Bab I

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Literasi keuangan atau “melek” keuangan termasuk 10 macam

kecerdasan yang dimiliki manusia. Orang yang tidak memiliki kecerdasan

finansial, baik orang kaya atau menengah kebawah, keuangan mereka akan

langsung habis untuk membayar utang dan pengeluaran, sehingga tidak ada

yang ditabung (Akmal & Saputra, 2016, hal. 235)

Melihat dari persfektif ke Islaman, Islam diturunkan di tanah

kelahiran yang memiliki kegiatan ekonomi yang tinggi. Islam secara ketat

memacu umatnya untuk bergiat dalam aktivitas keuangan dan usaha-usaha

yang meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. Nilai yang

mendasari Ekonomi Islam merupakan sebuah nilai-nilai berdasarkan

keyakinan dan keimanan, dimana akan dijadikan landasan ekonomi Islam.

Nilai tersebut ada berdasarkan Qur’an dan Sunnah (Ajie, 2018, hal. 6)

Menurut laporan lembaga internasional Bank Dunia atau World

Bank, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup besar pada

2017, yaitu sebesar 5,2%. Namun, pada kenyataannya hanya sebagian kecil

kelompok masyarakat yang menikmatinya sehingga kesenjangan ekonomi

dan sosial semakin meluas. Sebelum itu seperti yang umum kita ketahui

bahwa Indonesia termasuk negara yang mengalami inflasi cukup tinggi dari

tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan terjadinya ketidakstabilan ekonomi

1
2

yang dirasakan oleh masyarakat, terutama masyarakat golongan kelas

menengah ke bawah. Laju inflasi yang cukup tinggi memberikan dampak

yang signifikan, seperti turunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain,

ketidakstabilan harga, dan kredit macet. Hal tersebut mengakibatkan

guncangan ekonomi yang berimbas kepada ketidakstabilan kondisi dan

situasi politik Indonesia, seperti yang terjadi pada kasus krisis moneter pada

1997 (Fianto, 2017, hal. 1).

Melihat berbagai masalah yang dihadapi dalam uraian sebelumnya,

literasi finansial merupakan solusi dan peluang untuk mengatasi kondisi

ekonomi saat ini. Secara umum literasi tidak lagi diartikan sebagai kegiatan

baca tulis, tetapi memiliki makna yang lebih luas yang mencakup

pemahaman yang baik terhadap berbagai aspek kehidupan. Literasi begitu

penting, tidak lagi dipahami hanya sebagai transformasi individu semata,

tetapi juga sebagai transformasi sosial. Rendahnya tingkat literasi sangat

berkorelasi dengan kemiskinan, baik dalam arti ekonomi maupun dalam arti

yang lebih luas. Di sisi lain, minimnya pengetahuan dan keterampilan

masyarakat dalam literasi finansial mengakibatkan rendahnya pemanfaatan

produk jasa perbankan dan nonperbankan sehingga masih banyak

masyarakat yang terjebak dalam praktik pemanfaatan jasa keuangan ilegal

serta perilaku yang instan sehingga terjebak pada skema investasi bodong

berkedok penggandaan uang (Fianto, 2017, p. 3).

Literasi Keuangan (Financial Literacy) adalah pengetahuan dan

kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko,


3

keterampilan agar dapat membuat dan mengambil keputusan yang efektif

dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik

individu maupun sosial. Oleh karena itu, kecerdasan finansial menjadi suatu

hal yang perlu diperhatikan di kehidupan yang serba modern sekarang ini.

Kecerdasan finansial merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang

untuk mengelola sumber daya keuangan yang dimilikinya, dengan

kesejahteraan finansial sebagai tujuannya (Fianto, 2017).

Chen dan Volpe (1998) mendefinisikan literasi keuangan sebagai

kemampuan mengelola keuangan agar hidup bisa lebih sejahtera dimasa

yang akan datang (Latifiana, 2017, hal. 3). Literasi keuangan merupakan

kebutuhan dasar bagi setiap orang agar terhindar dari masalah keuangan.

Kesulitan keuangan bukan hanya fungsi dari pendapatan semata (rendahnya

pendapatan), kesulitan keuangan juga dapat muncul jika terjadi kesalahan

dalam pengelolaan keuangan (miss-management) seperti kesalahan

penggunaan kredit, dan tidak adanya perencanaan keuangan. Literasi

keuangan (financial literacy) yang kian mendapatkan perhatian di banyak

negara maju semakin menyadarkan betapa kepada kita betapa pentingnya

tingkat ‘melek’ keuangan. Di beberapa negara, literasi keuangan bahkan

sudah dicanangkan menjadi program nasional (Yushita, 2017, hal. 11).

Kondisi tingkat literasi keuangan di Indonesia menurut penelitian

dari Otoritas Jasa Keuangan masih tergolong rendah, pada tahun 2013

mencapai 21.84% dan tahun 2016 mencapai 29.66% dan tingkat literasi

keuangan mahasiswa hanya mecapai 28.3%. Menurut World Bank hal


4

tersebut dikarenakan separuh dari penduduk Indonesia belum memiliki

akses terhadap layanan jasa keuangan. Rendahnya tingkat literasi keuangan

dikalangan mahasiswa berdasarkan survei OJK menjelaskan bahwa

sebagian besar mahasiswa masih belum memahami konsep keuangan,

padahal seharusnya mahasiswa bisa secara mandiri mengatur keuangannya

dengan baik dan bertanggung jawab atas keputusan keuangan yang mereka

buat, karena bagi sebagian besar mahasiswa, masa perkuliahan adalah masa

pertama mereka mengelola keuangannya sendiri tanpa pengawasan orang

tua (Sakinah & Mudakir, 2018, hal. 2).

Literasi keuangan sangat berkaitan dengan kesejahteraan individu.

Pengetahuan keuangan dan ketrampilan dalam mengelola keuangan pribadi

sangat penting dalam kehidupan sehari. Kesulitan keuangan bukan hanya

fungsi dari pendapatan semata (rendahnya pendapatan). Kesulitan keuangan

juga dapat muncul jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan

(missmanagement) seperti kesalahan penggunaan kredit, dan tidak adanya

perencanaan keuangan. Keterbatasan finansial dapat menyebabkan stress,

dan rendahnya kepercayaan diri. Adanya pengetahuan keuangan dan literasi

keuangan akan membantu individu dalam mengatur perencanaan keuangan

pribadi, sehingga individu tersebut bisa memaksimalkan nilai waktu uang

dan keuntungan yang diperoleh oleh individu akan semakin besar dan akan

meningkatkan taraf kehidupannya (Yushita, 2017, hal. 12).

OJK (Otoritas Jasa Keuangan) (2013) dalam (Yushita, 2017) Misi

penting dari program literasi keuangan adalah untuk melakukan edukasi


5

dibidang keuangan kepada masyarakat Indonesia agar dapat mengelola

keuangan secara cerdas, sehingga rendahnya pengetahuan tentang industri

keuangan dapat diatasi dan masyarakat tidak mudah tertipu pada produk-

produk investasi yang menawarkan keuntungan tinggi dalam jangka pendek

tanpa mempertimbangkan risikonya. Perlunya pemahaman masyarakat

tentang produk dan layanan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan,

maka program strategi nasional literasi keuangan mencanangkan tiga pilar

utama. Pertama, mengedepankan program edukasi dan kampanye nasional

literasi keuangan. Kedua, berbentuk penguatan infrastruktur literasi

keuangan. Ketiga, berbicara tentang pengembangan produk dan layanan

jasa keuangan yang terjangkau. Penerapan ketiga pilar tersebut diharapkan

dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat literasi

keuangan yang tinggi sehingga masyarakat dapat memilih dan

memanfaatkan produk jasa keuangan guna meningkatkan kesejahteraan.

Margaretha dan Pambudhi (2015) dalam (Yushita, 2017, hal. 15)

keuangan merupakan aspek penting yang melekat dalam kehidupan

masyarakat luas. Pengetahuan keuangan yang dimiliki dapat membantu

individu dalam menentukan keputusan-keputusan dalam menentukan

produk-produk finansial yang dapat mengoptimalkan keputusan

keuangannya. Pengetahuan tentang keuangan menjadi sangat penting bagi

individu agar tidak salah dalam membuat keputusan keuangan nantinya.

Jika pengetahuan tentang keuangan yang mereka miliki kurang, akan

mengakibatkan kerugian bagi individu tersebut, baik sebagai akibat dari


6

adanya inflasi maupun penurunan kondisi perekonomian di dalam maupun

di luar negeri. Masalah yang menyangkut tentang aspek keuangan sangatlah

erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan setiap harinya

orang-orang pasti melakukan transaksi baik itu secara langsung atau pun

tidak, dan itu semua tidaklah lepas dari fungsi uang itu sendiri.

Sejatinya mengelola keuangan merupakan kunci utama dalam

menggapai kesejahteraan serta kesuksesan finansial. Apalagi dengan

semakin meningkatnya biaya hidup menuntut kita untuk lebih cerdas dalam

mengatur keuangan agar jangan sampai terjerat hutang, khususnya pada

kalangan Mahasiswa, yang mana biasanya mengenai hal kuliah dan sehari-

harinya masih memerlukan biaya dari orang tua. Dalam penelitian ini

peneliti menentukan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai

subjek dari penelitiannya, dengan alasan mahasiswa yang dituju dalam

penelitian ini ialah notabennya memiliki pembekalan wawasan yang cukup

mengenai keuangan melalui mata kuliah khusus jika dibandingkan dengan

Fakultas lain pada UIN Antasari Banjarmasin itu sendiri.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tingkat literasi

finansial tersebut terhadap kehidupan sehari-hari dalam mengelola

keuangan pribadi dengan mengangkat judul “Pengaruh Literasi

Keuangan Terhadap Pengelolan Keuangan Pribadi Mahasiswa FEBI

UIN Antasari Banjarmasin”.


7

B. Rumusan Masalah

Apakah tingkat literasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap

pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN Antasari Banjarmasin?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah ada, adapun tujuan dalam

penelitian ini yaitu, untuk mengetahui pengaruh tingkat literasi keuangan

terhadap pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN Antasari Banjarmasin.

D. Signifikansi Penelitian

Manfaat penelitian dibagi menjadi dua bagian yaitu secara teoritis dan

secara praktis :

1. Secara Teoritis

Hasil dari penelitian ini akan memperkaya khazanah ilmu

pengetahuan mengenai literasi keuangan terhadap pengelolaan

keuangan pribadi.

2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Sebagai sarana untuk menerapkan teori- teori yang didapatkan

dibangku perkuliahan.

2) Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di

Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin.


8

b. Bagi mahasiswa

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan tambahan

untuk penelitian selanjutnya yang menarik untuk mengembangkan

masalah yang mirip dengan peneliti angkat.

c. Bagi Kampus

Manfaat ini bagi Universitas yaitu dapat menambah koleksi

pustaka yang bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Islam Negeri

Antasari Banjarmasin khususnya Jurusan Ekonomi Syariah.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam memahami maksud dari

penelitian ini, maka penulis memberikan definisi operasional sebagai

berikut :.

1. Literasi Keuangan : Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada

seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca,

menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat

keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan literasi keuangan yang dimaksud di sini adalah kemampuan

seseorang dalam memahami dan mengevaluasi informasi yang relevan

untuk pengambilan keputusan keuangannya agar hidup bisa lebih

sejahtera dimasa yang akan datang. (Latifiana, 2017, hal. 4)

2. Pengelolaan Keuangan : Howell (1993) dalam Zahroh (2014) dalam

(Yushita, 2017, hal. 14) menyatakan bahwa pengelolaan keuangan


9

pribadi merupakan salah satu kompetensi yang paling mendasar yang

dibutuhkan oleh masyarakat modern, karena pilihan konsumen dari hari

ke hari akan mempengaruhi keamanan keuangan dan standar hidup

seseorang. Masalah dalam pengelolaan keuangan pribadi sering

dianggap remeh, sehingga orang cenderung belajar tentang keuangan

pribadi melalui proses trial and error.

F. Kerangka Penelitian

Penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh tingkat literasi

keuangan terhadap pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam dan juga mencari pengaruh variabel literasi

keuanga terhadap pengelolaan keuangan pribadi. Untuk mengetahui apakah

elemen ini berpengaruh, maka kerangka pikir yang peneliti susun untuk

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel Independen (X)

Literasi Keuangan : Literasi adalah seperangkat keterampilan dan

pengetahuan yang memungkinkan seorang individu untuk membuat

keputusan yang efektif dengan semua sumber daya keuangan mereka

dengan beberapa indikator di dalamnya, yang dimaksud dengan Literasi

Keuangan di sini seperti pengetahuan umum tentang keuangan, tabungan

dan pinjaman, asuransi, serta investasi.


10

Variabel Dependen (Y)

Pengelolaan Keuangan Pribadi : Pengelolaan diartikan suatu proses

kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaaan-

penggunaannya, selain itu juga sebagai teknik mengimbangi gaya hidup

manusia seperti gaya hidup konsumtif dengan gaya hidup produktif.

Adapun indikator dalam pengelolaan keuangan itu sendiri yaitu, investasi,

menabung ataupun bisnis. perencanaan, penyimpanan, penggunaan,

pencatatan serta pengawasan yang kemudian diakhiri dengan

pertanggungjawaban (pelaporan) terhadap siklus ke luar masuknya dana/

uang dalam sebuah instansi pada kurun waktu tertentu.

Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran

Literasi Pengelolaan
keuangan keuangan pribadi
(X) (Y)

Sumber : Dokumen Pribadi

Oleh karena itu, secara kuantitatif dalam kerangka pemikiran di atas

akan menggambarkan uji regresi antara variabel independen (X) dan

variabel dependen (Y), yaitu pengaruh literasi keuangan terhadap

pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN Antasari Banjarmasin.


11

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya. Maka

penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel literasi keuangan

terhadap pengelolaan keuangan pribadi.

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel literasi

keuangan terhadap pengelolaan keuangan pribadi.

H. Penelitian Terdahulu

1. Destyan Nurul Fatimah, Program Studi Manajemen Keuangan Syariah,

Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 2017

dengan judul skripsi “Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap

Keuangan Mahasiswa (Perbandingan Mahasiswa Ekonomi Dan

Non Ekonomi)”. Kesamaan dalam penelitian ini dengan penelitian

penulis yakni dari segi Objek maupun Subjeknya, yang mana sama-

sama meneliti tentang Pengaruh Literasi Finansial atau keuangan sarta

pengaruhnya terhadap Ekonomi Mahasiswa. Namun, adapun Perbedaan

dari keduanya ialah dari segi penentuan sasaran dari objek

penetiliannya, dimana penelitian terdahulu ini meneliti perbandingan

antara Mahasiswa Ekonomi dan Non Ekonomi, sedangkan penulis lebih

memfokuskan penelitian kepada Mahasiswa yang memang hanya

berbasiskan pada Ekonomi saja. Hasil penelitian menunjukkan :

perbedaan yang signifikan mengenai perilaku keuangan pribadi


12

mahasiswa ekonomi dan non ekonomi. Mahasiswa ekonomi memiliki

tingkat perilaku keuangan yang lebih tinggi daripada mahasiswa non

ekonomi. Hal ini disebabkan karena mahasiswa ekonomi memiliki

literasi keuangan yang lebih baik sehingga berdampak juga terhadap

keputusan keuangannya. Penelitian ini dilakukan bertujuan agar

seseorang mampu mengelola keuangannya dengan melakukan

perencanaan yang benar terhadap uangnya.

2. Rizky Anugrah, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Islam, UIN Alauddin Makassar 2018 dengan Judul Skripsi

“Pengaruh Literasi Keuangan Dan Sikap Keuangan Terhadap

Perilaku Pengelolaan Keuangan Masyarakat Dengan Niat Sebagai

Variabel Intervening”. Kesamaan dalam penelitian ini dengan

peneliian penulis adalah sama-sama memfokuskan penelitian mengenai

pengaruh literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan, sedangkan

adapun Perbedaan dalam penelitian ini ialah pada sasaran penelitian,

yang mana dalam penelitian terdahulu sasaran penelitiannya tertuju

pada masyarakat, sedangkan pada penelitian si penulis lebih

memfokuskan pada mahasiswa saja, kemudian juga Niat perilaku

pengelolaan keuangannya sebagai Variabel Intervening. Hasil

penelitian menunjukkan : 1). Berdasarkan output Coefficients dapat

disimpulkan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif namun tidak

signifikan terhadap niat. 2). Berdasarkan output Coefficients dapat

disimpulkan bahwa sikap keuangan berpengaruh positif dan signifikn


13

terhadap niat. 3). Berdasarkan hasil uji-t dapat disimpulkan bahwa

literasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap perilaku

pengelolaan keuangan masyarakat. 4). Berdasarkan hasil uji-t dapat

disimpulkan bahwa sikap keuangan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap perilaku pengelolaan keuangan masyarakat. 5). Berdasarkan

hasil analisis jalur dan uji sobel dapat disimpulkan bahwa niat tidak

dapat memediasi literasi keuangan terhadap perilaku pengelolaan

keuangan masyarakat. 6). Berdasarkan hasil analisis jalur dan uji sobel

maka dapat disimpulkan bahwa niat dapat memediasi sikap keuangan

terhadap perilaku pengelolaan keuangan masyarakat. 7). Berdasarkan

hasil uji-t dapat disimpulkan bahwa niat berpengaruh positif dan

signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan masyarakat.

3. Ghina Putri Nur Hanifah, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasundan Bandung 2015

dengan judul Skripsi “Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap

Pengelolaan Keuangan Pribadi Mahasiswa FKIP UNPAS

Angkatan 2015”. Kesamaan dalam penelitian ini dengan penelitian si

Penulis ialah pada objek maupun subjek penelitiannya yaitu secara tidak

langsung sama-sama menganalisis pengaruh Literasi Keuangan

Terhadap Pengelolaan Keuangan Pribadi pada Mahasiswa. Namun,

adapun Perbedaan dalam penelitian ini ialah dari segi sasaran penelitian

yang tertuju pada Mahasiswa FKIP, yang tentunya ada sebagian dari

Mahasiswa nya lebih condong pada Program Studi lain daripada


14

Program Studi Ekonomi, atau sebut saja Non Ekonomi. Sedangkan

dalam penelitian ini lebih memfokuskan sasaran penelitian pada

kalangan Mahasiswa FEBI. Hasil menunjukkan : 1). Literasi keuangan

Mahasiswa FKIP UNPAS angkatan 2015 sebesar 4,19 (83,75%) dengan

kategori “sangat baik”. 2). Pengelolaan keuangan pribadi Mahasiswa

FKIP UNPAS angkatan 2015 sebesar 4,02 (80,55%) dengan kategori

“sangat setuju).

4. Irin Widayati, Jurusan Pendidikan Ekonomi-Universitas Negeri

Malang, Vol.2 No.2 2014, dengan judul penelitiannya “Pengaruh

Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Pendidikan Pengelolaan

Keuangan Keluarga, dan Pembelajaran di Perguruan Tinggi

terhadap Literasi Finansial Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Brawijaya”. Penelitian ini memiliki kesamaan

variabel dalam penelitian si penulis, namun perbedaannya ialah, si

penulis dalam skripsi ini menjadikan Literasi Keuangan sebagai variabel

independen dan pengelolaan keuangan sebagai variabel dependen,

sedangkan dalam penelitian terdahulu ini sebaliknya, serta dengan

tambahan beberapa variabel terikat lainnya. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa (1) status sosial ekonomi orang tua tidak

berpengaruh secara langsung terhadap literasi finansial aspek sikap; (2)

pendidikan pengelolaan keuangan keluarga berpengaruh secara

langsung positif signifikan terhadap literasi finansial aspek kognitif; (3)

pendidikan pengelolaan keuangan keluarga berpengaruh secara


15

langsung positif signifikan terhadap literasi finansial aspek sikap; (4)

pembelajaran di perguruan tinggi berpengaruh secara langsung positif

signifikan terhadap literasi finansial aspek kognitif; (5) pembelajaran di

perguruan tinggi berpengaruh secara langsung positif signifikan

terhadap literasi finansial aspek sikap.

5. Mailani Hamdani, Jurusan Manajemen, Universitas Terbuka, Vol.1

No.1 2018, dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Tingkat

Literasi Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perilaku Keuangan

Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Terbuka”.

kesamaan dalam kedua penelitian ini ialan penggunaan variabel di

dalamnya, sedangkan perbedaannya hanyalah lokasi penelitiannya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikasi terbesar pada

variabel literasi keuangan pada mahasiswa Prodi Manajemen

Universitas Terbuka adalah memiliki tabungan yang cukup untuk

pengeluaran tidak terduga.

I. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan ini dibagi dalam V (lima) Bab, dimana dalam

bab itu terdiri dari unit-unit bab, sesuai dengan pola penulisan karya ilmiah

yang secara umum merujuk pada panduan penulisan skripsi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam.


16

Bab I PENDAHULUAN yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional,

penelitian terdahulu, dan sistematika pembahasan.

Bab II LITERASI KEUANGAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

PRIBADI bab ini berisi landasan teori yang akan dipaparkan dalam

penelitian ini, antara lain dalam materi literasi keuangan akan

menerangkan tentang pengetahuan dasar keuangan, tabungan dan

pinjaman, asuransi, dan investasi. Adapun dalam materi pengelolaan

keuangan akan menerangkan tentang kelola pendapatan, tabungan dan

pencatatan pengeluaran, serta kredit. Bab ini akan menjabarkan

masalah-masalah yang berhubungan dengan objek penelitian melalui

teori-teori pendukung serta relevan dari buku atau literatur yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti dan sumber informasi dari

referensi media lain.

Bab III METODE PENELITIAN yang terdiri dari jenis dan pendekatan

penelitian, lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan

sumber data, metode pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV LAPORAN PENELITIAN DAN LAPORAN PENELITIAN yang

berisi tentang penyajian data, yaitu gambaran umum Pengaruh

Tingkat Pengetahuan Literasi Keuangan Terhadap Pengelolaan

Keuangan Pribadi dan Laporan penelitian beserta analisisnya.

Bab V PENUTUP yang terdiri dari simpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai