SAP NUTRISI IBU HAMIL
SAP NUTRISI IBU HAMIL
SAP NUTRISI IBU HAMIL
A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, ibu hamil dapat memahami tentang nutrisi dalam kehamilan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan kebutuhan nutrisi ibu hamil, ibu hamil dapat mampu :
a. Mengerti pengertian dari nutrisi dalam kehamilan.
b. Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan
c. Menjelaskan manfaat dari nutrisi dan gizi seimbang bagi ibu hamil
d. Mejelaskan dampak jika tidak tercukupi nutrisi selama kehamilan
B. Materi Belajar
1. Pengertian nutrisi dalam kehamilan
2. Pentingnya kebutuhan nutrisi dalam kehamilan
3. Manfaat nutrisi dalam kehamilan
4. Dampak kekurangan nutrisi
C. Metode Pembelajaran
1. Penyuluhan/ Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media ( Alat Peraga)
1. Leaflet
Kegiatam Penyuluhan
Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
Kegiatan
Pembukaan 1. Mengucapkan 1. Menjawab 10 menit
salam salam
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri dan menyimak
3. Menyampaikan 3. Bertanya
tentang tujuan mengenai
pokok materi perkenalan dan
4. Menyampaikan tujuan jika ada
pokok yang kurang
pembahasan jelas
5. Kontrak waktu
Isi Penyampaian Materi 1. Melihat 15 menit
1. Pengertian 2. Mendengarkan
nutrisi dalam 3. Memperhatikan
kehamilan
2. Kebutuhan
nutrisi untuk ibu
hamil
3. Manfaat nutri
untuk ibu hamil
4. Dampak
kekurangan
nutrisi pada ibu
hamil
Evaluasi 1. Memberikan 1. Bertanya 10 menit
pertaanyaan lisan 2. Sasaran dapat
dan kesempatan menjawab
bertanya tentang
2. Memberikan pertanyaan
apresiasi kepada yang diajukan
peserta yang
dapat menjawab
pertanyaan
Penutup 1. Menyampaikan 1. Mendengarkan 5 menit
kesimpulan 2. Aktif bersama
materi dalam
2. Membagikan menyimpulkan
leaflet 3. Merespon
3. Mengakhiri 4. Menjawab
pertemuan dan salam
mengucapkan
salam
40 menit
E. Evaluasi Belajar
Evaluasi yang berupa pertanyaan lisan akan dilakukan selama proses dan setelah dilakukan
penyuluhan kebutuhan nutrisi ibu hamil, meliputi:
1. Kebutuhan nutrisi selama kehamilan?
2. Manfaat dari nutrisi dan gizi seimbang bagi ibu hamil?
3. Dampak jika tidak tercukupi nutrisi selama kehamilan?
F. Daftar Pustaka
1. Azizab, Anisalub, Andriani, Marryana. 2017. Tingkat kecukupan energi protein pada ibu
hamil trimester pertama dan kejadian kekurangan energy kronis. Media gizi Indonesia.
12(1):21-126.
2. Hardiyansyah, Riyadi, H. and Napitupula V (2016) ‘ kecukupan, energy, protein, lemak,
dan karbohidrat’. Research Gate publication.
Lampiran 2 SAP Materi Belajar
A. Pengertian Nutrisi
Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya dicerna oleh tubuh.
Sedangkan gizi adalah zat-zat yang terkandung dalam makanan yang di perlukan untuk
kehidupan manusia.
Gizi seimbang sangat penting terutama pada ibu hamil yang sedang hamil untuk
keperluan dirinya sendiri dan juga janinnya. Keadaan gizi juga dapat mempengaruhi
kesehatan ibu dan janin, pertumbuhan dan perkembangan janin, serta persiapan laktasi ibu
( menyusui). Makanan tersebut digunakan untuk pembentukan janin, persiapan pembentukan
ASI, tumbuh kembang bayi selanjutnya dan kesehatan ibu.
B. Mengapa Nutrisi dan Gizi Seimbang Penting Bagi Hamil?
Kebutuhan nutrisi dan zat gizi ibu hamil sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan janin maka dari itu ibu hamil sangatlah harus mencukupi asupan zat gizinya
agar janin dapat berkembang dengan normal, kekurangan zat gizi pada ibu hamil akan
mengakibatkan kekurangan energi kronik (KEK). KEK itu sendiri disebabkan karena
kekurangan asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan asupan makanan ibu hamil,
hal ini mengakibatkan tumbuh kembang janin terhambat.
Oleh karena itu, pada dasarnya ibu hamil sangat memerlukan tambahan zat gizi untuk
tubuh kembang janin yang dikandungnya, namun kebanyankan karena kurangnya
pengetahuan ibu maka kekurangan gizi yang sering terjadi adalah ibu hamil mengalami
kekurangan energi protein, mineral, zat besi dan kalsium yang sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan janin didalam kandungan.
Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan
1. Karbohidrat
Sebagai sumber tenaga. Dapat diperoleh dari jenis padi-padian ( nasi) dan umbi-
umbian seperti kentang
2. Protein
Sebagi zat utama untuk membangun jaringan-jaringan bagian tubuh. Sumber protein
hewani : daging, ikan, unggas, telur. Sumber protein nabati : Kacang kedelai, kacang
merah, dan kacang-kacangan lainnya.
3. Vitamin C
Dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Dapat diperoleh dari : Buah-
buahan yang berwarna kuning seperti : jeruk, wortel, sayur-sayuran.
4. Vitamin a
Untuk perkembangan psikomotor dan penlihatan anak.
Sumber vitamin A : bahan hewani: minyak ikan, kuning telur. Bahan nabati: wortel dan
sayuran daun seperti bayam, kankung. Buah- buahan yang berwarna merat seperti tomat
dan pepaya.
5. Vitamin B12
Vitamin B12 bersama dengan asam folat berperan dalam sintensis DNA dan
memudahkan pertumbuhan sel. Vitamin ini juga penting untuk keberfungsian sel sumsum
tulang, sistem pernafasan, dan saluran cerna. Bahan makanan sumber vitamin B12 adalah
hati, telur, ikan, kerang, daging, unggas, susu dan keju.
6. Vitamin D
Kekurangan vitamin D pada ibu hamil akan mengakibatkan gangguan metabolisme
kalsium pada ibu dan janin. Gangguan dapat berupa hipokalsemi, tetapi pada bayi baru
lahir dan osteomalasia pada ibu. Sumber vitamin D yang utama adlaah sinar matahari.
Kekuarangan vitamin D banyak terjadi pada ibu hamil yang bermukim di daerah yang
hanya sedikit bersentuhan dengan sinar matahari.
7. Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan oleh ibu hamil karena akan membantu perkembangan
embrio dan juga mencegah terjadinya cacat otak dan tulang belakang. Dampak yang
terjadi apabila kekuranga n asam folat adalah akan mengakibatkan kelhiran prematur
sehingga berat badan bayi lahir begitu rendah begitu pula dengan pertumbuhan janinnya.
Oleh karena itu, gizi ibu hamil asam folat yang dibutuhkan sekitar 600mg dan ini bisa
didapatkan dengan mengonsumsi kacang-kacangan, buncis, brokoli, ragi, sayuran
berwarna hijau, jus jeruk, dan roti gandum.
8. Yodium
Yodium dapat diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut. Kekurangan
yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami hipotiroid yang selanjutnya
berkembang menjadi kretinisme. Kerusakan saraf sebagian dari hipotiroid dapat
menyebabkan retardasi mental. Kekurangan yodium juga dapat mengakibatkan bayi lahir
meninggal, aborsi, serta meningkatkan kematian bayi dan perinatal. Koreksi yodium
hendakanya sebelum atau selama 3 bulan pertaman kehamilan. Kebutuhan yodium dapat
dipenuhi dengan mengonsumsi garam beryodium derta konsumsi bahan makanan yang
bersumber dari laut.
9. Kalsium
Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang dan sarden. Kalsium
dibutuhkan oleh ibu hamil untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi
serta mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot dan sekresi hormon. Kalsium juga sangat
banik untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan
untuk mencegah preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang daoat
menyebabkan kejang pada ibu, prematurias, bahkan kematian. Diperlukan 1000mh
kalsium setiap harinya untuk kebutuhan gizi ibu hamil. Kekurangan kalsium daat hamil
akan berdampak pada ibunya, karena yang dibutuhkan oleh bayi terambil dan diserap dari
tulang ibu.
10. Serat
Kebutuhan serat bagi ibu hamil juga harus diperhatikan, karena selain memberikan
rasa kenyang lebih lama, serat juga dibutuhkan untuk memperlancar sistem pencernaan
sehingga dapat mencegah sembelit. Serat dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan,
serealia atau padi-padian, kacang-kacangan,beras dan olahannya.
11. Zat Besi
Untuk pembentukan darah. Dapat diperoleh dari : Bahan makanan hewan seperti
telur, hati, daging. Bahan makanan nabati kacang-kacangan seperti : kacang tanah, kacang
kedelai, sayuran hijau seperti : bayam, daun singkong, kangkung.
12. Cairan
Air merupakan bagian tubuh yang terbesar. Hampir ¾ dari berat tubuh adalah air.
Tubuh menggunakan air untuk beberapa fungsi. Air adalah pelarut semua hasil
pencernaan, pembawa zat-zat kotoran dari sel-sel ke ginjal. Air juga menolong mengatur
suhu tubuh. Seseorang memerlukan sekitar 6-8 gelas air dalam sehari. Sedangkan obu
hamil, dianjurkan minum 2liter per hari.
Prinsip makanan ibu hamil :
a. Makan 1-2 piring lebih banyak dari biasanya selama hamil.
b. Makan aneka ragam makanan 4-5 kali sehari untuk memenuhi gixi ibu selama hamil.
c. Menghindari makanan yang berbumbu pedas dan berlemak.
d. Mengindari alcohol, karena dapat mengganggu pencernaam dan janin.
1. Melalui cairan yang diminum seperti air bersih, susu, sari-sari buah dan lain sebaginya.
2. Melalui makanan seperti sayuran mentah, buah-buahan yang kaya air, sop dan
makanan lainnya yang mengandung banyak air.
3. Melalui metabolisme dalam tubuh.
13. Mineral
Mineral dibutuhkan untuk pertumbuhan darah dan tulang, keseimbangan cairan
tubuh, fungsi saraf yang sehat, fungsi system pembuluh darah jantung dan lain-lain.
Mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti
meproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Ada 15 macam miniral yang
diperlukan tubuh seperti kalsium, ferrum, yodium, mangan, chlorine, fosfor, belerang,
seng, kalium, sodium, dst. Makanan yang mengandung mineral diantaranya adalah susu,
hari, kuning telur, sayur-sayuran yang berwarna hijau, daging dan ikan.
C. Manfaat Nutrisi dan Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil
1. Memnuhi kebutuhan bagi ibu dan bayi dalam kandungannya selama masa kehamilan.
2. Membantu proses pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan.
3. Sebagi sumber tenaga bagi ibu dan janinnya.
4. Mengurangi komplikasi dan resiko pada ibu hamil seperti halnya perdarahan post partum.
5. Mencegah terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR) dan berat badan lahir sangat
rendah pada janin.
6. Mengindari dan mencegah terjadinya infeksi pada waktu persalinan.
D. Dampak Kekurangan Nutrisi dan Gizi Bagi Ibu Hamil
1. Dampak saat kehamilan.
a. Ibu lemah dan kurang nafsu makan.
b. Perdarahan dalam masa kehamilan.
c. Kemungkinan terjadi infeksi tinggi.
d. Anemia.
Anemia adalah kondisi dimana kadar Hb ( hemoglobin) dalam darah dibawah
batas normal. Hal ini biasanya disebabkan karena kurangnya asupan zat besi dalam
tubuh, anemia ini umumnya sering terjadi pada ibu hamil. Ibu hamil yang kurang zat
besi biasanya mengeluhkan sering mengalami pusing, lemah, letih, lesu, gampang
capek. Anemia pada ibu hamil ini berdampak buruk pada kesehatan janin juga ibu
hamil. Anemia pada ibu hamil ini bisa mengakibatkan abortus (keguguran), kematian
janin, terhambatnya pertumbuhan janin, kecacatan pada janin, dan BBLR ( berat bayi
lahir rendah). Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut maka zat
besi dalam tubuh harus terpenuhi apalagi untuk ibu hamil khususnya, yaitu dengan
cara istirahat yang cukup, mengkomsumsi tablet tambah darah saat kehamilan,
makan- makanan yang bergizi yang banyak mengandung zat besi misalnya :
kangkung, pepaya, daging, hati ayam, susu, dll.
e. Kurangnta energi kronik (KEK)
KEK adalah kondisi dimana berat ibu hamil kurang memuhi kebutuhan(
terlalu kurus). KEK ini bisa ditentukan dengan LILA ( lingkar lengan atas). LILA
(lingkar lengan atas) normal pada ibu hamil minimal 23,5 cm ibu hamil yang
mengalami KEK diperkirakan akan melahirkan bayi dalam kondisi BBLR (berat
badan lahir rendah) dan bayi yang dalam kondisi beratnya kurang akan mempunyai
resiko-resiko yang fatal misalnya : gizi kurang pada bayi, kematian bayi, gangguan
terhadap pertumbuhan anak dan juga ganggyan perkembangan fisik maupun
perkembangan otak anak. Untuk ibu
hamil sebaiknya mengkomsumsi jumlah energi kalori yang cukup ( nasi, ubi, dll) dan
juga vitamin-vitamin serta mineral yang ada dalam buah-buahan, sayur-sayuran, lauk
pauk maupun dalam susu.
2. Dampak Saat Persalinan
Ibu dengan kondisi kekurangan nutrisi beresiko persalinan sulit atau lama, melahirkan
bayi dalam kondisi premature (lahir belum cukup bulan), terjadinya perdarahan pada ibu
sesudah melahirkan, dan biasanya saat persalinan ibu juga kekurangan tenaga untuk
mengejan saat terjadinya proses persalinan sehingga melahirkan dengan cara operasi
cenderung tinggi bagi ibu hamil yang kekurangan nutrisi.
3. Dampak Saat Nifas
Saat nifas, ibu memerlukan banyak nutrisi dimana nutrisi tersebut digunakan sebagai
tenaga pemulihan sesudah melehirkan. Biasanya ibu yang kekurangan nutrisi diwaktu
nifas akan mengalami pusing, mata berkunag-kunang, lemah, letih, lesu, demam, mudah
terkenal infeksi, terhambat proses kembalinya kandungan dalam ukuran semula dan juga
terhambatnya penyembuhan luka ssat terjadi persalinan. Dimasa ini ibu nifas dilarang
untuk berpantangan dalam mengkonsumsi makanan karena bisa mengakibatkan hal-hal
tersebut dan juga bisa berdampak kematian pada ibu nifas. Pada saat nifas protein yang
tinggilah yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan luka.
Protein tersebut antara lain : daging, telur, ikan, susu, tahu, tempe, dll.
4. Dampak pada bayi atau janin
Ibu hamil yang kekurangan gizi atau nutrisi juga berpengaruh terhadap pertumbuhan
janin yang dikandungnya. Janin yang kekurangan gizi biasanya akan mengalami
pengahambatan dalam tubuh kembang dalam janin, serta dapat mengakibatkan
keguguran. Selain itu juga akan terjadi BBLR pada bayi saat dilahirkan, bayi tampak
kurus dan mudahnya terkena infeksi karena sistem kekeblan tubuh pada bayi berkurang.