Tugas Pembelajaran Berbasis It
Tugas Pembelajaran Berbasis It
Tugas Pembelajaran Berbasis It
Abstrak
Kata kunci: Berbasis Teknologi, Hasil Belajar, Inovasi Pembelajaran, Sekolah Dasar
Abstract
Research is motivated by the higher learning process guidance along with the times.
Teachers are expected to be able to innovate learning by inserting technology in the learning
process that can make students more easily understand learning so that it will affect student
learning outcomes. The purpose of this study was to determine the use of technology-based
learning innovations to improve learning outcomes of elementary school students. This study
uses document studies on the results of previous studies, the authors also use the Meta
Analysis method. Data collection techniques are done with the help of Google Scholar. From
the search results the author uses 7 articles to be analyzed. Based on the analysis results it
turns out that the use of technology-based learning media can improve student learning
outcomes ranging from the lowest of 13% to the highest of 52% with an average of 27.57%.
Keywords: Elementary School, Learning Innovation, Learning Outcomes, Technology Based
PENDAHULUAN
Menurut (Susanto 2013), menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses
yang dirancang untuk memudahkan peserta didik dalam mengembangkan potensi yang telah
dimiliki secara maksimal. Pembelajaran yang telah diterapkan didalam kelas tidak
sematamata guru hanya menjelaskan pembelajaran namun harus memiliki tanggung jawab
untuk membantu peserta didik dalam mengkondisikan kelas, bagaimana cara menyampaikan
materi, dan media pembelajaran yang digunakan sangat berpengaruh bagi perserta didik oleh
karena itu, media pembelajaran sangat berperan penting dalam pendidikan. Media
pembelajaran merupakan suatu sarana yang membatu proses pembelajaran karena berkaitan
dengan indra pendengaran dan pengelihatan. Dalam penggunaan media pembelajaran dapat
membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran serta dapat membantu peserta
didik dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkret. Jika media pembelajaran
difungsikan dengan tepat maka proses pembelajaran dapat belajar efektif sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Inovasi pembelajaran dewasa ini sangat diperlukan seiring berkembanganya
teknologi. Tantangan dunia pendidikan dewasa ini adalah menciptakan lingkungan belajar
yang menjadikan siswa menjadi kreatif, inovatif, mandiri serta kritis. Dengan adanya
tantangan itu, peran teknologi diharapkan dapat menjadi alternatif pembelajaran masa kini.
Proses pembelajaran konvensional dirasa sudah usang untuk digunakan, dengan kondisi
seperti itu, banyak dari para penyelenggara pendidikan mulai menyisipkan tekonologi
informasi dalam menyampaikan pembelajaran. Keuntungan menggunakan atau menyisipkan
tekonologi dalam pembelajaran adalah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami konsep abstrak menjadi lebih mudah, meningkatkan minat dan motivasi belajar
siswa sehingga inovasi pembelajaran berbasis IT dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
(Simbolon, 2017; Reigeluth & Moore, 1999; Sumiyati dkk, 2017; Khotimah dkk, 2017;
Sutrisno, 2006; Russel dkk, 2011; Prastowo, 2013)
Menurut Prastowo (2013: 24) kebermaknaan belajar ditandai dengan adanya
hubungan antara aspek-aspek, konsep-konsep, informasi, ataupun situasi baru dengan
komponen-komponen yang relevan dalam struktur kognitif siswa, baik dalam bentuk
hubungan yang bersifat derivatif, elaboratif, korelatif, suortif, maupun hubungan kualilatif
atau representasional tentang pengaruh perkembangan teknologi dengan pendidikan,
Simbolon (2017:1) menyatakan bahwa “globalisation process continues in accordance with
the of science and technology”. Proses globalisasi berlanjut sesuai dengan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Reigeluth & Moore (1999) mengemukakan bahwa salah satu tantangan
terbesar dalam dunia pendidikan sekarang ini adalah menciptakan suasana belajar yang
mampu membuat siswa dengan kemampuan kognitif untuk melakukan analisis, sintesis dan
membuat simpulan dari materi pembelajaran yang diberikan. Sedangkan penelitian dari
Sumiyati dkk (2017) dan Khotimah dkk (2017) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif
mempunyai karakteristik yaitu dapat meningkatkan hasil belajar siswa termasuk kemampuan
komunikasi melalui aktivitas antar siswa yang melibatkan proses berpikir kritis dan kreatif,
kerja sama dalam kelompok, serta toleransi antar siswa.
Sutrisno (2006) menyatakan bahwa media pembelajaran berbasis teknologi dianggap
sebagai alat yang dapat membantu dalam penyampaian informasi dengan demikian tantangan
pendidikan dalam dewasa ini adalah penggunaan teknologi di proses pembelajaran, dengan
adanya tantangan itu guru diharapkan dapat menggunakan media berbasis IT atau tekonologi
dalam pembelajarannya sehingga siswa dapat menambah pemahaman sehingga akan
berpengaruh pada hasil belajar siswa. Media berbasis teknologi memiliki pengaruh yang
besar terhadap minat, motivasi maupun hasil belajar siswa dibanding dengan pembelajaran
konvensional yang identik dengan metode ceramah dan “teacher center”. Hal ini sejalan
dengan pendapat Azhar (2002) yang mengatakan bahwa ada beberapa manfaat media dalam
pembelajaran diantaranya adalah dengan penggunaan media dapat memperluas pengalaman
belajar yang dimiliki oleh siswa, dengan penggunaan media akan adanya proses interaksi
langsung antar siswa dengan lingkungan tempat mereka belajar, penggunaan media dapat
menghasilkan keseragaman pengamatan, penggunaan media juga dapat menanamkan konsep
dasar yang konkret, dengan penggunaan media dapat membangkitkan minat belajar dan
merangsang siswa untuk belajar dengan baik, serius dan sesuai dengan keinginan mereka,
media dapat menciptakan keinginan dan minat baru, media dapat mengawasi kecepatan
belajar siswa dan memberikan pengalaman yang utuh kepada anak dari hal yang abstrak
sampai ke hal yang konkret. Sedangkan tentang teknologi, Russel dkk (2011:14) menyatakan
bahwa teknologi dan media bisa sangat membantu dalam proses pembelajaran.
Namun permasalahan dan kekurangan dalam pemanfaatan inovasi pembelajaran
berbasis IT tetaplah ada, seperti kurangnya fasilitas, kurangnya minat guru untuk
mengembangkan inovasi pembelajaran berbasis IT, perbedaan kemampuan siswa, dan
beberapa masalah lain yang membuat pemanfaatan inovasi pembelajaran berbasis IT tidak
dapat dilakukan secara maksimal. Permasalahan yang terjadi diantaranya adalah menurut
hasil penelitian Iis Dewi Lestari di SDN RRI Cisalak tahun 2018, Pemahaman dan
penguasaan guru tentang TIK sudah cukup dapat dipahami oleh guru. Akan tetapi, tidak
semua guru beralih dari metode ceramah ke media pembelajaran berbasis TIK hal ini
dikarenakan fasilitas dan sarana yang masih belum tercukupi di semua ruang kelas. Selain
beberapa guru yang masih kesulitan dalam mengoperasikan komputer, laptop, LCD,
audiovisual ataupun browsing internet hal ini tidak menyusutkan semangat para guru untuk
menggunakan media pembelajaran berbasis TIK. Adapun faktor faktor lain yaitu dari
penelitian Kuncahyono, tahun 2017 hasil penelitiannya menyatakan bahwa adapun kesulitan
dan hambatan yang dirasakan bagi para guru dalam menerapkan media berbasis komputer
yaitu terkait dengan eror aplikasi yang digunakan, dan teknis terkait dengan kelistrikan.
Hal ini sejalan dengan penelitian Said Alwi tahun 2017, yang mengemukakan bahwa,
dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru seringkali ditemui masalah bahwa
proses pembelajaran berjalan berulang tidak disisipi inovasi pembelajaran, situasi kelas
bersifat pasif dan verbalitas, dan guru melaksanakan pengajaran tanpa ada bantuan media
pembelajaran, sehingga pembelajaran cenderung membosankan. Jarang dijumpai keaktifan
belajar seperti berdiskusi, atau melakukan percobaan. Secara sederhana situasi pengajaran
demikian dapat dikatakan dengan konvesional (duduk, mendengar, mencatat dan
menghafalkan). Siswa bukanlah seperti botol kosong yang hanya butuh diisi dengan
muatanmuatan informasi saja yang dianggap perlu oleh guru, bahkan setiap siswa sudah
memiliki pemikirannya sendiri yang diperoleh melalui pengalaman pribadi. Hal itu dapat
menjadikan siswa pasif di dalam kelas dan hanya menyaksikan ceramah dari guru di depan
kelas hal tersebut mengakibatkan siswa juga akan memiliki kelemahan dan kondisi belajar
yang tidak seimbang. Kenyataan itu juga akan berpengaruh terhadap menurunnya pretasi
belajar siswa. Kendala yang lain juga sejalan berdasarkan hasil penelitian Soewarno, dkk
tahun 2016 yang menyatakan bahwa diperoleh tiga aspek kendala yang dihadapi yaitu siswa,
guru dan fasilitas. Dilihat dari segi siswanya, berbagai gaya belajar siswa sangat
mempengaruhi, sebagai contoh ada siswa yang hanya bisa belajar menggunakan visual
sehingga jika guru menggunakan media pembelajaran audio siswa itu akan menjadi pasif.
Latar belakang kemampuan gaya belajar siswa yang berbeda itulah yang menjadi kendala
dalam penggunaan media berbasis teknologi karena tidak semua siswa memiliki kemampuan
yang sama dan sebaiknya media efektif digunakan apabila tidak tergantung pada kemampuan
anak. Kendala lain diperoleh dari aspek guru yaitu guru yang tidak bisa mengoperasikan
komputer dengan baik. Sedangkan menurut penelitian Hanif Gunawan, dkk tahun 2013,
sampai saat ini banyak guru yang tidak bisa mengoperasikan komputer bahkan belum pernah
memegangnya sama sekali. Permasalahan selanjutnya terdapat pada hasil penelitian Suci
Zakiah Dewi, dkk tahun 2018, pengembangan perangkat pembelajaran berbasis teknologi
masih relatif mahal, program dalam komputer belum menyediakan dan kurang
memperhitungkan pemikiran kreatif siswa, sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat
mengembangkan kreativitas siswa, dan kurangnya interaksi dari guru dan siswa secara
langsung. Permasalahan selanjutnya yaitu kurangnya pemanfaat penggunaan internet sebagai
sumber belajar, banyak guru masih menggunakan buku di perpustakaan sebagai sumber
belajar. Jadi, terdapat beberapa hambatan sehingga guru tidak bisa mengembangkan
pembelajaran dengan maksimal.
Dalam penyampaian materi pembelajaran diperlukan model dan alternatif baru salah
satunya dengan sisipan media pembelajaran berbasis teknologi untuk menunjang
pembelajaran sehingga siswa tidak cepat merasa bosan dan upaya dalam meningkatkan hasil
belajar juga berjalan dengan baik. Maka peran guru dalam proses pembelajaran tidah hanya
mendidik dan mengusahakan hasil belajar siswa yang tinggi, namun guru juga bertugas untuk
mengasah keterampilan dan sikap siswa. Sehingga dengan bantuan media pembelajaran
berbasis teknologi dapat mengasah keterampilan siswa, tak hanya itu media pembelajaran itu
dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran, dengan bantuan media bisa
meningkatkan minat belajar siswa sehingga berpengaruh juga terhadap hasil belajar siswa.
Hal ini sejalan dengan pendapat Oemar Hamalik, 2002 yang mengemukakan bahwa guru
tidak hanya bertanggung jawab terhadap aspek pengetahuan tetapi juga terhadap aspek
keterampilan dan mendidik kepribadian anak misalnya mendidik dalam disiplin, tanggung
jawab dan kemandirian (sikap dan kepribadian siswa). Abdul Majid, 2011 juga berpendapat
bahwa kunci keberhasilan dari pendidikan salah satunya adalah faktor guru, guru
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap manajemen kelas, dan juga guru harus memotivasi
siswa untuk mau melaksanakan kegiatan di kelas dan mendorong siswa untuk aktif di dalam
kelas. H.M. Arifin, 2000 menguatkan dan berpendapat bahwa keterampilan guru dalam
mengajar merupakan faktor terbesar yang andil dalam upaya memberikan ilmu pengetahuan
kepada siswa, karena hal itu dapat mengatasi kebosanan siswa dalam belajar, sehingga
tercipta suasana belajar yang kreatif dan menyenangkan. Sehingga dapat disimpulkan dengan
adanya pembelajaran inovatif mendorong siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan
terampil dalam setiap pemecahan permasalahan dalam pembelajaran. Dampak adanya inovasi
pembelajaran adalah hasil belajar siswa yang komunikatif dan kolaboratif dalam membangun
pikiran dan ide secara jelas dan efektif.
Merujuk dari kajian teori dan kajian hasil penelitian diatas, dalam inovasi
pembelajaran siswa diajak untuk terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga siswa mampu
membangun dan mengkonsepkan pemikirannya sendiri yang akan berkaitan dengan hasil
belajar siswa. Pemanfaatan teknologi dalam inovasi pembelajaran penting agar siswa yang
notabene fasih menggunakan teknologi tidak cepat merasa bosan ketika guru menyampaikan
materi dalam pembelajarannya.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulisan jurnal ini terfokuskan pada keefektifan
pemanfaatan inovasi pembelajaran berbasis teknologi, dan juga implementasi pemanfaatan
inovasi pembelajaran berbasis teknologi. Lalu ada beberapa pertanyaan yang akan dijawab
dalam jurnal ini diantaranya bagaimana pemanfaatan inovasi pembelajaran berbasis teknologi
dilaksanakan di sekolah? Dan apakah dengan pemanfaatan inovasi pembelajaran berbasis
teknologi berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar siswa?
METODE
Pada penelitian ini menggunakan studi dokumen atas hasil-hasil penelitian
sebelumnya. Penelitian ini menggunakan desain Meta Analisis. Meta analisis adalah
penelitian dengan merangkum data penelitian, mereview dan menganalisis data dari beberapa
hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya. Selanjutnya dijelaskan bahwa meta analisis
merupakan suatu teknik statistika untuk menggabungkan hasil 2 atau lebih penelitian sejenis
sehingga diperoleh paduan data secara kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan
menelusuri artikel-artikel pada jurnal online, dengan bantuan Google Scholar dengan
penulisan kata kunci “Penelitian Tindakan Kelas”, “Pembelajaran Berbasis Teknologi”,
“Hasil Belajar” dan “Pemanfaatan Media Pembelajaran”. Dari penelusuran menggunakan
kata kunci diatas diperoleh berbagai macam artikel. Dari artikel itu, dipilih yang memenuhi
kriteria yaitu pembahasan tentang penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi dan
sata sebelum dan sesudah penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi diterapkan di
sekolah dasar. Sehingga terpilih 17 artikel yang memenuhi kriteria. Analisis dilakukan
dengan cara membandingkan selisih skor nilai sebelum penerapan media pembelajaran
berbasis teknologi dengan skor nilai sesudah penerapannya. Setelah itu, skor sesudah akan
dibagi dengan skor sesudah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari 17 artikel yang memenuhi kriteria, diambil 7 artikel yang akan dianalisis dan
dikaji dalam jurnal ini. Ketujuh artikel tersebut antara lain:
Dari 10 artikel tidak dipilih karena pada jurnal tersebut tidak memuat pengaruh hasil belajar
siswa dan ada beberapa jurnal yang tidak diperuntukkan untuk siswa sekolah dasar. Dari 7
artikel hasil peneliti masih sangat luas sehingga perlu dikaji ulang untuk mendapat intisari
dari jurnal. Hasil analisis artikel akan dijabarkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 2. Peningkatan hasil belajar sebagai pengaruh pemanfaatan inovasi pembelajaran
berbasis teknologi.
Dari tabel hasil penelitian diatas, semua proses pembelajaran yang menggunakan
penerapan media berbasis teknologi mampu meningkatkan hasil belajar, dari yang terendah
13% sampai yang tertinggi 52% dengan rata-rata 27,57%. Hasil penelitian dari pemanfaatan
media pembelajaran berbasis teknologi ini meningkatkan minat belajar siswa, ketika siswa
memiliki minat belajar yang tinggi sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Media
pembelajaran juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang berhubungan dengan
hasil belajar siswa, hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Watters dan
Diezmann (2007) menunjukkan bahwa penggunaan multimedia dalam pembelajaran
meningkatkan minat belajar ilmu pengetahuan dengan memberikan efek visual dan verbal.
Pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi juga berdampak pada kekreativitasan
siswa sehingga pendapat para peneliti dan para ahli yang sudah disebutkan di bagian
pendahuluan dapat terjawab. Dari tinjauan gasil penelitian dan beberapa tinjauan pustaka
yang dilakukan, kekreativitasan siswa. Dari tabel diatas, dapat membuktikan pernyataan dari
Azhar (2002) yang mengatakan bahwa ada beberapa manfaat media dalam pembelajaran
diantaranya adalah dengan penggunaan media dapat memperluas pengalaman belajar yang
dimiliki oleh siswa, dengan penggunaan media akan adanya proses interaksi langsung antar
siswa dengan lingkungan tempat mereka belajar, penggunaan media dapat menghasilkan
keseragaman pengamatan, penggunaan media juga dapat menanamkan konsep dasar yang
benar, nyata, dan tepat, dengan penggunaan media dapat membangkitkan motivasi dan
merangsang siswa untuk belajar dengan baik, serius dan sesuai dengan keinginan mereka,
media dapat menciptakan keinginan dan minat baru, media dapat mengawasi kecepatan
belajar siswa dan memberikan pengalaman yang utuh kepada anak dari hal yang abstrak
sampai ke hal yang konkret. Berdasarkan hasil penelitian dan didukung pendapat dari
beberapa ahli, dapat dilihat bahwa setiap penelitian memperoleh hasil nilai peningkatan hasil
belajar siswa melalui pemanfaatan media belajar berbasis teknologi berbeda-beda. Penulis
menganalsis ada beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan hasil dari para peniliti
tersebut, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internalnya adalah faktor dari
dalam diri siswa itu sendiri seperti tidak ada motivasi, minat serta dukungan. Faktor
eksternalnya adalah faktor dari luar diri siswa, seperti dukungan dari sekolah, dari guru, dan
bahkan dari orang tua. Selanjutnya yang mempengaruhi hasil penelitian adalah latar belakang
tempat penelitian sehingga mempengaruhi hasil karena perbedaan daerah. Perbedaan tingkat
kemampuan siswa juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Media pembelajaran berbasis
teknologi terbilang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, meskipun ada
kendalakendala yang dihadapi yang terkait dengan fasilitas yang tersedia, namun dari tabel
hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru
harus meningkatkan motivasi dan minat siswa terlebih dahulu. Melalui pemanfaatan inovasi
pembelajaran berbasis IT, guru dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Namun
dalam penerapan media pembelajaran berbasis IT, guru juga harus mempertimbangkan
beberapa kendala yang akan dihadapi. Pelatihan terhadap guru juga sebaiknya diadakan rutin
agar pengetahuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran juga dapat maksimal.
SIMPULAN
Pemanfaatan inovasi pembelajaran media interaktif berbasis teknologi terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil meta analisis menunjukkan bahwa mampu
meningkatkan hasil belajar siswa yang terendah 13% sampai yang tertinggi 52% dengan
ratarata 27,57%. Bagi penelitian lebih lanjut supaya bisa menggunakan lebih banyak artikel
yang terkait atau sumber lainnya. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya peneliti dapat
lebih ketat menyeleksi hasil penelitian yang akan digunakan dalam penelitian meta analisis
serta perlu penggunaan metode statistik agar hasil meta analisis dapat diperoleh dengan hasil
yang akurat.
REFERENSI
Afandi, R. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Ular Tangga Untuk
Meningkat Motivasi Belajar Siswa dan Hasil Belajar IPS di Sekolah Dasar. Jurnal Inovasi
Pembelajaran, 1(1), 77-89.
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jinop/article/view/2450
Ahmadi, F., Witanto Y., Ratnaningrum I. (2017). Pengembangan Media Edukasi “Multimedia
Indonesian Culture (MIC) Sebagai Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Sekolah
Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 34(2), 127-136
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPP/article/view/12368
Bahtiar, R. S., Supriyono. (2013). Penggunaan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Pada Tema Lingkungan Siswa Kelas II Sekolah Dasar. JPGSD, 1(2), 1-10
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitianpgsd/article/view/
3147/1840
Damayanti, Ida. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Mata Pelajaran IPA Sekolah Dasar. JPGSD, 2(3), 1-12
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitianpgsd/article/view/
12169/4603
Dewi, S. Z., Hilman. I. (2018). Penggunaan TIK sebagai Sumber dan Media Pembelajaran
Inovatif di Sekolah Dasar. Indonesian Journal of Primary Education, 2(2), 49-53
https://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/article/view/15100
Gunawan, Hanif dkk. (2013). Pengelolaan Kelas Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi di Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Selatan Kota Pontianak. Jurnal tesis
PMIS-UNTAN-PSIAN. 1-20.
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpmis/article/view/2293
Halidi, H. M., Husain S.N., Sehana S. (2015). Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis TIK
Terhadap Motivasi dan Hasil belajar IPA Siswa Kelas V SDN Model Terpadu Madani