Program Kerja Kepala Sekolah SD Lampiran 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 56

/

PROGRAM KERJA KEPALA


SEKOLAH
TAHUN 2021

SD NEGERI 37 KINALI
KECAMATAN KINALI

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROGRAM KERJA

KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 37 Kinali

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penerapan standar nasional pendidikan merupakan serangkaian proses untuk
memenuhi tuntutan mutu pendidikan nasional. Pelaksanaannya diatur secara bertahap,
terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal,
nasional, dan global. Dalam proses pemenuhan standar tersebut diperlukan sejumlah
indikator pencapaian untuk mempermudah dalam melaksanakan kegiatan pendidikan.
Dan kegiatan operasional pendidikan berada di tingkat satuan pendidikan (sekolah) dalam
upaya menghasilkan lulusan yang bermutu.
Agar pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di SD Negeri 37 Kinali dapat
terselenggara dengan baik dan mencapai hasil yang  optimal, maka diperlukan program
kerja yang  sistematis berdasar  kondisi obyektif sekolah dan mengacu  pada konsep
kemandirian sekolah yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan profesionalisme
guru dan mutu pendidikan di sekolah. Kepala Sekolah sebagai pemimpin harus mampu:
1) mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri
kepada para guru, staf dan peserta didik dalam melaksanakan tugasnya masing-masing;
2) memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan para peserta didik, serta
memberikan dorongan, memacu dan berdiri di depan demi kemajuan dan memberikan
inspirasi dalam mencapai tujuan.
Untuk dapat melaksanakan fungsinya tersebut di atas, maka dengan disusunnya
Program Kerja Kepala SD Negeri 37 Kinali Tahun Pelajaran 2021/2022 diharapkan :
1. Memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalitas pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolahnya;
2. Memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan pendidik dan tenaga
kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada para
pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kemampuan profesinya, dan
mendorong keterlibatan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan dalam berbagai
kegiatan yang menunjang tujuan sekolah;
3. Memiliki hubungan sangat erat dengan berbagai pihak yang terkait dengan upaya
peningkatan mutu sekolah dan mendukung keterlaksanaan seluruh program sekolah
dan produktivitas sekolah;
4. Melakukan pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja pendidik dan
tenaga pendidikan;
5. Mampu memberikan petunjuk dan pengarahan, meningkatkan kemampuan pendidik
dan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas
secara proporsional;
6. Memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan
lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan
teladan kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, dan
mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif;
7. Memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para pendidik dan
tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya; dan
8. Menjadi figur teladan yang dapat dijadikan contoh dan teladan bagi pendidik dan
tenaga kependidikan maupun peserta didik;

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
9. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Guru;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi
Guru dalam Jabatan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Satuan Pendidikan;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Laboratorium Sekolah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana
dan Prasarana SDLB, SDLB, dan SMALB;
21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan.
22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja
Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 30 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja
Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan;
23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan
Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan
dan/atau Bakat Istimewa;
24. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program
Induksi bagi Guru Pemula;
26. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah;
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.

C. Tujuan
Tujuan utama penyusunan program kerja ini antara lain :
1. Memberikan panduan/acuan bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugas
pokoknya;
2. Mempermudah kepala sekolah dalam mempersiapkan pembinaan dan penilaian yang
dilakukan oleh pengawas sekolah dan dinas pendidikan;
3. Meningkatkan kinerja kependidikan sehingga nantinya memperoleh hasil pendidikan
dan pengajaran yang optimal;
4. Meningkatkan kinerja administrasi untuk menghasilkan administrasi sekolah yang
efektif dasn efisien sesuai ketentuan yang berlaku;
5. Memberikan landasan dan arah yang jelas bagi pengelola pendidikan sehinga dapat
menjadi pedoman kerja;
6. Memberi landasan bagi penyusunan program kerja tahun berikutnya Situasi dan
kondisi yang kondusif sangat diperlukan dalam pelaksanan program kerja ini, kerja
sama  yang harmonis antar komponen sekolah dan  efisiensi kerja masing-masing
tetap diperlukan guna mencapai keberhasilan.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan program kerja ini meliputi identifikasi tugas pokok dan
fungsi Kepala Sekolah dalam mengembangkan sekolah; peningkatan mutu sekolah
berdasarkan penerapan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP); pengembangan
kepemimpinan kepala sekolah, pengembangan pendidikan karakter, dan pengembangan
kewirausahaan; serta pelaksanaan pengawasan pembelajaran melalui supervisi akademik
dan peningkatan profesionalitas kepala sekolah.
BAB II
MOTO JUANG, VISI, MISI, STRATEGI DAN TUJUAN
SD Negeri 37 Kinali

A. Moto Juang
PROGRESIF (PROGRAM RELIGIUS INOVATIF) :
Berarti Program Peningkatan Mutu SD Negeri 37 Kinali Berdasarkan Nilai Religius,
Yang Berkembang Secara Inovatif Dalam Mewujudkan Peserta Didik Cerdas dan
Kompetitif.

B. Visi Sekolah
Tercapainya Prestasi Siswa SD Negeri 37 Kinali Berkompetensi Amat Baik Melalui
Proses Pembelajaran Progresif.

C. Misi Sekolah
(SAPTA KARYA INOVATIF)
1. Membangun kultur budaya sekolah berkarakter religius
2. Menerapkan regulasi sekolah sesuai dengan asas hukum, politik dan sosial etik.
3. Mengembangkan kebutuhan sarana prasarana sekolah berstandar nasional.
4. Memfasilitasi integritas personal di dalam sistem sekolah yang informative.
5. Meningkatkan kualitas personal yang religius, maju, mandiri dan sejahtera.
6. Meningkatkan proses operasional dan kurikulum sekolah secara efektif dan efesien.
7. Mensosialisasikan prestasi hasil pendidikan menjadi milik publik.

D. Strategi
1. Perencanaan
a. Menyusun hasil analisis SWOT fungsi-fungsi sistem SD Negeri 37 Kinali.
b. Menetapkan target periodik prestasi sekolah.
c. Mengesahkan regulasi penjaminan mutu edukatif dan administratif sekolah.
d. Menyusun program visioner inovatif pendidikan yang religious.
e. Menyusun skedul SUPMONEV personal untuk mencapai motivasi kerja optimal.

2. Pelaksanaan
a. Menemukan data permasalahan substansi kekuatan, peluang, hambatan dan
ancaman sekolah berstandar nasional.
b. Melaksanakan proses, arah tindakan dan langkah-langkah operasional kerja.
c. Menata, merawat, memoderenisasi dan menambah kebutuhan sarana prasarana
sekolah.
d. Menerapkan profesionalisme pelayanan publik dengan integritas pribadi mapan,
e. Mengefektifkan serta mengefesiensikan dana, waktu dan daya yang telah
disiapkan.

3. Pengevaluasian
a. Tongkat ketercapaian program-program renstra, renop dan kurikulum sekolah.
b. Standarisasi kesejahteraan dan penghasilan sesuai dengan beban kerja tambahan.
c. Merevisi regulasi-regulasi sekolah kearah fungsi pengendalian manajerial dan
operatif secara lebih terukur serta teskontrol.
d. Mengubah kegiatan prioritas sekolah sesuai dengan realitas anggaran tahun
berjalan.
e. Mengevaluasi tingkat pencapaian kompetensi hasil pembelajaran.

E. Tujuan Sekolah
1. Umum
a. Mewujudkan komitmen SD Negeri 37 Kinali berprestasi maju dengan sistem dan
kultur yang berdasarkan hukum, sosial etik dan religius.
b. Menciptakan sekolah bercitra disiplin bersikap anti PEKAT, berspirit belajar dan
rasa bahagia.
c. Menumbuhkan produktivitas dan integritas personal didalam komitmen
organisasi.
d. Memiliki sarana prasarana pendidikan yang baik, modern dan cukup.
e. Memiliki tenaga guru, staff TU dan penjaga yang kompeten dan berdaya saing
tinggi.
2. Khusus
a. Tercapainya angka KKM semua Mata Pelajaran oleh setiap peserta didik,
minimal 85.
b. Tercapainya tingkat kehadiran individual dalam pembelajaran efektif, maksimal
98%.
c. Tercapainya kondisi kesiapan fungsi-fungsi sekolah berstandar nasional
pendidikan.
d. Tercapainya proses pembelajaran multidimensi, bermakna dan berbasis
kompetensi.
e. Tercapainya angka kenaikan kelas, kelulusan dan melanjutkan 100%.
BAB III
TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH

A. Tugas Pokok
Tugas pokok kepala sekolah dalam usaha mengembangkan sekolah, yaitu
bagaimana upaya kepala sekolah dalam
1. menyusun dan atau menyempurnakan visi, misi dan tujuan sekolah;
2. menyusun struktur organisasi sekolah;
3. menyusun rencana kerja jangka menengah (RKJM) dan rencana kerja tahunan
(RKT);
4. menyusun peraturan sekolah; dan
5. mengembangkan sistem informasi manajemen.

B. Usaha Pengembangan Sekolah


1. Menyusun Visi, Misi, dan Tujuan
Visi adalah pandangan atau wawasan ke depan yang dijadikan cita-cita, inspirasi,
motivasi, dan kekuatan bersama warga sekolah mengenai wujud sekolah pada masa yang
akan datang.
Misi adalah pernyataan tentang hal-hal yang digunakan sebagai acuan bagi
penyusunan program sekolah dan pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah
yang terlibat, dengan penekanan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan
yang diharapkan oleh sekolah dalam rangka mewujudkan visi sekolah.
Tujuan adalah capaian kualitas yang spesifik, terukur, dapat dikerjakan, relevan,
dan jelas waktu pencapaiannya, dalam rangka mewujudkan visi dan misi sekolah.
Menetapkan visi, misi, dan tujuan sekolah merupakan salah satu tugas kepala sekolah.
Visi dan misi sekolah merupakan tahap awal bagi sekolah dalam membuat rencana
pengembangan sekolah lima tahun ke depan.

2. Pengembangan Struktur Organisasi Sekolah


Struktur organisasi adalah pengaturan tentang sistem penyelenggaraan dan
administrasi sekolah yang memuat uraian tugas, wewenang, dan tanggung-jawab yang
jelas dan transparan.
3. Langkah Strategis Pengembangan Sekolah
Kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah dapat menggunakan alur strategi
pengembangan sekolah yang ditunjukkan oleh diagram di bawah ini.
AnalisisLingkunganStr
ategis

Kondisi Pendidikan Indikator: 8 Standar Pendidikan yang


SaatIni Nasional Pendidikan diharapkan
Kesenjangan

Visi

Misi

Tujuan

StrategiPerencanaan dan
Pelaksanaan Program

RencanaKerjaJangkaMenen
gah (RKJM)

RencanaKerjaTahunan
(RKT)

RencanaKerjaTa RencanaKerjaTa RencanaKerjaTa RencanaKerjaTa


hun (RKT) ke-1 hun (RKT) ke-2 hun (RKT) ke-3 hun (RKT) ke-4

RencanaKegiata RencanaKegiata RencanaKegiata RencanaKegiata


n dan n dan n dan n dan
AnggaranSekola AnggaranSekola AnggaranSekola AnggaranSekola
h (RKAS) h (RKAS) h (RKAS) h (RKAS)

Monitoring dan Evaluasi

Diagram Alur Strategi Kegiatan Kerja Pengembangan SD Negeri 37 Kinali

Berdasarkan diagram 1.1, alur strategi kegiatan kerja kepala sekolah dalam
mengembangkan SD Negeri 37 Kinali, ialah :
a. Melakukan analisis lingkungan strategis dengan menggunakan metode analisis
dengan membandingkan antara kondisi pendidikan saat di sekolah dan pendidikan
yang diharapkan (kondisi ideal). Sekolah dapat menggunakan metode analisis seperti
SWOT, Evaluasi Diri Sekolah (EDS) atau metode lain;
b. Menggunakan indikator Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang akan dianalisis;
c. Menemukan kesenjangan antara kondisi nyata dan kondisi ideal yang diharapkan.
Kesenjangan pada setiap indikator akan menjadi bahan rujukan untuk strategi
perencanaan program pendidikan di sekolah;
d. Mengelompokkan program-program sekolah yang terdeteksi dari kesenjangan
berdasarkan skala prioritas;
e. Menuangkan skala prioritas ke dalam rencana kerja jangka menengah (RKJM);
f. Menguraikan RKJM secara operasional ke dalam rencana kerja tahunan (RKT);
g. Melengkapi RKT dengan pembiayaan sehingga menjadi rencana kegiatan dan
anggaran sekolah (RKAS);
h. Melakukan pemonitoran untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan dan
hasil dari berbagai yang direncanakan sekolah dan evaluasi berupa pemantauan,
pengawasan dan evaluasi. Hasilnya dapat dijadikan sebagai rujukan untuk
menindaklanjuti program selanjutnya.

 Analisis Lingkungan Strategis


Analisis lingkungan strategis dapat dilakukan SD Negeri 37 Kinali dengan berbagai
strategi, di antaranya evaluasi diri sekolah (EDS), analisis SWOT, analisis konteks.

 Evaluasi Diri Sekolah


Evaluasi diri sekolah (EDS) adalah proses evaluasi bersifat internal yang melibatkan
pemangku kepentingan pendidikan untuk melihat kinerja sekolah berdasarkan
standar pelayanan minimal (SPM) dan standar nasional pendidikan (SNP). Hasilnya
digunakan sebagai dasar penyusunan RKS dan sebagai masukan bagi perencanaan
investasi pendidikan tingkat kabupaten/kota dan pemangku kepentingan lainnya.
EDS merupakan bagian dari pemetaan mutu sekolah. Peta mutu ini memberikan data
awal pencapaian standar SPM atau SNP. Tujuan pelaksanaan EDS untuk 1) menilai
kinerja sekolah berdasarkan SPM dan SNP, mengetahui tahapan pengembangan
dalam pencapaian SPM dan SNP sebagai dasar peningkatan mutu pendidikan; dan 2)
menyusun rencana pengembangan sekolah (RPS) atau rencana kegiatan sekolah
(RKS) sesuai kebutuhan nyata menuju ketercapaian implementasi SPM dan SNP.

 Langkah Operasional dalam Melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah


Langkah-langkah operasional yang dilakukan kepala SD Negeri 37 Kinali dalam
melakukan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) ditunjukan dalam tabel sebagai berikut :

KOMPONEN LANGKAH KERJA PERANGKAT


Evaluasi Diri 1. Membentuk Tim Pengembang 1. Notula Rapat
Sekolah (EDS) Sekolah (TPS) yang terdiri atas 2. Daftar Hadir
unsur Kepala sekolah, Wakil 3. Instrumen EDS
Kepala Sekolah, Guru, Tenaga 4. Instrumen EDS hasil
Administrasi, Komite Sekolah, kajian
Orang Tua dan para pemangku 5. Instrumen EDS hasil
kepentingan pendidikan lainnya. pengembangan
2. Membagi tugas TPS sesuai
dengan bidangnya.
3. TPS memahami instrumen EDS
baik manual maupun digital.
4. TPS melakukan analisis
berdasarkan instrumen.
5. TPS membuat rekomendasi
Rencana Tindak Lanjut (RTL)
berdasarkan hasil pengisian
instrumen EDS.

 Penggunaan Instrumen EDS


Instrumen EDS yang digunakan dalam pembelajaran ini diberikan dalam bentuk
excel. Instrumen ini telah dikonstruksi sedemikian rupa agar sekolah atau Tim
Pengembang Sekolah (TPS) dapat menggunakannya dengan mudah. Data yang dapat
dijaring melalui instrumen ini meliputi data kuantitatif dan data kualitatif. Data
kualitatif berupa angka 3, 2, dan 1. Angka tersebut menunjukkan level atau gradasi
pencapaian sekolah terhadap masing-masing indikator sesuai dengan keterpenuhan
kriteria. Ditunjukan dalam tabel berikut ini :

Alternatif Rekomendasi
No Indokator Kriteria Aktualisasi Nilai Untuk Perbaikan/
Pengembangan
1 2 3 4 5 6
... ................. .............. ................... ......... ...............................................
Rekomendasi TPS:
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Penjelasan pengisian instrumen:
1) Kolom 1 berisi nomor indikator.
2) Kolom 2 berisi indikator yang dikembangkan dari Standar Nasional Pendidikan
(SNP).
3) Kolom 3 berisi kriteria yang dikembangkan dari deskriptor dan mengacu pada
SNP.
4) Kolom 4 berisi aktualisasi satuan pendidikan dalam pemenuhan kriteria pada
masing-masing indikator. Aktualisasi dinyatakan dalam rumusan-rumusan
kalimat pernyataan yang menggambarkan tingkat pemenuhan kriteria secara
bertingkat mulai dari tingkat pemenuhan yang tinggi (seluruh kriteria terpenuhi),
tingkat pemenuhan sedang (sebagian besar kriteria terpenuhi) hingga tingkat
pemenuhan yang rendah (hanya sedikit kriteria yang terpenuhi/hampir seluruh
kriteria tidak terpenuhi).
5) Kolom 5 berisi nilai yang akan terisi secara otomatis oleh sistem aplikasi pada
saat instrumen diisi oleh responden yaitu TPS. Adapun nilai capaian yang akan
dimunculkan oleh sistem aplikasi bersifat data ordinal yaitu 3, 2, 1 sesuai dengan
pilihan yang dicentang dengan pola sebagai berikut.
a. Nilai 3, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat
pemenuhan tinggi
b. Nilai 2, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat
pemenuhan sedang
c. Nilai 1, jika yang dicentang ialah pilihan yang kategorinya tingkat
pemenuhan rendah.
6) Kolom 6 berisi rekomendasi alternatif yang akan terisi secara otomatis oleh
sistem aplikasi sesuai dengan pilihan aktualisasi yang dicentang oleh responden
(TPS). Kolom/baris rekomendasi TPS harus diisi oleh TPS dengan rumusan
kalimat rekomendasi yang spesifik sesuai dengan kondisi aktual sekolah dan
mengacu pada rekomendasi alternatif.

 Mengidentifikasi Bukti Fisik


Bukti fisik digunakan sebagai acuan dalam menetapkan terpenuhi tidaknya suatu
kriteria. Instrumen ini dilengkapi dengan manual (petunjuk) yang berisi keterangan
bukti fisik yang diperlukan dari setiap kriteria agar TPS memiliki persepsi yang
sama. Bukti fisik juga berfungsi sebagai sumber informasi, misalnya catatan kajian,
hasil observasi, dan hasil wawancara/konsultasi dengan komite, orangtua, guru-guru,
peserta didik, dan lain-lain. Bukti fisik pada umumnya dalam bentuk dokumen
tertulis dan beberapa artefak lain yang sejenis, misalnya bagan, produk keterampilan
dan sebagainya. Berbagai jenis bukti fisik dapat juga digunakan sebagai bukti
tahapan pengembangan tertentu. Informasi yang dikumpulkan berdasarkan bukti
fisik tersebut dapat diverifikasi melalui proses triangulasi sehingga bagian penting
dari proses pengisian instrumen EDS adalah keakuratan data yang berbasis bukti
fisik. Artinya, TPS harus benar-benar berpedoman pada kejujuran, ketepatan analisis
dan ketersediaan bukti fisik dalam menetapkan status terpenuhi tidaknya suatu
kriteria.

 Merumuskan Rekomendasi
TPS merumuskan rekomendasi berdasarkan kriteria dan indikator EDS.
Rekomendasi merupakan kunci pokok dari proses EDS karena rekomendasi itulah
yang menjadi titik temu antara kondisi faktual dan kondisi yang diharapkan.
Instrumen EDS memuat 2 bagian rekomendasi yaitu alternatif rekomendasi dan
rekomendasi TPS. Alternatif rekomendasi disediakan oleh sistem aplikasi namun
rekomendasi tersebut masih bersifat umum. Berdasarkan alternatif rekomendasi
tersebut, TPS merumuskan rekomendasi yang lebih spesifik dan operasional sesuai
dengan kondisi sekolahnya. Dengan demikian rekomendasi ialah dasar untuk
rencana pengembangan sekolah (RPS).

4. Menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah


Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) menggambarkan tujuan yang akan dicapai
dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin
dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan. RKJM
merupakan rencana kerja pencapaian tujuan berdasarkan skala prioritas. Substansi
rencana kerja tersebut diperoleh dari kesenjangan yang terjadi antara kondisi sekolah
saat ini dengan kondisi ideal yang diharapkan. Indikator dari RKJM mengacu pada 8
Standar Nasional Pendidikan (SNP). Rencana Jangka Menengah (RKJM) dapat
disusun melalui tahapan pada sebagai berikut.

No Komponen Langkah Kerja Perangkat


1. Rencana 1. Menugaskan tim kerja / tim Dokumen RKJM
kerja jangka pengembang untuk menyusun RKJM
menengah 2. Menganalisis rekomendasi hasil EDS,
(RKJM) visi, misi, dan tujuan sekolah
3. Menentukan prioritas dalam
penyusunan RKJM
4. Mereviu dan merevisi rancangan
(draf) rencana kerja jangka menengah
(RKJM)
5. Memfinalisasi hasil revisi Rencana
Kerja Jangka Menengah (RKJM)
6. Menandatangani dokumen RKJM

5. Menyusun Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kegiatan, dan Anggaran Sekolah


a. Menyusun Rencana Kerja Tahunan
Rencana Kerja Tahunan (RKT) adalah rencana kerja SD Negeri 37 Kinali dalam 1
tahun sebagai skala prioritas dari RKJM. Rencana Kerja Tahunan dapat dinyatakan
dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran sekolah sebagai istilah lain dari Rencana
Anggaran Penerimaan dan Belanja sekolah. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar
pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas
mengenai kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan tenaga
kependidikan serta pengembangannya, sarana dan prasarana, keuangan dan
pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat dan kemitraan,
serta rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu.

Menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS) menggunakan tahapan sebagai berikut.

No Komponen Langkah Kerja Perangkat


1. Rencana Memembentuk Tim Pengembang SK TPS
Kerja Sekolah (TPS)
Tahunan Menganalisis program pada RKJM yang Hasil analisis
dan menjadi skala prioritas pada tahun
Rencana bersangkutan.
Kegiatan Melaksanakan program di tahun
Anggaran bersangkutan memerlukan pembiayaan,
Sekolah maka perlu ada uraian program, volume,
satuan, harga satuan, jumlah harga, dan
sumber dana
Menyetujui melalui rapat dewan
pendidikan setelah memperhatikan
pertimbangan dari komite sekolah dan
disahkan oleh dinas pendidikan
kabupaten/kota. Pada sekolah swasta
rencana kerja ini disahkan oleh
penyelenggara sekolah.
Menyusun RKT dilengkapi dengan
rencana anggaran dan belanja sekolah
(RKAS) dalam dokumen tertulis yang
mudah dibaca dan dipahami oleh para
pemangku kepentingan pendidikan.

b. Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)


Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan anggaran pendapatan dan belanja tahunan
SD Negeri 37 Kinali meliputi :
1) sumber pemasukan, pengeluaran, dan jumlah dana yang dikelola;
2) penyusunan dan pencairan anggaran, serta penggalangan dana di luar dana
investasi dan operasional;
3) kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam membelanjakan
anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukannya;
4) pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan anggaran
untuk dilaporkan kepada komite sekolah serta institusi di atasnya, mengacu pada
ketentuan Standar Biaya dan Standar Biaya Kementerian Keuangan. Rencana
Kegiatan dan anggaran sekolah merupakan kegiatan yang dilakukan sekolah
selama satu tahun yang diperinci dengan pembiayaannya.
BAB IV
PENINGKATAN MUTU SEKOLAH, PENERAPAN KEPEMIMPINAN DAN
KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH

A. Mutu Sekolah Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan


Mutu pendidikan di satuan pendidikan dapat dicapai apabila satuan pendidikan
dapat memenuhi atau melampaui standar nasional pendidikan (SNP) secara bertahap dan
berkelanjutan. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (UUSPN
Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 ayat (17). SNP meliputi delapan standar, yaitu 1) standar
isi, 2) standar proses, 3) standar kompetensi lulusan (SKL), 4) standar pendidik dan
tenaga kependidikan, 5) standar sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar
pembiayaan, dan 8) standar penilaian pendidikan. Dalam hal ini, kepala sekolah
meningkatkan mutu sekolah melalui pencapaian SNP sesuai dengan kewenangannya.
Fungsi standar nasional pendidikan adalah sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan
serta pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang
bermutu. Sementara itu standar nasional pendidikan ini bertujuan menjamin mutu
pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk
peradaban serta watak bangsa yang bermartabat.

B. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan Program Peningkatan Mutu Sekolah


Upaya meningkatkan mutu SD Negeri 37 Kinali melalui pencapaian delapan standar
tersebut dapat dilakukan dengan langkah operasional perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan program sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah, ditunjukkan dalam
Tabel berikut ini.

No Komponen Langkah Kerja Perangkat


1. Kurikulum
a. Dokumen Perencanaan: SK Tim Pengembang KTSP
Kurikulum 1. Membentuk Tim pengembang yang melibatkan unsur:
(KTSP, Silabus, KTSP dan Kuritlas untuk SD 1. Kepala Sekolah,
dan RPP) Negeri 37 Kinali sebelum tahun 2. Guru kelas
pelajaran baru 2021/2022 3. Guru mapel/mulok
4. Guru program khusus
5. komite Sekolah
6. Dinas Pendidikan
7. DUDI
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
2. Menggunakan peraturan- KTSP dan Kurtilas yang
peraturan sebagai acuan disusun memuat peraturan-
penyusunan dokumen peraturan:
kurikulum (SNP, Peraturan 1. Peraturan tentang SI
Daerah, Program Kekhususan, 2. Peraturan tentang SKL
pedoman penyusunan KTSP 3. Peraturan tentang
dan Kurtilas tahun lalu). Standar Proses
Pendidikan Khusus
4. Peraturan tentang
Standar Penilaian
5. Peraturan daerah tentang
muatan lokal
6. Pedoman tentang
Program Kekhususan
7. Pedoman penyusunan
KTSP
Pelaksanaan: 1. Undangan rapat
1. Kepala sekolah melakukan pengembangan dokumen
pengembangan dokumen kurikulum
kurikulum oleh tim 2. Notulensi rapat
pengembang KTSP dan pengembangan
Kurtilas. kurikulum.
3. Daftar hadir rapat
pengembangan
kurikulum
4. Dokumentasi (foto
kegiatan)
2. Kepala sekolah melakukan 1. Catatan hasil reviu
reviu kurikulum tahun lalu, kurikulum tahun lalu
SKL, SI, Standar Proses, tentang Standar Isi ,
Standar Penilaian, Kerangka standar proses, SKL,
Dasar dan Struktur Kurikulum Standar Penilaian.
masing-masing jenjang 2. Catatan hasil reviu
penddikan atau satuan kurikulum tahun lalu
pendidikan, dan pedoman tentang kerangka Dasar
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
implementasi kurikulum. dan Struktur Kurikulum.
3. Catatan hasil reviu
kurikulum tahun lalu
tentang implementasi
kurikulum.
3. Kepala sekolah melakukan Dokumen final buku 1
revisi dokumen kurikulum. (KTSP dan Kurtilas), buku
2 (silabus), dan buku 3
(RPP).
4. Persetujuan dan pengesahan Dokumen kurikulum yang
dokumen kurikulum. telah mendapatkan
persetujuan dari komite
sekolah dan pengawas serta
pengesahan dari Dinas
Pendidikan Kabupaten
Pasaman Barat .
5. Melakukan sosialisasi dokumen 1. Undangan sosialisasi
kurikulum kepada warga dokumen kurikulum
sekolah. kepada warga sekolah.
2. Notulen sosialisasi
dokumen kurikulum
kepada warga sekolah.
3. Daftar hadir sosialisasi
dokumen kurikulum
kepada warga sekolah.
4. Surat instruksi
sosialisasi dokumen
kurikulum kepada guru
untuk peserta didik.
Pengawasan: 1. Jurnal harian KS.
1. Mengawasi proses pelaksanaan 2. Laporan hasil
kurikulum (Kepala Sekolah, pengawasan.
Pengawas Sekolah dan komite
sekolah).
2. Melaporkan hasil 1. Dokumen laporan hasil
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
pengembangan kurikulum pengembangan
(kurikulum fungsional) kepada kurikulum tahun
dinas pendidikan Kabupaten berjalan.
Pasaman Barat . 2. Laporan hasil
pengembangan
kurikulum diketahui oleh
Pengawas Sekolah dan
Komite Sekolah.
b. Kalender Perencanaan: 1. Daftar hadir Tim.
pendidikan Tim mengatur waktu bagi kegiatan 2. Notulensi.
sekolah pembelajaran peserta didik selama 3. Kalender Pendidikan.
1 (satu) tahun ajaran yang dirinci
per semester, per bulan, dan per
minggu mengacu kalender
pendidikan nasional dan daerah
(Dinas Pendidikan Kabupaten
Pasaman Barat ).
Pelaksanaan: 1. Undangan rapat.
1. Menyusun kalender pendidikan 2. Daftar hadir rapat
sekolah. penyusunan kalender
pendidikan sekolah.
3. Notulensi rapat
penyusunan kalender
pendidikan sekolah.
4. Kalender pendidikan
sekolah tahun berjalan.
5. Rincian kegiatan pembe-
lajaran dalam satu tahun.
6. Rincian kegiatan
pembela-jaran per
semester penyelenggara
pendidikan.
2. Melakukan sosialisasi Kalender 1. Rapat sosialisasi
Pendidikan. kalender pendidikan.
2. Undangan sosialisasi.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
3. Daftar hadir.
4. Notulensi sosialisasi
kalender pendidikan.
5. Surat edaran kepala
sekolah tentang kalender
pendidikan tahun
berjalan.
6. Penempelan kalender
pendidikan di papan
pengumuman sekolah.
3. Menyusun jadwal pelaksanaan 1. Jadwal kegiatan sesuai
kegiatan sesuai kalender kelender pendidikan
pendidikan. (UTS, UAS, US/UN,
Perayaan hari besar,
perayaan hari besar
agama, kegiatan
kepramukaan dll).
2. Laporan hasil kegiatan
sekolah.
Pengawasan: 1. Jurnal harian
Mengawasi proses penyusunan KepalaSekolah.
kalender pendidikan. 2. Laporan hasil
penyusunan kalender
pendidikan.

c Program Perencanaan: 1. Jurnal KepalaSekolah .


pembelajaran 1. Memastikan guru menyusun 2. Pedoman wawancara
program pembelajaran dengan guru mengenai
berdasarkan hasil asesmen. upaya kepala sekolah
untuk memastikan guru
menyusun program
pembelajaran
berdasarkan hasil
asesmen.
2. Memastikan guru 1. Jurnal KepalaSekolah.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
menyosialisasikan program 2. Pedoman wawancara
pembelajaran kepada peserta dengan guru mengenai
didik. upaya sekolah dalam
memastikan sosialisasi
program pembelajaran
kepada peserta didik.
3. Menyosialisasikan program 1. Undangan rapat
pembelajaran kepada pendidik, sosialisasi program
komite sekolah, dan orang tua. pembelajaran.
2. Daftar hadir.
3. Notulensi rapat
sosialisasi program
pembelajaran.
Pelaksanaan: 1. Jurnal KepalaSekolah.
Memastikan guru menyusun 2. Pedoman wawancara
program pembelajaran sesuai dengan guru mengenai
dengan perencanaan pada Standar upaya kepala sekolah
Proses. tentang penyusunan
program pembelajaran
sesuai dengan standar
proses.
Pengawasan: 1. Jadwal pengawasan
Mengawasi keterlaksanaan program pelaksanaan program
pembelajaran. pembelajaran.
2. Laporan hasil
pengawasan tentang
program pembelajaran.
3. Pedoman wawancara
dengan guru tentang
pengawasan yang
dilakukan oleh kepala
sekolah tentang program
pembelajaran.
2. Kesiswaan
a Penerimaan Perencanaan : 1. Peraturan PPDB tahun
Peserta Didik Kepala sekolah dan tim membuat berjalan mengatur daya
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
Baru (PPDB) peraturan tentang penerimaan tampung.
Tahun Pelajaran peserta didik baru yang berisi 2. Peraturan PPDB tahun
2021/2022 kriteria calon peserta didik baru, berjalan mengatur rasio
daya tampung, dan struktur panitia peserta didik/guru.
penerimaan peserta didik baru. 3. Peraturan PPDB tahun
berjalan mengatur jenis
kelainan/kekhususan.
4. SK kepanitiaan PPDB
tahun berjalan meliputi
susunan tim penilai.
Pelaksanaan : 1. Ada media sosialisasi
1. Menginformasikan peraturan PPDB tahun berjalan.
tentang penerimaan peserta 2. Buku catatan penerimaan
didik baru kepada para peserta didik baru berisi
pemangku kepentingan biodata peserta didik
pendidikan setiap menjelang baru.
dimulainya tahun ajaran baru. 3. Laporan hasil asesmen
2. Penerimaan peserta didik baru calon peserta didik baru.
dilaksanakan sebelum dimulai 4. Surat keputusan peserta
tahun ajaran, yang diseleng- didik yang diterima
garakan secara obyektif,
transparan, akuntabel, tanpa
diskriminasi (gender, agama,
etnis, status sosial, dan
kemampuan ekonomi).
3. Memutuskan penerimaan
peserta didik baru melalui rapat
dewan pendidikan sekolah dan
ditetapkan oleh kepala sekolah.
Pengawasan : 1. Jurnal harian Kepala
1. Mengawasi penerimaan peserta Sekolah.
didik baru, yang dilakukan 2. Dokumen laporan PPDB
bersama oleh kepala sekolah, tahun berjalan.
dewan pendidikan, dan komite
sekolah.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
2. Melaporkan hasil pengawasan,
kemudian dilaporkan kepada
dinas pendidikan Kabupaten
Pasaman Barat
b Penerimaan Perencanaan : 1. SK penerimaan peserta
peserta didik 1. Kepala sekolah dan Tim didik pindahan.
pindahan membuat peraturan tentang 2. Peraturan penerimaan
peserta didik pindahan yang peserta didik pindahan.
berisi kriteria peserta didik 3. SK tim penilai peserta
pindahan. didik pindahan.
2. Menerima peserta didik pinda-
han dan menyesuaiakan dengan
daya tampung sekolah
mengikuti ketentuan Standar
Sarana dan Prasarana.
Pelaksanaan : 1. Media sosialisasi
1. Melaksanakan penerimaan penerimaan peserta didik
peserta didik pindahan secara pindahan.
obyektif, transparan, akuntabel, 2. Buku pencatatan
tanpa diskriminasi (gender, pendaftaran peserta
agama, etnis, status sosial, dan didik.
kemampuan ekonomi). 3. Dokumen pelaksanaan
2. Memutuskan penerima-an asesmen.
peserta didik pindahan dalam 4. Dokumen peserta didik
rapat dewan pendidikan. pindahan yang diterima.
Pengawasan : 1. Jurnal harian.
1. Melakukan pengawasan 2. Dokumen laporan.
penerimaan peserta didik
pindahan dilaku-kan secara
bersama oleh kepala sekolah,
dewan pendidikan, dan komite
sekolah.
2. Melaporkan kepada dinas
pendidikan Kabupaten Pasaman
Barat
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
c Masa Perencanaan : 1. SK Kepanitiaan.
Pengenalan 1. Membuat peraturan yang berisi 2. Dokumen program
Lingkungan struktur kepanitiaan, jenis MPLS.
Sekolah (MPLS) kegiatan, jadwal kegiatan, dan 3. Jurnal.
tata tertib kegiatan dengan
mengacu pada peraturan
perundang-undangan.
2. Memutuskan MPLS dalam rapat
dewan pendidikan dengan
melibatkan pengurus OSIS
3. Menetapkan peraturan tentang
MPLS.
4. Menginformasikan peraturan
MPLS disampaikan kepada
pihak yang berkepentingan
setiap menjelang dimulainya
tahun ajaran baru 2021/2022
Pelaksanaan : Jurnal harian.
1. Melaksanakan MPLS dilakukan
pada awal tahun ajaran agar
peserta didik baru dapat
menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
2. Melaksanakan MPLS mencakup
pengenalan sekolah dengan
memperhatikan budaya
akademik sekolah.
Pengawasan :
Melaporkan hasil pengawasan
kepada dinas pendidikan
Kabupaten Pasaman Barat
d Pelayanan Perencanaan: 1. SK tugas tambahan guru.
Bimbingan dan 1. Menugaskan guru kelas yang 2. Dokumen program.
konseling mendapat tugas tambahan 3. Jurnal.
sebagai konseling dengan SK
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
kepala sekolah.
2. Menyusun program bimbingan
dan konseling yang memuat
jadwal, materi layanan ases-
men, pembimbingan, satuan
layanan pendukung (angket
data), kerja sama.
3. Menyosialisasikan program
bimbingan dan konseling.
Pelakasanaan: 1. Jurnal.
1. Memastikan pelaksanaan 2. Dokumen kerja sama.
program layanan bimbingan dan
konseling.
2. Melaksanakan kerja sama
dengan psikolog, dokter,
psikiater.
Pengawasan: 1. Jurnal.
1. Mengawasi proses pelaksanaan 2. Dokumen laporan.
layanan bimbingan dan
konseling.
2. Mengawasi proses kerja sama.
3. Melaporkan hasil pelaksanaan
program bimbingan dan
konseling kepada orang tua/wali
peserta didik.
e Kegiatan Perencanaan: 1. SK guru pembina
ekstrakurikuler 1. Menugaskan guru pembina ekstrakurikuler.
ekstrakurikuler dengan SK 2. Dokumen program
kepala sekolah. ekstrakurikuler.
2. Menyusun program
ekstrakurikuler yang berisi jenis,
jadwal pelaksanaan, materi
kegiatan, evaluasi.
3. Menyosialisasikan program
program ekstrakurikuler.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
Pelaksanaan: Jurnal.
1. Memastikan guru pembina
ekstrakurikuler melak-sanakan
pembinaan.
2. Melaksanakan Pembinaan
ekstrakurikuler sesuai dengan
jenis dan jadwal.
3. Melaksanakan evaluasi
ekstrakurikuler sesuai dengan
jenis dan jadwal.
Pengawasan: Jurnal dan dokumen
1. Mengawasi kegiatan laporan.
ekstrakurikuler.
2. Melaporkan hasil pengawasan
kepada dinas pendidikan
kabupaten/ kota provinsi.
f Penghargaan Perencanaan: Dokumen program.
peserta didik 1. Merencanakan pembinaan
berprestasi prestasi peserta didik, yang
dilakukan dengan melibatkan
komite sekolah, dewan
pendidikan, dan pengurus OSIS,
serta dituangkan dalam
peraturan pembinaan prestasi
peserta didik.
2. Memutuskan peraturan
pembinaan prestasi peserta didik
melalui rapat dewan pendidikan
dan ditetapkan oleh kepala
sekolah.
3. Menginformasikan peraturan
pembinaan prestasi peserta didik
kepada warga sekolah setiap
awal tahun ajaran.
Pelaksanaan: Dokumen penghargaan.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
Melaksanakan pembinaan prestasi
peserta didik dilakukan oleh guru
pembina yang ditunjuk oleh kepala
sekolah.
Pengawasan: 1. Jurnal.
1. Mengawasi proses pelaksanaan 2. Dokumen laporan.
pemberian penghargaan peserta
didik berprestasi.
2. Melaporkan pemberian
penghargaan kepada orang tua
dan dinas pendidikan Kabupaten
Pasaman Barat
g Penelusuran dan Perencanaan: Dokumen Program.
pendayagunaan 1. Merencanakan penelusuran dan
alumni pendayagunaan alumni memuat
kriteria penelusuran dan
pendayagunaan alumni sesuai
dengan potensi, bakat, dan
minat mereka dengan mengacu
pada peraturan perundang-
undangan.
2. Menetapkan rencana
penelusuran dan pendayagunaan
alumni melibatkan komite
sekolah, dewan pendidikan, dan
para pemangku kepentingan
pendidikan.
3. Menginformasikan rencana
penelusuran dan pendayagunaan
alumni kepada warga sekolah
Pelaksanaan: Jurnal.
Melaksanakan penelusuran dan
pendayagunaan alumni dilakukan
oleh kepala sekolah.
Pengawasan: 1. Jurnal.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
1. Mengawasi penelusuran dan 2. Dokumen laporan.
pendayagunaan alumni.
2. Melaporkan kepada penelusuran
dan pendayagunaan dinas
pendidikan Kabupaten Pasaman
Barat
3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a Pemenuhan Perencanaan: 1. SK tim perencana
Pendidik Kepala Sekolah membentuk tim kebutuhan pendidik.
perencana kebutuhan pendidik yang 2. Buku daftar hadir tim
bertugas merencanakan kebutuhan dan notulen.
pendidik, membuat surat penetapan 3. Buku rencana
pemenuhan kebutuhan pendidik, pemenuhan kebutuhan
bersama komite sekolah/ yayasan pendidik yang
menyeleksi penerimaan tenaga mencantumkan jumlah
pendidik dan melaporkan tentang guru mata pelajaran/guru
rencana pemenuhan kebutuhan kelas, dan kualifikasi
pendidik kepada Dinas Pendidikan akademik.
Kabupaten Pasaman Barat 4. Surat penetapan
pemenuhan kebutuhan
pendidik.
5. Surat permohonan
kebutuhan pendidik
kepada Dinas
Pendidikan.
Pelaksanaan: 1. Surat usulan tentang
1. Memastikan terkirimnya surat pemenuhan kebutuhan
usulan tentang pemenuhan pendidik berdasarkan
kebutuhan pendidik berdasarkan jumlah guru mata
jumlah guru mata pelajaran/guru pelajaran/guru kelas, dan
kelas, dan kualifikasi akademik kualifikasi akademik
kepada Dinas Pendidikan kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten Pasaman Barat Kabupaten Pasaman
2. Memastikan tim melakukan Barat .
sosialisasi pemenuhan 2. Media sosialisasi
kebutuhan pendidik. penerimaan tenaga
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
3. Memastikan tim melakukan pendidik baru.
pencatatan pendaftaran. 3. Buku catatan penerimaan
4. Memastikan tim melakukan calon pendidik baru.
seleksi 4. Biodata calon pendidik
5. Memutuskan calon pendidik baru
baru yang diterima melalui rapat 5. Laporan hasil seleksi
dengan tim seleksi calon pendidik baru.
6. Surat keputusan pendidik
yang diterima.
Pengawasan: 1. Jurnal harian Kepala
1. Mengawasi proses seleksi Sekolah.
penerimaan pendidik baru. 2. Dokumen laporan seleksi
2. Menginformasikan hasil seleksi penerimaan pendidik
penerimaan pendidik baru baru.
kepada warga sekolah.
3. Melaporkan hasil pengawasan
kepada Dinas pendidikan
Kabupaten Pasaman Barat
b Pemberdayaan Perencanaan: 1. SK tim perencana
pendidik Membentuk tim perencana pembagian tugas
pembagian tugas pendidik, pendidik, pemberian
pemberian tugas tambahan, tugas tambahan,
pembagian beban mengajar, pembagian beban
optimalisasi tenaga pendidik. mengajar, optimalisasi
beban kerja pendidik.
2. Buku daftar hadir dan
notulen tim.
3. Buku pembagian tugas
yang sesuai dengan
kualifikasi akademik dan
kompetensi.
4. Buku pembagian tugas
tambahan.
5. Buku pembagian beban
mengajar.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
Pelaksanaan: 1. Surat keputusan
1. Memastikan tersusunnya pembagian tugas
rencana penetapan pembagian mengajar
tugas mengajar pendidik. 2. Surat keputusan
2. Memastikan terbuatnya surat penetapan wakil kepala
penetapan wakil kepala sekolah. sekolah.
3. Memastikan tersusunnya tugas 3. Rincian tugas dan fungsi
dan fungsi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, guru kelas, guru kepala sekolah, guru
mata pelajaran dan guru BK/ kelas, guru mata
konselor. pelajaran dan guru BK/
konselor.
Pengawasan: 1. Buku supervisi.
1. Berkoordinasi dengan pengawas 2. Buku catatan koordinasi
sekolah mengevaluasi evaluasi.
kesesuaian antara pembagian 3. Dokumen laporan hasil
tugas dengan pelaksanaan, supervisi dan evaluasi.
melalui kegiatan supervisi.
2. Melaporkan hasil supervisi dan
evaluasi kepada dinas
pendidikan Kabupaten Pasaman
Barat
c Pengembangan Perencanaan: 1. SK tim pengembangan
pendidik Membentuk tim pengembangan pendidik.
pendidik yang bertugas: 2. Buku daftar hadir dan
a. membuat rancangan instrumen notulensi.
evaluasi diri pendidik yang 3. Instrumen evaluasi diri
mengacu pada standar pendidik, pendidik yang mengacu
b. membuat jadwal pelaksanaan pada standar pendidik.
PKG, 4. Jadwal pelaksanaan
c. merencanakan alternatif PKG.
pengembangan pendidik melalui 5. Buku catatan alternatif
diklat fungsional, diklat teknis, pengembangan pendidik
kegiatan kolektif guru, publikasi melalui diklat
ilmiah dan karya inovatif, fungsional, diklat teknis,
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
lokakarya, seminar, dan kegiatan kolektif guru,
pelatihan sesuai dengan publikasi ilmiah dan
kompetensi, karya inovatif,
d. merencanakan alternatif lokakarya, seminar, dan
pengembangan kualifikasi pelatihan sesuai dengan
melalui studi lanjut; dan kompetensi.
peningkatan karir, dan 6. buku catatan
e. menetapkan pengembangan pengembangan
pendidik bersama dinas kualifikasi pendidik.
pendidikan Kabupaten Pasaman 7. Surat penetapan
Barat pengembangan pendidik
yang minimal
mencantumkan nama
pendidik, jenis
pengembangan dan
waktu.
Pelaksanaan: 1. Buku daftar
1. Memastikan keterlaksanaan pengembangan pendidik.
pengembangan pendidik. 2. Buku catatan
2. Memastikan keterlaksanaan peningkatan kompetensi
peningkatan kompetensi profesional pendidik.
profesional pendidik melalui 3. Buku catatan mutasi
studi lanjut, lokakarya, seminar, berdasarkan analisis
pelatihan, dan/atau penelitian jabatan.
sesuai dengan kompe-tensi 4. Buku catatan pemberian
secara profesional, adil, dan promosi kepada
terbuka, serta mendorong pendidik.
pendidik untuk aktif dalam
organisasi profesi.
3. Memastikan keterlaksanaan
mutasi berdasarkan analisis
jabatan.
4. Memastikan keterlaksa-naan
pemberian promosi kepada
pendidik berdasarkan azas
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
kemanfaatan, kepatutan, dan
profesionalisme.
Pengawasan: 1. Jurnal harian kepala
1. Melakukan pengawasan sekolah.
pengembangan pendidik 2. Dokumen laporan hasil
berdasarkan kalender supervisi dan monitoring
pendidikan melalui kegiatan pendidik.
supervisi dan monitoring.
2. Melaporkan hasil supervisi dan
monitoring kepada dinas
pendidikan Kabupaten Pasaman
Barat
d Penghargaan Perencanaan: 1. Dokumen peraturan
untuk pendidik 1. Membuat aturan tentang pemberian penghargaan
pemberian penghargaan kepada pendidik.
pendidik. 2. Surat keputusan tim
2. Membentuk tim untuk pemberian penghargaan
pemberian penghargaan kepada pendidik.
pendidik yang termasuk
didalamnya melibatkan komite
sekolah, tim evaluasi, dan dinas
pendidikan dibuktikan dengan
SK kepala sekolah.
Pelaksanaan: 1. Buku catatan
1. Memastikan tim melakukan penjaringan/inventarisasi
penjaringan /inventarisasi pendidik calon penerima
pendidik yang masuk nominasi penghargaan.
mendapatkan penghargaan. 2. Jadwal pemberian
2. Memastikan jadwal pelaksanaan penghargaan yang
pemberian penghargaan yang dikaitkan dengan momen
disesuaikan dengan momen tertentu seperti Hari
tertentu misalnya Hari Pendidikan Nasional,
Pendidikan Nasional, Hari Guru, Hari Guru, dan/atau Hari
dan/atau Hari Kemerdekaan Kemerdekaan Republik
Republik Indonesia. Indonesia.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat

Pengawasan: 1. Jurnal harian kepala


1. Melakukan pengawasan sekolah.
keterlaksanaan pemberian 2. Dokumen laporan
penghargaan kepada pendidik . pengawasan.
2. Melaporkan hasil pengawasan
kepada dinas pendidikan
Kabupaten Pasaman Barat
Tenaga Kependidikan
a Pemenuhan Perencanaan: 1. Hasil analisis kebutuhan
kebutuhan 1. Melakukan analisis kebutuhan tendik berdasarkan
tenaga tendik berdasarkan jumlah, jenis jumlah, jenis pekerjaan,
kependidikan pekerjaan, dan kualifikasi dan kualifikasi
(tenaga akademik. akademik.
administrasi 2. Menentukan kebutuhan tendik 2. Laporan kondisi dan
sekolah, tenaga berdasarkan jumlah, jenis kebutuhan tendik
perpustakaan pekerjaan, dan kualifikasi dan berdasarkan jumlah,
sekolah, tenaga dilaporkan kepada dewan jenis pekerjaan, dan
laboratorium pendidikan, pengawas sekolah, kualifikasi akademik.
sekolah, pekerja dinas pendidikan, komite
sosial, psikolog, sekolah.
terapis, dan
tenaga
kependidikan
khusus lainnya,
seperti; teknisi,
tenaga
kebersihan,
penjaga sekolah)
Pelaksanaan: 1. Dokumen validasi usulan
1. Memastikan usulan kebutuhan kebutuhan tendik.
tendik sesuai dengan jumlah, 2. Surat usulan kebutuhan
jenis pekerjaan, dan kualifikasi tendik berdasarkan
akademik. jumlah, jenis pekerjaan,
2. Mengajukan usulan kebutuhan dan kualifikasi
tendik kepada dinas pendidikan
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
Kabupaten Pasaman Barat akademik.

Pengawasan: 1. Dokumen pemantauan


1. Memantau dan mengevaluasi dan evaluasi pemenuhan
pemenuhan kebutuhan dengan kebutuhan tendik.
mencocokkan kesesuaian 2. Laporan dan tindak
perencanaan dan pelaksanaan lanjut hasil pengawasan
2. Melaporkan hasil pengawasan pemenuhan kebutuhan
kepada dinas pendidikan tendik.
Kabupaten Pasaman Barat
b Pemberdayaan Perencanaan: Rancangan pembagian tugas
tenaga Kepala Sekolah merancang dan beban kerja sesuai
kependidikan pembagian tugas dan beban kerja kebutuhan dan ketentuan.
tendik jenis pekerjaan, dan
kualifikasi akademik kebutuhan
dan ketentuan.
Pelaksanaan: 1. SK pembagian tugas
1. Membuat SK pembagian tugas tendik.
tendik dengan 2. Naskah uraian tugas dan
mempertimbangkan kompetensi tanggungjawab tendik.
dan beban kerja sesuai dengan 3. Uraian pendayagunaan
aturan perundang-undangan. tenaga kependidikan
2. Menyusun uraian tugas dan
tanggung jawab tenaga
kependidikan.
3. Mendayagunakan tenaga
kependidikan.
Pengawasan: 1. Catatan pemantauan dan
1. Memantau dan mengevaluasi evaluasi pemberdayaan
pemberdayaan tenaga tendik.
kependidikan dilakukan oleh 2. Laporan dan tindak
kepala sekolah dan wakil kepala lanjut hasil pemantauan
sekolah pada akhir tahun ajaran. pemberdayaan tendik.
2. Melaporkan hasil pemantauan
dilaporkan kepada: dinas
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
pendidikan Kabupaten Pasaman
Barat
c Pengembangan Perencanaan: 1. Hasil identifikasi
tenaga 1. mengidentifikasi peningkatan peningkatan kompetensi
kependidikan kompetensi secara sistematis tendik.
sesuai kebutuhan. 2. Pemetaan jenis
2. Memetakan pilihan pengembangan tendik.
pengembangan tendik(termasuk 3. Rencana pengembangan
studi lanjut, lokakarya, seminar, tendik.
dan/atau pelatihan).
3. Menyusun rencana
pengembangan tendik bersama
wakil kepala sekolah.
Pelaksanaan: 1. Laporan pelaksanaan
1. melaksanakan pengembangan pengembangan tendik.
tendik sesuai rencana. 2. SK mutasi jabatan.
2. melaksanakan mutasi
berdasarkan analisis jabatan.
Pengawasan: 1. Hasil pemantauan
1. Mengawasi tingkat kesesuaian pengembangan tendik.
pengembangan tendik dengan 2. Laporan hasil
rencana/program yang telah pengawasan kepada
ditetapkan. dinas pendidikan.
2. Melaporkan hasil pengawasan
dilaporkan kepada dinas
pendidikan.
d Penghargaan Perencanaan: 1. Aturan pemberian
untuk tenaga 1. Membuat aturan tentang penghargaan tenaga
kependidikan pemberian penghargaan kepada kependidikan.
tenaga kependidikan. 2. Surat keputusan tim
2. Membentuk tim untuk pemberian penghargaan
pemberian penghargaan kepada tenaga kependidikan.
tenaga kependidikan yang
melibatkan komite sekolah, tim
evaluasi, dan dinas pendidikan
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
dibuktikandengan SK kepala
sekolah.
Pelaksanaan: 1. Buku catatan
1. Memastikan tim melakukan penjaringan/inventarisasi
penja-ringan/inventarisasi calon penerima
tenaga kependidikan yang penghargaan.
masuk nominasi mendapatkan 2. Jadwal pemberian
penghargaan. penghargaan yang
2. Memastikan jadwal pelaksanaan dikaitkan dengan momen
pemberian penghargaan yang tertentu
disesuaikan dengan momen
tetentu misalnya Hari
Pendidikan Nasional, Hari
Guru, dan/atau Hari
Kemerdekaan Republik
Indonesia.
Pengawasan: 1. Jurnal harian kepala
1. Melakukan pengawasan sekolah.
keterlaksanaan pemberian 2. Dokumen laporan
penghargaan kepada tenaga pengawasan.
kependidikan.
2. Melaporkan hasil pengawasan
kepada dinas pendidikan
Kabupaten Pasaman Barat
sesuai dengan kewenangannya.
4. Sarana dan Prasarana
a Pengadaan Perencanaan: Sekolah memiliki dokumen
sarana dan 1. Menyusun master plan (rencana master plan sekolah
prasarana induk) sarana dan prasarana
sekolah.
2. Menyusun rencana kebutuhan Dokumen hasil analisis
sarpras pada tahun berjalan yang kebutuhan sarpras yang
dapat dilaksanakan un-tuk mengakomodasi
semua kekhususan. aksesibilitas semua
kekhususan.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat

Pelaksanaan: Dokumen pengajuan


1. Mengajukan rencana pengadaan (proposal) pengadaan
sarpras sesuai kebutuhan pada sarpras sesuai kebutuhan.
tahun berjalan.
2. Membentuk tim pengadaan SK panitia pengadaan
sarana dan prasarana sesuai sarana dan prasarana
dengan kebutuhan. sekolah.

Pengawasan: SK tim pengawas sarana


1. Membentuk tim pengawas dan prasarana meliputi PTK
pengadaan sarana dan prasarana. yang ditugaskan mengelola
sarana dan prasarana.
2. Kepala sekolah menandatangani Dokumen pengadaan yang
semua dokumen pengadaan ditandatangani kepala
sarpras. sekolah.

3. Melaporkan hasil pengawasan Dokumen laporan


pengadaan sarpras. pengawasan sarpras.

b Pemanfaatan Perencanaan: Dokumen tata tertib


sarana dan Memastikan sekolah memiliki penggunaan sarana dan
prasarana aturan penggunaan sarana dan prasarana yang
prasarana. ditandatangani oleh
KepalaSekolah.
Pelaksanaan: 1. Jurnal Kepala Sekolah
1. Memastikan semua sarpras yang berisi tentang kegiatan
dimiliki sekolah dimanfaatkan pengecekan sarpras.
secara optimal. 2. Ada catatan penggunaan
sarpras.
3. Ada jadwal penggunaan
sarpras.
4. Instrumen kepuasan
penggunaan sarpras.
2. Memastikan petugas sekolah 1. Jurnal Kepala Sekolah
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
melakukan pemeliharaan berisi tentang kegiatan
sarpras. pemeliharaan sarpras.
2. Kartu inventaris barang.
3. Sarpras dapat
digunakan/dipakai.
4. Kepala sekolah
mengajak warga sekolah
untuk turut serta
memelihara sarpras.
Pengawasan: 1. Jurnal KepalaSekolah
Melakukan pengawasan secara berisi tentang kegiatan
berkala terhadap pemanfaatan pengecekan sarpras.
sarpras. 2. Catatan hasil
pengawasan
pemanfaatan sarpras.
3. KS menyampaikan hasil
pengawasan ke warga
sekolah.
c Pemeliharaan Perencanaan: Dokumen RKAS yang
sarana dan 1. Memprogramkan pemeliharaan memuat program
prasarana sarpras dalam RKAS. pemeliharaan sarpras.

2. Penyusunan rencana Daftar hadir workshop


pemeliharaan sarpras penyusunan RKAS.
melibatkan dewan guru, komite
sekolah dan tendik.
Pelaksanaan: Jurnal KepalaSekolah
Memastikan guru dan tenaga mencatat kegiatan
kependidikan yang memelihara pemeliharaan sarpras.
sarpras melakukan tugas dengan
tepat dan baik.
Pengawasan: 1. Instrumen observasi
1. Melakukan pengawasan secara kebersihan dan
langsung terhadap pemeliharaan kenyamanan sarpras.
sarpras. 2. Jurnal
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
KepalaSekolahmencatat
kegiatan pengawasan
kepala sekolah terhadap
pemeliharaan sarpras.
2. Membuat laporan kondisi Dokumen laporan kondisi
sarpras yang dilaporkan kepada sarpras pada tahun berjalan.
dinas terkait.
d Pengembangan Perencanaan: Dokumen RPS mencakup
sarana dan 1. Kepala sekolah menyusun rencana pengembangan
prasarana rencana pengembangan sekolah sarpras.
yang didalamnya termasuk
rencana pengembangan sarpras.
2. Memastikan tim pengembang Jurnal KepalaSekolah
sekolah dapat melaksanakan mencatat kegiatan
tugasnya dengan baik. pembinaan kepada tim
pengembang sekolah.
Pengawasan: Jurnal KepalaSekolah
1. Kepala sekolah melakukan mencatat kegiatan
pengawasan langsung terhadap pengawasan langsung
pelaksanaan pengembangan terhadap pelaksanaan
sekolah. pengembangan sekolah.

2. Membuat laporan pengawasan Dokumen laporan


pengembangan sekolah dan pengawasan pengembangan
menyampaikannya kepada dinas sekolah.
terkait.
5. Budaya dan Suasana Pembelajaran Sekolah
a Budaya Sekolah Perencanaan: Ada dokumen perencanaan
1. Dokumen perencanaan sekolah sekolah untuk
memuat aspek pengembangan pengembangan budaya
budaya sekolah. sekolah, seperti 7K, literasi,
kerohanian, budaya mutu,
dan aktivitas lain yang dapat
relevan.
2. Kepala sekolah bersama warga Dalam penyusunan
sekolah menyusun dokumen dokumen perencanaan
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
rencana pengembangan sekolah. pengembangan budaya
sekolah, ada keterlibatan :
1. komite sekolah,
2. dewan guru.
Pelaksanaan: Ada SK mengenai
1. Kepala sekolah mendelegasikan penanggung jawab
program pengembangan budaya pengembangan budaya
sekolah. sekolah.
2. Kepala sekolah memastikan 1. Terdapat bukti fisik
terlaksananya budaya sekolah pelaksanaan budaya
yang dikembangkan. sekolah.
2. Semua warga sekolah
berpartisipasi aktif dalam
menciptakan
pengembangan budaya
sekolah.
Pengawasan: Laporan pelaksanaan dari
Memantau dan menginformasikan tim pengembang.
(tindak lanjut) pelaksanaan
pengembangan budaya sekolah.
b Suasana Perencanaan: Dalam perencanaan pencip-
pembelajaran Kepala sekolah bersama dewan taan suasana pembelajaran,
guru merencanakan suasana ada keterlibatan: 1. dewan
pembelajaran yang nyaman, aman, guru, 2. komite/yayasan
tertib, bersih, rapih, saling penyelenggara pendidikan.
menghormati, menghargai, dan
kerja sama.
Pelaksanaan: 1. SK penugasaan Guru.
Kepala sekolah menugaskan guru 2. Ada catatan kegiatan
untuk menciptakan suasana observasi kelas yang
pembelajaran yang memperhatikan dilakukan oleh kepala
lingkungan fisik dan non fisik. sekolah.
Pengawasan: Dokumen/laporan hasil
Memantau dan menginformasikan pengawasan pengembangan
pelaksanaan pengembangan suasana belajar di kelas
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
suasana pembelajaran di kelas. yang diinformasikan kepada
warga sekolah.
c Kode etik Perencanaan: Dalam penyusunan
sekolah 1. Kepala sekolah bersama peraturan sekolah, ada bukti
komite/yayasan dan guru keterlibatan:
merencanakan kode a. komite sekolah/ yayasan,
etiksekolahyang berlaku untuk b. dewan guru, dan
semua warga (guru, tenaga c. pihak lain yang
kependidikan dan peserta didik) dibutuhkan.
sekolah dalam upaya mene-
gakkan etika sekolah.
2. Menyusun dokumen kode etik
sekolah yang mengatur peserta
didik memuat norma untuk: 1)
menjalankan ibadah sesuai
dengan agama yang dianutnya;
2) menghormati pendidik dan
tenaga kependi-dikan; 3)
mengikuti proses pembelajaran
dengan menjunjung tinggi
ketentuan pem-belajaran dan
mematuhi semua peraturan yang
berlaku; 4) memelihara
kerukunan dan kedamaian untuk
mewujudkan harmoni sosial di
antara teman; 5) mencintai
keluarga, masyarakat, dan
menyayangi sesama; 6)
mencintai lingkungan, bangsa,
dan negara; serta 7) menjaga
dan memelihara sarana dan
prasarana, kebersihan,
ketertiban, keamanan,
keindahan, dan kenyamanan
sekolah.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
3. Kode etik sekolah yang
mengatur guru dan tenaga
kependidikan memasukkan
larangan bagi guru dan tenaga
kependidikan, secara
perseorangan maupun kolektif,
untuk: 1) menjual buku
pelajaran, seragam/bahan
pakaian sekolah, dan/atau
perangkat sekolah lainnya baik
secara langsung maupun tidak
langsung kepada peserta didik;
2) memungut biaya dalam
memberikan bimbingan belajar
atau les kepada peserta didik; 3)
memungut biaya dari peserta
didik baik secara langsung
maupun tidak langsung yang
bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan; 4)
melakukan sesuatu baik secara
langsung maupun tidak
langsung yang mencederai
integritas hasil Ujian Sekolah
dan Ujian Nasional.
Pelaksanaan: Terdapat buku catatan kasus
Kepala mewajibkan warga sekolah ketidakdisiplinan.
berperilaku sesuai dengan
1. kode etik peserta didik;
2. kode etik guru.
Pengawasan: Dalam rangka memantau
Memantau dan menginformasikan pelaksanaan tata tertib
pelaksanaan peraturan sekolah. sekolah, kepala sekolah:
a. Datang lebih awal.
b. Pulang lebih akhir.
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
c. Membaca laporan
pelaksanaan dari tim
pengembang.
6. Peran serta Masyarakat dan Kemitraan
Perencanaan: 1. Program kerja.
1. Meyusun program 2. Draf MoU.
pemberdayaan peran serta
masyarakat dan kemitraan,
berisi: jenis, pihak, waktu.
2. Menyusun draf MoU.
Pelaksanaan: 1. Catatan kegiatan.
1. Menyosialisasikan pelaksanaan 2. MoU yang sudah
peran serta masyarakat dan ditandatangani.
kemitraan kepada semua warga
sekolah setiap awal tahun
pelajaran.
2. Menjalin kemitraan dengan
lembaga yang relevan, berkaitan
dengan masukan, proses, dan
capaian hasil pendidikan.
3. Menjalin kemitraan sekolah
dilaksanakan dengan orang tua
peserta didik, alumni, tokoh
masyarakat, lembaga
pemerintah dan/atau lembaga
non pemerintah.
4. Menjalin kemitraan dengan
satuan pendidikan lain, dunia
usaha, dan dunia industri, di
dalam negeri dan/atau luar
negeri.
5. Melibatkan peran serta
masyarakat dalam pengelolaan
non akademik dan/atau
akademik.
6. Membangun kerja sama dengan
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
tenaga ahli seperti dokter,
terapis, psikolog, psikiater.
7. Menandatangani MoU.
Pengawasan: 1. Catatan pengawasan.
1. Mengawasi proses kemitraan. 2. Dokumen laporan.
2. Mengadministrasikan dan
melaporkan hasil kemitraan
kepada dinas pendidikan
provinsi/kab/kota.
7 Akreditasi
Perencanaan: 1. SK Tim Evaluasi Diri.
1. Membentuk tim evaluasi diri 2. Instrumen Evaluasi diri.
untuk keperluan akreditasi yang
mengacu kepada ketentuan
peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2. Menyiapkan draf instrumen
evaluasi diri.
Pelaksanaan: 1. Dokumen kegiatan
1. Menyosialisasikan persiapan sosialisasi.
akreditasi. 2. Hasil pengolahan
2. Mengolah hasil evaluasi diri. evaluasi diri.
3. Membuat rekomendasi hasil 3. Rekomendasi hasil
evaluasi diri. evaluasi diri.
4. Menindaklanjuti hasil 4. Dokumen tindak lanjut
rekomendasi evaluasi diri. evaluasi diri.
Pengawasan: Catatan hasil pengawasan
1. Tim mengevaluasi diri dan
melaporkan hasil kerjanya
kepada kepala sekolah paling
lambat 6 (enam) bulan sebelum
akreditasi/ reakreditasi.
2. Kepala sekolah melakukan
pengawasan terhadap
peningkatan status akreditasi
berdasarkan peraturan
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
perundang-undangan yang
berlaku.
8 Sistem Informasi Manajemen
Perencanaan: SK. Tim Penyusun Program
Tim menyusun program Sistem Sistem Informasi
Informasi Manajemen baik manual Manajemen.
maupun berbasis TIK.
Pelaksanaan: Software atau format
Memastikan sekolah memiliki dokumen yang digunakan di
teknologi informasi. sekolah.
Memastikan tim TIK sekolah Data kepegawaian, data
terfasilitasi untuk melaksanakan kesiswaan, data kurikulum,
tugas dan fungsinya. data sarpras.
Memastikan sekolah memiliki POS yang dibuat dan
Prosedur Oeprasional Standar dikembangkan oleh sekolah.
(POS) dalam SIM sekolah.
Memastikan pemeliharaan SIM Jurnal KS, bentuk SIM
sekolah dapat berjalan dengan baik. sekolah
Memastikan SIM sekolah Dokumen RPS
dikembangkan sesuai kebutuhan.
Membuat deskripsi kerja PTK yang Dokumen struktur
termasuk didalamnya memelihara organisasi sekolah.
SIM sekolah.
Memastikan SIM sekolah dapat Jurnal KepalaSekolah, SIM
digunakan sepanjang tahun berjalan yang digunakan oleh
sekolah.
Pengawasan: Dokumen laporan
Melakukan pengawasan dan pengawasan
membuat laporan pengawasan SIM
sekolah
9. Program lain dalam upaya peningkatan mutu sekolah
Perencanaan: Tim menyusun SK. Tim.
program unggulan berdasarkan
analisis SWOT yang dilakukan
Tim.
Pelaksanaan: Dokumen program
No Komponen Langkah Kerja Perangkat
1. Sekolah memiliki program unggulan sekolah.
unggulan di bidang tertentu
seperti: pilihan kemandirian
(keterampilan vokasional), seni,
olahraga, akademik, atau
lainnya.
2. Memastikan tim kerja program Jurnal KepalaSekolah.
unggulan dapat melaksanakan Laporan pelaksanaan
program unggulan secara program unggulan.
berkelanjutan.
3. Memastikan sekolah memiliki Produk, dokumen prestasi,
produk, prestasi, atau hasil atauhasil program unggulan
program unggulan sekolah. sekolah.
Pengawasan: Jurnal KepalaSekolah,
Kepala sekolah melaksanakan daftar hadir kegiatan
pengawasan secara langsung refleksi, laporan hasil
terhadap pelaksanaan program pengawasan program
unggulan sekolah. unggulan.

C. Penerapan Kepemimpinan Kepala Sekolah


Kepala sekolah dalam menerapkan kepemimpinannya dapat dilakukan melalui
perannya sebagai model keteladanan; pemecah masalah (problem solver); pembelajar;
motivator; pencipta iklim yang kondusif (climate maker). Langkah operasionalnya
ditunjukkan dalam Tabel berikut :

No Komponen Langkah Operasional Hasil


1. Tindakan kepala 1. Hadir ke sekolah tepat Nilai budaya kerja dan
sekolah menjadi waktu dalam berbagai budaya belajar yang tercermin
teladan dan kegiatan. pada guru, tenaga
mengarahkan 2. Melaksanakan kegiatan administrasi, dan peserta
guru, TAS, sesuai dengan jadwal. didik.
peserta didik 3. Mennyelesaikan
tepat waktu, pekerjaan tepat waktu.
melaksanakan
kegiatan sesuai
jadwal, dan
No Komponen Langkah Operasional Hasil
menyelesaikan
pekerjaan tepat
waktu (teladan).
2. Tindakan kepala 1. Mengontrol perilaku Tertanam jiwa kewirausahaan
sekolah menjadi warga sekolah pada guru, tenaga
contoh dalam berdasarkan aturan yang administrasi dan peserta
kecermatan berlaku. didik.
memperhitungka 2. Mengapresiasi pendapat
n risiko sehingga guru dalam penerapan
dapat gagasan baru dalam
mengarahkan memperbaiki proses
guru, TAS, dan pembelajaran dan
peserta didik penilaian.
dalam semangat 3. Memberikan
kewirausahaan penghargaan terhadap
sekolah (teladan). prestasi dan karya
terbaik warga sekolah.
4. Memberikan bimbingan
kepada guru .
3. Tindakan kepala 1. Mengadakan diskusi Terjalin komunikasi antara
sekolah secara berkala dengan warga sekolah yang
menyelesaikan guru, tenaga dibuktikan dan catatan jurnal
masalah sekolah kependidikan, orang tua, kepala sekolah.
secara bersama- terapis, psikolog, dan
sama, DUDI untuk mengenali
pemanfaatan masalah sekolah dan
sumber belajar memecahkannya secara
dan sumber bersama-sama.
informasi, 2. Memanfaatkan sumber
memantau daya untuk mewujudkan
penggunaan tujuan pada rencana
sumber daya, dan kerja tahunan.
menilai 3. Memanfaatkan
pemanfaatan perpustakaan untuk
sumber daya. meningkatkan daya
serap informasi bagi
No Komponen Langkah Operasional Hasil
guru.
4. Memanfaatkan
pengetahuan baru
dengan cara
menyosialisasikan,
mengundang nara
sumber dan menugaskan
guru mengikuti kegiatan
diklat/workshop
pengetahuan baru.
4. Kepala Sekolah 1. Menyampaikan Budaya belajar, budaya
berperilaku informasi baru dalam membaca.
sebagai berbagai forum.
pembelajar. 2. Membaca surat
kabar/majalah/media
online.
5. Kepala sekolah 1. Aktif memotivasi PTK Budaya kerja dan budaya
mendorong PTK melaksanakan tugas dan mutu.
untuk (1) fungsi lebih baik.
melaksanakan 2. Aktif memotivasi PTK
tugas dan fungsi meningkatkan
secara baik; (2) kompetensi.
meningkatkan 3. Memecahkan masalah
kompetensi (3) tusi yang dihadapinya.
memecahkan
masalah tusi yang
dihadapinya.
(Motivator).
6. Kepala sekolah 1. Kepala sekolah santun Terciptanya iklim yang
melakukan dalam bertutur dengan kondusif.
komunikasi peserta didik, guru,
secara (1) santun; tenaga kependidikan
(2) terbuka; dan lainnya dan komite
(3) menghargai sekolah.
semua warga 2. Kepala sekolah terbuka
sekolah. menerima masukan dari
No Komponen Langkah Operasional Hasil
warga sekolah.
3. Kepala sekolah
memepertimbangkan
berbagai pendapat warga
sekolah dalam
pengambilan keputusan.
7. Kepala sekolah 1. Kepala sekolah Motivasi berprestasi.
membuat sistem menghargai PTK yang
penghargaan dan berprestasi.
sanksi secara adil, 2. Kepala sekolah
terbuka, dan memberikan sanksi
konsisten. kepada guru dan PTK
yang melanggar aturan.

D. Penerapan Kewirausahaan
Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan
merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta,
berkarya dan bersahaja dan berusaha. Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila
seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya.
Kewirausahaan tidak selalu identik dengan karakter wirausaha semata, karena karakter
wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh seorang yang bukan wirausaha. Wirausaha
mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan.
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan
mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity)
dan perbaikan (preparation) hidup. Dalam dunia pendidikan kewirausahaan dapat
diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah.
Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu komunitas
pendidikan. Upaya kepala sekolah SD Negeri 37 Kinali dalam menerapkan jiwa
kewirausahaan di sekolah yaitu dengan:
1. menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah;
2. melakukan kegiatan dalam upaya mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi
pembelajar yang efektif;
3. memotivasi guru dan tenaga kependidikan untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya;
4. memotivasi peserta didik untuk sukses dalam prestasi akademik dan non akademik;
dan
5. mengembangkan pengelolaan kegiatan produksi sekolah sebagai sumber belajar
peserta didik;

BAB V
PENGAWASAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH

A. Pengawasan Pengelolaan Pembelajaran


1. Supervisi Pembelajaran
Salah satu tugas kepala sekolah yaitu melakukan supervisi pembelajaran.
Supervisi pembelajaran kepala sekolah merupakan serangkaian kegiatan untuk
membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Melalui supervisi pembelajaran kepala sekolah
dapat menilai dan memberikan pembinaan untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran.

2. Teknik supervisi pembelajaran


Setiap kepala sekolah harus memiliki keterampilan teknis berupa kemampuan
menerapkan teknik-teknik supervisi pembelajaran yang tepat. Kepala sekolah dapat
menggunakan teknik individual atau kelompok.
a. Teknik supervisi individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi perorangan. Pengawas
Sekolah hanya berhadapan dengan seorang guru sehingga dari hasil supervisi ini akan
diketahui kualitas pembelajarannya. Teknik-teknik supervisi ini dapat dilakukan
dengan kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antarkelas,
dan menilai diri sendiri. Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala
sekolah untuk mengamati proses pembelajaran di kelas. Tujuannya untuk menolong
guru dalam mengatasi masalah di dalam kelas. Observasi kelas ialah mengamati
proses pembelajaran secara teliti di kelas. Tujuannya untuk memperoleh data obyektif
aspek-aspek situasi pembelajaran dan kesulitan-kesulitan guru dalam usaha
memperbaiki proses pembelajaran. Aspek-aspek yang diobservasi ialah usaha-usaha
dan aktivitas guru-peserta didik dalam proses pembelajaran, cara menggunakan media
pengajaran, variasi metode, ketepatan penggunaan media dengan materi, ketepatan
mengunakan metode dengan materi, dan reaksi mental para peserta didik dalam proses
belajar mengajar. Pelaksanaan observasi kelas malalui tahap persiapan, pelaksanaan,
penutupan, penilaian hasil observasi, dan tindak lanjut. Pertemuan individual ialah
satu pertemuan, percakapan, dialog, tukar pikiran antara pengawas sekolah dan guru.
Tujuannya untuk guru agar berkonsultasi dengan pengawas guna memperbaiki segala
kelemahan dan kekurangan. Bisa dilakukan dengan 1) Classroom-conference, yaitu
percakapan individual yang dilaksanakan di dalam kelas ketika peserta didik sedang
meninggalkan kelas; 2) Office-conference, yakni percakapan individual yang
dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau ruang guru, yang sudah dilengkapi dengan
alat-alat bantu yang dapat digunakan untuk memberikan penjelasan kepada guru; 3)
Causal-conference, yaitu percakapan individual yang bersifat informal, yang secara
kebetulan bertemu dengan guru; 4). Observational visitation, yaitu percakapan
individual yang dilaksanakan setelah pengawas sekolah melakukan kunjungan kelas
atau observasi kelas. Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung ke kelas
yang lain di sekolah itu sendiri. Tujuannya adalah untuk berbagi pengalaman dalam
pembelajaran. Sedangkan menilai diri sendiri adalah penilaian diri yang dilakukan
oleh diri guru itu sendiri secara obyektif.
b. Teknis supervisi kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah cara melaksanakan program supervisi yang
ditujukan kepada dua orang guru atau lebih. Supervisi ini dilakukan kepada kelompok
guru yang memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama.
Supervisi kelompok, yaitu: supervisi yang dilakukan terhadap kegiatan kepanitiaan,
kerja kelompok, laboratorium, membaca terpimpin, demonstrasi pembelajaran,
darmawisata, kuliah/studi, diskusi panel, perpustakaan, organisasi profesional,
pertemuan guru, lokakarya atau konferensi kelompok.

3. Langkah Operasional
Subjek sasaran kegiatan supervisi akademik yaitu guru dengan langkah
operasional yang dilakukan kepala sekolah adalah perencanaan perangkat
pembelajaran (Prosem, Silabus, RPP), pelaksanaan pembelajaran, refleksi, dan
rencana tindak lanjut.

B. Pengembangan Profesi Kepala Sekolah


Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, kepala sekolah dituntut untuk
melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Pengembangan
keprofesian berkelanjutan mencakup berbagai cara dan/atau pendekatan yang dilakukan
oleh kepala sekolah secara berkesinambungan belajar setelah memperoleh pendidikan
dan/atau pelatihan awal sebagai kepala sekolah. PKB mendorong kepala sekolah untuk
memelihara dan meningkatkan standarnya secara keseluruhan pada bidang-bidang yang
berkaitan dengan pekerjaannya sebagai profesi. Dengan demikian, kepala sekolah dapat
memelihara, meningkatkan, dan memperluas pengetahuan dan keterampilannya serta
membangun kualitas pribadi yang dibutuhkan di dalam kehidupan profesionalnya.
Pengembangan profesional kepala sekolah ialah kegiatan yang dilakukan atas dasar
kesadaran diri untuk meningkatkan mutu capaian kompetensi diri yang berdampak pada
peningkatan mutu layanan pendidikan di sekolah. Pengembangan profesional kepala
sekolah dilaksanakan secara berkelanjutan disebut pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB).
Rasional pelaksanaan pengembangan profesional kepala sekolah yaitu kepala
sekolah mengemban tugas manajerial dan akademik untuk mencapai mutu sekolah.
Pengembangan kepala sekolah membutuhkan peningakatan pengetahuan secara terus-
menerus dan melakukan inovasi yang diterapkan dalam tugasnya. Wujud dari kinerja
pengembangan profesional tersebut didokumentasikan dalam bentuk karya nyata dan
diseminasikan melalui publikasi. Tujuan pengembangan profesional kepala sekolah, yaitu
1) meningkatkan kompetensi kepala sekolah untuk mencapai standar kompetensi yang
ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku, 2) memutakhirkan kompetensi
kepala sekolah untuk memenuhi kebutuhan sekolah dalam perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang berkaitan dengan tugas pokok kepala sekolah 3)
meningkatkan komitmen kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai tenaga profesional, 4) menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai kepala
sekolah, 5) meningkatkan citra, harkat, dan martabat kepala sekolah di masyarakat, serta
6) menunjang pengembangan karir kepala sekolah. Ruang lingkup pengembangan
profesional kepala sekolah, mencakup 1) pengembangan diri, meliputi: diklat fungional
kegiatan kolektif kepala sekolah (KKKS), 2) publikasi ilmiah, meliputi: presentasi pada
forum ilmiah, publikasi hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan
formal, laporan hasil penelitian, tinjauan ilmiah, tulisan ilmiah populer, artikel ilmiah,
buku dalam bidang pendidikan, karya terjemahan, 3) karya inovatif, meliputi:
menemukan teknologi tepat guna, menemukan/menciptakan karya seni, mengikuti
pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya.
1. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri kepala sekolah merupakan upaya untuk meningkatkan
profesional diri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan atau kebijakan pendidikan nasional serta perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan/atau seni. Kegiatan tersebut dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan (diklat) fungsional dan/atau melalui kegiatan kolektif kepala sekolah.
2. Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah merupakan upaya pengembangan profesional kepala sekolah untuk
mendiseminasikan ide dan kinerjanya kepada khalayak melalui karya nyata yang
dikemas dalam bentuk tulisan ilmiah dan disajikan dalam forum-forum ilmiah
maupun melalui penerbitan
3. Karya Inovatif
Karya inovatif adalah karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni yang bermanfaat bagi pendidikan dan/atau masyarakat yang terdiri dari
(1) menemukan teknologi tepat guna, (2) menciptakan karya seni, (3)
membuat/memodifikasi alat pelajaran/ peraga dan alat praktikum, dan (4) mengikuti
pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya

BAB VI
PENUTUP
Program Kerja Kepala Sekolah ini merupakan upaya untuk memberikan petunjuk teknis
dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi tugas dan fungsinya sebagai kepala
sekolah secara sistematis, dan terarah. Dalam Program Kerja ini, memuat petunjuk teknis
secara prosedural, rambu-rambu, dan contoh dalam pelaksanaan tugasnya secara terstruktur
dan periodik, sehingga diharapkan semua program dan kegiatan yang dilakukan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam mewujudkan sekolah yang bermutu tinggi dan
kompetitif.
Keterlaksanaan berbagai petunjuk teknis dalam Program Kerja Kepala Sekolah ini
merupakan komitmen kepala sekolah terhadap visi dan misi yang ditetapkan dalam tugas, dan
kemampuan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada di lingkungan sekolah
yang dipimpinnya. Diasumsikan bahwa apabila kepala sekolah dapat melaksanakan petunjuk
teknis dalam Program Kerja ini, maka akan dapat diwujudkan sekolah yang bermutu tinggi
dan kompetitif sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan negara. Dengan adanya Program
Kerja Kepala Sekolah ini, diharapkan sekolah dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara
lebih efektif dan efisien, sistematis, dan terarah. Selain itu, Program Kerja Kepala Sekolah ini
dapat dijadikan acuan oleh kepala sekolah, pengawas sekolah, dan dinas pendidikan setempat
dalam proses penilaian kinerja kepala sekolah dan pembinaan kemampuan kepala sekolah
secara berkelanjutan.
Demikian Program Kerja yang dapat kami susun, mudah-mudahan segala daya upaya
kita untuk peduli terhadap kemajuan pendidikan di Kabupaten Pasaman Barat ini
membuahkan hasil dan senantiasa mendapat Ridho dan Pertolongan dari Allah Subhanahu Wa
Ta’ala, Tuhan Yang MahaEsa.

Anda mungkin juga menyukai