sarana yang efektif untuk mengemukakan ide-ide dan
16
diperhatikan adalah penggunaan hypertext, auto-hypertext, text style, import text, dan export
text.
b. Image
Secara umum image atau grafik berarti still image (gambar tetap) seperti foto dan
gambar. Manusia sangat berorientasi pada visual (visual-oriented), dan gambar merupakan
sarana yang sangat baik untuk menyajikan informasi.Semua objek yang disajikan dalam
bentuk grafik adalah bentuk setelah dilakukan encoding dan tidak mempunyai hubungan
c. Animasi
Animasi adalah pembentukan gerakan dari berbagai media atau objek yang
divariasikan dengan gerakan transisi, efek-efek, juga suara yang selaras dengan gerakan
animasi tersebut atau animasi merupakan penayangan frame-frame gambar secara cepat
untuk menghasilkan kesan gerakan. Konsep dari animasi adalah menggambarkan sulitnya
d. Audio
Penyajian audio merupakan cara lain untuk lebih memperjelas pengertian suatu
informasi. Suara dapat lebih menjelaskan karakteristik suatu gambar, misalnya musik dan
e. Video
yang lebih komunikatif dibandingkan gambar biasa.Dalam video, informasi disajikan dalam
kesatuan utuh dari objek yang dimodifikasi sehingga terlihat saling mendukung
17
f. Interactive link
Interactive link dengan informasi yang berkaitan sering kali dihubungkan secara
keseluruhan sebagai hypermedia. Interactive link diperlukan bila pengguna menunjuk pada
suatu objek atau tombol supaya dapat mengakses program tertentu dan untuk
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, video diartikan sebagai rekaman gambar
hidup atau program televise lewat tayangan televise. Atau dengan kata lain video merupakan
Sedangkan bahan ajar non cetak, video kaya akan informasi dan lugas untuk
dimanfaatkan dalam program pembelajaran, karena dapat sampai ke hadapan peserta didik
secara langsung. Selain itu video menambah suatu dimensi baru terhadap
pembelajaran.Peserta didik dapatmelihat gambar dari bahan ajar cetak dan suara dari program
audio. Tetapi dalam video , peserta didik dapat memperoleh keduanya, yakni gambar
bergerak beserta suaranya yangmenyertainya. Sehingga peserta didik seperti berada di suatu
Syaiful Bahri mendefinisikan video sebagai medisa yang mempunyai unsur suara dan
nsur gambar yang bergerak, dan mengklasifikasikannya dilihat jenisnya, daya liputnya dan
dari bahan serta cara pembuatannya.Budi Susanto mendefinisikan media video sebagai media
yang berkaitan dengan indera penglihatan dan pendengaran serta mempunyai unsur gerak.
video atau CD dan disajikan dengan menggunakan peralatan VTR atau CD player serta TV
monitor. Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin
popular dalam masyarakat.Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta maupun fiktif, bisa
18
digantikan oleh video. Tetapi tidak berarti video akan menggantikan kedudukan film.
e. Dapat mengamat lebih dekati objek yang sedang bergerak atau yang berbahaya seperti
harimau
b. Sifat komunikasina satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik
yang lain.
c. Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
Supaya media video dapat digunakan secara efektif dan efisien, ada tiga langkah yang
harus diikuti dalam memanfaatkan video, baik dengan teknik pembelajaran klasial, individual
a) Menyusun jadwal pemanfaatan disesuaikan dengan topic dan program belajar yang
sudah dibuat.
19
b) Mengecek kelengkapan peralatan termasuk menyesuaikan dengan tegangan listrik
c) Mempelajarimbahan penyerta
f) Meminta siswa agar mempersiapkan buku, alat tulis dan peralatan lain yang
diperlukan
g) Mengatur tempat duduk siswa gar semua siswa dapat melihat dan mendengar
dengan baik.
memperhatikan materi
penyerta.
20
c) Bagi pelajaran yang memberikan praktikum, guru kemudian mengajak siswa untuk
d) Bagi mata pelajaran yang memerlukan tambahan referensi yang lebih lengkap, guru
f) Mengajak siswa untuk memperkaya materi melalui sumber belajar yang relevan
yang diajarkan.
Dengan menggunakan video ini siswa akan belajar dengan suasana yang berbeda,
karena siswa hanya mengamati dan memperhatikan gambar yang ditayangkan serta hal ini
akan menarik siswa karena diiringi dengan gambar serta fragmen yang menarik.
Pemanfaatn media video memang sangat luas, terutama perkembangan dalam bidang
Mengolah Salad Indonesia. Informasi Mengolah Salad Indonesia dapat disimpan dalam VCD,
dan masing-masing dapat mnyimpan 55.000 gambar atau sama dengan kira-kira 36 menit
Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui
proses fotografi. Media ini mempunyai keunggulan yang diantaranya sudah umum
digunakan, mudah dimengerti, dapat dinikmati, mudah didapatkan atau dibuat, dan banyak
Media gambar atau foto bertbeda dengan media verbal atau penyampaian materi
melalui lisan dalam hasil yang diharapkan. Medi gambar mampu memberikan dalam bentuk
gambar apa adanya sehingga anak didik mampu untuk mengingatnya dengan lebih baik
21
Media gambar ini juga memiliki karakteristik yaitu mrdia yang hanya menekankan
persepsi indera penglihatan dan bentuk visualnya yang memanfaatkan rancangan gambar
b. Gambar tidak dapat memperagakan suara, bau atau ciri penginderaan lainnya.
c. Gambar dapat tergantung pada warna, gambar hitam putih tidak bisa menggambarkan
d. Gambar hanya dapat berbentuk dua dimensi san tidak daapat memperagakan gerak.
Media gambar juga dapat menunjukkan perlambang objek, lembaga dan orang, yang
dapat dilihat dari ruang dan waktu. Kelebihan media ini adalah dapat merupakan keterangan
sederhana, memperlihatkan hubungan data yang satu dengan yang lain. Adapun
H. Kaldu (Stock).
1. Pengertian Kaldu
Selama ini orang lebih sering menyebut “kuah”. Ada kuah bakso, kuah soto, ataupun
kuah sup. Kuah yang dimaksud adalah kaldu. Kaldu atau Stock adalah cairan yang
dihasilkan dari rebusan tulang sapi, tulang ayam,tulang ikan, daging dan sayuran dengan
penambahan sayuran yang mengandung aroma dan dimasak dalam waktu tertentu
(lama).Kaldu yang baik menentukan rasa/kualitas sup dan sauce dan juga ditambahkan
22
2. Bahan dasar kaldu
a. Tulang.Tulang yang paling baik untuk membuat kaldu adalah tulang binatang
muda.Tulang ini banyak mengandung aroma yang baik untuk kaldu.Tulang yang
baik untuk kaldu diambil dari skin, knucle dan leher.Biasanya dipotong-potong
Mirepoix.Yaitu potongan kasar dari bawang bombay, wortel, sledri, dan daun
bawang (leak)
Boueqet Garnie yaitu ikatan rempah-rempah yang masih segar, yang terdiri
3. Macam-macam Kaldu
Yang dimaksud dengan white stock adalah cairan yang dihasilkan dari ekstrak
rebusan tulang dan aroma sayuran yang dimasak dalam waktu tertentu. Lama memasak
1) Tulang ayam
3) Tulang kambing
23
Waktu memasak 6-8 jam.
4) Tulang ikan
White stock terbuat dari tulang yang diblanching dengan tujuan supaya ekstraknya
tidak keluar ketika direbus kemudian baru di cuci dengan air dingin. Rebus kembali dengan
air dingin tampahkan mirepoix, ketika akan mendidih api dikecilkan (simmering) dengan
1) Blancing
2) Boiling
3) Simmering
1) Stock pot
2) Wooden spatula
3) Strainer
4) Ladle
Kaldu coklat adalah cairan yang dihasilkan dari rebusan tulang dan aromatik sayuran
yang sebelumnya dimasak dahulu sampai berwarna coklat dalam waktu tertentu. Selanjutnya
diolah pada panci kaldu (stock pot).Untuk mendapatkan warna yang lebih bagus dapat
dengan menambahkan “tomato paste”. Kaldu yang di-roast di dalam oven terbuat dari tulang
sapi, ayam dan kambing sesuai dengan jenis hidangan yang dimasak.Setelah tulang berwarna
24
Teknik membuat kaldu coklat (brown stock) :
1) Roasting
2) Boiling
3) Simmering
1) Jernih
2) Bebas lemak
3) Aroma segar
1) Oven
2) Roasting pan
3) Wooden spatula
4) Stock pot
5) Stainer
6) Ladle
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Cimahi yang beralamat di Jalan Sukarasa
No. 136 Telp/Fax. (022) 6628404 Cimahi. Waktu penelitian dilaksanakan pada saat semester
1. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan. Penelitian tindakan menurut Carr dan
Kemmis yang dikutip Made Putrawan dan Ma’ruf Akbar adalah “Suatu bentuk penelitian
refleksi diri (self reflective) yang dilakukan para partisipan dalam situasi¬ sosial untuk
memperbaiki rasionalitas dan kebenaran.” Adapun tujuan dari penelitian tindakan adalah
Dalam penelitian tindakan terdapat dua aktivitas yang dilakukan secara simultan,
yaitu aktivitas tindakan (action) dan aktivitas penelitian (research). Kedua aktivitas tersebut
dapat dilakukan oleh orang yang sama atau oleh orang yang berbeda bekerja sama secara
kolaboratif.
Mengacu pada pendapat tersebut, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian
yang baik antara guru sebagai pelaksana aktivitas tindakan dan peneliti sebagai pelaksana
aktivitas penelitian. Karena penelitian ini merupakan penelitian tindakan, metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (classroom action
research).
26
Menurut pendapat Hopkis yang dikutip Kunandar, penelitian tindakan kelas adalah
“Kajian sistemik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru
dengan melakukan tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil
sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral,
yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja dan proses.”
Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan oleh guru secara bersama-sama dengan
pihak lain yang dirasa penting, misalnya dengan guru mata pelajaran terkait, dengan kepala
sekolah, bahkan dengan orang-orang di luar sekolah yang dianggap mampu. Dengan
melakukan penelitian tindakan kelas, guru dapat memperbaiki praktik pembelajaran menjadi
lebih efektif, di samping itu guru juga dapat belajar secara sistematis dari pengalamannya
sendiri.
Desain intervensi tindakan atau rancangan siklus, pada dasarnya merupakan suatu
siklus yang meliputi tahap-tahap sebagai berikut : (a) perencanaan (plan), (b) tindakan (act),
(c) observasi (observe), (d) refleksi (reflect), kemudian dilanjutkan dengan perencanaan ulang
(replanning), tindakan, observasi, dan refleksi untuk siklus selanjutnya, begitu seterusnya
27
2.2. Tindakan (Acting)
Pertemuan ke-1
untuk siap belajar. Setelah itu berdoa bersama dan dibacakan absen kehadiran.
infocus
(pengamatan kolaborator), yaitu observasi yang dilakukan oleh orang lain (biasanya teman
pengamatan yang meliputi keaktifan siswa, keberanian bertanya dan menjawab pertanyaan,
dan sebagainya.
rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya, serta untuk mengetahui seberapa jauh
28
2.4. Refleksi Tindakan (Reflecting)
Refleksi merupakan upaya evaluasi yang dilakukan oleh para kolaborator atau
partisipan terkait. Refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan kolaborator, yaitu
adanya diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas penelitian. Tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk menganalisis ketercapaian proses pemberian tindakan maupun
verifikasi dan refleksi. Hasil refleksi ini akan menjadi pedoman dalam perbaikan-perbaikan
tindakan pada sikus berikutnya apabila data penelitian belum sesuai dengan kriteria
keberhasilan penelitian.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Tata Boga SMK Negeri 3 Cimahi
yang berjumlah 33 orang dengan komposisi perempuan 27 siswa dan laki-laki 6 siswa.
metode Penggunaan video, yaitu siswa tampak antusias dan termotivasi dalam pembelajaran
Membuat Kaldu (Stock) serta sebagian besar siswa memahami serta mampu membuat
peneliti. Kolaborator dan peneliti membuat suatu kesepakatan dengan menentukan besarnya
persentase kenaikan minimal sebesar 25 %. Jika persentase yang didapatkan siswa dari
prapenelitian dan siklus I meningkat lebih dari 25 % maka penelitian dikatakan berhasil.
Namun jika persentase yang diperoleh kurang dari 25 % seperti kesepakatan bersama, maka
29
E. Data dan Sumber Data
Data penelitian terdiri dari atas data pemantauan tindakan dan data penelitian. Data
pelaksana tindakan dengan rencana. Data penelitian adalah data tentang hasil penilaian
Membuat Kaldu (Stock) SMK Negeri 3 Cimahi dengan metode Pemanfaatan media media
Adapun sumber data pemantau tindakan adalah data tindakan pembelajaran Membuat
Kaldu (Stock) dengan media gambardan media gambar kelas XI SMK Negeri 3 Cimahi ,
meliputi : lembar observasi, hasil penilaian, kehadiran siswa, catatan diskusi dengan
menggunakan media gambardan media video serta prestasi belajar Membuat Kaldu
1. Definisi Konseptual
kaldu (stock).
30
b. Metode Pemanfaatan Media AudioVisual
Metode Pemanfaatan Audio Visual adalah bagian dari model pembelajaran yang
digunakan guru dalam memberikan materi ajar melalui demonstrasi alat peraga yang
2. Definisi Operasional
masing subyek penelitian melalui post test yang menggambarkan tingkat pemahaman siswa
Metode Pemanfaatan Media Gambar adalah guru menjelaskan siswa melalui demo
alat peraga yang diikuti siswa dan memberikan koreksian bilamana siswa melakukan
kesalahan. Sedangkan melalui metode pemanfaatan video siswa dalam melihat secara jelas
peristiswa membuat kaldu (stock)mulai dari penyiapan bahan sampai dengan pengolahan.
3. Instrumen penelitian
membuat kaldu (stock) dengan metode gambar dengan video adalah pedoman penilaian
Tabel 3.1.
No Indikator
1.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian kaldu (stock)
2.2 Siswa dapat menyebutkan macam-macam kaldu (stock)
33 Siswa dapat menyebutkan bahan-bahan Membuat Kaldu (Stock)
44. Siswa dapat Membuat Kaldu (Stock)
31
Tabel 3.2
Tabel 3.3
32
2.6 Melalui demontrasi media video, Siswa memperhatikan
guru menjelaskan membuat kaldu demonstrasi yang dilakukan
(stock) khususnya kaldu coklat guru
(brown stock)
1. Observasi, untuk mengukur tingkat aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Masakan
Indonesia serta aktifitas peneliti saat melakukan praktek mengajar membuat kaldu
2. Wawancara, untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat tentang
teman sejawat.
4. Diskusi, melalui lembar hasil pengamatan peneliti dan kolaborator berdiskusi untuk
5. Catatan lapangan, yaitu catatan penelitian selama pelaksanaan berlangsung baik berupa
1. Kredibilitas (credibility), artinya hasil penelitian harus dapat dipercaya oleh semua
33
2. Transferabilitas (transferability), artinyat teknik ini menuntut peneliti agar melaporkan
hasil penelitiannya seteliti dan secermat mungkin yang menggambarkan konteks tempat
penelitian diselenggarakan.
3. Dependabilitas (dependability), kriteria ini dapat digunakan untuk menilai apakah proses
penelitian kualitatif bermutu atau tidak, dengan mengecek apakah peneliti sudah cukup
Jika dependabilitas digunakan untuk menilai kualitas dari proses yang ditempuh oleh
peneliti, maka konfirmabilitas untuk menilai kualitas hasil penelitian, dengan tekanan
pertanyaan apakah data dan informasi serta interpretasi dan lainnya didukung oleh materi
yang ada.
Data yang terkumpul terdiri dari catatan lapangan, catatan hasil observasi, dan catatan
hasil studi dokumentasi. Data ini kemudian disusun dalam bentuk naratif menjadi desain
penelitian. Peneliti mendapatkan data dari kegiatan penelitian berbentuk hasil dari tugas yang
diberikan pada siswa dalam bentuk Post test. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran melalui
metode Pemanfaatan Trainer Module juga dibuat dalam bentuk dokumentasi berupa hasil
foto, bagaimana siswa terlihat aktif dalam pembelajaran melalui metode Pemanfaatan Trainer
Module. Hasil dari setiap siklus dituangkan dalam bentuk persentase agar dapat
membandingkan tingkat keberhasilan setiap siklus. Dengan demikian dapat dilihat ada
tidaknya peningkatan.
Analisis data dalam penelitian ini melalui paparan data tiap siklusnya dan
penyimpulan hasil analisis. Untuk menghitung hasil persentase prestasi belajar membuat
34
kaldu (stock) sebagai berikut ”Jumlah skor pencapaian dibagi skor maksimum dikali dengan
100” 6
Hasil data pemantau tindakan aktifitas siswa dan guru dianalisis menggunakan
penelitian dengan tolak ukur keberhasilan minimal 75 %. Hal ini sejalan dengan pendapat
dalam menempuh tes formatif”. 7Adapun indikator keberhasilan prestasi belajar perolehan
Jika dalam siklus pertama belum berhasil, maka akan diteruskan ketindakan kedua,
dan seterusnya sampai tampak benar bahwa teknik investigasi kelompok dapat meningkatkan
prestasi belajar membuat kaldu (stock)sesuai yang ditargetkan oleh peneliti dan berdasarkan
6
Puskur, Pedoman Penalaian Kelas, Balitbang Depdiknas (Jakarta : Depdiknas, 2004), h. 38
7
Winarno Surahmad, Pengantar Pengertian Ilmiah, (Bandung : Tarsito, 1993), h. 57
35