Tugas MTK Kelompok

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS


“MATRIKS”

Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
1. Wahyu Adi Cahyono
2. Rifka Raisya
3. Tasya Aulia
4. Yulianus Iwan Gusvancer
5. Salsabila S
6. Rafi A

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
2024
MATRIKS
1. Pengertian MATRIKS
Matriks merupakan susunan kelompok bilangan didalam suatu jajaran yang
berbentuk persegi panjang dan diatur berdasarkan baris dan kolom yang kemudian
diletakkan antara dua tanda kurung. Bilangan pada matriks disebut elemen matriks.

Kumpulan elemen matriks yang tersusun secara horizontal disebut baris, sedangkan
kumpulan elemen matriks yang tersusun secara vertikal disebut kolom. Matriks yang
memiliki m baris dan n kolom disebut matriks m x n.

2. Jenis-Jenis Matriks
Matriks terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :

 Matriks Persegi
Matriks persegi merupakan matriks yang memilii baris dan banyak kolom yang sama.
Secara umum, matriks persegi berordo n x n. Contoh matriks persegi sebagai berikut :

 Matriks Kolom
Matriks kolom adalah matriks yang hanya terdiri dari satu kolom. Biasanya matriks
kolom berordo m x 1. Contoh matriks kolom sebagai berikut :

 Matriks Baris
Matriks baris merupakan matriks yang terdiri hanya satu baris. Biasanya matriks baris
berordo 1 x n. Contoh matriks baris sebagai berikut :

P1 x 2 = (3 2) Q1 x 3 = (2 -1 4)
 Matriks Transpose
Matriks transpose Am x n yang dinotasikan dengan A’ merupakan matriks berordo n
x m yang mana baris-barisnya ialah kolom-kolom matriks Am x n.
Contoh matriks transpose, misalkan terdapat matriks A :
 Matriks Diagonal
Matriks diagonal berasal dari matriks persegi. Matriks persegi disebut matriks diagonal
apabila elemen-elemen selain elemen diagonal utamanya adalah nol.
Contoh matriks diagonal :

 Matriks segitiga atas dan Matriks segitiga bawah


Matriks ini bisa berasal dari matriks persegi. Matriks persegi dapat disebut matriks
segitiga atas apabila seluruh elemen di bawah diagonal utamanya bernilai nol.
Sebaliknya, apabila seluruh elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol, maka
disebut matriks segita bawah. Contohnya sebagai berikut :

 Matriks Simetri
Misalkan ada Matriks A, dapat disebut matriks simetris apabila A’ = A atau setiap
elemen pada matriks A yang letaknya asimetris terhadap diagonal utama bernilai sama.
Contoh matriks simetri sebagai berikut :

 Matriks Nol
Suatu matriks akan disebut matriks nol apabila semua elemen dari matriks tersebut
yakni nol. Contoh matriks nol sebagai beirikut :

 Matriks Identitas
Matriks identitas merupakan matriks diagonal yang mana seluruh elemen di diagonal
utamanya adalah 1. Matriks identitas pada umumnya dinotasukan dengan I. Contoh
matriks identitas sebagai berikut :
3. Trace Matriks

a. Pengertian
Trace Matriks dari matriks persegi adalah hasil penjumlahan dari elemen-elemen pada
diagonal utama matriks tersebut. Syarat untuk mencari trace matriks yaitu matriksnya
mempunyai ordo n x n. Untuk penulisan biasa disimbolkan dengan trace(A) = tr(A).

Misalkan A = [aij]n x n’ maka berdasarkan definisi diperoleh :

tr(A) = a11 + a22 + ... + ann

b. Contoh
Misalkan didefinisikan sebuah matriks persegi sebagai berikut.

Maka tr(A) = a11 + a22 + a33 = 2 + (-7) + (-2) = -7


Dan contoh kedua :

Maka tr(B) = b11 + b22 + b33 + b44 = 7 + 4 + 9 + 7 = 27

4. Transpose Matriks
a. Pengertian
Transpose matriks adalah matriks yang dibentuk dengan mempertukarkan elemen-
elemen di dalam baris dan kolom dari matriks tersebut. Umumnya disimbolkan
dengan transpose A = AT.
Misalkan matriks A = [aij]m x n dan transpose matriks A dinyatakan oleh AT= B =
[bij]n x m maka berdasarkan definisi bij = aij dan perlu diperhatikan jika ordo matriks
A = m x n maka ordo AT = n x m.

b. Contoh
Misalkan matriks A dan B didefinisikan sebagai berikut.

Maka matriks tranpose dari A dan B yaitu :


5. Operasi Matriks
a. Penjumlahan Matriks
Pengertian:

Jika terdapat dua matriks yang mempunyai banyak baris dan kolom yang sama, maka
kita dapat menjumlahkan keduanya untuk memperoleh matriks baru dengan ordo
yang sama.

Syarat : Syarat untuk menjumlahkan dua matriks atau lebih yaitu harus
mempunyai ordo yang sama.

Misalkan matriks A dan B mempunyai ordo m x n maka jika kedua matriks tersebut
dijumlahkan maka akan terdapat matriks C = A + B.
Contoh :

Contoh 1

Kita akan mencari matriks C dengan menjumlahkan matriks A dan B. Sehingga kita
peroleh:

Contoh 2
b. Pengurangan Matriks
Operasi pengurangan pada matriks juga memiliki syarat harus mempunyai ordo
yang sama. Untuk contohnya sebagai berikut :

Contoh 1

Kita akan mencari matriks C dengan mengurangkan matriks A dan B. Sehingga kita
peroleh :

Contoh 2

Kita akan mencari matriks C dengan mengurangkan matriks A dan B. Sehingga kita
peroleh :

c. Perkalian dengan Skalar

Misalkan matrks A = [aij]m x n dan α adalah sembarang skalar. Perkalian matriks A


dengan skalar α dapat dibentuk dengan mengalikan setiap elemen aij dengan α.
Contoh :

Misalkan α = 2, β = 1 + 2i dan matriks A didefinisikan sebagai berikut.


Tentukan hasil dari αA dan βB.

Penyelesaian: Kita dapat menyelesaikan dengan mengalikan skalar dengan


setiap elemen pada matriks A. Sehingga untuk αA kita peroleh :

d. Perkalian Dua Matriks


Pada operasi perkalian dua matriks (AB) dapat terjadi jika dan hanya jika banyak
kolom A = banyak baris B.
Contoh :

Contoh 1

Didefinisikan matriks A dan B sebagai berikut :

Tentukan hasil dari AB.


Penyelesaian : Mulai menghitung dengan mengalikan baris matriks A dengan kolom
matriks B untuk mendapatkan matriks C = AB.
Sehingga diperoleh :

Untuk mencari matriks C = AB maka sebagai berikut:


e. Determinan Matriks
Determinan matriks adalah sebuah angka atau skalar yang diperoleh dari
elemenelemen matriks tersebut dengan operasi tertentu. Determinan matriks juga
hanya dimiliki oleh matriks persegi.
Contoh :
Contoh 1
Determinan dari suatu matriks A diberi tanda |A|.
Derterminan matriks ordo 2 x 2

Contoh 2
Determinan matriks ordo 3 x 3 (aturan Sarrus)

kolom pertama di matriks yang sama. Lalu dikalikan sesuai diagonal berikut diikuti
tanda plus(+) untuk diagonal kebawah dan min(-) untuk diagonal keatas.

f. Invers Matriks
Invers matriks bisa didefinisikan dimana jika A merupakan suatu matriks kuadrat,
maka anda bisa mencari matriks B dengan AB = BA = I. A dikatakan bisa dibalik
(invertible) dan B disebut dengan invers dari A.
Contoh :
Suatu matriks A berordo 2 x 2.
6. Penerapan Matriks pada bidang Ekonomi
 Analisis Input-Output
Analisis Input-Output merupakan suatu model sistematis untuk menelaah struktur
perekonomian yang saling kait mengait antar sektor atau kegiatan ekonomi. Model ini
biasanya diterapkan untuk menganalisis perekonomian secara makro, nasional
maupun regional.

Analisis I-O bertolak dari anggapan suatu sistem perekonomian terdiri atas sektor-
sektor yang saling berkaitan. Masing-masing sektor menggunakan keluaran dari sektor
lain sebagai masukan, kemudian keluaran yang dihasilkan merupakan masukan pula
bagi sektor lain. Selain menjadi masukan bagi sektor lain, terdapat pula keluaran dari
suatu sektor yang menjadi masukan bagi sektor itu sendiri dan sebagai barang
konsumsi bagi pemakai akhir.

Matriks Transaksi
Hitunglah keluaran total masing-masing sektor dan nilai tambahnya jika ditargetkan
permintaan akhir terhadap sektor pertanian, industri dan jasa masing-masing 100, 300
dan 200. Susunlah Matriks Transaksi yang baru.
Matrik Teknologi untukperekonomian Negara Hulonthalo adalah:
Selanjutnya mencari nilai-nilai X dengan rumus:

Pangkat -1 menunjukan invers matriks, sehingga dicari dulu inversnya.


Langkahnya sama dengan cara sebelumnya yaitu mencari determinan, minor, kofaktor,
adjoin lalu mencari invers.

Anda mungkin juga menyukai