Contoh Form KSP 2024 - 2025
Contoh Form KSP 2024 - 2025
Contoh Form KSP 2024 - 2025
NPSN : 10803315
SDN 01 SURAKARTA
KABUPATEN LAMPUNG UTARA
TAHUN 2024
LEMBAR VALIDASI PENGAWAS
JUMARTONO, S.Pd.SD.
NIP. 19650507 198503 1 008
2
LEMBAR PENETAPAN
KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN
SD Negeri 01 Surakarta
Mengesahkan,
Kepala Sekolah
3
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Pengasih dan Penyayang karena dengan rahmat-Nya kami dapat menyusun
Kurikulum Satuan Pendidikan SD Negeri 01 Surakarta
sebagai hasil kajian bersama dalam forum Rapat Dinas Dewan Guru, Tenaga
Kependidikan dan Komite SD Negeri 01 Surakarta pada tanggal 10 Juli Tahun Ajaran
2024/2025. Secara khusus kurikulum SD Negeri 01 Surakarta Tahun Ajaran 2024/2025
merupakan perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang
dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan kondisi SD Negeri 01 Surakarta serta saran
Komite Sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan.
Kurikulum SD Negeri 01 Surakarta ini disusun dengan berpedoman pada
Panduan Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan yang mencerminkan merdeka belajar
dan pengimplementasian profil pelajar pancasila. Kurikulum ini memuat karakteristik
satuan pendidikan, profile pelajar, Visi, Misi dan Tujuan, pengorganisasian pembelajaran,
rencana pembelajaran, pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesional.
Pengembangan Kurikulum Operasional SD Negeri 01 Surakarta Tahun Ajaran
2024/2025 ini mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, konsep merdeka belajar, dan
pengimplementasian dimensi profil pelajar Pancasila. Di samping itu juga Kurikulum
SD ini merupakan pegangan bagi pengembangan lingkungan SD Negeri 01 Surakarta
yang memunculkan keunikan atau kekhasan sekolah misalnya potensi keunggulan sekolah,
budaya sekolah seperti literasi lingkungan, memiliki pembiasaan religius, pengelolaan
sampah, penggunaan IT dengan memiliki learning management system yang terkelola
dengan baik, keanekaragaman hayati, kebersihan lingkungan, dan juga inovasi –inovasi
dalam pengembangan pembelajaran.
Pada Tahun Ajaran 2024/2025 ini SD Negeri 01 Surakarta menggunakan konsep
kurikulum merdeka dengan menyesuaikan karakteristek sekolah.. Peraturan ini
berdasarkan kepmendikbudristek nomor 12 tahun 2024 tentang kurikulum merdeka
menjadi standar kurikulum nasional.
Kurikulum ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari pemangku kepentingan.
Untuk itu kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo.
2. Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kabupaten Sukoharjo.
4
3. Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Kabupaten Sukoharjo.
4. Pengawas SD Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan dokumen;
5. Pendidik dan Tenaga kependidikan SD Negeri 01 Surakarta, yang telah secara
proaktif memberi masukan dan kelengkapan data;
6. Komite Sekolah yang telah memberi dukungan terhadap terselenggaranya
pendidikan SD Negeri 01 Surakarta.
7. Semua stake holder dan tim pengembang atas segala bantuan dan kerja kerasnya
sehingga tersusunnya Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) SD Negeri 01
Surakarta Tahun Ajaran 2024/2025.
Kami menyadari bahwa kurikulum yang telah kami susun ini memiliki
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik, saran, dan masukan
yang konstruktif dari berbagai pihak yang kompeten sangat kami harapkan. Kami
berharap Kurikulum SD Negeri 01 Surakarta dapat menjadi panduan dan acuan dalam
pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 01 Surakarta untuk mewujudkan pendidikan
yang bermutu.
Tim Penyusun,
5
DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Lembar Validasi ii
Lembar Penetapan iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
BAB I KARAKTERISTIK SD
A. Analisis Konteks Peserta Didik 1
B. Analisis Konteks Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
C. Analsis Konteks Sosial, Ekonomi dan Budaya SD Negeri 01 Surakarta
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN SD Negeri 01 Surakarta
A. Visi SD Negeri 01 Surakarta
B. Misi SD Negeri 01 Surakarta
C. Tujuan SD
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Struktur Kurikulum (Intrakurikuler di SD )
B. Projek Penguatan Profil Pelajar pancasila di SD Negeri 01 Surakarta
C. Ektrakurikuler di SD Negeri 01 Surakarta
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Ruang Lingkup Satuan Pendidikan (CP)
B. Ruang Lingkup Kelas (RPP/MA) SD Negeri 01 Surakarta
BAB V Evaluasi, Pendampingan dan Pengembangan Profesional SD Negeri 01 Surakarta
A. Evaluasi Jangka Panjang dan Evaluasi Jangka Pendek SD Negeri 01 Surakarta
B. Pendampingan dan Pengembangan Profesional
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RUJUKAN
6
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1 Kalender Pendidikan
Lampiran 2 Capaian Pembelajaran
Lampiran 3 Alur dan Tujuan Pembelajaran
Lampiran 4 Modul Ajar /Rencana Pelaksanan Pembelejaran
Lampiran 5 Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Lampiran 6 Jadwal Pelajaran
Lampiran 7 RKT,RKAS
7
BAB I
KARAKTERISTIK SD NEGERI 01 SURAKARTA
Menyusun kurikulum satuan pendidikan adalah sebuah proses yang sangat penting
dalam sistem pendidikan. Ada beberapa latar belakang yang mendasari penyusunan kurikulum
ini. Salah satunya adalah kebutuhan peserta didik yang bervariasi dan unik. Kurikulum harus
disesuaikan dengan perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan moral peserta didik,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan karakteristik mereka secara optimal.
Selain itu, kurikulum harus memenuhi standar nasioal pendidikan yang ditetapkan oleh
pemerintah. Standar ini penting untuk memastikan bahwa semua siswa di seluruh negeri
mendapatkan kualitas pendidikan yang seragam dan berkualitas. Relevansi dan konteks lokal
juga menjadi pertimbangan utama. Kurikulum harus mencerminkan budaya, nilai-nilai, dan
kebutuhan masyarakat setempat, sehingga pendidikan yang diberikan menjadi lebih bermakna
dan relevan bagi siswa.
Pengembangan kompetensi abad 21, seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan
komunikasi, juga menjadi faktor penting dalam penyusunan kurikulum. Pendidikan tidak hanya
berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter, keterampilan sosial,
dan keterampilan hidup. Ini mencerminkan pendekatan holistik dalam pendidikan yang
mencakup seluruh aspek perkembangan siswa.
Kurikulum juga harus disusun sesuai dengan peraturan dan kebijakan pendidikan yang
berlaku di tingkat nasional maupun daerah. Proses evaluasi terhadap kurikulum yang sudah
berjalan memberikan umpan balik yang berharga untuk penyusunan kurikulum yang lebih baik
di masa depan. Partisipasi berbagai pemangku kepentingan, seperti pendidik, orang tua, siswa,
dan masyarakat, juga penting untuk memastikan bahwa kurikulum yang disusun sesuai dengan
harapan dan kebutuhan semua pihak.
8
Dengan memperhatikan semua latar belakang ini, kurikulum satuan Pendidikan
disusun untuk memberikan pendidikan yang berkualitas, relevan, dan holistik bagi peserta didik.
Kurikulum ini juga bertujuan untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan
dengan keterampilan dan pengetahuan yang memadai.
10
berijazah S1, S2 dan atau S3. Jumlah Guru bersatatus ASN ……dan Non ASN alias
GTT nya berjumlah ………orang, dan Penjaga Sekolah ……..orang dengan Lulusan
…sebanyak ……orang . Banyak tenaga pendidik muda yang berkualitas dengan
penguasaan IT yang mumpuni serta sangat sabar dalam menghadapi peserta didik yang
luar biasa. Beberapa guru sudah menjadi Narasumber, Instruktur, Fasilitator dan atau
pengajar praktik. Bahkan beberapa guru sebagai penulis dengan menerbitkan buku ber
ISBN atau ……. guru sudah memiliki buku hasil karya sendiri dan guru-guru lainnya
serta tenaga kependidikan menerbitkan buku karya bersama. SD….. juga memiliki ……
Calon Guru Penggerak.
11
Surakarta Harapan kami, motto …………………….. dapat dikembangkan dengan baik.
Maka dalam penyusunan Kurikulum Satun Pendidikan, karakteristik peserta didik,
orang tua siswa, dan keadaan sosiobudaya yang berbeda-beda, dengan segala latar
belakangnya menjadi satu pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang
berkeadilan dalam kebhinekaan.
Lingkungan sekolah meliputi area ………………………….. yang bisa dijadikan sebagai
sumber belajar. Lokasi sekolah yang dekat dengan …………..selain menjadi kekuatan juga bisa
menjadi kelemahan karena budaya setempat yang terkadang mempengaruhi peserta didik karena
setiap hari mereka lihat dan dengar sesuatu yang kurang baik dan tidak elok, akan tetapi di SD
SD Negeri 01 Surakarta diberlakukan pembiasaan karakter seperti penguatan penggunaan
Bahasa Indonesia setiap hari sabtu dan direfleksi guru setiap hari, serta diadakan Dinten Boso
Jawi setiap hari rabu. Namun, dekatnya dengan fasilitas sekitar sekolah dapat menjadi sumber
belajar peserta didik secara kontekstual.
Untuk memberikan layanan kebutuhan dan tuntutan masa depan peserta didik agar
menjadi insan yang memiliki kemampuan daya saing di era generasi 5.0, dengan tetap
menjunjung tinggi nilai luhur bangsa yang tersirat dalam sila-sila Pancasila serta
mengembangkan cinta budaya daerah dan bangsa, maka SD Negeri 01 Surakarta menyusun
Kurikulum Satuan Pendidikan sesuai dengan karakteristik peserta didik dan budaya lokal daerah
setempat.
12
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SD Negeri 01 Surakarta
A. Visi
14
e. Melaksanakan program pembiasaan secara rutin, spontan, dan keteladanan yang baik
di dalam maupun di luar kelas yang dilakukan secara bertahap.
f. Merancang dan melaksanakan program Pengembangan diri untuk melatih
kemandirian dan tanggung jawab siswa pada setiap tugas yang diterima.
g. Merancang dan melaksanakan program Aksi Nyata untuk mengembangkan
kreatifitas siswa dalam penyelesaian masalah disekitar kehidupan sehari-hari dalam
progam P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
h. Melaksanakan program dan pembelajaran Berdiferensiasi untuk memperkuat
bernalar kritis dan kreativitas peserta didik, menekankan kecakapan abad 21 (4C),
dan memperkuat Profil Pelajar Pancasila.
i. Merancang dan melaksanakan program Go Medsos untuk memacu siswa mencari
informasi baru secara global di dunia dan menampilkannya dalam majalah dinding
yang menarik sebagai usaha menyebarkan informasi terkini pada warga sekolah.
j. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi.
k. Merancang dan melaksanakan program Cakap Tanggap Literat untuk memupuk
karakter yang cakap dalam berbagai hal, tanggap terhadap lingkungan, serta menjadi
pribadi yang literat.
2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan kognitif
peserta didik mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup sesuai bakat dan
minatnya.
b. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek dan
praktek serta bacaan solat sunnah.
c. Meningkatkan kecintaan dan kebanggan terhadap potensi daerah.
d. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam literasi dan numerasi sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
e. Sekolah mampu membentuk peserta didik yang mandiri dan disiplin dalam
f. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan sistem
digitalisasi.
g. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
h. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social
Responsibility (CSR) perusahaan untuk merancang program pembelajaran berbasis
budaya lokal.
15
i. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk memberikan
solusi dalam kehidupannya.
j. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam mengembangkan
prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi peserta didik.
3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas
sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
c. Membentuk peserta didik yang berakhlak mulia dan selalu peduli sosial dalam
toleransi beragama.
d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan kecintaan
pada budaya lokal.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia usaha
dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang memfasilitasi berbagai
keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik.
f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di
lingkungan sekolah.
g. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang positif.
h. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat bakat
peserta didik.
16
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler SD Negeri 01 Surakarta untuk setiap mata
pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran sedangkan untuk kegiatan projek penguatan
profil pelajar Pancasila yang ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar
Pancasila.. SD Negeri 01 Surakarta mengacu pada struktur kurikulum pemerintah
permendikbud no 12 tahun 2024 tentang kurikulum merdeka. Dalam hal ini, sekolah
mengacu pada konten kurikulum atau Struktur kurikulum yang sudah dikembangkan dan
ditetapkan oleh pemerintah pusat. Struktur Kurikulum di SD Negeri 01 Surakarta sebagai
berikut.
17
18
19
20
21
22
23
24
Berikut merupakan penjelasan dari struktur Kurikulum di SD Negeri 01 Surakarta secara
umum sebagai berikut :
Untuk Muatan lokal di SD Negeri 01 Surakarta merupakan Pembelajaran Muatan Lokal
yang bertujuan agar para peserta didik :
a. Memiliki keterampilan berbasis lokal yang memungkinkan peserta didik memiliki
kecakapan hidup seperti kemampuan berbahasa jawa
b. Mengangkat potensi dan kekhasan daerah agar memiliki daya saing di tingkat global.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah.
Jenis kegiatan muatan lokal ini seperti program Dinten Basa Jawa yang bersifat dinamis
yang dilaksanakan setiap semester dan dilombakan antar kelas, diadakan ekstrakurikuler
Seni Jawa Klasik. Jenis muatan lokal yang ditetapkan sekolah adalah : Bahasa Daerah yang
tujuannya adalah untuk mengembangkan kompetensi berbahasa Jawa dan melestarikan
bahasa jawa yang merupakan bahasa ibu.
Sedangkan Muatan kekhasan SD Negeri 01 Surakarta merupakan Kegiatan
pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangakan dan mengekspresi kan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat peserta
didik sesuai dengan kondisi sekolah. Secara khusus pengembangan diri bertujuan :
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME melalui program
Pembacaan Asmaul Husna setiap pagi, Sholat dhuhur berjamaah, Perayaan hari besar
keagamaan, tadarus setiap hari jumat.
b. Meningkatkan kecintaan terhadap budaya daerah melalui program Dinten Boso Jowo,
ekstrakurikuler Seni Jawa Klasik dan Tari Munjung Khas Desa setempat.
c. Meningkatkan kecintaan terhadap tanah air melalui upacara bendera setiap hari senin,
peringatan hari besar nasional, ekstrakurikuler pramuka
d. Memupuk jiwa sportivitas melalui ekstrakurikuler olahraga
e. Membentuk karakter peserta didik yang lebih berkualitas melalui pembiasaan budaya-
budaya positif seperti Gerakan Literasi sekolah.
25
Pelajaran Muatan Lokal diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi
daerah, sekolah, dan Yayasan dengan menghitung alokasi waktu yang tidak
membebani peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajar tetap
terjaga utuh. Kurikulum di satuan Pendidikan SMP Fogipsi
mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan mengedepankan
proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir
profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan
sekolah.
b. Penilaian Muatan Lokal
Penilaian Muatan Lokal Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris sesuai dengan Bahasa
Indonesia dengan memilah menjadi aspek membaca, menulis, menyimak, dan
berbicara dan terdiri dari teori dan praktik.
26
3. Bhinneka Tunggal Ika
Peserta didik memahami dan mempromosikan budaya perdamaian, menjunjung
kemanusiaan, dan anti kekerasan, belajar membangun dialog penuh hormat tentang
keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Peserta didik juga memahami
perspektif berbagai agama dan kepercayaan, keragaman suku dan etnis secara kritis dan
reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan dampaknya terhadap terjadinya konflik
dan kekerasan.
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
Peserta didik mengenali dan memahami bagaimana memelihara dan menjaga kesehatan
fisik dan mental dengan merefleksikan pengenalan dan pengalaman diri maupun
lingkungan. Pemahaman tersebut digunakan untuk membangun keterampilan dan
kesadaran untuk mencapai kesejahteraan diri (wellbeing) dan lingkungan yang sehat
sehingga peserta didik disarankan megeksplorasi Isu kesehatan seperti perilaku hidup
bersih, aktif, dan sehat, narkoba, pornografi, kesehatan reproduksi, kesehatan mental,
pertolongan pertama, perundungan, interaksi sosial secara daring maupun langsung,
kekerasan seksual, hingga pemahaman atas layanan kesehatan.
5. Suara Demokrasi
Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir sistem, menjelaskan keterkaitan antara
peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran ini
peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi
serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah,
masyarakat dan/atau dalam dunia kerja.
6. Kewirausahaan
Peserta didik menumbuhkembangkan kreativitas dan budaya kewirausahaan sebagai
upaya pencarian solusi terkait aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat.
Peserta didik membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan
masyarakat, menjadi individu yang terampil dengan mengidentifikasi potensi ekonomi di
tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut dan aktif
mencari solusi.
7. Rekayasa dan Teknologi
Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati
untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan diri dan
sekitarnya. Peserta didik dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan
27
persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi,
mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.
Adapun contoh alternatif kegiatan projek yang akan kami lakukan adalah sebagai
berikut:
1. Tugas mandiri atau terbimbing untuk mengerjakan/membuat sesuatu atau suatu
karya (karya tulis sederhana: menulis cerita, puisi, mading, membaca puisi,
pengolahan sampah, pengolahan lahan, dll).
2. Melakukan kunjungan ke perusahaan, usaha mikro/tradisonal, budi daya tanaman,
dan lain-lain.
3. Study wisata dan kunjungan: tempat sejarah, kebun binatang, dan lain-lain.
Kegiatan proyek profil pelajar pancasila, waktu penyelesaian proyek ditentukan
oleh pendidik yang waktunya 20% s.d. 30% dari kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan. Prinsip proyek profil pelajar Pancasila:
1) Jam pelajaran di luar kegiatan intrakurikuler,
2) Kegiatan proyek merupakan lintas mata pelajaran,
28
3) Pelaksanaan dapat dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah,
4) Pelaksanaan tugas secara berkelompok dan berkolaborasi,
5) Proyek yang dilakukan sesuai dengan yang telah ditentukan,
6) Rencana proyek dilakukan di awal Tahun Ajaran, dan
7) Proyek dilakukan secara ergonomis, safety, sesuai dengan kapasitas peserta didik.
(Jadwal di sini
29
pelajaran yang kemudian digabungkan dalam satu event di akhir projek di tiap- tiap akhir
semester.
C. Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik kelas I, II, III, IV, V dan
untuk kelas VI hanya di Semester 1. Ekstrakurikuler pada kurikulum merdeka semua
merupakan ektrakurikuler pilihan.. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada
Tahun Ajaran 2024/2025 yaitu:
Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri di SD Negeri 01 Surakarta
Jenis Tujuan Waktu Nilai Yang
No Ekstrakur Ektrakurikuler Latihan Dikembangkan
ikuler (Profil
Pancasila dan
Kecakapan Hidup)
1 Pramuka Sebagai wahana Jumat Kedisiplinan,
peserta didik untuk kerjasama,
berlatih kemandirian,
berorganisasi kepemimpinan,
- Melatih peserta takwa pada
didik untuk Tuhan, cinta
terampil dan alam,
mandiri nasionalisime,
- Melatih peserta kepedulian, rela
didik untuk berkorban,
mempertahankan kesederhanaan,
hidup kejujuran, kritis,
- Memiliki jiwa kreatif, percaya
sosial dan peduli diri, daya juang,
pada orang lain dan teknik
- Memiliki sikap kepramukaan.
kerjasama
kelompok
- Dapat
menyelesaikan
permasalahan
dengan tepat.
2
3 OSN 1) mempersiapkan Selasa dan Disiplin,
MIPAS peserta didik untuk Rabu berwawasan luar,
mengikuti bernalar kritis,
olimpiade kreatif
30
matematika, IPA,
IPS, 2)
Mengembangkan
pengetahuan
peserta didik pada
budaya luar
4 TARTIL 1) Melatih dan Minggu Agamis, Percaya
TILAWA mengembangkan diri, kemandirian
H kemampuan peserta
didik dalam
membaca Al
Qur’an dan seni
rebana
2) Mempersiapkan
peserta didik untuk
tampil pada acara-
acara yang
dijadwalkan
SMP Fogipsi
pernah meraih
Juara 3 putra dan
Juara 1 putri dalam
Lomba MAPSI
cabang Tartil
tingkat kabupaten
kudus.
5 Rebana Senin dan Agamis, Percaya
Kamis diri, Kerjasama,
kekompakan
6 Voli 1) Melatih jiwa Kamis Kerja keras, kerja
sportivitas dan Sabtu sama, kerja cerdas,
2) kesehatan, disiplin,
Mempertahankan percaya diri, dan
prestasi olahraga prestasi.
yang sudah diraih
3)
Mengembangkan
bakat peserta didik
dalam olahraga
7 Pencak Selasa Kerja keras, kerja
silat sama, kerja cerdas,
kesehatan, disiplin,
percaya diri, dan
prestasi.
8 Seni Jawa 1) Rabu Kearifan Lokal,
Klasik Mengembangkan percaya diri,
apresiasi dan kreasi kebhinekaan global,
seni Jawa mandiri
2) Melatih peserta
31
didik dalam musik
tradisional
9 Paduan 1) Membentuk Senin Kebhinekaan
Suara tim paduan suara global, gotong
yang berkualitas royong,
2) kekompakan, kerja
Mengembangkat sama, percaya diri
bakat peserta didik
dalam olah vocal
10 Seni Tari 1) Sabtu Kebhinekaan
Mengembangkan global, gotong
apresiasi dan kreasi royong,
seni kekompakan, kerja
2) Melatih peserta sama, percaya diri
didik dalam olah
cipta, rasa dan tari
11 Public 1) Melatih peserta Jumat Bernalar kritis,
Speaking didik dalam kemandirian,
kemampuan Public kedisiplinan,
Speaking berwawasan
2) global, akhlak
Mengembangkan mulia, kejujuran,
bakat peserta didik percaya diri,
dalam story telling Kekompakan
12
13
Adapun Sebagai bentuk layanan dan program pembiasaan SD….. adalah: Program
Inklusif, Program Layanan Bimbingan dan Program Pembiasaan :
32
yaitu:
a. Program Olah hati (Etik), diantaranya kegiatan tadarus Al Qur’an yang
dilaksanakan tiap hari jumat di minggu pertama setiap bulan, kegiatan sholat
dhuhur berjamaah setiap hari bergantian antar kelas, kegiatan santunan rutin
muharram, kegiatan Qurban, kegiatan ekstrakurikuler TARTIL TILAWAH
baik secara kelompok kecil maupun kelompok kelas, kegiatan momen hari
besar Islam diantaranya : kajian sifat sholat nabi bertepatan dengan Isra
Miraj, kegiatan Maulid Nabi berupa kajian keislaman dengan tema-tema
tertentu yang berkaitan.
b. Program Olah Rasa dan Karsa (Estetis) diantaranya kegiatan : seni dalam
beberapa ekstrakurikuler diantaranya seni musik, paduan suara dan solo
song, seni tari.
c. Program Olah Pikir (Literasi) diantaranya kegiatan Gerakan Literasi Sekolah
yang dilaksanakan setiap hari Rabu, kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik dan
public speaking.
d. Program Olahraga (Kinestetik) diantaranya kegiatan senam/aerobik yang
dilaksanakan setiap hari jumat, kegiatan ekstrakurikuler voli dan pencak silat.
33
(orangtua), menjauhkan diri dari penggunaan barang terlarang seperti miras,
narkoba , dan rokok.
Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik secara individual, kelompok dan atau klasikal melalui
penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut:
34
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
SD…… mengembangkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
yaitu pembelajaran seni Tari Khas setempat dengan memasukkan materi Tari yang
juga menjadi materi inti pada ekstrakurikuler Seni Tari dilengkapi dengan gendhing
khusus yang akan dipelajari peserta didik pada seni karawitan yang dikemas dalam
bentuk ekstrakurikuler juga. Harapan kedepannya Tari kahs akan diperkenalkan
secara global dan mampu bersaing di tingkat lokal nasional dan internasional.
Program/Kegiatan Pembiasaan
1) Berbaris dengan rapi dan tertib sebelum masuk ke kelas.
2) Mengikuti upacara bendera setiap hari Senin dan hari besar nasional
dengan tertib dan khidmat.
3) Berdoa dengan khidmat dan sopan, sebelum dan sesudah pelajaran.
4) Menyapa dan memberi salam pada saat bertemu, guru, karyawan, dan teman.
5) Berbicara dengan sopan kepada guru, karyawan, dan teman.
6) Bersikap sopan, menyapa, dan memberi salam kepada tamu sekolah.
7) Berjabat tangan dengan teman, guru, dan orang yang dihormati pada saat
datang dan pulang sekolah.
8) Memarkir kendaraan (sepeda) dengan tertib di tempat yang telah disediakan.
9) Membiasakan diri mengucapkan tolong, maaf, terima kasih, dan permisi
sesuai peruntukannya.
10) Melatih kemampuan numerasi dan literasi sebelum memulai pembelajaran.
11) Menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum pembelajaran dimulai (pagi),
dan menyanyikan lagu wajib nasional (Senin, Kamis), lagu daerah (Selasa,
Jumat), dan lagu rohani (Rabu, Sabtu) pada akhir pembelajaran.
12) Berbahasa Jawa setiap hari Rabu (di luar PBM di kelas)
13) Melakukan kegiatan menabung sampah dan direkap di akhir bulan.
14) Melakukan kerja bakti : 3 K (Kebersihan, Kerapihan, dan Keindahan)
setiap bulan sekali(Sabtu ke – 4)
15) Melaksanakan tugas piket kebersihan kelas sesuai jadwal
16) Membuang sampah pada tempat sampah dengan memilah sampah organik
35
dan anorganik.
17) Menjaga dan merawat pepohonan/tanaman yang ada di lingkungan sekolah.
18) Rukun dengan teman sekelas, kakak kelas, dan adik kelas.
19) Membaca buku/bacaan non pelajaran pada jadwal literasi
20) Memberi perhatian bagi teman yang terkena musibah atau membutuhkan
perhatian (menengok teman sakit, melayat, dan lain-lain).
21) Mencuci tangan memakai sabun setelah dari KM/WC, sebelum makan,
sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.
22) Mengkonsumsi makanan sehat, tidak berbahaya di lingkungan sekolah.
23) Menerapkan tata krama/etika yang berlaku dalam masyarakat.
24) Melakukan doa dan meditasi dasar bersama setiap hari untuk mengawali dan
mengakhiri pembelajaran.
25) Melaksanakan kegiatan Rabu Literat, Kamis religi dan Jumat sehat.
36
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Capaian Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran merupakan aktivitas untuk merumuskan: CP yang
menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran, cara untuk mencapai tujuan
belajar; dan cara menilai ketercapaian tujuan belajar. Dokumen perencanaan
pembelajaran paling sedikit memuat:
a. tujuan pembelajaran;
b. langkah atau kegiatan pembelajaran; dan
c. penilaian atau asesmen pembelajaran
Perencanaan pembelajaran disusun dalam bentuk dokumen perencanaan
pembelajaran yang:
1. Fleksible : tidak terikat pada bentuk tertentu dan dapat disesuaikan dengan konteks
37
pembelajaran;
2. Jelas : mudah dipahami; dan
3. Sederhana : berisi hal pokok dan penting sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran.
Sederhana tidak selalu berarti mudah, melainkan jelas (clear) dan dapat dilakukan.
38
pelajaran, termasuk guru yang mahir dalam mata pelajaran tersebut
4. Jika ATP dikembangkan oleh guru maka perlu adanya kolaborasi guru yang
mengajar di satu fase tertentu (misalnya : ketika akan mengembangkan ATP untuk
Fase C, maka sebaiknya melibatkan kolaborasi antar guru kelas I - VI.
5. Penyusunan ATP dapat lintas fase dan atau lintas elemenTP).
6. Metode penyusunan ATP harus logis dan sesuai dengan urutan tingkat kesulitan
suatu mata pelajaran (scope and sequence) dari kemampuan yang mudah ke susah,
sederhana ke rumit, dari fakta, konsep, prosedur sampai metakognitif). Scope and
sequence ini sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, pendekatan mata pelajaran
yang digunakan.
7. Penyajian ATP harap lebih sederhana dengan menampilkan CP, CP per elemen,
diikuti alur TP yang menunjukkan penanjakan.
8. Prosedur kerja penyusunan ATP dengan langkah-langkah: a). menentukan kata
kunci (berupa kompetensi dan materi/nilai), b). memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, c). Tujuan Pembelajaran per elemen disesuaikan dengan kondisi, d).
Ada alur TP per elemen, e). TP per elemen disusun/diurutkan sehingga
membentuk alur, f). alur besar dalam satu fase dirancang sesuai dengan
pendekatan/karakteristik mata pelajaran, g). Keleluasaan referensi dalam
menentukan Kata Kerja Operasional (KKO) .
9. ATP yang disediakan Kemendikbudristek merupakan contoh sebagai inspirasi,
alur menunjukkan urutan dan tuntas penyelesaiannya dalam satu fase, maka
sekolah dapat mengembangkan sesuai karakteristik peserta didik dan kondisi
satuan pendidikan.
10. ATP memaparkan SATU alur tujuan pembelajaran, tidak bercabang (tidak
meminta guru untuk memilih). Apabila ada urutan yang berbeda, maka ATP yang
disusun menentukan pilihan satu alur saja, atau dapat diberi catatan bahwa guru
dapat memilih alur yang lain. Pilihan alur yang ditentukan tersebut dapat
bernomor/berkode (tematik, mapel, lintas elemen, lintas fase).
11. ATP berfokus pada ketercapaian CP, bukan pada Profil Pelajar Pancasila, oleh
karena itu dalam penulisannya tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/ strategi/
model/ metode/ teknik pembelajaran (pedagogi). Berikut contoh form table
menyusn Alur Tujuan Pembelajaran:
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
39
a. Strategi Pembelajaran Yang Dirancang Dalam Perencanaan Pembelajaran di SD
Negeri 01 Surakarta diselenggarakan dalam suasana belajar yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, bermakna , memotivasi Peserta Didik untuk
berpartisipasi aktif.
b. memberi kesempatan untuk menerapkan materi pada problem atau konteks nyata.
c. mendorong interaksi dan partisipasi aktif Peserta Didik;
d. mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia di lingkungan Satuan
Pendidikan dan/atau di lingkungan masyarakat; dan/atau
e. menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi.
Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi
1. Bobot Asesmen / Penghitungan Nilai Rapor
Nilai rapot diperoleh dari nilai akhir sumatif lingkup materi dan sumatif akhir
semester. Pembobotan dalam perhitungsn nilai ditetapkan oleh Satuan pendidikan.
2. Penilaian Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan pelaporannya ,
dilaksanakan tersendiri dengan menitikberatkan pada pada pemahaman,
penghayatan, internalisasi dan penerapan nilai-nilai 6 Dimensi Profil Pelajar
Pancasila.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar.
Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik
terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca
penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan
pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan
post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir
semester serta Asesmen akhir tahun.
Hasil asesmen selain untuk mengukur ketuntasan belajar, memenuhi penilaian
akhir/rapor, juga untuk menguatkan Profil Pelajar Pancasila.
3. Kriteria kenaikan kelas dan kelulusan setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria,
yaitu:
a. keikutsertaan dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran
b. ketuntasan mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan
40
keterampilan, dan
c. penilaian baik pada kompetensi sikap
41
mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;
2) pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat;
3) proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta
didik secara holistik;
4) pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas
sebagai mitra; dan
5) pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
Asesmen yang digunakan guru SD Negeri 01 Surakarta:
1. Asesmen Formatif:
b. Membantu untuk mendapatkan informasi atau memberikan umpan balik cepat
c. bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran serta
mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran
d. Di awal pembelajaran : mengetahui kesiapan dan kebutuhan belajar siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran dan merencanakan pembelajaran
e. Di tengah pembelajaran mengecek progres/efektivitas pembelajaran
Contoh: diskusi terarah,bermain peran, permainan, membuat karangan atau jurnal,
observasi, dll.
2. Asesmen Sumatif
a. Penilaian sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan
menengah bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar Peserta Didik
sebagai dasar penentuan: a. kenaikan kelas; dan b. kelulusan dari Satuan
Pendidikan.
b. pada pendidikan anak usia dini, asesmen sumatif digunakan untuk
mengetahui capaian perkembangan peserta didik dan bukan sebagai hasil
evaluasi untuk penentuan kenaikan kelas atau kelulusan. Contoh : output
projek, tugas, presentasi, wawancara, tes, esai, performance.dll.
Kedua Asesmen:
1. Merupakan bagian dari proses belajar
2. Merupakan kesempatan untuk menerima dan memberikan umpan balik
42
3. Merupakan cara untuk mengevaluasi efektivitas pengajaran dan pembelajaran
43
BAB V
EVALUASI, PENDAMPINGAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
Evaluasi dalam kurikulum satuan pendidikan memiliki dua perspektif utama, yaitu evaluasi
jangka pendek dan evaluasi jangka panjang. Kedua jenis evaluasi ini memiliki tujuan dan
metode yang berbeda untuk mengukur efektivitas pembelajaran serta perkembangan peserta
didik.
Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh bertujuan untuk mengukur keberhasilan guru dalam
memfasilitasi pembelajaran. Dalam evaluasi ini, SD Negeri 01 Surakarta mengumpulkan data internal
yang berupa catatan keberhasilan implementasi pembelajaran dan refleksi secara individual maupun
bersama-sama seluruh warga sekolah, serta data eksternal berupa hasil kompetensi dan kinerja guru dan
tenaga kependidikan dari Rapor Pendidikan.
Teknik evaluasi
evaluasi dilaksanakan dengan teknik:
1. Kolaboratif : melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
2. Reflektif : melihat kembali pencapaian dan kekurangan dariberbagai aspek,
45
jujur, dan berdasarkan bukti.
3. Berdasarkan Data: membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah
secara seksama.
4. Berpusat pada peserta didik: mengedepankan kepentingan peserta didik
dalam mengambil kesimpulan maupun keputusan.
5. Fokus pada perbaikan dan Pengembangan
b. Waktu Evaluasi
Evaluasi kurikulum operasional sekolah di SD Negeri 01 Surakarta akan
dilakuakan:
i. Setiap Hari
Guru membuat catatan anekdotal secara informal mengenai
bagaimana proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai,
bagaimana peserta didik merespon proseskegiatan belajar.
ii. Setiap Unit Pelajaran/Tema
Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun
klasikal, guru mereview proses belajar dan tercapainya tujuan dan
melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar
iii. Setiap Bulan
Evaluasi dilaksanakan sekalian dalam rapat rutin sekolah bulanan
iv. Setiap Semester
Setelah 1 semester selesai, guru dan tim melihat kontinum/rangkaian
pencapaian.
v. Setiap Tahun.
46
Melakukan evaluasi terhadap pencapaian dan proses pembelajaran
dalam satu tahun dan bagaimana hal tersebut berkontribusi dengan
tujuan sekolah, serta visi dan misi sekolah dalam kegiatan rapat kerja
sekolah.
Evaluasi Implementasi Kurikulum
Evaluasi dibutuhkan untuk melihat sejauh mana ketercapaian,
kesesuaian tujuan, dan keselarasan di dalam pelaksanaan pembelajaran
dengan kondisi yang berkembang SD Negeri 01 Surakarta menempuh
kegiatan yang tertuang dalam tabel berikut:
2. Pengembangan Profesional
48
49
DAFTAR PUSTAKA / REFERENSI
1. Dokumen Rujukan
https://drive.google.com/drive/folders/11lmD0pNqgNfgGhhMYvJPhHxTzrpqNYDJ?
usp=sharing
50
LAMPIRAN
Lampiran:
Lampiran 1 Kalender Pendidikan
https://drive.google.com/drive/folders/14Vm3ykLoHREUhZjNj48XPsBR9cMxZl8p?
usp=sharing
51