MAKALAH NILAI-NILAI PANCASILA

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM STAASFUNDIMENTALNORM

Untuk memenuhi salah satu tugas mata Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu
Zakiatun Nufus, S.E.M.E

OLEH
Hasanah Tul Janah 2486206015

PROGRAM STUDI PENDIDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI
LAMPUNG UTARA
2024
KATA PEGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga makalah yang
berjudul “Nilai-Nilai Pancasila Dalam Staasfundimentalnorm” dapat tersusun
dengan baik dan dapat disajikan dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari berbagai pihak yang sifat-sifatnya membangun sangat penulis harapkan, demi
untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Demi kelancarannya mengerjakan tugas ini saya ucapkan terima kasih
kepada Kedua orang tua saya yang telah memberikan motivasi dan semua teman –
teman yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada
kita semua, dan akhirnya mudah-mudahan makalah ini walaupun sederhana dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amiin
ya robbal ‘alamin.

Kotabumi, Desember 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
A. Pengantar................................................................................................... 1
B. Kedudukan dan Fungsi Pembukaan UUD 1945.....................................1
1. Pembukaan UUD 1945 dalam Tertib Hukum Indonesia.........................1
2. Pembukaan UUD 1945 Memenuhi Syarat Adanya Tertib Hukum
Indonesia................................................................................................. 3
3. Pembukaan UUD sebagai Staatsfundamentalnorm.................................3
4. Eksistensi Pembukaaan UUD 1945 bagi Kelangsungan Negara
Republik Indonesia..................................................................................3
C. Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945.....................................................4
D. Nilai-Nilai Hukum yang Terkandung dalam Pembukaan UUD 1945...6
E. Pokok-Pokok Pikiran yang Terkandung dalam Pembukaan Undang-
Undang........................................................................................................ 7
F. Hubungan antara Pembukaaan UUD 1945 dengan Pasal-Pasal UUD
1945............................................................................................................. 9
G. Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila................9
H. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi 17
Agustus 1945.............................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 10
1

A. Pengantar
Seluruh peraturan perundang-undangan serta penjabarannya senantiasa
berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dam sila-sila pancasila. Pancasila
merupakan sumber hukum dasar Negara baik yang tertulis maupun hukum dasar
tidak tertulis atau convensi. Indonesia adalah Negara demokrasi yang berdasarkan
atas hukum.
Pembahasan ini tidak dapat dilepaskan dengan eksistensi Pembukaan
UUD 1945, yang merupakan deklarasi bangsa dan Negara Indonesia, yang
memuat Pancasila sebagai dasar Negara, tujuan Negara serta bentuk Negara
Republik Indonesia. Oleh karena itu Pembukaan UUD 1945 dalam konteks
ketatanegaraan Republik Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting
karena merupakan suatu staasfundamentalnorm dan berada pada hierarki tertib
hokum tertinggi di Negara Indonesia.

B. Kedudukan dan Fungsi Pembukaan UUD 1945


Pembukaan UUD 1945 dalam ilmu hukum mempunyai kedudukan diatas
pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. Konsekuensinya keduanya memiliki
kedudukan hokum yang berlainan, namun keduanya terjalin dalam suatu
hubungan kesatuan yang kausal dan organis.
Pembukaan UUD 1945 terdiri atas empat alinea, dan setiap alinea
memiliki spesifikasi jikalau ditinjau berdasarkan isinya. Alinea pertama, kedua,
ketiga tidak memiliki hubungan kausal organis dengan pasal-pasalnya, namun
menjelaskan peristiwa yang mendahului terbentuknya Negara Indonesia. Alinea
keempat memuat dasar-dasar fundamental Negara dan mmiliki hubunngan
“kausal organis” dengan pasal-pasal UUD 1945, sehingga erat kaitannya ddengan
isi pasal-pasal UUD 1945.
1. Pembukaan UUD 1945 dalam Tertib Hukum Indonesia
Pancasila sebagai dasar filafat Negara Indonesia dalam tertib hukum
Indonesia merupakan sumber karena berkedudukan sebagai norma dasar Negara
(staasfundamentalnorm), yang berturut-turut kemudian verfassungnorm UUD
1945, grundgesetznorm atau Ketetapan MPR, serta gesetznorm atau UU.
2

Pancasila merupakan sumber bagi pembentukan pasal - pasal dalam


verfassungnorm atau UUD 1945, sedangkan yang ada dalam verfassungnorm atau
UUD 1945, merupakan sumber dan dasar bagi pembentukan aturan – aturan
dalam Ketetapan MPR dan juga sekaligus merupakan sumber dan dasar bagi
pembentukan gesetznorm atau UU. Kedudukan pancasila sebagaimana tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai sumber tertib hukum Indonesia
dalam pengertian sumber peraturan perundan-undangan Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai sumber hukum positif Indonesia.
Kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam kaitannya dengan tertib hukum
Indonesia memiliki dua aspek yang sangt fundamental, yaitu: pertama,
memberikan faktor–faktor mutlak bagi terwujudnya tertib hukum Indonesia,
kedua, memasukan diri dalam tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum
tertinggi. Seluruh peraturan perundang – undangan di Indonesia harus bersumber
pada Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terkandung asas Kerohanian
Negara atau Dasar Filsafat Negara RI.
Berdasarkan hakikat Pembukaan UUD 1945 sebagai
staatsfundamentalnorm yang intinya adalah Pancasila sebagai dasar filsafat
Negara, maka Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu Cita Hukum
(rechtsidee) yang menguasai hukum dasar. Suatu hukum yang adil (rechtiges
recht) ialah hukum positif yang memiliki sifat yang diarahkan oleh cita hukum,
untuk mencapai cita – cita masyarakat. Hukum harus senantiasa diperbaharui,
agar hukum bersifat actual dinamis sesuai dengan keadaan serta kebutuhan
masyarakat.
Cita hukum memiliki dua fungsi 1) regulative (tolak ukur apakah suatu
hukum positif itu adil atau tidak). 2) Konstitutif (tanpa suatu cita hukum, maka
hukum akan kehilangan maknanya sebagai suatu hukum). Sebagai
staatsfundamentalnorm Pancasila merupakan pangkal tolak derivasi (sumber
penjabaran) dari tertib hukum Indonesia termasuk UUD Negara Indonesia tahun
1945. Pancasila secara ilmiah sebagai dasar koherensi bagi peraturan prundang –
undangan di Indonesia. Secara epistimologis pancasila merupakan dasar
kebenaran koherensi bagi peraturan perundang – undangan, dalam arti bahwa
suatu peraturan perundang – unndangan itu adil atu tidak.
3

Dalam filsafat hukum suatu sumber hukum meliputi dua macam


pengertian yaitu, (1) sumber formal hukum, yaitu sumber hukum ditinjau dari
bentuk dan tata cara penyusunan hukum yang mengikat terhadap komunitasnya
(2) sumber material hukum, yaitu sumber hukum yang menentukan materi atau
isi suatu norma hukum. Secara ilmiah pancasila merupakan sumber asas dan
norma materi hukum positif.

2. Pembukaan UUD 1945 Memenuhi Syarat Adanya Tertib Hukum


Indonesia
Terdapat unsur – unsur syarat bagi tertib hukum dalam alinea IV yakni:
a) Kesatuan subjek yaitu penguasa yang mengadakan peraturan hukum.
b) Kesatuan asas kerohanian yaitu dasar dari keseluruhan peraturan –
peraturan hukum yang merupakan sumber dari segala sumber hukum.
c) Adanya kesatuan daerah yaitu peraturan – peraturan hukum itu berlaku,
terpenuhi oleh kalimat seluruh tumpah darah Indonesia
d) Kesatuan waktu yaitu berdirinya negara republik Indonesia yang disertai
tertib hukum

3. Pembukaan UUD sebagai Staatsfundamentalnor


Staatsfundamentalnorm mempunyai hakikat dan kedudukan hukum yang
tetap, terlekat pada kelangsungan hidup negara dan berkedudukan sebagai tertib
hukum tertinggi yang secara hukum tidak dapat dirubah. Karena mengubah
pembukaan UUD 1945 identik dengan pembubaran negara republik Indonesia.

4. Eksistensi Pembukaaan UUD 1945 bagi Kelangsungan Negara Republik


Indonesia
Pembukaan UUD 1945 memiliki hukum hukum yang kuat bahkan secara
yuridis tidak dapat diubah karena terletakj pada kelangsungan hidup negara.
Didasarkan alasan alasan berikut:
a. Pembukaan UUD 1945 sebagai staatsfundamentalnorm dari segi
terjadinya ditentukan oleh pembentuk negara yang menentukan dasar –
4

dasar negara, tujuan negara, bentuk negara, kekuasaan negara, dan filafat
negara pancasila.
b. Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu tertib hukum tertinggi di
Republik Indonsia dan akhirnya dikandung faktor – faktor mutlak ( syarat
– syarat mutlak)bagi adanya suatu tertib hukum di Indonesia.
c. Dari segi isi , kedudukan UUD 1945 adalah pengejawantahan proklamasi
kemerdekaan Indonesia yang hanya satu kali terjadi yang menjadi awal
bangsa Indonesia dalam hidup berbangsa yang merupakan rahmat allah
SWT.

C. Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945


1. Alinea 1
Mengandung hak kodrat yakni manusia sebagai individu dan makhluk
sosial yang tertuang dalam kata “bangsa”. Hak kodrat ini bersifat mutlak daan
asasi, yang hak kodrat tersebut sama dengan hak moral. Adanya wajib moral dan
wajib korat mengharuskan pemaksaan kepada penjajah utuk memberikan
kemerdekaan tersebut. Karena pelanggaran tersebut tidak sesuai dengan hakikat
manusia (kemanusiaan) dan hakikat adil (keadilan). Pernyataan ini merupakan
prinsip bagi bangsa Indonesia dalam pergaulan
2. Alinea 2
Negara yang merdeka adalah negara yang bebas dari kekuasaan negara
lain. Perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia menjadi bukti objektif yang
selanjutnya menuju pada suatu cita-cita bersama yaitu suatu masyarakat yang
berkedudukan dan berkemakmuran.
“Bersatu”, bangsa sebagai kebulatan kesatuan karena unsur utama adalah negara.
“Berdaulat”, Negara yang merdeka dan berdiri atas kemampuannya sendiri.
“Adil”, Keadilan dalam kehidupan bersama, antara negara terhadap warga negara
dan begitu juga sebaliknya
“Kemakmuran”, Tercapainya tingkat dan martabat manusia yang lebih tinggi yang
meliputi seluruh kodrat manusia.
3. Alinea 3
5

Antara pembukaan dan proklamasi merupakan satu kesatuan. Pembukaan


UUD 1945 adalah rincian dari proklamasi.
Terdapat 2 nilai dalam alenia 3
 Nilai religious, “atas berkat Rahmat Allah… “ secara filosofis bangsa
Indonesia mengakui bahwa manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha
Esa
 Nilai moral, “yang didorong oleh keinginan luhur…” Bangsa Indonesia
mengakui nilai-nilai moral dan hak kodrat untuk segala bangsa.

4. Alinea 4
Kelanjutan berdirinya negara RI tgl 17 Agustus 1945, dirinci lebih lanjut
tentang prinsip-prinsip serta pokok-pokok kaidah persatuan negara Indonesia
Prinsip pokok kenegaraan:
a) Tentang tujuan Negara
Tujuan Khusus => hubungan politik dalam negri Indonesia
“Melindungi segenap bangsa…” pengertian negara hukum formal
“Memajukan kesejahteraan umum… “Pengertian hukum material
b) Tentang ketentuan diadakannya UUD Negara
Negara besifat konstitusional. Alenia 4 merupakan dasar yuridis bahwa
pembukaan UUD 1945 merupakan sumber bagi adanya batang tubuh
UUD
c) Tentang bentuk Negara
Bentuk negara adalah repuplik yang berkedualatan rakyat dengan
pengertian bahwa negara dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat dan
kekuasaan ditangan rakyat.
d) Tentang filsafat negara

5. Tujuan pembukaan UUD 1945


1. Alinea 1, Untuk mempertanggung jawabkan kemerdekaan berdasarkan
atas hak kodrat yang bersifat mutlak. Dan dari moral bangsa Indonesia itu
sendiri
6

2. Alinea 2, Untuk menetapkan cita-cita bangsa Indonesia yang ingin dicapai


dengan kemerdekaan
3. Alinea 3, Untuk menegaskan bahwa proklamasi merupakan permulaan
dan dasar hidup kebangsaan dan kenegaraan
4. Alinea 4, Untuk melaksanakan segala sesuatu itu dalam perwujudan dasar
dasar tertentu yang tercantum dalam alinea 4.

6. Hubungan logis antara alinea dalam pembukaan UUD 1945


1. Alinea 1
Penjajahan harus memberikan kemerdekaan kepada Indonesia karena
penjajahan adalah pelanggaran hak kodrat dan hak moral
2. Alinea 2
Kemerdekaan dijelmakan dalma suatu negara yaitu negara yang merdeka
bersatu berdaulat adil dan makmur
3. Alinea 3
Kemerdekaan terwujud atas karunia Tuhan YME dan ini merupakan
kesimpulan dari pernyataan kemerdekaan
4. Alinea 4
Konsekuensi logis atas kemerdekaan yaitu meliputi pembentukan
pemerintahan negara dalam 4 prinsip negara yaitu tujuan negara, bentuk
negara, ketentuan diadakan UUDN dan dasar filsafat negar

D. Nilai-nilai hukum yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945


Nilai-nilai hukum yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar (UUD) 1945 mencerminkan pandangan hidup bangsa Indonesia yang
berlandaskan pada prinsip-prinsip keadilan, kemanusiaan, dan ketuhanan. Berikut
adalah penjelasan terkait nilai-nilai hukum yang terkandung dalam setiap alinea
Pembukaan UUD 1945:
Alinea 1
Pada alinea pertama, terdapat nilai-nilai hukum yang bersumber dari
hukum kodrat dan hukum moral. Hukum kodrat merujuk pada prinsip-prinsip
hukum yang bersifat universal dan tidak tergantung pada pengaturan negara atau
7

perundang-undangan. Sedangkan hukum moral mengacu pada nilai-nilai yang


mengatur perilaku manusia yang baik dan benar berdasarkan norma-norma etis
yang diterima masyarakat. Kedua aspek ini mencerminkan asas-asas yang lebih
tinggi dari sekadar aturan hukum formal.
Alinea 2
Alinea kedua memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai tujuan negara
Indonesia, yang di dalamnya mencakup prinsip-prinsip keadilan dan kemanusiaan.
Negara berkomitmen untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, yang secara tidak langsung merujuk pada penerapan hukum moral
dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.
Alinea 3
Alinea ketiga menegaskan nilai-nilai hukum moral, hukum etis, dan
hukum ketuhanan. Hukum moral dan hukum etis mengacu pada norma-norma
dasar yang harus dijalankan dalam hubungan antar manusia, seperti keadilan,
kemanusiaan, dan moralitas. Sedangkan hukum ketuhanan menunjukkan bahwa
bangsa Indonesia mengakui adanya kekuatan Tuhan yang menjadi landasan moral
dalam penegakan hukum, mengutamakan nilai-nilai spiritual dan etis dalam
masyarakat.
Alinea 4
Alinea keempat menekankan hukum filosofis, yang mencakup pandangan
hidup atau filsafat negara Indonesia, yakni Pancasila, yang mengarahkan tujuan
dan pelaksanaan hukum di Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara tidak hanya
menjadi pedoman moral tetapi juga landasan filosofis dalam pembuatan dan
penerapan hukum yang adil dan beradab.
Secara keseluruhan, Pembukaan UUD 1945 menyarankan penerapan
berbagai nilai hukum yang berpijak pada kodrat manusia, moralitas, dan
spiritualitas, serta mengarahkan negara untuk memperjuangkan keadilan dan
kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
8

E. Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-


Undang
Dasar (UUD) 1945 mencerminkan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia
yang didasarkan pada nilai-nilai moral, keadilan, serta ketuhanan. Berikut adalah
penjelasan mengenai pokok-pokok pikiran dalam setiap alinea Pembukaan UUD
1945:

1. Alinea 1
Pokok pikiran pertama adalah mewujudkan dasar tujuan negara,
yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Tujuan ini menegaskan bahwa negara Indonesia didirikan untuk
melindungi dan menjaga kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia tanpa
membedakan suku, agama, atau ras. Perlindungan ini juga mencakup
kedaulatan wilayah Indonesia.
2. Alinea 2
Pada alinea kedua, dijelaskan sarana untuk mencapai tujuan dan
cita-cita bangsa. Sarana tersebut adalah kemerdekaan yang menjadi hak
setiap bangsa untuk menentukan nasib sendiri, serta dasar negara yang
berfungsi sebagai pedoman dalam mencapai tujuan nasional.
Kemerdekaan adalah prasyarat untuk mengatur kehidupan bangsa
Indonesia secara bebas dan berdaulat.
3. Alinea 3
Alinea ketiga menjelaskan tentang bentuk negara, yaitu Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Negara Republik Indonesia dipilih
karena dianggap paling sesuai dengan semangat demokrasi, di mana
kekuasaan berada di tangan rakyat. Sistem republik menunjukkan bahwa
kepala negara tidak memiliki hak turun-temurun dan dipilih oleh rakyat
atau wakil rakyat.
4. Alinea 4
Pada alinea keempat, kehidupan negara didasarkan pada dasar
moral, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan
9

beradab. Pokok pikiran ini menegaskan bahwa negara Indonesia berdiri di


atas nilai-nilai moral yang luhur, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, serta rasa
keadilan dan peradaban. Negara harus menghormati dan menjunjung
tinggi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Secara keseluruhan, Pembukaan UUD 1945 menyampaikan pokok-pokok


pikiran yang mencakup perlindungan terhadap rakyat dan wilayah Indonesia, cita-
cita merdeka dan berdaulat, sistem negara republik dengan kedaulatan rakyat,
serta dasar moral yang mengarahkan kehidupan bernegara

F. Hubungan antara Pembukaaan UUD 1945 dengan pasal-pasal UUD 1945


1. Bagian alinea 1, alinea 2, alinea 3 tidak memunyai hubungan kausal
organis dengan batang tubuh UUD 1945
2. Bagian alinea 4 punya hubungan dengan batang tubuh UUD 1945
mencangkup beberapa segi sebagia berikut:
a) Negara Indonesia adalah repubik yang berkedaulatan rakyat
b) UUD yang ditentukan akan ada
c) Yang diatur dalam UU adalah tentang pembentukan pemerintahan
negara yang memenuhi persyaratan dan meliputi segala aspek
penyelenggaraan Negara
d) Ditetapkan dasar kerohanian negara ( dasar filsafat negara
Pancasila)

G. Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila


a. Hubungan secara formal
1. Rumusan Pancasila sebagai dasar negara RI
2. Pancasila sebagai inti pembukaan UUD 1945 yang berkedudukan kuat,
tetap dan tidak dapat diubah.
b. Hubungan secara material
Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia meliputi sumber nilai,
sumber materi, sumber bentuk, dan sifat.
10

H. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi 17 Agustus


1945
1) Disebutkan kembali pernyataan proklamasi pada alinea 3 pembukaan
UUD 1945 yang merupakan satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.
2) Tindak lanjut proklamasi yaitu ditetapkan dalam pembukaan UUD 1945
bersamaan diteteapkannya UUD.
3) Pembukaan UUD 1945 merupakan pernyataan kemerdekaan yang lebih
rinci.
11

DAFTAR PUSTAKA

Bertus Douwes (2016). Fundamental Norms dalam Sistem Hukum Indonesia.


Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
H.M. Dahlan (2005). Pancasila sebagai Filsafat Negara. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Jimly Asshiddiqie (2013). Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta:
Sinar Grafika.
Miriam Budiarjo (2019). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Sri Soedewi (2017). Pancasila Sebagai Dasar Negara: Pemahaman Filosofis dan
Hukum. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai