8.Program Kerja Kepala Madrasah
8.Program Kerja Kepala Madrasah
8.Program Kerja Kepala Madrasah
A. Latar Belakang
Penerapan standar nasional pendidikan merupakan serangkaian proses untuk memenuhi
tuntutan mutu pendidikan nasional. Pelaksanaannya diatur secara bertahap, terencana, terarah,
dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
Dalam proses pemenuhan standar tersebut diperlukan sejumlah indikator pencapaian untuk
mempermudah dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Dan kegiatan operasional pendidikan
berada di tingkat satuan pendidikan (madrasah) dalam upaya menghasilkan lulusan yang
bermutu.
Agar pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di MA AL-Muhsiniyah Campor dapat
terselenggara dengan baik dan mencapai hasil yang optimal, maka diperlukan program kerja
yang sistematis berdasar kondisi obyektif madrasah dan mengacu pada konsep kemandirian
madrasah yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan profesionalisme guru dan mutu
pendidikan di madrasah. Kepala Madrasah sebagai pemimpin harus mampu: 1) mendorong
timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri kepada para guru, staf
dan peserta didik dalam melaksanakan tugasnya masing-masing; 2) memberikan bimbingan dan
mengarahkan para guru, staf dan para peserta didik, serta memberikan dorongan, memacu dan
berdiri di depan demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan.
Untuk dapat melaksanakan fungsinya tersebut di atas, maka dengan disusunnya Program
Kerja Kepala MA AL-Muhsiniyah Campor Tahun Pelajaran 2024/2025 diharapkan :
1. Memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalitas pendidik dan tenaga
kependidikan di madrasahnya;
2. Memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan
melalui kerja sama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada para pendidik dan tenaga
kependidikan untuk meningkatkan kemampuan profesinya, dan mendorong keterlibatan
seluruh pendidik dan tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang tujuan
madrasah;
3. Memiliki hubungan sangat erat dengan berbagai pihak yang terkait dengan upaya
peningkatan mutu madrasah dan mendukung keterlaksanaan seluruh program madrasah dan
produktivitas madrasah;
4. Melakukan pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga
pendidikan;
5. Mampu memberikan petunjuk dan pengarahan, meningkatkan kemampuan pendidik dan
tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas secara
proporsional;
6. Memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan,
mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada
seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di madrasah, dan mengembangkan model-model
pembelajaran yang inovatif;
7. Memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para pendidik dan tenaga
kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya; dan
8. Menjadi figur teladan yang dapat dijadikan contoh dan teladan bagi pendidik dan tenaga
kependidikan maupun peserta didik;
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
9. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
dan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
dan Kompetensi Guru;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru
dalam Jabatan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Satuan Pendidikan;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi
dan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi
dan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi
dan Kompetensi Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi
dan Kompetensi Konselor;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan;
21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja Guru dan
Pengawas Satuan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 30 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan;
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif
bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat
Istimewa;
23. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
24. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program Induksi bagi
Guru Pemula;
25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah/Madrasah;
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah;
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan;
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
32. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agama;
33. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah;
34. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 10 Tahun 2017 tentang perlindungan
bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
35. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pedoman
Upacara Bendera di Sekolah;
36. Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 617 Tahun 2018, Nomor 262 Tahun 2018,
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2019;
37. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan
Aksara Jawa (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 Nomor 9 Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 45);
38. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa;
39. Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis
Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Tsanawiyah;
40. Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun 2018 tentang Pengembangan
Pembelajaran pada Madrasah;
41. Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018 tentang Penyusunan RPP pada
Madrasah;
42. Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3063 Tahun 2019 tentang Kalender Pendidikan
Madrasah Tahun Pelajaran 2024/2025;
43. Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Nomor 2701 Tahun 2024
tentang Pedoman Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Ajaran 2024/2025 tentang kalender
C. Tujuan
Tujuan utama penyusunan program kerja ini antara lain :
1. Memberikan panduan/acuan bagi kepala madrasah dalam melaksanakan tugas pokoknya;
2. Mempermudah kepala madrasah dalam mempersiapkan pembinaan dan penilaian yang
dilakukan oleh pengawas madrasah dan dinas pendidikan;
3. Meningkatkan kinerja kependidikan sehingga nantinya memperoleh hasil pendidikan dan
pengajaran yang optimal;
4. Meningkatkan kinerja administrasi untuk menghasilkan administrasi madrasah yang efektif
dasn efisien sesuai ketentuan yang berlaku;
5. Memberikan landasan dan arah yang jelas bagi pengelola pendidikan sehinga dapat menjadi
pedoman kerja;
6. Memberi landasan bagi penyusunan program kerja tahun berikutnya Situasi dan kondisi
yang kondusif sangat diperlukan dalam pelaksanan program kerja ini, kerja sama yang
harmonis antar komponen madrasah dan efisiensi kerja masing-masing tetap diperlukan
guna mencapai keberhasilan.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan program kerja ini meliputi identifikasi tugas pokok dan fungsi
Kepala Madrasah dalam mengembangkan madrasah; peningkatan mutu madrasah berdasarkan
penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP); pengembangan kepemimpinan kepala
madrasah, pengembangan pendidikan karakter, dan pengembangan kewirausahaan; serta
pelaksanaan pengawasan pembelajaran melalui supervisi akademik dan peningkatan
profesionalitas kepala madrasah.
BAB II
VISI, MISI, STRATEGI DAN TUJUAN
MA Al-Muhsiniyah campor
A. Visi Madrasah
“MENJADI MADRASAH YANG BERKUALITAS BAIK, MENUMBUH KEMBANGKAN
WARGA MADRASAH YANG CERDAS SECARA INTELEKTUAL, EMOSIONAL,
SERTA MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI BUDAYA BANGSA BERDASARKAN
IMAN DAN TAQWA”.
.
B. Misi Madrasah
C. Tujuan Madrasah
Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Muhsiniyah disusun sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidkan di
Madrasah Aliyah Al-Muhsiniyah yang mencakup pengembangan potensi yang
ada di lingkungan Madrasah Aliyah Al-Muhsiniyah dan untuk meningkatkan
kualitas satuan pendidikan, baik dalam bidang akademis maupun nonakademis,
memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi iman
dan takwa kepada Allah SWT. Tujuan Madrasah Aliyah Al-Muhsiniyah adalah
sebagai berikut :
Mampu menciptakan lingkungan yang bersih, indah, nyaman dan aman
kondusif terhadap pendidikan dan pembelajaran.
Terbentuknya kultur madrasah yang membiasakan perilaku-perilaku islami
Menjadi madrasah berprestasi yang selalu menjadi pilihan pertama
masyarakat.
Mengembangkan kurikulum yang diberlakukan secara kreatif.
Mengembangkan kemampuan dan kinerja tenaga kependidikan.
Menciptakan inovasi pembelajaran sehingga KBM berjalan efektif dan
efesien.
Melaksanakan penilaian secara berkelanjutan.
Meningkatkan perolehan nilai diatas standar kelulusan.
Lulusan dapat melanjutkan pada sekolah favorit dan berkualitas.
Tersedianya seluruh sarana prasarana yang dibutuhkan hingga perangkat
multi media berbasis IT.
Terciptakan budaya baca yang semakin meningkat.
Melakukan penelitian dan mendokumenkan hasil dalam bentuk karya ilmiah.
Mengoptimalkan fungsi layanan bimbingan dan konseling.
Mengembangkan minat dan bakat melalui ekstrakurikuler.
Memiliki sistem manajemen dan job deskripsi organisasi yang jelas.
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat guna mutu madrasah baik fisik
maupun non fisik melalui kerjasama yang saling menguntungka
D. Target
Berdasarkan visi, misi dan tujuan pendidikan MA Al Muhsiniyah. yang telah
digariskan, maka ditetapkan target sebagai berikut :
A. Tugas Pokok
Tugas pokok kepala madrasah dalam usaha mengembangkan madrasah, yaitu bagaimana
upaya kepala madrasah dalam
1. menyusun dan atau menyempurnakan visi, misi dan tujuan madrasah;
2. menyusun struktur organisasi madrasah;
3. menyusun rencana kerja jangka menengah (RKJM) dan rencana kerja tahunan (RKT);
4. menyusun peraturan madrasah; dan
5. mengembangkan sistem informasi manajemen.
Kesenjangan
Visi
Misi
Tujuan
Berdasarkan diagram 1.1, alur strategi kegiatan kerja kepala madrasah dalam
mengembangkan MA Al-Muhsiniyah campor, ialah :
a. Melakukan analisis lingkungan strategis dengan menggunakan metode analisis dengan
membandingkan antara kondisi pendidikan saat di madrasah dan pendidikan yang
diharapkan (kondisi ideal). Madrasah dapat menggunakan metode analisis seperti SWOT,
Evaluasi Diri Madrasah (EDM) atau metode lain;
b. Menggunakan indikator Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang akan dianalisis;
c. Menemukan kesenjangan antara kondisi nyata dan kondisi ideal yang diharapkan.
Kesenjangan pada setiap indikator akan menjadi bahan rujukan untuk strategi perencanaan
program pendidikan di madrasah;
d. Mengelompokkan program-program madrasah yang terdeteksi dari kesenjangan berdasarkan
skala prioritas;
e. Menuangkan skala prioritas ke dalam rencana kerja jangka menengah (RKJM);
f. Menguraikan RKJM secara operasional ke dalam rencana kerja tahunan (RKT);
g. Melengkapi RKT dengan pembiayaan sehingga menjadi rencana kegiatan dan anggaran
madrasah (RKAM);
h. Melakukan pemonitoran untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan dan hasil dari
berbagai yang direncanakan madrasah dan evaluasi berupa pemantauan, pengawasan dan
evaluasi. Hasilnya dapat dijadikan sebagai rujukan untuk menindaklanjuti program
selanjutnya.
Alternatif Rekomendasi
No Indokator Kriteria Aktualisasi Nilai Untuk Perbaikan/
Pengembangan
1 2 3 4 5 6
... ................. .............. ................... ......... ...............................................
Rekomendasi TPM:
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.
Penjelasan pengisian instrumen:
1) Kolom 1 berisi nomor indikator.
2) Kolom 2 berisi indikator yang dikembangkan dari Standar Nasional Pendidikan (SNP).
3) Kolom 3 berisi kriteria yang dikembangkan dari deskriptor dan mengacu pada SNP.
4) Kolom 4 berisi aktualisasi satuan pendidikan dalam pemenuhan kriteria pada masing-
masing indikator. Aktualisasi dinyatakan dalam rumusan-rumusan kalimat pernyataan
yang menggambarkan tingkat pemenuhan kriteria secara bertingkat mulai dari tingkat
pemenuhan yang tinggi (seluruh kriteria terpenuhi), tingkat pemenuhan sedang
(sebagian besar kriteria terpenuhi) hingga tingkat pemenuhan yang rendah (hanya
sedikit kriteria yang terpenuhi/hampir seluruh kriteria tidak terpenuhi).
5) Kolom 5 berisi nilai yang akan terisi secara otomatis oleh sistem aplikasi pada saat
instrumen diisi oleh responden yaitu TPM. Adapun nilai capaian yang akan
dimunculkan oleh sistem aplikasi bersifat data ordinal yaitu 3, 2, 1 sesuai dengan
pilihan yang dicentang dengan pola sebagai berikut.
a. Nilai 3, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat pemenuhan tinggi
b. Nilai 2, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat pemenuhan
sedang
c. Nilai 1, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat pemenuhan
rendah.
6) Kolom 6 berisi rekomendasi alternatif yang akan terisi secara otomatis oleh sistem
aplikasi sesuai dengan pilihan aktualisasi yang dicentang oleh responden (TPM).
Kolom/baris rekomendasi TPM harus diisi oleh TPM dengan rumusan kalimat
rekomendasi yang spesifik sesuai dengan kondisi aktual madrasah dan mengacu pada
rekomendasi alternatif.
Merumuskan Rekomendasi
TPM merumuskan rekomendasi berdasarkan kriteria dan indikator EDM. Rekomendasi
merupakan kunci pokok dari proses EDM karena rekomendasi itulah yang menjadi titik
temu antara kondisi faktual dan kondisi yang diharapkan. Instrumen EDM memuat 2 bagian
rekomendasi yaitu alternatif rekomendasi dan rekomendasi TPM. Alternatif rekomendasi
disediakan oleh sistem aplikasi namun rekomendasi tersebut masih bersifat umum.
Berdasarkan alternatif rekomendasi tersebut, TPM merumuskan rekomendasi yang lebih
spesifik dan operasional sesuai dengan kondisi madrasahnya. Dengan demikian
rekomendasi ialah dasar untuk rencana pengembangan madrasah (RPM).
4. Menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam
kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan
perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan. RKJM merupakan
rencana kerja pencapaian tujuan berdasarkan skala prioritas. Substansi rencana kerja tersebut
diperoleh dari kesenjangan yang terjadi antara kondisi madrasah saat ini dengan kondisi
ideal yang diharapkan. Indikator dari RKJM mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP). Rencana Jangka Menengah (RKJM) dapat disusun melalui tahapan pada sebagai
berikut.
D. Penerapan Kewirausahaan
Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan
merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya
dan bersahaja dan berusaha. Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang
individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Kewirausahaan tidak
selalu identik dengan karakter wirausaha semata, karena karakter wirausaha kemungkinan
juga dimiliki oleh seorang yang bukan wirausaha. Wirausaha mencakup semua aspek
pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan. Wirausaha adalah mereka yang
melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan
meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan
(preparation) hidup. Dalam dunia pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan
secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di madrasah. Pelaksanaan pendidikan
kewirausahaan dilakukan oleh kepala madrasah, guru, tenaga kependidikan (konselor),
peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidikan. Upaya kepala
madrasah MA Al-Muhsiniyah campor dalam menerapkan jiwa kewirausahaan di
madrasah yaitu dengan:
1. menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan madrasah;
2. melakukan kegiatan dalam upaya mencapai keberhasilan madrasah sebagai organisasi
pembelajar yang efektif;
3. memotivasi guru dan tenaga kependidikan untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya;
4. memotivasi peserta didik untuk sukses dalam prestasi akademik dan non akademik; dan
5. mengembangkan pengelolaan kegiatan produksi madrasah sebagai sumber belajar
peserta didik;
6. BAB V
PENGAWASAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONALISME KEPALA MADRASAH
3. Langkah Operasional
Subjek sasaran kegiatan supervisi akademik yaitu guru dengan langkah operasional
yang dilakukan kepala madrasah adalah perencanaan perangkat pembelajaran (Prosem,
Silabus, RPP/modul), pelaksanaan pembelajaran, refleksi, dan rencana tindak lanjut.
Program Kerja Kepala Madrasah ini merupakan upaya untuk memberikan petunjuk teknis
dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi tugas dan fungsinya sebagai kepala madrasah
secara sistematis, dan terarah. Dalam Program Kerja ini, memuat petunjuk teknis secara prosedural,
rambu-rambu, dan contoh dalam pelaksanaan tugasnya secara terstruktur dan periodik, sehingga
diharapkan semua program dan kegiatan yang dilakukan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien
dalam mewujudkan madrasah yang bermutu tinggi dan kompetitif.
Keterlaksanaan berbagai petunjuk teknis dalam Program Kerja Kepala Madrasah ini merupakan
komitmen kepala madrasah terhadap visi dan misi yang ditetapkan dalam tugas, dan kemampuan
dalam memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada di lingkungan madrasah yang dipimpinnya.
Diasumsikan bahwa apabila kepala madrasah dapat melaksanakan petunjuk teknis dalam Program
Kerja ini, maka akan dapat diwujudkan madrasah yang bermutu tinggi dan kompetitif sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan negara. Dengan adanya Program Kerja Kepala Madrasah ini, diharapkan
madrasah dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara lebih efektif dan efisien, sistematis, dan
terarah. Selain itu, Program Kerja Kepala Madrasah ini dapat dijadikan acuan oleh kepala madrasah,
pengawas madrasah, dan kemenag Kab.Bangkalan dalam proses penilaian kinerja kepala madrasah
dan pembinaan kemampuan kepala madrasah secara berkelanjutan.
Demikian Program Kerja yang dapat kami susun, mudah-mudahan segala daya upaya kita
untuk peduli terhadap kemajuan pendidikan di Kabupaten Bangkalan ini membuahkan hasil dan
senantiasa mendapat Ridlo dan Pertolongan dari Allah SWT.