Kelompok Keluarga Anak Luka Bakar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA ANAK

DENGAN LUKA BAKAR

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK

1. ADVENTILA ART TIVANI


2. CLAUDIA YOLANDA LINDRI
3. KRISTIANUS
4. RESTI ANDRIANI
5. SUGIANTO

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


INSTITUT KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG
2023
KASUS DAN PENGKAJIAN
A. Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Data Umum
a. Nama kepala keluarga : Tn. H
b. Usia : 39 un
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Swasta
e. Alamat : Jl.Pasar Turi No.51, Singkawang
f. Komposisi keluarga
No. Nama JK Hub Umur Pendidikan Pekerjaan
1. Tn. H L Suami 39 tahun SMA Swasta
2. Ny. K P Istri 35 tahun SMA Penjahit
3. An. P P Anak 15 tahun SMP Pelajar
4. An. E L Anak 10 tahun SD Pelajar

Genogram

keterangan :
: Laki-laki : Meninggal
: Perempuan : Pasien
: Tinggal bersama
g. Tipe keluarga
Tipe keluarga nuklear family yang terdiri dari ayah, ibu, dan 2 orang anak.
h. Latar belakang budaya
Keluarga klien bersuku melayu, nilai kebudayaan tidak bertentangan dengan dengan
masalah kesehatan, Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dan
Bahasa melayu. Keluarga dan klien tidak memiliki pantangan budaya yang diikuti dan
tidak ada pantangan makanan.
i. Agama
Klien dan keluarga beragama Islam. Sebagai pemeluk agama islam keluarga taat
menjalankan sholat 5 waktu, dan tidak makam makanan yang dilarang oleh agama
seperti daging babi, anjing, dan ular.
j. Status ekonomi
Tn. H bekerja sebagai swata, sedangkan istrinya Ny. K sebagai penjahit di rumahnya
sendiri sambil mengurus ke-2 anaknya. Penghasilan Tn. H perbulan kurang lebih Rp
1.000.000,- dan penghasilan Ny. Y perbulan kurang lebih Rp 500.000,-. Keluarga
mengatakan penghasilan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi tidak
cukup untuk biaya kesehatan.
k. Aktivitas rekreasi atau waktu luang
Keluarga jarang melakukan rekreasi diluar rumah, biasanya hanya menonton televisi di
rumah dan Ny. K biasanya mengajak An. P berjalan-jalan di depan rumah.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan saat ini
Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak remaja. Tahap
perkembangan yang sudah terpenuhi adalah memberikan kebebasan seimbang dengan
tanggung jawab mengingat An. P sudah bertambah dewasa dan meningkat
otonominya, mempertahankan hubungan intim keluarga, keluarga mempertahankan
komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, memiliki perubahan sistem peran dan
peraturan untuk tumbuh kembang keluarga, dan semuanya sudah terpenuhi untuk
perkembangannya.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga untuk anak remaja belum terpenuhi semuanya.
c. Riwayat keluarga inti
Tn. H dalam keadaan sehat. Ny. K dalam keadaan sehat. An. P menderita kasus luka
bakar terkena air rebusan sewaktu mengangkat air rebusan sedangkan An.E dalam
keadaan sehat.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. H mengatakan dirinya, Ny.K, An. P dan An. E pernah mengalami demam.
Kemudian An. P mengalami luka bakar air rebusan di bagian kaki kanan sehingga
An.P sering merasa nyeri dan merintih kesakitan di bagian kaki yang terkena air
rebusan.
3. Data lingkungan
a. Karakteristik rumah
Tn. H dan keluarga tinggal di rumah berukuran 6 m x 8 m berlantai semen, tipe rumah
permanen. Rumah terdiri dari 3 kamar, terdapat ruang tamu yang menjadi satu dengan
tempat menonton TV dan ruang menjahit Ny. K memiliki 1 pintu utama, memiliki
jendela yang ukurannya sedang, genteng seng, mempunyai septi tank. Memiliki kamar
mandi dan wc didalam rumah. Sumber air bersih adalah air hujan yang ditampung dan
sumur bor.
b. Karakteristik tetangga
Hubungan antar tetangga saling membantu, bila ada tetangga yang membutuhkan akan
dibantu oleh tetangga yang lain.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga tinggal di Singkawang, tidak pernah transmigrasi atau pun migrasi.
d. Perkumpulan keluarga interaksi dengan masyarakat
Interaksi dengan tetangga biasanya dilakukan di sore hari atau waktu senggang.
e. System pendukung keluarga
Tn. H mengatakan keluarnya saling mendukung, terlebih lagi An. P terkena luka bakar
rebusan air panas dibagian kaki kanan. Keluarga memecahkan masalah dengan
musyawarah sehingga hubungan keluarga tetap harmonis.
f. Fasilitas ekonomi
Tn.A bertanggung jawab memenuhi kebutuhan keluarganya
g. Fasilitas kesehatan
Keluarga mendapat Jamkesmas dari pemerintah.
4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi
Tidak ada masalah dalam berkomunikasi setiap hari selalu ada yang saling bertukar
pikiran dan membagikan masalah yang terjadi, terlebih lagi An. P yang sering
mengeluh dengan kondisi yang dirasakannya saat ini.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keputusan dalam keluarga diambil bersama setelah dibicarakan bersama.
c. Struktur peran
Tn. H adalah kepala keluarga yang bertanggung jawab atas anggota keluarganya.
d. Struktur nilai-nilai keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga adalah nilai dan norma agama Islam dan
norma sosial yang terdapat dalam masyarakat. keluarga selalu mengajari anak tentang
kejujuran.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Hubungan antar keluarga baik dan saling perhatian antar anggota keluarga.
b. Fungsi soaial
Keluarga selalu mengajarkan anak-anaknya berperilaku sosial yang baik.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga mengatakan tidak cukup tahu tentang penanganan untuk anaknya yang
mengalami luka bakar, sehingga keluarga mengambil keputusan untuk membawa
anaknya berobat di puskesmas terdekat untuk merawat luka yang terkena air rebusan
dan penanganan nyeri yang dirasakan anaknnya saat ini.
d. Fungsi reproduksi
Ny. K masih menstruasi, tetapi tidak teratur, kadang 2 bulan sekali atau lebih. Ny. K
menggunakan KB pil.
e. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan biaya sekolah. Biaya kesehatan
dibatu pemerintah dengan Jamkesmas.
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek : keluarga mengatakan memiliki anak yang mengalami luka
bakar.
Stressor jangka panjang : keluarga mengatakan luka bakar ananknya mulai membaik,
tapi keluarga kuatir akan bekas luka setelah sembuh.
b. Kemampuan keluarga dalam merespon situasi stress
Keluarga mengatakan sabar mengurus An. P walapun kadang-kadang merasa putus
asa dan sedih karena kasihan melihatnya kesakitan.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga akan bermusyawarah jika ada masalah dan selalu berdoa untuk meminta
pertolongan Tuhan.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga berusaha melatih An. P untuk bersosialiasi dengan orang lain dan teman-
temannya.
7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada Tn. H didapatkan data TD 120/80 mmHg, n 90 x/menit, RR 20
x/menit, BB 56 kg. rambut bersih, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, hidung
bersih, teliinga tidak ada serumen, tidak ada pernapasan cuping hidung, mukosa bibir
lemab, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada rtraksi dada, tidak ada distensi
abdomen, tidak ada luka atau fraktur pada ekstremitas. Tn. H mempunyai riwayat
penyakit maag.
Pemeriksaan fisik pada Ny. K didapatkan data TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, RR 20
x/menit, BB 50 kg. rambut bersih, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, hidung
bersih, telinga tidak ada serumen, tidak ada pernapasan cuping hidung, mukosa bibir
lemab, tidak ada pembesaran klenjar tiroid, tidak ada retraksi dada, tidak ada distensi
abdomen, tidak ada luka atau fraktir pada ekstremitas. Ny. K mempunyai riwayat penyakit
panas.
Pemeriksaan fisik pada An. P didapatkan data TD 100/80 mmHg, N 88 x/menit, RR 20
x/menit, BB 60 kg. rambut bersih, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, hidung
bersih, telinga tidak ada serumen, tidak ada pernapasan cuping hidung, mukosa bibir
lemab, tidak ada pembesaran klenjar tiroid, tidak ada retraksi dada, tidak ada distensi
abdomen, terdapat luka bakar di kaki sebelah kanan. Pemeriksaan fisik pada An. E
didapatkan data N 90 x/menit, RR 20 x/menit, BB 40 kg. rambut bersih, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik, hidung bersih, telinga tidak ada serumen, tidak ada
pernapasan cuping hidung, mukosa bibir lemab, tidak ada pembesaran klenjar tiroid, tidak
ada retraksi dada, tidak ada distensi abdomen, tidak ada luka atau fraktir pada ekstremitas.
An. E mempunyai riwayat penyakit panas.
8. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
Keluarga berharap An. P luka bakar nya dapat cepat membaik dan tidak ada lagi
mengeluh nyeri, keluarga berharap luka tidak ada membekas.
BAB IV
ANALISA DATA, INTERVENSI, EVALUASI
A. Analisa Data
No
Data Etiologi Masalah
.
1. DS : Ketidakmampuan Defisit pengetahuan
- Keluarga mengatakan tidak cukup tahu tentang penanganan untuk keluarga mengenal
anaknya yang mengalami luka bakar, sehingga keluarga mengambil masalah kesehatan
keputusan untuk membawa anaknya berobat di puskesmas terdekat dengan luka bakar
untuk merawat luka yang terkena air rebusan dan penanganan nyeri
yang dirasakan anaknnya saat ini.
DO :
- Keluarga tampak tidak mengerti dengan perawatan luka bakar anaknya
- Keluarga tampak sering bertanya dengan perawatan luka anaknya
- pendidikan Tn H. SMA
- keluarga belum mau untuk membawa anaknya untuk perawatan lanjutan
ke pasyankes terdekat

2. DS : Ketidakmampuan Nyeri akut


- An. P mengatakan nyeri di kaki sebelah kanan yang terkena luka bakar keluarga dalam
DO : merawat anggota
- Klien tampak meringis keluarga yang sakit
- Adanya luka bakar di kaki sebelah kanan
- Terdapat luka yang memerah dan luka dalam keadaan terbuka
Pembobotan Masalah ( Skoring )
Dx 1 : Deficit Pengetahuan tentang luka bakar

Kriteria Skor Bobot Pembenaran

Sifat masalah 3/3 x 1 1 Ketidakmampuan keluarga dalam melakukan


a. Tidak sehat : 3 perawatan luka bakar
b. Ancaman kesehatan : 2
c. Krisis atau keadaan sejahtera : 1

Kemungkinan masalah yang dapat diubah 2/ 2 x 2 2 Sumber daya keluarga , tenaga , keuangan dan
a. Dengan mudah : 2 sarana dapat mengatasi masalah.
b. Hanya sebagian : 1
c. Tidak dapat : 0
Potensial Masalah Dapat Dicegah 3/ 3 x 1 1 Potensi masalah luka bakar berulang dapat
a. Tinggi : 3 dicegah setelah diberikan Pendidikan kesehatan
b. Cukup : 2
c. Rendah : 1
Menonjolnya Masalah 2/2 x 1 1 Luka bakar diangap massalah yang serius oleh
a. Masalah berat, harus segera ditangani : 2 keluarga
b. Masalah tidak perlu segera ditangani : 1
c. Masalah tidak dirasakan : 0
Total skor 5

Dx 2 . Nyeri akut

Kriteria Skor Bobot Pembenaran

sifat masalah aktual (3) 3/3 x 1 1 Keluarga mengatakan tidak cukup tahu tentang
resiko tinggi (2) penanganan untuk anaknya yang mengalami luka
potensial (1) bakar.

Kemungkinan masalah dapat diubah Mudah (2) 2/ 2 x 2 2 Keluarga memahami jika anaknya dapat segera
Sebagian (1) sembuh
Tidak dapat (0)
Potensial masalah untuk dicegah Tinggi (3) 3/3x1 1 Keluarga mengatakan tidak begitu paham dengan
Cukup (2) perawatan luka bakar
Rendah (1)
Menonjolnya masalah Segera diatasi (2) 2/2 x 1 1 Anggapan keluarga tentang Kesehatan remaja
Tidak segera diatasi (1) harus perlu di pahami agar Bisa segera di atasi.
Tidak dirasakan ada masalah (0)
Total skor 5

B. Diagnosa Keperawatan
1. Deficit Pengetahuan
2. Nyeri Akut

C. Intervensi

No Diagnosa Tujuan dan kriteria Hasil Intervensi


. Keperawatan
1. Defisit Setelah dilakukan Tindakan Edukasi Kesehatan dan Edukasi Orang :
pengetahuan keperawatan keluarga Pengetahuan Observasi
keluarga meningkat mengenai 1. Identifikasi Kesiapan dan kemauan menerima
perawatan luka bakar. informasi
Kriteria hasil : Teraupetik
- Respon keluarga siap untuk 1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
menerima informasi dan adanya 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
minat untuk mengetahui perawatan 3. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
luka bakar 4. Berikan kesempatan untuk bertanya
- keluarga meluangkan waktu sesuai Edukasi
kesepakatan untuk menerima 1. Jelaskan perawatan luka bakar
penyuluhan. 2. Ajarkan keluarga dalam melakukan perawatan pada
- keluarga respon aktif menanyakan luka bakar
seputar materi yang diberikan 3. Ajarkan keluarga untuk memanajament nyeri pada
- Keluarga dapat menjelaskan apa itu anak
perawatan luka bakar 4. Anjurkan keluarga untuk melakukan perawatan luka
- Keluarga dapat menyebutkan bakar dengan benar
manfaat dari Pengetahuan
melakukan perawatan luka bakar
2. Nyeri akut Setelah dilakukan 3x kunjungan Manajemen nyeri
diharapkan nyeri pada pasien berkurang Obervasi:
atau hilang Dengan kriteria hasil: 1. Mengetahui pengalaman nyeri yang dirasakan oleh
- Mampu mengontrol nyeri klien
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang 2. Mengetahui perubahan TD, menunjukan bahwa pasien
dengan mengunakan manajemen mengalami nyeri
nyeri PQRST
- Mampu mengenali nyeri
Nursing:
1. Memberikan ketenangan dan kenyamanan pada pasien
- Menyatakan rasa nyaman nyeri
berkurang 2. Meningkatkan ventilasi alveoli untuk menurunkan
intensitas nyeri
Edukasi:
1. mengontrol nyeri secara mandiri
2. Agar pasien merasa nyaman dan tenang bisa
mengontrol rasa nyeri .

D. Evaluasi

No Diagnosa Keperawatan SOAP


.
1. Defisit pengetahuan Keluarga S : Orangtua An. P dan An. P mengatakan siap menerima informasi dengan baik
dan berusaha untuk hidup bersih dan sehat

O : Orangtua An. P dan An. P tampak siap menerima informasi dengan baik,
tampak kooperatif, tampak antusias saat diberikan pendidikan keshatan terkait
perawatan luka bakar

A : Masalah Defisit pengetahuan teratasi

P : Intervensi dihentikan.
2. Nyeri akut S : An. P mengatakan nyeri pada kaki kanan rasanya seperti tertusuk-tusuk, nyeri
hilang timbul, saat ini nyeri dengan skala nyeri 4

O : An. P tampak meringis kesakitan


TD : 100/90 mmHg, nadi : 110 x/menit, RR : 25 x/menit, suhu 37 º C
P : nyeri pada kaki
Q : Rasanya seperti tertusuk-tusuk
R : wajah menyeringai menahan nyeri
S : skala nyeri 4
T : nyeri hilang timbul, nyeri timbul jika ada rangsangan

A : Masalah Nyeri teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan
BAB V
SIMPULAN

1. Keluarga merupakan unit terkecil pada masyarakat yang merupakan sekumpulan


orang yang tinggal pada satu rumah serta memiliki hubungan perkawinan,
hubungan darah, kelahiran, ataupun adopsi, yang dimana setiap anggotanya
memiliki tugas dan fungsinya masing-masing.
2. Keperawatan keluarga adalah proses pemberian pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan keluarga dalam lingkup praktik keperawatan.
3. Hasil dari analisa data yang diperoleh dari pengkajian didapatkan diagnose
keperawatan keluarga Tn. H dengan:
a. Deficit Pengetahuan
b. Nyeri Akut
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, S. 2022. Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan Praktik
Keperawatan.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Friedman, M.M. 2020. Buku Ajar Keperawatan keluarga Riset, Teori Dan Praktek.
Jakarta: EGC.
Nanda, YK. 2021.Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anak Usia
Pra Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Sari karya tulis ilmiah asuhan
keperawatan keluarga dengan anak ...http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id ›
diakses tanggal 28-02-2023
Setiadi. 2018. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai