Makalah Pembanding Materi 1
Makalah Pembanding Materi 1
Makalah Pembanding Materi 1
MAKALAH PEMBANDING
Oleh : Kelompok 6
1. Abdul Mukhlis
2. Fikriadi
3. Muhammad Fauzi Jamaluddin
4. Dessy Ramadhani
A. Teknis Penulisan
B. Metodologi Penulisan
Metodologi penulisan dari makalah yang sudah disusun oleh kelompok 02 menurut
pembanding sudah sesuai dengan RPS yang diberikan oleh bapak dosen Dr. Basri, MA.
Di dalam penulisannya dijumpai terdiri dari:
C. Subtansi Penulisan
D. Masukan
Dua sisi muatan dalam kurikulum PAi yang dimaksud adalah; (a) Sisi
muatan keagamaan berisi wahyu Ilahi dan sunnah Rasul yang bersifat mutlak dan
berada di luar jangkauan akal dan indera manusia (beyond of human’s mind and
instinct). Wahyu Allah swt dan Sunnah Rasul saw berfungsi memberikan
petunjuk kepada manusia dalam upaya mendekatkan diri kepada-Nya. Dan cara-
cara mengadakan hubungan antar sesama makhluk Allah lainnya dan lingkungan
hidupnya. (b) Sisi muatan pengetahuan yang berisi hal-hal yang dapat diusahakan
manusia dalam bentuk pengalaman factual maupun penagalam berfikir.
Pengetahuan yang dimaksud ada kemungkinan hasil analisis dari wahyu Ilahi
atau sunnah Rasul (tafsir) atau mungkin pula hasil analisis dari lingkungan alam
sekitarnya.
Peranan Kurikulum PAI dalam hal ini ialah mengupayakan agar kedua
muatan di atas dapat lebih dipahami, diahatai dan diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Kurikulum PAI mempunyai garis yang jelas dan tegas (qath’i dan muthlak),
jika dalam ajaran Islam sesuatu tersebut ditetapkan sebagai wajib, maka semua
umat Islam berkewajiban untuk melaksanakannya, demikian pula sebeliknya,
jika dalam ajaran Islam menegaskan bahwa sesuatu itu haram dan harus
ditinggalkan, maka semua kaum muslimin wajib meninggalkannya. Bagi orang
yang melanggar kewajiban dan larangan yang telah digariskan dalam Islam
konsekwensinya ia akan mendapat sanksinya tidak di dunia di akhirat sudah
pasti.
Akhlak yang Mulia Ajaran Islam yang bersumber wahyu Ilahi sangat
menekankan kepada umatnya agar mereka mempunyai akhlak yang mulia.
Kriteria untuk menetukan apakah akhlak seseorang itu terpuji atau tercela ialah
kriteriayang terdapat di dalam ayat-ayat al Qur’an dan sunnah rasul. Kriteria dari
dua sumber tersebut bersifat pasti dan parmanen dan tidak berubah ubah sampai
kapanpun. Sementara kurikulum umum lebih bersifat atas petimbangan akal
pikiran.
Masa Agama bagi seseorang dalam tingkatan status apapun, baik ia orang
kaya, atau orang miskin, pejabat atau rakyat jelata, pada saat bagaimanapun saat
gembira atau sedih, sehat atau sakit. Pengetahuan agama ini tetap actual dan
fungsional, terpakai dalam seluruh aspek kehidupan. Tidak ada satu ajaran yang
sekomplet dan selengkap ajaran Islam, yaitu seorang muslim diatur oleh Islam
sejak dari bangun tidur sampai dengan tidur lagi, dari hal-hal yang kecil masuk
ke kamar kecil (toilet) sampai kepada menjadi dan mengelola Negara semua
diatur dalam Islam. Aturan-aturan tersebut sejak 14 abad yang silam sampai
sekarang dan yang akan datang akan tetap up to date dan fungsional. Ajaran
Islam yang terkandung dalam kurikulum PAI berfungsi umtuk memberikan
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak.
5. Matei Kurikulum PAI Sudah Ada pada Setiap Peserta Didik Sejak dari
Rumah
Dengan demikian pengajaran agama di sekolah tidak mulai dari nol sama
sekali. Tetapi karena peserta didik datangnya dari bermacam-macam keluarga
yang pengetahuan, pengahayatan, dan pengamalan agamanya bervariasi, maka
guru harus dapat menyamakan persepsi mereka terlebih dahulu.
1. Pendekatan Pengalaman
2. Pendekatan Pembiasaan
Guru agama juga menganjurkan kepada para siswa untuk selalu melakukan
amalan-amalan keagamaan yang harus dibiasakan dalam kehidupan mereka
sehari-hari. Selain guru memberikan motivasi untuk membiasakan amalan
amalan keagamaan tersebut, ia juga berusaha untuk meluruskan amalan-amalan
keagamaan bagi siswa di kelas, di likungan sekolah. Dalam hal-hal tertentu guru
harus memberi contoh.
3. Pendekatan Emosional
4. Pendakatan Rasional
5. Pendekatan Fungsional
6. Pendekatan Keteladanan