PTK Tohiriyah Newwww
PTK Tohiriyah Newwww
PTK Tohiriyah Newwww
DISUSUN OLEH:
TOHIRIYAH, S.Pd.I
NIM. 23104180893
TAHUN 2024
i
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat dan salam kepada Rasulullah
SAW yang telah membimbing umat manusia melalui lembaga pendidikan terbaik.
diselesaikan
sesuai yangdiharapkan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami mengucapakan terima
kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Ahmad Zainuri, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan / Ketua LPTK UIN Raden Fatah Palembang yang telah
2. Dr. H. Alimron, M.Ag, selaku Ketua Program Studi PPG di FTIK UIN
5. Seluruh tim panitia penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan 2024 yang telah
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih belum sempurna dan
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat
ii
kami harapkan demi kesempurnaan proposal kami. Penulis berharap mudah-
Penulis
TOHIRIYAH
iii
DAFTAR ISI
A. Lokasi Penelitian.................................................................................. 25
B. Hasil Penelitian ..................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 33
LAMPIRAN....................................................................................................... 36
iv
BAB I
PENDAHULUAN
teratur fikirannya, mahir dalam pekerjaannya, manis tutur katanya baik lisan
Pendidikan Agama Islam ialah membina dan mendasari kehidupan anak didik
1
Muhammad Muntahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: Sukses Offset,
2011), h. 23.
1
sehingga proses belajar mengajar tidak berjalan dengan baik dan tujuan
komponen yaitu guru, siswa, tujuan, bahan, alat, metode dan lain-lain.
adalah penting bagi guru agar dapat menciptakan situasi yang tepat serta
memberi pengaruh yang optimal bagi siswa untuk dapat belajar dan
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman
yang diperoleh. Hasil belajar pada diri seseorang sering tidak langsung
merupakan pelajaran yang ada di semua lembaga sekolah baik lembaga yang
lain-lain. Walaupun waktu hanya sedikit guru PAI tidak hanya dituntut untuk
2
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek (Jakarta:Rajawali Pers,
2014), h. 46
2
Pendidikan Agama Islam, tetap saja ada kendala pembelajaran PAI yang
LUBAI
menjelaskan materi, serta hasil ulangan semester genap masih banyak yang
minimal (KKM).
guru PAI sangat sulit untuk menguasai kelas yakni dalam menentukan model
pembelajaran yang tepat agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pada saat proses pembelajaran
3
pembelajaran ceramah dan pemberian tugas yang biasa disebut dengan
metode konvensional.
meningkatkan hasil belajar PAI materi teladan mulia asmaul husna. Dalam
dapat diartikan sebagai suatu masalah yang sering ditemukan siswa dalam
kehidupan sehari-hari.3
B. Identifikasi Masalah
2. Siswa masih banyak yang bertanya tentang jawaban pada saat ulangan.
3
Richard I. Arends, Learning To Teach/Belajar Untuk Mengajar(Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2007), h. 41-42
4
4. Siswa mengantuk saat guru menjelaskan materi, siswa banyak yang sibuk
menggambar
C. Pembatasan Masalah
sebagai berikut:
asmaul husna.
D. Rumusan Masalah
Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik materi teladan
5
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti:
SDN 14 LUBAI
2. Bagi guru:
3. Bagi pembaca:
4. Bagi siswa:
6
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Model Pembelajaran
harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai
4
Rusman, Model-Model Pembelajaran ( Jakarta: Rajawali Pers, 2012) h. 132-133
8
Hampir semua model pembelajaran digunakan untuk
tidak baik, tidak berhasil. Sebaliknya, meskipun cara atau metode yang
maupun sikap dan nilai. Makin besar atau makin tinggi atau makin banyak
7
Nana Syaodih Sukmadinata dan Erliana Syaodih, Kurikulum Dan Pembelajaran
Kompetensi(Bandung: Refika Aditama, 2012), h. 112-151
makin baiklah proses belajar. Proses belajar mengajar disini adalah dalam
mengarah kepada lebih baik. Perkembangan yang kearah tidak baik, itu
bukan penddikan.8
autentik dan bermakna kepada siswa yang berfungsi sebagai landasan bagi
8
Nana Syaodih Sukmadinata dan Erliana Syaodih, Kurikulum Dan Pembelajaran
Kompetensi, h. 103
diperoleh dalam konteks yang bermakna. 8) Siswa berpeluang untuk
Tabel 2.1
9
Eka Sastrawati dkk, “Problem Based Learning, Strategi Metakognisi, Dan
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa” Jurnal Tekno-Pedagogi Vol. 1 No. 2 September
2011 : 1-14, Jambi, h. 3
10
Richard I. Arends, Learning To Teach (New-York: Mc Graw Hill Companies, 2007), h.
45-57
c. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran problem Based
Learning:
sendiri.11
perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan
atau pengalaman.12
11
Abuddin Nata, Perspektif Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2011), h. 250-255.
12
Baharuddin Dan Esa Nur Wahyunu, “Teori Belajar Dan Pembelajaran” (Jogjakarta:
Ar-ruzz media, 2008), h. 13-15
menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotoris. 13
b) Reliabel: Ciri kedua dari tes hasil belajar yang baik adalah bahwa hasil
yang sama.
c) Obyektif: Ciri ketiga dari tes hasil belajar yang baik adalah tes hasil
tersebut dapat dilaksanakan dengan mudah karena tes itu: (a) bersifat
arti bahwa tes tersebut telah dilengkapi dengan petunjuk mengenai cara
tes hasil belajar tersebut tidak memakan waktu yang panjang dan tidak
13
Nana Sudjana, “Penilaian Proses Belajar Mengajar” (Bandung, Remaja Rosdakarya,
2006), h. 22-23
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaiman yang
a. Faktor row input (faktor murid itu sendiri) dimana setiap anak
Kondisi psikologis
merupakan faktor dari dalam, dan faktor kedua dan ketiga disebut
berikut:
16
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. 2007. Strategi Hasi Belajar Mengajar, Untuk Fakultas
Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: CV. Pustaka Setia, h.103
itulah disrankan agar lingkungan sekolah didirikan ditempat yang
2) Faktor instrumental
belajar.
2) Kondisi psikologis
a) Minat
b) Kecerdasan
c) Bakat
d) Motivasi
e) Kemampuan-kemampuan kognitif
diri siswa yaitu kondisi fisiplogis dan kondisi psikologis maupun dari
Nabi Nuh AS merupakan salah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib
diimani oleh umat Islam. Kisah Nabi Nuh AS yang paling terkenal ialah
peristiwa banjir bandang besar yang menimpa kaumnya, yang tidak mau taat dan
bertobat kepada Allah SWT. Pada saat tersebut, Nabi Nuh AS beserta pengikut
setianya membuat kapal besar sehingga mereka bisa selamat dari azab pedih
Allah SWT.
yang dapat Bunda bacakan kepada Si Kecil. Kisah Nabi Nuh AS banyak
mengajarkan pesan moral dan nilai-nilai kebaikan di dalamnya. Tak hanya itu,
tahun dan meninggal di usia 950 tahun. Nabi Nuh AS diutus oleh Allah SWT di
Suatu ketika, Nabi Nuh AS kemudian berdoa kepada Allah SWT. Nabi
Nuh AS berdoa supaya kaumnya diberi hidayah. Allah SWT mengabulkan doa
Nabi Nus AS dan para pengikutnya yang setia akhirnya membuat perahu
membuat kapal. Kaum Nabi Nuh AS yang keras kepala malah mengolok-olok
pekerjaan tersebut.
Mereka bahkan berani melempar kotoran kepada Nabi Nuh AS dan para
perahu. Nabi Nuh AS juga membawa serta seluruh jenis binatang. Masing-
masing sepasang untuk setiap jenisnya. Selain itu Nabi Nuh AS juga membawa
Hujan lebat pun turun amat lebatnya dan konon tak kunjung reda sampai 3 hari
lamanya, hingga akhirnya terjadilah banjir bandang. Kapal Nabi Nuh AS mulai
terangkat karena air mulai membanjiri daratan. Tidak ada tempat yang aman dari
Hujan turus selama empat puluh hari empat puluh malam. Setelah itu,
hujan perlahan mulai reda dan air perlahan mulai surut. Setelah 150 hari
kemudian, Nabi Nuh AS dan para pengikutnya yang setia turun dari kapal dan
mulai membangun kehidupan yang baru. Merek hidup dalam nuansa ketaatan
dan kesejahteraan dalam naungan Allah SWT. Keturunan Nabi Nuh AS pun
Penulis, yaitu:
penguatan standar minimal dari ketuntasan hanya 30% dengan nilai rerata
2. Afrida Sari, perbedaan hasil belajar IPS siswa kelas yang menerapkan
Hasil belajar siswa kelas (IVA) (kelas eksperimen) yang menerapkan model
problem based learning yaitu kategori sedang, yaitu sebanyak 14 orang siswa
dengan persentase 56% mendapatkan nilai berkisar antara 6,43 sampai 8,70.Hasil
belajar siswa (IVB) (kelas kontrol) yang tidak menerapkan model problem based
learning yaitu katagori sedang, yaitu sebanyak 13 orang siswa dengan persentasi
hasil belajar antara kelas (IVA) (kelas eksperimen) yang menerapkan model
28
Sumarji, “Penerapan Pembelajaran Model Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Motivasi Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Ilmu StatikaDan Tegangan Di
problem based learninglebih baik dari kelas (IVB) (kelas kontrol) yang
yang berarti hipotesis kerja (Ha) dalam penelitian diterima yaitu rata-rata
hasil hasil belajar siswa yang menerapkan model problem based learning
lebih baik dari pada yang tidak menerapakan pada pelajaran IPS kelas IV
untuk peningkatan hasil belajar pkn siswa kelas IV SDN 1 Gondang manis
29
Afrida Sari, Perbedaan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas Yang Menerapkan Dan Tidak
Menerapkan Model Problem Based Learning Pada SD N 09 Curup Timur Kabupaten Rejang
Lebong (Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah, STAIN Bengkulu, 2012), h.VII
92,27. Ketuntasan klasikal 88,89%, rata-rata hasil evaluasi kelompok pada
siklus II yaitu 83,33. Pada siklus II nilai rata-rata aktivitas belajar siswa
Perbedaan hasil belajar IPS siswa kelas yang menerapkan dan tidak
30
YuliWulandari, “PenerapanModelPembelajaranProblemBasedLearningUntuk
Peningkatan Hasil Belajar PKn siswa kelas IV SDN 1 GondangmanisKecamatan
BaeKabupatenKudus”(skipsi: S1 fakultas keguruan dan pendidikan universitas muria kudus,
2014), h. ix
difokuskan pada “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
C. KERANGKA BERFIKIR
sebagainya.
terutama siswa yang daya tangkapnya lemah. Berarti tugas guru dalam
maka peserta didik akan selalu terlibat secara langsung dalam pembelajaran,
sehingga dengan keterlibatan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah
dalam pembelajaran, materi yang dibahas akan selalu teringat oleh peserta
didik dan konsep yang harus dikuasai oleh peserta didik akan mudah
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
Siklus II melakuan
pembelajaran menggunakan
model PBL
Menerapakan model
pembelajaran PBL
pada proses
Hipotesis melalui PBL dapat
Kondisi yang pembelajaran dapat
meningkatkan hasil meningkatkan hasil belajar
diharapkan siswa
belajar siswa
IV dalam pembelajaran PAI materi teladan mulia asmaul husna hasil belajar
D. HIPOTESIS TINDAKAN
maka hasil belajar peserta didik pada materi asmaul husna kelas II SDN 14
Lubai meningkat.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pembelajaran dikelasnya. PTK berfokus pada kelas atau berfokus pada proses
B. Setting Penelitian
dan waktu adalah mengenai kapan dan berapa lama waktu yang digunakan
1. Tempat:
mata materi teladan mulia asmaul husna hasil belajarnya belum mencapai
31
Suharsimi Arikunto Dkk, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.
58
2. Waktu
C. Subyek Penelitian
siswa tahun pelajaran 2024-2025 sebanyak 25 siswa yang tediri dari laki-laki
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati
penelitian.
E. Prosedur Tindakan
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
?
Gambar 3.1
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas33
32
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif(Bandung:
Alfabeta, 2014) , h. 69-72
33
Suharsimi Arikunto Dkk, Penelitian Tindakan Kelas, h. 16
Secara umum terdapat empat langkah kegiatan yang harus dilakukan
peneliti,
A. Siklus 1
1. Tahap Perencanaan
antara lain:
pada setiap akhir tindakan tiap siklus sesuai dengan ruang lingkup
pembelajaran.
4. Tahap Pelaksanaan
5. Tahap Observasi
6. Tahap Refleksi
B. Siklus 2
1. Perencanaan
perencanan adalah:
2. Pelaksanaan Tindakan
husna.
3. Observasi
4. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap hasil observasi dan tes.34
mengajar.
2. Teknik tes dengan alat tes tertulis / tes kognitif untuk mengambil
data tentang hasil belajar peserta didik dalam materi teladan mulia
Learning.
G. ANALISIS DATA
a. Rata-rata Nilai
Ket:
∑x = Nilai siswa.
N = Jumlah siswa.35
Ket:
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 14 Lubai yang terletak di jalan lintas Aur Desa
Aur Kec. Lubai Kab. Muara Enim.\
B. Hasil Penelitian
Uraian berikut adalah salah satu upaya untuk mendeskripsikan hasil penelitian
tindakan kelas yang telah dilaksanakan. Dengan demikian kita akan mengetahui bahwa
penerapan model Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik
materi teladan mulia asmaul husna kelas II SDN 14 Lubai. Penelitian ini dilaksanakan
mulai tanggal 24 Juli 2024.
1. Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada 24 Juli 2024 Pada kegiatan siklus I guru menyusun
kegiatan berupa:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, guru menyiapkan perangkat yang dibutuhkan dalam
kegiatan siklus I. Hal-hal yang dibutuhkan dalam tahapan ini adalah:
a) Menyiapkan materi pembelajaran.
b) Materi pembelajaran yang dipersiapkan adalah teladan mulia asmaul
husna ( 5 asmaul husna dan artinya)
c) Membuat Modul ajar sesuai dengan materi ajar (terlampir ).
d) Membuat alat peraga kartu 5 asmaul husna Al- malik, Al- aziz, Al- Quddus,
As- salam, Al- mu’min (terlampir)
e) Membuat instrument penilaian yang meliputi:
- Instrumen penilaian soal tes tertulis siklus I (terlampir ).
b. Perencanaan Kegiatan
Pendahuluan
1. Guru memberi salam, menyapa peserta didik (menanyakan kabar)
2. Salah satu peserta didik memimpin pembacaan doa dilanjutkan dengan
penegasan oleh guru tentang pentingnya berdoa sebelum memulai suatu
kegiatan dalam rangka menanamkan keyakinan yang kuat terhadap kuasa
Tuhan Yang Maha Esa dalam memahami ilmu yang dipelajari.
3. Guru mengecek kehadiran dan kesiapan peserta didik, dan lain-lain), serta
menyemangati peserta didik dengan tepukan, atau bernyanyi
4. Guru mengajak peserta didik menyanyikan salah satu lagu Nasional
5. Guru mengadakan tes kemampuan awal melalui pertanyaan awal.
6. Guru menanyakan tentang pelajaran sebelumnya (apersepsi)
7. Guru menyampaikan tujuan kegiatan pembelajaran kali ini dan menjelaskan
kegiatan apa saja yang akan dilakukan serta hal-hal apa saja yang akan dinilai
dari peserta didik selama proses pembelajaran.
Kegiatan Inti
Orientasi Peserta Didik Pada Masalah
1. Guru mengondisikan pengelompokan siswa dengan tes awal
untukmenunjang efekvitas pembelajaran
2. Guru memberi stimulus konsentrasi kepada peserta didik sebelum materi
disampaikan dengan cara tepuk tangan atau stimulus lainnya.
3. Peserta didik mengamati gambar/ ilustrasi tentang prilaku sehari-hari.
4. Secara individu peserta didik menanggapi dan menjawab beberapa pertanyaan
dari guru.
5. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya tentang keterkaitan
gambar/ilustrasi tersebut dengan materi pelajaran, apabila mengalamiKesulitan.
6. Peserta didik menyimak video pembelajaran/PPT tentang 5 asmaul husna dan
artinya.
Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar
7. Peserta didik dibentuk beberapa kelompok lalu dalam kelompok masing
masing, mendiskusikan tentang arti dan makna yang terdapat pada rubrik
Ativitasku dan membuat kaligrafi secara berkelompok pada rubrik avititas
kelompok.
Membimbing Penyelidikan individu maupun kelompok
8. Guru membimbing peserta didik bila kebingungan Mengembangkan dan
Menyajikan hasil Karya.
9. Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi pada kertas karton.
c. Observasi
Berdasarkan pada observasi yang dibuat oleh penulis, data yang didapatkan adalah
peserta didik antusias dalam berfikir kritis ketika pelajaran PAI materi Teladan mulia
asmaul husna menggunakan model pembelajaran problem based learning pada siklus
1 dapat dilihat hasil penilaian pada table 4.1.
Tabel 4.1
Nilai Evaluasi Siklus I Kelas II SD SDN 14 Lubai Tahun Pelajaran 2024/2025 Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Asmaul Husna
JUMLAH 1.985
RATA-RATA 79,40
% KETUNTASAN 76%
% BELUM TUNTAS 24%
Berdasarkan tabel nilai di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata tes siklus I
adalah 79,40. Dari nilai tes tersebut dapat kita susun rentang nilai sebagai berikut:
Tabel 4.2
Rentang Nilai Evaluasi Siklus I Kelas IV SD Negeri 234 Palembang Tahun Pelajaran
2023/2024 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Asmaul Husna
No. Rentang Nilai Banyak Siswa
1 51 – 60 3
2 61 – 70 2
3 71 – 80 12
4 81 – 90 7
5 91 – 100 1
JUMLAH 25
Berdasarkan tabel rentang nilai evaluasi siklus I diatas dapat dilihat bahwa dari 25
siswa kelas II SDN 14 Lubai terlihat 3 anak yang nilainya pada rentang 51-60,
sebanyak 2 anak yang rentang nilainya 61-70. 12 anak yang nilainya pada rentang
71-80. 7 anak pada rentang nilai 81-90 dan 1 anak nilainya pada rentang 91-100.
Grafik 4.1
Nilai Evaluasi Siklus I Kelas II SDN 14 Lubai Tahun Pelajaran 2023/2024 Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Asmaul Husna
Rentang Nilai
14
12
10
6 Rentang Nilai
0
51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam materi Asmaul Husna adalah 75. Dengan demikian siswa dapat
dinyatakan tuntas belajar jika mendapatkan nilai sama atau lebih dari 75.
Apabila siswa belum mencapai nilai 75 maka dinyatakan belum tuntas dalam
belajar. Berikut ini disajikan data ketuntasan nilai siklus I siswa kelas IV SD
Negeri 234 Palembang berdasarkan KKM.
Tabel 4.3
Distribusi Ketuntasan Siklus I Kelas II SDN 14 Lubai Tahun Pelajaran
2023/2024 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Asmaul Husna
No. Standar Ketuntasan Jumlah Presentase
Jumlah 25
Nilai Terendah 60
Siklus I
24 tuntas
belum tuntas
76
b. Refleksi
Setelah memperoleh hasil evaluasi perbaikan pembelajaran, maka peneliti
melakukan refleksi dan analisa nilai yang diperoleh. Dari hasil pengamatan
hasil belajar siklus I didapatkan masih ada 6 siswa yang belum mencapai
ketuntasan yang ditentukan, karena ada nilai dibawah 75. Maka berdasarkan
hasil ini peneliti menganggap masih perlu diadakan siklus II dengan
model pembelajaran yang masih sama. Hal ini bertujuan untuk lebih
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tersebut
sehingga hasil belajar siswa akan lebih meningkat.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I
ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut:
1) Pengelolaan waktu
2) Kondusifitas ruang kelas
3) Motivasi belajar siswa
Berdasarkan hasil di atas, maka hal-hal yang peneliti perhatihan dan
perbaikan pada siklus II adalah sebagai berikut:
a) Pengelolaan waktu dalam pemaparan materi dalam kelas
b) Kondusifitas dalam kelas yang belum terjaga, masih terdapat siswa
yang bergurau ketika materi pelajaran disampaikan
c) Siswa merasa belum bisa sehingga cenderung menyepelekan terhadap
materi, malas mendengarkan dan kurangnya motivasi belajar
sihingga hasilnya kurang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Abu ahmadi dan Widodo Supriyoono. 2004. Psikologi belajar. Jakarta: Rineka
Cipta
Afrida Sari, Perbedaan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas Yang Menerapkan Dan
Tidak Menerapkan Model Problem Based Learning Pada SD N 09 Curup
Timur Kabupaten Rejang Lebong.Skripsi. 2012. STAIN Bengkulu
Baharuddin Dan Esa Nur Wahyunu. 2008. “Teori Belajar Dan Pembelajaran”
Jogjakarta : Ar-ruzz media
Salim Bahreisy dan Said Bahraisy. 1990.Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu Katsier
Jilid VI. Surabaya: Bima Ilmu
Suharsimi Arikunto dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
YuliWulandari,“PenerapanModelPembelajaranProblemBasedLearningUntuk
Peningkatan Hasil Belajar PKn siswa kelas IV SDN 1
GondangmanisKecamatan BaeKabupatenKudus”.Skripsi. 2014.S1 Fakultas
Keguruan dan Pendidikan Universitas Muria Kudus
Yunahar Ilyas. 2006. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian
danPengamalan Islam (LPPI)
Jakarta: Kencana
LAMPIRAN
Lampiran I
Lembar observasi terstruktur Penelitian Tindak Kelas
Hari, Tanggal :
Tempat Penelitian :
Siklus :
Waktu Pengamatan :
Petunjuk Pengisian
Komentar Orangtua:
.................................................
Nama Sekolah : SD Negeri 28 Talang Ubi
Kelas / Semester : IV / Ganjil
Fase : A
2/
Pelajaran Ke / Tema : Asyiknya Belajar Kisah Nabi Nuh
Materi Ajar :
5
Komentar Orangtua:
...............................................................................................
..........................................................................................
......................................................................................
Paraf
Orangtua Paraf Guru
Lampiran III
Lembar Hasil Penilaian Peserta didik
Ketuntasan
Nama Peserta didik
Nilai Ketuntasan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Keterangan :Nilai diisi hasil nilai tes, ketuntasan diisi tuntas atau tidak
tuntas